Produk: CCTV

  • Pilu, Pemuda Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Blitar Tinggalkan Pesan Menyentuh di HP

    Pilu, Pemuda Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Blitar Tinggalkan Pesan Menyentuh di HP

    Blitar (beritajatim.com) – Peristiwa memilukan menyelimuti perlintasan kereta api berpalang di Jalan Bakung, Kota Blitar tatkala saat seorang pemuda nekat menabrakan diri ke arah kereta yang melintas, Minggu dini hari (21/09/2025). Kejadian tragis ini terekam jelas oleh kamera CCTV yang ada di pos perlintasan palang pintu.

    Menurut penuturan Raymond Anugrah, Penjaga Jalur Lintasan (PJL) yang bertugas, korban sebelumnya terlihat memarkir sepeda motornya sebelum berlari ke tengah ril saat kereta melaju kencang. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.26 WIB.

    “Saya sempat teriak. Begitu lampu sorot kereta dan bel terdengar, dia langsung melompat dari motornya dan berlari ke tengah rel,” ungkap Raymond pada Sabtu (20/09/2025).

    Petugas menunjukkan lokasi kejadian pemuda menabrakkan diri ke kereta api. [Winanto/Beritajatim.com]Raymond menjelaskan bahwa ia sempat melihat korban ragu sejenak sebelum memutuskan untuk lari ke tengah rel kereta. Sebelum menabrakkan diri korban juga meninggalkan kartu identitas dan hp di atas sepeda motornya yang diparkir di sebelah perlintasan.

    “Dia sempat berhenti beberapa detik, lalu langsung lari,” ucapnya dengan nada getir.

    Akibat benturan keras, tubuh korban terpental sejauh 50 hingga 100 meter ke arah timur dari titik tabrakan. Korban tewas di tempat dengan kondisi tubuh masih utuh, namun mengalami luka lecet di sekujur badan dan pendarahan di kepala.

    “Korban sempat tergulung-gulung di bawah kereta,” kata Raymond.

    Dugaan kuat mengarah pada aksi bunuh diri. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya riwayat pesan singkat di ponsel korban yang diletakkan di tas motornya.

    “Ada chat yang menunjukkan dia berpamitan dengan kakaknya,” ungkap Raymond.

    Dari kartu identitas yang ditemukan di lokasi diketahui korban berinisial GE berusia 25 tahun asal Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Hingga kini belum diketahui pasti penyebab korban nekat mengakhiri hidup dengan cara seperti itu. (owi/ian)

    PERINGATAN: Jika Anda atau orang terdekat mengalami kesulitan, depresi, atau memiliki pemikiran untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Anda bisa menghubungi layanan konseling seperti Layanan itu adalah 119 ext 8 atau SEJIWA atau Into the Light Indonesia di nomor telepon (021) 7500366 atau melalui situs web intothelightid.org, atau bisa juga menghubungi Yayasan Sehat Mental Indonesia (SMI) di +62 822-1086-1360.

  • Trump Telepon Xi Jinping, Bahas Masalah TikTok hingga Perdagangan

    Trump Telepon Xi Jinping, Bahas Masalah TikTok hingga Perdagangan

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan panggilan telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Kedua pimpinan negara itu disebut membahas masalah TikTok hingga perihal perdagangan.

    Dilansir AFP, Jumat (19/9/2025), siaran media pemerintah China, CCTV, dan kantor berita Xinhua, mengatakan bahwa panggilan telepon telah dimulai.

    Panggilan telepon ini adalah yang kedua bagi mereka sejak Trump memulai masa jabatan keduanya pada bulan Januari lalu.

    Sebelumnya, Trump memberikan rencana pembicaraan dengan Xi. Dia mengatakan kepada Fox News bahwa mereka akan membahas TikTok dan juga perdagangan.

    “Dan kami sangat dekat dengan kesepakatan untuk semua itu. Dan hubungan saya dengan China sangat baik,” katanya.

    Pada 5 Juni lalu, Presiden AS itu mengatakan Xi telah mengundangnya untuk mengunjungi China. Trump juga mengeluarkan undangan serupa agar pemimpin China tersebut datang ke Amerika Serikat.

    Sejauh ini, belum ada rencana perjalanan, tetapi beberapa analis memperkirakan Xi akan mengulangi tawarannya pada hari Jumat, memanfaatkan antusiasme Trump untuk resepsi mewah di ibu kota negara asing.

    Pada Kamis kemarin, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap untuk “menyelesaikan sesuatu terkait TikTok.”

    Berdasarkan kesepakatan tersebut, bisnis TikTok di AS akan “dimiliki oleh semua investor Amerika, serta orang-orang dan perusahaan yang sangat kaya,” kata Trump.

    Trump mengaku yakin TikTok telah meningkatkan daya tarik bagi pemilih muda dan membantunya memenangkan pemilu 2024.

    Trump pada hari Selasa kembali menolak penerapan larangan terhadap TikTok, yang telah diputuskan di bawah pendahulunya, Presiden Joe Biden.

    The Wall Street Journal mengangkat kemungkinan pembentukan konsorsium untuk mengendalikan TikTok yang akan mencakup raksasa teknologi Oracle dan dua dana investasi California, Silver Lake dan Andreessen Horowitz.

    Perundingan telepon tersebut terjadi ketika dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut berupaya menemukan kompromi terkait tarif.

    Kedua belah pihak secara dramatis menaikkan tarif satu sama lain selama perselisihan yang berlangsung selama berbulan-bulan awal tahun ini, yang mengganggu rantai pasokan global.

    Washington dan Beijing kemudian mencapai kesepakatan untuk mengurangi pungutan, yang berakhir pada bulan November, di mana Amerika Serikat mengenakan bea masuk sebesar 30 persen atas impor barang-barang China dan China mengenakan tarif sebesar 10 persen terhadap produk-produk AS.

    Panggilan telepon tersebut juga terjadi setelah Xi menyelenggarakan pertemuan puncak besar bulan ini dengan para pemimpin Rusia dan India dan mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk mengamati parade militer di Beijing. Trump menanggapi kehadiran Kim dan Putin di parade militer China itu.

    “Sampaikan salam hangat saya kepada (Presiden Rusia) Vladimir Putin dan Kim Jong Un saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat,” tulis Trump kepada Xi di platform Truth Social miliknya.

    Lihat juga Video: Trump Perpanjang Penundaan Pemblokiran TikTok Hingga 16 Desember

    (lir/azh)

  • Polisi Bantah Aksi Mogok Makan dari Tahanan Aktivis di Polda Metro Jaya

    Polisi Bantah Aksi Mogok Makan dari Tahanan Aktivis di Polda Metro Jaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi membantah informasi terkait mogok makan dari aktivis yang ditahan di Rutan Polda Metro Jaya terkait demo Jakarta.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi menyatakan bahwa isu itu tidak benar atau hoaks.

    “Tidak benar itu ada isu atau informasi tentang mogok makan, itu tidak benar,” ujar Ade di Polda Metro Jaya, Jumat (19/9/2025).

    Di samping itu, Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali menyatakan bahwa pihaknya selalu memperhatikan konsumsi tahanan.

    Menurutnya, makanan untuk tahanan dikeluarkan tiga kali sehari dengan menu yang sudah diverifikasi ahli gizi. Adapun, pemantauan tahanan dilakukan melalui CCTV yang ada.

    “Dan makanan-makanan yang kami siapkan dari pagi, siang, sore itu selalu dikonsumsi dengan baik, tidak ada yang tersisa,” tutur Dermawan.

    Bahkan, apabila ada keluarga yang berkunjung untuk menitipkan makanan kepada keluarganya yang ditahan, maka kepolisian selalu mempersilakan hal itu.

    “Kalau ada keluarga pun, keluarga inti dari para tahanan yang menitipkan makanan dan melalui pemeriksaan itu kami berikan kepada mereka. Jadi informasi sulit untuk membesuk, saya Direktur Tahti memastikan tidak benar,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, aksi mogok makan itu sempat diungkap oleh kakak dari salah satu aktivis yang ditahan Syahdan Husein, Sizigia Pikhansa.

    Syahdan merupakan aktivis sekaligus salah satu admin dari @gejayanmemanggil yang ditangkap pasca demo berujung ricuh di Jakarta akhir Agustus lalu.

    Sizigia mengemukakan bahwa Syahdan sejak 10 September 2024 telah melakukan aksi mogok makan di Rutan Polda Metro Jaya. Hal tersebut merupakan bentuk protes atas penangkapan aktivis.

    “Dia mengatakan akan mogok makan sampai seluruh tahanan politik dibebaskan,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Rabu (17/9/2025).

    Dia menambahkan sejauh ini total ada 16 tahanan yang tercatat tengah melakukan aksi tersebut.

    “Total 16 orang juga ikut mogok makan sebagai bentuk aksi dari penangkapan ini,” pungkasnya.

    Selain itu, informasi terkait aksi mogok makan ini juga dikemukakan melalui sejumlah akun Instagram. Misalnya@LBH_Jakarta, @bangsamahardika hingga @kontras_update yang telah mengunggah tulisan tangan salah satu aktivis yang menjadi tahanan.

    Nampak, dalam surat itu juga telah ditandatangani langsung oleh 16 aktivis yang ditahan sebagai bentuk solidaritas.

  • Paradoks Perawat Indonesia

    Paradoks Perawat Indonesia

    Jakarta

    Perawat memegang peranan yang penting dalam sistem kesehatan Indonesia, bukan hanya sebagai tenaga pendamping dokter, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam memastikan pelayanan kesehatan berlangsung dengan manusiawi dan berkesinambungan. Keberadaan perawat di Indonesia tidak sekadar tentang jumlah, tetapi juga kualitas, dedikasi, dan pengakuan akan perannya sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan.

    Data Kementerian Kesehatan 2025 menunjukkan Indonesia membutuhkan sekitar 40.000-50.000 perawat baru setiap tahun, sedangkan lulusan perawat baru setiap tahun yang berhasil dicetak sekitar 60.000. Sepintas, angka ini menunjukkan “surplus”, tapi ada yang janggal dengan data statistik tersebut.

    Kilas Balik Profesi Perawat di Indonesia

    Sejarah profesi perawat Indonesia dimulai dari era kolonial Belanda. Perawat waktu itu difungsikan untuk melayani tuan-tuan Eropa dan rumah sakit militer. Pasca kemerdekaan, Indonesia mulai membangun sistem pendidikan keperawatan nasional melalui Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), yang kemudian berkembang ke jenjang diploma dan sarjana seiring modernisasi pada 1970-2000-an dan saat ini bahkan sudah ada spesialis dan jenjang doktoral.

    Pendirian Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada 1974 dan pengesahan Undang-Undang Kesehatan serta Keperawatan membuat landasan perawat sebagai tenaga profesional semakin kuat.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ketimpangan proporsi tenaga kesehatan di Indonesia masih jelas terlihat, meski perawat mendominasi dengan persentase 38,80% atau sejumlah 582.023 orang.

    Namun, laporan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang dirangkum oleh William Russell pada tahun 2024 menunjukkan bahwa rasio perawat di Indonesia hanya 2,28 per 1.000 penduduk, padahal idealnya menurut WHO 4 per 1.000 penduduk, menempatkan Indonesia di peringkat keempat terendah di dunia.

    Berjuang Dalam Senyap

    Kita coba masuk lorong waktu ke tahun 2020, saat bencana biologis COVID-19 menerjang Indonesia, disinilah ketahanan infrastruktur kesehatan suatu negara diuji. Gelombang COVID-19 mengubah rumah sakit menjadi “gelanggang tempur”.

    Dokter dan perawat berguguran karena kelelahan dan terinfeksi, sementara pasien berjejal di lorong-lorong tanpa tempat tidur dan oksigen. Nakes terpaksa harus “memilih” siapa yang hidup atau mati akibat keterbatasan ventilator, sementara masyarakat panik berebut ambulans dan tabung oksigen.

    Di balik APD yang pengap, air mata perawat bercampur keringat demi memberi penghormatan terakhir bagi pasien tanpa keluarga yang boleh mendekat. Layanan kesehatan kolaps, dokter junior dipaksa handle ICU, perawat bekerja 24 jam nonstop, dan mayat-mayat dibungkus plastik menumpuk.

    Dalam momen heroik itu banyak dari kita (masyarakat) baru merasa terhubung ikatan emosionalnya dan terharu melihat betapa kerasnya perjuangan para perawat.

    Mereka seperti pahlawan tanpa tanda jasa terutama di saat negara sedang menghadapi krisis kesehatan. Namun, begitu pandemi mereda, kesadaran dan ikatan batin itu kembali mulai longgar dan goyah, profesi ini kembali mendapat stigma pahit sebagai profesi “kelas 2”.

    Surplus Perawat Yang Semu

    Pulau Jawa-Bali menyerap sekitar 70% perawat, sehingga distribusi secara nasional menjadi timpang. Banyak wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) mengalami “kekeringan” perawat. Akibatnya, fasilitas kesehatan di daerah terpencil mengalami kesulitan dalam pelaksanaan kesehatan, di sisi lain di kota besar terjadi surplus.

    Dalam penelitian dari Ferry Efendi (2022) Indonesia menghadapi ketimpangan antara surplus dan defisit tenaga perawat. Kebijakan terkait jenjang pendidikan keperawatan, penempatan, dan remunerasi belum sepenuhnya optimal. Program Nusantara Sehat dan pengiriman perawat ke luar negeri masih berdampak minimalis

    Berkaca dari Negara Tetangga

    Indonesia butuh berkontemplasi sejenak, negara-negara tetangga (Asia), seperti Jepang, Taiwan, dan Thailand, yang menghadapi tantangan serupa tetapi memiliki cara berbeda dalam menanggulanginya.

    Menurut International Council of Nurses (ICN) dalam Asia Workforce Forum: highlights widening gap in global supply and demand of nurses menjelaskan bahwa Jepang, menghadapi peningkatan populasi lansia yang signifikan, mereka merespons tantangan ini dengan mengembangkan jalur karier berjenjang bagi perawat, mulai dari Registered Nurse (RN), Certified Nurse (CN), hingga Certified Nurse Specialist (CNS).

    Taiwan mengambil pendekatan berbeda. Mereka memiliki dua jalur pendidikan, yakni Technical and Vocational Education (TVE) dan General University Education (GUE). Sejak awal 2000-an, Taiwan bahkan mengembangkan program Nurse Practitioner (NP) untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis spesialis. Dengan pendekatan pada kurikulum internasional dan kemampuan berbahasa Inggris, perawat Taiwan kini sangat diminati di pasar internasional.

    Sementara itu, Thailand mensyaratkan pendidikan minimal Bachelor of Nursing Science (BSN) untuk perawatnya. Pemerintah Thailand secara aktif memberikan insentif khusus dan beasiswa agar perawat mau bertugas di daerah-daerah terpencil. Walaupun demikian, isu “brain drain” ke perkotaan masih menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana dengan Indonesia?

    Pentingnya “Merawat Perawat” Indonesia

    Dunia keperawatan Indonesia memiliki catatan kelam akan tindak korban kekerasan, mulai dari cacian, ancaman, pukulan, hingga pelecehan seksual. saat mengalami segala sesuatu yang tidak memuaskan maka perawat yang akan menjadi “samsak”. Berikut sebagian cuplikan kasus kekerasan terbaru yang dialami nakes perawat:

    Fakta Baru Kasus Pengeroyokan Perawat Saat Pertahankan Tabung Oksigen, 3 Pengeroyok Perawat Puskesmas di Bandar Lampung Mengaku Keluarga Pejabat Dinkes (Kompas, 2021), Perawat di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari inisial EL dianiaya keluarga pasien yang meninggal dunia (Detik, 2023), Perawat dianiaya Keluarga Pasien Gara-gara Cabut Jarum Infus di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang (Kompas, 2021) hingga berita Perawat di Garut Dianiaya Keluarga Pasien COVID-19, Terekam CCTV hingga Kronologi (Kompas, 2021).

    Fenomena tidak mengenakkan ini seringkali dipicu oleh emosi keluarga pasien yang tidak terkendali atau mispersepsi terhadap layanan kesehatan. Dampaknya bukan hanya luka fisik, tetapi juga trauma psikologis yang mendalam bagi seorang perawat. Data tersebut membuka mata kita bahwa dibalik megahnya rumah sakit ada pejuang kesehatan yang nasibnya memprihatinkan.

    Tantangan kian pelik saat masuk ke urusan dapur (kesejahteraan), masih banyak perawat berstatus honorer atau kontrak dengan gaji yang jauh di bawah standar, padahal tanggung jawab yang mereka pikul sama besarnya dengan para pegawai tetap. Baru-baru ini publik dihebohkan demonstrasi terkait Tunjangan Hari Raya (THR) Insentif 2025 nakes RSUP Sardjito yang hanya dibayar 30% (Kompas, 2025), ini menambah daftar panjang catatan kelam kesejahteraan profesi perawat

    Melihat fenomena yang terjadi, maka sudah waktunya Indonesia serius memperhatikan konsep “Merawat Perawat.” Ini bukan hanya sekedar slogan, tetapi memang kebutuhan mendesak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dengan jelas, jika kesejahteraan perawat ditingkatkan, angka kesalahan medis dan burnout dapat berkurang signifikan.

    Ketika seorang perawat diperlakukan dengan adil, jam kerjanya wajar, dan pendapatannya cukup, ia dapat bekerja lebih tenang dan fokus pada perawatan kesembuhan pasien dan diharapkan tidak akan ada lagi menemukan stigma “perawat galak/perawat judes”

    Refleksi dan Harapan

    Pemerintah sebagai regulator seyogyanya membuat perubahan kebijakan yang berkeadilan. Pertama pemerintah perlu memikirkan strategi insentif yang efektif bagi perawat yang rela bertugas di daerah 3T, beasiswa pendidikan lanjut yang terus digalakkan, serta fasilitas tempat tinggal layak, Kedua, penerapan jalur advanced practice nurse, sebagaimana di Jepang dan Taiwan, bisa memotivasi perawat untuk terus belajar dan naik tingkat pendidikan.

    Ketiga, standar gaji dan tunjangan yang pantas akan berdampak langsung pada kualitas hidup dan layanan yang mereka berikan, Keempat, inovasi layanan di tengah modernisasi praktik mandiri perawat di bidang tertentu, misalnya klinik luka, perawatan geriatrik, atau homecare. Di sinilah regulasi yang jelas soal kewenangan dan perlindungan hukum menjadi krusial.

    Dalam beberapa tahun terakhir, profesi keperawatan di Indonesia telah mengalami sejumlah kemajuan yang cukup membuat optimis. diantaranya adalah berdirinya Kolegium Keperawatan Indonesia, yang menjadi tonggak penting dalam upaya untuk memajukan profesi ini. Kolegium ini berperan sebagai wadah untuk mengembangkan standar pendidikan, praktik, dan penelitian di bidang keperawatan, serta berkontribusi dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan profesi perawat di Indonesia.

    Menanam pohon, tidak tumbuh dalam sehari, sehingga merawat profesi perawat butuh perjalanan maraton yang panjang dan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang terbaik. Maju terus perawat Indonesia.

    Yayu Nidaul Fithriyyah. Ahli di bidang keperawatan onkologi. Dosen Departemen Keperawatan Medikal-Bedah, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, UGM.

    (rdp/imk)

  • Polisi pastikan seluruh hak tersangka di Rutan Polda Metro terpenuhi

    Polisi pastikan seluruh hak tersangka di Rutan Polda Metro terpenuhi

    Jakarta (ANTARA) – Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi memastikan hak-hak para tersangka yang mendekam di rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya tetap dipenuhi, mulai dari layanan kesehatan, akses kunjungan keluarga, hingga kebebasan beribadah.

    “Tidak benar itu ada isu atau informasi tentang mogok makan, itu tidak benar,” kata Ade Ary di Jakarta, Jumat.

    Pernyataan tersebut turut diperkuat oleh Direktur Tahanan dan Alat Bukti Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali yang menerangkan sejak awal penahanan, setiap tahanan mendapat jadwal kunjungan dari Senin sampai Kamis.

    “Tak hanya itu, setiap hari tahanan mendapat jatah tiga kali makan, lengkap dengan pengawasan ahli gizi,” ujar Dermawan.

    Dia menjelaskan makanan yang dibagikan selalu habis disantap oleh para tahanan, dan dari rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terpasang 24 jam juga menunjukkan tidak ada tahanan yang menolak makan.

    Bahkan, sambung dia, titipan dari keluarga yang lolos pemeriksaan tetap diberikan kepada penghuni rutan.

    “Jadi, sangat-sangat terperhatikan. Untuk para tersangka, dari awal pun datang, kami, saya khususnya, selalu menjaga mereka dengan baik,” tutur Dermawan.

    Sementara terkait kesulitan membesuk tahanan, dia secara tegas membantah hal tersebut.

    Dia menegaskan keluarga inti maupun sahabat dekat masih bisa berkunjung sesuai aturan yang berlaku.

    “Jadi, mengenai informasi sulit untuk membesuk, saya memastikan tidak benar,” ucap Dermawan.

    Lebih lanjut, Kabiddokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Ginting menambahkan kondisi para tahanan terus dipantau.

    “Setiap hari, lebih dari 70 orang diperiksa oleh tim medis, terdiri dari dokter maupun perawat,” tutur Martinus.

    Pemeriksaan tersebut dilakukan secara rutin, mulai dari tekanan darah, nadi, suhu tubuh, hingga tes gula darah bila diperlukan.

    Menurut dia, belum ada temuan yang menunjukkan adanya gejala mogok makan.

    “Jadi artinya, yang orang sampaikan mogok makan itu tidak betul,” tandas Martinus.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua Emak-Emak Diduga Curi Emas Rp25 Juta di Pasar Maron Probolinggo

    Dua Emak-Emak Diduga Curi Emas Rp25 Juta di Pasar Maron Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi pencurian emas kembali menghebohkan Kabupaten Probolinggo. Dua perempuan diduga membawa kabur sebuah gelang emas di Toko Kalimas, Pasar Maron, pada Selasa (16/9/2025).

    Berdasarkan rekaman CCTV, kedua pelaku awalnya berpura-pura menjadi pembeli. Mereka meminta karyawan toko untuk menunjukkan sejumlah perhiasan.

    Saat karyawan lengah, salah satu pelaku terlihat mengenakan gelang emas seberat 15 gram ke tangan kirinya. Ia kemudian meninggalkan toko tanpa melakukan pembayaran.

    “Dua orang pelaku ibu-ibu berjilbab, satunya berkacamata, satunya lagi agak berisi. Dari tiga gelang emas yang dikeluarkan, satu hilang dibawa kabur,” ungkap Hj. Ainin, pemilik Toko Kalimas, Jumat (19/9/2025).

    Perhiasan yang hilang diketahui memiliki kadar 70 dengan berat 15 gram. Atas kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai Rp25 juta.

    Ainin menambahkan, pihaknya masih menunggu itikad baik dari pelaku sebelum mengambil langkah hukum. Menurutnya, penyelesaian secara kekeluargaan lebih diutamakan.

    “Kami berharap ada penyelesaian baik-baik sebelum masalah ini masuk ke jalur hukum,” ujarnya.

    Meski demikian, rekaman CCTV sudah diamankan pihak toko sebagai bukti. Jika tidak ada respons dari pelaku, Ainin memastikan akan melaporkan kasus ini ke polisi.

    Saat ini, pihak toko juga telah berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk mengantisipasi kejadian serupa. Para pedagang perhiasan lain diminta lebih waspada terhadap modus pelaku.

    Kasus dugaan pencurian ini pun menjadi perhatian warga sekitar. Pasalnya, kejadian tersebut menambah daftar kasus kehilangan emas di wilayah Kabupaten Probolinggo. [ada/aje]

  • Motor Hilang Saat Pemilik Tidur di Warung, Diduga Digondol Pengunjung.

    Motor Hilang Saat Pemilik Tidur di Warung, Diduga Digondol Pengunjung.

    Pacitan (beritajatim.com) – Aksi pencurian sepeda motor kembali terjadi di wilayah hukum Polsek Arjosari, Pacitan. Kali ini, motor Honda Beat warna putih dengan nomor polisi B-3146-TXR milik Rokhani (64), warga Dusun Krajan, Desa Gembong, raib saat diparkir di halaman warung, Rabu (17/9/2025) siang.

    Kasat Reskrim Polres Pacitan, AKP Choirul Maskanan, Mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Sebelumnya, korban memarkirkan motor di halaman warungnya dengan kondisi kunci kontak masih menempel. Korban kemudian masuk ke dalam warung dan sempat tertidur di kursi.

    “Korban mendapati motor miliknya sudah tidak ada di halaman. Bersamaan dengan itu, seorang pria yang sebelumnya duduk di teras warung juga ikut menghilang tanpa membayar minuman yang dipesannya,” jelasnya.

    Pria tersebut datang sekitar pukul 10.30 WIB, berusia sekitar 30 tahun, berambut pendek, mengenakan kaos hitam, celana panjang, dan tas hitam. Ia sempat memesan segelas es jeruk, namun kemudian pergi meninggalkan warung bersamaan dengan hilangnya motor korban.

    Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian satu unit sepeda motor Honda Beat tahun 2013. Barang bukti berupa fotokopi BPKB motor juga sudah diamankan polisi.

    “Kami memeriksa saksi dan menelusuri rekaman CCTV, Hanya saja wajah terduga pelaku tidak terlihat jelas,” jelasnya lagi. [tri/aje]

  • Trump Sia-sia Blokir China, Amerika Sudah Tidak Dibutuhkan

    Trump Sia-sia Blokir China, Amerika Sudah Tidak Dibutuhkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya Amerika Serikat (AS) memblokir akses chip AI ke China justru menjadi ‘senjata makan tuan’. China makin termotivasi untuk mengembangkan chip AI lokal, sehingga tak lagi bergantung ke AS.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (18/9/2025), China Unicon telah membangun data center raksasa yang ditenagai chip AI buatan domestik dari Alibaba dan perusahaan-perusahaan lokal lain, menurut laporan dari CCTV.

    Hal ini membuktikan keberhasilan China untuk melepaskan diri dari teknologi asing. Informasi ini muncul seiring pejabat AS menyuarakan kekhawatiran keamanan nasional pada pembicaraan perdagangan dengan China di Madrid pekan ini.

    AS dikatakan berencana untuk memblokir pengiriman chip dan teknologi canggih lainnya ke China.

    Di tengah ketegangan geopolitik antara dua negara ekonomi terbesar di dunia, China makin kencang mendorong perusahaan domestik untuk mengembangkan chip sendiri. China juga mewanti-wanti perusahaan lokal agar berhenti menggunakan chip Nvidia asal AS dengan alasan keamanan.

    Data center China Unicom seharga US$390 juta atau Rp6,9 triliun terletak di Xining, ibu kota provinsi Qinghai. Data center itu akan memroses kapasitas komputasi hingga 20.000 petaflop ketika sudah rampung, menurut pernyataan pemerintah provinsi pada laman resminya.

    Sejauh ini, data center tersebut sudah membangun kapasitas 3.579 petaflop dengan memanfaatkan hampir 23.000 chip AI buatan lokal.

    Unit chip Alibaba, T-Head, menyuplai 71% dari keseluruhan chip yang digunakan. Sisanya berasal dari perusahaan-perusahaan lain seperti MetaX, Biren Tech, dan Zhonghao Xinying.

    China Unicom juga berencana membeli chip tambahan dari Tecorigin (Wuxi), Moore Threads, dan Enflame.

    T-Head milik Alibaba juga telah mengembangkan chip AI bernama PPU yang memiliki memori 96 gigabit dan HBM2e, sejenis chip DRAM bertumpuk vertikal yang dirancang khusus untuk semikonduktor AI.

    Hal ini menempatkannya sebagai pesaing ketat bagi chip H20 milik Nvidia, yakni produk tercanggih yang saat ini diizinkan untuk dijual oleh perusahaan AS tersebut ke China.

    China Unicom, Alibaba, Biren, MetaX, Enflame, Tecorigin, dan Zhonghao Xinying tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Moore Threads menolak berkomentar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perempuan Surabaya Nekat Curi HP Operator Bus, Ketahuan Karena Sinyal Hotspot Mati

    Perempuan Surabaya Nekat Curi HP Operator Bus, Ketahuan Karena Sinyal Hotspot Mati

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang perempuan asal Jalan WR Supratman diamankan oleh anggota unit Reskrim Polsek Genteng, Selasa (09/09/2025) kemarin. Perempuan berinisial SH (35) itu diamankan karena mencuri handphone salah satu operator Suroboyo bus berinisial NA.

    K Genteng Kompol Grandika mengatakan, SH sebenarnya sudah berhasil membawa keluar handphone korban keluar dari bus. Namun, aksi pencurian itu terekam CCTV yang ada di dalam bus.

    “Pelaku belum kabur terlalu jauh karena korban segera menyadari handphonenya dicuri dari sinyal hotspot yang hilang,” kata Grandika, Kamis (18/9/2025).

    Kepada polisi, korban bercerita jika saat itu handphone yang diambil pelaku sedang diisi daya di ddeds satu sudut bis. Korban menyadari handphonenya hilang setelah bus meninggalkan halte Jalan Dharmawangsa.

    “Sinyal hotspot dari handphone yang diisi daya menghilang. Sehingga korban menghubungi rekannya untuk meminta rekaman CCTV di dalam bus,” imbuh Grandika.

    Dari rekaman CCTV itu, terlihat pelaku mengambil handphone saat akan turun dari bus. Berbekal rekaman CCTV itu, korban menyebar informasi ciri-ciri pelaku. Upayanya membuahkan hasil. Hanya berselang beberapa jam, salah satu rekannya memberikan informasi pelaku berada di halte Panglima Sudirman.

    “Pelaku sempat ke WTC untuk mereset handphone dan membuang kartu SIM. Dia hendak pulang dengan Suroboyo Bus. Namun segera diamankan oleh petugas,” jelas Grandika.

    Kini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka SH dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana kurungan penjara 7 tahun. (ang/kun)

  • Dua Tersangka Kasus Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator ke LPSK
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 September 2025

    Dua Tersangka Kasus Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator ke LPSK Megapolitan 17 September 2025

    Dua Tersangka Kasus Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator ke LPSK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN mengajukan diri sebagai
    justice collaborator
    (JC) ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
    Wakil Ketua LPSK Susilaningtias mengatakan, saat ini lembaganya tengah menelaah peran dan keterlibatan kedua tersangka dalam kasus tersebut.
    “Untuk JC kasus pembunuhan Kacab BRI sudah mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK, ada dua orang,” ujar Susilaningtias, Rabu (17/9/2025).
    Menurut Susilaningtias, permohonan
    justice collaborator
    diajukan dengan syarat pelaku bukan merupakan pelaku utama dan mampu memberikan keterangan penting dalam pengungkapan kasus.
    “Nanti pasti LPSK akan melakukan penelaahan dan menemui (kedua pemohon) ke Rutan (Polda Metro Jaya),” tambahnya.
    Kasus ini bermula ketika Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
    Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang sedang menggembala sapi dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.
    Sebelumnya, korban diketahui diculik dari sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
    Rekaman CCTV menunjukkan korban mengenakan kemeja batik cokelat lengan pendek dan celana panjang krem, berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri.
    Saat hendak membuka pintu mobil berwarna hitam, beberapa orang keluar dari mobil putih di sebelahnya dan memaksa korban masuk. Mobil pelaku kemudian melaju meninggalkan lokasi.
    Donny Agus Priyanto, Komandan Pomdam Jaya, menegaskan adanya keterlibatan prajurit TNI dalam kasus ini. Penyidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap aktor lain yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.