Produk: CCTV

  • DKI kemarin, 13 kawasan prioritas hingga target sistem parkir digital

    DKI kemarin, 13 kawasan prioritas hingga target sistem parkir digital

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta pada Rabu (30/7) antara lain Pemprov DKI memetakan 13 kawasan prioritas untuk dikembangkan hingga Dishub DKI menargetkan penerapan sistem parkir digital secara penuh di 244 ruas jalan Ibu Kota pada 2027.

    Berikut lima pemberitaan DKI Jakarta kemarin yang masih dapat dinikmati para pembaca untuk mengawali pagi hari ini:

    DKI petakan 13 kawasan prioritas untuk dikembangkan

    Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta memetakan 13 kawasan prioritas di lima wilayah kota dan satu kabupaten untuk dikembangkan dalam lima tahun ke depan karena berpotensi dari sisi investasi.

    “Bukan hanya di Jakarta Selatan atau Jakarta Pusat saja, tetapi semuanya kami coba (petakan),” kata Kepala Unit Pengelola (UP) Jakarta Investment Centre (JIC), Dinas PMPTSP DKI Jakarta, Tona Hutauruk di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    DKI pastikan ada perizinan khusus bagi investor

    Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta memastikan ada perizinan khusus bagi investor proyek-proyek yang digagas pemerintah.

    “Nanti apabila diurus untuk perizinannya, itu pun ada ‘treatment’ (prosedur atau perlakuan) tersendiri untuk perizinan yang memang terjadi dari proyek yang kami gagas,” kata Kepala Unit Pengelola (UP) Jakarta Investment Centre (JIC), Dinas PMPTSP DKI Jakarta, Tona Hutauruk di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Margasatwa Ragunan tegaskan jaguar “Jalu” dirawat dengan baik

    Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Pasar Minggu, Jakarta Selatan menegaskan jaguar bernama Jalu dirawat dengan baik lantaran sudah berumur.

    “Jalu itu bukan satwa baru. Jalu sudah menjadi bagian dari keluarga besar TMR sejak didatangkan pada 2007 yang kala itu usianya baru empat tahun,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Terminal Pulogebang pasang CCTV cegah pencurian besi bus Transjakarta

    Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, memasang kamera pengawas (Closed Circuit Television/CCTV) untuk mencegah pencurian potongan bus lawas Transjakarta di area tersebut.

    “Saya pasang CCTV di sekitar area, ada tiga titik,” kata Kordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulogebang Hendra Kurniawan saat ditemui di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Ini target penerapan pesan parkir daring di DKI

    Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menargetkan penerapan sistem parkir digital melalui aplikasi JakParkir secara daring (online) secara penuh di 244 ruas jalan Ibu Kota pada 2027.

    “Saat ini kita sudah implementasikan di 10 ruas jalan. Dan tentu secara bertahap untuk 244 ruas jalan yang dilakukan parkir ‘on street’ (parkir jalan) itu akan diterapkan,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mencurigakan, Sosok Ini Sebut Polisi Gelagapan saat Ditanya Hal Ini di Balik Kematian Arya Daru

    Mencurigakan, Sosok Ini Sebut Polisi Gelagapan saat Ditanya Hal Ini di Balik Kematian Arya Daru

    GELORA.CO –  Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya akhirnya mengumumkan penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP). 

    Namun, ada satu pertanyaan dari awak media yang bikin polisi untuk menjawabnya, simak di bawah ini.

    Bukan dibunuh seperti kabar simpang siur yang beredar, polisi menyebut kematian Arya Daru karena diduga mengalami depresi.

    Ketua Apsifor, Nathanael EJ Sumampouw dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/7/2025) menjelaskan alasan Arya Daru melakukan tindakan menghabisi nyawa sendiri. 

    Dari keterangan yang diberikan oleh keluarga dan rekan kerjanya, Arya Daru dikenal sebagai sosok pribadi yang sangat positif, bertanggung jawab juga suportif, dan pekerja keras serta peduli terhadap lingkungan. 

    Menurutnya hal itulah yang akhirnya membuat Arya Daru kesulitan untuk mengekspresikan emosi negatif.

    “Sebagai sosok yang sangat positif di lingkungan, almarhum sangat sulit ekspresikan emosi negatif yang kuat terutama dalam situasi tekanan yang tinggi,” ungkapnya. 

    Bukti lain yang semakin memperkuat adalah ditemukannya data Arya Daru yang menghimpun mengakses layanan kesehatan mental dari tahun 2013 kemudian berlanjut di tahun 2021.  

    Pekerjaan Arya Daru juga disinyalir menjadi tekanan baginya dan menimbulkan depresi. Apalagi ia harus melihat peristiwa-peristiwa memilukan yang dialami Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri hingga melibatkan emosional kejiwaannya sendiri.  

    “Peran tersebut menuntut empati yang tinggi dan sensitivitas sosial sehingga menimbulkan burnout, kelelahan kepedulian, terus menerus terpapar pengalaman penderitaan, dinamika psikologis itulah yang kami temukan di akhir kehidupannya,” jelasnya. 

    Kepolisian Polda Metro Jaya menyatakan bahwa tidak ditemukan unsur pidana atau keterlibatan pihak lain dalam kematian Arya Daru.

    Sosok Ini Curigai ada yang Memandu Arya Daru dari Rooftop Kemlu hingga Kosan

    Mustofa Nahrawardaya, koordinator Indonesia Crime Analyst Forum memiliki pandangan yang berbeda terkait rilis yang disampaikan oleh polisi.

    Analis kriminal awalnya mengatakan bahwa cara mengungkapkan motif kasus ini adalah dengan menemukan handphone utama milik Arya Daru, yang dipakai sehari-hari.

    “Selama handphone utama itu belum ditemukan, belum disentuh tangan kotor, belum direkayasa apapun, itu akan ditemukan dari motif kematian,” tuturnya.

    Kemudian, handphone yang ditemukan dan disampaikan dalam rilis, terakhir kali digunakan pada tahun 2022.

    “Terlalu jadul, jadi satu-satunya cara menemukan handphone utama, kemungkinan bisa saja ke lantai 12 kembali ke kosan,” ujarnya.

    “Ini dugaan saya nih, bukan keinginan sendiri, tapi ada yang memandu, mohon dipelajari. Ada pihak lain yang belum ketemu,” pungkasnya.

    Lebih lanjut, Mustofa Nahrawardaya juga menyoroti salah satu pertanyaan dari awak media saat konferensi pers yang bikin polisi gelagapan untuk menjawabnya.

    “Waktu jumpa pers selesai, ada sesi tanya jawab sama wartawan, satu pertanyaan yang polisi itu gelagapan menjawab dan tidak siap. Farah itu hubungannya apa dengan korban?” ungkap analis kriminal itu menyoal kasus kematian Arya Daru.

    “Oh privat, enggak boleh kami sampaikan,” papar Mustofa menirukan jawaban dari polisi.

    Menurut pandangan Mustofa, jawaban dari polisi itu membuat dirinya dan kalangan awak media yang berada di ruangan tersebut menjadi curiga.

    “Lho, bagaimana kita mau mengungkap sesuatu kalau privat? nah wartawan curiga kemarin,” katanya.

    “Mohon maaf, tidak mengurangi rasa hormat kami dengan keluarga, tapi ini menganalis, beredar isu yang berkembang dari kalangan wartawan, saya juga saya salah satu di dalamnya, bahwa ini terkait dengan asmara,” pungkas Mustofa.

    Mustofa kemudian mempertanyakan mengenai intensitas komunikasi antara Arya Daru dengan istrinya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    “Tidak mengurangi rasa hormat kami, berempati dengan keluarga, tapi ini menganalisa, apakah sehari sebelumnya, dua hari sebelumnya, tiga hari sebelumnya dan seterusnya selama ngekost di situ apa sebegitu intens istrinya menelpon suaminya?” ucap Mustofa.

    “Kalau dikatakan tidak ada pihak luar yang terlibat, ini terlalu dini, itu hanya berdasarkan uji forensik yang ada di laptop, handphone, dan yang ada di saksi-saksi,” tuturnya.

    “Tapi saya agak penasaran intensitas, kok sampai dia mengejar penjaga kos untuk terus mengawasi, melihat ke kamar, memutar CCTV segala, itu berarti intensitas istrinya untuk berkomunikasi melalui handphone itu enggak biasa pada hari itu,” tuturnya.

    Analis kriminal itu menyampaikan dugaannya bahwa istri dan keluarga Arya sudah tahu ada masalah.

    “Pada hari itu kemungkinan dugaan saya adalah istrinya sudah tahu atau keluarganya sudah tahu ada masalah,” jelasnya.

    “Artinya istrinya mengecek dari detik per detik, menit ke menit kepada penjaga kos untuk mengecek suaminya, ini penting untuk dihubungkan kembali,” pungkasnya.

  • Kemlu Sebut Diplomat ADP Orang Baik, Kepergiannya Berdampak Emosional
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Juli 2025

    Kemlu Sebut Diplomat ADP Orang Baik, Kepergiannya Berdampak Emosional Nasional 30 Juli 2025

    Kemlu Sebut Diplomat ADP Orang Baik, Kepergiannya Berdampak Emosional
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan, diplomat almarhum ADP (39) yang meninggal dengan kondisi kepala terlilit lakban adalah sosok yang baik. Kepergiannya berdampak psikologis ke Kemlu.
    “Kepergian Alm ADP meninggalkan duka mendalam bagi Kemlu. Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, rekan kerja yang berdedikasi, serta senior yang mengayomi. Kepergian almarhum juga memberikan dampak emosional terhadap rekan kerja dan keluarga besar Kemlu lainnya,” tulis
    Kemenlu RI
    dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).
    Kemenlu terus memberikan pendampingan konseling untuk keluarga ADP dan mendampingi proses pengungkapan secara empatik, terbuka, dan objektif.
    “Kemlu menyampaikan apresiasi atas atensi dan dukungan yang telah diberikan semua pihak kepada Kemlu dan keluarga Almarhum dalam menghadapi masa-masa sulit ini,” tulis Kemenlu RI.
    Kemenlu RI juga menyebut, secara umum telah memberikan berbagai dukungan kepada pegawainya, termasuk layanan konseling psikologi dan psikiatri.
    “Layanan
    in-house
    ini telah disediakan Kemlu untuk membantu staf Kemlu dan keluarganya apabila terdampak dari aktivitas dan penugasan kedinasan,” tulis Kemenlu RI.
    Sebelumnya, kasus kematian diplomat Kemenlu RI berinisial ADP (39) menarik perhatian publik setelah ditemukan tewas di kamar indekosnya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.
    Penemuan jasad dalam kondisi sejumlah kejanggalan di tempat kejadian memicu banyak spekulasi, salah satunya adalah kepalanya yang terlilit lakban.
    Namun, penyelidikan mendalam oleh Polda Metro Jaya dan para ahli akhirnya menyimpulkan bahwa kematian ADP tidak melibatkan pihak lain.

    Polisi telah melacak jejak ADP dari Senin (7/7/2025) pagi hingga Selasa (8/7/2025) pagi melalui 20 titik CCTV.
    Dari pelacakan tersebut, tidak ada orang lain yang masuk ke kamar korban.
    Kemudian, untuk barang bukti, lakban ditemukan menggantung di leher, dililit dari kanan ke kiri dengan posisi akhir masih menempel.
    Sidik jari pada lakban cocok dengan milik ADP sendiri.
    Pemeriksaan digital forensik menunjukkan ADP pernah mengakses layanan bantuan emosional pada 2013 dan 2021.
    Kemudian, ditemukan adanya komunikasi via email dengan lembaga pendamping psikis.
    Serta, ADP menyampaikan keinginan mengakhiri hidup karena tekanan pribadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Brankas Tahan Bongkar: Solusi Perlindungan Aset untuk UMKM

    Brankas Tahan Bongkar: Solusi Perlindungan Aset untuk UMKM

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Di tengah tantangan dan kompetisi pasar, pelaku UMKM dituntut untuk tidak hanya fokus pada peningkatan penjualan, tetapi juga memperhatikan aspek perlindungan terhadap aset bisnis mereka. Salah satu aspek penting yang sering kali diabaikan adalah keamanan fisik aset, seperti uang tunai, dokumen penting, dan perangkat digital penyimpan data.

    Kejahatan seperti pencurian, perampokan, hingga risiko kerusakan akibat kebakaran atau bencana lainnya, bisa menyebabkan kerugian besar bagi pelaku UMKM. Maka dari itu, pemilihan brankas tahan bongkar yang tepat menjadi langkah strategis untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap aset usaha.

    UMKM dan Risiko Kehilangan Aset

    Banyak UMKM yang belum memiliki sistem keamanan profesional dalam operasional bisnisnya. Uang hasil penjualan harian, dokumen transaksi, hingga barang berharga sering kali disimpan dalam laci biasa, lemari kayu, atau tempat tersembunyi di toko. Sayangnya, metode tersebut sangat rentan terhadap pencurian atau kehilangan akibat kebakaran.

    Selain itu, sebagian UMKM yang menyewa ruang usaha juga tidak memiliki fleksibilitas untuk memasang sistem keamanan permanen seperti CCTV yang terhubung dengan pusat pengawasan. Dalam kondisi seperti ini, penggunaan brankas menjadi solusi yang praktis, efektif, dan bisa diandalkan.

    Chubbsafes Viper: Perlindungan Optimal untuk Pelaku Usaha

    Salah satu solusi yang sangat cocok untuk pelaku UMKM adalah Chubbsafes Viper. Brankas ini dirancang khusus untuk memberikan perlindungan ganda terhadap pencurian dan api, namun tetap mempertahankan bentuk yang kompak dan mudah ditempatkan di ruang usaha skala kecil.

  • Brankas Tahan Bongkar: Solusi Perlindungan Aset untuk UMKM

    Brankas Tahan Bongkar: Solusi Perlindungan Aset untuk UMKM

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Di tengah tantangan dan kompetisi pasar, pelaku UMKM dituntut untuk tidak hanya fokus pada peningkatan penjualan, tetapi juga memperhatikan aspek perlindungan terhadap aset bisnis mereka. Salah satu aspek penting yang sering kali diabaikan adalah keamanan fisik aset, seperti uang tunai, dokumen penting, dan perangkat digital penyimpan data.

    Kejahatan seperti pencurian, perampokan, hingga risiko kerusakan akibat kebakaran atau bencana lainnya, bisa menyebabkan kerugian besar bagi pelaku UMKM. Maka dari itu, pemilihan brankas tahan bongkar yang tepat menjadi langkah strategis untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap aset usaha.

    UMKM dan Risiko Kehilangan Aset

    Banyak UMKM yang belum memiliki sistem keamanan profesional dalam operasional bisnisnya. Uang hasil penjualan harian, dokumen transaksi, hingga barang berharga sering kali disimpan dalam laci biasa, lemari kayu, atau tempat tersembunyi di toko. Sayangnya, metode tersebut sangat rentan terhadap pencurian atau kehilangan akibat kebakaran.

    Selain itu, sebagian UMKM yang menyewa ruang usaha juga tidak memiliki fleksibilitas untuk memasang sistem keamanan permanen seperti CCTV yang terhubung dengan pusat pengawasan. Dalam kondisi seperti ini, penggunaan brankas menjadi solusi yang praktis, efektif, dan bisa diandalkan.

    Chubbsafes Viper: Perlindungan Optimal untuk Pelaku Usaha

    Salah satu solusi yang sangat cocok untuk pelaku UMKM adalah Chubbsafes Viper. Brankas ini dirancang khusus untuk memberikan perlindungan ganda terhadap pencurian dan api, namun tetap mempertahankan bentuk yang kompak dan mudah ditempatkan di ruang usaha skala kecil.

  • Perjuangan Tukang Ojek Sekolahkan Anak Sirna Usai Tewas di Tangan Begal…
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        30 Juli 2025

    Perjuangan Tukang Ojek Sekolahkan Anak Sirna Usai Tewas di Tangan Begal… Medan 30 Juli 2025

    Perjuangan Tukang Ojek Sekolahkan Anak Sirna Usai Tewas di Tangan Begal…
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Seorang tukang ojek di Kota
    Medan
    , Iman Kurnia Abadi (45), meninggal dunia setelah diduga diserang komplotan begal saat melintas di Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan, Rabu (9/7/2025) dini hari.
    Saat kejadian, Iman pulang mengendarai sepeda motor usai mengantar penumpang. Ia melintas sendirian sekitar pukul 03.30 WIB tanpa mengenakan helm. Tiba-tiba, tiga orang pelaku keluar dari dalam gang dan menyerangnya.
    “Kalau dari video CCTV, pelaku ada tiga orang,” kata Sriana (42), istri korban, saat diwawancarai di rumahnya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (30/7/2025).
    Salah satu pelaku melempar balok kayu ke arah kepala Iman hingga ia terjatuh dan terseret beberapa meter. Saat para pelaku hendak mendekat, warga datang dan membuat mereka melarikan diri. Sepeda motor korban tidak sempat diambil.
    “Sejak itu suami saya tidak sadarkan diri. Motornya tak diambil karena langsung ditolong warga,” ujar Sriana.
    Awalnya, warga dan polisi mengira Iman mengalami kecelakaan. Namun setelah melihat rekaman CCTV, diketahui bahwa Iman menjadi korban pembegalan.
    Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Prima Husada Cipta, lalu dirujuk ke RSU Bina Kasih. Setelah dirawat selama tiga hari dua malam, Iman meninggal pada Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.
    “Dia mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang di bagian bahu kanan. Sampai meninggal dia tidak siuman, tapi mengeluarkan air mata,” ucap Sriana.
    Iman adalah tulang punggung keluarga. Ia bekerja dari pagi hingga dini hari demi menghidupi lima anaknya. Anak bungsunya baru berusia satu tahun delapan bulan, sementara anak lainnya masih duduk di bangku SD dan SMP.
    Untuk mencukupi kebutuhan, Sriana bahkan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia sejak sepuluh bulan lalu. Selama itu, Iman mengasuh anak-anaknya sendiri.
    “Selama saya pergi ke Malaysia, dia yang ngurus anak paling kecil. Berusaha kali dia. Memang kami butuh uang untuk membesarkan anak-anak dan sekolah mereka,” ujarnya.
    “Dia sering kali menelpon karena rindu. Tapi sekarang apa? Mimpinya pupus di tangan pelaku begal itu,” ucap Sriana sambil menangis.
    Sriana bahkan tidak sempat bertemu suaminya untuk terakhir kali. Ia baru tiba di Medan pada Jumat malam, beberapa jam setelah Iman mengembuskan napas terakhir.
    “Harapan saya, pelakunya ditangkap semua. Diberi hukuman seberat-beratnya. Mereka telah mengambil nyawa orang yang sangat penting bagi lima orang anak kami,” ujar Sriana.
    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Riffi Noor Faisal, menyatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
    “Saat ini kasus itu masih diselidiki. Para pelaku sedang diburu,” kata Riffi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Warga Saat Pria Tewas Jatuh dari Lantai 4 Apartemen Jaksel

    Kesaksian Warga Saat Pria Tewas Jatuh dari Lantai 4 Apartemen Jaksel

    Jakarta

    Seorang pria inisial S (22) tewas terjatuh dari lantai 4 apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Seorang warga mengungkap kesaksiannya saat menemukan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

    Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan jasad S ditemukan saksi pada Selasa (29/7) pukul 21.05 WIB WIB. Saat itu saksi mendengar suara seperti benda terjatuh dan menghampirinya.

    “Ternyata yang terjatuh adalah seorang laki-laki yang tidak dikenali oleh saksi dengan posisi telentang dengan luka di kepala belakang dan sudah tidak bergerak lagi,” ujar Reonald kepada wartawan, Rabu (30/7/2025).

    Sementara itu, Kapolsek Kebayoran Baru AKP Harnas Prihandito mengatakan saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian korban. Korban tewas akibat patah tulang belakang.

    “Meninggalnya karena terjatuh dari lantai 4, karena tulang belakang itu patah. Lidik masih berjalan ya,” ujar Harnas saat dihubungi detikcom.

    Harnas mengungkap pihaknya masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP). Pengecekan terhadap CCTV maupun saksi-saksi sampai saat ini masih terus dilakukan.

    “CCTV jadul banget, susah kita ceknya. Kita kan periksa juga tetangga-tetangganya, selidiki tetangganya, cari kebiasaannya, ke teman-teman kampusnya, segala macam, kita masih cari tahu ke orang tuanya juga,” ungkap Harnas.

    Sampai saat ini pihak belum bisa memastikan penyebab pasti korban terjatuh.

    Korban telah dievakuasi ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Saat ini kasus tersebut masih diselidiki polisi.

    (mea/mea)

  • Teka-teki Sosok Vara di Pusaran Kasus Kematian Diplomat Arya

    Teka-teki Sosok Vara di Pusaran Kasus Kematian Diplomat Arya

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya mengungkap adanya pertemuan antara almarhum diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (39) dengan dua orang di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. 

    Dalam paparan yang dijelaskan kepolisian, nampak Arya bertemu dengan sosok bernama Vara dan Dion. Mereka tertangkap kamera CCTV sekitar 17.02 WIB pada Senin (7/7/2025).

    Selanjutnya, Arya meninggalkan GI dengan tujuan ke bandara menggunakan taksi. Namun, di tengah jalan Arya memutar arah menuju Gedung Kemenlu RI.

    Arya terpantau memasuki Gedung Kemlu sekitar 21.39 WIB dan menuju rooftop. Di sana, Arya sempat berdiam sekitar satu jam sebelum pulang ke Indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat.

    Keesokan harinya, Arya kemudian ditemukan tewas dengan kondisi kepala dibungkus lakban dan tubuh terlentang. 

    Berkaitan dengan kasus ini, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan pihaknya telah memeriksa 24 saksi, termasuk Vara.

    “Terkait dengan apakah sudah diambil keterangan [Vara] sudah,” ujar Wira di Polda Metro Jaya, Rabu (30/7/2025).

    Dia menambahkan, 24 saksi yang diperiksa itu dibagi menjadi tiga klaster. Perinciannya, saksi dari klaster keluarga, indekos Menteng, hingga lingkungan kerja di Kemenlu RI.

    Namun, Wira tidak menjelaskan secara detail terkait hubungan Vara dengan Arya, termasuk kaitannya dengan tiga klaster saksi tersebut.

    “Dari 24 saksi tersebut, kami bagi beberapa klaster. Yaitu klaster saksi dari lingkungan keluarga, saksi dari lingkungan tempat tinggal,” tutur Wira.

    Di samping itu, Wira juga mengemukakan masih ada dua orang yang belum hadir dalam pemanggilan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Hanya saja, Wira tidak menjelaskan dua sosok yang belum diperiksa dalam kaitannya dengan kasus kematian Diplomat Arya.

    “Jadi, kami dari tim Subdit Resmob PMJ telah melakukan klarifikasi terhadap 24 orang saksi yang sebenarnya kami mengundang 26. Namun, masih ada dua belum kesempatan hadir,” pungkasnya.

  • Pasutri di Pekanbaru Pergi ke Mal Bawa Kado Ulang Tahun, Saat Dibuka Isinya 19 Kg Sabu

    Pasutri di Pekanbaru Pergi ke Mal Bawa Kado Ulang Tahun, Saat Dibuka Isinya 19 Kg Sabu

    Liputan6.com, Pekanbaru – Sebanyak 20 paket ‘kado’ ulang tahun dalam mobil terparkir di sebuah mal di Pekanbaru mengantarkan pasangan suam istri (pasutri) asal Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Anto dan Sari, ke penjara. Barang bawaannya ternyata berisi belasan kilogram sabu.

    Anto dan Sari ditangkap personel Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru pada 16 Juli 2025. Keduanya diduga kaki tangan jaringan narkoba internasional yang sering memasok sabu dari Malaysia ke Pekanbaru untuk dibawa ke berbagai provinsi di Pulau Sumatera.

    Kasat Reserse Narkoba Komisaris Bagus Fahria menjelaskan, kedua tersangka berangkat dari Bagansiapiapi membawa 20 paket besar sabu. Rencananya diserahterimakan ke pemesan barang di Pekanbaru.

    “Keduanya kurir sabu, diperintahkan oleh pengendali berinisial P, calon penerima di Pekanbaru masih diselidiki,” kata Bagus, Selasa (29/7).

    Paket sabu ditaruh dalam kardus dan dibawa memakai mobil ke Pekanbaru dan diantarkan ke parkiran mal. Kendaraan ditinggal untuk selanjutnya dijemput seseorang atau kurir pemesan sabu.

    Aksi ini ternyata sudah terendus oleh polisi setelah mendapat laporan dari masyarakat. Berdasarkan rekaman CCTV, kedua pelaku terekam dalam kawasan mal sambil menunggu penjemput paket.

    “20 paket itu dibalut kertas kado ulang tahun, sudah dibuka ternyata isinya sabu seberat 19,87 kilogram,” ujar Bagus.

    Dari pengendali, kedua tersangka diberi Rp50 juta dari Rp100 juta. Kedua tersangka mengaku menerima orderan dari inisial P, untuk kebutuhan rumah tangga.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kriminal kemarin, kematian diplomat Kemlu hingga aksi mesum di TPU

    Kriminal kemarin, kematian diplomat Kemlu hingga aksi mesum di TPU

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (29/7) mulai dari hasil autopsi dan barang bukti yang diduga milik mendiang diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) hingga aksi mesum di TPU Kebon Nanas.

    Selain itu, terdapat berita kriminal lainnya yang menarik untuk disimak pada pagi ini. Berikut rangkumannya:

    1. Polisi tampilkan barang bukti terkait kematian diplomat Kemlu

    Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menampilkan sejumlah barang bukti yang diduga milik mendiang diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP).

    Informasi yang dihimpun oleh ANTARA di lokasi konferensi pers, Aula Satya Haprabu Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa, menyebutkan, barang bukti itu yaitu pakaian, dua unit laptop, lakban kuning, kartu akses gerbang, kartu akses kamar 105, empat unit diska lepas (flashdisk) dan sejumlah perlengkapan pribadi lainnya.

    2. Ini respon Kepala Pengelola TPU Kebon Nanas soal aksi mesum yang viral

    Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, angkat bicara terkait aksi mesum yang viral dan memicu keresahan warga di sekitar pemakaman tersebut.

    “Untuk kemarin yang melakukan perbuatan mesum sebetulnya bukan satu-dua ya, tetapi sering. Kemudian aksi yang viral terjadi pada Minggu (27/7) kurang lebih sekitar pukul sembilan pagi,” kata Kepala TPU Kebon Nanas Muhaimin di lokasi Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa.

    3. Kepolisian usut aksi pencurian bersenjata api di Jakbar

    Kepolisian menyelidiki aksi pencurian sepeda motor menggunakan senjata api yang terjadi di Jalan Hadiah RT 012/RW 03 Jelambar, Jakarta Barat, pada Selasa siang.

    Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara menyebutkan, pihaknya tengah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

    4. Hasil autopsi jenazah Arya Daru, ditemukan sejumlah luka

    Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menemukan sejumlah luka pada jenazah diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan (ADP) berdasarkan hasil autopsi.

    “Dari pemeriksaan luar ditemukan luka-luka lecet pada wajah dan leher, luka terbuka pada bibir, memar-memar pada wajah, bibir dan anggota gerak atas kanan serta terdapat tanda-tanda perbendungan,” kata dr.G.Yoga Tohijiwa dari RSCM saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa.

    5. Dua pria pencuri tas penumpang kereta di Tambora ditangkap

    Polisi menangkap dua pencuri tas penumpang kereta Commuter Line kurang dari 24 jam setelah aksi pelaku terekam kamera pengawas (CCTV) dan viral di media sosial.

    Kejadian ini terjadi pada Rabu (23/7), saat kereta berhenti di Stasiun Tambora, Jakarta Barat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.