Produk: CCTV

  • Hadiri Sidang Perdana, Haji Halim Ali Pakai Selang Infus dan Tenaga Medis

    Hadiri Sidang Perdana, Haji Halim Ali Pakai Selang Infus dan Tenaga Medis

    Proses hukum yang sedang dijalani Halim Ali bermula dari laporan terkait pengadaan tanah untuk proyek Tol Betung-Tempino-Jambi. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan pemalsuan dokumen.

    Kuasa hukumnya menyatakan bahwa ini adalah bentuk kriminalisasi, menegaskan bahwa kepemilikan tanah klien jelas dan jika ada sengketa untuk kepentingan umum, jalan yang semestinya ditempuh adalah proses konsinyasi (penitipan ganti rugi di pengadilan), bukan pemidanaan.

    Sejak ditangkap pada Maret 2025 saat masih dirawat di rumah sakit, Halim Ali telah menjalani status tahanan kota dengan pemasangan alat monitor di kaki (ankle monitor) selama lebih dari 9 bulan.

    Keluarga dan kuasa hukum telah berulang kali mempertanyakan prosedur ini, termasuk pemasangan CCTV di kamar tidurnya, yang dinilai tidak proporsional bagi seorang lansia sakit.

    Nyimas mengungkapkan, ayahnya telah berikhtiar untuk menghadiri persidangan agar bisa mengungkapkan fakta di persidangan secara gamblang.

    “Bapak ingin hadir dan menjelaskan seluruh kejadian setransparan mungkin di persidangan secara ksatria dalam kondisi apapun,” kata dia.

    Sebelum memasuki masa persidangan, sosok Halim Ali dikenal sebagai pengusaha yang membangun usahanya dari nol pasca-kemerdekaan Indonesia, di masa perekonomian dan akses modal yang sangat sulit.

    Tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi banyak warga sekitar.

    Nyimas menegaskan, pernyataan pihak keluarga tidak dimaksudkan untuk memengaruhi jalannya perkara.  Mereka hanya berharap ada mekanisme yang lebih manusiawi bagi warga lanjut usia dan pasien dengan kondisi kritis yang tersangkut proses hukum.

    Nyimas menyebut, keluarga berharap agar aspek kemanusiaan, keringanan, atau alternatif prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan bagi kelompok rentan seperti lansia sakit dapat dipertimbangkan secara komprehensif.

  • Motor Raib Dua Kali, Perempuan di Madiun Jadi Korban Penipuan Lowongan Kerja Modus Pemasangan GPS

    Motor Raib Dua Kali, Perempuan di Madiun Jadi Korban Penipuan Lowongan Kerja Modus Pemasangan GPS

    Madiun (beritajatim.com) – Modus penipuan berkedok lowongan kerja (loker) kembali menghantui warga Kota Madiun, menimpa seorang perempuan bernama Ira Puspita yang kehilangan sepeda motornya di dua lokasi berbeda hanya dalam rentang waktu sebulan. Pelaku berhasil membawa kabur kendaraan korban setelah berpura-pura menjadi perekrut karyawan dan menjebak korban dengan modus peminjaman motor untuk pemasangan GPS.

    Peristiwa pertama dialami Ira pada 7 Oktober 2025. Saat itu, Ira dijadwalkan bertemu seseorang yang mengaku perwakilan UD Amira Tani untuk wawancara kerja di sebuah coworking café kawasan Margobawero, Kota Madiun.

    “Saya disuruh ketemu di kafe, bukan di kantor. Katanya untuk interview posisi admin penagihan,” tutur Ira.

    Dalam pertemuan tersebut, pelaku lantas meminta izin meminjam motor yang digunakan Ira dengan dalih akan dipasang GPS sebagai standar operasional perusahaan. Motor itu dijanjikan akan kembali dalam waktu singkat, namun pelaku tak kunjung muncul.

    “Katanya dipinjam sebentar untuk pasang GPS, ternyata langsung dibawa kabur,” ujarnya.

    Aksi serupa kembali dialami Ira pada 12 November 2025 di Meet Coffee, Jalan Salak, Madiun. Kali ini, motor pribadinya, Honda Scoopy tahun 2020 bernomor polisi AE 2082 HE, raib setelah dipinjam pelaku dengan alasan yang sama. Kedua insiden penipuan ini bahkan terekam jelas dalam kamera CCTV kafe tempat pertemuan berlangsung.

    Ira menggambarkan ciri-ciri pelaku sebagai pria berbadan gempal, berkepala botak, berkulit putih seperti keturunan Tionghoa, dan berjalan dengan kondisi tubuh yang tampak kurang sehat.

    Kedua kejadian tersebut telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Namun, hingga saat ini, Ira mengaku belum menerima perkembangan signifikan terkait hasil penyelidikan kasusnya.

    “Laporan sudah saya buat, tapi belum ada progres sama sekali,” keluhnya.

    Kasus ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat, khususnya pencari kerja, agar lebih waspada terhadap modus rekrutmen yang dilakukan di tempat-tempat nonformal. Masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah meminjamkan kendaraan atau barang pribadi kepada orang yang baru dikenal dalam situasi apa pun. [rbr/beq]

  • Motor Raib Dua Kali, Perempuan di Madiun Jadi Korban Penipuan Lowongan Kerja Modus Pemasangan GPS

    Motor Raib Dua Kali, Perempuan di Madiun Jadi Korban Penipuan Lowongan Kerja Modus Pemasangan GPS

    Madiun (beritajatim.com) – Modus penipuan berkedok lowongan kerja (loker) kembali menghantui warga Kota Madiun, menimpa seorang perempuan bernama Ira Puspita yang kehilangan sepeda motornya di dua lokasi berbeda hanya dalam rentang waktu sebulan. Pelaku berhasil membawa kabur kendaraan korban setelah berpura-pura menjadi perekrut karyawan dan menjebak korban dengan modus peminjaman motor untuk pemasangan GPS.

    Peristiwa pertama dialami Ira pada 7 Oktober 2025. Saat itu, Ira dijadwalkan bertemu seseorang yang mengaku perwakilan UD Amira Tani untuk wawancara kerja di sebuah coworking café kawasan Margobawero, Kota Madiun.

    “Saya disuruh ketemu di kafe, bukan di kantor. Katanya untuk interview posisi admin penagihan,” tutur Ira.

    Dalam pertemuan tersebut, pelaku lantas meminta izin meminjam motor yang digunakan Ira dengan dalih akan dipasang GPS sebagai standar operasional perusahaan. Motor itu dijanjikan akan kembali dalam waktu singkat, namun pelaku tak kunjung muncul.

    “Katanya dipinjam sebentar untuk pasang GPS, ternyata langsung dibawa kabur,” ujarnya.

    Aksi serupa kembali dialami Ira pada 12 November 2025 di Meet Coffee, Jalan Salak, Madiun. Kali ini, motor pribadinya, Honda Scoopy tahun 2020 bernomor polisi AE 2082 HE, raib setelah dipinjam pelaku dengan alasan yang sama. Kedua insiden penipuan ini bahkan terekam jelas dalam kamera CCTV kafe tempat pertemuan berlangsung.

    Ira menggambarkan ciri-ciri pelaku sebagai pria berbadan gempal, berkepala botak, berkulit putih seperti keturunan Tionghoa, dan berjalan dengan kondisi tubuh yang tampak kurang sehat.

    Kedua kejadian tersebut telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Namun, hingga saat ini, Ira mengaku belum menerima perkembangan signifikan terkait hasil penyelidikan kasusnya.

    “Laporan sudah saya buat, tapi belum ada progres sama sekali,” keluhnya.

    Kasus ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat, khususnya pencari kerja, agar lebih waspada terhadap modus rekrutmen yang dilakukan di tempat-tempat nonformal. Masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah meminjamkan kendaraan atau barang pribadi kepada orang yang baru dikenal dalam situasi apa pun. [rbr/beq]

  • Wabah Influenza H3N2 Melonjak di China, RS Kewalahan Pasien Membludak

    Wabah Influenza H3N2 Melonjak di China, RS Kewalahan Pasien Membludak

    Jakarta

    China tengah menghadapi lonjakan kasus influenza dalam beberapa minggu terakhir. Rumah sakit di sejumlah kota mulai kewalahan menangani pasien, terutama anak-anak.

    Kasus influenza meningkat di berbagai wilayah, mulai dari Beijing, Tianjin, Hebei, Henan, Guangdong, Fujian, Shandong, dan Shanxi. Kekhawatiran publik semakin besar setelah Peng Zhibin, peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Partai Komunis China, mengungkapkan tingkat infeksi semakin melonjak pada akhir November 2025.

    Rumah Sakit Penuh, Anak-anak Mengantre di Koridor

    Unggahan di media sosial China memperlihatkan antrean panjang pasien anak yang menunggu diperiksa. Ruang tunggu rumah sakit bahkan meluap hingga ke koridor.

    Seorang pengguna media sosial menggambarkan situasi di Rumah Sakit Anak Beijing pada 23 November malam. Ia mengatakan tiba di rumah sakit pukul 20.00 dan baru selesai pukul 01.00.

    “Flu akhir-akhir ini sangat mengerikan,” katanya yang dikutip dari Mirror UK.

    Data dari Alibaba Health menunjukkan pembelian obat antivirus influenza melonjak hingga 500 persen pada periode 10-21 November. Kenaikan kasus ini memicu kekhawatiran akan penyebaran yang lebih luas.

    China Central Television (CCTV) dan China CDC melaporkan bahwa 17 provinsi saat ini mengalami tingkat aktivitas influenza yang tinggi. Beijing CDC menyebut aktivitas influenza di sana telah mencapai puncaknya, tetapi laju peningkatannya mulai melambat.

    Penyebab Utama Wabah Influenza A

    Direktur Institut Pengendalian Penyakit Menular dan Endemik di CDC Beijing Dr Zhang Datao mengonfirmasi bahwa Influenza A, khususnya strain H3N2, menjadi penyebab utama lonjakan kasus. Ia menyebut tidak ada penyakit pernapasan lain yang mendominasi selain virus ini.

    Kebanyakan pasien adalah anak usia 5-14 tahun, dengan banyak kasus yang muncul di lingkungan sekolah dan pusat penitipan anak. Otoritas setempat melaporkan satu anak meninggal akibat infeksi influenza A.

    Virus ini menular lewat udara dan menyebabkan gejala seperti demam tinggi, penurunan nafsu makan, dan nyeri tubuh. Pada kasus yang berat, infeksi dapat berkembang menjadi pneumonia yang berpotensi fatal, terutama untuk kelompok rentan atau orang dengan imunitas yang lemah.

    Dr Zhang menambahkan virus ini rentan bermutasi, sehingga menyebabkan wabah musiman setiap tahun. Tetapi, ia menegaskan, tidak ada tanda-tanda virus ini menjadi lebih ganas.

    Pemerintah Perluas Akses Layanan Kesehatan

    Menanggapi situasi yang memburuk, Komisi Kesehatan Nasional China meminta pemerintah daerah memperluas layanan medis. Langkah yang dilakukan meliputi:

    Menambah kuota janji temu rawat jalan.Memperpanjang jam operasional klinik.Membuka layanan malam dan akhir pekan.Mendirikan klinik tambahan dengan jam yang lebih fleksibel.

    Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan rumah sakit dan memastikan pasien influenza, terutama anak-anak, mendapatkan perawatan secepat mungkin. Pihak CDC dan pemerintah China menegaskan bahwa hingga kini tidak ditemukan mutasi besar pada virus H3N2.

    Meski begitu, masyarakat diminta tetap waspada mengingat angka infeksi masih tinggi di banyak wilayah.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Kasus Dugaan Perzinaan Inara Rusli, Polisi Bawa Barang Bukti Ini ke Labfor Bareskrim

    Kasus Dugaan Perzinaan Inara Rusli, Polisi Bawa Barang Bukti Ini ke Labfor Bareskrim

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi mengirimkan barang bukti berupa flash disk berisi rekaman CCTV ke Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri. Bukti itu diserahkan oleh konten kreator Wardatina Mawa saat dimintai keterangan sebagai pelapor pada Kamis (4/12/2025) kemarin.

    Pemeriksaan ini sebagai tindaklanjut laporannya terhadap Inara Rusli terkait dugaan perzinaan dengan suaminya, Insanul Fahmi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto membenarkan penyidik telah meminta keterangan dari pelapor beserta saksi lain.

    Wardatina juga menyerahkan sejumlah barang bukti. Dia menyebut ada tiga item yang diterima penyidik antara lain satu buah flashdisk berisi rekaman CCTV, satu buku nikah, dan satu Kartu Keluarga.

    “Iya pelapor dan saksi sudah diminta keterangan serta menyerahkan barang bukti Penyidik akan mengirim barang bukti ke lab digital forensik Bareskrim,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).

    Wardatina didampingi tim kuasa hukum menyambangi Markas Polda Metro Jaya, Kamis (4/12/2025), untuk menjalani pemeriksaan terkait laporannya terhadap sang suaminya Insanul Fahmi, dan Inara Rusli (IR).

    Kehadiran mereka adalah tindak lanjut dari laporan dugaan perzinaan yang telah dilayangkan sebelumnya. Kuasa hukum Wardatina Mawa, Dharma Praja Pratama, menjelaskan, kedatangan kliennya guna memberi keterangan atas laporan tersebut.

    “Jadi hari ini kami mendampingi klien kami, Ibu Mawa, terhadap laporan Ibu Mawa kepada saudara IF dan saudari IR,” kata Dharma Praja.

    “Kapasitas kami di sini sebagai pelapor dan kami sudah memberikan keterangan dan menghadirkan saksi,” Dharma Praja menambahkan.

  • Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMA Taruna Angkasa Madiun, Ortu Tempuh Jalur Hukum

    Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMA Taruna Angkasa Madiun, Ortu Tempuh Jalur Hukum

    Madiun (beritajatim.com) — Lingkungan pendidikan kembali tercoreng kasus dugaan kekerasan antarsiswa. Seorang pelajar kelas XI SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berinisial AAM (16) dilaporkan menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh para kakak tingkatnya. Keluarga korban resmi membawa persoalan ini ke Polres Madiun Kota, Kamis (4/12/2025).

    Peristiwa itu disebut terjadi pada Selasa malam (2/12/2025). Saat kondisi tubuhnya sedang tidak fit dan menjalani perawatan di UKS, AAM disebut dijemput sejumlah siswa kemudian dibawa ke kamar 103 ruangan yang dikabarkan jauh dari titik pengawasan dan CCTV. Di lokasi itu, AAM mengaku mengalami pemukulan berulang hingga tak sadarkan diri.

    “Saat siuman, anak saya dipukul lagi sampai matanya bengkak dan tidak bisa dibuka,” ungkap ayah korban, Edi Sutikno, seusai membuat laporan resmi.

    Keluarga mendapat informasi bahwa 10 siswa mengaku terlibat. Namun menurut AAM, jumlah pelaku bisa mencapai sekitar 20 orang, mayoritas siswa kelas XII. Motif aksi kekerasan tersebut masih belum terungkap.

    AAM sempat dilarikan ke UGD RS dr. Efram Harsana Maospati dan menjalani perawatan lanjutan. Hasil visum mencatat memar di dada, lengan, paha, punggung, serta hematom di bagian kepala. Behel giginya juga terlepas akibat benturan. Hari ini korban dijadwalkan menjalani USG, MRI, dan panoramic guna memastikan ada tidaknya cedera internal.

    Edi menyoroti lemahnya pengawasan di sekolah, terutama karena siswa yang sedang sakit bisa keluar dari UKS tanpa pemantauan. Ia juga menduga lokasi kejadian sengaja dipilih karena tidak terjangkau kamera pengawas.

    “Ini kelalaian serius. Jangan sampai kekerasan terus berulang dan dianggap hal lumrah. Tahun 2024 ada kasus yang memakan korban jiwa. Kami tidak ingin sejarah terulang,” tegasnya.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Madiun Kota, Iptu Agus Riadi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp membenarkan adanya laporan tersebut. “Masih kami dalami,” singkatnya.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak SMAN 3 Taruna Angkasa belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan peristiwa tersebut. [rbr/aje]

  • Pencurian Celana Dalam Wanita di Tuban Viral, Pelaku Diburu Polisi

    Pencurian Celana Dalam Wanita di Tuban Viral, Pelaku Diburu Polisi

    Jombang (beritajatim.com) – Viral di media sosial, sebuah rekaman video Closed Circuit Television (CCTV) menunjukkan aksi pencurian celana dalam Wanita yang dilakukan seorang pria di Desa Borehbangle, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

    Dalam video yang beredar luas, terlihat seorang laki-laki dengan ciri-ciri mengenakan kaos hitam dan celana pendek kotak-kotak, tampak mondar-mandir sambil merokok di depan rumah korban. Setelah memastikan situasi aman, pelaku dengan cepat mengambil celana dalam yang sedang dijemur di depan rumah dan langsung melarikan diri.

    Kapolsek Merakurak, Iptu Hartono, membenarkan bahwa video tersebut memang terjadi di wilayah Desa Borehbangle. Setelah mendengar laporan mengenai kejadian tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi rumah korban untuk memastikan kebenarannya. “Kami bersama Kepala Desa datang di rumah ibu berinisial M yang berusia 45 tahun,” ungkap Hartono pada Kamis (4/12/2025).

    Saat ditanya mengenai identitas pelaku, Hartono mengatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyidikan lebih lanjut. Mereka juga telah berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk membantu dalam mengenali pelaku. “Nantinya bisa melapor ke Polsek setempat,” tambahnya.

    Dalam pemeriksaan, Hartono menjelaskan bahwa pelaku bukanlah warga Desa Borehbangle, melainkan kemungkinan berasal dari desa lain. “Yang diambil satu buah celana dalam berwarna putih tulang dan betul itu milik ibu berinisial M,” terang Kapolsek.

    Pihak kepolisian pun mengimbau agar masyarakat, khususnya di Kecamatan Merakurak dan Kabupaten Tuban, lebih waspada terhadap kejadian serupa. Hartono juga mengingatkan pentingnya pemasangan CCTV di rumah untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kerugian. “Ketika ada tindakan yang merugikan, segera laporkan kepada pihak berwajib,” pungkasnya. [dya/suf]

  • Jadi Tontonan Warga Manokwari, Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Peragakan 40 Adegan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Desember 2025

    Jadi Tontonan Warga Manokwari, Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Peragakan 40 Adegan Regional 4 Desember 2025

    Jadi Tontonan Warga Manokwari, Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Peragakan 40 Adegan
    Tim Redaksi
    MANOKWARI, KOMPAS.com 
    – Lebih dari 40 adegan diperagakan oleh Yahya Himawan, pelaku mutilasi terhadap Aresty Gunar Tinardi yang merupakan Istri pegawai Kantor Pajak di Manokwari.
    Adegan itu diperagakan tersangka Yahya dalam proses rekonstruksi yang digelar di dua lokasi kejadian pada Kamis (3/12/2025).
    Berdasarkan pengamatan
    Kompas.com
    , Yahya yang terlihat menggunakan baju orange tahanan Polresta
    Manokwari
    menjadi tontonan warga saat proses rekonstruksi berlangsung.
    Dalam proses rekonstruksi, Yahya terlihat membawa sebuah sangkur dari tempat singgah ke rumah kontrakan korban.
    Kasat Reskrim Polresta Manokwari AKP Agung Gumara didampingi Kasi Pidum Kejari Manokwari mengatakan, dari hasil rekonstruksi tergambar ada perencanaan dari pelaku untuk menghabisi korban.
    “Setelah ini, kita lakukan pemberkasan untuk dilimpahkan ke Kejaksaan,” kata Kasat Reskrim AKP Agung Gumara, Kamis.
    Dalam reka adegan pembunuhan berencana itu, Yahya menggunakan baju tahanan warna oranye.
    pada adegan ke 33, Dia membawa korban di dalam boks kontainer ke dekat septic tank. Lalu,  menggunakan sangkur memotong bagian tubuh korban dan memasukkannya ke dalam septic tank.
    “Tadi setelah pelaku melakukan memasukan korban ke dalam septic tank, dia sempat ke pelabuhan membawa HP korban dan meminta uang ke suami korban,” katanya.
    Peristiwa berawal saat Aresty dilaporkan hilang dari kontrakan oleh suaminya.
    Sementara itu, pelaku Yahya Himawan diketahui datang ke rumah kontrakan pada 10 November 2025.
    Pelaku mendatangi rumah kontrakan korban dengan alasan ingin memperbaiki tegel dapur, padahal dia hendak mencuri uang karena kalah judi
    online
    (judol).
    Perbuatan Yahya menghabisi Aresty diketahui dari petunjuk berupa bercak darah di kontrakan.
    Kemudian, polisi juga mendapatkan petunjuk dari CCTV dan berbagai keterangan saksi termasuk sopir rental mobil pick up yang digunakan untuk memindahkan korban dari kontrakan ke tempat korban dimutilasi serta dimasukkan ke dalam septic tank.
    Polisi lalu menangkap pelaku Yahya Himawan pada Selasa, 11 November 2025, di hutan kampung Ingramui Distrik Manokwari Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikira Korban Lakalantas, Ternyata Tukang Cukur Tewas Dianiaya Sopir Truk di Banten
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Desember 2025

    Dikira Korban Lakalantas, Ternyata Tukang Cukur Tewas Dianiaya Sopir Truk di Banten Regional 4 Desember 2025

    Dikira Korban Lakalantas, Ternyata Tukang Cukur Tewas Dianiaya Sopir Truk di Banten
    Tim Redaksi
    SERANG, KOMPAS.com
    – Anan Riyanto (32) ditemukan tewas di Jalan Raya Cikande-Rangkasbitung, Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (9/11/2025).
    Awalnya, warga Desa Cijoro, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengira korban mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal.
    Namun, setelah dilakukan penyelidikan, terungkap bahwa Anan merupakan korban
    penganiayaan
    yang menyebabkan kematian.
    “Awalnya dikira korban laka. Kita cek ada kejanggalan karena keluarga korban melaporkan kepada kami bahwa ditemukan luka bekas kekerasan,” ungkap Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko kepada wartawan, Kamis (4/12/2025).
    Menindaklanjuti laporan tersebut, penyidik bersama dokter forensik melakukan ekhumasi dan menemukan luka serius pada tubuh korban. Seperti patah tulang dasar tengkorak bagian depan, patah tulang wajah, dan patah pada rahang bawah.
    “Melalui rekaman CCTV dan rangkaian penyelidikan, kami memastikan bahwa korban bukan meninggal karena kecelakaan, melainkan akibat tindak kekerasan,” jelas Condro.
    Hasil penyelidikan mengungkap, Anan adalah korban penganiayaan yang dilakukan sopir dan kernet truk ayam potong.
    Tim Resmob segera bergerak setelah mengetahui identitas pelaku. Mereka menangkap dua tersangka berinisial MN (29), warga Pringsewu, dan RA (23), warga Lampung Selatan.
    Keduanya ditangkap saat mengambil Delivery Order (DO) ayam potong di PT Cibadak Indah Sari Farm 2, Jalan Raya Jasinga–Tenjo, Desa Bojong, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (22/11/2025).
    “Sudah jadi tersangka keduanya. Tersangka RA perannya memukul dengan kunci roda berkali-kali, tersangka MN menyuruh memukul dan membiarkan,” kata Kasat Reskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady.
    Dari keterangan tersangka, Andi menjelaskan, kasus penganiayaan terjadi saat keduanya mengendarai truk Mitsubishi BE 8673 C untuk mengambil DO ayam potong di wilayah Rangkasbitung.
    Ketika mereka memperlambat kendaraan untuk mencari tempat makan, Anan, yang kemudian diketahui sebagai korban, mendekat dan menumpang.
    Namun, dalam waktu kurang dari 10 menit, tersangka secara tiba-tiba memukul Anan menggunakan tangan dan kunci roda yang diambil dari bawah jok.
    Dalam kondisi terluka, korban berusaha membuka pintu saat kendaraan melaju dengan kecepatan 60 km/jam.
    Akibatnya, Anan ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa.
    “Para pelaku bukannya memberikan pertolongan, tetapi justru melanjutkan perjalanan dan meninggalkan korban begitu saja,” tambah Andi.
    Keduanya kini dijerat dengan pasal 351 ayat (3) KUHP, dengan ancaman pidana penjara maksimal 7 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tumpukan Limbah Kotoran Hewan Dibuang di Tepi Jalan Ngawi-Solo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Desember 2025

    Tumpukan Limbah Kotoran Hewan Dibuang di Tepi Jalan Ngawi-Solo Surabaya 3 Desember 2025

    Tumpukan Limbah Kotoran Hewan Dibuang di Tepi Jalan Ngawi-Solo
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Tumpukan limbah kotoran hewan sengaja dibuang di tepi jalan nasional Ngawi – Solo, tepatnya di Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (3/12/2025).
    Anggota DPRD
    Ngawi
    , Agung Rizkina Pramesti mengatakan, tumpukan limbah itu dikeluhkan warga setempat lantaran aromanya yang sangat menyengat. Tak hanya itu, keberadaan lalat dalam jumlah banyak mengganggu permukiman penduduk yang tidak jauh dari lokasi pembuangan.
    “Saya dapat laporan dari masyarakat. Infonya ada bau kotoran sangat menyengat dan mengganggu warga maupun pengguna jalan,” kata Esti.
    Terhadap aduan itu, Esti langsung berkoordinasi dengan DLH Ngawi. Dia menyebut pembuangan ke TPA tidak memungkinkan karena limbah kotoran tidak dapat diolah kembali.
    Agar tak mengganggu warga, limbah itu akan dikubur di area hutan.
    Esti meminta pemerintah segera memasang penerangan dan CCTV di lokasi. Sebab, banyak oknum yang tidak bertanggung jawab sering membuang limbah dan sampah di area tersebut.
    Terlebih, area tersebut cukup sepi dan gelap saat malam hari.
    Ahli Pengawas Lingkungan Hidup Muda Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ngawi, Anik Krisnawati, memastikan limbah itu merupakan campuran kotoran hewan. Hal itu diketahui dari aromanya serta banyaknya belatung di dalam tumpukan tersebut.
    “Kalau ingin memastikan kotoran hewan apa harus diuji lab. Yang pasti ini bukan limbah domestik,” kata Anik.
    Anik menduga ada oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan area tepi jalan yang sepi untuk membuang limbah itu. Saat ini, DLH Ngawi masih menelusuri pihak yang membuang limbah tersebut.
    Ia mengatakan, limbah itu akan dibuang ke dalam lubang yang disiapkan di lahan Perhutani. Selanjutnya akan ditutup agar tidak menimbulkan bau atau masalah kesehatan.
    Namun sebelum dikubur, petugas menyemprotkan cairan disinfektan untuk mengurangi bau menyengat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.