Produk: CCTV

  • Polda Metro Jaya bakal paparkan hasil penyelidikan kematian Arya Daru

    Polda Metro Jaya bakal paparkan hasil penyelidikan kematian Arya Daru

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya bakal memaparkan semua hasil penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP).

    Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan pemaparan tersebut akan direncanakan pada Kamis (16/10).

    “Untuk memaparkan segala suatu hasil, mulai dari olah TKP sampai dengan penyelidikan hingga hari ini,” katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Pihaknya juga akan memaparkan bagaimana metode mencari, serta cara untuk menemukan barang bukti handphone korban yang masih ada.

    Sementara itu, kuasa hukum pihak keluarga ADP yang diwakili oleh Dwi Librianto menjelaskan pihaknya akan meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk mengecek dari mulai tempat kos.

    “Untuk melihat urutannya bagaimana, sehingga pada saat kita memaparkan, kami sudah dapat gambaran,” katanya.

    Kuasa hukum ADP lainnya, Mira Widyawati mengatakan Polda Metro Jaya juga memperbolehkan dan mengizinkan untuk membawa ahli dari pihak keluarga, seperti ahli forensik, CCTV, IT, dan psikolog.

    “Artinya kita akan ada, ahli pembanding, pada saat nanti diskusi dengan pihak penyelidik,” katanya.

    Sebelumnya, pihak keluarga almarhum Arya Daru menyambangi Polda Metro Jaya untuk memenuhi undangan dan memberikan sejumlah data terbaru terkait kematian diplomat muda tersebut.

    “Kedatangan kami ke sini, pertama, adalah menyampaikan surat. Ada beberapa hal yang kita mintakan, misalnya mengenai data-data, dan kami disambut baik oleh tim Resmob dan dari humas juga dengan baik,” kata Dwi Librianto, Senin (6/10).

    Dwi menjelaskan pihaknya telah berdiskusi dengan Polda Metro Jaya untuk bersama-sama membahas langkah selanjutnya terkait kasus tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warkop di Tanah Abang Diserang Geng Motor, Uang Rp 2,3 Juta Dirampas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Oktober 2025

    Warkop di Tanah Abang Diserang Geng Motor, Uang Rp 2,3 Juta Dirampas Megapolitan 9 Oktober 2025

    Warkop di Tanah Abang Diserang Geng Motor, Uang Rp 2,3 Juta Dirampas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang karyawan warung kopi (warkop) bernama Andi Prasetyo (21) menjadi korban penyerangan geng motor di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025) dini hari.
    Ia mengalami luka lebam di pelipis mata kanan dan luka tembak di bagian dada akibat tembakan pistol angin.
    Warkop tempat Andi bekerja berada di dekat Flyover Jati Baru I, arah Tanah Abang menuju Kota Bambu. Bangunan warung berdesain sederhana dan terbuka, berdinding cat polos dengan hiasan graffiti hitam-putih di salah satu sisi.
    Di dalamnya terdapat beberapa kursi plastik, meja sederhana, serta etalase kaca yang digunakan sebagai kasir dan tempat penyajian.
    Menurut Andi, insiden terjadi sekitar pukul 00.19 WIB saat ia bersama rekannya tengah menyiapkan makanan untuk pelanggan.
    “Tiba-tiba datang orang bawa celurit, langsung menyerang. Semua panik, pada lari. Saya juga panik, langsung ke dalam. Terus saya keluar sambil teriak, ‘Bukan, Pak, bukan!’” ujar Andi saat ditemui
    Kompas.com,
    Kamis (9/10/2025).
    Andi mengatakan, serangan kali ini merupakan yang ketiga kalinya sejak warkop dibuka lima bulan lalu. Namun, insiden terbaru ini disebutnya paling brutal.
    “Kalau dulu cuma gertak-gertak, yang pertama bawa celurit, yang kedua enggak bawa senjata. Tapi semalam bawa celurit dan pistol angin,” jelasnya.
    Berdasarkan laporan polisi bernomor B/212/X/2025/SPKT/Sektro Tanah Abang, pelaku berjumlah sekitar 30 orang yang datang menggunakan 15 sepeda motor. Mereka menyerang warkop dan merampas uang setoran sebesar Rp 2,3 juta.
    Selain Andi, karyawan lain bernama Saddam Nazili (24) juga mengalami luka tembak dan memar di betis kanan.
    Karyawan lain, Muhammad Fadlullah (25), menuturkan aksi berlangsung sangat cepat. Setelah mengambil uang, para pelaku langsung melarikan diri sebelum polisi tiba di lokasi.
    “Kami sempat panik, tapi
    alhamdulillah
    enggak ada korban lain. Polisi datang sekitar 30 menit setelah kejadian,” kata Fadlullah.
    Andi berharap  kepolisian dapat meningkatkan patroli malam di kawasan tersebut agar peristiwa serupa tak terulang.
    “Biar kami kerja aman. Biasanya ramai malam Sabtu dan Minggu, tapi tetap waspada,” ujarnya.
    Kasus penyerangan ini kini ditangani Polsek Tanah Abang. Polisi telah memeriksa rekaman CCTV dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk memburu para pelaku yang identitasnya belum diketahui.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ibu Rumah Tangga di Cilacap Curi Motor dengan Didorong, Pura-pura Kehilangan Kunci
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Oktober 2025

    Ibu Rumah Tangga di Cilacap Curi Motor dengan Didorong, Pura-pura Kehilangan Kunci Regional 9 Oktober 2025

    Ibu Rumah Tangga di Cilacap Curi Motor dengan Didorong, Pura-pura Kehilangan Kunci
    Tim Redaksi
    CILACAP, KOMPAS.com –
    Seorang ibu rumah tangga berinisial SM (31) harus berurusan dengan polisi karena ketahuan mencuri sepeda motor di sebuah toko di Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
    Wanita single parent ini tak dapat mengelak ketika ditangkap polisi di rumahnya karena aksinya terekam kamera CCTV.
    SM mengatakan, nekat melakukan aksi tersebut karena terdesak kebutuhan hidup.
    Ia tak memiliki mata pencaharian tetap untuk menghidupi anak semata wayangnya yang berusia 8 tahun.
    “Sudah mentok banget jadi nyolong. Saya sempat kerja di Jakarta jadi PRT (Pembantu Rumah Tangga), sekarang nganggur, kadang bantu ibu di rumah,” kata SM saat ungkap kasus di Mapolresta Cilacap, Kamis (9/10/2025).
    SM mengaku, awalnya tidak ada rencana mencuri sepeda motor.
    Namun, niat jahatnya muncul saat melihat Honda Beat terparkir tanpa dikunci setang, tepatnya pada tanggal 30 September lalu.
    “Waktu itu kondisinya lagi hujan deras. Kemudian saya dorong sambil mencari tukang kunci yang jaraknya sekitar 1 kilometer,” ujar SM.
    Bahkan di tengah perjalanan, SM sempat berhenti di sebuah Koramil dan berpura-pura mencari tukang kunci.
    “Saya sempat tanya ke Koramil di mana ada tukang kunci, di situ sempat ditanya, saya beralasan kehilangan kunci. Tapi katanya tutup karena sudah sore, saya dorong lagi sampai ketemu tukang kunci,” kata SM.
    Namun, dua hari kemudian aksinya terbongkar karena terekam CCTV.
    Salah satu warga ada yang mengenali wajahnya. Dari tangan tersangka, polisi juga mengamankan satu unit Honda Beat.
    Kapolresta Cilacap Kombes Budi Adhy Buono mengatakan, selain SM, juga menangkap tiga tersangka pencurian sepeda motor yang terjadi sejak Agustus hingga September.
    Tiga tersangka tersebut memiliki jaringan berbeda. “Ada 4 tersangka dalam kasus curanmor, TKP-nya di wilayah Cilacap Selatan dan Wanareja,” kata Budi.
    Dari kejadian tersebut, polisi mengamankan tiga unit sepeda motor, kunci Y, dan beberapa lembar STNK palsu beserta mesin printer untuk mencetaknya.
    Para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara 7 tahun.
    Salah satu tersangka juga dijerat Pasal 263 KUHP karena membuat STNK palsu dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Diduga Salah Sasaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Oktober 2025

    Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Diduga Salah Sasaran Megapolitan 9 Oktober 2025

    Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Diduga Salah Sasaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Saddam Nazili (24), pemilik warung kopi di Jalan Jati Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menduga kelompok geng motor yang menyerang tempat usahanya pada Rabu (8/10/2025) dini hari bukan berniat merampok sejak awal.
    Saddam menduga para pelaku awalnya mencari anggota geng rival yang dulu kerap nongkrong di area warkop tersebut. Namun karena tak menemukan target, mereka justru menyerang secara membabi buta.
    “Mereka nyari seseorang dari geng lain. Tapi karena dikira kami bagian dari mereka, jadinya kami yang kena. Sekalian mereka manfaatin momen, lihat ada uang juga,” ujar Saddam kepada Kompas.com, Kamis (9/10/2025).
    Saddam mengatakan, kelompok itu dikenal dengan nama “Cantuk Geng”, yang kerap berkeliaran di kawasan Tanah Abang dan Kampung Jawa.
    “Mereka nongkrong di sini dulu, makanya tahu tempat ini. Malam itu juga mereka nyerang warkop lain di Kampung Jawa sebelum ke sini,” ucap dia.
    Dari pantauan rekaman CCTV, sedikitnya 15 hingga 20 orang datang mengendarai sepeda motor. Beberapa di antaranya membawa senjata tajam jenis celurit dan pistol angin.
    Mereka merusak peralatan warkop dan menembak dua orang, termasuk Saddam dan karyawannya, Andi Prasetyo (21).
    Andi menuturkan, saat kejadian dirinya sedang menghitung hasil penjualan harian bersama rekannya, Muhammad Fadlullah (25).
    Tiba-tiba, rombongan pelaku datang dan langsung mengacau di area depan warkop.
    “Kami sempat kira mereka cuma lewat, tapi ternyata langsung nyerang. Saya ditembak di dada pakai pistol angin,” kata Andi.
    Uang setoran penjualan sebesar Rp 2,3 juta yang ada di meja ikut raib. Saddam sempat mencoba menyelamatkan istri dan anaknya ke dalam ruangan, namun juga terkena tembakan di bagian dada.
    Insiden ini merupakan serangan ketiga terhadap warkop milik Saddam sejak empat bulan terakhir.
    Dua kejadian sebelumnya, kata Saddam, tidak menimbulkan korban dan tidak ditindaklanjuti karena minimnya barang bukti.
    “Yang pertama jam setengah empat pagi, yang kedua sekitar jam tujuh. Waktu itu belum ada korban dan enggak ada kerugian. Tapi yang sekarang lebih parah karena udah ada yang kena tembak,” ucap dia.
    Saddam berharap polisi meningkatkan patroli malam di kawasan Tanah Abang, terutama di titik-titik rawan seperti perempatan dan bawah flyover Jati Baru.
    “Harapannya ada sweeping rutin malam. Karena area sini rawan, sering jadi tempat kumpul geng motor,” ujar dia.
    Kasus ini kini sedang ditangani oleh Polsek Tanah Abang. Tim Satreskrim Polres Jakarta Pusat juga telah memeriksa rekaman CCTV dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk memburu para pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Mojokerto Kota Bekuk 2 Pencuri Motor, Satu Dihadiahi Timah Panas

    Polres Mojokerto Kota Bekuk 2 Pencuri Motor, Satu Dihadiahi Timah Panas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Mojokerto Kota berhasil mengamankan dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kerap beraksi di wilayah Mojokerto dan sekitarnya.

    Salah satu pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha melarikan diri saat ditangkap.

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Herdiawan Arifianto dalam pers rilisnya menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan polisi yang masuk ke Polsek Gedeg pada, Rabu (1/10/2025) pekan lalu. Korban, seorang karyawan warung kopi kehilangan sepeda motornya yang diparkir di depan tempat kerjanya pada malam sebelumnya.

    “Korban memarkirkan motornya di depan warung kopi, Sikopi sekitar pukul 20.00 WIB dalam kondisi terkunci stang dan tertutup pelindung magnet. Namun, saat pagi hari hendak membersihkan halaman, motor sudah tidak ada di tempat,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Dari laporan tersebut, tim Polsek Gedeg bersama Satreskrim Polres Mojokerto Kota langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa rekaman CCTV yang ada di warung kopi tempat korban bekerja tersebut. Hasil analisis rekaman menunjukkan dua orang pelaku yang kemudian berhasil diidentifikasi. Kedua pelaku masing-masing berinisial MHA (32), warga Gresik, dan MR, warga Lamongan.

    “Dari hasil pengembangan, keduanya telah melakukan pencurian di empat lokasi berbeda, yakni di Perak (Jombang), Kemlagi dan Gedeg (Kabupaten Mojokerto), serta Lamongan. Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dan saat ini sudah mendekam di tahanan Polres Mojokerto Kota,” katanya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Siko Sesaria Putra Suma menambahkan, salah satu pelaku dihadiahi timah panas petugas di bagian kaki lantaran hendak melarikan kabur. “Pelaku ini residivis. Diamankan di Mojokerto, di tempat kos. Dari tangan pelaku, kami mengamankan satu unit Honda Beat warna putih, satu unit Yamaha Erop,” tambahnya.

    Selain itu juga, dua kunci T, jaket, sarung tangan, topi hitam, serta sejumlah plat nomor dan sejumlah Kartu Tanda Penduduk (KTP). Modus operandi yang digunakan yakni merusak kunci pengaman motor dengan kunci T serta memotong pengaman rem cakram. Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku menjual hasil curian dengan harga sekitar Rp4 juta per unit.

    “Uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Total sudah ada lima unit motor yang berhasil kita ungkap sepanjang tahun ini, termasuk dua kasus terakhir yang kini masih dalam tahap pengembangan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan beberapa polres lain karena ada laporan serupa,” imbuhnya. [tin/ted]

  • China Punya Senjata Pembunuh Super Canggih, AS Patut Waspada

    China Punya Senjata Pembunuh Super Canggih, AS Patut Waspada

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belum lama ini, China memamerkan kapal induk terbaru yang memiliki sistem pelontar elektromagnetik bernama EMALS. Sistem tersebut bisa meluncurkan pesawat dari atas kapal.

    Aksi kapal induk Fujian itu terekam dalam video yang dirilis lembaga penyiaran negara CCTV. Terlihat pesawat tempur siluman generasi kelima J-35, pesawat tempur generasi 4,5 J-15T dan pesawat peringatan dini serta kontrol KJ-600 lepas landas dari atas kapal menuju angkasa.

    Media itu menyebut ujicoba Fujian sebagai terobosan dan tonggak sejarah untuk transformasi angkatan lautnya.

    Dengan keberhasilan ini nampaknya tinggal menunggu hitungan minggu untuk melihat peluncuran resmi Fujian untuk menjadi bagian armada Angkatan Laut China, ungkap analis militer Carl Schuster.

    EMALS atau Electromagnetic Aircraft Launch System membuat pesawat pengangkut dengan muatan senjata dan bahan bakar lebih berat dapat lepas landas. Sistem itu dilengkapi dengan landasan tipe lompat ski jadi membuat pesawat bisa menyerang target dari jarak yang lebih jauh, dikutip dari CNN Internasional, Kamis (9/10/2025).

    Menurut para analis, kemampuan Fujian itu bisa memberikan kapal jangkauan tempur yang lebih baik dibandingkan pendahulunya. Jadi memberikan kemampuan pada PLAN (People’s Liberation Army Navy/Angkata Laut Tentara Pembebasan Rakyat) atau disebut dengan blue-water.

    Sistem serupa EMALS sendiri hanya dimiliki oleh Amerika Serikat (AS), musuh bebuyutan China. Negara itu menempatkan sistem pelontar pada USS Gerald R Ford.

    AS mengandalkan ketapel bertenaga uap untuk meluncurkan pesawat. Selain itu juga memanfaatkan tenaga nuklir, yang tidak ditemukan pada Fujian milik China.

    Dengan tenaga nuklir itu, kapal induk AS dpaat berada di laut selama persediaan masih ada. Sementara Fujian menggunakan bahan bakar konvensional, jadi harus berlabuh atau menggunakan kapal tanker saat kehabisan bahan bakar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan di Kota Lama Usai Marak Pencurian Lampu Dekorasi

    Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan di Kota Lama Usai Marak Pencurian Lampu Dekorasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperketat pengawasan di kawasan wisata Kota Lama setelah maraknya aksi pencurian lampu pengindah dekorasi oleh pihak tak bertanggung jawab. Kejadian ini dilaporkan terjadi di beberapa titik, termasuk di Jalan Nias dan Jalan Panggung, Kamis (9/10/2025).

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya telah menyiagakan personel patroli rutin dan memperkuat sistem pemantauan CCTV di sejumlah titik rawan guna mencegah kejadian serupa terulang.

    “Kita lakukan terus patroli, teman-teman berputar (keliling patroli) di lokasi. Yang kedua, kita juga memasang CCTV dan berkoordinasi dengan kepolisian,” kata Eri Cahyadi, Kamis (9/10/2025).

    Selain lampu dekoratif, pencurian juga dilaporkan menyasar kabel-kabel yang tertanam di bawah tanah. “Gak lampu tok (tidak hanya lampu), onok kabel barang sing ilang (ada kabel juga yang hilang). Nang ngisor got isok ilang (di saluran air got bisa hilang),” ungkapnya.

    Eri mengaku miris dengan aksi tersebut dan menilai bahwa pengawasan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ia mengajak masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas umum yang dibangun menggunakan APBD, karena keberadaannya mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata.

    “Ayo dijaga. Kalau barang ini dijaga, maka Kota Lama itu akan semakin bagus, maka semakin banyak yang datang, hotel, tempat usaha akan semakin laris,” ucapnya. [rma/beq]

  • Kisah Pembobol Toko Sembako di Sumobito Jombang: Dari Pelarian hingga Menyerahkan Diri

    Kisah Pembobol Toko Sembako di Sumobito Jombang: Dari Pelarian hingga Menyerahkan Diri

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang pria yang nekat membobol toko sembako di depan Pasar Sumobito, Jombang, akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Pelaku, yang diketahui berinisial DT (37), warga Desa/Kecamatan Sumobito, mengaku bahwa dirinya terdesak oleh utang hingga memilih jalan kejahatan.

    Namun, kisahnya yang penuh liku ini akhirnya berakhir di ruang tahanan, setelah ia sempat melarikan diri ke Bali dan merasa dikejar oleh kepolisian.

    Pada malam Selasa, 30 September 2025, sekitar pukul 00.15 WIB, DT yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang, dengan sengaja merencanakan aksinya. Ia menyamar dengan memakai mukena hijau, menutupi wajahnya dengan penutup ala ninja, dan menggunakan linggis untuk mencongkel jendela toko ‘Berkah Merdeka’, milik Muhammad Fauzi Ridwan, yang menjual sembako.

    Melalui tembok belakang, ia berhasil masuk dan menguras barang-barang yang ada di dalam toko. Rokok sebanyak 86 bungkus dan uang tunai Rp400 ribu menjadi barang curian yang berhasil dibawa kabur oleh pelaku.

    Namun, usaha untuk melarikan diri ke Bali hanya berlangsung singkat. Merasa dikejar oleh pihak kepolisian, DT memilih untuk kembali ke Jombang dan menyerahkan diri pada 5 Oktober 2025, tepatnya di Polsek Sumobito.

    AKP Margono Suhendra, Kasatreskrim Polres Jombang, mengungkapkan bahwa pelaku sebelumnya sudah menjadi residivis, dengan hukuman penjara pada tahun 2011 atas kasus serupa.

    “DT sudah kami tetapkan sebagai tersangka, dan sekarang ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya,” ujar Margono dalam konferensi pers di Polres Jombang, Kamis (9/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, DT tampil dengan mengenakan pakaian tahanan oranye.

    Tindakan nekat ini dilakukan DT bukan tanpa alasan. Menurut pengakuannya, hasil pencurian digunakan untuk menutupi utang-utang pribadinya, termasuk utang pinjaman online yang menumpuk.

    Polisi yang menyita barang bukti berupa mukena, linggis, dan sejumlah barang lainnya, kini harus memproses DT yang kembali harus mendekam di penjara selama tujuh tahun ke depan. Ia dijerat dengan pasal 363 Ayat (1) ke-5e KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

    Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat rekaman CCTV aksi pelaku yang viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak DT dengan hati-hati menguras toko sembako, sembari menutupi identitasnya dengan topeng ninja.

    Setelah berhasil membawa kabur barang hasil curian, ia pun melarikan diri dengan rasa takut yang akhirnya membawa penyerahan diri pada pihak berwajib. [suf]

  • Truk Berkecepatan Tinggi di Polman Tabrak Rumah dan Apotek hingga Hancur
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Oktober 2025

    Truk Berkecepatan Tinggi di Polman Tabrak Rumah dan Apotek hingga Hancur Regional 8 Oktober 2025

    Truk Berkecepatan Tinggi di Polman Tabrak Rumah dan Apotek hingga Hancur
    Tim Redaksi
    POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com
    – Kcelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Rabu (8/10/2025) pagi.
    Kecelakaan tersebut melibatkan truk yang mengakut kontainer berisi bahan furnitur menabrak rumah dan apotek.
    Tabrakan iut menyebabkan kerusakan parah pada kedua bangunan tersebut.
    Diduga, sopir kontainer yang mengemudikan kendaraan dengan nomor polisi DD 8667 EI dalam kondisi mengantuk, sehingga kehilangan kendali dan menabrak atap kanopi serta apotek.
    Meskipun pemilik rumah dan pengelola apotek selamat karena berada di ruang lain saat kejadian, bangunan tersebut ambruk dan mengakibatkan kerugian materiil yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
    Rekaman CCTV menunjukkan momen saat mobil kontainer tersebut menabrak bangunan sekitar pukul 06.00 WITA.
    Kepala Polsek Wonomulyo, Iptu Amiruddin Gena, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi saat mobil kontainer melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Makassar menuju Kabupaten Mamuju.

    “Mobil kontainernya sedang membawa furnitur. Kemungkinan sopirnya mengantuk hingga menyeruduk rumah dan apotek hingga ambruk,” ungkapnya.
    Truk mengalami kerusakan parah di bagian depan seusai menabrak.
    Sementara sopir bernama Syahrul hanya mengalami luka ringan dan telah diamankan di kantor polisi terdekat.
    Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kecelakaan tersebut menyebabkan kemacetan panjang di jalan trans Sulawesi, baik dari arah Makassar menuju Mamuju maupun sebaliknya.
    Pemilik rumah, Hajja Bahia, meminta agar pihak perusahaan pemilik kontainer bertanggung jawab atas kerugian yang dialaminya akibat kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lima Demonstran di Jember Segera Disidangkan

    Lima Demonstran di Jember Segera Disidangkan

    Jember (beritajatim.com) – Proses hukum lima orang demonstran yang ditangani Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, sudah dinyatakan P21 dan segera dilimpahkan ke pengadilan untuk disidangkan.

    Saat ini Polres Jember menahan delapan orang pengunjuk rasa yang diduga merusak fasilitas umum dan melemparkan bom molotov dalam aksi pada 30 Agustus 2025. “Tinggal tiga orang yang masih dalam tahap pemberkasan, tahap satu,” kata Kepala Unit Pidana Umum Inspektur Satu Bagus Setiawan, Rabu (8/10.2025).

    Semua tersangka, menurut Bagus, didampingi penasihat hukum. “Jadi, tidak ada kita tidak transparan dan tidak ada kekerasan sedikitpun,” katanya.

    Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional Satuan Intelijen Inspektur Satu Wawan Sugianto mengatakan, pihaknya tidak mengamankan aktivis yang memprakarsai aksi damai pada 30 Agustus 2025. “Yang kami amankan adalah massa di luar yang melakukan aksi unjuk rasa ke Mapolres Jember,” katanya.

    Polres Jember, menurut Wawan, justru mengapresiasi aksi mahasiswa yang berjalan tertib. “Dilihat dari situasi nasional yang berkembang sampai saat ini, alhamdulillah, sudah aman,” katanya.

    Aksi perusakan dilakukan para tersangka ini setelah aksi unjuk rasa dinyatakan berakhir pada pukul 16.00 WIB oleh koordinator dari Badan Eksekutif Mahasiswa dan kelompok Cipayung yang terdiri atas HMI, GMNI, dan PMII.

    Menurut Wawan, kurang lebih ada 50-60 orang massa cair yang bertahan di Markas Polres Jember. “Pada pukul 18.00 kurang sedikit, saat azan magrib, berkumandang, massa cair menarik diri keluar dari dari Mapolres Jember dan bergeser ke Bundaran Jalan Kartini,” katanya.

    Menurut Bagus, massa yang tersisa di Jalan Kartini merusak dan membakar tenda pos pantau milik Satuan Lalu Lintas Polres Jember. Mereka juga melemparkan bom molotov. “Imbauan sudah dilakukan lagi. Tapi tetap massa tidak bubar,” katanya.

    Akhirnya setelah aksi itu, polisi bergerak. “Beberapa alat bukti petunjuk kami mengarah kepada tujuh orang,” kata Bagus.

    Menurut Bagus, pengamanan tujuh orang itu tidak melalui upaya paksa atau penangkapan. Mereka bersedia dimintai keterangan di Markas Polres Jember. “Tujuh orang ini semuanya kooperatif dan mengakui bahwa petunjuk yang kami dapat, baik video amatir di medsos maupun dari CCTV, adalah yang bersangkutan,” katanya.

    “Dari proses interogasi, kami lakukan pemeriksaan sebagai saksi, dan kami lakukan pendalaman sesuai dengan KUHAP. Telah terpenuhi dua alat bukti untuk kita naikkan statusnya sebagai tersangka.. Jadi yang perlu kami garisbawahi bahwa untuk tujuh orang awal ini tidak ada proses penangkapan ataupun upaya paksa,” kata Bagus.

    Dari tujuh orang itu, dua orang masih anak-anak. Polisi memakai Undang-Undang Perlindungan Anak. Mereka tidak ditahan dan ditangani Balai Pemasyarakatan (Bapas). Mereka masih berstatus pelajar SMA kelas 1, dan mengaku hanya ikut-ikutan.

    “Dua orang ini sedang menjalani sanksi sosial di Dinas Sosial. Dari sekolahnya sebenarnya mereka sudah menjalani masa hukuman. Tapi karena mendengar di medsos ada aksi,-mereka ikut-ikutan hingga melakukan pengerusakan atau pembakaran,” kata Bagus.

    Sementara lima orang lainnya dinaikkan statusnya menjaid tersangka. “Ada pengembangan terhadap terduga pelaku lain yang dikenali, termasuk yang berinisial F. Jadi salah satu tersangka menyampaikan bahwa dia terhasut oleh F yang menyampaikan kalimat provokatif,” kata Bagus.

    “Dari awal pemeriksaan saksi, langsung didampingi LBH dari Surabaya. Jadi tidak ada proses hukum yang tidak transparan,” kata Bagus.

    Polisi kemudian menetapkan F sebagai tersangka. “Mengembang dua orang lagi yang dikenali oleh teman-teman yang sudah kami tetapkan tersangka,” kata Bagus.

    Bagus mengatakan, para tersangka bisa ditemui. “Semuanya boleh melihat ada tidak kita melakukan paksaan dan intimidasi dan lain sebagainya. Kita terbuka. Dari teman-teman aktivis juga sudah ada yang menjenguk tersangka. Kita izinkan. Kita enggak membatasi ketemu siapa-siapa,” jelasnya.

    Delapan orang tersangka tersebut bukan bagian dari elemen organisasi yang memprakarsai aksi damai di Mapolres Jember. “Kalau teman-teman mahasiswa ingin bertatap muka dengan para tersangka yang sudah kami amankan, monggo dipersilakan,” kata Bagus.

    Surat penanguhan penahanan terhadap F dari LBH Surabaya sudah diterima Polres Jember. “Masih dalam tahap pertimbangan pimpinan. Kebijakan itu ada di pimpinan. Tidak ada kita istilahnya mengkriminalisasi aksi, apalagi aksi yang sudah digagas oleh teman-teman aktivis,” kata Bagus. [wir]