Produk: CCTV

  • Penyelidikan tewasnya diplomat Kemlu ditargetkan selesai dalam sepekan

    Penyelidikan tewasnya diplomat Kemlu ditargetkan selesai dalam sepekan

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya bakal bergerak cepat dan menargetkan penyelidikan kasus tewasnya diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan dapat selesai dalam waktu seminggu.

    “Mungkin seminggu lagi selesai, nanti ada kesimpulan. Insya Allah, mudah-mudahan seminggu lagi selesai ya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Karyoto menyebutkan ada sejumlah bukti yang perlu dipelajari oleh forensik, baik itu kamera pengawas (CCTV), hasil autopsi dan juga termasuk digital.

    “Digital itu dari laptop dan lain-lain, nanti dari forensik barangkali membuka ponsel bisa di-trace, kemana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa,” katanya.

    Saat dikonfirmasi apakah ada kekhususan dalam menangani kasus ini mengingat statusnya sebagai diplomat, Karyoto menyebutkan pihaknya telah banyak menangani kasus seperti ini.

    “Hal yang kayak gini, kita sudah banyak pengalamannya di Polda Metro Jaya, banyak sekali pengalaman. Tapi yang jelas kita secara komprehensif, tidak satu (alat bukti) kemudian kita menyimpulkan, oh enggak. Semua biar kita pelajari dulu, setelah waktunya kita bisa membuat kesimpulan final,” jelasnya.

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya akhirnya menangani penyelidikan kasus kematian seorang diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan.

    “Untuk saat ini perkara penemuan jenazah di indekos Gondangdia ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Kapolsek Menteng Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Rezha Rahandi saat dikonfirmasi, Kamis (10/7).

    Dia mengatakan, korban ditemukan tewas di sebuah indekos dengan kondisi kepala terlilit lakban.

    “Korban ditemukan sekitar jam 08.30 WIB,” kata di Jakarta, Selasa (8/7).

    Menurut dia, pada saat ditemukan, kondisi korban yang berinisial ADP dalam keadaan seluruh kepalanya terlilit lakban.

    Korban sendiri lanjut Rezha ditemukan oleh penjaga kos yang berada di lokasi kejadian.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Legislator PKB Minta Kasus Diplomat Kemlu Tewas di Kos Diusut Tuntas

    Legislator PKB Minta Kasus Diplomat Kemlu Tewas di Kos Diusut Tuntas

    Jakarta

    Polda Metro Jaya tengah menyelidiki kasus diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat. Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh, minta kasus ini diusut tuntas.

    Oleh tak ingin menduga-duga terkait kesimpulan penyebab ADP tewas karena masih diselidiki polisi. Namun jika ADP menjadi korban pembunuhan, Oleh mengutuk keras perbuatan keji tersebut.

    “Jikalau misalkan hasil investigasi ini dilakukan oleh pihak lain atau kata lain adanya pembunuhan berencana, meminta kepada pemerintah untuk mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya dan menghukum seberat-beratnya terhadap pelaku pembunuhan,” kata Oleh kepada wartawan, Kamis (10/7/2025).

    Meski begitu, Oleh berpesan agar intelijen Polri harus meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kata dia, jika ada kasus penyerangan kepada diplomat bisa mencederai wajah Indonesia di mata dunia.

    “Pemerintah dalam hal ini pihak keamanan dan pihak intelijen harus terus meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini bagaimana agar hal-hal seperti ini tidak terulang kembali,” ucapnya.

    Seperti diketahui, Polda Metro Jaya mengambil alih penyelidikan kasus kematian ADP. Korban ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban dan berselimut di dalam kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) pagi.

    Ade Ary belum bisa menyampaikan lebih lanjut terkait sejauh mana penyelidikan yang dilakukan oleh tim Subdit Resmob.

    “Yang jelas masih diselidiki semuanya, belum ada kesimpulan,” imbuhnya.

    “CCTV itu kan hanya petunjuk. Ini membutuhkan penyelidikan yang komprehensif, harus dibuktikan secara ilmiah sehingga tidak terbantahkan,” katanya.

    Ia juga meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait apa penyebab kematian korban sebelum ada hasil penyelidikan yang resmi keluar.

    (fas/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kapan Teka Teki Kematian Diplomat Kemlu Terungkap? Kapolda Metro: Seminggu Lagi..

    Kapan Teka Teki Kematian Diplomat Kemlu Terungkap? Kapolda Metro: Seminggu Lagi..

    GELORA.CO  – Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan masih meninggalkan teka teki. Kapan terungkap?

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan penjelasan penanganan kasus  Arya Daru Pangayunan masih dalam tahap penyelidikan di tingkat Polda.

    Menurut Karyoto menyatakan, pihaknya menargetkan penyelidikan akan rampung dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.

    “Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital seperti laptop, mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” ujarnya kepada wartawan Kamis (10/7/2025) malam.

    Saat ditanya mengenai hasil visum sementara, Karyoto menjelaskan dirinya belum membaca laporan secara lengkap.

    Pihak kepolsian juga akan memanggil saksi-saksi ahli sesuai bidang nantinya. 

    Karyoto memastikan jajarannya melakukan penyelidikan komprehensif dengan memintai keterangan dari orang yang relevan.

    Termasuk handphone milik korban yang akan ditelusuri jejak digitalnya.

    “Dia (korban) ditemukan sendirian, nanti dari forensik barangkali bisa membuka HP,” terangnya.

    Kapolda menambahkan bahwa penanganan kasus dilakukan menyeluruh tanpa asumsi atau kesimpulan dini.

    “Hal seperti ini sudah sering kami tangani di Polda Metro tapi yang jelas, semua akan kami pelajari secara komprehensif,” terang dia.

    “Tidak hanya satu alat bukti lalu kita simpulkan setelah waktunya tiba, akan kami sampaikan kesimpulan final,” tegas Karyoto

  • Rumah Anggota Polisi Disatroni Maling, CCTV Digondol Sebelum Motor Raib

    Rumah Anggota Polisi Disatroni Maling, CCTV Digondol Sebelum Motor Raib

    Liputan6.com, Sukabumi – Sebuah insiden pencurian mengejutkan terjadi di kediaman seorang anggota polisi di Kavling Pesona Limusnunggal, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. 

    Pelaku tak hanya berhasil membawa kabur satu unit sepeda motor, namun juga sempat melumpuhkan sistem pengawasan dengan mencuri kamera CCTV yang terpasang di rumah tersebut. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

    Dalam rekaman CCTV sekitar rumah korban, terduga pelaku terlihat membobol gerbang, mengambil CCTV, lalu gasak motor. Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, AKP Astuti Setyaningsih, menjelaskan modus operandi pelaku yang terbilang licin. 

    “Pelaku membobol gerbang yang digembok untuk masuk ke halaman rumah. Setelah berhasil masuk, mereka tidak langsung mengambil sepeda motor, melainkan terlebih dahulu mengambil kamera CCTV yang terpasang,” ungkap AKP Astuti dalam keterangannya, Rabu (9/7/2025). 

    Setelah berhasil mencopot CCTV, pelaku maling motor sempat keluar halaman rumah dan memasukkan kamera tersebut ke dalam tas. 

    Barulah setelah itu, pelaku kembali masuk ke halaman dan membawa kabur satu unit sepeda motor merek Yamaha dengan nomor polisi F 5711 UBT milik korban seorang anggota Polri berinisial MAH (27) dan istrinya YRA (25).

     

  • Terekam CCTV, Begini Aktivitas Terakhir Diplomat Kemlu Sebelum Ditemukan Meninggal Dunia – Page 3

    Terekam CCTV, Begini Aktivitas Terakhir Diplomat Kemlu Sebelum Ditemukan Meninggal Dunia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP, masih penuh teka-teki. Malam sebelum ditemukan tewas, aktivitas ADP sempat terekam kamera CCTV di sekitar rumah kos, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.

    Dari video yang diterima, ADP keluar dari kamar kos pada Senin, 7 Juli 2025, pukul 23.21 WIB. Ia mengenakan batik biru dongker dan celana panjang hitam. ADP terlihat keluar sambil menenteng plastik kresek hitam.

    Ia berjalan kaki keluar area sekitar kos. Tak lama setelah itu, pada pukul 23.25 WIB, ADP terlihat kembali. Namun, saat itu ia berjalan dengan tangan kosong dan langsung masuk ke dalam kamar kos.

    Rekaman CCTV tersebut selaras dengan keterangan saksi. Dari hasil pemeriksaan, diketahui korban sempat terlihat pada Senin malam. Saat itu, ia sempat menyantap makanan di salah satu ruangan area kos, kemudian keluar untuk membuang sampah.

    “Saat itu malam hari dia makan. Memang dibuktikan, kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah. Jadi malam hari itu dia sekitar 22.30. Dia menyapa, ‘Ayo, Mas,’ gitu aja. Menyapa penjaga kosan. Karena kan penjaga kosannya itu kan di belakang,” ujar Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi, kepada wartawan, Selasa (8/7/2025) malam.

     

  • Polisi Sebut Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Kemlu Selesai Pekan Depan

    Polisi Sebut Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Kemlu Selesai Pekan Depan

    Jakarta

    Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan (39) kini ditangani oleh Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menyebut kesimpulan terkait penyebab kematian korban kemungkinan rampung pekan depan.

    “Mungkin seminggu lagi selesai, nanti ada kesimpulan, Insyaallah mudah-mudahan seminggu lagi selesai ya,” kata Karyoto kepada wartawan di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Kamis (10/7/2025).

    Ditanya apakah ada upaya khusus untuk mendalami peristiwa tersebut, Karyota mengaku tidak ada. Dia menyebut pihaknya sudah berpengalaman dalam menangani perkara.

    “Hal yang kayak gini, kita udah banyak pengalamannya di Polda metro, banyak sekali pengalaman. Tapi yang jelas kita secara komperhensif, tidak satu (alat bukti) kemudian kita menyimpulkan, oh enggak,” ucapnya.

    Karyoto menyebut, pihaknya akan melakukan uji digital forensik terhadap ponsel korban. “Nanti dari forensik barangkali membuka HP, bisa di-trace, ke mana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa,” jelas Karyoto.

    Selain itu, laptop korban juga akan diperiksa. Karyoto menyebut hasil digital forensik ditargetkan rampung dalam sepekan ke depan.

    Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.

    Belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Polisi tengah melakukan serangkaian penyidikan dengan memeriksa sejumlah saksi hingga CCTV.

    (ond/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kapolri Minta Anggota Maksimal Usut Kasus Diplomat Kemlu Tewas di Menteng

    Kapolri Minta Anggota Maksimal Usut Kasus Diplomat Kemlu Tewas di Menteng

    Jakarta

    Penemuan diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39) dalam kondisi tak bernyawa di kamar kosnya masih meninggalkan tanda tanya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa itu.

    “Diminta atau tidak diminta, Polri tentunya akan melakukan penyelidikan mendalam,” tegas Jenderal Sigit kepada wartawan di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).

    Penyelidikan, kata dia, kini masih berlangsung. Dia menyatakan telah memerintahkan anggotanya untuk mengusut kasus itu dengan maksimal.

    “Tentunya apabila sudah kita temukan bukti-bukti dan saya minta untuk anggota juga bergerak maksimal agar segera bisa terungkap dan memang ditunggu oleh publik, ditunggu oleh masyarakat,” ucapnya.

    Adapun kasus itu kini ditangani oleh Polda Metro Jaya. Terdekat, polisi akan melakukan digital forensik terhadap ponsel korban.

    “Nanti dari forensik barangkali membuka HP, bisa di-trace, ke mana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

    Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.

    Belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Polisi tengah melakukan serangkaian penyidikan dengan memeriksa sejumlah saksi hingga CCTV.

    (ond/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Periksa Ponsel hingga Laptop Diplomat Kemlu yang Tewas di Menteng

    Polisi Periksa Ponsel hingga Laptop Diplomat Kemlu yang Tewas di Menteng

    Jakarta

    Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), yang tewas di kos Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus). Polisi akan melakukan digital forensik terhadap ponsel korban.

    “Nanti dari forensik barangkali membuka HP, bisa di-trace, ke mana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto kepada wartawan di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (10/7/2025).

    Selain itu, laptop korban juga akan diperiksa. Karyoto menyebut hasil digital forensik ditargetkan rampung dalam sepekan ke depan.

    “Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik ya, baik CCTV kemudian hasil autopsi dan juga termasuk digital. Digital itu dari laptop dan lain-lain. Mungkin seminggu lagi selesai, nanti ada kesimpulan,” ujarnya.

    Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.

    Aktivitas Terakhir Korban

    “Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00, jam sepuluhan mendekati 22.30 WIB. Dia nyapa (penjaga kos) ‘Ayo mas’, gitu aja,” kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi saat dihubungi, Selasa (8/7).

    Rezha mengatakan korban tampak mengambil pesanan makanan dari ojek online. Dia menyebut korban sempat makan di ruang makan kosan.

    Dia menyebut korban tampak masuk ke dalam kamar dan tidak terpantau lagi dari CCTV. Dia juga menjelaskan komunikasi terakhir yang dilakukan korban ialah menghubungi istri pada jam 21.00 WIB.

    “Komunikasi terakhir itu jam 9 malam, 21.00 WIB, ke istrinya ya. Istrinya pun mengiyakan telepon istrinya. (Komunikasi) normal,” jelas Rezha.

    Dia menyebut belum ditemukan adanya pihak lain yang menemui korban sebelum tewas. Dia juga menjelaskan bahwa korban tinggal di kamar kos seorang diri.

    “Sampai saat ini sih belum kita mengarah ke sana ya. (Di kamar) seorang diri,” sebutnya.

    (ond/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polda Metro tangani kasus kematian diplomat Kemlu

    Polda Metro tangani kasus kematian diplomat Kemlu

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Polda Metro tangani kasus kematian diplomat Kemlu
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 10 Juli 2025 – 22:46 WIB

    Elshinta.com – Polda Metro Jaya akhirnya menangani penyelidikan kasus kematian seorang diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan.

    “Untuk saat ini perkara penemuan jenazah di indekos Gondangdia ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Kapolsek Menteng Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Rezha Rahandi saat dikonfirmasi, Kamis.

    Sementara itu Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Cholis Aryana membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi.

    “Betul, masih dalam penyelidikan,” katanya. 

    Namun, dia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait peristiwa tersebut dia hanya menjelaskan kasus tersebut ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

    Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan bahwa jenazah ADP (39) yang merupakan seorang diplomat telah diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya di tempat indekos kawasan Menteng.

    “Sudah diautopsi, masih menunggu hasilnya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Karyono saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (9/7).

    Menurut dia, pada saat kejadian petugas langsung membawa jenazah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi.

    Saat ini pihaknya masih mendalami kasus kematian diplomat itu dan telah memeriksa empat orang saksi dan juga rekaman kamera pengawas (CCTV).

    Tidak hanya itu, penyidik juga sedang mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk mengungkap kasus tersebut.

    “Kami masih dalam proses penyelidikan dan mencari saksi-saksi serta mengumpulkan bukti-bukti,” ujarnya. 

    Sumber : Antara

  • Tagih Rp 2,5 Juta, Gadis 17 Tahun Dianiaya Pacarnya di Makassar

    Tagih Rp 2,5 Juta, Gadis 17 Tahun Dianiaya Pacarnya di Makassar

    Tagih Rp 2,5 Juta, Gadis 17 Tahun Dianiaya Pacarnya di Makassar
    Tim Redaksi
     
    MAKASSAR, KOMPAS.com- 
    Seorang remaja putri berinisial CC (17) dianiaya oleh kekasihnya sendiri, RZ (21), di kawasan Jalan Opu Daeng Risadju, Kecamatan Mamajang, Kota
    Makassar
    , Kamis (10/7/2025) hingga babak belur.
    Penganiayaan
    terjadi setelah korban menagih uang Rp 2,5 juta yang telah digunakan pelaku selama menjalin hubungan asmara.
    Aksi kekerasan itu terekam kamera CCTV, berdasarkan video yang dilihat berawal saat korban datang dan langsung menemui pelaku yang tengah bekerja.
    Korban nampak marah sambil meminta uang kepada pelaku. Awalnya RZ hanya diam melihat sang kekasih memaki-makinya.
    “Mana uangku, mana uangku,” kata korban dalam video.
    Tidak lama, korban pun menampar pelaku hingga bajunya robek. Pelaku naik pitam dan langsung menganiaya korban.
    Beberapa warga yang melihat hal tersebut langsung berupaya melerai keduanya hingga menghubungi pihak kepolisian.
    Panit Resmob Polsek Mamajang Ipda Muhammad Rizal Taha mengatakan,
    penganiayaan
    dipicu pelaku sudah tidak tahan ditagih uang senilai Rp 2,5 juta yang digunakan pelaku selama berpacaran dengan korban.
    “Untuk motifnya setelah kami interogasi, pelaku merasa risih karena selalu didatangi oleh pacarnya atau korban untuk meminta uang. Sering melakukan penganiayaan, karena memang masih berbekas,” ucap Rizal kepada awak media, Kamis.
    Kata Rizal, warga setempat nyaris menghakimi pelaku saat menganiaya korban di muka umum, namun beruntung pihak kepolisian cepat datang ke lokasi.
    “Untuk pelaku memang nyaris diamuk massa, cuma kesigapan dari anggota Bhabinkamtibmas dan Resmob dapat mengevakuasi pelaku,” kata dia.
    Saat ini, pelaku sudah diserahkan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar untuk diperiksa lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.