Produk: CCTV

  • Polisi Pastikan Tak Ada Kejanggalan Rekaman CCTV pada Kasus Kematian Diplomat Arya

    Polisi Pastikan Tak Ada Kejanggalan Rekaman CCTV pada Kasus Kematian Diplomat Arya

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya memastikan rekaman CCTV dalam kasus kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) telah sinkron atau bersesuaian.

    Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan rekaman kamera pengawas itu telah sinkron dari satu tempat ke tempat lainnya.

    “Pada setiap frame yang saling bersesuaian dengan tidak ditemukan adanya pemotongan ataupun penyisipan pada file multimedia,” ujar Wira di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

    Dia menjelaskan titik krusial menjelang kematian Arya berdasarkan uji lab forensik digital. Mulanya, Arya terpantau berada di mal Grand Indonesia sekitar 17.52 WIB.

    Tak sendiri, Arya tampak bersama dua rekannya, Vara dan Dion. Setelah berada di GI, Arya kemudian bergegas keluar dengan tujuan menuju bandara.

    Namun, saat di tengah jalan, Arya memutuskan untuk memutar balik tujuannya ke Gedung Kemlu RI. Arya terpantau memasuki Gedung Kemlu sekitar 21.39 WIB.

    “Selanjutnya korban berada di rooftop gedung Kemenlu pada lantai 12 pada pukul 21.43 WIB ini naik ya 21.43 keberadaan daripada korban di rooftop itu kurang lebih selama satu jam 26 menit,” tutur Wira.

    Di atas Gedung Kemlu itu, Arya sempat membawa tas belanja dan tas gendongnya. Namun, saat turun dari rooftop, Arya sudah melepaskan kedua tasnya itu. 

    Dugaannya, Arya juga sempat memanjat tembok di atas rooftop tersebut. Kemudian, sekitar 22.12 WIB, Arya terpantau keluar dari Gedung Kemlu RI.

    Diplomat itu kemudian tiba di rumah kos sekitar 23.23 WIB. Sempat, Arya juga membuang sampah saat tiba di kamar indekosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2025).

    Sehari berselang, Arya kemudian ditemukan tewas dengan kepala terbungkus lakban kuning. Posisi Arya juga nampak terlentang dengan tertutup selimut.

  • Senpi pelaku curanmor di Jelambar serupa dengan kasus sebelumnya

    Senpi pelaku curanmor di Jelambar serupa dengan kasus sebelumnya

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menemukan kesamaan antara senjata api (senpi) yang digunakan pelaku pencurian sepeda motor di Jalan Hadiah, Jelambar, Jakarta Barat, pada Selasa siang dengan senjata yang digunakan pada kasus serupa beberapa waktu lalu.

    Kasus pencurian bersenjata juga terjadi di wilayah Jelambar, Jakarta Barat, pada Rabu (9/7) siang, tepatnya di parkiran sebuah kantor di Jalan Widara.

    “Kalau dari senpi-nya sama,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Aksi para pelaku dalam dua kasus berbeda itu terbilang identik, yakni dilakukan oleh empat orang menggunakan dua sepeda motor, dua berperan sebagai eksekutor dan dua yang lain sebagai “joki” (pengendara).

    Kemudian dua aksi itu dilakukan pada siang hari dengan target sepeda motor yang tengah terparkir. Seorang pelaku dari masing-masing kasus juga meletuskan tembakan usai dipergoki korban atau warga.

    Kepolisian memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) aksi pencurian sepeda motor menggunakan senjata api yang terjadi di Jalan Hadiah, RT 012 RW 03 Jelambar, Jakarta Barat pada Selasa (29/7/2025) siang. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

    Namun demikian, pihak Kepolisian belum dapat memastikan bahwa pelaku pencurian di
    Jalan Hadiah Jelambar adalah pelaku yang sama dalam aksi pencurian di Jalan Widara, Jelambar.

    “Belum bisa dipastikan. Karena benar-benar tertutup pakaiannya sampai ke wajahnya,” kata Aprino saat ditanyakan mengenai potensi kesamaan pelaku.

    Kepolisian pun telah mengantongi selongsong peluru yang ditembakan pelaku.

    “(Selongsong peluru) Sudah kita amankan. Tadi pelaku tembak ke arah jalan untuk melarikan diri, jadi enggak sempat kena korban atau warga,” kata Aprino.

    Hingga kini, Kepolisian telah meminta keterangan korban, para saksi di lokasi dan sejumlah CCTV yang merekam aksi para pelaku. “Ini lagi kita cek,” katanya.

    Dalam rekaman video yang viral di media sosial (medsos), keempat pelaku menggunakan pakaian serba tertutup dengan wajah yang tertutup helm. Mereka pun beraksi menggunakan dua unit sepeda motor.

    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara. (ANTARA/Risky Syukur)

    Dua orang berperan sebagai eksekutor dan dua orang lagi menunggu di sepeda motor untuk bersiap-siap kabur jika ketahuan.

    Setelah sejenak memantau situasi sekitar, kedua eksekutor mulai beraksi dan dalam waktu singkat berhasil membobol dan menyalakan satu unit sepeda motor berwarna hijau metalik.

    Saat hendak kabur, aksi para pelaku dipergoki korban. Korban pun sontak meneriaki para pelaku. Mendengar teriakan itu, para pelaku kocar-kacir.

    Namun lantaran motor curian sudah berhasil dinyalakan, korban pun berhasil kabur.

    Tembakan senjata api diletuskan pelaku dari atas motor agar korban berhenti mengejar. Untungnya, peluru senjata itu tidak mengenai korban atau pun orang lain di lokasi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terungkap! Penjaga Kos Geser CCTV di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu Arya Daru

    Terungkap! Penjaga Kos Geser CCTV di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu Arya Daru

    GELORA.CO –  Misteri pergeseran kamera CCTV di depan kamar kos tempat ditemukannya jenazah Diplomat Kementlu, ADP (39) akhirnya terkuak. 

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan CCTV tersebut digeser atas permintaan istri korban kepada penjaga kos.

    Dijelaskannya, perubahan arah CCTV itu terjadi dalam konteks upaya membuka paksa kamar ADP yang tak kunjung merespons saat dihubungi.

    “Terkait dengan CCTV kenapa bergeser, hal tersebut terjadi setelah adanya permintaan dari istri kepada penjaga kos. Waktu itu lewat telepon sama saksi berinisial S,” katanya kepada awak media, Selasa 29 Juli 2025.

    Diterangkannya, permintaan itu ditujukan agar kamar korban bisa didobrak, karena sang istri khawatir terhadap kondisi suaminya yang tidak bisa dihubungi.

    “Hal tersebut disampaikan (penjaga ke) pemilik kos dengan menggeser sudut CCTV,” terangnya.

    Setelah CCTV digeser, penjaga kos pun akhirnya mendobrak pintu dan jendela kamar ADP. Proses pembukaan paksa itu turut didokumentasikan oleh salah satu teman sekamar ADP, yang juga ikut membantu.

    “Hal ini juga diperkuat dengan adanya video yang diambil oleh teman sekamarnya yang ikut mendobraknya,” ucapnya.

    24 Saksi Diperiksa

    Sementara Polda Metro Jaya telah memeriksa 24 saksi terkait kematian Diplomat Kemenlu, ADP.

    Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan bahwa pemeriksaan saksi-saksi tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang lebih banyak tentang kasus ini.

    “Dari 24 saksi yang diperiksa, 6 orang berasal dari tempat tinggal korban, termasuk penjaga kos, 1 orang keluarga yaitu istri korban, 7 orang dari lingkungan kerja, 4 saksi lainnya yang berhubungan dengan korban, termasuk sopir taksi dan dokter rawat jalan,” bebernya.

    Selain itu, 6 orang saksi ahli juga telah diperiksa untuk memberikan keterangan yang lebih spesifik tentang kasus ini.

    Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Arya Daru Pangayunan. 

    Hasil autopsi telah menunjukkan beberapa temuan yang signifikan dan polisi akan terus memeriksa saksi-saksi lainnya untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

  • Kepolisian usut aksi pencurian bersenjata api di Jakbar

    Kepolisian usut aksi pencurian bersenjata api di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyelidiki aksi pencurian sepeda motor menggunakan senjata api yang terjadi di Jalan Hadiah RT 012/RW 03 Jelambar, Jakarta Barat, pada Selasa siang.

    Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara menyebutkan, pihaknya tengah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

    “Ini sedang di TKP dengan Jatanras dan Resmob Polres Metro Jakarta Barat. Masih kita dalami,” kata Aprino saat dihubungi di Jakarta.

    Aprino mengatakan bahwa para pelaku belum dapat diidentifikasi lantaran mereka menggunakan pakaian yang serba tertutup. “Karena benar-benar tertutup pakaiannya, sampai ke wajahnya,” kata dia.

    Korban pun telah membuat laporan di Polsek Grogol Petamburan. “Korban tadi sudah kita minta untuk bikin laporan ke Polsek. Sekarang masih proses,” katanya.

    Selain memeriksa korban dan para saksi di lokasi, petugas kepolisian juga memeriksa sejumlah kamera pengawas (CCTV) yang merekam aksi pra pelaku. “Ini lagi kita cek,” katanya.

    Dalam rekaman video viral, keempat pelaku menggunakan pakaian serba tertutup dengan wajah yang tertutup helm. Mereka pun beraksi menggunakan dua unit sepeda motor.

    Dua orang berperan sebagai eksekutor dan dua orang lagi menunggu di sepeda motor untuk bersiap-siap kabur jika ketahuan.

    Setelah sejenak memantau situasi sekitar, kedua eksekutor mulai beraksi dan dalam waktu singkat berhasil membobol dan menyalakan satu unit sepeda motor berwarna hijau metalik.

    Saat hendak kabur, aksi para pelaku dipergoki korban. Korban pun sontak meneriaki para pelaku. Mendengar teriakan itu, para pelaku kocar-kacir.

    Namun lantaran motor curian sudah berhasil dinyalakan, korban pun berhasil kabur.

    Tembakan senjata api diletuskan pelaku dari atas motor agar korban berhenti mengejar. Untungnya, peluru senjata itu tidak mengenai korban atau pun orang lain di lokasi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua pria pencuri tas penumpang kereta di Tambora ditangkap

    Dua pria pencuri tas penumpang kereta di Tambora ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap dua pencuri tas penumpang kereta Commuter Line kurang dari 24 jam setelah aksi pelaku terekam kamera pengawas (CCTV) dan viral di media sosial.

    Kejadian ini terjadi pada Rabu (23/7), saat kereta berhenti di Stasiun Tambora, Jakarta Barat.

    “Dua pelaku berinisial DM (29) dan JI (27) berhasil kami amankan di kediaman masing-masing kurang dari 24 jam setelah kejadian,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara di Jakarta, Selasa.

    Dalam rekaman video yang beredar, tampak dua pria muda, salah satunya mengenakan jaket merah, masuk ke dalam gerbong dan mengambil tas yang tertinggal di rak atas kursi penumpang.

    Korban bernama Eza menyadari tas ransel miliknya tertinggal setelah berpindah kereta di Stasiun Manggarai menuju Depok.

    “Isi tasnya barang-barang elektronik penting seperti laptop, kamera CCTV dan perangkat lain. Kerugiannya sampai Rp10 juta,” kata Eza.

    Tanpa menunggu lama, Eza melaporkan kejadian ini ke Polsek Tambora.

    Menanggapi laporan tersebut, tim Reskrim langsung bergerak cepat melakukan pelacakan hingga kemudian pelaku berhasil ditangkap.

    Atas perbuatannya, kedua pelaku disangkakan dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama lima tahun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi: Posisi CCTV Kos Bergeser karena Permintaan Istri Arya Daru

    Polisi: Posisi CCTV Kos Bergeser karena Permintaan Istri Arya Daru

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya menjelaskan soal alasan pergeseran arah kamera CCTV di area kamar kos Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (39).

    Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyatakan CCTV itu bergeser setelah permintaan istri Arya kepada penjaga indekos untuk mendobrak kamar.

    “Terkait dengan CCTV kenapa bergeser, hal tersebut terjadi setelah adanya permintaan dari istri kepada penjaga kos. Waktu itu lewat telepon sama saksi berinisial S,” kata Wira di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025). 

    Kemudian, dia mengatakan pendobrakan pintu kamar Diplomat Arya itu dilakukan bersama dengan tetangga kosnya yang melakukan dokumentasi.

    Adapun, kata Wira, pendobrakan itu dilakukan lantaran Arya tidak merespon panggilan dari istrinya. Sehingga, hal tersebut membuat istrinya khawatir.

    “Sehingga penjaga kos minta izin ke pemilik untuk melakukan pendobrakan dan disikapi dengan menggeser sudut CCTV dan dimaksudkan tindakan penjaga tersebut,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, penyelidik Polda Metro Jaya telah berkesimpulan bahwa dalam kasus kematian ini tidak ada tindak pidana. Selain itu, indikator kematian Arya ini tidak melibatkan pihak lain.

    Di samping itu, analisis laboratorium forensik hingga RSCM menyatakan bahwa tak ada zat racun dalam sampel tubuh Arya. Pada intinya, kematian Arya ini disebabkan akibat  pertukaran oksigen pada saluran pernafasan atas yang mengakibatkan mati lemas.

  • Hasil Puslabfor: Tidak Ada Material Biologi Orang Lain di Kamar Diplomat Kemlu

    Hasil Puslabfor: Tidak Ada Material Biologi Orang Lain di Kamar Diplomat Kemlu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Puslabfor Bareskrim Polri melakukan penyelidikan sejumlah barang bukti terkait kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) inisial ADP.

    Sedikitnya ada 13 barang bukti yang diuji di laboratorium. Hasilnya hanya DNA ADP yang ditemukan di lokasi kejadian.

    Ahli DNA Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Rofik, mengungkapkan tidak menemukan darah hingga unsur biologi pihak lain di lokasi kejadian.

    “Kami tidak menemukan di TKP adanya bercak darah, sperma, atau material biologi yang ada di TKP, di kamar korban, maupun di luar kamar korban, seperti di kamar mandi maupun di ruang tidur,” kata Irfan di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

    “Hanya satu yang menarik di sini, ada pada sisa lakban di bonggol atau gulungan lakban itu, terdapat DNA dari Saudara almarhum ADP,” imbuhnya.

    Polda Metro Jaya menggandeng sejumlah ahli dan pihak eksternal dalam proses penyelidikan. Sejumlah barang bukti, mulai 20 titik CCTV hingga laptop korban, sudah diamankan.

    Sebanyak 24 orang saksi, mulai istri korban hingga penjaga kos yang pertama kali menemukan korban, juga sudah diperiksa. ADP sempat pergi ke rooftop gedung Kemlu RI selama 1 jam 26 menit pada Senin (7/7). Dia meninggalkan tas gendong dan tas belanjaan di tangga gedung Kemlu.

    Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pagi dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning. (Pram/Fajar)

  • Pakai GoPay Spiker, Bukti Transaksi QRIS Palsu Dijamin Terdeteksi

    Pakai GoPay Spiker, Bukti Transaksi QRIS Palsu Dijamin Terdeteksi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Baru-baru ini, sebuah video beredar memperlihatkan aksi cermat seorang penjual kelontong saat menggagalkan modus penipuan bukti pembayaran QRIS palsu di media sosial. Dalam video berdurasi kurang lebih 2 menit tersebut, terlihat seorang pelanggan mencoba menunjukkan bukti pembayaran palsu melalui aplikasi editan.

    Namun, si penjual langsung menyadari kejanggalan tersebut berkat tidak adanya suara notifikasi dari fitur GoPay Spiker. GoPay Spiker adalah fitur unggulan dari aplikasi GoPay Merchant yang dapat secara real-time mengumumkan melalui notifikasi suara jika transaksi QRIS telah berhasil, dan jumlah nominal yang dibayarkan.

    Dalam video tersebut, si penjual langsung menyadari bahwa tidak ada suara konfirmasi transaksi, sehingga ia menolak memberikan barang yang dibeli. Selain itu, si penjual juga berkali-kali meminta agar si penipu menunjukkan bukti transaksi, namun dipersulit karena penipu terkesan berusaha mencari bukti transaksinya.

    Kemudian si penjual menunjukkan kepada sang penipu bahwa GoPay Spiker akan berbunyi ketika transaksi berhasil.

    “Saya gak bisa dibohingin, ini langsung bunyi. Nah, langsung bunyi ada CCTV. Nah kan kamu mau bodoh bodohin saya gak bisa,” ujar si penjual dalam video tersebut.

    Video itu pun menuai banyak komentar positif dari warganet yang memuji kewaspadaan penjual serta pentingnya menggunakan sistem pembayaran digital yang memiliki fitur keamanan tambahan.

    GoPay Spiker Fitur Andalan Aplikasi GoPay Merchant untuk Cegah Transaksi QRIS Palsu

    Head of Merchant Services GoPay, Haryanto Tanjo merasa senang dapat membantu pelaku UMKM terhindar dari transaksi QRIS Palsu.

    “GoPay Spiker memang kami hadirkan untuk menjawab tantangan yang kerap dihadapi para pelaku usaha UMKM. Banyak yang khawatir dengan modus penipuan transaksi digital, khususnya dalam menerima transaksi via QRIS. Kami senang bahwa GoPay Spiker yang kami tawarkan lewat aplikasi GoPay Merchant bisa membantu merchant kami terhindar dari penipuan,” ungkap Haryanto dalam keterangan resmi, Selasa (29/7/2025).

    Haryanto menambahkan, selain GoPay Spiker aplikasi GoPay Merchant juga menghadirkan beragam fitur lain yang dapat membantu kelancaran usaha pelaku UMKM, diantaranya mudah dan gratis untuk mendaftar dan mendapatkan QRIS, gratis potongan transaksi QRIS (MDR 0%), fleksibilitas waktu penarikan uang hasil usaha, dan gratis pencairan uang hasil usaha ke bank manapun.

    Kejadian viral ini menjadi contoh pentingnya pelaku UMKM memilih sistem pembayaran digital yang aman dan terpercaya, di tengah meningkatnya kasus penipuan berbasis digital. Penggunaan aplikasi seperti GoPay Merchant dapat menjadi solusi penting untuk memperkuat keamanan dalam bertransaksi digital khususnya di kalangan pengusaha kecil.

    GoPay juga terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM melalui berbagai fitur inovatif dan program edukasi yang berkelanjutan, untuk meningkatkan edukasi dan literasi keuangan digital di kalangan para pelaku usaha.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kecelakaan di Ruas Bakauheni–Terbanggi Tol Trans Sumatera Akibat Pengemudi Ngantuk

    Kecelakaan di Ruas Bakauheni–Terbanggi Tol Trans Sumatera Akibat Pengemudi Ngantuk

    JAKARTA – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menyebutkan kecelakaan lalu lintas (lalin) di Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni–Terbanggi Besar, pada Minggu 27 Juli akibat dari pengemudi kijang Innova mengantuk.

    “Kecelakaan yang melibatkan truk Hino bernomor polisi BG 8561 OI dan Toyota Kijang Innova berpelat B 1409 ERT menyebabkan dua orang tewas,” kata Kasat PJR Ditlantas Polda Lampung, AKBP Indra Gilang Kusuma, di Mapolda Lampung, Senin 28 Juli, disitat Antara.

    Dia menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV di lokasi, Toyota Kijang Innova hitam yang dikemudikan Zulham Yohanes (51), warga Cimanggis, melaju dari arah Terbanggi Besar menuju Bakauheni di lajur cepat (lajur II).

    “Saat tiba di KM 38+200 B, pengemudi diduga mengantuk hingga kehilangan kendali dan menabrak bagian belakang truk Hino BG 8561 OI yang sedang berhenti di bahu jalan,” kata dia.

    Dia mengungkapkan posisi akhir kedua kendaraan yang mengalami kecelakaan berada di bahu jalan dengan kondisi normal menghadap ke arah selatan.

    “Dua korban meninggal dunia masing-masing adalah Muhammad Harits (25) dan Badii Uzzaman (29), keduanya mahasiswa asal Cimanggis,” kata di.

    Sementara dua korban luka berat yakni Yahya Mursyid Robbani (25) dan Muhammad Naufal Harits (25). Pengemudi Innova, Zulham Yohanes, mengalami luka ringan.

    “Kondisi kendaraan Toyota Innova mengalami kerusakan parah di bagian depan,” kata dia.

    Dia menjelaskan setelah kejadian petugas Patroli Jalan Raya (PJR), Patroli Tol Bravo, dan tim medis segera mendatangi lokasi untuk mengevakuasi korban, mengamankan barang bukti, serta mengurai arus lalu lintas.

    “Barang bukti kendaraan dibawa ke Kantor Gerbang Tol Tegineneng Barat, sementara laporan telah diteruskan ke Unit Laka Lantas Polres Lampung Selatan,” kata dia.

  • Banjir dan Longsor Hebat Terjang China, 4 Tewas-8 Hilang

    Banjir dan Longsor Hebat Terjang China, 4 Tewas-8 Hilang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bencana tanah longsor akibat hujan deras melanda Provinsi Hebei, China utara. Kejadian itu menewaskan sedikitnya empat orang dan menyebabkan delapan lainnya hilang.

    Insiden ini menjadi bagian dari rangkaian cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di China dalam beberapa hari terakhir. Menurut laporan stasiun televisi pemerintah CCTV, longsor terjadi di Kota Chengde setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

    “Tanah longsor diakibatkan oleh curah hujan tinggi yang tidak biasa,” demikian dikutip AFP, Senin (28/7/2025).

    Departemen Manajemen Darurat Nasional China menyatakan telah mengirim tim untuk menilai kondisi banjir yang disebut “parah” di Hebei, provinsi yang mengelilingi ibu kota Beijing. Sementara itu, lebih dari 4.600 warga di Kabupaten Fuping, Hebei, telah dievakuasi selama akhir pekan.

    Tak hanya Hebei, provinsi tetangga Shanxi juga dilanda bencana. Sebanyak 13 orang dilaporkan hilang dan satu orang berhasil diselamatkan setelah kecelakaan bus akibat banjir.

    Rekaman CCTV menunjukkan jalanan dan ladang pertanian di Shanxi terendam air bah.

    Di Beijing, lebih dari 3.000 warga di distrik Miyun turut dievakuasi setelah hujan ekstrem mengguyur wilayah tersebut. Media pemerintah melaporkan bahwa waduk di daerah itu mencatat debit air tertinggi sejak pembangunannya lebih dari 60 tahun lalu.

    Bencana hidrometeorologi kian sering terjadi di China, terutama saat musim panas. Para ilmuwan menyebut meningkatnya intensitas cuaca ekstrem di negara tersebut tak lepas dari dampak perubahan iklim yang diperburuk oleh emisi gas rumah kaca.

    “Perubahan iklim global memicu pola cuaca yang tidak stabil, termasuk hujan lebat yang lebih sering dan intens,” kata peneliti iklim dari Tsinghua University, Li Wei, dikutip media lokal.

    Selain Hebei dan Shanxi, banjir bandang juga terjadi di Provinsi Shandong awal bulan ini, menewaskan dua orang dan membuat 10 lainnya hilang. Sementara di Sichuan, lima orang tewas akibat tanah longsor yang menyapu kendaraan di jalan raya pegunungan.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]