Produk: CCTV

  • Bandit Curanmor Satroni Sukolilo Surabaya, Motor Mahasiswa Raib

    Bandit Curanmor Satroni Sukolilo Surabaya, Motor Mahasiswa Raib

    Surabaya (beritajatim.com) – Aksi curanmor (pencurian kendaraan bermotor) kembali terjadi di Surabaya. Bandit Curanmor kali ini beraksi di Jl.Kedung Tomas Gg III No 3, Sukolilo dan menyebabkan sepeda motor Honda Beat AB-5497-BM milik mahasiswa asal Gunungkidul hilang.

    Supri (34) salah satu warga sekitar mengatakan, pencurian itu sebenarnya terjadi pada awal bulan Mei 2023. Namun, korban bersikeras untuk mencari sepeda motornya sendiri sebelum akhirnya melapor ke Polsek Sukolilo pada 1 Juni 2024.

    “Hilangnya itu sekitar tanggal 7 Mei 2024 kemarin. Sudah disarankan warga untuk lapor tapi katanya mau dicari sendiri,” kata Supri, Senin (3/6/2024).

    Dari rekaman CCTV warga, diketahui jumlah bandit curanmor yang mengeksekusi sepeda motor Wahyu Pratama berjumlah 2 orang. Mereka naik sepeda motor Yamaha Fino warna biru. Dari rekaman CCTV mereka sempat berputar-putar untuk mengamati situasi.

    Mereka sempat berputar di ujung gang Jalan Kedung Tomas karena beberapa warga keluar rumah dan jalan-jalan. Setelah aman, para pelaku menuju lorong kos-kosan dan langsung mengeksekusi sepeda motor milik Wahyu.

    “Dari rekaman CCTV itu cuman berapa detik untuk eksekusi motor mas. Langsung kabur ke arah jalan besar,” tutur Supri.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho saat dikonfirmasi membenarkan laporan curanmor itu. Saat ini, pihaknya sudah menerima melakukan olah TKP dan mengamankan CCTV dari lokasi.

    “Iya sudah melapor. Kami sudah kantongi identitasnya dan saat ini dalam proses pengejaran,” tegas Aan. [ang/suf]

  • Warga Surabaya Dihajar Balok Kayu, Diduga Karena Warisan

    Warga Surabaya Dihajar Balok Kayu, Diduga Karena Warisan

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Bubutan, Surabaya dihajar balok kayu oleh saudara kandungnya sendiri, Sabtu (20/05/2024) malam. Pemukulan itu diduga karena pelaku merasa iri dengan harta warisan korban.

    Korban, Tjiu Hong Me (53) menjelaskan, penganiayaan itu dilakukan oleh dua saudara kandung dan satu keponakannya. Ketiga terlapor disebut memiliki iri hati lantaran Tjiu Hong Me diberi warisan restoran di Jalan Pahlawan.

    “Perkaranya ini karena iri hati tempat usaha orangtua, saya yang mengelola. Iri hati mereka, enggak senang karena orangtua memberi semua hak orangtua ke saya,” katanya, Kamis (30/05/2024).

    Tjiung Hong Me menceritakan, pada saat hari ia menerima penganiayaan, lampu tempat tinggalnya tiba-tiba mati. Ia pun lantas keluar rumah untuk memeriksa saklar listriknya. Saat membuka pintu bagian depan, tiba-tiba keponakan perempuannya langsung menyerang dengan tangan kosong ke bagian wajah. “Lampu itu tiba-tiba mati dimatikan. CCTV-nya dirusak,” imbuhnya.

    Tjiung Hong Me pun melakukan perlawanan dengan mendorong keponakannya agar segera keluar dari tempat tinggalnya. Saat melakukan perlawanan kepada keponakannya, dua saudara kandung yang sebelumnya diam lantas memukul Tjiung Hong Me dengan kayu balok. “Saya dipukul kayu balok oleh dua saudara kandung saya, pukulannya bertubi-tubi,” tuturnya.

    Setelah kejadian itu, Korban pun langsung melakukan visum di Rumah Sakit (RS) Adi Husada, Minggu (21/4/2024). Oleh tim medis, Ameng disebut telah mengalami patah tulang rusuk dan memar di kepala.

    Warga keturunan Tionghoa itupun juga telah melaporkan kejadian penganiayaan itu ke Polrestabes Surabaya. Hingga terbit LP dengan nomor TBL/B/384/|V|2024/SPKT/ POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR. “Akhirnya saya menempuh (jalur hukum) ke Polrestabes Surabaya. Saya minta penegak hukum bisa menyelesaikan kasus dengan baik, berharap ada keadilan buat saya karena nyawa saya terancam,” ucapnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono membenarkan, adanya laporan dugaan penganiayaan yang terjadi di sebuah restoran tersebut. “Kasus berjalan, Insya Allah berprogres. Sedang proses penanganan oleh penyidik” kata Hendro. (ang/kun)

  • Viral Pencurian Ponsel di Sengkaling, Polisi Kejar Pelaku

    Viral Pencurian Ponsel di Sengkaling, Polisi Kejar Pelaku

    Malang (beritajatim.com) – Viral sebuah video tentang pencurian ponsel jadi atensi Aparat Kepolisian Resor Malang. Polisi kini tengah menyelidiki sebuah kasus pencurian berbekal sebuah video viral yang diunggah di media sosial Instagram. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria terekam kamera CCTV diduga mengambil sebuah telepon seluler di sebuah binatu pada dini hari.

    Ipda Dicka Ermantara, Kasihumas Polres Malang, membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya melalui Polsek Dau telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.

    “Kami sudah mendatangi tempat kejadian, melakukan olah TKP serta berkomunikasi dengan korban untuk membuat laporan,” kata Dicka saat ditemui di Polres Malang, Kamis (30/5/2024).

    Dicka menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi di sebuah binatu bernama Jwash yang beralamat di Jalan Raya Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Selasa (29/5/2024) sekitar pukul 04.15 WIB. Saat itu, binatu yang buka 24 jam penuh tersebut sedang dijaga oleh seorang karyawan laki-laki.

    Diduga mengantuk, karyawan bernama JG (28) tidak menyadari bahwa ada seorang pria yang mendekati meja kasir dan mengambil satu unit ponsel merk Samsung Galaxy A3s milik korban. Pelaku diketahui sempat mondar-mandir di halaman binatu sebelum akhirnya nekat merogoh meja kasir dan kemudian melarikan diri. “Usai mengambil ponsel korban, pelaku kemudian setengah berlari kabur ke arah jalan raya,” tegas Dicka.

    Dicka menyebut, saat ini penyelidikan terkait identitas pelaku masih berlanjut usai korban bersedia melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Polres Malang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan segala bentuk tindak kriminal yang terjadi. “Masih dalam penyelidikan, kami berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan Masyarakat,” pungkasnya.

    Sebelumnya, dalam akun Instagram @malangtaya.indo pada Selasa (28/5/2024) telah diunggah video rekaman CCTV yang menunjukkan seorang pria mengenakan jaket berwarna biru melakukan aksi pencurian tersebut. Diduga, pria dewasa tersebut memanfaatkan kelengahan penjaga binatu untuk melancarkan aksinya. (yog/kun)

  • Ronald Tannur Membantah Membunuh Kekasihnya

    Ronald Tannur Membantah Membunuh Kekasihnya

    Surabaya (beritajatim.com) – Gregorius Ronald Tannur, terdakwa kasus penganiayaan kekasihnya sendiri yaitu Dini Sera Afrianti membantah melakukan pembunuhan terhadap kekasihnya tersebut. Hal itu diungkapkan Ronald Tannur saat menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan Terdakwa di PN Surabaya.

    Banyak hal yang dijawab tidak tahu oleh Terdakwa Ronald Tannur, alasannya karena saat itu dia dalam pengaruh alkohol. Namun hanya sedikit yang dia ingat di saat kejadian itu, bahwa di malam itu, dirinya sempat ribut dengan korban Dini.

    “Dini masuk lift duluan. Dia marah-marah. Saya tidak tahu apa yang diributkan. Saya tanya, tapi tidak dijawab. Langsung menampar saya,” aku Ronald dalam sidang.

    Selain ditampar kata Ronald, korban juga memukul menggunakan handphone ke wajahnya, sehingga kacamatanya pecah. “Saya langsung menjauhkan dengan kaki. Lagi-lagi Dini menarik jaket sampai saku sobek,” katanya.

    Namun, semua keterangan terdakwa dianggap berbelit-belit dan banyak tidak sesuai dengan BAP oleh Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik.

    Sementara, penasihat hukum terdakwa yaitu Sugianto mengatakan saat permintaan keterangan pertama kali, kliennya belum ada pendamping. Bahkan, ia menilai saat itu terdakwa belum siap dalam memberikan keterangan.

    “Kondisi masih shock. Ia belum tidur juga. Ditambah pengaruh minuman beralkohol. Makanya terdakwa saat itu menurut saja ketika dimintai keterangan. Ronald juga ketika itu belum mengetahui akan dijadikan apa dan sebagainya. Ternyata ia jadi tersangka. Padahal, ia tidak merasa melakukan tindakan yang dituduhkan itu,” jelasnya.

    Sugianto pun juga mengungkapkan, bahwa keterangan yang ditolak itu karena terdakwa diarahkan. Selain itu terdakwa juga di awal pemeriksaan terdakwa diperiksa dua kali.

    Saat singgung, dengan rekaman cctv, Sugianto membantahnya. “Mana ada (rekaman cctv). Saya ingin tahu mana kelindesnya itu,” pungkasnya.  [uci/ian]

  • Jalan Sekitar Alun-alun Blitar Dipenuhi Bangkai Tikus

    Jalan Sekitar Alun-alun Blitar Dipenuhi Bangkai Tikus

    Blitar (beritajatim.com) – Jalan Merapi yang berada di sebelah Timur Alun-alun Kota Blitar dipenuhi bangkai tikus. Diduga bangkai tikus ini sengaja dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab.

    Terlihat ada lebih dari 5 bangkai tikus yang dibuang disepanjang jalan Merapi. Kondisi itu pun tidak sedap dipandang apalagi letaknya berada di dekat Alun-alun Kota Blitar.

    Mendapati laporan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar langsung turun ke lokasi untuk melakukan pembersihan bangkai-bangkai tikus itu.

    “Petugas sudah datang ke lokasi untuk melakukan pembersihan bangkai-bangkai tikus tersebut,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar, Jajuk Indihartati, Selasa (28/05/24).

    Dugaan sementara bangkai tikus tersebut sengaja dibuang oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Pasalnya peristiwa itu terjadi usai petugas DLH melakukan pembersihan jalan Merapi.

    DLH Kota Blitar menegaskan bahwa setiap pagi ada petugas yang membersihkan dan menyapu jalan Merapi. Namun bangkai-bangkai tikus itu berserakan usai kegiatan pembersihan pagi.

    “Kami akan komunikasi dengan Diskominfotik Kota Blitar untuk menyelidiki siapa pelaku pembuangan bangkai tikus tersebut,” imbuhnya.

    Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar pun akan berkoordinasi dengan Diskominfotik. Pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi juga akan dilakukan untuk mengungkap siapa pelaku pembuangan bangkai tikus tersebut. [owi/beq]

  • Nyaru Petugas Kebersihan, Viral 2 Perempuan Palak Penjaga Toko di Bojonegoro

    Nyaru Petugas Kebersihan, Viral 2 Perempuan Palak Penjaga Toko di Bojonegoro

    Bojonegoro (bertajatim.com) –  Dua perempuan dewasa terekam kamera pengawas. Keduanya terlihat mendatangi penjaga toko pakaian di Bojonegoro.

    Kedatangan mereka diduga nyaru sebagai petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat untuk menarik uang kebersihan.

    Kejadian tersebut berlangsung di salah satu toko pakaian atau busana muslim Azkia Scarf, Jalan Panglima Sudirman Kota Bojonegoro, Minggu (20/5/2024) sekitar pukul 12.30 WIB.

    Salah satu kasir toko pakaian yang didatangi adalah Nindy. Dia mengungkapkan, kedua pelaku datang mengaku ditugaskan untuk menarik uang kebersihan. Tak hanya itu, kedua orang itu meyakinkan targetnya dengan membawa serobek kwitansi abal-abal.

    “Awalnya dimintai uang Rp70 ribu, setelah itu diralat dan diberikan kwitansi Rp150 ribu,” ujarnya, Senin (27/5/2025).

    Karena panik dan kaget dengan kedatangan dua perempuan dewasa itu, penjaga toko kemudian mengaku tak sempat berpikir panjang. Karena ia menganggap dua perempuan itu dari petugas kebersihan sungguhan.

    “Karena kaget juga tiba-tiba mereka menyodorkan kwitansi, dan mengaku dari dinas kebersihan,” tuturnya.

    Akhirnya, lanjut Nindy, ia memberikan uang Rp150 ribu ke kedua orang tersebut. Keduanya kemudian langsung pergi setelah menerima uang. Menyadari hal itu merupakan aksi penipuan akhirnya pemilik toko memposting rekaman CCTV ke media sosial dan viral.

    “Baru sadar bahwa itu penipuan setelah kedua perempuan pergi. Melihat bahwa kwitansi yang diberikan kosongan. Tidak ada logo dan tanda tangan resmi,” jelasnya.

    Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bojonegoro, Dandy Suprayitno memastikan itu adalah penipuan atau pungutan liar. Karena pihaknya tidak pernah melakukan pungutan atau menarik uang kebersihan kepada masyarakat.

    “Kami tidak pernah menarik uang kebersihan ke masyarakat,” tegasnya. [lus/ted]

  • Kompak, Pasutri di Pamekasan Ditangkap Polisi Akibat Curanmor

    Kompak, Pasutri di Pamekasan Ditangkap Polisi Akibat Curanmor

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pasangan suami istri (pasutri) di Pamekasan, TAG (30) dan NAS (28) harus mendekam dibalik jeruji besi pasca tertangkap melakukan pencurian motor (curanmor) di warung makan Jl Raya Panglegur, Tlanakan, Pamekasan, Jum’at (10/5/2024).

    Pasutri tersebut ditangkap personel Satreskrim Polres Pamekasan, karena aksinya terekam CCTV saat mencuri motor Scoopy Merah Hitam bernopol M 4827 BY milik Nurul Hasanah, warga Desa Panglegur, Tlanakan.

    “Kasus curanmor ini berawal saat pemilik motor membeli nasi di sebuah warung di Jl Trunojoyo, ia memarkir motor tanpa terkuci setir. Sekitar 5′ menit berselang keluar warung dan melihat motornya sudah tidak ada,” kata Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Doni Setiawan, Senin (27/5/2024).

    Bahkan bersamaan dengan peristiwa tersebut, pemilik motor juga kehilangan Hp merk Oppo A15 yang ditinggal di saku depan motor yang digondol pelaku.

    “Pelaku kami tangkap di rumahnya di Desa Jalmak, Pamekasan. Saat penangkapan, kami juga menemukan Hp milik pelapor beserta barang bukti lain yang digunakan pelaku saat beraksi yang terekam CCTV, seperti jaket, helm dan sandal,” ungkapnya.

    Berdasar pengakuannya, pasutri pelaku curanmor sedang jalan-jalan mengendarai motor, dan melihat motor terparkir depan warung dalam keadaan tidak terkunci. “Selanjutnya pasutri ini berhenti dan balik arah mendekati motor yang berjarak sekitar 3 meter dari jalan raya,” jelasnya.

    Saat beraksi, sang istri menunggu di motor untuk memastikan situasi aman. Sedangkan si suami melancarkan aksinya mencuri motor. “Ketika suaminya berhasil menyalakan motor curian dan membawa kabur, si istri juga pergi dengan motor miliknya,” imbuhnya.

    “Atas perbuatan tersebut, pasutri terancam Pasal 363 Ayat 1 ke 3, 4, 5 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan diancam 7 tahun penjara,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Surabaya Darurat Curanmor, DPRD Desak Pemkot Pasang CCTV di Tiap Kampung

    Surabaya Darurat Curanmor, DPRD Desak Pemkot Pasang CCTV di Tiap Kampung

    Surabaya (beritajatim.com) – Tingginya angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya telah mencapai tahap mengkhawatirkan. Bahkan, laporan kehilangan sepeda motor terjadi hampir setiap hari.

    Kondisi ini memicu desakan dari anggota DPRD Surabaya, Aning Rahmawati, agar Pemerintah Kota segera mengambil tindakan preventif.

    “Maraknya kasus pencurian dan kehilangan motor di Surabaya perlu diambil tindakan tepat dan tegas. Terlebih menjadi kewajiban Pemkot untuk menjaga keamanan, ketertiban serta kenyamanan warga kota,” tegas Aning di DPRD Surabaya, Senin (27/5/2024).

    Salah satu solusi konkret yang diusulkan Aning adalah pemasangan CCTV di setiap kampung, terutama di lokasi-lokasi rawan. Ia meyakini bahwa keberadaan CCTV tidak hanya akan menekan angka curanmor, tetapi juga membantu melacak dan mengidentifikasi pelaku.

    “Partisipasi masyarakat perlu dikuatkan, namun di samping itu pemkot melalui dinas terkait juga harus memfasilitasi pemasangan CCTV di titik-titik rawan,” ujar Aning, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya.

    Selain pemasangan CCTV, Aning juga mendorong keterlibatan Satpol PP Surabaya dalam upaya pengawasan dan pencegahan curanmor. Kolaborasi dengan kepolisian diharapkan dapat memperkuat upaya penanganan kasus ini.

    “Kasus curanmor yang semakin marak ini perlu untuk disolusikan dan dilakukan penanganan yang tepat,” pungkas Aning.

    Data dari Kecamatan Semampir menunjukkan betapa seriusnya masalah curanmor di Surabaya. Dalam satu bulan terakhir, tercatat sekitar 40 sepeda motor raib digondol maling, berdasarkan laporan tiga pilar. [asg/but]

  • ‘Tendangan’ Penghuni Vs Pengelola Apartemen One Icon Residence Surabaya Berujung Penjara

    ‘Tendangan’ Penghuni Vs Pengelola Apartemen One Icon Residence Surabaya Berujung Penjara

    Surabaya (Beritajatim.com) – Kisruh antara penghuni dan pengelola apartemen One Icon Residence Tunjungan Plaza berujung pada hukum pidana.

    Satu penghuni apartemen mewah di Pusat Kota Surabaya itu harus masuk penjara dengan dijerat pasal 335 KUHP.

    Heru Herlambang Alie harus mendekam di sel tahanan setelah dilaporkan ke Polsek Tegalsari karena dianggap mengancam Agustinus Eko Pudji Prabowo, Building Manager Badan Pengelola Lingkungan apartemen One Icon Residence pada 17 Juli 2023 kemarin.

    Hans Edward Hehakaya, kuasa hukum dari Heru Herlambang Arie menjelaskan, awal permasalahan antara penghuni dan pengelola apartemen One Icon Residence adalah tuntutan transparasi dana Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang dianggap menyalahi prosedur karena Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Pakuwon Tower berdiri secara ilegal.

    Klaim Hans itu dibuktikan dengan Surat dari Dinas Komunikasi dan Informatika nomor 500.12.18.1/219/436.7.13/2024 tentang P3RS Pakuwon Tower yang tidak terdaftar di buku register Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKP) Kota Surabaya.

    Diketahui, P3SRS Pakuwon Tower diketuai oleh BS yang bukan penghuni dan sudah menjabat selama 8 tahun.

    “Awal mula masalahnya, klien kami bersama beberapa warga menuntut transparansi dan pembentukan P3SRS yang sesuai dengan ketentuan. Selain itu, mobil klien kami sempat pesok karena ulah orang yang tidak diketahui. sehingga, klien kami meminta kepada pengelola agar parkiran dipasang CCTV,” kata Hans ketika dihubungi beritajatim.com, Senin (27/05/2024).

    Kejadian yang dimaksud oleh Eko sebagai tindakan pidana pasal 335 KUHP itu terjadi pada tanggal 5 Juni 2023 di lobby apartemen One Icon Residence.

    Saat itu, menurut Hans kliennya memang melakukan gesture seperti menendang sebagai ungkapan kesal karena permintaan untuk memasang CCTV sudah hampir setahun tidak teralisasi. Gesture tendangan itu bukan untuk melakukan intimidasi ataupun mencelakakan Eko.

    17 hari kemudian, pada tanggal 22 Juni 2023 Eko datang ke Polsek Tegalsari untuk melaporkan kejadian gesture penendangan itu sebagai ancaman. Laporannya tidak semerta-merta diterima.

    Penyidik terlebih dahulu mengeluarkan surat panggilan namun Heru tidak datang. Sekitar tanggal 17 Juli 2023 Eko kembali datang ke Polsek Tegalsari untuk membuat laporan terkait dugaan tindak pidana pasal 335 KUHP dengan Heru sebagai terlapor.

    “Pidana dari klien saya merupakan bentuk kriminalisasi. klien saya hanya menuntut hak-haknya sebagai penghuni apartemen One Icon Residence. Namun malah dijerat dengan pidana yang bukti-buktinya minim,” imbuh Hans.

    Bukti-bukti minim itu, menurut Hans adalah rekaman CCTV lobby Apartemen One Icon Residence yang menampilkan kliennya saat bertemu dengan Eko. Ada bagian potongan yang menurut Hans tampak tidak wajar.

    Dimana tampak kaki kliennya memanjang secara tidak normal. Selain itu, bukti CCTV yang dilampirkan disimpan di dalam Flashdisk bukan di DVR CCTV.

    “Padahal waktu gelar perkara di Bareskrim Mabes Polri, saksi ahli menyebut bahwa flash disk tidak bisa digunakan sebagai barang bukti. Namun nyatanya berkas klien saya bisa P-21 dan sekarang klien saya ditahan kejaksaan selama 20 hari,” tutur Hans.

    Sementara itu, Billy Handiwiyanto pengacara dari Agustinus Eko Pudji Prabowo mengatakan bahwa permasalahan perseteruan Heru dan kliennya karena Heru meminta agar parkiran yang berada di lantai 3 untuk dibuka. Padahal, parkiran lantai 3 masih berantakan.

    “Parkiran lantai 1 dan lantai 2 saja masih banyak space yang kosong,” kata Billy.

    Ditanya terkait gesture tendangan yang dipermaslahkan Eko, Billy menjelaskan jika kliennya tidak menghindar, maka tendangan Heru bisa saja mengenai kepala kliennya. “Kalau tidak menghindar kepalanya ya kena mas. (tendangannya) mengarah ke kepala itu,” tutupnya. (ang/ted)

  • China Akhiri Latihan Perang Usai 2 Hari, Taiwan: Provokasi Terang-terangan!

    China Akhiri Latihan Perang Usai 2 Hari, Taiwan: Provokasi Terang-terangan!

    Taipei

    China telah mengakhiri latihan perang yang digelar selama dua hari terakhir di sekitar wilayah Taiwan. Otoritas Taipei mengecam keras latihan perang Beijing, yang melibatkan jet tempur membawa amunisi sungguhan dan simulasi merebut pulau tersebut, sebagai “provokasi terang-terangan” terhadap tatanan dunia.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (25/5/2024), latihan perang dengan nama sandi “Joint Sword-2024A” itu dimulai pada Kamis (24/5) pagi, atau tiga hari setelah Presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, resmi menjabat dan menyampaikan pidato pelantikan yang dikecam Beijing sebagai “pengakuan kemerdekaan”.

    Televisi pemerintah China, CCTV, melaporkan bahwa jet-jet tempur dan kapal-kapal Angkatan Laut mengepung Taiwan untuk melaksanakan simulasi serangan terhadap “target-target penting”. Latihan perang itu disebut melibatkan simulasi merebut dan mengisolasi Taipei.

    Laporan Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut total 111 pesawat militer dan puluhan kapal Angkatan Laut China dikerahkan dalam latihan perang yang berlangsung selama dua hari terakhir.

    Pada Jumat (24/5) malam, presenter saluran berita militer milik pemerintah China, CCTV-7, mengumumkan bahwa pasukan Beijing telah “berhasil menyelesaikan” operasi “Joint Sword-2024A” tersebut.

    Gambar-gambar yang dirilis militer China menunjukkan “sorotan” dalam latihan perang itu, dengan menampilkan truk peluncur rudal yang siap menembak, jet-jet tempur lepas landas, dan para perwira Angkatan Laut mengamati kapal-kapal militer Taiwan menggunakan teropong.

    Para analis militer China mengatakan kepada media pemerintah bahwa latihan perang itu menyimulasikan serangan yang menargetkan para pemimpin Taiwan, juga pelabuhan dan bandara di pulau tersebut untuk “memotong ‘pembuluh darah’ di pulau tersebut”.

    Simak respons Taiwan terhadap latihan perang China itu di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga ‘Wujud Robot Mini ‘Kecoa’ yang Bisa Lakukan Penyelamatan’:

    Sementara juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, mengatakan pada Jumat (24/5) bahwa Lai telah mendorong Taiwan “ke dalam situasi perang dan bahaya yang penuh risiko”.

    “Setiap kali ‘kemerdekaan Taiwan’ memprovokasi kami, kami akan mendorong tindakan penangkalan kami selangkah lebih maju, hingga reunifikasi penuh tanah air tercapai,” tegasnya.

    Taiwan telah memiliki pemerintahan demokratis sendiri sejak tahun 1949, ketika kaum nasionalis melarikan diri dari China daratan ke pulau tersebut menyusul kekalahan mereka dari Partai Komunis China dalam perang sipil di daratan utama.

    Taiwan Sebut Latihan Perang China ‘Provokasi Terang-terangan’

    Reaksi keras diberikan oleh kantor kepresidenan Taiwan, yang mengecam latihan perang yang digelar China selama dua hari di sekitar wilayahnya itu sebagai “provokasi terang-terangan terhadap tatanan internasional”.

    Kantor kepresidenan Taiwan, dalam pernyataannya, menyebut bahwa “presiden dan tim keamanan nasional telah memahami sepenuhnya soal situasi ini dan memberikan tanggapan yang tepat untuk menjamin keamanan nasional”. Kantor kepresidenan Taiwan juga meminta masyarakat untuk percaya pada pemerintah.

    Juru bicara kantor kepresidenan Taiwan, Karen Kuo, menegaskan kembali bahwa memastikan perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan “berkaitan dengan kepentingan bersama dari komunitas internasional”.

    “Provokasi sepihak China baru-baru ini tidak hanya merusak status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, tetapi juga merupakan provokasi terang-terangan terhadap tatanan internasional, sehingga memicu kekhawatiran dan kecaman serius dari komunitas internasional,” tegas Kuo.

    Pernyataan kantor kepresidenan Taiwan itu dirilis Sabtu (25/5) waktu setempat, setelah Beijing mengakhiri latihan perangnya.

    Lebih lanjut, Kuo mengatakan bahwa Taiwan mengharapkan “China akan mempertimbangkan keselamatan dan kebahagiaan rakyat kedua belah pihak, mengupayakan keuntungan bersama, hidup berdampingan… menghentikan segala jenis intimidasi politik dan militer terhadap Taiwan dan kawasan”.

    Latihan perang terbaru China itu digelar di perairan Selat Taiwan, juga di bagian utara, selatan dan timur pulau tersebut, serta di area-area di sekitar gugus kepulauan yang dikelola Taipei seperti Kinmen, Matsu, Wuqiu dan Dongyin.

    Analis militer China mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa kapal-kapal militer Beijing berlayar “lebih dekat dibandingkan sebelumnya” dengan pantai-pantai Taiwan selama latihan perang dua hari tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)