Produk: CCTV

  • 1
                    
                        Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap
                        Megapolitan

    1 Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap Megapolitan

    Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Istri dari salah satu penculik Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN di Cempaka Putih sempat menerima uang Rp 8 juta dari suaminya sebelum pelaku ditangkap polisi pada Kamis (21/8/2025).
    Tiga dari empat penculik berinisial AT, RS, dan RAH ini ditangkap di sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Johar Baru, Jakarta Pusat.
    Penerimaan uang ini diketahui oleh Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, yang sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku usai penangkapan tersebut. 
    “Iya, katanya
    debt collector.
    Terakhir saja dia dapet uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu. Tapi disita sama polisi,” kata Sella saat ditemui
    Kompas.com
    , Sabtu (23/8/2025).;
    Sementara, Ketua RW 09 Johar Baru, Rizal (54), yang juga suami Sella, menegaskan bahwa istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut.
    “Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya enggak tahu sumber dana. Biar polisi saja,” ungkap Rizal.
    Sella bercerita, pada hari penangkapan, polisi datang dua kali ke rumah tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.
    Pada kedatangan pertama, Sella tidak mengetahui adanya penangkapan.
    Polisi langsung menggerebek rumah itu dan menangkap tiga pelaku. Sella baru mengetahui peristiwa tersebut dari tetangganya.
    Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, polisi kembali datang dan kali ini meminta Sella untuk mendampingi atau menyaksikan prosesnya.
    Pada kedatangan polisi yang kedua inilah Sella sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku.
    “Saya bilang, ‘Mbak, kalau polisi yang kedua enggak datang, mungkin mbak enggak lapor sama saya. Dari jam 11.00 WIB sampai 14.00 WIB ini, lama lho waktunya’,” tegas Sella.
    “Katanya, ‘Iya, saya masih panik bu. Saya enggak tahu harus bilang apa.
    Handphone-handphone
    saya diambil semua sama polisi, disita. Terus juga uang saya Rp 8 juta dapat dikasih dari suami saya diambil juga’, gitu,” lanjutnya.
    Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat menemukan mayat tersebut, saksi melihat jasad korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan polisi setempat.
    Selanjutnya, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakang diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Penculik Kacab Bank BUMN Sudah 2 Bulan Tinggal di Rumah Johar Baru
                        Megapolitan

    9 Penculik Kacab Bank BUMN Sudah 2 Bulan Tinggal di Rumah Johar Baru Megapolitan

    Penculik Kacab Bank BUMN Sudah 2 Bulan Tinggal di Rumah Johar Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – AT, RS, dan RAH, tiga dari empat penculik Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (37) tinggal di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III Nomor 42, RT 05/RW 09, Jakarta Pusat, sejak dua bulan lalu.
    Di rumah itulah, ketiganya dibekuk polisi pada Kamis (21/8/2025). 
    “Pas 20 Agustus 2025 ini, genap dua bulan. Dia masuk di situ (rumah Nomor 42 di Jalan Johar Baru III) itu 20 Juni 2025,” kata Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, saat ditemui
    Kompas.com,
    Sabtu (23/8/2025).
    Saat para pelaku hendak menempati rumah berkelir merah jambu tersebut, salah satunya sempat melapor ke Sella. Sebab, kediaman Sella berdampingan dengan rumah bernomor 42 itu.
    Ketika itu, salah satu pelaku yang dikenal baik oleh Sella bertanya-tanya tentang uang iuran dan sampah.
    “Saya bilang, ‘Di sini enggak ada iuran, Bang. Tapi kalau untuk urunan bayar keamanan, itu memang diadakan. Itu pun sukarela saja, enggak dipaksakan’,” ucap Sella.
    Di sisi lain, Sella awalnya hanya mengetahui ada lima pria yang tinggal di rumah tersebut. Namun, setelah penangkapan, ia baru tahu ternyata ada seorang istri dan bayi berusia dua bulan turut menetap di rumah tersebut.
    “Itu dia (berapa kepala keluarga di rumah itu), saya enggak tahu. Kan KTP sama KK belum saya terima, belum dikasih-kasih. Lapor sudah, tapi administrasi belum,” tegas Sella.
    “Setelah ditangkap saya tahu ada perempuannya sih tuh. Ada istrinya, ada bibinya, segala macam,” tambah dia lagi.
    Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat menemukan mayat tersebut, saksi melihat jasad korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan polisi setempat.
    Selanjutnya, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakang diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap
                        Megapolitan

    6 Penampakan Rumah Penculik Kacab Bank BUMN di Johar Baru, Saksi Bisu Penangkapan Pelaku Megapolitan

    Penampakan Rumah Penculik Kacab Bank BUMN di Johar Baru, Saksi Bisu Penangkapan Pelaku
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rumah di Jalan Johar Baru III Nomor 42, RT 05/RW 09, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu penangkapan tiga dari empat penculik Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37).
    Di rumah itu, pelaku berinisial AT, RS, dan RAH dibekuk polisi pada Kamis (21/8/2025). Kini, ketiganya tengah diperiksa lebih lanjut oleh penyidik Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
    Pantauan
    Kompas.com
    di Jalan Johar Baru III Nomor 42 pada Sabtu (23/8/2025), rumah tersebut memiliki gerbang berwarna perak setinggi sekitar dua meter.
    Tembok bangunan berkelir merah jambu dengan lebar rumah diperkirakan tujuh meter.
    Dari luar gerbang, terdengar suara beberapa orang yang tengah bercengkerama, baik laki-laki maupun perempuan. Suara percakapan itu sesekali menggema ke luar rumah.
    Sementara, dari sela-sela gerbang, tampak sejumlah sepeda motor terparkir di area pekarangan rumah.
    Saat
    Kompas.com 
    berada di lokasi, aktivitas di lingkungan Jalan Johar Baru III terbilang minim.
    Sella, Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, mengungkapkan, para pelaku tinggal di rumah tersebut selama dua bulan terakhir.
    “Pas tanggal 20 Agustus ini, dua bulan. Dia masuk itu tanggal 20 Juni,” ujar Sella saat ditemui
    Kompas.com
    , Sabtu (23/8/2025).
    Saat pertama kali tiba, salah satu pelaku bertanya tentang bagaimana pembayaran sampah dan iuran.
    “Saya bilang, ‘Di sini enggak ada iuran, Bang. Tapi kalau untuk urunan bayar keamanan, itu memang diadakan. Itu pun sukarela saja, enggak dipaksakan’,” ucap Sella.
    Sella mengaku tidak mencurigai aktivitas dari rumah tersebut. Para pelaku juga dikenal baik oleh warga.
    Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat menemukan mayat tersebut, saksi melihat jasad korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan polisi setempat.
    Selanjutnya, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakang diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima
    Kompas.com
    , korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menguak Kematian Kepala Cabang Bank BUMN: Diculik, Tewas Dihantam Benda Tumpul 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Menguak Kematian Kepala Cabang Bank BUMN: Diculik, Tewas Dihantam Benda Tumpul Megapolitan 23 Agustus 2025

    Menguak Kematian Kepala Cabang Bank BUMN: Diculik, Tewas Dihantam Benda Tumpul
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN, MIP (37), menjadi korban penculikan dan pembunuhan.
    Sejauh ini, polisi telah menangkap empat pelaku pada Kamis (21/8/2025). Mereka adalah AT, RS, RAH, dan RW.
    AT, RS, dan RAH ditangkap tim gabungan Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III, Johar Baru, Jakarta Pusat.
    Sedangkan RW diringkus tim gabungan Sat Reskrim Polres Manggarai Barat dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya di Bandara Udara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Hingga kini, polisi masih memburu pelaku yang diduga sebagai eksekutor pembunuhan.
    “Masih dilakukan pengejaran terkait keterlibatan tersangka lain,” ujar Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, Kamis (21/8/2025).
    Adapun penculikan terjadi pada Rabu (19/8/2025) di parkiran sebuah supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur. Saat itu, korban baru selesai menghadiri rapat dengan rekan kantornya.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima
    Kompas.com
    , korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir. 
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelah korban. 
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    MIP kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    “Korban habis
    meeting
    kantor, sama teman-teman kantornya juga,” ucap Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025).
    Satu hari setelah penculikan atau Kamis sekitar pukul 05.30 WIB, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    “Kondisi korban saat itu dilakban di bagian matanya dan diikat di kaki dan tangan,” kata Kapolsek Serang Baru AKP Hotma Sitompul.
    Dari temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan polisi setempat.
    Selanjutnya, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakang diketahui, mayat itu merupakan sosok MIP yang diculik kemudian dibunuh dan jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Usai dilakukan pemeriksaan terhadap jasad MIP, terungkap bahwa korban tewas akibat hantaman benda tumpul.
    Menurut Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Pol Prima Heru, ada luka hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher sehingga korban kekurangan oksigen.
    “Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia (korban) kesulitan bernafas,” ungkap Prima, Jumat (22/8/2025).
    Prima menyebut luka kekerasan pada tubuh korban bukan dari senjata tajam ataupun sayatan.
    “Luka lukanya bagian dada dan leher, benda tumpul, tidak ada (senjata tajam), hanya benda tumpul saja,” tutur Prima.
    Lebih lanjut, Prima menjelaskan pihaknya juga melakukan pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui kemungkinan ada atau tidak racun dalam tubuh korban.
    “Kita tunggu hasil toksikologi, biasanya satu minggu,” ungkap dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap 2 Pencuri Motor di Serang, 1 Pelaku Didor karena Coba Kabur

    Polisi Tangkap 2 Pencuri Motor di Serang, 1 Pelaku Didor karena Coba Kabur

    Jakarta

    Tim Resmob Satreskrim Polres Serang menangkap dua pelaku spesialis pencurian motor di parkiran. Satu di antaranya ditembak karena melawan dan coba melarikan diri saat ditangkap.

    Kasus pencurian terjadi pada 6 Agustus 2025 di parkiran Full Wijaya Putra Santoso, Kragilan. Korban memarkirkan sepeda motornya karena akan pergi ke Surabaya.

    “Korban parkir dari tanggal 1 Agustus, dan pergi ke Surabaya menggunakan mobil. Pada Rabu, 6 Agustus, korban ditelepon atasannya kalau motornya hilang,” kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

    Setelah mendapat laporan, tim Resmob yang dipimpin Ipda Rafli Putratama dan Bripka Sutrisno langsung bergerak melakukan pendalaman informasi. Dari hasil pemeriksaan rekaman CCTV, tim Resmob berhasil mengidentifikasi pelaku.

    Penangkapan terjadi pada Kamis (21/8) di pinggir Jalan Serang-Tangerang, Ciruas, Kabupaten Serang. Pelaku bernama Dion (26) dan Tulus (34) disergap di depan gudang kosong saat merencanakan aksi curanmor.

    Saat pengembangan kasus, satu pelaku, Tulus, dilumpuhkan oleh timah panas karena berusaha melawan dan kabur. “Satu pelaku terpaksa dilakukan tindakan tegas dan terukur karena membahayakan petugas saat dilakukan pengembangan,” ujarnya.

    Kepada polisi, para pelaku mengaku telah beraksi di sejumlah lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang. Salah satu korban diketahui mengalami kerugian sebesar Rp 17 juta.

    Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa empat unit motor, dua buah mata kunci, satu buah kunci pas, helm, empat pasang pelat nomor, dan pakaian pelaku.

    (aik/fas)

  • Warga Tangsel Curhat soal Maling Motor, Polisi Bantu Sumbang CCTV

    Warga Tangsel Curhat soal Maling Motor, Polisi Bantu Sumbang CCTV

    Jakarta

    Warga Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), curhat ke polisi terkait pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Polisi pun membantu memberikan CCTV agar bisa melakukan pengawasan lingkungan.

    Hal itu disampaikan warga dalam kegiatan ‘Jumat Curhat’ bersama di Kelurahan Pondok Pucung, Pondok Aren, Jumat (22/8). Kegiatan dipimpin Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Kapolsek Pondok Aren Kompol Anne Rose Agripina Putri, Danramil 07/Pondok Aren Mayor (Inf) Dwi Saputro dan jajarannya.

    “Untuk mendukung keamanan, Polres Tangsel juga membantu dua unit CCTV untuk memantau situasi di wilayah Kelurahan Pondok Pucung,” kata AKBP Victor dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).

    Victor mengatakan program ‘Jumat Curhat’ bertujuan untuk mendengarkan keluhan, masukan, serta aspirasi masyarakat. Terkait masalah curanmor, Victor juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa menggunakan kunci ganda dan memarkir kendaraan di lokasi yang aman.

    Victor menyebut pihaknya senantiasa melakukan patroli kewilayahan untuk memantau situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Dia juga kembali menekankan program CETAR (Cegah Tawuran Antar Pelajar) sebagai pembinaan terhadap para pelajar.

    “Jumat Curhat merupakan salah satu program Polri untuk hadir di tengah masyarakat, mendengarkan langsung keluhan, serta bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif, sesuai arahan Kapolda Metro Jaya, jaga lingkungan, jaga warga,” pungkasnya.

    (wnv/fas)

  • Pria di Bandung Tewas Dianiaya dengan Stik Bisbol, 2 Orang Jadi Tersangka

    Pria di Bandung Tewas Dianiaya dengan Stik Bisbol, 2 Orang Jadi Tersangka

    BANDUNG – Polresta Bandung meringkus 11 terduga pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang warga berinisial JA (25) di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono mengatakan korban yang sedang mengendarai sepeda motor berpapasan dengan sekelompok orang yang mengendarai empat motor. 

    “Tanpa alasan jelas, korban langsung diserang hingga mengalami luka parah di bagian kepala. Korban sempat mendapat perawatan di RSUD Welas Asih, namun dinyatakan meninggal dunia,” kata Aldi dilansir ANTARA, Jumat, 22 Agustus.

    Berdasarkan hasil autopsi di RS Polri Sartika Asih menunjukkan korban meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala bagian depan yang mengakibatkan patah tulang tengkorak, kerusakan otak, dan pendarahan.

    Kepolisian pun sudah melakukan penyelidikan dan olah TKP. Dari rekaman CCTV, tim mengidentifikasi dan mengamankan 11 terduga pelaku di wilayah Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot pada Minggu (10/8).

    “Dua orang ditetapkan sebagai tersangka utama, keduanya anak di bawah umur,” ujar Aldi. 

    Aldi menyebut pelaku HMN berperan memukul korban dengan stik bisbol, sementara RG berperan sebagai joki motor.

    Polisi juga menyita barang bukti berupa rekaman CCTV, empat unit sepeda motor, pakaian, dan tiga helm, sementara stik bisbol masih dalam pencarian.

    “Kami masih mendalami motif aksi pengeroyokan ini dan memastikan seluruh pihak yang terlibat akan diproses hukum,” kata Aldi.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 170 ayat (2) ke (3) KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan matinya orang dengan ancaman 12 tahun penjara.

     

  • Sosok Mohammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN, Akhir Tragis Sang Bankir yang Juga Bikers

    Sosok Mohammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN, Akhir Tragis Sang Bankir yang Juga Bikers

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepergian bankir yang juga bikers, Mohamad Ilham Pradipta begitu menyakitkan bagi kerabat dan sahabat. Kepala cabang bank BUMN itu ditemukan sudah tak bernyawa di semak-semak tepi jalan wilayah Bekasi, Kamis (21/8/2025). Inilah sosok Mohamad Ilham Pradipta (37), kepala cabang bank BUMN Cempaka Putih, Jakarta.

    Penemuan jenazah Mohamad Ilham Pradipta ramai jadi sorotan publik. Pria berusia 37 tahun itu menjadi korban penculikan dan pembunuhan.

    Jasadnya ditemukan sehari setelah diculik di Jakarta Timur. Kondisinya mengenaskan. Kaki dan matanya dalam keadaan dilakban. Ilham Pradipta tewas akibat hantaman benda tumpul.

    Mohamad Ilham Pradipta dikenal rapi dan selalu menjaga penampilan. Saat jenazahnya ditemukan tergeletak di semak-semak, kondisinya masih dengan pakaian lengkap serta sepatu di kakinya.

    Keterangan Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar, kepala cabang pembantu salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia itu diculik setelah melakukan rapat dengan sejumlah rekan kantornya pada Rabu (20/8/2025) lalu.

    “Korban habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga,” ungkap Charles.

    Penculikan terjadi di area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, Ilham mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem ketika berjalan menuju mobilnya.

    Saat hendak memasuki mobil hitam miliknya, ia disergap oleh dua orang tak dikenal yang keluar dari mobil putih yang parkir tepat di sebelahnya.

    Mendengar kabar meninggalnya Mohamad Ilham Pradipta dengan cara tragis bak tersambar petir di siang bolong oleh para keluarga dan sahabatnya. Betapa tidak, Ilham baru saja bersama-sama koleganya di kantor, sebelum peristiwa penculikan dan pembunuhan itu.

  • Praktik parkir liar di Jakarta harus dijadikan tindak pidana

    Praktik parkir liar di Jakarta harus dijadikan tindak pidana

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo menegaskan, parkir liar harus dijadikan sebagai salah satu tindak pidana, selain agar pelakunya jera, juga meningkatkan kualitas ketertiban umum di Ibu Kota.

    “Untuk itu perlu diperkuat dengan sanksi tegas, termasuk menjadikan praktik parkir liar sebagai tindak pidana yang dapat ditindak Satpol PP bersama kepolisian,” kata Rio di Jakarta, Jumat.

    Oleh karena itu, katanya, Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang Perparkiran perlu direvisi mendalam karena aturan lama sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.

    Menurut dia, parkir liar di Jakarta masih marak dilakukan di berbagai titik keramaian sehingga perlu ada peraturan yang tegas agar dapat meniadakan aktivitas itu.

    Akan tetapi kata Rio, Pemprov DKI juga dalam penertiban juru parkir liar tidak hanya bersifat represif (tindakan pengekangan), namun harus dibarengi dengan solusi.

    Untuk itu lanjut Rio, juru parkir (jukir) liar harus didata dan dianalisis, lalu diberikan pelatihan agar bisa diserap sebagai juru parkir resmi, baik melalui skema penyedia jasa lainnya orang perorangan (PJLP) Dishub maupun program pemberdayaan masyarakat.

    “Jadi, ada solusi hukum sekaligus solusi ekonomi,” ujarnya.

    Ia menilai bahwa akar masalah parkir liar adalah kurangnya lahan parkir murah dan terjangkau, untuk itu, pemerintah perlu mengoptimalkan lahan yang ada.

    Salah satu upayanya yaitu bekerja sama dengan pengelola gedung atau pusat perbelanjaan untuk menambah fasilitas parkir motor dan mobil dengan tarif wajar.

    Selain itu, penerapan JakParkir dan sistem non tunai berbasis QRIS sangat penting. Dengan digitalisasi, kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) bisa ditekan, pungutan liar diputus, tarif lebih transparan dan pengguna lebih nyaman.

    “Sistem ini juga bisa diintegrasikan dengan CCTV dan sensor di titik rawan,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa pemanfaatan CCTV dan ANPR (Automatic Number Plate Recognition) wajib diperluas dan ditambah dengan pelibatan masyarakat dalam melaporkan parkir liar.

    Automatic Number Plate Recognition (ANPR) atau Pengenalan Plat Nomor Otomatis adalah teknologi pemrosesan gambar yang menggunakan kamera dan perangkat lunak khusus untuk membaca dan mengenali pelat nomor kendaraan secara otomatis.

    “Ini akan membentuk sistem pengawasan yang partisipatif dan konsisten,” ujar Rio menambahkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Malam Mencekam di Jalan Galuga Bogor, Kurir Paket Dibegal, Motor Cari Nafkah Raib Digondol
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 Agustus 2025

    Malam Mencekam di Jalan Galuga Bogor, Kurir Paket Dibegal, Motor Cari Nafkah Raib Digondol Bandung 22 Agustus 2025

    Malam Mencekam di Jalan Galuga Bogor, Kurir Paket Dibegal, Motor Cari Nafkah Raib Digondol
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Muhamad Syafei (27) masih merasakan tangannya sakit usai dibacok oleh begal pada Minggu (17/8/2025).
    Warga Desa Cimanggu 2, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu masih tak percaya dirinya menjadi korban dari aksi sadis begal motor.
    Dengan tangan yang masih dibalut perban, Syafei menceritakan detik-detik musibah itu menimpanya.
    Ketika itu, Syafei yang berprofesi sebagai kurir paket hendak pulang ke rumahnya dari gudang atau tempatnya bekerja sekitar pukul 22.00 WIB.
    Syafei yang mengendarai motor seorang diri mengaku tidak sengaja masuk ke Terminal Leuwiliang menuju rumahnya di Cibungbulang.
    Padahal, Syafei mengetahui bahwa jalan tersebut memang terkenal rawan aksi kejahatan begal, terutama malam hari.
    Jalan tersebut biasanya digunakan oleh warga sebagai jalur alternatif untuk memotong waktu tempuh dari arah Leuwisadeng menuju Cibungbulang atau sebaliknya.
    Jalur ini juga dimanfaatkan warga yang enggan melintasi jalur arteri dengan hiruk pikuk kawasan Pasar Leuwiliang.
    “Gak tau kenapa, saya pulang kerja itu jadi belok aja ke terminal lewat situ. Biasanya kalau udah jam segitu saya lurus lewat pasar (Leuwiliang),” kata Syafei ditemui Kompas.com, Jumat (22/8/2025).
    Di perjalanan, Syafei mengaku kondisi jalan ketika itu sangat sepi.
    Tidak terlihat adanya lalu lalang kendaraan kecuali dirinya di jalan tersebut.
    Setibanya di Jalan Galuga Kaum, dari arah belakang terlihat sorot lampu motor di kaca spionnya.
    Syafei tidak menaruh curiga, karena mengira bahwa motor itu pengguna jalan lain yang sama dengannya.
    Namun, motor itu semakin melaju cepat dan memepetnya.
    Tanpa basa-basi, motor yang ditumpangi oleh dua orang pria tidak dikenal itu langsung menendangnya hingga tersungkur ke aspal.
    “Pas turunan, dia mepet. Terus nendang saya hingga jatuh ke bawah,” ungkapnya.
    Seketika, Syafei berupaya bangkit dan berlari menjauh sembari berteriak meminta tolong.
    Tanpa disangka, salah satu pria mengejarnya dan mengayunkan sebilah golok ke arah kepala.
    Dengan spontan, Syafei menangkis serangan tersebut dengan tangan kirinya.
    Tajamnya golok itu membuat jari kelingkingnya nyaris putus dan cucuran darah segar langsung menetes ke aspal.
    Pelaku yang melihat Syafei terluka berbalik arah mengambil motor matic milik Syafei dan melarikan diri.
    Dengan posisi jari tangan terluka parah, Syafei berusaha untuk berjalan meminta pertolongan.
    Sempat beberapa kendaraan melintas di lokasi kejadian, namun tak ada yang berhenti.
    Sampai akhirnya, Syafei mendapat pertolongan dari Babinsa yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
    “Nggak lama langsung ditelepon tuh, warga-warga Galuga (oleh Babinsa). Pada nyamperin, baru ada pertolongan di situ,” tuturnya.
    Syafei langsung dilarikan ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan pertolongan medis menggunakan truk boks yang diberhentikan di lokasi.
    Akibat luka yang dialaminya, Syafei harus dioperasi untuk dipasangkan pen di bagian jari kelingking yang nyaris putus.
    Kini, Syafei sudah kembali pulang ke rumahnya untuk rawat jalan.
    Atas kejadian yang menimpanya, Syafei berharap agar jalan tersebut mendapat perhatian atau penjagaan khusus.
    Karena, kejadian begal seperti yang dialaminya sudah beberapa kali terjadi di lokasi yang sama.
    Minimnya penerangan juga memengaruhi jalan tersebut menjadi rawan aksi kejahatan seperti begal.
    “Belum ada CCTV itu, harus dipasang tuh, karena penting banget CCTV. Penerangan juga belum cukup, masih banyak yang gelap,” pungkasnya.
    Sebelumnya diberitakan, Syafei menjadi korban begal di Jalan Baru Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor pada Minggu, 17 Agustus 2025.
    Dia mengalami luka parah akibat bacokan senjata tajam di bagian tangannya.
    Dalam video yang beredar, Syafei yang mengenakan kaus merah mengalami luka parah di tangan kirinya.
    Darah terlihat menetes dari luka tersebut sembari dibalut dengan kain oleh warga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.