Produk: CCTV

  • Kriminal kemarin, penodongan senjata api hingga penyiraman air keras

    Kriminal kemarin, penodongan senjata api hingga penyiraman air keras

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa yang berkaitan dengan keamanan terjadi di Jakarta pada Senin (4/8), mulai dari penodongan senjata api di Jakarta Timur hingga penyiraman air keras di Jakarta Utara.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Polisi selidiki pria todongkan senjata api ke pemotor di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyelidiki pria pengemudi mobil yang menodongkan senjata api ke pemotor di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Minggu (3/8) sore.

    “Terkait pengemudi mobil yang mengeluarkan senjata api di Banjir Kanal Timur (BKT), kami masih selidiki,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Empat pelajar di Jakarta Utara jadi tersangka penyiram air keras

    Jakarta (ANTARA) – Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Priok menetapkan empat pelajar berinisial AR, YA, JBS dan MA sebagai tersangka penyiram air keras terhadap pelajar berinisial AP (17) di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (1/8).

    “Keempat tersangka dijerat Pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan pasal 170 ayat 2 kedua KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal sembilan tahun,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Priok AKP Handam Samudro di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Fariz RM dituntut enam tahun penjara atas kasus narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menuntut terdakwa Fariz Roestam Munaf (Fariz RM) selama enam tahun penjara atas kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) jenis sabu.

    “Menjatuhkan terdakwa dengan pidana penjara selama enam tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara tetap ditahan,” kata salah satu JPU, Indah Puspitarani dalam sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Pencurian motor beruntun di Jakarta Barat diusut polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut kasus pencurian sepeda motor beruntun pada dua titik di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (3/8) dini hari.

    “Masih kita lakukan penyelidikan. Korban dan saksi-saksi sudah kita periksa. Kemudian CCTV di dua lokasi, juga sudah kita ambil untuk bahan penyelidikan,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Jaya Sibarani saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    5. Ini penjelasan SPBU Jakbar soal motor pengendara mogok usai isi BBM

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Pertamina di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) mengakui adanya kelalaian petugas berakibat sepeda motor sejumlah pengendara mogok usai mengisi bahan bakar di tempat itu.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung BBM (bahan bakar minyak) Biosolar masuk ke Pertalite. Itu, kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut, tidak memindahkan selangnya ke tangki sehingga motor pelanggan mogok,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Pertamina, Ramses Sitorus di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lain Kali Lapor Damkar Saja

    Lain Kali Lapor Damkar Saja

    GELORA.CO – Kasus Evawaty Bahtiar (33) guru SDN Borong, Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan kian ramai disorot publik.

    Bagaimana tidak, hal ini terjadi usai guru SD tersebut dibentak hebat oleh oknum polisi Polsek Manggala, Briptu Afrizal.

    Diketahui, dibentaknya tenaga pendidik itu saat sedang mengadukan kasus pencurinya yang telah menimpa dirinya.

    Menyikapi fenomena ini, netizen kompak menyerukan agar Evawaty Bahtiar lebih baik membuat laporan ke petugas damkar.

    Sebagaimana dilansir Pojoksatu.id dari akun media sosial platform Instagram milik @makasar_iinfo pada Senin (4/8/2025).

    Dalam unggahannya, publik tidak hanya sekadar mengimbau korban beralih ke petugas damkar dalam proses pembuatan laporan.

    Melainkan, mereka juga menyerukan oknum polisi Polsek Manggala tersebut agar dipecat dari jabatannya.

    “Lain kali lapor damkar saja bu, damkar lebih ramah dibanding itu,” cuit akun @daeng_ibas di kolom komentar.

    “Pecat saja, enak mau di gaji pake uang rakyat tapi kerja nongkrong saja di kantor,” ketik @wahidmputra.

    “Mutasi saja oknum seperti ini pak, kalau bisa mutasi ke PAPUA biar lebih bagus pelayanannya ke masyarakat,” cuitan @fachrul_daeng_mattiro.

    Perlu diketahui, dibentaknya guru SDN Borong itu terjadi saat dirinya sedang membuat laporan di Polsek Manggala.

    Dikarenakan, Evawaty mengaku telah jadi korban pencurian sejumlah barang berharga oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) di sekolah.

    Berdasarkan informasi dihimpun, aksi pencurian itu terekam jelas dalam rekaman CCTV sekolah, yang kemudian dijadikan barang bukti oleh korban.

    Setelah mengamankan barang bukti, Evawaty dan sang suami bergegas membuat laporan di Polsek Manggala pada Sabtu (2/8/2025).

    Saat sedang membuat laporan, guru SDN Borong itu mengaku dilayani para petugas dengan cukup baik.

    Dalam prosesnya, pihak kepolisian menginstruksikan korban untuk mengumpulkan sejumlah bukti kepemilikan atas barang hilang.

    Sebab, Evawaty disinyalir tidak membawa bukti kepemilikan terkait sejumlah barang berharga miliknya pada saat pelaporan.

    “Pada pelaporan di hari pertama, pelayanan di Polsek Manggala sangat bagus. Tapi kata mereka, saya diminta bawa dos HP dan dos laptop ke kantor polisi,” terangnya.

    “Intinya saya mau urus KTP, jadi saya harus ambil surat keterangan hilang dulu. Mau dia proses atau tidak, itu soal belakangan,” lanjutnya.

    Tiba di keeseokan harinya, Evawaty yang kembali membawa beberapa barang bukti itu justru mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.

    Yang mana, guru SDN Borong tersebut dibentak-bentak oleh petugas kepolisian yang saat itu dijaga oleh Briptu Afrizal.

    “Awalnya saya beri salam, terus dia jawab ‘apa’. Baru saya bilang mau buat surat kehilangan,” terang Evawaty.

    “Terus polisi itu tanya lagi, ‘apa-apa yang hilang?’ Lalu saya sebut semua, KTP, kartu ATM, STNK, dan laptop,” lanjutnya.

    Tidak hanya sekadar membentak, oknum polisi Polsek Manggala itu juga mempertanyakan status sosial korban.

    Seolah-olah, status ataupun kedudukan seseorang menjadi indikator layak atau tidaknya laporan dibuat.

    “Baru polisi itu bilang, ‘apakah mau diurus?’ sambil membentak. Baru (saya) bilang ‘tidak begitu caranya melayani pak’,” terang Evawaty.

    “Disituma jengkel baru keluar kah, baru keluarki juga itu polisi. Baru dia bilang, ‘Siapako? Tidak penting dilayani, tidak pentingjako’,” imbuhnya.

    Kini, oknum polisi Polsek Manggala itu dikabarkan telah meminta maaf kepada korban dan tengah ditindaklanjuti oleh internal kepolisian. ***

  • Pencurian motor beruntun di Jakarta Barat diusut polisi

    Pencurian motor beruntun di Jakarta Barat diusut polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut kasus pencurian sepeda motor beruntun pada dua titik di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (3/8) dini hari.

    “Masih kita lakukan penyelidikan. Korban dan saksi-saksi sudah kita periksa. Kemudian CCTV di dua lokasi, juga sudah kita ambil untuk bahan penyelidikan,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Jaya Sibarani saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Polisi pun belum membeberkan hasil sementara penyelidikan yang berjalan, kendati pun kedua pencurian diduga dilakukan oleh pelaku yang sama.

    “Iya dugaannya, itu masih dalam penyelidikan,” kata dia.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, dua pencurian itu terjadi di lokasi yang berdekatan, yakni masih dalam satu RT 14 RW 08 Kedoya Utara.

    Pelaku awalnya beraksi di Jalan Kedoya Pesing Nomor 64 pada Minggu (3/8) dini hari atau sekitar pukul 03.49 WIB menggunakan kunci pembobol berbentuk huruf T. Ia mengenakan jaket coklat kuning dan kepala yang ditutup topi.

    Seperti aksi pencuri pada umumnya, ia awalnya memantau situasi sekitar. Setelah memastikan situasi sepi, pria itu pun melancarkan aksinya.

    Setelah berhasil membobol motor, pelaku pelan-pelan mendorong ke arah jalan, hingga hilang dari pantauan CCTV.

    Pada Minggu (3/8) dini hari itu juga atau sekitar pukul 04.40 WIB dan masih dengan modus dan pakaian yang sama, pelaku juga beraksi di Jalan Pengairan Pesing Koneng Nomor 48 A.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari kepolisian.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perhiasan Mbah Sarinem Raib Usai Didatangi 2 Orang Mengaku Petugas Survei Bansos, Polisi Selidiki

    Perhiasan Mbah Sarinem Raib Usai Didatangi 2 Orang Mengaku Petugas Survei Bansos, Polisi Selidiki

    Perhiasan Mbah Sarinem Raib Usai Didatangi 2 Orang Mengaku Petugas Survei Bansos, Polisi Selidiki
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Video Mbah Sarinem (73), warga Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten
    Ponorogo
    , Jawa Timur, yang menangis pilu karena kehilangan sejumlah perhiasan viral di media sosial.
    Dalam video berdurasi 48 detik tersebut, Mbah Sarinem mengaku kehilangan perhiasan sebanyak 40 gram yang dicuri oleh sejumlah orang yang mengaku petugas bantuan sosial pada Kamis (31/7/2025).
    Dihubungi terkait hal itu, Kapolsek Bungkal AKP Muhammad Anwar Fatoni mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP di rumah Mbah Sarinem yang kehilangan perhiasan.
    “Modusnya pelaku menyamar menjadi petugas survei bansos,” ujarnya melalui sambungan telepon, Minggu (3/7/2025).
    Muhammad Anwar Fatoni menambahkan, dari hasil olah TKP, korban didatangi oleh dua orang laki-laki dengan mengendarai mobil berwarna silver yang jenisnya belum diketahui.
    Keduanya mengaku sebagai petugas survei bantuan sosial yang menanyakan bantuan yang sudah diterima korban.
    Para pelaku kemudian mengatakan bahwa Mbah Sarinem akan mendapat bantuan lagi dengan syarat difoto dengan memperlihatkan perhiasan yang dia miliki.
    “Korban diminta oleh pelaku menunjukan emas yang telah dibeli setelah sebelumnya diminta memperlihatkan KTP. Korban menyimpan kembali perhiasan emas miliknya,” imbuhnya.
    Setelah menyimpan perhiasan emas miliknya, korban kemudian ke dapur. Saat korban kembali ke ruang tamu, kedua orang yang mengaku sebagai petugas survei bantuan sosial telah menghilang.
    Saat korban memeriksa perhiasan yang disimpan di kamar, ternyata sudah raib.
    “Tetangga tidak curiga dengan mobil silver di rumah korban. Namun setelah korban berteriak, warga sekitar tahu bahwa Mbah Sarinem menjadi korban pencurian kedua pelaku,” ucap Anwar.
    Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp 32 juta. Korban kehilangan perhiasan emas sebanyak kurang lebih  40 gram serta surat-suratnya dan KTP.
    Pihaknya sedang mencari informasi identitas pelaku dari rekaman CCTV di jalur pelarian pelaku.
    “Total kerugian Rp 32 juta. Kami sudah olah TKP, memeriksa saksi juga mencari rekaman CCTV,” kata Anwar.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perempuan yang Curi Kalung Berlian di Mal Jakut Tenteng Tas Hermes Saat Beraksi

    Perempuan yang Curi Kalung Berlian di Mal Jakut Tenteng Tas Hermes Saat Beraksi

    Perempuan yang Curi Kalung Berlian di Mal Jakut Tenteng Tas Hermes Saat Beraksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perempuan berinisial AM (49) yang mencuri kalung berlian senilai Rp 50 juta di salah satu mal wilayah
    Kelapa Gading
    ,
    Jakarta Utara
    , sempat menenteng tas merek Hermes berwarna cokelat saat menjalankan aksinya.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima
    Kompas.com
    , AM datang seolah-olah menjadi pembeli dengan tampilan rapi, mengenakan pakaian serba putih, hijab biru dan membawa tas bermerek tersebut. Ia bahkan meletakkan tasnya di atas etalase toko perhiasan.
    Setibanya di dalam toko, AM langsung dilayani oleh karyawan bernama EH (20).
    “Saat itu, datang pelaku melihat-lihat dan seolah-olah akan membeli dan menyuruh EH mengambil tiga barang berupa kalung dan cincin,” ucap Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko saat dikonfirmasi, Minggu (3/8/2025).
    Ketika melihat-lihat, AM mengambil satu kalung emas dengan liontin berlian tanpa disadari EH.
    EH menduga pelaku menyembunyikan kalung tersebut dengan cara melilitkannya ke tangan lalu menutupinya menggunakan lengan baju panjang yang ia kenakan.
    Setelah berhasil mencuri, AM berpura-pura batal membeli perhiasan dan meninggalkan toko tersebut.
    “Atas kejadian tersebut, korban selaku yang dikuasakan pihak toko merasa dirugikan, kemudian korban ke Polsek
    kelapa Gading
    guna melaporkan lebih lanjut,” tutur Seto.
    Ketika membuat laporan, EH juga menyerahkan barang bukti berupa rekaman video kamera CCTV yang dijadikan polisi sebagai modal penyelidikan.
    Dari video rekaman CCTV itu, polisi berhasil menangkap AM di sebuah Apartemen Altiz, Jalan Bintaro Utama, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
    Ketika ditangkap, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di anatranya tas Hermes berwarna cokelat yang digunakan pelaku saat beraksi, satu buah baju panjang berwarna putih biru, satu celana panjang berwarna putih, dan satu buah hijab berwarna biru.
    Kini, AM sudah berada di Polsek Kelapa Gading untuk diperiksa lebih lanjut dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi tangkap pelajar yang siram air keras di Tanjung Priok

    Polisi tangkap pelajar yang siram air keras di Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian telah menangkap empat pelajar yang diduga melakukan aksi penyiraman air keras ke pelajar sekolah lainnya di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (1/8).

    “Para pelaku sudah diamankan oleh Polsek Tanjung Priok dan masih dalam pemeriksaan,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Erick Frendriz di Jakarta, Minggu.

    Ia menyebutkan, pelaku penyiraman air keras adalah siswa dari SMK di wilayah Koja. Sedangkan korban berinisial AP (17) adalah siswa yang juga berasal dari SMK dari wilayah Tanjung Priok.

    Kapolres menjelaskan sebelum terjadi aksi penyiraman, kelompok pelajar dari SMK di Koja ini sengaja berkeliling sekitar 10 orang untuk mencari lawan tawuran.

    Karena tidak ketemu lawan dan tiba-tiba mereka berpapasan dengan korban yang saat itu sedang berboncengan tiga.

    “Spontan pelaku ini mendekati kendaraan korban, kemudian terjatuh dan pelaku menyiramkan air keras,” kata dia.

    Saat ini korban masih menjalani perawatan di IGD RSCM, Jakarta Pusat. Sedangkan para pelaku masih dalam pemeriksaan di Mapolsek Tanjung Priok.

    “Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terhadap pelaku-pelaku itu, kemudian tentunya akan melakukan gelar perkara untuk menentukan statusnya tersangka atau bukan, atau hanya saksi atau penahanan,” katanya.

    Pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan Balai Permasyarakatan (Bapas) karena pelaku masih di bawah umur.

    Seorang pelajar menjadi korban penyerangan air keras yang dilakukan oleh sekelompok pelajar lainnya di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Kejadian terjadi pada Jumat (1/8) dan para pelaku menyerang secara acak terhadap para korbannya. Mereka melakukan konvoi motor untuk mencari para korban.

    Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka parah di bagian wajah dan tubuhnya. Aksi penyiraman air keras tersebut terekam kamera pemantau (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perempuan yang Curi Kalung Berlian di Mal Jakut Tenteng Tas Hermes Saat Beraksi

    Perempuan yang Curi Kalung Berlian Rp 50 Juta di Mal Kelapa Gading Ditangkap Polisi Megapolitan 3 Agustus 2025

    Perempuan yang Curi Kalung Berlian Rp 50 Juta di Mal Kelapa Gading Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Seorang perempuan berinisial AM (49) ditangkap polisi setelah diduga melakukan
    pencurian
    kalung berlian senilai Rp 50 juta dari sebuah toko perhiasan di salah satu mal di kawasan
    Kelapa Gading
    ,
    Jakarta Utara
    .
    Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko mengatakan, penangkapan pelaku dilakukan pada Jumat (1/8/2025).
    “Pelaku atas nama AM ditangkap pada hari Jumat tanggal 1 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB di Apartemen Altiz, Jalan Bintaro Utama, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten,” ujar Seto, saat dikonfirmasi pada Minggu (3/8/2025).
    Penangkapan dilakukan setelah Polsek Kelapa Gading menerima laporan dari seorang karyawan toko perhiasan berinisial EHR (20).
    Dalam laporannya, EHR memberikan ciri-ciri pelaku yang telah mencuri kalung berlian dari tokonya.
    “Pelaku adalah seorang perempuan dengan ciri-ciri menggunakan pakaian baju panjang berwarna putih biru, celana panjang putih, jilbab berwarna biru, dan tas berwarna coklat,” jelas Seto.
    Bermodalkan ciri-ciri tersebut serta rekaman CCTV, polisi melakukan penelusuran terhadap alamat yang diduga milik AM.
    Namun, menurut ketua RW setempat, pelaku sudah tidak tinggal di alamat tersebut karena hanya mengontrak.
    Ketua RW kemudian menginformasikan bahwa AM tinggal di sebuah apartemen di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    “Setelah itu Tim Opsnal menindaklanjuti lokasi tersebut dan adanya pelaku dengan ciri-ciri yang serupa dengan yang di CCTV,” kata Seto.
    Setelah memastikan kecocokan identitas dan ciri-ciri, polisi langsung melakukan penangkapan terhadap AM dan melakukan penggeledahan.
    Dalam penggeledahan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain:
    “Selanjutnya, pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Kelapa Gading guna penyelidikan lebih lanjut,” tambah Seto.
    Sebelumnya, AM berhasil mencuri kalung berlian senilai Rp 50 juta dengan modus berpura-pura menjadi pembeli. Ia meminta EHR memperlihatkan tiga barang berupa kalung dan cincin.
    Saat EHR lengah, AM langsung mengambil satu buah kalung emas dengan liontin berlian dan kemudian berpura-pura tidak jadi membeli.
    EHR baru menyadari adanya barang yang hilang setelah membereskan kembali perhiasan yang telah ditunjukkan kepada pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perempuan yang Curi Kalung Berlian di Mal Jakut Tenteng Tas Hermes Saat Beraksi

    Pura-pura Jadi Pembeli, Perempuan Ini Curi Kalung Berlian Rp 50 Juta di Mal Jakut

    Pura-pura Jadi Pembeli, Perempuan Ini Curi Kalung Berlian Rp 50 Juta di Mal Jakut
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian menangkap seorang perempuan berinisial AM (49) yang diduga mencuri kalung emas bertahtakan berlian di Toko Diamond Jewelry,
    Mal Artha Gading
    (MAG), Jalan Boulevard Artha Gading Selatan,
    Jakarta
    Utara, Jumat (26/7/2025).
    “Pelaku AM kami tangkap di Apartemen Altiz, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Jumat (1/8), beserta sejumlah barang bukti, setelah dilakukan serangkaian penyelidikan,” ujar Kapolsek Kelapa Gading Komisaris Seto Handoko Putra, dilansir dari
    Antara,
    Sabtu (2/8/2025).
    Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa pakaian, celana, dan tas yang digunakan AM saat melakukan aksi pencurian.
    Selain itu, disita pula satu unit tas lain, dua telepon seluler, serta rekaman CCTV dari toko perhiasan tersebut.
    Penangkapan terhadap AM dilakukan setelah adanya laporan polisi dari seorang pegawai toko berinisial HER.
    Korban melaporkan kejadian pencurian itu ke SPKT Polsek Kelapa Gading pada Sabtu (27/7). Ia menyebutkan, nilai perhiasan yang dicuri mencapai Rp 50 juta.
    Menurut keterangan korban, saat itu pelaku datang ke toko dan berpura-pura hendak membeli perhiasan. Pelaku meminta diperlihatkan tiga barang, yakni dua cincin dan satu kalung.
    “Saat pelaku melihat-lihat, ia diam-diam melilitkan kalung emas dengan liontin berlian ke tangannya, lalu menutupinya dengan lengan baju panjang,” ujar HER dalam laporannya.
    Ketika korban sedang merapikan barang, pelaku langsung pergi membawa kalung tersebut.
    Unit Reserse Kriminal Polsek Kelapa Gading kemudian mengidentifikasi ciri-ciri pelaku.
    Hasil pelacakan menunjukkan pelaku tinggal di salah satu unit apartemen di kawasan Bintaro, Pondok Aren.
    Petugas yang tiba di lokasi langsung mencocokkan identitas dan ciri-ciri pelaku, lalu menangkap AM beserta barang bukti yang digunakan dalam aksinya.
    “Selanjutnya, pelaku dan seluruh barang bukti kami bawa ke Polsek Kelapa Gading untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Seto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria 41 Tahun Pingsan lalu Meninggal Dunia saat Ngegym

    Pria 41 Tahun Pingsan lalu Meninggal Dunia saat Ngegym

    Jakarta

    Seorang pria berusia 41 tahun meninggal dunia saat sedang berolahraga di tempat gym, Mulanthuruthy, India. Saat kejadian, pria bernama Raju Chalappuram ini sendirian di gym tersebut.

    “Ia sedang sendirian di pusat kebugaran saat insiden terjadi,” kata seorang petugas dari kantor polisi Chottanikkara, dikutip dari New Indian Express.

    Berdasarkan laporan, insiden itu terjadi sekitar pukul 05.56 pagi waktu setempat di ANK Fitness Gym, Palace Square di Chottanika. Para staf di tempat gym itu mengatakan bahwa Raju memang anggota tetap di sana.

    Biasanya, Raju tetap biasanya tiba sekitar pukul 06.00 pagi. Tetapi, pada Rabu (30/7/2025) itu, ia datang sedikit lebih awal yaitu pukul 05.05 pagi.

    Diketahui, pada hari itu Raju datang lebih pagi karena ada urusan lain. Dari rekaman CCTV, terlihat Raju sempat tampak terlihat tidak nyaman.

    “Rekaman CCTV menunjukkan Raju tampak merasa tidak nyaman, menekan dadanya, dan berjalan sempoyongan sebelum akhirnya duduk,” terang petugas.

    “Sekitar semenit kemudian, ia jatuh ke lantai. Ia terbaring tak sadarkan diri selama hampir 20 menit sebelum orang lain menemukannya,” sambungnya.

    Saksi segera mencoba melakukan CPR dan memberi tahu orang lain. Raju dilarikan ke rumah sakit swasta di Arakkunnam tetapi tidak dapat diselamatkan.

    (sao/up)

  • Kamera Penumpang Tertinggal di KRL Stasiun Bogor, Digasak Maling Sampai ke Stasiun Duri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Agustus 2025

    Kamera Penumpang Tertinggal di KRL Stasiun Bogor, Digasak Maling Sampai ke Stasiun Duri Nasional 1 Agustus 2025

    Kamera Penumpang Tertinggal di KRL Stasiun Bogor, Digasak Maling Sampai ke Stasiun Duri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Akun Instagram @hening___, seorang pengguna
    KRL
    , membagikan pengalamannya yang tanpa sengaja meninggalkan kamera di dalam kereta, Rabu (30/7/2025).
    Ia baru menyadari kameranya tertinggal saat tiba di pintu keluar Stasiun Bogor. Ia pun langsung melapor ke petugas.
    Dalam waktu 24 jam, petugas KAI disebut berhasil dan mengamankan pelaku serta mengembalikan kamera tersebut.
    Public Relations Manager PT Kereta Commuter Indonesia Leza Arlan membenarkan pihaknya mengamankan pelaku pencurian kamera milik penumpang yang sempat tertinggal di gerbong KRL.
    Barang tersebut tertinggal pada Rabu (30/7/2025) di Stasiun Bogor. Leza mengatakan, penumpang langsung melapor setelah menyadari barangnya tertinggal.
    “Pengguna melakukan pelaporan di Stasiun Bogor. Baru tersadar setelah di pintu keluar stasiun. Pengguna tersebut kembali, namun barang sudah tidak ada dan melakukan pelaporan ke petugas
    passenger service
    dan dibuatkan
    form
    barang kehilangan,” kata Leza kepada
    Kompas.com
    , Jumat (1/8/2025).
    Setelah menerima laporan, petugas menelusuri rekaman CCTV di dalam rangkaian dan stasiun. Hasilnya menunjukkan bahwa kamera tersebut diambil oleh seseorang yang kemudian terpantau di Stasiun Duri sehari setelah penumpang kehilangan barangnya atau Kamis (31/7/2025).
    Menurut Leza, pelaku langsung diamankan petugas dan dibawa ke Stasiun Bogor. Pelaku dimintai keterangan dan dipertemukan dengan korban.
    Pelaku pun mengakui perbuatannya dan mengembalikan kamera yang ia curi ke korban.
    Namun pelaku kemudian dilepas karena korban memilih damai. Meski demikian, pelaku telah dimasukkan ke daftar hitam atau
    blacklist.
    “Sudah pasti, di-
    blacklist
    ,” tegas Leza.
    Leza juga mengimbau para pengguna KRL selalu waspada dan menjaga barang bawaan pribadi.
    “Kami mengimbau kepada pengguna untuk memperhatikan dan menjaga barang bawaannya agar tidak tertinggal. Barang yang dibawa adalah tanggung jawab dari pengguna,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.