Produk: CCTV

  • Kamera Penumpang Tertinggal di KRL Stasiun Bogor, Digasak Maling Sampai ke Stasiun Duri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Agustus 2025

    Kamera Penumpang Tertinggal di KRL Stasiun Bogor, Digasak Maling Sampai ke Stasiun Duri Nasional 1 Agustus 2025

    Kamera Penumpang Tertinggal di KRL Stasiun Bogor, Digasak Maling Sampai ke Stasiun Duri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Akun Instagram @hening___, seorang pengguna
    KRL
    , membagikan pengalamannya yang tanpa sengaja meninggalkan kamera di dalam kereta, Rabu (30/7/2025).
    Ia baru menyadari kameranya tertinggal saat tiba di pintu keluar Stasiun Bogor. Ia pun langsung melapor ke petugas.
    Dalam waktu 24 jam, petugas KAI disebut berhasil dan mengamankan pelaku serta mengembalikan kamera tersebut.
    Public Relations Manager PT Kereta Commuter Indonesia Leza Arlan membenarkan pihaknya mengamankan pelaku pencurian kamera milik penumpang yang sempat tertinggal di gerbong KRL.
    Barang tersebut tertinggal pada Rabu (30/7/2025) di Stasiun Bogor. Leza mengatakan, penumpang langsung melapor setelah menyadari barangnya tertinggal.
    “Pengguna melakukan pelaporan di Stasiun Bogor. Baru tersadar setelah di pintu keluar stasiun. Pengguna tersebut kembali, namun barang sudah tidak ada dan melakukan pelaporan ke petugas
    passenger service
    dan dibuatkan
    form
    barang kehilangan,” kata Leza kepada
    Kompas.com
    , Jumat (1/8/2025).
    Setelah menerima laporan, petugas menelusuri rekaman CCTV di dalam rangkaian dan stasiun. Hasilnya menunjukkan bahwa kamera tersebut diambil oleh seseorang yang kemudian terpantau di Stasiun Duri sehari setelah penumpang kehilangan barangnya atau Kamis (31/7/2025).
    Menurut Leza, pelaku langsung diamankan petugas dan dibawa ke Stasiun Bogor. Pelaku dimintai keterangan dan dipertemukan dengan korban.
    Pelaku pun mengakui perbuatannya dan mengembalikan kamera yang ia curi ke korban.
    Namun pelaku kemudian dilepas karena korban memilih damai. Meski demikian, pelaku telah dimasukkan ke daftar hitam atau
    blacklist.
    “Sudah pasti, di-
    blacklist
    ,” tegas Leza.
    Leza juga mengimbau para pengguna KRL selalu waspada dan menjaga barang bawaan pribadi.
    “Kami mengimbau kepada pengguna untuk memperhatikan dan menjaga barang bawaannya agar tidak tertinggal. Barang yang dibawa adalah tanggung jawab dari pengguna,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Restorative Justice, Pelaku Pencurian Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Dikembalikan kepada Keluarga
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Agustus 2025

    Restorative Justice, Pelaku Pencurian Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Dikembalikan kepada Keluarga Surabaya 1 Agustus 2025

    Restorative Justice, Pelaku Pencurian Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Dikembalikan kepada Keluarga
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Kasus
    pencurian pakaian dalam
    wanita yang terjadi di Kabupaten
    Pasuruan
    , Jawa Timur, berakhir dengan
    mediasi damai
    antara pelaku dan korban.
    Polres Pasuruan berhasil memfasilitasi pertemuan yang menghasilkan kesepakatan damai, di mana pemilik pakaian dalam memaafkan pelaku dan pelaku dikembalikan kepada keluarganya.
    “Pihak korban tidak mau melanjutkan perkara pencurian pakaian dalam miliknya karena merasa kasihan terhadap pelaku,” ungkap Iptu Choirul Mustofa, Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, pada Jumat (01/08/2025).
    Dalam mediasi tersebut, FTW (36), pelaku pencurian yang merupakan warga Jalan Darmoyudo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, meminta maaf secara terbuka kepada korban, MIR (31).
    Proses mediasi ini dihadiri saksi dari masing-masing pihak, di mana istri pelaku juga turut hadir, sementara korban didampingi dua orang temannya.
    “Dalam mediasi tersebut, pelaku meminta maaf atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi tindakannya mencuri pakaian dalam. Korban pun menerima permintaan maaf dari pelaku dan istrinya,” ujar Choirul.
    Setelah mediasi selesai, kedua belah pihak menandatangani surat perdamaian yang disaksikan saksi-saksi yang hadir.
    “Kami meminta pelaku agar bisa kembali hidup normal bersama keluarganya dan berhenti menonton film porno,” tambah Choirul.
    Perlu diketahui, kasus pencurian pakaian dalam yang dilakukan FTW terjadi di Desa Parasrejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Rabu (30/07/2025).
    Aksi pencurian tersebut terekam oleh CCTV dan cepat menyebar di media sosial.
    Berkat rekaman CCTV yang ada di sejumlah titik strategis, Polres Pasuruan Kota berhasil mengamankan pelaku keesokan harinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Bocah Lewat Sungai karena Jalan Ditutup Tetangga, Mediasi Hasilkan 2 Opsi: Buka Akses atau Pindah Sementara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Agustus 2025

    Kasus Bocah Lewat Sungai karena Jalan Ditutup Tetangga, Mediasi Hasilkan 2 Opsi: Buka Akses atau Pindah Sementara Regional 1 Agustus 2025

    Kasus Bocah Lewat Sungai karena Jalan Ditutup Tetangga, Mediasi Hasilkan 2 Opsi: Buka Akses atau Pindah Sementara
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Permasalahan lahan yang menyebabkan bocah di Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, terpaksa sekolah lewat sungai mulai ada titik terang.
    Diketahui, bocah berinisial JES (8) terpaksa berangkat sekolah menyusuri sungai karena lahan yang biasa dia lalui ditutup tetangganya karena konflik lahan.
    Mediasi telah dilakukan pada Jumat (1/8/2025) di Kelurahan Bendan Ngisor yang diikuti oleh pihak yang berkonflik, termasuk orang tua bocah tersebut.
    Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, dari hasil mediasi ada dua opsi yang bisa dilakukan.
    “Pertemuan tadi dihadiri pengacara kedua belah pihak,” kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat.
    Opsi pertama adalah akses pintu yang awalnya ditutup akan dibuka kembali dengan sejumlah catatan.
    “Tetapi anjing tidak boleh keluar (dibiarkan liar),” ujarnya.
    Hasil pertemuan tersebut, kedua belah pihak tak langsung memutuskan. Keputusan akan ditentukan dalam tiga hari kedepan.
    “Pemilik lahan akses diberi waktu 3 hari untuk berpikir dan mengambil keputusan,” lanjut dia.
    Untuk opsi kedua, keluarga anak tersebut diminta untuk pindah untuk sementara waktu.
    “Sambil nunggu putusan pengadilan,” ungkapnya.
    Sementara itu, Juladi Boga Siagian (54), orang tua bocah tersebut, mengatakan bahwa akses jalan itu sudah ditutup sejak Kamis (24/7/2025).
    “Kami terpaksa lewat sungai,” kata Juladi saat dikonfirmasi.
    Permasalahan itu muncul setelah Zaenal meninggal dunia. Dia menerangkan bahwa tanah tersebut Siagian beli dari Zaenal.
    Setelah Zaenal meninggal, tiba-tiba dia digugat oleh Sri Rejeki, adik kandung Zainal yang mengklaim sebagai pemilik sah tanah tersebut berdasarkan sertifikat resmi.
    “Yang aneh, setelah Pak Zaenal meninggal, kami tidak ada masalah. Namun, kemudian Bu Sri Rejeki melaporkan saya ke polisi karena dianggap menyerobot tanah,” ujar dia.
    Padahal, dia meyakini bahwa tanah tersebut sudah dibelinya pada 2011. Transaksi juga telah dilakukan secara bertahap.
    “Saya diberi kemudahan dan kemurahan oleh Pak Zainal kemudian saya mengangsur waktu itu,” katanya.
    Perselisihan berlanjut ke proses hukum. Juladi dinyatakan bersalah oleh pengadilan pada 17 Juli 2025 karena menggunakan lahan tanpa hak. Dia juga diputus penjara 3 bulan.
    “Saya memang salah, saya akui. Namun, saya ingin tahu, berapa meter sebenarnya yang saya serobot? Itu yang saya minta dijelaskan lewat banding nanti,” ujarnya.
    Selepas putusan, pihak Sri Rejeki menutup akses jalan yang selama ini digunakan keluarganya.
    Dia mengaku sudah mengadu ke ketua RT hingga kelurahan, tetapi belum ada solusi. Akhirnya, dia merekam video anaknya yang harus menyusuri sungai dan mengunggahnya ke media sosial.
    “Kasihan anak saya,” ujarnya.
    Sebelumnya, viral sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang anak yang mengenakan serentak Sekolah Dasar (SD) terpaksa berangkat lewat aliran sungai karena akses keluar masuk rumahnya diduga ditutup oleh tetangga.
    Peristiwa itu viral setelah videonya diunggah oleh akun Instagram @im.semarang_official.
    Dalam video tersebut terlihat seorang bocah melewati jalan setapak di bantaran sungai dengan ditemani oleh ibunya.
    Sri Rejeki, pemilik lahan yang disengketakan di Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, memberikan klarifikasi melalui kuasa hukumnya, Roberto Sinaga.
    Dia menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya bukanlah bentuk kesewenang-wenangan, melainkan murni pelaksanaan hukum.
    “Kami hanya menjalankan penegakan hukum yang benar, sesuai dengan proses hukum yang sudah berjalan sejak 2019,” ujar Roberto saat dikonfirmasi, Selasa.
    Roberto menguraikan bahwa konflik kepemilikan tanah antara kliennya dan Juladi Boga Siagian telah melewati serangkaian proses hukum, termasuk mediasi yang kandas.
    Dalam sidang pidana, Siagian dinyatakan bersalah karena memakai lahan tanpa hak yang sah. Menurut Roberto, bukti yang disodorkan Siagian dianggap lemah di mata hukum.
    “Siagian hanya menunjukkan denah rumah dengan coretan bolpoin. Itu tidak bisa dibuktikan secara autentik di majelis hakim. Sementara dasar kepemilikan tanah klien kami jelas, dibuat di hadapan pejabat negara dan memiliki legalitas seperti SHM atau SHGB,” jelasnya.
    Dia menambahkan bahwa rumah milik Siagian hanya sebagian kecil yang terdampak.
    “Hanya 3,5 meter yang masuk. Itu sudah diukur oleh BPN dan memang kena bangunan milik Siagian,” imbuh Roberto.
    Penutupan akses rumah, kata Roberto, juga dipicu oleh laporan dari warga dan penghuni kos yang merasa terganggu dengan situasi yang makin tak kondusif.
    “Beberapa warga melapor bahwa situasi di sana sudah tidak kondusif. CCTV juga sempat dirusak. Jadi kami tutup untuk menjaga ketertiban,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Bocah di Medan Diculik, Pelaku Minta Tebusan Rp50 Juta dan Ancam Jual Organ Korban

    Viral Bocah di Medan Diculik, Pelaku Minta Tebusan Rp50 Juta dan Ancam Jual Organ Korban

    Liputan6.com, Jakarta Seorang anak berinisial MDAN (8) diculik saat pulang dari sekolah di Pasar 3 Barat, Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Tiba-tiba korban didatangi oleh dua wanita tidak dikenal, yang kemudian membawanya pergi dengan mobil Toyota Rush putih. Tidak lama setelah itu, keluarga korban menerima surat ancaman di rumah mereka.

    “Isi surat tersebut sangat mengkhawatirkan, karena pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta dan mengancam akan menjual organ korban jika tuntutan tidak dipenuhi,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Riffi Noor Faizal, Jumat (1/8).

    Mendapat laporan dari orang tua korban, personel Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan langsung menuju lokasi kejadian.

    Penyelidikan intensif dilakukan, dipimpin Ipda Asun Simanjuntak, kemudian Kasat Reskrim bersama Tim Buncil Dit Reskrimum Polda Sumut dipimpin AKP AR Riza, serta Unit Reskrim Polsek Medan Labuhan di bawah pimpinan Iptu Hamzar Nodi, tiba di lokasi membantu penyelidikan.

    Dari hasil pemeriksaan saksi, rekaman CCTV, serta penelusuran jejak digital, tim memperoleh informasi keberadaan salah satu pelaku Julia Hasibuan (40) yang ternyata masih kerabat dari ibu korban.

    Hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Sedangkan para pelaku penculikan ditangkap. Video penculikan sempat beredar di media sosial hingga viral.

    Pelaku ditangkap di rumahnya, Marelan I Pasar IV, Kelurahan Terjun. Setelah diinterogasi, pelaku mengaku dan memberikan identitas 2 pelaku lainnya, Nurhayati (52) dan Firda Hermayati (40), yang juga berhasil ditangkap di rumah masing-masing.

    “Berkat kerja sama yang solid, kami menemukan keberadaan korban di sebuah rumah warga di Jalan KL Yos Sudarso, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, pukul 00.10 WIB,” ungkap Riffi.

  • Pasutri Bawa 19,87 Kg Sabu Dibekuk di Parkiran Mal

    Pasutri Bawa 19,87 Kg Sabu Dibekuk di Parkiran Mal

    Pekanbaru

    Polda Riau melalui polres jajaran menggencarkan penindakan tegas terhadap para bandar hingga pengedar narkoba. Baru-baru ini, Polresta Pekanbaru menangkap pasangan suami istri (pasutri) di parkiran mal dengan barang bukti 19,87 kilogram sabu.

    Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Mustika Rahmat mengatakan penindakan ini merupakan wujud komitmen jajarannya dalam memberantas segala bentuk penyalahgunaan narkoba.

    “Kami tidak akan memberi ruang sedikit pun kepada para pelaku narkoba terutama bandar yang telah merusak generasi bangsa. Kami akan tindak tegas,” tegas Kombes Jeki, Jumat (1/8/2025).

    Terpisah, Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Bagus Faria mengatakan kedua tersangka H alias Anto (38) dan K alias Sari (30) ditangkap di parkiran mal di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, pada Rabu (16/7) sore. Keduanya tertangkap setelah tim Satresnarkoba Polresta Pekanbaru mendapatkan informasi adanya transaksi narkoba di lokasi.

    “Dengan bantuan pihak keamanan mal, tim melakukan pengecekan CCTV dan berhasil mengidentifikasi dua orang yang sesuai dengan ciri-ciri laporan,” kata Kompol Bagus.

    Pasangan suami istri pengedar narkoba ditangkap di parkiran mal Kota Pekanbaru. Sabu 19,87 kg disita polisi, Rabu (16/7/2025)./Foto: dok. Polresta Pekanbaru

    “Setelah kami timbang, 20 bungkus paket tersebut berisi sabu seberat 19,87 kilogram,” imbuhnya.

    Hasil interogasi kedua tersangka ini mengaku bahwa sabu itu dibawa dari Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan hendak mengedarkannya di Kota Pekanabru.

    “Pasangan suami istri tersebut terancam hukuman minimal 6 tahun penjara dan maksimal hukuman mati,” pungkasnya.

    (mei/dhn)

  • Viral Video 22 Detik Diplomat Arya Daru di Dalam Kos, Kalimat Penjaga Kos Jadi Sorotan!

    Viral Video 22 Detik Diplomat Arya Daru di Dalam Kos, Kalimat Penjaga Kos Jadi Sorotan!

    GELORA.CO – Kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri, masih menyisakan banyak kejanggalan dan pertanyaan di benak publik.

    Meskipun kepolisian telah mengungkap hasil penyelidikan yang menyatakan tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematiannya, kondisi jasad Arya yang terlilit lakban terus memicu spekulasi.

    Kini, sebuah video 22 detik yang merekam detik-detik penemuan jasad Arya di kamar kosnya menjadi viral, dengan salah satu kalimat yang diucapkan sosok di dalamnya menjadi sorotan tajam.

    Video dengan durasi 22 detik yang menjadi rekaman pertama saat ditemukan jasad Arya Daru Pangayunan oleh penjaga kos, diunggah di akun X @heraloebss pada 31 Juli 2025.

    Video tersebut memperlihatkan penjaga kos yang mengenakan kemeja putih dan celana pendek menghampiri jasad Arya yang terlentang dengan tubuh tertutup selimut, namun kaki kanannya terlihat sedikit menekuk keluar.

    Detik-detik yang paling disorot adalah saat penjaga kos tersebut membuka selimut yang menutupi wajah Arya, dan seketika kembali dengan posisi kebingungan. Kalimat yang diucapkannya menjadi perhatian utama warganet:

    “Kok di lakban sih, foto pak, foto, dilakban mulutnya. Mulutnya kok di lakban itu, foto pak, saya gak mau,” ujarnya.

    Cuitan di akun X @heraloebss juga menyertai video tersebut dengan pertanyaan yang mempertanyakan kejanggalan dugaan bunuh diri: “Detik-detik penemuan jenazah diplomat Kemlu Arya Daru dengan wajah tertutup lakban. Biasanya pelaku bundir meniru cara-cara pelaku lain (lompat, menabrakan diri, gantung leher, minum racun). Serius nanya, bundir dengan cara melakban wajah sudah pernah/sering terjadi kah?”

    Detik-detik penemuan jenazah diplomat Kemlu Arya Daru dengan wajah tertutup lakban

    Biasanya pelaku Bundir meniru cara2 pelaku lain ( Lompat, menabrakan diri, Gantung leher, minun racun)

    Serius nanya
    Bundir dengan cara melakban wajah sudah Pernah/sering terjadi kah? pic.twitter.com/dfrpzkr8Qz

    — Miss Tweet | (@Heraloebss) July 31, 2025

    Video ini telah ditayangkan pada 62,6 ribu pengguna Twitter dan menuai beragam komentar. Beberapa warganet merasa janggal dengan dugaan bunuh diri dengan metode lakban wajah.

    “Terlalu janggal jika bunuh diri. Tapi alat bukti harus dicari dibawah oknum yang terlalu kotor, kasus yang rumit,” tandas akun @domsumurup.

    Ada pula opini liar yang menyatakan, “Sebenarnya itu habis dibekap, pelakunya pakai baju full jadi gaka da jejak DNA lalu bisa mengelabui/ menggunakan celah dari CCTV juga. Pelaku tahu dan memanfaatkan semua barang yang dimiliki korban jadi seperti bundir,” ujar akun @yayak91117116.

    Namun, ada juga yang mencoba melihat dari sudut pandang lain.

    “Dalam sejarah, sudah ada orang bunuh diri pakai metode seperti ini. Emang polisi sering susah dipercaya, tapi di kasus ini kayaknya emang sama sekali gak ada bukti keterlibatan pihak lain toh, rekaman CCTV sebelum dan sesudah kejadian lengkap dan emang gak ada tanda-tanda keterlibatan orang lain,” ungkap akun @bimaghafara.

    Motif Kematian yang Dirahasiakan dan Sikap Kemlu

    Meskipun kepolisian telah menyatakan tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematian Arya Daru Pangayunan, rasa penasaran publik terhadap motif tewasnya sang diplomat muda masih bergejolak.

    Komjen Purnawirawan Susno Duadji menyoroti hal ini dalam kanal YouTube TV One News pada 31 Juli 2025. Ia memastikan bahwa polisi sudah mengabarkan motif sebenarnya kepada keluarga, meskipun tidak dipublikasikan dalam konferensi pers.

    Susno Duadji juga membeberkan alasan mengapa keluarga memilih bungkam terkait motif kematian Arya Daru.

    “Nah sekarang bagaimana keluarga terdekat kok tidak menyampaikan juga motifnya? Tentunya hal-hal yang menyangkut privasi ya, dan itu dilindungi oleh hak asasi. Termasuk Polri juga tidak akan menyampaikan hal-hal yang akan mengganggu masalah privasi keluarga, itu menyangkut Hak Asasi Manusia, jadi cara menyikapinya dengan sedemikian hati-hati,” tandas Susno Duadji.

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sendiri mencermati kasus kematian diplomat muda ini dengan mendalam. Melalui pernyataan resmi di lamannya pada Rabu, 30 Juli 2025, Kemlu menyampaikan duka mendalam atas kepergian almarhum.

    “Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, rekan kerja yang berdedikasi, serta senior yang mengayomi,” tulis Kemlu.

    Mereka juga menyatakan akan mendampingi keluarga besar Almarhum dalam proses pengungkapan kasus ini secara empatik, terbuka, dan objektif, serta memberikan layanan konseling psikologi bagi keluarga.

    Kemlu mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh tim penyelidik Polda Metro Jaya dan menyatakan telah bekerja sama serta berkomunikasi dengan keluarga, penyelidik polisi, maupun pihak terkait lainnya untuk mengungkap kasus ini.

  • Pilu Mayat Bayi dalam Karung di Jatim, Pelaku Kini Diburu

    Pilu Mayat Bayi dalam Karung di Jatim, Pelaku Kini Diburu

    Jakarta

    Mayat bayi dalam karung di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur bikin geger. Mayat bayi itu ditemukan dalam kondisi telah membusuk.

    Belum diketahui siapa yang tega membuang mayat bayi tersebut. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengejar pelaku.

    Kejadian ini terekam video dan viral di media sosial. Temuan mayat bayi dalam karung menjadi perhatian warga sekitar.

    Viral di Medsos

    Penemuan mayat bayi ini viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat karung putih berisi mayat bayi dikerumuni lalat.

    Seorang warga membungkus tangannya dengan plastik putih membuka karung itu dengan hati-hati. Disaksikan oleh warga, dia mencoba memastikan isi karung tersebut.

    “Saya dikasih kepercayaan oleh Pak RT untuk membuka ini ya. Nih saya buka ya,” ujar pria berkaus putih.

    “Astgafirullah,” ujar pria tersebut setelah melihat karung tersebut ternyata berisi mayat bayi.

    “Tuh kan,” timpal warga yang menyaksikan saat karung itu dibuka.

    Awal Mula Mayat Bayi Ditemukan

    Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Edy Handoko mengatakan jenazah bayi ditemukan pada Rabu (30/7). Jenazah ditemukan oleh warga sekitar.

    “Penemuannya, jadi masyarakat itu melihat bungkusan yang dicurigai, lanjut manggil Binmas, ke Polsek. Setelah dicek, itu betul (bayi), tapi sudah dibungkus karung,” kata Edy, Kamis (31/7).

    Jenazah ditemukan oleh warga yang curiga. Dia mengatakan warga curiga terhadap bau yang menyengat di area perkebunan.

    “Iya, mungkin bau apa nih, kayaknya beda bau sampah sama ini (jenazah) beda ya,” katanya.

    Warga yang penasaran kemudian membuka karung tersebut. Setelah dibuka, ternyata karung itu berisi mayat.

    Warga kemudian melaporkan temuan mayat ini ke polisi.

    Kondisi Mayat Bayi

    Saat ditemukan, kondisi jenazah dalam keadaan sudah berwarna biru lebam. Jenazah diperkirakan sudah lebih dari satu hari meninggal dunia.

    “Belum membusuk, cuma sudah biru-biru di bungkus. Iya, insyaallah itu betul (lebih dari sehari). Kalau bayi baru lahir kelihatan ya, ini sudah biru,” bebernya.

    Dia mengatakan belum mengetahui jenis kelamin jenazah bayi tersebut. Sebab, pihaknya langsung membawa jenazah ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

    “Kita belum sempat buka, langsung dibawa ke RS Polri,” jelasnya.

    Pelaku Diburu Polisi

    Polisi masih menyelidiki penemuan mayat bayi dalam karung yang ditemukan di area kebun kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim). Saat ini, pelaku tengah dalam pencarian polisi.

    “Belum (diketahui), masih kita cari dari CCTV siapa yang membuang. Semalam kita cari CCTV,” kata Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Edy Handoko kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).

    Selain mencari CCTV di sekitar lokasi, polisi juga meminta keterangan kepada warga sekitar. Hingga kini, belum diketahui jumlah pelaku yang membuang bayi tersebut.

    “Petunjuk-petunjuknya dari warga, barangkali tahu pakai motor apa, insyaallah ada titik terang,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 3

    (mea/mea)

  • Pencuri motor korban kecelakaan di Cengkareng diringkus polisi

    Pencuri motor korban kecelakaan di Cengkareng diringkus polisi

    Jakarta (ANTARA) – Polisi akhirnya meringkus seorang pria, terduga pencuri sepeda motor milik korban kecelakaan di Jalan Layang Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Pelaku berinisial IM alias Memet sudah, kami ringkus di Cengkareng, Rabu (30/7). Jadi, pelaku ini pura-pura tolong korban, ternyata membawa kabur motor korban,” kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana di Jakarta, Kamis.

    Dijelaskan, pada saat kecelakaan, Senin (27/7), pelaku bermodus menolong korban bahkan mengantar korban ke Puskesmas Cengkareng. Namun ternyata, motor korban dibawa kabur oleh pelaku berinisial IM (48).

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Parman Gultom menambahkan bahwa pelaku ditangkap pada Rabu (30/7) di kawasan Jalan Inspeksi Cengkareng Drain (Kampung Muk), RT 006/004, Kedaung Kaliangke.

    “Jadi, kami dapat info pelaku ini ada di Kampung Ambon, tapi ternyata dia curiga bahwa keberadaannya sudah diketahui. Makanya dia kabur dari Kampung Ambon,” kata Parman.

    Akhirnya, kata Parman, pelaku berhasil diringkus dalam pelarian dari Kampung Ambon.

    “Berhasil ditangkap di luar Kampung Ambon, saat pelaku ini berusaha kabur,” kata Parman.

    Lebih lanjut, kata dia, pelaku ternyata positif mengonsumsi narkoba jenis sabu. “Pas dites urine, pelaku positif narkoba. Jadi pas ditangkap, pelaku juga masih di bawah pengaruh narkoba,” kata Parman.

    Adapun motor milik korban sudah sempat digadaikan oleh pelaku kepada seorang warga Cengkareng.

    “Motor korban sudah sempat digadai Rp1,5 juta. Tapi akhirnya kita tarik lagi, sudah dikembalikan ke korban,” ujar Parman.

    Hingga kini, pihaknya masih memburu keberadaan pelaku kedua yang beraksi bersama IM.

    “IM kan pelaku utama, pelaku lain, yang kedua, masih kita buru,” kata Parman.

    Kedua pelaku awalnya membantu dua orang korban, bapak dan anak yang mengalami kecelakaan di Flyover Rawa Buaya lalu mengantar korban ke Puskesmas Cengkareng pada Senin (28/7).

    Usai tiba di puskesmas, kedua penolong berkata kepada korban bahwa kunci motor akan dititipkan kepada sekuriti. Namun ternyata, itu hanya modus pelaku untuk membawa kabur motor korban.

    Dalam unggahan viral akun Instagram @wargajakbar, kedua pelaku menggunakan pakaian yang cukup tertutup.

    Seorang pria yang mengendarai sepeda motor menggunakan topi, jaket, celana panjang dan sepatu yang serba hitam. Sementara pelaku lain mengenakan jaket loreng, celana jeans dan topi hitam.

    Kedua pelaku tampak bersiap-siap untuk keluar dari parkiran puskesmas dan membawa kabur motor korban.

    Berdasarkan penjelasan pengadu yang tertera pada keterangan unggahan itu, protokol Puskesmas Cengkareng hanya membolehkan rekaman CCTV untuk difoto, namun tidak bisa direkam.

    Rekaman CCTV lengkap pun akhirnya diakses oleh polisi untuk kepentingan penyelidikan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Aksi Nekat Maling di Lumajang, Bobol Gembok Pagar Lalu Bawa Kabur Motor
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Juli 2025

    Viral Aksi Nekat Maling di Lumajang, Bobol Gembok Pagar Lalu Bawa Kabur Motor Surabaya 31 Juli 2025

    Viral Aksi Nekat Maling di Lumajang, Bobol Gembok Pagar Lalu Bawa Kabur Motor
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menunjukkan aksi
    pencurian sepeda motor
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.
    Video berdurasi 1 menit 16 detik tersebut memperlihatkan dua pelaku pencurian sepeda motor di Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Rabu (30/7/2025).
    Video yang diunggah akun Instagram @visitlumajang telah ditonton sebanyak lebih dari 73.000 kali sejak pertama kali diposting.
    Dalam tayangan tersebut, terlihat dua orang dengan jaket dan helm hitam berada di pinggir jalan raya Sumbersuko, yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang.
    Salah satu pelaku terlihat membongkar gembok pagar rumah menggunakan alat yang diambil dari saku celananya.
    Setelah berhasil membuka pagar, pelaku masuk ke dalam rumah dan mengambil satu unit sepeda motor matic berwarna putih sebelum melarikan diri.
    Ironisnya, sebelum meninggalkan lokasi, pelaku sempat menutup kembali pagar yang telah dibobol.
    “Aksi pencurian sepeda motor Beat putih berplat nomor N 3956 YBA. Pelaku masuk ke dalam rumah korban dengan cara membobol pagar rumah yang digembok,” tulis akun Instagram @visitlumajang dalam postingannya.
    Korban pencurian tersebut diketahui bernama
    Sri Astutik
    , seorang warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko.
    Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu, mengonfirmasi bahwa korban telah melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi setempat.
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan bahwa gembok pagar dirusak pelaku.
    Untoro menyampaikan bahwa identitas kedua pelaku belum diketahui, karena wajah keduanya tidak terlihat dalam rekaman kamera CCTV akibat penggunaan helm.
    Namun, Untoro memastikan bahwa polisi akan terus menyelidiki identitas pelaku berdasarkan ciri-ciri yang tampak pada rekaman CCTV.
    “Tim Satreskrim Polres Lumajang sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas pelaku, mudah-mudahan segera tertangkap,” kata Untoro di Mapolres Lumajang, Kamis (31/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi telusuri CCTV buru pembuang jasad bayi dalam karung di Cipayung

    Polisi telusuri CCTV buru pembuang jasad bayi dalam karung di Cipayung

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) untuk mengungkap pelaku yang membuang jasad bayi dalam karung di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (30/7) sore.

    “Pelaku belum (diketahui), masih kita cari dari CCTV siapa yang membuang. Semalam kita cari dan cek CCTV di lokasi,” kata Kanitreskrim Polsek Cipayung Iptu Edy Handoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Edy menyebut, pihak kepolisian masih mencari titik terang pelaku dari keterangan beberapa warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

    “Petunjuk-petunjuknya dari warga, barangkali tahu pakai motor apa atau orang mencurigakan. Insya Allah nanti ada titik terang,” ujar Edy.

    Penemuan jasad bayi tersebut berawal dari laporan warga yang mencurigai bau menyengat dari sebuah bungkusan di lokasi tersebut.

    “Warga awalnya melihat bungkusan yang dicurigai, kaya bau tapi kan beda bau sampah sama jasad, lalu melapor ke petugas Bhabinkamtibmas, ke Polsek. Setelah dicek, ternyata isinya jasad bayi dalam karung,” jelas Edy.

    Saat ditemukan, kondisi bayi belum membusuk, namun kulitnya telah membiru. Hal itu menandakan bahwa bayi tersebut diduga telah meninggal lebih dari satu hari.

    Jenis kelamin bayi juga belum dapat dipastikan karena jasad langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kalau bayi baru lahir kelihatan ya, ini sudah biru. Kami tidak membuka bungkusan, langsung kami bawa ke RS Polri untuk identifikasi,” ucap Edy.

    Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati dan mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait agar segera melapor.

    Sebelumnya, Sekretaris RT 06/RW 06 Kuswantoro (52) mengatakan ada ada dua orang tak dikenal yang sempat terlihat masuk ke area pemakaman beberapa waktu sebelum ditemukan jasad bayi di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (30/7) sore.

    “Belum ada yang dicurigai, tapi memang ada laporan dari warga katanya dua orang masuk ke lokasi pemakaman. Area itu buntu, pas keluar mereka ditegur warga, tapi jawabnya cuma ‘dari dalam’ lalu pergi,” katanya.

    Kuswantoro mengatakan, dirinya mendapat laporan dari warga sekitar pukul 17.30 WIB terkait dugaan penemuan bayi.

    Selain itu, lokasi penemuan berada di area kebun yang juga menjadi bagian dari lahan pemakaman keluarga milik warga.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.