Produk: CCTV

  • Detik 23.25.19 Tiba-tiba jadi 23.25.53

    Detik 23.25.19 Tiba-tiba jadi 23.25.53

    GELORA.CO – Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39) masih misteri. Kejanggalan demi kejanggalan mulai terungkap. Salah satunya dari rekaman CCTV di lokasi kos korban di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat itu.

    ‎Diketahui bahwa rekaman CCTV Arya Daru Pangayunan terakhir tercatat pada pukul 23.36 WIB. Setelah itu, tidak ada lagi aktivitas yang terekam hingga Arya ditemukan tak bernyawa pada pagi harinya, 8 Juli 2025. Tubuh Arya ditemukan di kamarnya, dengan kepala terbungkus lakban kuning dan seluruh badan tertutup selimut.

    Namun, ada kejanggalan dalam rekaman CCTV itu, bahwa pada detik 23.25.19 tiba-tiba menjadi 23.25.53. Rekaman video itu terjadi pada Selasa 8 Juli 2025 pagi. Tepatnya usai mendapat laporan dari istri Arya jika sang suami tak merespons telepon.

    Selain itu ada pula dalam video menampilkan penjaga kos bersama seorang pria lain tengah berusaha membuka paksa kamar Arya dari jendela dan video menunjukkan kegiatan mendiang sebelum ditemukan meninggal dunia.

    Kemudian, kamera CCTV menangkap penjaga kos yang berusaha masuk dengan mencongkel jendela kamar bersama seorang pria lain yang merekam kejadian. Tampak keduanya tidak dalam kondisi panik dan atau khawatir adanya mayat di dalam kos tersebut.

    Telihat santai masuk ke dalam.  Sementara jendela tak berteralis yang dicongkel dari samping, padahal kuncinya berada di tengah. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa keduanya terlihat santai? Lalu meninggalkan kamar dalam keadaan terbuka. 

    Dalam video lainnya memperlihatkan aktivitas terakhir Arya pada malam sebelumnya. Namun rekaman CCTV di kos Menteng justru tidak menangkap arah pintu kamar korban.

    Adapun rekaman detik-detik terakhir Arya yang terekam menunjukkan ia keluar dari kamarnya pada Senin malam 7 Juli 2025 pukul 23.24 WIB, membawa sebuah kantong plastik hitam berukuran cukup besar. Hingga kini, belum diketahui isi dari kantong tersebut. Dalam video, Arya juga terlihat membuka seluruh kancing bajunya sambil berjalan kembali ke kamar.

    ‎Hal ini lantas menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat, apakah kamera sengaja diubah atau mengalami gangguan teknis. Hanya waktu yang menjawab.

    Apa kata kriminolog?

    Pakar hukum pidana dari Universitas Borobudur (Unbor) yang juga kriminolog, Hudi Yusuf, menduga diplomat muda itu dibunuh, sebab tak ada kejahatan yang sempurna. Bahkan jika di kasus-kasus bunuh diri hampir tidak ada cara menghakhiri hidupnya dalam waktu yang lama. 

    “Bunuh diri cenderung ingin cepat meninggal. Maka dugaan kuat saya adalah pembunuhan dan pelaku menghilangkan jejak, tetapi saya yakin tidak ada kejahatan yang sempurna dan tidak ada kejahatan yang tidak meninggalkan petunjuk,” kata Hudi kepada Monitorindonesia.com, Sabtu (12/7/2025).

    Pun, Hudi berharap agar kasus ini diusut sampai tuntas dan tak ada yang ditutup-tutupi. “Saya berharap aparat penegak hukum melakukan penyelidikan sedetil mungkin untuk mengungkap kejadian tersebut,” tandas Hudi.

    Kriminolog Haniva Hasna juga menduga bahwa Arya Daru adalah korban pembunuhan. Menurut Haniva, penggunaan lakban sangat jarang sekali digunakan dalam kasus-kasus bunuh diri. 

    Sebab, secara logika, korban akan memilih menggunakan cara cepat untuk mengakhiri hidupnya. “Sangat memungkinkan bahwa ini adalah kasus pembunuhan, karena kita kan perlu melihat ya seberapa ketat dia melilitkan lakban ini.”

    “Diawali dari mana dulu apakah dari kening apakah dari leher apakah dari dagu. Sementara kalau lakban dia harus menggunakan peralatan yang lebih lama dia kehilangan nyawanya dan membutuhkan keterampilan khusus,” jelas Haniva.

    Pun, Haniva menganalisis ada dua kemungkinan penggunaan lakban di mulut terhadap korban. Kemungkinan pertama adalah upaya untuk membungkam agar korban tidak boleh berteriak.

    “Berarti, kasus ini menjadi kasus yang sangat-sangat kompleks karena sudah dipersiapkan dengan rapi oleh pelaku,” demikian Haniva.

    Kini Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengambil alih kasus kematian misterius Arya Daru. Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan akan melakukan proses penyelidikan secara lebih mendalam dan komprehensif.

    Namun, pihaknya belum dapat menyampaikan perkembangan penanganan kasus tersebut. “Betul masih dalam penyelidikan,” kata AKBP Putu, Kamis (10/7/2025).

  • Polisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Bolak-balik di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Juli 2025

    Polisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Bolak-balik di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu Megapolitan 12 Juli 2025

    Polisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Bolak-balik di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi mengungkap alasan
    penjaga kos
    mondar-mandir di depan kamar ADP, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kosannya kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut, penjaga kos tersebut sedang menindaklanjuti permintaan istri ADP.
    “Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” kata Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
    Dalam rekaman CCTV pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar ADP.
    Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
    Penjaga itu sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban, lalu berjalan kembali.
    Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
    Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu.
    Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
    Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
    Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
    Penjaga kos
    bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
    Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
    Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
    Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CCTV Rekam Penjaga Kos Intip Kamar Diplomat Kemlu dan Telepon Seseorang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Juli 2025

    CCTV Rekam Penjaga Kos Intip Kamar Diplomat Kemlu dan Telepon Seseorang Megapolitan 12 Juli 2025

    CCTV Rekam Penjaga Kos Intip Kamar Diplomat Kemlu dan Telepon Seseorang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Penjaga kos
    sempat beberapa kali melintas dan berhenti di depan kamar ADP (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban, Selasa (7/7/2025) pagi.
    Dalam rekaman CCTV yang terekam pada pukul 00.27 WIB,
    penjaga kos
    terlihat berjalan di lorong depan kamar ADP.
    Ia terlihat tanpa mengenakan atasan, hanya memakai sarung bermotif kotak-kotak, dengan sehelai pakaian putih tersampir di pundak kirinya.
    Penjaga itu memegang ponsel dekat mulutnya, seolah sedang berbicara melalui speaker.
    Ia sempat berhenti, menoleh ke arah kamar ADP, lalu kembali berjalan.
    Beberapa saat kemudian, ia berdiri selama sekitar 22 detik di depan kamar, masih dalam posisi berbicara melalui telepon.
    Kemudian, pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali terlihat di depan kamar.
    Kali ini, ia mengenakan kemeja putih, celana pendek, dan membawa sapu.
    Ia berhenti sejenak, menatap ke arah jendela kamar, lalu berbalik arah.
    Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kehadiran penjaga kos ke kamar ADP dipicu oleh permintaan dari istri korban.
    “Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” ujar Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
    Sebelumnya, istri ADP terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Ia kembali mencoba menghubungi pada Selasa pukul 05.00 WIB, namun tidak mendapat respons hingga pukul 08.00 WIB.
    Karena tak kunjung mendapat kabar, ia meminta penjaga kos memeriksa kamar suaminya.
    Penjaga bersama satu orang lainnya kemudian membuka paksa jendela yang sudah dicongkel dan menemukan ADP dalam kondisi tidak bernyawa di atas kasur, dengan kepala terlilit lakban dan tubuh tertutup selimut.
    Pihak kepolisian menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan tidak ditemukan barang yang hilang dari kamar.
    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sidik jari ADP pada lakban.
    Namun, belum dapat dipastikan apakah korban melilitkan sendiri lakban tersebut atau melibatkan orang lain.
    ADP diketahui merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
    Ia tinggal seorang diri di kamar kos tersebut, sementara sang istri berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rekaman Pilot Bingung Sebelum Air India Jatuh Terungkap

    Rekaman Pilot Bingung Sebelum Air India Jatuh Terungkap

    Jakarta, CNBC Indonesia — Pesawat Air India jatuh dan menewaskan 260 orang bulan lalu. Pesawat itu menghantam asrama kampus tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad menuju London. Sebuah laporan awal mengungkapkan bahwa kebingungan di dalam kokpit sempat terjadi sesaat sebelum insiden.

    Hal ini dipicu setelah saklar pemutus bahan bakar mesin pesawat berpindah hampir bersamaan dan membuat mesin kekurangan pasokan bahan bakar. Pesawat Boeing 787 Dreamliner itu mulai kehilangan daya dorong dan mengalami penurunan ketinggian tak lama setelah lepas landas.

    Mengutip Reuters, Sabtu (12/7/2025), berdasarkan laporan yang dirilis oleh Badan Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB), mengungkapkan bahwa kecelakaan ini merupakan yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir di dunia.

    Laporan tersebut memunculkan kembali pertanyaan mengenai posisi saklar pemutus bahan bakar mesin yang cukup krusial itu.

    Hampir seketika setelah pesawat lepas landas, rekaman CCTV menunjukkan bahwa sumber daya cadangan yang disebut ram air turbine telah dikerahkan, menandakan hilangnya daya dari mesin.

    Dalam detik-detik terakhir penerbangan, salah satu pilot terdengar bertanya kepada rekannya di kokpit mengapa bahan bakar dimatikan. “Pilot lain menjawab bahwa dia tidak melakukannya,” demikian tertulis dalam laporan tersebut.

    Laporan itu tidak mengidentifikasi siapa yang mengucapkan pernyataan tersebut kapten atau kopilot maupun siapa yang mengirimkan panggilan darurat “Mayday, Mayday, Mayday” sesaat sebelum kecelakaan.

    Pilot utama pesawat Air India tersebut adalah Sumeet Sabharwal, 56 tahun, yang memiliki total 15.638 jam terbang dan, menurut pemerintah India, juga merupakan instruktur di Air India. Kopilotnya adalah Clive Kunder, 32 tahun, dengan total pengalaman terbang 3.403 jam.

    Saklar bahan bakar diketahui berpindah hampir bersamaan dari posisi “run” ke “cutoff” tak lama setelah lepas landas. Namun, laporan awal belum menjelaskan bagaimana saklar tersebut bisa berpindah ke posisi cutoff saat penerbangan.

    Kecelakaan ini menjadi tantangan besar bagi kampanye ambisius Tata Group untuk memulihkan reputasi Air India dan memperbarui armadanya, setelah mengambil alih maskapai tersebut dari pemerintah pada tahun 2022.

    Air India mengakui keberadaan laporan tersebut dalam pernyataannya. Maskapai menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan otoritas India namun menolak memberikan komentar lebih lanjut.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video CCTV Terbaru di Kematian Diplomat Muda Kemlu, Ada Pria Mondar-mandir

    Video CCTV Terbaru di Kematian Diplomat Muda Kemlu, Ada Pria Mondar-mandir

    Kasus kematian ADP (39), diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), masih diselimuti misteri. Diketahui ADP ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban.

    Muncul rekaman CCTV terbaru yang memperlihatkan seorang pria mondar-mandir sambil melihat ke arah kamar kos korban, tempat korban ditemukan tewas.

    Simak berita lain seputar kasus tewasnya diplomat muda Kemlu.

  • Rekaman CCTV, Penjaga Kos Mondar-mandir Bawa Sapu di Depan Kamar Diplomat Muda

    Rekaman CCTV, Penjaga Kos Mondar-mandir Bawa Sapu di Depan Kamar Diplomat Muda

    GELORA.CO  – Penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) di indekos kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) belum terungkap.

    Teranyar, rekaman CCTV yang diterima wartawan memperlihatkan gerak-gerik penjaga kos tempat tinggal korban.

    Pada pukul 23.24 WIB, hari sebelum kejadian, Arya Daru sempat terlihat membuang sampah.

    Satu jam setelahnya, sudah berganti hari pukul 00.27 WIB tampak penjaga kos mondar-mandir.

    Penjaga kos tidak bertelanjang dada meletakkan bajunya di pundak.

    Dia juga hanya mengenakan sarung motif kotak-kotak.

    Sesekali menengok ke arah kamar Arya Daru.

    Kemudian pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali mondar mandir sambil membawa sapu.

    Dia kali ini menggunakan kemeja putih dengan motif garis, bercelana pendek, dan memakai sendal jepit.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menuturkan bahwa penjaga kos itu berupaya memastikan kondisi korban.

    “Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati,” tuturnya saat dikonfirmasi Sabtu (12/7/2025).

    Kombes Ade Ary sebelumnya juga menjelaskan saat ini proses pendalaman dalam tahap penyelidikan tengah dilakukan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Menurutnya, penyelidik telah melakukan olah TKP ulang bersama-sama dengan berbagai ahli interprofesi.

    “Tadi pagi tim penyelidik melakukan olah TKP dari pihak kedokteran kepolisian kemudian yang kedua dari Puslabfor, ketiga itu dari Inafis Bareskrim Polri,” jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2025).

    Kegiatan olah TKP juga dibackup oleh Polsek Menteng dan juga Polres Metro Jakarta Pusat. 

    Kombes Ade Ary menambahkan dokter dari RSCM turut melakukan proses otopsi terhadap jenazah.

    Dalam prosesnya, penyelidik masih menunggu hasil otopsi. 

    “Saat ini masih berlangsung atau penyelidik masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam secara laboratoris kemudian masih menunggu saat ini proses pemeriksaan patologi masih berlangsung,” kata Ade Ary.

    Perlu diketahui patologi merupakan ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit.

    “Jadi pada prinsipnya penanganan kasus ini akan kami tangani dengan sebaik-baiknya secara proporsional dan juga profesional berdasarkan SOP yang berlaku,” sambungnya.

    Rampung Sepekan

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan penjelasan penanganan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan.

    Kasus tersebut saat ini dalam tahap penyelidikan di tingkat Polda.

    Karyoto menyatakan, pihaknya menargetkan penyelidikan akan rampung dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.

    “Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital seperti laptop, mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” ujarnya kepada wartawan Kamis (10/7/2025) malam.

    Saat ditanya mengenai hasil visum sementara, Karyoto menjelaskan dirinya belum membaca laporan secara lengkap.

    Pihak kepolsian juga akan memanggil saksi-saksi ahli sesuai bidang nantinya. 

    “Itu masih dipelajari oleh tim penyelidik, kalau visum itu bukan saksi, nanti ahli yang akan bicara,” imbuhnya.

    Karyoto memastikan jajarannya melakukan penyelidikan komprehensif dengan memintai keterangan dari orang yang relevan.

    Termasuk handphone milik korban yang akan ditelusuri jejak digitalnya.

    “Dia (korban) ditemukan sendirian, nanti dari forensik barangkali bisa membuka HP,” terangnya.

    Kapolda menambahkan bahwa penanganan kasus dilakukan menyeluruh tanpa asumsi atau kesimpulan dini.

    “Hal seperti ini sudah sering kami tangani di Polda Metro tapi yang jelas, semua akan kami pelajari secara komprehensif,” terang dia.

    “Tidak hanya satu alat bukti lalu kita simpulkan setelah waktunya tiba, akan kami sampaikan kesimpulan final,” tegas Karyoto

  • Rekaman CCTV, Penjaga Kos Mondar-mandir Bawa Sapu di Depan Kamar Diplomat Muda

    Rekaman CCTV, Penjaga Kos Mondar-mandir Bawa Sapu di Depan Kamar Diplomat Muda

    GELORA.CO  – Penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) di indekos kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) belum terungkap.

    Teranyar, rekaman CCTV yang diterima wartawan memperlihatkan gerak-gerik penjaga kos tempat tinggal korban.

    Pada pukul 23.24 WIB, hari sebelum kejadian, Arya Daru sempat terlihat membuang sampah.

    Satu jam setelahnya, sudah berganti hari pukul 00.27 WIB tampak penjaga kos mondar-mandir.

    Penjaga kos tidak bertelanjang dada meletakkan bajunya di pundak.

    Dia juga hanya mengenakan sarung motif kotak-kotak.

    Sesekali menengok ke arah kamar Arya Daru.

    Kemudian pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali mondar mandir sambil membawa sapu.

    Dia kali ini menggunakan kemeja putih dengan motif garis, bercelana pendek, dan memakai sendal jepit.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menuturkan bahwa penjaga kos itu berupaya memastikan kondisi korban.

    “Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati,” tuturnya saat dikonfirmasi Sabtu (12/7/2025).

    Kombes Ade Ary sebelumnya juga menjelaskan saat ini proses pendalaman dalam tahap penyelidikan tengah dilakukan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Menurutnya, penyelidik telah melakukan olah TKP ulang bersama-sama dengan berbagai ahli interprofesi.

    “Tadi pagi tim penyelidik melakukan olah TKP dari pihak kedokteran kepolisian kemudian yang kedua dari Puslabfor, ketiga itu dari Inafis Bareskrim Polri,” jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2025).

    Kegiatan olah TKP juga dibackup oleh Polsek Menteng dan juga Polres Metro Jakarta Pusat. 

    Kombes Ade Ary menambahkan dokter dari RSCM turut melakukan proses otopsi terhadap jenazah.

    Dalam prosesnya, penyelidik masih menunggu hasil otopsi. 

    “Saat ini masih berlangsung atau penyelidik masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam secara laboratoris kemudian masih menunggu saat ini proses pemeriksaan patologi masih berlangsung,” kata Ade Ary.

    Perlu diketahui patologi merupakan ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit.

    “Jadi pada prinsipnya penanganan kasus ini akan kami tangani dengan sebaik-baiknya secara proporsional dan juga profesional berdasarkan SOP yang berlaku,” sambungnya.

    Rampung Sepekan

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan penjelasan penanganan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan.

    Kasus tersebut saat ini dalam tahap penyelidikan di tingkat Polda.

    Karyoto menyatakan, pihaknya menargetkan penyelidikan akan rampung dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.

    “Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital seperti laptop, mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” ujarnya kepada wartawan Kamis (10/7/2025) malam.

    Saat ditanya mengenai hasil visum sementara, Karyoto menjelaskan dirinya belum membaca laporan secara lengkap.

    Pihak kepolsian juga akan memanggil saksi-saksi ahli sesuai bidang nantinya. 

    “Itu masih dipelajari oleh tim penyelidik, kalau visum itu bukan saksi, nanti ahli yang akan bicara,” imbuhnya.

    Karyoto memastikan jajarannya melakukan penyelidikan komprehensif dengan memintai keterangan dari orang yang relevan.

    Termasuk handphone milik korban yang akan ditelusuri jejak digitalnya.

    “Dia (korban) ditemukan sendirian, nanti dari forensik barangkali bisa membuka HP,” terangnya.

    Kapolda menambahkan bahwa penanganan kasus dilakukan menyeluruh tanpa asumsi atau kesimpulan dini.

    “Hal seperti ini sudah sering kami tangani di Polda Metro tapi yang jelas, semua akan kami pelajari secara komprehensif,” terang dia.

    “Tidak hanya satu alat bukti lalu kita simpulkan setelah waktunya tiba, akan kami sampaikan kesimpulan final,” tegas Karyoto

  • Misteri Kematian Diplomat Kemenlu Sedikit Terungkap, Polisi Curigai Pria Bersarung Tanpa Baju

    Misteri Kematian Diplomat Kemenlu Sedikit Terungkap, Polisi Curigai Pria Bersarung Tanpa Baju

    GELORA.CO  – Kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP (39) di sebuah indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.

    Video yang diterima pada Sabtu (12/7/2025), terlihat ada rekaman CCTV yang merekam seorang pria telanjang dada, hanya memakai sarung di depan kamar kos diplomat muda ADP (39).

    Terlihat, rekaman itu menujukan pukul 00.27 WIB, Selasa (8/7/2025). 

    Kemudian, pada jam itu sosok pria yang diduga sebagai penjaga indekos itu melintas. Ia tampak berjalan ke ujung lorong pintu keluar. 

    Selanjutnya, diduga penjaga indekos itu  terlihat menengok-nengok ke arah kamar ADP sembari memegang handphone.

    Lalu, diduga penjaga indekos itu tak hanya memegang handphone, namun juga tampak sambil berbicara. 

    Di akhir video, pria yang diduga indekos itu pun sempat berhenti di depan pintu indekos ADP, sambil berbicara lewat handphone.

    Sebelumnya, terlihat dua orang terekam kamera pengawas atau Circuit Closed Television (CCTV), sedang mengecek kamar ADP. 

    Saat didepan pintu ADP, kedua orang tersebut mencoba mencongkel pintu kamar dengan menggunakan diduga obeng lewat jendela. 

    Usai berhasil membuka jendela, salah satu dari mereka yang diduga penjaga Indekos itu pun mencoba membuka pintu dari dalam. 

    Kemudian, orang yang sedang sibuk membuka pintu dari dalam lewat jendela itu pun berhasil membuka pintu, dengan aksi itu divideokan oleh rekannya. 

    Usai berhasil membobol pintu Indekos, salah satu dari mereka pun memasuki kamar dengan mengecek sitausi didalam kamar ADP. 

    Selanjutnya, aksi mereka mengecek kedalam pun tetap sambil merekam menggunakan handphone. 

    Setelah mengecek kedalam, keduanya pun lalu meninggalkan kamar ADP dengan pintu terbuka. 

    Diketahui, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya kini menangani kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (ADP, 39) di sebuah indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.

    Hal tersebut dibenarkan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, Kamis (10/7/2025).

    “Betul (Ditreskrimum Polda Metro Jaya sedang menangani kasus kematian diplomat inisial ADP),” ujarnya, saat dikonfirmasi.

    Mantan Kapolres Malang tersebut menuturkan, kasus kematian diplomat ini sedang tahap penyelidikan. 

    “Dalam penyelidikan,” ujar Putu Kholis, secara singkat.

    Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandhi juga membenarkan kasus kematian diplomat ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    “Untuk saat ini, perkara penemuan jenazah di kosan Gondangdia ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Rezha.

  • CCTV Depan Kamar Diplomat Kemlu Rekam Penjaga Kos Bolak-balik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Juli 2025

    CCTV Depan Kamar Diplomat Kemlu Rekam Penjaga Kos Bolak-balik Megapolitan 12 Juli 2025

    CCTV Depan Kamar Diplomat Kemlu Rekam Penjaga Kos Bolak-balik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rentetan aktivitas di depan kosan ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban, Selasa (7/7/2025) pukul 07.40 WIB, mulai sedikit demi sedikit terungkap.
    Dalam rekaman CCTV pada pukul 00.27 WIB,
    penjaga kos
    terlihat melintas di depan kamar ADP.
    Ia tampak bertelanjang dada, mengenakan sarung bermotif kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri.
    Saat melintas, ia memegang ponsel dekat mulut, seolah sedang berbicara via speaker.
    Ia sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar ADP, lalu kembali berjalan.
    Tak lama kemudian, ia berdiri cukup lama di depan kamar selama sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
    Pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali terlihat melintas. Kali ini ia mengenakan kemeja putih, celana pendek, dan membawa sapu.
    Ia berhenti di depan kamar, menatap jendela, lalu berbalik arah.
    Menurut Kabid Humas
    Polda Metro Jaya
    Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, kehadiran penjaga kos dipicu oleh permintaan dari istri ADP.
    “Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” kata Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
    Sebelumnya, sang istri terakhir berkomunikasi dengan ADP pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Ia sempat mencoba menghubungi lagi keesokan paginya pukul 05.00 WIB, namun tak mendapat respons hingga pukul 08.00 WIB.
    Karena tak ada kabar, istrinya meminta penjaga kos memeriksa.
    Penjaga bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang diketahui telah dicongkel. Mereka menemukan ADP dalam kondisi tewas di atas kasur, kepala terlilit lakban, dan tubuh tertutup selimut.
    Polisi menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan tidak ditemukan barang yang hilang.
    Hasil olah TKP menunjukkan adanya sidik jari ADP pada lakban, tetapi belum dapat dipastikan apakah korban melilit sendiri atau dibantu pihak lain.
    Arya merupakan warga Sleman, DIY, dan lulusan Universitas Gadjah Mada. Ia tinggal seorang diri di kosan tersebut, sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CCTV Terbaru di Misteri Kematian Diplomat Muda Kemlu: Ada Pria Mondar-mandir

    CCTV Terbaru di Misteri Kematian Diplomat Muda Kemlu: Ada Pria Mondar-mandir

    Jakarta

    Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39) dalam kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, dengan kepala terlilit lakban, masih menyimpan misteri. Rekaman CCTV tiap waktunya sebelum ADP tewas pun terus diamati.

    Berdasarkan rekaman CCTV terbaru yang diperoleh detikcom, Sabtu (12/7/2025), terlihat penjaga kos yang hanya mengenakan sarung tampak melintas di depan kamar korban pada pukul 00.27 WIB, Selasa (8/7). Penjaga kos terlihat memegang handphone dengan baju menggantung di bahu kirinya berjalan ke arah luar.

    Pada saat melintasi kamar korban, penjaga kos terlihat sempat menengok ke arah jendela kamar pada pukul 00.27.14 WIB. Setelah berjalan ke arah luar, selang beberapa detik, penjaga kos tampak kembali ke arah dalam.

    Saat kembali ke arah dalam, penjaga kos terlihat mengusap rambut sambil seperti tengah berbicara melalui handphone yang dipegang di tangan sebelah kirinya. Lagi-lagi penjaga kos kembali melihat ke kamar korban pada 00.27.39 WIB.

    Tak lama setelahnya, penjaga kos menghampiri pintu kamar korban. Tepatnya pada 00.27.54 WIB penjaga kos mulai berada di depan kamar kos korban hingga meninggalkan pintu kamar korban pada 00.28.12.

    Kemudian dalam rekaman CCTV lainnya, pada pukul 05.20.59 WIB, Selasa (8/7), penjaga kos kembali menengok jendela kamar korban. Kali ini penjaga kos mengenakan kemeja dan celana pendek sambil membawa sapu.

    Dilanjutkan pada 05.21.01 WIB, penjaga kos sempat berhenti dan menengok lebih dekat ke arah jendela kamar kos korban hingga akhirnya beranjak ke arah luar. Selang beberapa detik, penjaga kos kembali ke arah jendela kamar kos korban dan terlihat menengok ke arah bawah pintu kamar kos korban pada 05.21.14 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan aktivitas yang dilakukan penjaga kos saat ini dalam rangka mengecek korban. Penjaga kos mengecek setelah istri korban meminta tolong karena handphone korban tidak dapat dihubungi.

    “Benar (penjaga kos lakukan pengecekan). Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).

    Polisi Bakal Periksa Lingkaran Pertemanan Korban

    Seperti diketahui, Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), di kos Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), masih terus dikupas perlahan oleh kepolisian. Salah satu langkahnya adalah memeriksa lingkup pertemanan korban.

    Polisi nantinya akan mengusut keseharian korban. Diketahui, korban ditemukan tewas di kamar kosnya dengan kondisi wajah terikat lakban.

    “Para pihak terkait yang menjadi circle korban itu juga dilakukan komunikasi, dilakukan pengambilan keterangan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (11/7).

    “(Pemeriksaan) untuk mengungkap secara utuh, dari mulai bagaimana sehari-hari korban, kegiatan korban, hingga akhirnya terjadi atau muncul ada peristiwa itu,” tambahnya.

    Polisi juga akan menggandeng pihak psikologi forensik. Hal tersebut untuk mendalami karakter korban ADP.

    “Ya tahap selanjutnya itu, nanti akan dilakukan (pemeriksaan oleh psikologi forensik). Iya, tadi untuk mendalami profilnya,” tuturnya.

    Ditemukan Penjaga Kos

    Polisi mengungkap jasad korban ditemukan oleh penjaga kos, pada Selasa (8/7) pagi. Penjaga kos itu membuka paksa kamar korban setelah diminta oleh istri korban untuk mengecek kondisinya.

    Detik-detik saat penjaga kos menemukan korban juga terekam CCTV. Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat ada dua orang yang tengah berusaha membuka jendela kamar kosan korban. Salah satunya, pria berkemeja dengan corak garis putih-biru, yang merupakan penjaga kosan.

    Penjaga kosan tersebut ditemani oleh seorang pria yang memakai jaket hijau. Pria berjaket hijau ini terlihat merekam video saat si penjaga kosan membuka jendela.

    Setelah berhasil membuka paksa jendela kosan, penjaga kos lalu mencoba membuka pintu dari dalam dengan posisi badan setengah masuk melewati jendela. Keduanya tampak mencoba membuka pintu dari dalam bersusah payah.

    Setelah pintu terbuka, penjaga kosan masuk ke dalam kamar dan saat itulah ia mendapati korban sudah tidak bernyawa. Menyusul pria berjaket hijau juga masuk dan memvideokan keadaan di dalam.

    Setelah itu, keduanya meninggalkan kamar kosan korban dalam keadaan pintu terbuka.

    Halaman 2 dari 2

    (imk/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini