Produk: CCTV

  • Polisi Amankan Dua Pemuda Pelaku Vandalisme di Kota Pasuruan

    Polisi Amankan Dua Pemuda Pelaku Vandalisme di Kota Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Aksi vandalisme dengan tulisan provokatif di sejumlah sudut Kota Pasuruan akhirnya berhasil diungkap aparat kepolisian. Dua pemuda berinisial BS (22) dan AM (25) diduga sebagai pelaku setelah penyelidikan intensif dilakukan.

    Keduanya ditangkap di rumah masing-masing pada Rabu (10/9/2025) malam. Penangkapan ini sekaligus menjawab keresahan masyarakat yang merasa terganggu dengan maraknya coretan liar.

    Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, membenarkan pengamanan terhadap kedua pemuda tersebut. “Pelaku kami amankan tadi malam di rumahnya masing-masing,” tegasnya pada Kamis (11/9/2025).

    Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya tiga kaleng cat pilok, sepeda motor, dan pakaian yang dipakai saat melakukan aksi.

    Kasus ini terungkap berkat laporan warga yang mencurigai gerak-gerik kedua pelaku. Rekaman CCTV di beberapa lokasi turut memperkuat bukti hingga polisi bisa melacak perjalanan mereka sampai ke rumah.

    Iptu Choirul menambahkan bahwa motif pelaku masih dalam pendalaman. “Saat ini kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polres Pasuruan Kota. Kami juga masih mendalami motif mereka melakukan vandalisme,” jelasnya.

    Tulisan “Police Killed People” yang mereka buat ditemukan di enam titik berbeda di Kota Pasuruan. Lokasinya meliputi Jalan Soekarno-Hatta, Ruko Cemara, Pasar Besar, Klenteng, dan Gedung Pancasila.

    Dinas terkait bergerak cepat membersihkan seluruh coretan agar tidak menimbulkan keresahan. Sejumlah dinding yang dicoret kini sudah kembali bersih seperti semula.

    Masyarakat diminta tetap waspada dan segera melapor jika menemukan aksi serupa. Dengan demikian, ruang publik di Kota Pasuruan bisa tetap terjaga keindahan dan ketertibannya.

    Kasus ini menjadi peringatan bahwa vandalisme bukan sekadar coretan, tetapi tindakan melanggar hukum. Polisi menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang mencoba merusak ketertiban kota dengan cara serupa. (ada/but)

  • Motif Pelempar Molotov di Pos Polisi Yogyakarta: Ikut-ikutan Video di Medsos
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        11 September 2025

    Motif Pelempar Molotov di Pos Polisi Yogyakarta: Ikut-ikutan Video di Medsos Yogyakarta 11 September 2025

    Motif Pelempar Molotov di Pos Polisi Yogyakarta: Ikut-ikutan Video di Medsos
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia mengungkapkan motif ARS, pelaku pelemparan molotov di enam titik Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
    Menurut Pandia, ARS melakukan aksinya karena terprovokasi konten di media sosial.
    “Motif melempar pos polisi dengan molotov dan batu adalah ikut-ikutan karena melihat medsos, perusakan di beberapa kantor polisi,” kata Pandia, Kamis (11/9/2025).
    Pandia memastikan ARS tidak terlibat dalam perusakan Mapolda DIY sehari sebelumnya.
    Namun, aksi perusakan oleh massa di sela-sela aksi demo itu yang menginspirasinya untuk berbuat hal serupa.
    “Jadi pada saat itu dia pulang kerja sore (ricuh di Polda DIY) memang melihat ajakan di media sosial, live TikTok dia tidak ikut. Sehingga pada besokan harinya itu dia ikut-ikutan untuk melempar itu,” ujarnya.
    ARS berperan melakukan pelemparan molotov dan perusakan di enam titik pos polisi.
    Sementara DSP alias Yaya membantu dengan menyiapkan botol untuk molotov.
    “Jadi si Yaya ini pada saat itu menyiapkan botol, diminta botol dia menyiapkan botol,” jelas Pandia.
    Pos polisi yang dirusak yakni: Pos Polisi Jombor, Pos Polisi Pelem Gurih, Pos Polisi Denggung, Pos Polisi Kronggahan (Kabupaten Sleman), serta Pos Polisi Pingit (Kota Yogyakarta).
    Aksi pelemparan terjadi pada Kamis (4/9/2025). Salah satunya di Pos Polisi Pingit, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 05.20 WIB.
    Saat itu, seorang anggota polisi mendengar suara lemparan.
    Ketika dicek, ditemukan molotov yang masih menyala dan minyak berceceran. Beruntung, api tidak sempat membakar pos polisi tersebut.
    “Dari situ mereka akhirnya inisiatif untuk melihat CCTV. Dari CCTV terlihat satu orang menggunakan hoodie abu-abu, celana hitam, mengendarai sepeda motor hitam, melaksanakan pelemparan,” kata Pandia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motif Pelempar Molotov di Pos Polisi Yogyakarta: Ikut-ikutan Video di Medsos
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        11 September 2025

    Pelaku Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta Ditangkap Yogyakarta 11 September 2025

    Pelaku Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta Ditangkap
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap satu orang pelaku pelemparan batu dan bom molotov ke Pos Polisi di beberapa titik di Daerah Istimewa Yogyakarta pada awal September 2025.
    Satu orang pelaku tersebut adalah ARS, warga Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
    Diketahui beberapa pos polisi yang dirusak adalah:
    Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia menjelaskan kronologis peristiwa pelemparan ini bermula pada tanggal 4 September 2025 sekitar pukul 05.20.
    Di Pos Pingit, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, anggota polisi yang berada di pos tersebut mendengar adanya lemparan.
    Lalu, satu anggota keluar untuk melakukan pengecekan dan diketahui terdapat molotov yang apinya masih menyala serta terdapat minyak berceceran.
    Beruntung, molotov tersebut tidak sampai meledak dan membakar Pos Polisi Pingit.
    “Dari situ mereka akhirnya inisiatif untuk melihat CCTV. Dari CCTV itu akhirnya kelihatan bahwa ada satu orang yang menggunakan hoodie berwarna abu-abu dan celana warna hitam, mengendarai sepeda motor warna hitam, melaksanakan pelemparan,” ujar Kapolresta, Kamis (11/9/2025).
    Pada hari berikutnya, katanya, Kasatreskrim Polresta Yogyakarta bersama tim Densus 88 dan Resmob Polresta Sleman melakukan penyusuran sebanyak 41 titik CCTV yang diduga menjadi rute oleh ARS.
    “Dari situ disimpulkan bahwa pelaku pelemparan adalah satu orang yang menggunakan helm berwarna hitam, hoodie berwarna abu-abu, dan celana warna hitam, menggunakan sandal dan sepeda motor Vario melaksanakan pelemparan di semua titik itu,” jelasnya.
    Setelah dilakukan penyelidikan dan lidik oleh Polresta Yogyakarta, Densus 88, dan Resmob Polresta Sleman, pada tanggal 10 September 2025, polisi mendatangi rumah pelaku pelemparan.
    Namun, saat itu ARS sudah melarikan diri, lalu dilakukan tindakan persuasif kepada keluarga agar keluarga pelaku membujuk pelaku untuk pulang.
    “Kasat Reskrim beserta tim melaksanakan tindakan persuasif kepada keluarga korban, sehingga dari keluarga korban akhirnya menyerahkan terduga pelaku,” jelasnya.
    “Pada pukul 10.00 WIB pada tanggal 10, akhirnya pelaku bisa diamankan ke Polresta Yogyakarta,” imbuh Pandia.
    Setelah ARS diamankan, dilakukan pemeriksaan kembali dan diketahui bahwa dalam pembuatan molotov, ARS dibantu oleh DSP alias Yaya.
    Di hari yang sama, DSP berhasil diamankan oleh Polresta Yogyakarta.
    Atas perbuatannya, ARS dikenakan pasal 187 dengan maksimal hukuman 12 tahun penjara.
    Sedangkan DSP dikenakan pasal 187 dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Permintaan CCTV Rumahan Meningkat di Indonesia, Tren Media Sosial dan AI Jadi Pemicu – Page 3

    Permintaan CCTV Rumahan Meningkat di Indonesia, Tren Media Sosial dan AI Jadi Pemicu – Page 3

    Paul Fang menekankan bahwa era CCTV mahal sudah berakhir. Perangkat modern kini hadir dengan harga yang lebih terjangkau dan instalasi yang mudah, menjadikannya pilihan praktis bagi keluarga modern.

    Dengan desain tahan cuaca dan opsi penyimpanan fleksibel, baik melalui kartu MicroSD maupun cloud, CCTV kini menjadi solusi keamanan yang dapat diakses oleh siapa pun.

    “Yang pasti kehadiran perangkat ini semakin menguatkan, jika CCTV bukan lagi perangkat yang mahal. Siapa saja bisa mengaplikasikannya di rumah, sesuai dengan kebutuhan dan budget yang ada, tanpa mengurangi fungsinya, yakni keamanan,” Paul memungkaskan.

  • Akhir Langkah Pencuri Besi Proyek LRT di Manggarai, Pelaku Kini Dibui
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Akhir Langkah Pencuri Besi Proyek LRT di Manggarai, Pelaku Kini Dibui Megapolitan 11 September 2025

    Akhir Langkah Pencuri Besi Proyek LRT di Manggarai, Pelaku Kini Dibui
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Seorang pria kedapatan mencuri potongan besi di area proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai di Manggarai, Jakarta Selatan pada Sabtu (6/9/2025).
    Aksi pencurian yang dilakukan pria itu direkam warga dan videonya diunggah ke media sosial hingga akhirnya viral.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakarta.terkini, pelaku terlihat berdiri di sisi dinding proyek LRT sambil melirik ke kanan dan kiri untuk melihat situasi.
    Kemudian, ia menggeser salah satu pembatas jalan berwarna oranye untuk membuka akses masuk ke dalam area proyek.
    Matanya menelusuri area dalam untuk memastikan tidak ada orang yang bisa menggagalkan aksinya.
    Setelah itu, ia berjongkok dan mengambil besi sepanjang sekitar 1,5 meter, lalu berjalan keluar menuju Jalan Dr. Saharjo.
    Dari video terlihat, tumpukan besi silinder berbagai bentuk di tengah area proyek memang tergeletak tanpa penjagaan.
    Salah satu pekerja proyek LRT di Manggarai, Firman (40) (bukan nama sebenarnya), membenarkan aksi pencurian yang ramai dibincangkan di media sosial tersebut.
    Ia menuturkan, pencurian besi di kawasan tempatnya bekerja memang sering terjadi.
    “Sudah sering, namanya proyek gini kan. Enggak satu dua orang juga yang ngambil,” kata Firman kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Minggu (7/9/2025).
    Tak jarang, pencuri menjalankan aksinya saat siang hari, ketika satpam lengah. Biasanya, satpam hanya berjaga sendirian atau berdua sehingga ada celah bagi pencuri untuk masuk.
    “Kan siang belum mulai, ya biasanya ada satpam sih, tapi kan biasanya cuma sendiri, paling berdua lah. Misal satpamnya lagi ngelapor ke mana, dia bisa aja masuk di situ,” tuturnya.
    Kondisi proyek yang terbuka membuat pencuri lebih leluasa melakukan aksinya.
    Kata Firman, pencuri cukup pandai memilih besi yang diambil. Tak jarang mereka mengambil besi yang secara khusus dibuat untuk pengerjaan proyek tersebut.
    “Misal nih buat itu,
    pinhead
    , pas pembesian, besinya udah dibentuk kan sama tukang, terus malah ikut diambil. Jadinya kerja lagi dah,” lanjut dia.
    Pihak pembangunan LRT Jakarta segera berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait pencurian besi tersebut.
    Tak butuh waktu lama, pencuri besi berhasil ditangkap pada Minggu (7/9/2025).
    “Betul, sudah ditangkap sekitar tiga hari yang lalu, barang curiannya juga sudah dikembalikan ke tempat proyek,” kata Kapolsek Tebet Kompol Iwan Gunawan saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).
    Setelah besi dikembalikan, LRT Jakarta mencatat tidak ada kerugian yang ditimbulkan dari kejadian ini.
    “Sampai saat ini tidak ada kerugian yang ditimbulkan, karena barang bukti berupa besi berhasil diamankan kembali bersamaan dengan penangkapan pelaku,” kata Humas General of WNL KSO, Erwin Syafari.
    Meski pelaku telah ditangkap, Erwin memastikan pengamanan area proyek kini diperketat.
    “Kami juga sudah berupaya melakukan pengetatan keamanan di area proyek seperti pemasangan CCTV dan petugas keamanan, selain itu kami juga sudah bekerja dengan kepolisian setempat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” jelas Erwin.
    Selain itu, Akses keluar masuk area proyek juga diperketat, hanya memperbolehkan pihak berkepentingan memasuki lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jejak Oknum TNI di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Jejak Oknum TNI di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Megapolitan 11 September 2025

    Jejak Oknum TNI di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37), terus menyingkap fakta baru.
    Terbaru, keterlibatan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kasus ini telah dikonfirmasi.
    Namun, hingga kini motif di balik tindak pidana tersebut belum diungkap meski para tersangka sudah ditangkap.
    “Saat ini sedang kami lakukan pemeriksaan,” kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/9/2025).
    Donny tidak menjelaskan secara rinci peran maupun jumlah prajurit yang terlibat.
    Ia juga tidak memaparkan motif dari keterlibatan oknum TNI tersebut.
    Sebelumnya, kuasa hukum empat penculik Ilham, Adrianus Agal, sempat mengungkap adanya peran oknum dari salah satu instansi.
    Meski begitu, ia tidak menyebutkan asal instansi tersebut.
    “Adik kami, Eras (salah satu pelaku) diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah adik kami, Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, ada perintah dari oknum F,” ujar Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (26/8/2025).
    Menurut Adrianus, Eras dan tiga rekannya menyerahkan korban kepada seseorang di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
    Setelah itu, mereka meninggalkan lokasi. Namun, kemudian ada perintah baru agar korban diantar pulang.
    “Pada saat waktu ketemu lagi, di situlah mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi. Pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan,” ucap Adrianus.
    Ia menambahkan, salah satu terduga penculik sempat mengaku kepada keluarganya bahwa mereka diperintahkan untuk membuang jenazah.
    “Jadi peran mereka itu sampai di situ,” kata Adrianus.
    Ilham ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) pagi.
    Mayatnya pertama kali terlihat oleh warga yang tengah menggembala sapi.
    Kondisi korban mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara setelah menerima laporan dari warga setempat.
    Sebelum ditemukan tewas, Ilham sempat diculik dari area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
    Berdasarkan rekaman CCTV, korban tampak hendak masuk ke mobilnya saat sejumlah orang keluar dari sebuah kendaraan putih dan langsung menyergapnya.
    Korban sempat melawan, tetapi kalah jumlah. Ia akhirnya dipaksa masuk ke dalam mobil putih yang kemudian melaju meninggalkan lokasi.
    Meski sejumlah pelaku dan alur peristiwa sudah terungkap, misteri terbesar kasus ini terletak pada motif.
    Sampai kini, baik kepolisian maupun pihak militer belum memaparkan alasan di balik penculikan dan pembunuhan Ilham.
    Konfirmasi adanya keterlibatan oknum TNI justru menambah kompleksitas perkara ini.
    Namun, tanpa penjelasan lebih lanjut soal peran dan tujuan dari aksi, artinya publik masih dibiarkan bertanya-tanya.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ada Oknum TNI Terlibat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ada Oknum TNI Terlibat Megapolitan 11 September 2025

    Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ada Oknum TNI Terlibat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih bernama Mohamad Ilham Pradipta (37) menguak fakta baru, yakni ada keterlibatan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kasus tindak pidana tersebut.
    Hal ini dibenarkan oleh Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (CPM) Donny Agus Priyanto.
    Ia mengungkapkan, prajurit TNI yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan ini tengah dalam pemeriksaan lebih lanjut.
    “Saat ini sedang kami lakukan pemeriksaan,” kata Donny saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (10/9/2025).
    Kendati demikian, Donny tidak menjelaskan secara gamblang terkait motif dan peran oknum anggota TNI tersebut. Ia juga belum mengungkapkan jumlah prajurit yang terlibat dalam kasus ini.
    Keterlibatan oknum dari salah satu instansi juga sempat diungkap oleh Adrianus Agal, kuasa hukum empat penculik Ilham. Namun, Adrianus tidak menyebut asal instansi itu.
    “Adik kami, Eras (salah satu pelaku) diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah adik kami, Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, ada perintah dari oknum F,” kata Adrianus di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/8/2025).
    Dalam perintah itu, Eras dan kawan-kawan diminta untuk menyerahkan korban kepada seseorang di wilayah Cawang, Jakarta Timur.
    Usai penyerahan korban, Eras dan tiga rekannya meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). Namun, mereka kembali mendapat perintah untuk mengantar pulang korban.
    “Pada saat waktu ketemu lagi, di situlah mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi. Pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan,” ujar Adrianus.
    “Dan mereka, salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka itu sampai di situ,” tambah dia.
    Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
    Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan ko
    Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima
    Kompas.com
    , korban tampak mengenakan kemeja batik coklat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Ajukan Diri Jadi Justice Collaborator – Page 3

    Alasan Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Ajukan Diri Jadi Justice Collaborator – Page 3

    Jenazah Kepala kantor cabang bank di Jakarta berinisial MIP ditemukan di Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 05.30 WIB.

    Warga di area persawahan yang pertama kali menemukan jenazah dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sedangkan mata terlilit lakban. Polisi membawa jenazah kepala cabang bank itu ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses penyelidikan.

    Detik-detik penculikan IP, terekam jelas dalam kamera CCTV pusat perbelanjaan kawasan Ciracas. Dalam video, IP terlihat berjalan santai menuju mobil hitam miliknya. Dia mengenakan batik coklat dan celana krem. Tidak ada tanda-tanda curiga.

    Hingga saat dia membuka pintu mobilnya, tiba-tiba tiga pria tak dikenal muncul dari arah samping kanan. Ketiganya langsung menyergap IP. IP tampak mencoba melawan, namun kalah jumlah. Tubuhnya didorong, diseret, lalu dipaksa masuk ke dalam mobil putih yang sudah siaga tepat di sebelah mobilnya.

    Aksi brutal itu hanya berlangsung beberapa detik sebelum mobil pelaku melaju cepat meninggalkan lokasi. Salah satu rekan kerja IP sempat melihat mobil putih tersebut kabur dari lahan parkir. Rasa curiga langsung muncul, namun sudah terlambat.

    Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar mengatakan, sebelum disergap, IP baru saja menyelesaikan rapat dengan rekan-rekan kerjanya.

    “Korban habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga,” ucapnya.

  • Ruang Kelas hingga Kantor Kepsek Sekolah Dasar di Lumajang Dibobol Maling, Proyektor hingga Tabung Gas Raib

    Ruang Kelas hingga Kantor Kepsek Sekolah Dasar di Lumajang Dibobol Maling, Proyektor hingga Tabung Gas Raib

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi pencurian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi. Kali ini Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tempeh Tengah 01 di Kecamatan Tempeh menjadi sasaran pencurian.

    Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi, aksi tersebut dilakukan seorang diri. Pelaku terlihat masuk ke sejumlah bangunan sekolah dengan melewati pintu gerbang bagian depan, lalu membobol pintu ruang kerja guru hingga menyelinap ke ruangan kepala sekolah.

    Dalam aksinya, pelaku berhasil menggasak satu unit proyektor LCD, dua tabung gas elpiji, serta satu rice cooker yang ada di dalam sekolah.

    Kepala Sekolah SDN Tempeh Tengah 01 Samsul Arifin mengatakan, pelaku masuk ke gedung sekolah pada Selasa malam (9/9/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

    “Ini kemungkinannya pelaku masuk lewat gerbang depan. Kejadiannya kan jam 8 malam, kondisinya saat itu hujan terus yang jaga tidak sempat kontrol,” terang Samsul Arifin, Rabu (10/9/2025).

    Berbekal sebuah headlamp, pelaku terlihat mengendap-endap masuk dan menggeledah ruang kepala sekolah, namun tidak menemukan barang berharga. Selanjutnya, ia masuk ke ruang operator dan mengambil satu unit proyektor LCD. Meski sempat membuka laci di ruang tersebut, laptop yang ada di dalamnya tidak ikut dibawa.

    Selain itu, pelaku juga membobol pintu dapur dan TK di area sekolah, lalu membawa kabur dua tabung gas elpiji serta satu rice cooker. Pelaku diketahui mengenakan penutup kepala, kaos bermotif putih, dan celana pendek. Setelah menggasak sejumlah barang, ia kabur lewat pintu belakang.

    Atas kejadian ini, pihak sekolah langsung melaporkan kasus pencurian tersebut ke Polsek Tempeh. “Aksi pencurian ini sudah kami laporkan ke Polsek Tempeh, berharapnya pelaku bisa segera ditemukan sehingga tidak ada korban selanjutnya,” ucap Samsul.

    Sementara itu, Polres Lumajang memastikan masih melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian di SDN Tempeh Tengah 01 tersebut. [has/ian]

  • Akhir Langkah Pencuri Besi Proyek LRT di Manggarai, Pelaku Kini Dibui
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Pengamanan Proyek LRT di Manggarai Diperketat Imbas Kasus Pencurian Besi Nasional 10 September 2025

    Pengamanan Proyek LRT di Manggarai Diperketat Imbas Kasus Pencurian Besi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Direktur Proyek LRT Jakarta Ramdani Akbar menyampaikan, pihaknya memperketat keamanan proyek pembangunan LRT Jakarta di Manggarai, Jakarta Selatan, menyusul adanya kasus pencurian besi di area proyek tersebut pada Sabtu (6/9/2025) lalu.
    Ia mengatakan, petugas keamanan, termasuk dari kepolisian setempat, serta kamera CCTV telah dikerahkan untuk mencegah pencurian serupa terulang kembali.
    “Selain itu kami juga sudah bekerja dengan kepolisian setempat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” kata Ramdani saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).
    Ia menambahkan, pelaku pencurian sudah ditangkap dan besi hasil curian telah dikembalikan. Dengan demikian, proyek tidak mengalami kerugian materiil.
     
    “Saat ini pelaku juga sudah diamankan,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, seorang pria tertangkap basah mencuri sejumlah besi di kawasan proyek LRT Jakarta di Manggarai, Jakarta Selatan.
    Aksinya terekam oleh warga yang kemudian diunggah ke akun @jakarta.terkini di instagram.
    Awalnya, pelaku terlihat berdiri di sisi dinding proyek LRT sambil melirik ke kanan dan kiri untuk melihat situasi.
    Dia kemudian menggeser salah satu dari tiga separator jalan berwarna oranye untuk masuk ke dalam area proyek.
    Saat berhasil menerobos masuk, dia terlihat kembali melirik ke bagian dalam, lalu berjongkok dan mengambil besi yang panjangnya sekitar 1,5 meter.
    Di bagian tengah proyek, tumpukan besi silinder beragam ukuran memang tergeletak tanpa penjagaan.
    Pelaku kemudian membawa besi tersebut dan kabur dengan berjalan kaki menuju ke arah Jalan Dr. Saharjo.
    Salah satu pekerja proyek, Firman (40) (bukan nama sebenarnya), mengatakan besi proyek LRT juga sering dicuri oleh orang tidak dikenal.
    “Sudah sering, namanya proyek gini kan. Enggak satu dua orang juga yang ngambil,” kata Firman kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Minggu (7/9/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.