Produk: CCTV

  • Polisi kumpulkan rekaman CCTV penganiayaan karyawan Zaskia Mecca

    Polisi kumpulkan rekaman CCTV penganiayaan karyawan Zaskia Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengumpulkan rekaman kamera pengawas (CCTV) terkait dugaan kasus penganiayaan terhadap karyawan pemain film Zaskia Adya Mecca yang bernama Faisal saat mengantarkan anak pesohor itu ke sekolah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    “Kita mencari saksi-saksi, mengumpulkan bukti-bukti berupa CCTV yang ada di tempat kejadian,” kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan laporan terkait peristiwa itu sudah diterima oleh pihaknya, dan saat ini penyelidikan masih berlangsung.

    Polisi telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk korban, serta dua warga di sekitar lokasi kejadian, namun identitas pelaku masih belum diketahui.

    “Identitas masih dalam tahap penyelidikan,” ucap Anggiat.

    Menurut dia, salah satu kendala dalam penyelidikan tersebut, yaitu tidak terdapat pelat nomor pada kendaraan yang digunakan oleh pelaku sehingga mempersulit pelacakan.

    Sementara itu, korban diketahui mengalami luka ringan berupa memar di tangan dan kaki, namun tetap dapat beraktivitas seperti biasa.

    Polisi juga masih mendalami informasi terkait keberadaan pihak yang mengaku anggota kepolisian di lokasi kejadian tersebut.

    Kendati demikian, Anggiat memastikan Zaskia tidak akan dimintai keterangan karena tidak terlibat langsung dalam kejadian tersebut.

    Sebelumnya, pemain film Zaskia Adya Mecca membagikan ceritanya saat salah satu karyawannya menjadi korban penganiayaan oleh pengguna jalan.

    Dugaan penganiayaan yang dialami Faisal, karyawan Zaskia Adya Mecca, itu terjadi saat ia mengantarkan anak Zaskia, ke sekolah pada Senin (22/9) pagi.

    Melalui unggahan pada akun Instagram pribadinya, Zaskia Adya Mecca menceritakan insiden itu terjadi di Jalan Ampera Raya, tepatnya di depan restoran Shabu Hachi, pada Senin (22/9), sekitar pukul 07.15 WIB.

    Saat Faisal sedang mengantarkan anak Zaskia, sebuah motor vespa berwarna pink melaju melawan arah dan hampir menabrak motornya.

    Faisal kemudian spontan membunyikan klakson sebagai peringatan kepada pengendara vespa yang arogan itu.

    Akan tetapi, pengendara motor tersebut tidak terima dan berbalik arah, mengadang Faisal, lalu menariknya turun dari motor hingga berujung penganiayaan.

    Pelaku sempat diamankan warga, namun ia mengaku sebagai ‘anggota 30’ tanpa penjelasan lebih lanjut.

    Pria yang mengenakan batik itu lalu melarikan diri. Ciri-ciri pelaku itu, yakni menggunakan motor vespa pink dengan nomor polisi B 3701 FRM.

    Zaskia Adya Mecca berharap aparat berwenang dapat segera menangkap pelaku agar kasus tersebut mendapat keadilan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi tangkap wanita yang curi dan jual motor Rp300 ribu di Jakut

    Polisi tangkap wanita yang curi dan jual motor Rp300 ribu di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Pademangan menangkap wanita berinisial A (23) yang mencuri sepeda motor di Jalan Lodan Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara (Jakut), dan menjual barang hasil curian tersebut dengan harga Rp300 ribu.

    “Pelaku ini kami tangkap pada Selasa (23/9) di kawasan Tanjung Priok setelah dilakukan penyelidikan terkait aksi pencurian ini,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pademangan AKP Muhaiyin Ikhsan di Jakarta, Rabu.

    Pengungkapan kasus tersebut, menurut dia, berawal dari penyelidikan yang dilakukan berdasarkan sejumlah informasi yang didapatkan petugas.

    Dari rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian, diketahui pelaku tersebut perempuan dan kerap beraktivitas di kawasan Tanjung Priok.

    “Dia ini pelaku tunggal dan tidak memiliki jaringan,” ujar Muhaiyin.

    Awalnya, dia menyebutkan pelaku tersebut datang ke lokasi pencurian dan mengawasi kondisi di lokasi tersebut.

    Setelah dirasa aman, dia langsung menjalankan aksi pencuriannya dengan menggunakan kunci palsu yang sudah disiapkan.

    Di sisi lain, korban juga mengakui rumah kunci motor miliknya sudah agak rusak atau dol sehingga mesin dapat dinyalakan dengan menggunakan kunci lain.

    Muhaiyin menambahkan motor yang dicuri oleh pelaku itu kemudian langsung dijual dengan harga Rp300 ribu, dan uang hasil pencurian tersebut digunakan oleh pelaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan pelaku dijerat pasal 363 ayat 5 Kitab Hukum Undang-Undang Pidana terkait pencurian dengan pemberatan dengan ancaman maksimal tujuh tahun.

    Dia pun mengimbau masyarakat, khususnya warga Pademangan, agar lebih waspada terkait pencurian sepeda motor yang marak terjadi di wilayah DKI Jakarta.

    “Kami mengimbau warga selalu menggunakan kunci ganda agar pencuri tidak berani melakukan aksinya, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mencuri,” tegas Muhaiyin.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pencurian Uang Rp50 Juta di Sampang, Pelaku Diduga Sudah Mengincar Korban

    Pencurian Uang Rp50 Juta di Sampang, Pelaku Diduga Sudah Mengincar Korban

    Sampang (beritajatim.com) – M. Sholeh, seorang warga Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, menjadi korban pencurian uang tunai sebesar Rp50 juta yang ia simpan di dalam jok sepeda motor.

    Uang tersebut baru saja ia tarik dari Bank BCA Cabang Sampang bersama saudaranya, ZA. Dana itu rencananya akan digunakan untuk membeli sapi dan keperluan acara haul 1.000 hari keluarga mereka.

    Sholeh menceritakan, setelah menarik uang tunai, mereka sempat mampir ke beberapa toko untuk membeli perlengkapan, seperti peci, lampu, dan terakhir ke toko rokok. Saat itulah, pencurian terjadi.

    “Setelah tarik tunai kami mampir ke beberapa toko. Beli peci, lampu, dan terakhir ke toko rokok. Waktu itulah kejadian pencuriannya,” ungkap Sholeh kepada wartawan pada Rabu (24/9/2025).

    Menurut Sholeh, pelaku yang mengenakan kemeja kotak-kotak, celana panjang, dan masker tampak sudah mengintai gerak-geriknya. Dalam hitungan kurang dari satu menit, pelaku berhasil membobol jok sepeda motor dan mengambil kantong plastik hitam yang berisi uang tunai. Aksi tersebut baru diketahui ketika pemilik toko berteriak melihat pelaku kabur sambil membawa plastik berisi uang.

    Sholeh mengungkapkan bahwa karena uang tersebut adalah milik saudaranya, ia sempat menunda pelaporan ke pihak kepolisian dan memilih mencari pinjaman lebih dulu agar acara hajatan tetap bisa dilaksanakan.

    “Sudah saya serahkan rekaman CCTV ke polisi sebagai bukti. Kami sangat berharap pelaku segera tertangkap, apalagi lokasi ini dikenal rawan pencurian,” tambahnya.

    Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar, pada Kamis siang sekitar pukul 13.00 WIB, telah terjadi pencurian dengan pemberatan di pinggir Jalan Raya Komis,” katanya.

    Eko menjelaskan bahwa pelaku diduga sudah mengincar korban sebelumnya. Saat sepeda motor diparkir di depan toko, pelaku langsung bertindak cepat dengan membuka jok motor tanpa diketahui korban. “Untuk saat ini, kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan oleh Satreskrim Polres Sampang,” tambahnya.

    Kapolsek Kedungdung, Iptu Syafriwanto, juga membenarkan insiden tersebut. “Kami sudah menindaklanjuti dan melakukan penyelidikan,” terangnya.

    Ia menambahkan, rekaman CCTV yang beredar di sejumlah grup WhatsApp menunjukkan pelaku mengenakan kemeja kotak-kotak, celana panjang, dan masker. Pelaku tampak berjalan santai keluar dari toko dan mendekati motor milik pengunjung. Dalam sekejap, ia membuka jok motor dan mengambil kantong plastik hitam berisi uang tunai. [sar/suf]

  • Polisi tangkap dua pencuri “speedometer” truk di Jakarta Utara

    Polisi tangkap dua pencuri “speedometer” truk di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Sunda Kelapa Jakarta Utara menangkap dua pria berinial I-N (46) dan M (46) yang mencuri dua unit speedometer mobil truk tangki milik PT Kapedepe Jaya Abadi di parkiran kantor Syahbandar Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (26/7) pagi sekitar pukul 06.10 WIB.

    “Kami berhasil menangkap pelaku berinisial M pada Minggu (14/9) setelah dilakukan serangkaian penyelidikan. Pelaku ditangkap di kediamannya di kawasan Muara Baru, Penjaringan,” kata Kapolsek Sunda Kelapa AKP Hitler Napitupulu di Jakarta, Rabu.

    Setelah dilakukan interogasi kepada pelaku M, sambung dia, petugas langsung bergerak menangkap tersangka pelaku I-N.

    “Pelaku I-N ini ditangkap beserta barang bukti dan alat yang digunakan dalam mencuri,” ujar Hitler.

    Saat ini, para pelaku tersebut diamankan di Polsek Kawasan Sunda Kelapa dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP ayat (1) ke-3, ke-4, dan ke-5 dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

    “Kedua pelaku ini juga pernah melakukan aksi pencurian di sejumlah lokasi,” ungkap Hitler.

    Dalam pencurian alat pengukur laju kendaraan (speedometer) itu, dia menyebutkan pelaku I-N bertindak sebagai eksekutor yang masuk dengan cara melompati pagar dan merusak pintu mobil dengan menggunakan gunting dan obeng.

    Sementara itu, tersangka M menunggu di atas sepeda motor dan bertugas mengawasi situasi sekitar.

    “Setelah korban melaporkan kejadian beserta rekaman CCTV (kamera pengawas) pada Senin (8/9), polisi melakukan penyelidikan intensif hingga kami lakukan penangkapan,” terang Hitler.

    Dia pun mengapresiasi jajaran yang telah mengungkap kedua kasus tersebut dengan cepat dan profesional.

    Menurut dia, penegakan hukum itu diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku kejahatan lainnya bahwa setiap tindakan kriminal pasti ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

    “Kami akan terus berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum kami, serta menindak tegas setiap bentuk kejahatan,” tegas Hitler.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komplotan Perampok Minimarket 24 Jam di Magetan Dibekuk, 2 Masih Buron

    Komplotan Perampok Minimarket 24 Jam di Magetan Dibekuk, 2 Masih Buron

    Magetan (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Magetan berhasil membongkar kasus perampokan minimarket 24 jam di wilayah Maospati, Kabupaten Magetan. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (4/9/2025) itu mulai terungkap setelah dua pelaku utama berhasil diamankan.

    Dalam konferensi pers di Gedung Pesat Gatra, Senin (22/9/2025), Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menjelaskan pihaknya menangkap dua anggota komplotan perampok spesialis minimarket lintas kota, yakni HK, warga Kabupaten Demak, dan SD, warga Kabupaten Cirebon.

    Dari tangan HK, polisi menyita satu unit mobil Toyota Agya warna putih dengan cutting merah yang dipakai saat beraksi. Mobil itu sengaja diberi cutting merah untuk mengelabui petugas. “Satreskrim Polres Magetan, dengan dukungan Resmob, Jatanras, dan Ditreskrimum Polda Jawa Timur, kedua pelaku akhirnya diamankan. Saat ini kasus masih dalam pengembangan di Polda Jatim,” ujar AKBP Raden Erik.

    Penangkapan dilakukan di Depok, Jawa Barat, setelah polisi melacak jejak pelaku melalui rekaman CCTV dan identitas kendaraan. Para pelaku bahkan sempat berusaha mengecoh petugas dengan mengganti identitas mobil yang mereka gunakan untuk kabur.

    Dalam aksinya, komplotan ini menggunakan senjata api untuk menakut-nakuti korban. Hingga kini, penyidik masih memastikan apakah senjata tersebut asli atau hanya airsoft gun.

    Meski dua pelaku sudah ditangkap, polisi masih memburu dua anggota komplotan lain yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), yaitu IMS dan TT, keduanya berdomisili di Jakarta Selatan. “Kami mengimbau masyarakat tetap tenang. Kasus ini kami tangani di tingkat Polda Jatim karena melibatkan jaringan lintas kabupaten dan provinsi,” pungkas Erik. [fiq/beq]

  • 2 Perampok Minimarket 24 Jam Maospati Magetan Diringkus, 2 Masih Buron

    2 Perampok Minimarket 24 Jam Maospati Magetan Diringkus, 2 Masih Buron

    Magetan (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Magetan berhasil membongkar kasus perampokan minimarket 24 jam di wilayah Maospati, Kabupaten Magetan. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (4/9/2025) itu kini mulai terungkap setelah dua pelaku utama berhasil diamankan.

    Dalam konferensi pers di Gedung Pesat Gatra, Senin (22/9/2025), Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menjelaskan bahwa pihaknya berhasil menangkap dua anggota komplotan perampok spesialis minimarket lintas kota. Mereka adalah HK, warga Kabupaten Demak, dan SD, warga Kabupaten Cirebon.

    Dari tangan tersangka HK, polisi turut menyita barang bukti berupa satu unit mobil Toyota Agya warna putih dengan cutting merah, yang digunakan saat beraksi. Mobil tersebut diberi cutting merah untuk mengelabui petugas.

    “Satreskrim Polres Magetan, dengan dukungan Resmob, Jatanras, dan Ditreskrimum Polda Jawa Timur, kedua pelaku akhirnya diamankan. Saat ini kasus masih dalam pengembangan di Polda Jatim,” ujar AKBP Raden Erik.

    Penangkapan keduanya dilakukan di wilayah Depok, Jawa Barat. Polisi berhasil melacak keberadaan pelaku berbekal rekaman CCTV dan jejak kendaraan. Para pelaku bahkan sempat berusaha mengecoh petugas dengan mengganti identitas mobil yang mereka gunakan untuk kabur.

    Dalam aksinya, komplotan ini menggunakan senjata api guna menakut-nakuti korban. Hingga kini, penyidik masih memastikan apakah senjata tersebut asli atau hanya airsoft gun.

    Meski dua pelaku telah ditangkap, polisi masih memburu dua orang lainnya yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), yakni IMS dan TT, keduanya berdomisili di Jakarta Selatan.

    “Kami mengimbau masyarakat tetap tenang. Kasus ini kami tangani di tingkat Polda Jatim karena melibatkan jaringan lintas kabupaten dan provinsi,” pungkas Kapolres. [fiq/but]

  • Prancis Geger, Teror Kepala Babi Serang 9 Masjid di Paris

    Prancis Geger, Teror Kepala Babi Serang 9 Masjid di Paris

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komunitas Muslim di Prancis dilanda kekhawatiran setelah sembilan kepala babi ditemukan di depan sejumlah masjid di Paris dan sekitarnya. Aparat menduga aksi provokatif ini terkait campur tangan asing untuk memicu keresahan sosial.

    Pada 9 September pagi waktu setempat, jamaah Masjid Javel di jantung Paris dikejutkan dengan penemuan kepala babi berlumuran darah di depan pintu masuk. Di atasnya tertulis nama “Macron” dengan tinta biru.

    “Ini pertama kalinya hal seperti ini terjadi pada kami. Jamaah sangat terkejut,” ujar Najat Benali, rektor Masjid Javel, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (23/9/2025).

    Tak hanya Masjid Javel, polisi memastikan total sembilan masjid di kawasan Paris menjadi sasaran aksi serupa. Aparat tengah menyelidiki kasus ini sebagai bagian dari dugaan intervensi asing.

    “Kita tidak bisa tidak melihat adanya kesamaan dengan tindakan-tindakan sebelumnya yang telah terbukti sebagai tindakan campur tangan asing,” kata Kapolres Paris Laurent Nunez dalam konferensi pers.

    Kejaksaan Paris mengungkap, dua orang berpelat Serbia membeli sekitar 10 kepala babi dari seorang petani di Normandia sehari sebelum kejadian. Rekaman CCTV menunjukkan keduanya menaruh kepala babi di depan sembilan masjid, lalu meninggalkan Prancis ke Belgia pada Selasa pagi.

    “Kepala babi ditinggalkan oleh warga negara asing yang segera meninggalkan Prancis, dengan niat jelas menimbulkan keresahan di dalam negeri,” tulis Kejaksaan Umum Paris dalam pernyataan resmi.

    “Tujuannya adalah menimbulkan keresahan warga, mempertanyakan keselamatan mereka, dan menciptakan perpecahan antar komunitas,” tambah Jaksa Paris Laure Beccuau.

    Di Masjid Islah, pinggiran timur Paris, rekaman CCTV bahkan menunjukkan seorang pria meletakkan kepala babi lalu memotretnya.

    “Awalnya kami sangat khawatir. Lingkungan kami tenang, rukun dengan tetangga. Mengetahui banyak masjid lain juga jadi korban, setidaknya kami tahu ini bukan balas dendam pribadi,” kata Haider Rassool, salah satu pengurus masjid.

    Sementara itu, pakar hukum Universitas Toulouse Capitole, Rim-Sarah Alouane, menilai aktor asing hanya memanfaatkan keretakan sosial yang sudah ada.

    “Mereka bahkan tidak perlu menciptakan perpecahan, cukup memanfaatkannya. Kejahatan kebencian dijadikan senjata geopolitik,” ujarnya.

    Insiden ini muncul di tengah tren peningkatan Islamofobia di Prancis. Dalam lima bulan pertama 2025, tercatat 145 tindakan Islamofobia, naik 75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Termasuk di antaranya upaya pembakaran, pengancaman, hingga pembunuhan.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dirut Transjakarta bantah kecelakaan bus di Setiabudi karena rem blong

    Dirut Transjakarta bantah kecelakaan bus di Setiabudi karena rem blong

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza membantah anggapan kecelakaan bus yang menabrak toko di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu disebabkan rem blong.

    “Informasi yang beredar ada rem blong dan segala macam, kami pastikan itu tidak terjadi. Jadi, kondisi armada itu layak operasi. Dan kemudian, kondisi pramudi pada saat pagi juga lulus fit to work,” kata Welfizon dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

    Dia menjelaskan bus yang mengalami kecelakaan di Jalan Minangkabau, Setiabudi, pada 6 September itu merupakan Damri 240177 yang merupakan jenis bus listrik.

    Sementara masa kerja pramudi yang mengendarai bus itu terbilang cukup lama, yakni sekitar 8 tahun 10 bulan.

    “Jadi, ini bukan pramudi baru dengan usia 44 tahun, dan kami pastikan bahwa kondisi armada layak operasi,” ujar Welfizon.

    Lebih lanjut, dia memaparkan berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) yang diambil dari dalam armada bus, kecelakaan itu terjadi saat bus melalui lintasan putar balik atau U-Turn.

    “Lintasan ini sifatnya sementara. Karena ada dampak beberapa pembangunan infrastruktur di sini, rutenya mengalami peralihan. Kemudian, ada U-Turn yang cukup tajam dan penyebabnya pada saat melalui U-Turn, pramudi mengalami micro sleep (tertidur singkat),” jelas Welfizon.

    Setelah itu, sambung dia, bagian kiri bus menyerempet trotoar, sehingga pramudi kaget dan banting setir ke kanan.

    Saat pramudi bermaksud menginjak rem, karena panik dan kaget, bus justru menabrak pertokoan.

    “Dampak dari kejadian ini ada satu korban luka-luka, dua bangunan toko yang terdampak dan juga satu unit mobil yang diparkir,” tutur Welfizon.

    Dia mengatakan pihaknya bersama operator, yakni Damri, memastikan korban memperoleh penanganan yang tepat dan kondisi korban terus membaik.

    “Kemudian juga penyelesaian dan kompensasi terkait dengan bangunan yang terdampak, dapat kami laporkan terkait kejadian ini, ini sudah selesai ditangani dan ini adalah bagian dari respon yang disampaikan oleh korban bahwa semuanya sudah kami selesaikan bersama operator,” tegas Welfizon.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Identitas Orang Tua Bayi Dibuang di Pos Kamling Terungkap, Ternyata Masih Remaja

    Identitas Orang Tua Bayi Dibuang di Pos Kamling Terungkap, Ternyata Masih Remaja

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus penelantaran bayi di pos kamling Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, akhirnya menemui titik terang. Setelah melalui penyelidikan intensif, polisi berhasil mengungkap identitas orang tua bayi yang sempat membuat geger warga.

    Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Rico Yumasri, menyebut bahwa bayi tersebut dilahirkan secara diam-diam di sebuah kamar kos di pinggiran kota. Proses persalinan dilakukan tanpa bantuan tenaga medis sehingga menambah risiko keselamatan sang bayi.

    “Setelah kami lakukan serangkaian penyelidikan, kedua orang tua bayi berhasil ditemukan pada Kamis, 9 September. Yang mengejutkan, mereka masih di bawah umur,” ungkap AKBP Rico, Selasa (23/9/2025).

    Polisi mendapati identitas keduanya masing-masing berinisial P (17), remaja asal Kota Probolinggo, dan N (17), gadis asal Kabupaten Probolinggo. Keduanya mengaku bingung dan malu hingga memutuskan meninggalkan bayinya di pos kamling.

    Jejak mereka terungkap lewat kombinasi keterangan warga, pemilik kos, rekaman CCTV, hingga bantuan aparat desa setempat. Fakta itu memastikan bahwa kasus ini bukan sekadar dugaan, melainkan tindakan nyata dari dua remaja yang tertekan.

    “Rasa takut dan malu menjadi alasan keduanya menelantarkan anaknya sendiri. Namun hal itu tentu tidak bisa dibenarkan,” tegas AKBP Rico.

    Saat ini, bayi tersebut masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Sumberasih. Sementara kedua orang tuanya diperiksa lebih lanjut dengan status Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    Polres Probolinggo Kota juga menggandeng Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo untuk menentukan kelanjutan pengasuhan bayi. Pilihannya, apakah dikembalikan kepada orang tua kandung atau diasuh pihak lain yang lebih layak.

    “Untuk proses hukum, kami tetap berpedoman pada sistem peradilan anak. Semua langkah akan ditempuh dengan bijak agar hak bayi tetap terlindungi,” jelas Kapolres.

    Kasus ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya pendidikan seksualitas dan peran keluarga dalam mendampingi remaja. Selain itu, masyarakat diimbau lebih peka terhadap lingkungan sekitar agar kasus serupa tidak kembali terulang. (ada/but)

  • Polisi Amankan Pria Pamer Alat Kelamin di Jalan Klorogan–Kebonsari Madiun

    Polisi Amankan Pria Pamer Alat Kelamin di Jalan Klorogan–Kebonsari Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video seorang pria yang nekat mempertontonkan alat kelaminnya di Jalan Klorogan–Kebonsari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Menindaklanjuti hal tersebut, Polsek Geger Polres Madiun bergerak cepat melakukan penyelidikan.

    Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara melalui Kapolsek Geger AKP Hafiz Prasetia Akbar mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa CCTV di sekitar lokasi, serta mengumpulkan keterangan saksi. Dari hasil penyelidikan, polisi mengidentifikasi pelaku berinisial AS (30), warga Desa Klorogan.

    “Barang bukti berupa jaket dan celana hitam yang sesuai dengan unggahan di media sosial, serta pengakuan yang bersangkutan, semakin menguatkan identitas pelaku,” terang AKP Hafiz, Selasa (23/9/2025).

    Namun, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa AS memiliki riwayat gangguan kesehatan jiwa. Hal tersebut dibenarkan oleh pihak keluarga, yang menyebutkan perawatan AS sempat terhenti karena kendala ekonomi.

    “AS pernah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan jiwa, tetapi tidak berlanjut. Untuk itu, kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar yang bersangkutan dirujuk ke RS Radjiman Wediodiningrat Malang,” tambahnya.

    Sebagai langkah antisipasi, Polsek Geger meningkatkan patroli di sejumlah titik rawan sekaligus mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak main hakim sendiri.

    “Kami mengajak masyarakat segera melapor ke Bhabinkamtibmas atau kantor polisi terdekat bila menemukan kejadian yang meresahkan,” tegas Kapolsek Geger. [rbr/beq]