Produk: CCTV

  • Bandit Curanmor Surabaya ‘Robot’ Beraksi di 24 Lokasi, Ditembak Polisi di Kedua Kaki

    Bandit Curanmor Surabaya ‘Robot’ Beraksi di 24 Lokasi, Ditembak Polisi di Kedua Kaki

    Surabaya (beritajatim.com) – MJR (33) alias Robot, bandit curanmor asal Surabaya yang ditembak di kedua kakinya oleh anggota Polsek Sukolilo, ternyata merupakan penjahat jalanan yang cukup mentereng. Dalam kurun Mei hingga September 2025, MJR tercatat telah beraksi di 24 lokasi berbeda di wilayah Surabaya.

    Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Iptu Adjie Riski Ananda, mengungkapkan bahwa MJR adalah residivis kambuhan yang sudah lima kali keluar-masuk penjara karena kasus pencurian. Ia baru saja bebas pada awal Mei 2025, namun bukannya berubah, justru kembali melakukan aksi kejahatan karena alasan ekonomi.

    “Dari pengakuannya, sejak keluar penjara pada Mei 2025 hingga ditangkap kemarin (September), total sudah ada 24 lokasi yang disatroni. Tapi pengakuan itu masih kami dalami,” ujar Adjie, Sabtu (18/10/2025).

    Dari hasil pemeriksaan, MJR biasa menjual hasil curiannya kepada penadah berinisial AR di kawasan Sidotopo. Kini, AR juga telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. “Untuk penadahnya sudah kami amankan, dan saat ini masih kami dalami lagi,” tambah Adjie.

    Adjie menjelaskan, MJR kerap menyasar kos-kosan dan area kampus, dengan target utama barang elektronik bernilai tinggi seperti laptop, kamera, dan ponsel. Namun jika menemukan kesempatan, ia tak segan mencuri sepeda motor milik korban.

    “Dia spesialis pembobol tempat tinggal. Biasanya mengambil laptop, kamera, dan barang berharga lainnya. Tapi kalau ada kunci motor di tempat, langsung dibawa kabur,” jelasnya.

    Sebelumnya, anggota Polsek Sukolilo menembak kedua kaki MJR karena melawan saat hendak diamankan di kawasan Wonosari, Rabu (8/10/2025).

    Kapolsek Sukolilo, AKP Sigit Wahyu, mengatakan penangkapan dilakukan setelah petugas menerima laporan pembobolan kos dan pencurian motor Yamaha Nmax di Keputih, 22 Juli 2025 lalu. “Setelah memeriksa saksi dan rekaman CCTV di lokasi, kami pastikan pelakunya adalah MJR alias Robot,” ujar Sigit.

    MJR akhirnya berhasil dibekuk setelah keberadaannya terdeteksi oleh tim opsnal. Namun karena berusaha melawan, polisi terpaksa melepaskan tembakan tegas dan terukur ke kedua kakinya. “Tindakan tegas itu sesuai prosedur karena pelaku melawan saat diamankan,” tegas Sigit.

    Data kepolisian menunjukkan bahwa MJR telah lima kali dipenjara atas kasus serupa. Kepada petugas, ia mengaku kembali mencuri karena kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah bebas dari penjara. (ang/kun)

  • Pastikan Performa, SPBU Pertamina Diaudit Lembaga Independen Auditor Internasional

    Pastikan Performa, SPBU Pertamina Diaudit Lembaga Independen Auditor Internasional

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga melaksanakan audit menyeluruh terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Langkah itu sebagai bagian dari upaya menjaga mutu dan standar operasional.

    Audit ini meliputi seluruh SPBU yang dikelola Pertamina maupun SPBU yang dikelola mitra swasta di seluruh Indonesia. Audit ini telah dilakukan Pertamina sejak 2007 sampai dengan saat ini untuk menjaga konsistensi pelayanan BBM di SPBU kepada masyarakat. 

    Adapun, audit dilaksanakan oleh lembaga independen internasional yang berbeda-beda sesuai dengan periode kontrak di mana perusahaan yang pernah melakukan audit SPBU Pertamina diantaranya Bureau Veritas, TUV Rheinland, dan Intertek Group PLC. 

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan, audit lapangan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga mutu dan kredibilitas layanan energi nasional. 

    “SPBU adalah wajah Pertamina Patra Niaga di mata publik. Melalui audit bersama lembaga independen, kami memastikan setiap titik layanan beroperasi dengan prinsip integritas, akurasi, dan keselamatan tinggi. Kami ingin memastikan SPBU Pertamina selalu menjadi tempat yang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujar Roberth melalui keterangan resmi, Sabtu (18/10/2025).

    Dia mengatakan lembaga independen auditor internasional itu menilai kesesuaian operasional SPBU Pertamina Patra Niaga berdasarkan standar global. Pemeriksaan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari teknis dan administrasi hingga aspek keselamatan dan pelayanan pelanggan.

    Roberth mengatakan, dalam prosesnya, tim auditor independen ini meninjau kelengkapan dokumen operasional seperti checklist harian, pencatatan stok, kualitas BBM, dokumen pengiriman dua periode terakhir, serta sistem penggajian dan penghargaan petugas. 

    Selain itu, audit juga meliputi pengecekan sistem keamanan dan infrastruktur SPBU termasuk rekaman CCTV selama satu bulan terakhir, panel listrik, tombol darurat (Emergency Stop Button), hingga kesiapan genset cadangan.

    Untuk tampilan fisik SPBU, Auditor juga melakukan pemeriksaan dan penilaian terkait visual area SPBU, mencakup kebersihan dan kerapian plang serta totem SPBU, serta kondisi area bongkar BBM yang harus selalu kering dan aman. 

    Selain itu, aspek keselamatan juga tidak ketinggalan menjadi fokus utama melalui pengecekan alat pemadam api ringan (APAR), rambu keselamatan, oil catcher sebagai penampung limbah minyak, serta oil spill kit di setiap pulau pompa.

    Untuk menjamin kualitas dan ketepatan takaran BBM, dilakukan pengujian tera, pengukuran suhu, dan densitas sesuai standar ASTM (American Standard Tables for Measurement). Tim auditor independen ini juga memastikan keabsahan segel metrologi pada dispenser serta memastikan tidak ada modifikasi non-standar. 

    Dari sisi layanan, audit turut menilai kesiapan operator dalam mengikuti SOP, termasuk kerapihan seragam dan interaksi dengan pelanggan sebagai bagian dari evaluasi customer experience.

    Lebih lanjut, Roberth menambahkan bahwa kegiatan audit ini merupakan bagian dari program evaluasi berkala yang dilakukan Pertamina Patra Niaga di seluruh jaringan SPBU, baik yang dikelola langsung oleh Pertamina maupun oleh mitra swasta.

    “Hasil asesment akan menjadi dasar bagi perbaikan berkelanjutan agar setiap titik layanan mampu memberikan energi yang tepat, aman, dan terpercaya bagi masyarakat,” tutup Roberth.

  • Jaga Takaran BBM & Mutu, SPBU Pertamina Ternyata Rutin Diaudit

    Jaga Takaran BBM & Mutu, SPBU Pertamina Ternyata Rutin Diaudit

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga memastikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sesuai dengan mutu dan standar operasional. SPBU kelolaan Pertamina juga menjalankan tahap audit menyeluruh, termasuk milik mitra swasta di seluruh Indonesia.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan audit lapangan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga mutu dan kredibilitas layanan energi nasional. Audit dilakukan sejak tahun 2007 hingga saat ini sebagai upaya menjaga pelayanan BBM di SPBU kepada masyarakat

    “SPBU adalah wajah Pertamina Patra Niaga di mata publik. Melalui audit bersama lembaga independen, kami memastikan setiap titik layanan beroperasi dengan prinsip integritas, akurasi, dan keselamatan tinggi. Kami ingin memastikan SPBU Pertamina selalu menjadi tempat yang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujar Roberth dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/10/2025).

    Audit SPBU ini dilaksanakan lembaga independen internasional yang berbeda sesuai periode kontrak. Lembaga auditor internasional ini memberi penilaian operasional SPBU Pertamina berdasarkan standar global.

    Beberapa lembaga audit tersebut, yakni Bureau Veritas, TUV Rheinland, dan Intertek Group PLC. Pemeriksaan mencakup berbagai aspek penting, dari teknis, administrasi, hingga aspek keselamatan dan pelayanan pelanggan.

    Biasanya, tim auditor ini meninjau kelengkapan dokumen operasional seperti checklist harian, pencatatan stok, kualitas BBM, dokumen pengiriman dua periode terakhir, serta sistem penggajian dan penghargaan petugas. Selain itu, pengecekan sistem keamanan dan infrastruktur SPBU, termasuk rekaman CCTV sebulan terakhir, panel listrik, tombol darurat, hingga kesiapan genset cadangan.

    Untuk tampilan fisik SPBU, tim auditor melakukan pemeriksaan dan penilaian terkait visual area SPBU, mencakup kebersihan dan kerapian plang serta totem SPBU, serta kondisi area bongkar BBM yang harus selalu kering dan aman.

    Pada aspek keselamatan, pengecekan dilakukan terhadap alat pemadam api ringan (APAR), rambu keselamatan, oil catcher sebagai penampung limbah minyak, serta oil spill kit di setiap pulau pompa.

    Tim auditor juga melakukan pengujian tera, pengukuran suhu, dan densitas sesuai standar American Standard Tables for Measurement (ASTM) untuk menjamin kualitas dan ketepatan takaran BBM.

    Setelahnya, tim auditor memastikan keabsahan segel metrologi pada dispenser serta memastikan tidak ada modifikasi non-standar. Dari sisi layanan, audit turut menilai kesiapan operator dalam mengikuti SOP, termasuk kerapihan seragam dan interaksi dengan pelanggan sebagai bagian dari evaluasi customer experience.

    Roberth menambahkan, kegiatan audit menjadi bagian dari program evaluasi berkala yang dilakukan Pertamina di seluruh jaringan SPBU, baik yang dikelola langsung oleh Pertamina maupun oleh mitra swasta.

    “Hasil asesmen akan menjadi dasar bagi perbaikan berkelanjutan agar setiap titik layanan mampu memberikan energi yang tepat, aman, dan terpercaya bagi masyarakat,” tutup Roberth.

    (fdl/fdl)

  • Duduk Perkara Terbongkarnya Polisi di Melawi Kalbar Terlibat Kasus Sabu

    Duduk Perkara Terbongkarnya Polisi di Melawi Kalbar Terlibat Kasus Sabu

    Liputan6.com, Jakarta Seorang bintara anggota Polres Melawi berinisial MG diduga terlibat kasus sabu. Dia dijemput Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat di asrama Polri, Kamis (16/10/2025). Terkait perkara ini, Kasi Humas Polres Melawi Aiptu Samsi membantah informasi penggerebekan lima kilogram sabu di asrama polisi.

    “Benar MG anggota Polres Melawi, namun tidak ada penggerebekan. Penjemputan dilakukan atas koordinasi pimpinan,” kata Samsi, Sabtu (18/10/2025).

    Dia menegaskan inforasmi soal barang bukti 5 kilogram sabu tidak benar. Proses penanganan perkara sepenuhnya dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda Kalbar.

    “Jumlah barang bukti kami tidak tahu. Semua ditangani langsung Polda,” tegas Samsi.

    Kasus ini bermula dari laporan Bea Cukai Kalimantan Barat yang menemukan paket mencurigakan di ekspedisi Pontianak. Setelah diselidiki, paket diduga dikirim oleh MG melalui ekspedisi cabang Melawi.

    Isi paket lima klip plastik berisi serbuk kristal mirip sabu dengan berat bruto 523 gram. Rekaman CCTV memperkuat identifikasi MG sebagai pengirim.

    Menindaklanjuti temuan itu, Ditresnarkoba Polda Kalbar berkoordinasi dengan pimpinan Polres Melawi untuk menjemput MG di markas setempat.

  • Audit Performa SPBU, Pertamina Gandeng Lembaga Internasional

    Audit Performa SPBU, Pertamina Gandeng Lembaga Internasional

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga berkomitmen menghadirkan layanan energi yang berkualitas, aman, dan terpercaya untuk masyarakat. Sebagai bagian dari upaya menjaga mutu dan standar operasional, perusahaan melaksanakan audit menyeluruh terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), meliputi seluruh SPBU yang dikelola Pertamina maupun SPBU yang dikelola mitra swasta di seluruh Indonesia.

    Audit ini telah dilakukan Pertamina sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini untuk menjaga konsistensi pelayanan BBM di SPBU kepada masyarakat.

    Audit dilaksanakan oleh lembaga independen internasional yang berbeda-beda sesuai dengan periode kontrak dimana perusahaan yang pernah melakukan audit SPBU Pertamina diantaranya Bureau Veritas, TUV Rheinland, dan Intertek Group PLC. Lembaga independen auditor internasional menilai kesesuaian operasional SPBU Pertamina Patra Niaga berdasarkan standar global.

    Pemeriksaan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari teknis dan administrasi hingga aspek keselamatan dan pelayanan pelanggan.

    Dalam prosesnya, tim auditor independen ini meninjau kelengkapan dokumen operasional seperti checklist harian, pencatatan stok, kualitas BBM, dokumen pengiriman dua periode terakhir, serta sistem penggajian dan penghargaan petugas.

    Selain itu, audit juga meliputi pengecekan sistem keamanan dan infrastruktur SPBU termasuk rekaman CCTV selama satu bulan terakhir, panel listrik, tombol darurat (Emergency Stop Button), hingga kesiapan genset cadangan.

    Untuk tampilan fisik SPBU, Auditor juga melakukan pemeriksaan dan penilaian terkait visual area SPBU, mencakup kebersihan dan kerapian plang serta totem SPBU, serta kondisi area bongkar BBM yang harus selalu kering dan aman. Aspek keselamatan juga tidak ketinggalan menjadi fokus utama melalui pengecekan alat pemadam api ringan (APAR), rambu keselamatan, oil catcher sebagai penampung limbah minyak, serta oil spill kit di setiap pulau pompa.

    Untuk menjamin kualitas dan ketepatan takaran BBM, dilakukan pengujian tera, pengukuran suhu, dan densitas sesuai standar ASTM (American Standard Tables for Measurement). Tim auditor independen ini juga memastikan keabsahan segel metrologi pada dispenser serta memastikan tidak ada modifikasi non-standar.

    Dari sisi layanan, audit turut menilai kesiapan operator dalam mengikuti SOP, termasuk kerapihan seragam dan interaksi dengan pelanggan sebagai bagian dari evaluasi customer experience.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan bahwa audit lapangan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga mutu dan kredibilitas layanan energi nasional.

    “SPBU adalah wajah Pertamina Patra Niaga di mata publik. Melalui audit bersama lembaga independen, kami memastikan setiap titik layanan beroperasi dengan prinsip integritas, akurasi, dan keselamatan tinggi. Kami ingin memastikan SPBU Pertamina selalu menjadi tempat yang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujar Roberth.

    Lebih lanjut, Roberth menambahkan bahwa kegiatan audit ini merupakan bagian dari program evaluasi berkala yang dilakukan Pertamina Patra Niaga di seluruh jaringan SPBU, baik yang dikelola langsung oleh Pertamina maupun oleh mitra swasta.

    “Hasil asesmen akan menjadi dasar bagi perbaikan berkelanjutan agar setiap titik layanan mampu memberikan energi yang tepat, aman, dan terpercaya bagi masyarakat,” tutup Roberth.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Anti Puspitasari Pernah Bantah Punya Akun Michat, Kini Tewas saat Open BO

    Anti Puspitasari Pernah Bantah Punya Akun Michat, Kini Tewas saat Open BO

    GELORA.CO – Misteri kematian Anti Puspitasari (22), wanita hamil yang ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis Palembang, mulai terungkap setelah pelaku Febrianto (22) berhasil ditangkap polisi.

    Misteri kematian wanita hamil yang ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis, Palembang, Sabtu (11/10/2025) lalu, kini mulai menemui titik terang.

    Pelaku pembunuhan diketahui bernama Febrianto (22).

    Setelah empat hari buron, petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil menangkapnya di Desa Sido Mulya Jalur 18 pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45 WIB.

    Dari hasil pemeriksaan, Febrianto mengaku nekat membunuh Anti karena kesal.

    Ia merasa korban mengingkari janji untuk berhubungan badan dua kali sesuai perjanjian awal dengan tarif Rp300 ribu.

    “Dia sudah dua kali menolak. Aku kesal, akhirnya aku bungkam pakai bajunya dari belakang,” ujar Febrianto kepada penyidik.

    Atas kekesalannya itulah, Febri emosi dan berbuat nekat.

    Kepada penyidik, Febri menceritakan caranya membunuh Anti yang tengah hamil muda.

    “Saya dari belakang, saya bungkam pakai baju korban. Terus dianya enggak bisa bicara, aku ikat. Dia masih gerak,” pungkas Febri.

    “Saya habis ngiket enggak main (hubungan badan) sama sekali, langsung pergi ke rumah, naik motor korban,” sambungnya.

    Masa lalu Anti

    Penangkapan ini pun membuka masa lalu Anti yang ternyata fotonya pernah kepergok ada di akun open BO tiga tahun silam.

    Kabar bahwa foto Anti pernah digunakan di akun open BO sekitar tiga tahun lalu pun akhirnya mencuat kembali.

    Saat itu Anti tak tinggal diam, ia pun segera membantah keras tuduhan miring yang dilayangkan kepadanya.

    Ia pun menegaskan jika akun tersebut bukan miliknya.

    Dalam unggahan di Facebook pada 19 Desember 2022, Anti menulis klarifikasinya.

    “Di sini aku nak klarifikasi ee klo misalnya kamu buka mi chat trus ketemu akun atas nama Sindy Permata Sari trus fotonyo makek foto aku, itu bukan aku ee. Karno aku dak meraso maen mi chat… Aku bakal bawa ini ke jalur hukum. Jadi aku minta kalian jangan gampang percoyo.”

    Tiga tahun kemudian, Anti ternyata ketahuan melakukan open BO lewat media sosial.

    Hal ini terungkap ketika korban ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis.

    Pelaku pembunuhannya adalah Febrianto, pelanggan Anti di platform open BO.

    Ia mengaku bertemu dengan Anti melalui media sosial khusus open BO di Palembang, lalu mengobrol dan merencanakan pertemuan.

    Akhirnya, pada Jumat (10/10/2025), mereka bertemu dan check in hotel bersama.

    Sebelum pertemuan, Febrianto menanyakan tarif kepada Anti.

    Korban menyebut Rp300 ribu untuk dua kali main, dan negosiasi pun disepakati.

    CCTV menunjukkan mereka check in pukul 16.00 WIB menggunakan KTP Febrianto.

    Sekitar pukul 18.00 WIB, Febrianto keluar sendiri, meninggalkan Anti di kamar.

    Keesokan harinya, petugas hotel yang hendak mengecek karena waktu check out menemukan Anti sudah tewas.

    Suami tak Kenal Febrianto

    Sebelumnya terkait dengan pria yang terekam CCTV di lokasi kejadian, Adi Rosadi mengaku tidak mengenali sosok tersebut.

    “Saya tidak mengenali pria itu, pak,” kata Adi, menanggapi pertanyaan tentang identitas pria yang terekam kamera pengawas di hotel tempat istrinya ditemukan tewas.

    Adi Rosadi juga mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang ia rasakan sebelum kematian istrinya.

    Ia bercerita Anti bahkan tak hadir ke dalam mimpinya sejak malam pertama kematian sang istri.

    “Tak ada tanda-tanda, pak. Apalagi saya tidak pernah bermimpi tentangnya, sejak malam pertama hingga tadi malam,” ujar Adi, yang merasa sangat kehilangan.

    Namun, Adi Rosadi menyebutkan bahwa dirinya merasa ada yang berbeda pada wajah istrinya saat terakhir kali bertemu.

    Akan tetapi Adi Rosadi tidak menganggap serius firasatnya kala itu.

    Dijelaskan Adi Rosadi, saat itu wajah sang istri berbeda, bahkan Anti sangat lesu di hari itu.

    “Memang istri saya terlihat berbeda wajahnya saat terakhir kali mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ceria, tapi waktu itu terlihat berbeda. Dia juga lesu seharian, sampai akhirnya mengantarkan saya kerja,” tutup Adi, sembari mengenang pertemuan terakhir dengan almarhumah.

  • Bandit Curanmor Surabaya Ditembak Polsek Sukolilo Ngaku Nemu Kunci Nmax di Kos

    Bandit Curanmor Surabaya Ditembak Polsek Sukolilo Ngaku Nemu Kunci Nmax di Kos

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit Curanmor Surabaya berinisial MJR (33) yang ditembak anggota opsnal Polsek Sukolilo mengaku tidak berniat mencuri sepeda motor Nmax milik warga Keputih pada 22 Juli 2025 lalu.

    Ia mengaku saat itu hanya ingin mengambil laptop milik korban. Namun saat akan membawa hasil curian pergi, ia melihat kunci sepeda motor Nmax milik korban.

    Kapolsek Sukolilo AKP Sigit Wahyu mengatakan, tersangka merupakan pelaku spesialis pembobolan. Ia tercatat pernah dipenjara lima kali karena kasus pencurian.

    “Tersangka sudah bolak-balik masuk penjara. Namun tetap melakukan aksi pencurian,” kata Sigit, Sabtu (18/10/2025).

    Sigit mengungkap MJR selalu beraksi sendirian. Termasuk ketika melakukan pencurian motor Nmax milik warga Keputih. Ia awalnya membobol kos di jalan Bumi Marina, Keputih dengan tujuan mencuri benda berharga.

    Ketika di dalam kamar kos, MJR hanya menemukan jam tangan. Saat hendak pergi, ia melihat kunci kontak motor Nmax milik korban.

    “Selain jam tangan, tersangka juga mencuri sepeda motor korban,” jelas Sigit.

    Korban baru mengetahui sepeda motornya hilang saat dikabari temannya berinisial M. Saat itu korban meminta agar M mencari STNK mobil di dalam kamar kos.

    “Dari saksi M bari diketahui motor milik korban hilang. Lalu kejadian itu dilaporkan ke Polsek Sukolilo,” tutur Sigit.

    Pengalaman MJR sebagai penjahat jalanan membuat ia susah ditangkap. Ia baru diamankan pada 8 Oktober 2025 lalu. Ketika tempat persembunyiannya di Wonosari digerebek anggota, MJR tidak langsung menyerah. Ia melawan dengan mencoba kabur melewati plafon.

    “Karena terus melawan, kami terpaksa lumpuhkan kedua kakinya dengan timah panas. Saat ini masih kami periksa lebih lanjut,” jelasnya.

    Pengakuan MJR, sepeda motor Nmax hasil curian itu dijual pada seseorang berinisial AR di Sidotopo. Motor tersebut dijual dengan harga Rp 8 juta.

    “Saat ini kami masih dalami berapa lokasi yang sudah disatroni oleh pelaku,” pungkas Sigit.

    Diketahui sebelumnya, Anggota Polsek Sukolilo terpaksa menembak kedua kaki bandit curanmor berinisial MJ (39) warga Semampir karena melawan saat diamankan, Rabu (8/10/2025). Diketahui, MJR sudah lima kali masuk penjara karena kasus pencurian.

    Kapolsek Sukolilo AKP Sigit Wahyu mengatakan MJR diamankan usai anggotanya menerima laporan pencurian pembobolan kos dan sepeda motor Nmax di Keputih pada 22 Juli 2025 lalu. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, anggota opsnal Unit Reskrim Polsek Sukolilo mendapatkan identitas MJR alias Robot sebagai pelaku pencurian.

    “Setelah kami periksa saksi dan CCTV di sekitar lokasi, kami pastikan jika tersangka adalah MJR,” kata Sigit, Sabtu (18/10/2025).

    Anggota opsnal Polsek Sukolilo lantas mendeteksi keberadaan MJR di sebuah tempat di Wonosari. MJR pun berhasil diamankan. Walaupun petugas kepolisian terpaksa melepas tembakan ke kedua kaki MJR karena melawan saat akan diamankan. (ang/ian)

  • Pertamina Patra Niaga pastikan SPBU diaudit lembaga internasional

    Pertamina Patra Niaga pastikan SPBU diaudit lembaga internasional

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga memastikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) perusahaannya telah diaudit oleh lembaga auditor independen internasional.

    Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan perusahaannya terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan energi yang berkualitas, aman dan terpercaya bagi masyarakat.

    Menurut dia, sebagai bagian dari upaya menjaga mutu dan standar operasional, perusahaan melaksanakan audit menyeluruh SPBU yang meliputi seluruh SPBU yang dikelola Pertamina dan SPBU yang dikelola mitra swasta di seluruh Indonesia.

    “Audit ini telah dilakukan Pertamina sejak 2007 sampai dengan saat ini untuk menjaga konsistensi pelayanan BBM di SPBU kepada masyarakat,” katanya, menjelaskan.

    Roberth menambahkan audit dilaksanakan oleh lembaga independen internasional yang berbeda-beda sesuai dengan periode kontrak.

    Sejumlah perusahaan yang pernah melakukan audit SPBU Pertamina di antaranya Bureau Veritas, TUV Rheinland, dan Intertek Group PLC.

    Ia mengatakan lembaga auditor independen internasional menilai kesesuaian operasional SPBU Pertamina Patra Niaga berdasarkan standar global.

    Pemeriksaan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari teknis dan administrasi hingga aspek keselamatan dan pelayanan pelanggan.

    Dalam prosesnya, tim auditor independen tersebut meninjau kelengkapan dokumen operasional seperti checklist harian, pencatatan stok, kualitas BBM, dokumen pengiriman dua periode terakhir, serta sistem penggajian dan penghargaan petugas.

    Selain itu, audit juga meliputi pengecekan sistem keamanan dan infrastruktur SPBU termasuk rekaman CCTV selama satu bulan terakhir, panel listrik, tombol darurat (emergency stop button), hingga kesiapan genset cadangan.

    Untuk tampilan fisik SPBU, auditor juga melakukan pemeriksaan dan penilaian terkait visual area SPBU, mencakup kebersihan dan kerapian plang serta totem SPBU, serta kondisi area bongkar BBM yang harus selalu kering dan aman.

    Aspek keselamatan juga menjadi fokus utama melalui pengecekan alat pemadam api ringan (APAR), rambu keselamatan, oil catcher sebagai penampung limbah minyak, serta oil spill kit di setiap area pompa.

    Untuk menjamin kualitas dan ketepatan takaran BBM, dilakukan pengujian tera, pengukuran suhu, dan densitas sesuai standar ASTM (American Standard Tables for Measurement).

    Tim auditor independen itu, lanjutnya, juga memastikan keabsahan segel metrologi pada dispenser serta memastikan tidak ada modifikasi nonstandar.

    Dari sisi layanan, audit turut menilai kesiapan operator dalam mengikuti SOP, termasuk kerapian seragam dan interaksi dengan pelanggan sebagai bagian dari evaluasi customer experience.

    Roberth juga menegaskan bahwa audit lapangan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga mutu dan kredibilitas layanan energi nasional.

    “SPBU adalah wajah Pertamina Patra Niaga di mata publik. Melalui audit bersama lembaga independen, kami memastikan setiap titik layanan beroperasi dengan prinsip integritas, akurasi, dan keselamatan tinggi. Kami ingin memastikan SPBU Pertamina selalu menjadi tempat yang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujar dia.

    Lebih lanjut, Roberth mengatakan bahwa kegiatan audit ini merupakan bagian dari program evaluasi berkala yang dilakukan Pertamina Patra Niaga di seluruh jaringan SPBU, baik yang dikelola langsung oleh Pertamina maupun mitra swasta.

    “Hasil asesmen akan menjadi dasar bagi perbaikan berkelanjutan agar setiap titik layanan mampu memberikan energi yang tepat, aman, dan terpercaya bagi masyarakat,” kata Roberth.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Merasa Jalannya Dihalangi, Empat Pria di Lampung Nekat Keroyok Petugas SPPG hingga Luka Berat

    Merasa Jalannya Dihalangi, Empat Pria di Lampung Nekat Keroyok Petugas SPPG hingga Luka Berat

    Korban sempat berlari menyelamatkan diri ke rumah warga, namun para pelaku terus mengejar dan kembali memukul hingga akhirnya dilerai oleh warga sekitar.

    “Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka robek di kepala kanan dan depan, luka lecet di punggung dan lutut, serta memar di lengan kanan,” sebutnya.

    Korban kemudian melapor ke Polres Lampung Selatan. Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap empat pelaku berinisial S (48), Sd (41), Z (35), dan Sp (42), seluruhnya warga Kecamatan Way Panji.

    “Keempat pelaku kami tangkap tanpa perlawanan di beberapa lokasi berbeda. Barang bukti berupa dua bilah golok, dua motor, dan rekaman CCTV turut kami amankan,” bebernya.

     

  • Kasus JS Ketua Ormas Adalah Pemerasan, Korban Tak Bisa Dipidana

    Kasus JS Ketua Ormas Adalah Pemerasan, Korban Tak Bisa Dipidana

    Pekanbaru

    Polda Riau menegaskan bahwa kasus yang melibatkan Ketua Umum Ormas Pemuda Tri Karya (Petir), Jekson Sihombing adalah pidana pemerasan, bukan perkara suap-menyuap. Dalam hal ini korban tidak bisa dijerat dengan pidana.

    “Ini tindak pidana pemerasan, bukan suap-menyuap. Kalau suap-menyuap, yang menyuap maupun yang disuap bisa dipidana,” kata Wadirreskrimum Polda Riau AKBP Sunhot Silalahi, Jumat (17/10/2025).

    Pernyataan tersebut disampaikan Sunhot menanggapi sejumlah pertanyaan publik terkait posisi hukum pihak yang menjadi korban pemerasan, dalam hal ini pria inisial R.

    Sunhot menjelaskan, tindak pidana pemerasan sebagaimana diatur dalam Pasal 368 KUHP menekankan adanya unsur paksaan atau ancaman yang membuat korban tidak memiliki kebebasan untuk menolak. Karena itu, pihak yang menyerahkan uang akibat tekanan atau ancaman tidak dapat dikategorikan sebagai pelaku tindak pidana.

    “Pemberian uang dalam konteks pemerasan tidak dapat dipandang sebagai tindakan sukarela. Justru itu menjadi bukti adanya ancaman dan tekanan yang dilakukan pelaku. Jadi, korban tidak bisa dijerat pidana,” jelas Sunhot.

    Dasar hukumnya juga diperkuat oleh Pasal 48 KUHP yang menyatakan bahwa “seseorang tidak dapat dihukum jika melakukan perbuatan di bawah pengaruh daya paksa.”

    “Korban dalam kasus ini kita posisikan sebagai saksi pelapor. Perannya penting untuk menguatkan alat bukti, bukan untuk diproses sebagai tersangka,” ujarnya.

    Sesuai Prosedur

    “Penyidik bekerja berdasarkan fakta hukum. Ada rekaman CCTV, komunikasi, serta keterangan saksi yang menunjukkan adanya unsur paksaan dan ancaman dalam kasus ini,” tambahnya.

    Dalam kasus ini, lanjutnya, penyidik juga masih melakukan pengembangan, hal ini dikarenakan alat bukti yang berhasil diperoleh mengarah pada kemungkinan pemerasan yang dilakukan Jekson bukan kali pertama, dan tidak dilakukan sendiri.

    “Bukan tidak mungkin jumlah tersangka bertambah karena patut diduga Jekson sebagai ketua ormas tidak bergerak sendiri dalam melancarkan aksinya,” ujar lulusan Akpol 1999 ini.

    Polda Riau juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut melapor apabila mengalami tindakan serupa. Ia menambahkan, pihak kepolisian berkomitmen memberikan perlindungan hukum kepada setiap warga yang menjadi korban pemerasan atau intimidasi, terutama yang dilakukan dengan mengatasnamakan organisasi atau kelompok tertentu.

    “Tidak ada satu pun pihak yang kebal hukum. Setiap tindakan pemerasan akan kami tindak tegas, apalagi jika mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan,” tegasnya.

    Kasus ini, menurutnya, menjadi pembelajaran bersama bahwa kebebasan berorganisasi tidak dapat disalahgunakan untuk menekan, mengintimidasi, atau mengambil keuntungan dari pihak lain.

    “Polri menghormati kebebasan berserikat, tapi tidak ada ruang bagi siapa pun untuk memeras, mengancam, atau menakut-nakuti masyarakat dengan kedok ormas. Itu sudah melanggar hukum,” tutup AKBP Sunhot.

    (mea/imk)