Produk: CCTV

  • Transjakarta akan tambah lampu di unit mikrotrans

    Transjakarta akan tambah lampu di unit mikrotrans

    Jakata (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menambah lampu atau suara-suara khusus di unit mikrotrans untuk meminimalisir risiko gangguan terhadap kendaraan tersebut di jalan.

    Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta, Daud Joseph di Jakarta, Kamis, mengatakan mikrotrans memiliki risiko gangguan di jalan yang lebih tinggi, dibanding layanan lain yang dioperasikan Transjakarta.

    Layanan ini, kata dia, menjangkau jalan-jalan kecil, dan mempunyai peluang lebih tinggi untuk bersinggungan dengan kendaraan lain.

    “Dilihat dari insiden yang terjadi, kira-kira sekitar 70 persen dari insiden, mikrotrans ditabrak dari belakang. Di jalan-jalan kecil kalau ada pengendara motor itu sering sekali mereka tidak terlalu waspada dengan jarak aman, sehingga itu mengakibatkan tabrakan atau insiden,” kata Daud.

    Oleh karena itu, penambahan lampu dan suara-suara khusus di unit kendaraan akan dilakukan untuk memberikan notifikasi lebih kepada kendaraan agar bisa menjaga jarak aman.

    “Tentang keamanan, walaupun ada aspek-aspek keamanan lain yang sudah kita cover yaitu dalam bentuk pemasangan CCTV. CCTV juga sudah kami pasang untuk memastikan kalau ada kejadian-kejadian tertentu kita dapat membuka rekamannya” ujar Daud.

    Selain soal keamanan, upaya lain yang perlu dilakukan yakni menerapkan proses resfreshment atau penyegaran pramudi agar perilaku negatif yang ditimbulkan oleh oknum-oknum, tidak meluas kepada pramudi lainnya.

    Daud menjelaskan, proses ini dilakukan dimulai dari pembaharuan sertifikat pramudi secara berkala, memberikan pelatihan kepada para pramudi secara rutin.

    Pelatihan pramudi tidak hanya diperuntukkan bagi pramudi mikrotrans saja, tetapi semua pramudi yang bekerja di seluruh layanan Transjakarta lainnya.

    “Setiap tahun itu pramudi diberikan slot untuk training, diberikan jadwal untuk pelatihan. Jika terjadi ada pelanggaran, maka pramudi langsung dipanggil ke bagian pembinaan pramudi,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Gandeng Sejumlah Ahli Ungkap Misteri Kematian Diplomat Arya

    Polisi Gandeng Sejumlah Ahli Ungkap Misteri Kematian Diplomat Arya

    Jakarta, Beritasatu.com- Untuk kepentingan pembuktian secara ilmiah, Polda Metro Jaya melibatkan sejumlah ahli dalam proses penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) yang ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di kamar indekosnya pada 8 Juli 2025.

    “Untuk mencapai pembuktian secara ilmiah, ada beberapa ahli yang dilibatkan dalam pengungkapan peristiwa ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi pada awak media di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Dikutip dari Antara, ahli pertama yang dilibatkan adalah tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), yang bertugas melakukan autopsi terhadap jenazah pria berusia 39 tahun tersebut. Proses autopsi juga mencakup pemeriksaan toksikologi untuk mendeteksi kemungkinan adanya zat kimia atau racun dalam tubuh korban.

    “Ahli selanjutnya adalah Tim Digital Forensik dan Analisis Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya. Tim ini melakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap barang bukti elektronik yang ditemukan di TKP dan untuk mengungkap peristiwa ini seperti laptop, hand phone, dan closed circuit television (CCTV),” jelas Ade Ary.

    Selain itu, Polda Metro Jaya juga menggandeng Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia untuk melakukan pendalaman terhadap latar belakang Arya Daru. Ade Ary mengatakan terlibatnya tim Apsifor untuk mengumpulkan peristiwa ini secara utuh.

    “Tim Apsifor ini mempunyai metode pemeriksaan sendiri untuk melakukan penggalian terhadap latar belakang korban,” pungkasnya.  

  • Diplomat Arya Diduga Sempat ke Rooftop Kemenlu Sehari sebelum Tewas

    Diplomat Arya Diduga Sempat ke Rooftop Kemenlu Sehari sebelum Tewas

    Jakarta, Beritasatu.com- Polda Metro Jaya mengungkap temuan baru dalam penyelidikan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Dayu Pangayunan (ADP). Berdasarkan rekaman closed circuit television (CCTV) Arya diduga sempat berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu pada malam sebelum ditemukan meninggal dunia.

    Temuan ini diperoleh berdasarkan hasil pendalaman dari CCTV di gedung Kemenlu, ditambah dengan konfirmasi ke sejumlah saksi untuk pendalaman.

    “Diduga pada 7 Juli 2025 pukul 21.43 WIB sampai jam 23.09 WIB atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Ade Ary  mengungkapkan, berdasarkan pantauan CCTV, korban terlihat membawa sejumlah tas ketika menuju lokasi rooftop. Namun, tas-tas tersebut tidak terlihat dibawa lagi oleh korban ketika turun dari lokasi.

    “Korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, tetapi kemudian saat turun, korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja,” tambahnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan berbagai fakta untuk kemudian disesuaikan dan dikaitkan dengan apa yang dilakukan Arya di lokasi tersebut. Dia menekankan, peristiwa ini dapat terungkap dengan diawali oleh pengumpulan fakta-fakta sekecil apa pun itu.

    “Karena dalam proses pembuktian itu harus cocok semuanya antara tempat kejadian perkara (TKP) dengan saksi, TKP dengan barang bukti. Dalam peristiwa umum, ada lagi kesesuaian antara TKP dengan tersangka dalam peristiwa kejahatan,” jelas Ade Ary.

    Ia menegaskan, kasus misteri kematian Arya Daru masih berada dalam tahap penyelidikan, yang merupakan rangkaian upaya yang dilakukan oleh penyelidik untuk mencari tahu apakah dalam peristiwa ini terdapat dugaan tindak pidana atau tidak.

  • Satpol PP Bantul lakukan OTT terhadap dua pelaku pembuang sampah liar

    Satpol PP Bantul lakukan OTT terhadap dua pelaku pembuang sampah liar

    “Dari CCTV itu kita lakukan kajian kajian di satu tempat polanya seperti apa, dan baru kita awali pada Kamis (24/7) dini hari kita coba kita lakukan OTT sampah, di satu titik saja kita mendapatkan dua orang pembuang sampah,”

    Bantul (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap dua pelaku yang kedapatan membuang sampah liar atau tidak pada tempatnya di wilayah Kecamatan Kasihan.

    Kepala Satpol PP Bantul Jati Bayu Broto di Bantul, Kamis, mengatakan langkah OTT tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan pengawasan melalui kamera pengawas closed circuit television (CCTV) yang dipasang di beberapa lokasi tempat pembuangan sampah liar.

    “Dari CCTV itu kita lakukan kajian kajian di satu tempat polanya seperti apa, dan baru kita awali pada Kamis (24/7) dini hari kita coba kita lakukan OTT sampah, di satu titik saja kita mendapatkan dua orang pembuang sampah,” katanya.

    Dia mengatakan, OTT pelaku pembuang sampah tersebut dilakukan di wilayah Jalan Bugisan Kecamatan Kasihan, langkah penegakan tersebut dilakukan aparat pemerintah sekitar pukul 01.30 sampai 02.00 WIB.

    Dua pelaku pembuang sampah sembarangan tersebut ternyata bukan warga Bantul, melainkan warga Kota Yogyakarta. Mereka membuang sampah bukan pada tempatnya di wilayah Bugisan, karena alasan susah mencari tempat pembuangan sampah.

    Dia mengatakan, terhadap kedua pelaku pembuang sampah liar tersebut, rencananya akan dilakukan sidang yustisi.

    “Kami juga punya barang bukti yang kuat untuk menindaklanjuti mereka di sidang yustisi,” katanya.

    Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya akan menggelar tindakan serupa di berbagai titik selama beberapa waktu ke depan, dan apabila kembali didapatkan pelaku pembuang sampah liar, maka akan kembali dilakukan yustisi.

    “Karena yustisi diberikan agar tidak ada lagi pelaku pembuang sampah liar. Itu menjadi bagian untuk memberikan efek jera terhadap pelaku pembuang sampah liar,” katanya.

    Pihaknya berharap, dengan OTT pelaku pembuang sampah, masyarakat menjadi tertib dan taat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu diharapkan masyarakat semakin sadar akan kebersihan masing-masing lingkungan setempat.

    “Kami harap, masyarakat bisa taat dan tertib dalam membuang sampah, sehingga tidak ada lagi sampah liar di bahu-bahu jalan. Jadi ke depan diharapkan tidak ada sampah yang mengganggu kenyamanan, kebersihan, dan keindahan di Bantul,” katanya.

    Pewarta: Hery Sidik
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5
                    
                        Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Lalu Tewas di Kos
                        Megapolitan

    5 Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Lalu Tewas di Kos Megapolitan

    Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Lalu Tewas di Kos
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Misteri kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), perlahan mulai terbuka.
    Ia ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
    Namun, yang terjadi beberapa jam sebelumnya menambah tanda tanya besar.
    Rekaman CCTV mengungkap bahwa ADP sempat berada di area rooftop lantai 12 Gedung Kemlu, tempatnya bekerja, pada malam sebelum kematiannya.
    Ia terekam naik ke rooftop sekitar pukul 21.43 WIB dan baru turun sekitar pukul 23.09 WIB, menghabiskan waktu lebih dari 1 jam 26 menit di atas gedung.
    “Diduga tanggal 7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai pukul 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu,” kata Kabid Humas
    Polda Metro Jaya
    , Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (24/7/2025).
    Yang menarik perhatian penyidik, korban terlihat membawa tas gendong dan tas belanja saat naik ke atas gedung, namun turun tanpa keduanya.
    “Berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja,” ujar Ade Ary.
    ADP kemudian ditemukan tewas keesokan harinya dalam kondisi tergeletak di atas kasur kamar indekosnya.
    Kepala korban terlilit lakban kuning, sedangkan tubuhnya tertutup selimut biru.
    Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menyita berbagai barang bukti, termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, pakaian, serta obat sakit kepala dan lambung.
    Meski demikian, belum diketahui pasti apakah obat-obatan tersebut berkaitan dengan penyebab kematian.
    Penyidik juga menemukan sidik jari korban pada permukaan lakban, namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah lakban tersebut dililitkan sendiri atau oleh orang lain.
    Untuk mendalami kasus ini, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa 15 orang.
    Mereka terdiri dari penghuni lingkungan indekos ADP, rekan kerja di Kemlu, anggota keluarga, dan pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban.
    “Sampai dengan saat ini tim penyelidik telah melakukan klarifikasi dan ambil keterangan. Ada 15 orang,” kata Ade Ary.
    “(Ada juga) dari pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban,” lanjutnya.
    Hingga kini, penyelidikan terus berlanjut tanpa hambatan.
    Ade Ary menegaskan, polisi menggunakan pendekatan scientific investigation dan menggandeng sejumlah ahli untuk menjamin keakuratan hasil penyidikan.
    “Ini merupakan komitmen Polda Metro Jaya dalam mengungkap peristiwa agar akuntabel, proporsional, dan hasil akhirnya dijelaskan transparan,” tegasnya.
    Kasus ini masih terus didalami. Jejak terakhir ADP dari rooftop kantor hingga ditemukan tak bernyawa di kamar kos, masih menyimpan banyak tanda tanya yang belum terjawab.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sinopsis Serial Drama India Swaragini Episode 19: Konspirasi Ragini

    Sinopsis Serial Drama India Swaragini Episode 19: Konspirasi Ragini

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketegangan semakin memuncak dalam serial drama India Swaragini yang akan memasuki episode ke-19. Episode ini dijadwalkan tayang pada Jumat (25/7/2025), pukul 12.15 WIB di BTV.

    Melanjutkan ketegangan dari episode sebelumnya, Swara ditemukan berada di sebuah kamar hotel asing tanpa ingatan bagaimana ia bisa sampai di sana.

    Ketika razia polisi berlangsung, Swara berhasil menghubungi Ragini dan Laksh yang segera datang menjemputnya. Berikut kelanjutan episodenya!

    Memasuki episode ke-19, Inspektur Roy membantu Swara tanpa menunjukkan dirinya secara terbuka.

    Sementara itu, Ragini membuat alasan kepada Sharmishta bahwa Swara sedang sakit kepala, agar kepergian Swara dari hotel tidak menimbulkan kecurigaan.

    Sayangnya, kehadiran Ragini dan Laksh di hotel tersebut tertangkap kamera dan disiarkan secara langsung, membuat keluarga mereka menjadi sorotan publik.

    Swara yang merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut mulai menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Ia mengunjungi rumah sakit dan meminta rekaman CCTV, tetapi tidak menemukan petunjuk apa pun.

    Di sisi lain, Ragini mulai merasa panik karena khawatir konspirasinya bersama Sanskaar terbongkar. Bahkan, ia mengaku menemukan botol dan jarum suntik di lemarinya kepada Laksh.

    Rahasia Ragini

    Dalam kondisi penuh kecurigaan, Swara bertanya kepada Ragini tentang keberadaannya dari rumah sakit. Ragini mengelak dan mengatakan ia pergi menemui Laksh.

    Dalam percakapan mereka, Swara menyatakan bahwa ia merasa bingung dengan kejadian yang mendadak ini, meskipun tidak takut dengan pernikahan. Namun, Ragini dengan licik merekam pembicaraan mereka dan mengeditnya sesuka hati.

    Ragini kemudian menunjukkan botol obat dan jarum suntik tersebut kepada Laksh. Setelah diperiksa oleh dokter, obat itu ternyata terlarang dan dapat membuat seseorang kehilangan ingatan sementara.

    Hal ini membuat Laksh makin yakin bahwa Swara telah dijebak dan ia berniat untuk membantunya.

    Swara dalam Bahaya

    Sementara itu, Ragini terus memanipulasi keadaan. Ia memberikan rekaman suara Swara yang sedang gugup kepada Laksh, memperkuat tuduhannya bahwa Swara labil. Swara pun ditemukan di klub malam dalam kondisi setengah sadar.

    Laksh yang melihat Swara menari dalam keadaan tidak sadar menjadi sangat marah, apalagi ketika seseorang mengganggu mereka. Sanskar memanggil polisi untuk mengatasi keributan yang terjadi.

    Ragini kemudian mencoba meyakinkan Laksh bahwa Swara menjalani kehidupan ganda dan sengaja memakai narkoba untuk lari dari pernikahan.

    Namun, semua itu didengar oleh Swara yang sangat terkejut atas tuduhan Ragini. Laksh akhirnya membawa Swara pulang dengan bantuan Ragini, yang terus berupaya terlihat sebagai pihak yang membantu.

    Pertunangan yang Tertunda

    Di tengah semua kekacauan, keluarga Laksh bersiap untuk mengunjungi keluarga Gadodia untuk acara pertunangan.

    Swara yang belum sepenuhnya pulih tetap berusaha melanjutkan prosesi. Ketika hendak memakaikan cincin kepada Laksh, cincin tersebut jatuh dan tidak ditemukan.

    Beruntung, Dadi memberikan cincinnya untuk melanjutkan acara hingga akhirnya pertunangan selesai.

    Bagaimana Lanjutan Kisahnya?

    Apakah Ragini dan Sanskaar akan kembali membuat rencana jahat demi menggagalkan pernikahan Laksh dan Swara? Semua jawabannya bisa kamu saksikan dalam serial drama India Swaragini yang tayang setiap hari pukul 12.15 WIB hanya di BTV.

    Saksikan di kanal berikut:

    Kanal 26: JabodetabekKanal 29: Bandung, PalembangKanal 39: SemarangKanal 35: Jogjakarta, SurakartaKanal 32: SurabayaKanal 34: MedanKanal 38: BalikpapanKanal 30: Banjarmasin

    Ikuti akun resmi @btvidofficial dan @beritasatu di Instagram, TikTok, Facebook, dan X untuk update terbaru seputar serial drama India Swaragini. Cuplikan episode juga tersedia di YouTube @btvidofficial dan @BeritaSatuChannel.

  • Hacker Serang Badan Senjata Nuklir AS Imbas Pembobolan Server Microsoft SharePoint – Page 3

    Hacker Serang Badan Senjata Nuklir AS Imbas Pembobolan Server Microsoft SharePoint – Page 3

    NNSA, yang tidak hanya mengelola persenjataan nuklir AS tetapi juga mendukung sistem reaktor Angkatan Laut dan merespons keadaan darurat nuklir, menjadi salah satu target utama serangan ini.

    CCTV News mengonfirmasi bahwa penyerang berhasil mengakses sistem NNSA selama gelombang serangan ini.

    Meskipun para pejabat menyatakan belum melihat indikasi kebocoran data rahasia atau sensitif, dampak total dari serangan ini masih belum jelas. Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) serta kelompok-kelompok penting lainnya belum memberikan pembaruan publik terkait insiden ini.

    Departemen Energi AS menyatakan bahwa serangan siber ini dimulai pada hari Jumat, 18 Juli 2025.

    Seorang juru bicara menjelaskan bahwa hanya sejumlah kecil sistem yang terpengaruh. Pihak departemen memuji efektivitas perangkat keamanan yang kuat dan penggunaan layanan cloud Microsoft M365 yang membantu membatasi kerusakan.

    “Hanya sebagian kecil sistem yang terpengaruh. Semua sistem yang terdampak sedang dalam proses pemulihan,” tambah juru bicara tersebut.

  • Kriminalitas kemarin, kasus Arya Daru hingga satpam tewas di Jaksel

    Kriminalitas kemarin, kasus Arya Daru hingga satpam tewas di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal dan pengamanan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (22/7) masih menarik dibaca kembali hari ini.

    Di antaranya Kompolnas melakukan pengecekan TKP kamar kos Almarhum Arya Daru Pangayunan (ADP) hingga pihak Kepolisian masih mendalami kasus satpam yang ditemukan tewas di apartemen kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Kompolnas ungkap hasil pengecekan kamar kos Arya Daru

    Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkapkan hasil pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) kamar kos diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri, Almarhum Arya Daru Pangayunan (ADP) di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.

    “Kami mengecek soal CCTV termasuk mengonfirmasi CCTV itu hidup ataukah mati, kalau hidup berapa jam dan diambil oleh Kepolisian skemanya berapa waktu dijelaskan cukup baik,” kata Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Penusukan di Jatinegara Jaktim berawal dari sabu

    Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkapkan motif penusukan oleh tersangka B (44) terhadap kakaknya berinisial DS (47) diawali permasalahan penjualan metamfetamina atau sabu.

    “Diawali dengan hasil setoran korban kepada pelaku tidak sesuai dengan penjualan. Sehingga membuat korban dan pelaku sering cekcok atau berargumen,” kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Polisi bekuk tiga orang sindikat oli palsu di Kembangan Jakbar

    Polres Metro Jakarta Barat membekuk tiga orang anggota sindikat penjualan oli palsu di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, di mana pengungkapan kasus itu bermula dari adanya laporan masyarakat pada pertengahan Juli 2025.

    “Kami mendapatkan laporan masyarakat pada pertengahan Juli terkait adanya usaha yang memperdagangkan dan produksi oli yang duga palsu di daerah Kembangan,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Raden Dwi Kennardi Dewanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Kompolnas melakukan pengecekan TKP tempat Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan (ADP) ditemukan tewas di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (22/7/2025). (ANTARA/HO-Kompolnas

    4. Ada 75 reka adegan dalam rekonstruksi pembunuhan wanita di Tangerang

    Kanit IV Subdit Resmob Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar Putra Alor menyebutkan sebanyak 75 reka adegan diperagakan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan wanita yang terborgol berinisial APSD (22) yang dilakukan oleh tiga pelaku di Cisauk, Kabupaten Tangerang.

    Charles di Jakarta, Selasa, mengatakan, reka adegan pembunuhan yang dilakukan oleh tiga pelaku, yakni berinisial RRP (19), IF (21), dan APH (17) dilaksanakan di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 09.50 WIB.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Polisi dalami kasus satpam yang ditemukan tewas di apartemen Kemang

    Aparat kepolisian mendalami kasus satpam berinisial WLS (39) yang ditemukan tewas di apartemen kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Selasa siang pukul 12.30 WIB.

    “Unit Reskrim masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolsek Mampang, Kompol Wahid Key saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi dalami kasus tawuran antar geng di Tanjung Priok

    Polisi dalami kasus tawuran antar geng di Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Tanjung Priok Jakarta Utara mendalami kasus tawuran antar geng yang menyebabkan satu orang mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (19/7).

    “Kami mendapatkan laporan adanya korban akibat tawuran dan langsung melakukan penyelidikan,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Polres Metro Jakarta Utara AKP Handam Samudro di Jakarta,Minggu.

    Ia mengatakan pada Sabtu (19/7) sekitar 14.30 WIB, anggota Polsek Tanjung Priok menerima laporan adanya seorang yang terluka diduga akibat tawuran.

    Kemudian petugas melaksanakan cek lokasi kejadian, memeriksa kamera pengintai atau CCTV sekitar lokasi dan meminta keterangan warga sekitar lokasi serta sejumlah saksi.

    Tim Reskrim Polsek Tanjung Priok juga melakukan interogasi terhadap korban yang diketahui berinisial MZ (16) yang sedang dirawat di RSUD Koja.

    “Berbekal keterangan dari korban MZ, tim dan piket Reskrim melakukan pengembangan dan berhasil menangkap nama-nama yang diduga turut ikut pada saat tawuran pada Sabtu (19/7) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB itu.

    Mereka adalah FAH (17), NAW (16), ANF (17), MNR (16), DA (17), ARP (15).

    “Keenam remaja ini statusnya masih saksi,” kata dia

    Ia menjelaskan enam orang itu kesemuanya satu kelompok dengan MZ.

    Saat dilakukan pemeriksaan tidak ada yang mengetahui siapa yang melukai MZ pada saat kejadian tawuran serta tidak mengenali identitas pihak lawannya.

    AKP Handam mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa korban MZ juga bagian dari kelompok yang ikut tawuran.

    Pada saat kejadian, Mz ini membawa sebilah senjata tajam jenis celurit berdiameter panjang kurang lebih 1,5 meter yang ditemukan tertinggal oleh tim di lokasi sesat setelah kejadian tawuran.

    Menurut dia korban MZ juga bagian dari pelaku tawuran dari pihak yang kalah.

    “Sementara ini belum ada yang mengenali nama-nama dari pihak lawannya. Kami masih dalami dan kembangkan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemulung Curi Tabung Gas 3 Kg Warung di Depok Terekam CCTV, Polisi Selidiki

    Pemulung Curi Tabung Gas 3 Kg Warung di Depok Terekam CCTV, Polisi Selidiki

    Jakarta

    Aksi pemulung diduga mencuri satu tabung gas LPG 3 Kg di salah satu warung di Tapos, Depok, terekam CCTV. Polisi menyelidiki kasus tersebut.

    Dari video yang dilihat detikcom, Minggu (20/7/2025) terlihat pemulung membawa karung berjalan kaki di sebuah gang. Pemulung mengambil tabung gas dari sebuah warung, lalu pergi.

    Kapolsek Cimanggis Kompol Jupriono mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (17/7) di Jalan Sindang Karsa, Tapos, Depok. Pelaku terekam kamera CCTV mencuri tabung gas 3 kg.

    “(Pemulung) mencuri sebuah tabung gas ukuran 3 Kg. Dalam rekaman CCTV, pemulung tersebut dengan cepat mengambil tabung gas miling warung,” kata Jupriono dalam keterangannya, Minggu (20/7).

    Pemilik warung kemudian melaporkan kejadian tersebut ke bhabinkamtibmas. Korban kemudian membuat laporan polisi (LP) di Polsek Cimanggis.

    “Saat ini kejadian tersebut sudah ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Cimanggis,” tutupnya.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini