Produk: CCTV

  • Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap

    Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian kembali menangkap dua pencuri sepeda motor di wilayah Tambora, Jakarta Barat, dan keduanya merupakan residivis yang baru bebas dari penjara dua bulan lalu.

    Dua pria berinisial A dan R itu ditangkap usai dilaporkan melakukan pencurian sepeda motor di Jalan Krendang Selatan, Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Senin (20/10) lalu.

    “Pelaku A ditangkap di Kali Anyar, Tambora, sedangkan pelaku R di Pademangan, Jakarta Utara, belum lama ini,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat, AKP Sudrajat Djumantara di Jakarta, Senin.

    Berdasarkan rekaman CCTV, kedua pelaku menggunakan modus berpura-pura menjadi kurir makanan dengan mengenakan jaket, untuk mengelabui korban agar tidak curiga saat melakukan aksinya.

    “Di lokasi, pelaku memetik sepeda motor dengan cara mendorong, kemudian menyambungkan kabel agar kendaraan tersebut bisa menyala lalu dibawa kabur oleh pelaku,” kata Sudrajat.

    Kemudian, dari hasil analisis CCTV dan informasi dari warga, polisi segera melakukan pengejaran hingga keduanya berhasil ditangkap.

    Adapun kedua pelaku merupakan residivis kasus serupa yang baru saja keluar dari penjara beberapa bulan lalu. “Mereka mengaku telah lima kali beraksi di wilayah Tambora dan sekitarnya,” ujar Sudrajat.

    Kedua pelaku diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dikenakan pasal 362 KUHP tentang pencurian.

    Polisi pun mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan menggunakan kunci ganda pengaman sepeda motor.

    “Kami imbau masyarakat agar selalu waspada dan melengkapi kendaraannya dengan kunci ganda atau pengaman tambahan untuk mencegah aksi curanmor,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina NRE Kembangkan AI Pemantau Kinerja Proyek dan Operasi – Page 3

    Pertamina NRE Kembangkan AI Pemantau Kinerja Proyek dan Operasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berinovasi lewat pengembangan ruang kendali berbasis kecerdasan buatan (AI) yang disebut NOVA (New & Renewable Energy Operation and Visualization).

    NOVA dikembangkan sebagai pusat pemantauan kinerja proyek dan operasi di seluruh wilayah kerja Pertamina NRE.

    Berbasis internet of things (IoT) dan dilengkapi CCTV di area operasi yang terhubung dengan NOVA di Jakarta, wall video besar, dashboard interaktif, serta sistem komunikasi terintegrasi, NOVA berfungsi untuk mengumpulkan, memvisualisasikan, dan menganalisis data operasi dari seluruh pembangkit yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah nusantara dan dikelola oleh Pertamina NRE Group.

    CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan, sektor energi baru dan terbarukan (EBT) masih terus berkembang dan bergerak dinamis. Karena itu, inovasi seperti NOVA jadi kebutuhan penting untuk memastikan seluruh operasi dan proyek dapat berjalan efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan.

    “Kami di Pertamina NRE terus mendorong budaya inovasi agar mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat keandalan aset dan mendukung target transisi energi nasional,” ujar John, Senin (27/10/2025).

    Dibandingkan dengan sistem sebelumnya, sistem ini memungkinkan aktivitas monitoring kondisi operasi secara real-time.

     

  • Arah CCTV Diubah Sebelum 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Oktober 2025

    Arah CCTV Diubah Sebelum 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota Regional 27 Oktober 2025

    Arah CCTV Diubah Sebelum 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    — Polisi kembali mengungkap fakta baru dalam kasus kaburnya 15 tahanan dari ruang sel Polsek Samarinda Kota, Kalimantan Timur, pada Minggu (19/10/2025).
    Arah kamera pengawas atau CCTV diketahui telah diubah terlebih dahulu oleh salah satu tahanan sebelum aksi pelarian dilakukan.
    Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Agus Setyawan menjelaskan, rekaman CCTV yang berada di belakang sel seharusnya dapat memantau seluruh area.
    Namun, pelaku mengelabui pengawasan dengan memanfaatkan kayu panjang untuk mengarahkan kamera ke atas.
    Hal tersebut membuat jalur pelarian tidak lagi terekam.
    “CCTV-nya sebenarnya berfungsi. Namun, pada saat tersangka pertama keluar, CCTV itu diarahkan ke atas. Jadi tidak menjangkau lagi tempat lubang dari dinding,” ujar Agus kepada wartawan, Senin (26/10/2025).
    Dengan kondisi CCTV yang tidak lagi mengarah ke area yang krusial, para tahanan kemudian memulai upaya pelarian.
    Mereka terlebih dulu menjebol bagian dinding toilet dengan memanfaatkan besi jemuran yang ada di dalam sel. Setelah lubang terbentuk, satu per satu tahanan keluar dan melarikan diri.
    Agus melanjutkan, pelarian itu baru diketahui setelah petugas jaga melakukan pengecekan terhadap situasi ruang tahanan dan menemukan lubang pada dinding.
     
    Pemeriksaan rekaman CCTV pun tidak memberikan petunjuk jelas karena kamera telah digeser.
    “Pada saat kami ingin mengetahui bagaimana mereka keluar, ternyata CCTV sudah diarahkan ke atas. Itu perbuatan pelaku yang kabur pertama,” ucapnya.
    Hingga kini, tim gabungan dari Polresta Samarinda dan Polda Kaltim telah berhasil menangkap kembali 12 tahanan.
    Sementara tiga lainnya masih dalam pengejaran dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
    Polisi juga masih mendalami apakah ada kelalaian dari petugas jaga yang menyebabkan para tahanan begitu leluasa melakukan aksi tersebut.
     
    Evaluasi sistem pengamanan ruang tahanan pun tengah dilakukan, termasuk pengecekan seluruh fasilitas dan rencana penambahan perangkat keamanan tambahan.
    “Kami akan terus melakukan pengejaran terhadap empat tahanan yang masih kabur. Selain itu, kami lakukan pembenahan pada sistem pengamanan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina NRE Bikin Ruang Kendali Berbasis AI

    Pertamina NRE Bikin Ruang Kendali Berbasis AI

    Jakarta

    Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menghadirkan teknologi ruang kendali berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang disebut NOVA (New & Renewable Energy Operation and Visualization). Teknologi ini dihadirkan untuk mendukung operasional yang efisien dan berkelanjutan di Perusahaan.

    NOVA dikembangkan sebagai pusat pemantauan kinerja proyek dan operasi di seluruh wilayah kerja Pertamina NRE. Berbasis internet of things (IoT) dan dilengkapi CCTV di area operasi yang terhubung dengan NOVA di Jakarta, wall video besar, dashboard interaktif, serta sistem komunikasi terintegrasi. NOVA berfungsi untuk mengumpulkan, memvisualisasikan, dan menganalisis data operasi dari seluruh pembangkit yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah nusantara dan dikelola oleh Pertamina NRE Group.

    “Inovasi seperti NOVA ini menjadi kebutuhan penting untuk memastikan seluruh operasi dan proyek dapat berjalan efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan. Tetapi juga memperkuat keandalan aset dan mendukung target transisi energi nasional,” ujar CEO Pertamina NRE John Anis dalam keterangan tertulis, Minggu (26/10/2026).

    John mengatakan memiliki keunggulan untuk monitoring kondisi operasi secara real-time. Sebelumnya, untuk mendapatkan kondisi asset memerlukan waktu beberapa hari, sedangkan sekarang bisa didapatkan dalam sekejap secara daring.

    “Dengan adanya media visual interaktif, komunikasi dan koordinasi dengan personel di area operasi dapat dilakukan secara digital dengan mudah,” katanya.

    John menambahkan, NOVA dapat menganalisis tren dan potensi gangguan melalui teknologi kecerdasan buatan. Teknologi ini digunakan untuk dua fungsi yaitu forecasting dan prescriptive maintenance. Fungsi forecasting dapat memprediksi hasil pembangkitan di masa depan, sementara fungsi prescriptive maintenance membantu memprediksi kerusakan aset serta memberikan solusi dari masalah aset yang terprediksi akan muncul.

    NOVA membantu memitigasi risiko pada manajemen aset serta menjadi alat untuk mengambil keputusan cepat dan akurat saat terjadi kondisi darurat. Selain itu, NOVA juga dapat difungsikan sebagai crisis center saat diperlukan, memungkinkan jajaran direksi memberikan arahan langsung ke area operasi.

    “Dengan implementasi NOVA, penghematan biaya yang dicapai cukup signifikan yang didapat dari pengurangan tenaga sekuriti melalui pemanfaatan CCTV di area operasi serta pengurangan kunjungan lapangan secara luring. Selain itu, waktu kerja juga menjadi lebih efisien, serta menekan potensi production opportunity loss,” katanya.

    (kil/kil)

  • Prancis Tangkap 2 Orang Terkait Pencurian di Museum Louvre

    Prancis Tangkap 2 Orang Terkait Pencurian di Museum Louvre

    Paris

    Otoritas Prancis dilaporkan menangkap dua tersangka terkait pencurian permata mahkota berharga dari Museum Louvre Paris. Salah satu tersangka disebut ditangkap saat hendak naik pesawat.

    Dilansir BBC, Minggu (26/10/2025), surat kabar Le Parisien melaporkan kedua tersangka berasal dari pinggiran kota Paris, Seine-Saint-Denis. Salah satunya ditangkap saat sedang bersiap untuk naik pesawat dari Bandara Charles de Gaulle.

    Barang-barang senilai EUR 88 juta atau setara Rp 1,7 triliun dicuri dari museum yang paling banyak dikunjungi di dunia minggu lalu. Keempat pencuri menggunakan perkakas listrik membobol gedung di siang bolong.

    Menteri Kehakiman Prancis sejak itu mengakui bahwa protokol keamanan ‘gagal’ dan membuat citra buruk bagi negara itu. Laporan menyebutkan para tersangka, yang telah diidentifikasi polisi, ditangkap pada Sabtu (25/10).

    Polisi khusus menangani kasus ini. Polisi dapat menginterogasi mereka hingga 96 jam.

    Komplotan tersebut dilaporkan tiba pukul 09.30 waktu setempat tak lama setelah museum dibuka untuk umum. Para tersangka tiba dengan lift mekanis yang terpasang di kendaraan untuk mengakses Galerie d’Apollon (Galeri Apollo) melalui balkon di dekat Sungai Seine.

    Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan tangga menuju jendela lantai satu. Dua pencuri kemudian masuk ke museum dengan membobol jendela menggunakan alat-alat listrik.

    Mereka kemudian mengancam para penjaga, yang kemudian mengevakuasi pengunjung, dan membobol kaca dua etalase berisi perhiasan. Laporan awal mengungkapkan satu dari tiga ruangan di area museum yang digerebek tidak memiliki kamera CCTV.

    Polisi Prancis mengatakan para pencuri berada di dalam selama empat menit dan melarikan diri dengan dua skuter yang menunggu di luar pada pukul 09.38. Langkah-langkah keamanan telah diperketat di sekitar lembaga-lembaga budaya Prancis.

    Menurut pihak berwenang Prancis, ada delapan barang yang dicuri termasuk diadem atau ikat kepala berhiaskan permata, kalung, anting-anting, dan bros. Semuanya barang itu berasal dari abad ke-19 dan dulunya milik keluarga kerajaan atau penguasa kekaisaran Prancis.

    Kementerian Kebudayaan Prancis menyatakan bahwa barang-barang yang dicuri mencakup:

    – Sebuah tiara dan bros milik Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III
    – Sebuah kalung zamrud dan sepasang anting-anting zamrud dari Permaisuri Marie Louise
    – Sebuah tiara, kalung, dan satu anting dari set safir milik Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense

    – Sebuah bros yang dikenal sebagai ‘bros relikui’

    Perhiasan-perhiasan tersebut dihiasi dengan ribuan berlian dan batu permata berharga lainnya. Mahkota Permaisuri Eugénie ditemukan rusak karena terjatuh saat para pencuri berusaha kabur. Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, menyebut permata yang dicuri itu ‘tak ternilai’ dan ‘memiliki nilai warisan yang tak terkira’.

    Lihat juga Video: Detik-detik Pencuri Museum Louvre Kabur Pakai Lift Barang

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Pecah Kaca Rp.150 Juta di Blitar, Pelaku Diduga Kuntit Korban Sejak dari Bank

    Pecah Kaca Rp.150 Juta di Blitar, Pelaku Diduga Kuntit Korban Sejak dari Bank

    Blitar (beritajatim.com) – Penyelidikan kasus pencurian spektakuler Rp 150 juta dengan modus pecah kaca di area parkir Pasar Ikan Sukhoi, Kota Blitar, memasuki babak baru. Dugaan terkuat polisi saat ini, korban (Muhammad Anandhius Pratama, 24) sudah menjadi target dan dibuntuti oleh pelaku sejak ia keluar dari Bank BCA.

    Kasus yang menimpa warga Kecamatan Kepanjenkidul pada Kamis (23/10/2025) pagi itu sontak mencuri perhatian publik lantaran nilai kerugian yang sangat besar. Korban diketahui baru saja menarik uang tunai Rp 150 juta dari Bank BCA Kota Blitar sebelum mampir ke pasar ikan.

    Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, membenarkan bahwa Satreskrim Polres Blitar Kota kini tengah fokus menelusuri jejak pelaku dari dua lokasi yakni Bank BCA dan TKP.”Tim sedang melakukan penelusuran intensif. Dugaan awal kami, pelaku sudah mengikuti korban sejak meninggalkan bank,” jelas Iptu Samsul, Minggu (26/10/2025).

    Hasil olah TKP di Jalan Dr. Wahidin tersebut menguatkan dugaan bahwa pelau bukanlah amatiran. Petugas menemukan pecahan busi di sekitar lokasi, modus klasik yang sering digunakan komplotan spesialis pecah kaca karena dapat menghancurkan kaca mobil nyaris tanpa suara.

    Kaca mobil korban bagian depan sebelah kanan ditemukan pecah. “Dugaan sementara, pencuri lebih dari satu orang, dan mereka adalah spesialis pecah kaca mobil yang beraksi cepat dan terorganisasi,” terang Iptu Samsul.

    Sebelumnya, Kapolsek Kepanjenkidul, AKP Gendut Wisoko, menjelaskan bahwa korban baru menyadari peristiwa itu saat kembali ke mobilnya. “Korban mendapati kaca mobil pecah dan uang tunai Rp 150 juta yang disimpan di dalam kendaraan telah hilang,” jelas AKP Gendut.

    Kasus ini kini ditangani penuh oleh Satreskrim Polres Blitar Kota. Iptu Samsul menegaskan bahwa penyidik telah mengantongi sejumlah petunjuk penting untuk memburu komplotan ini.

    “Kami sudah mengamankan rekaman CCTV dari toko di dekat lokasi kejadian dan juga berkoordinasi (CCTV) di area bank. Kami sedang mempelajari pergerakan pelaku,” pungkasnya. [owi/aje]

  • Pria tewas tersengat listrik di Kebon Jeruk, ini penjelasan polisi

    Pria tewas tersengat listrik di Kebon Jeruk, ini penjelasan polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkapkan bahwa pria bernama Rizki (28), karyawan sebuah warung di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, rupanya tewas usai berkontak fisik dengan kabel listrik telanjang.

    “Dugaan sementara kita, ada kabel yang kebuka,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, AKP Ganda Jaya Sibarani di Jakarta, Sabtu.

    Pihak Ganda pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memeriksa sejumlah saksi di lokasi.

    “Masih kita dalami, masih dalam penyelidikan. Saksi-saksi sudah dimintai keterangan. Kita sudah olah TKP,” ujar Ganda.

    Ganda menjelaskan bahwa korban ditemukan tak bernyawa oleh pemilik warung pada Sabtu pagi.

    “Yang menemukan pertama itu (pemilik warung). Persiapan mau buka warung ya nemuin korban itu udah tergeletak di tangga (di samping warung),” kata dia.

    Langsung melapor ke karyawan lain, kangsung kita dikabari

    Lantas pemilik warung beserta karyawan di lokasi segera menghubungi polisi.

    “Langsung melapor ke karyawan lain, dan setelah itu langsung kita dikabari,” tandas Ganda.

    Sebelumnya, Seorang pria bernama Rizki, karyawan warung kopi (warkop) Medan di Jalan Berdikari, Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tewas tersengat listrik pada Sabtu.

    Warga di lokasi, Rama, mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB pagi.

    “Katanya kejadian subuh tadi, saya datang udah ramai, korban udah terkapar, posisinya di tangga,” kata Rama di lokasi kejadian, Sabtu.

    Rama menuturkan korban tersebut awalnya hendak keluar dari mess karyawan untuk merokok.

    “Informasi yang saya dapat, katanya mau ngerokok, turun lah dari tangga, nah katanya pas turun dari tangga, kesetrum,” ujar Rama.

    Sementara itu, Rizal, karyawan lain di Warkop Medan mengaku tidak mengetahui secara pasti kejadian itu. Namun, dia memastikan korban tersebut merupakan karyawan Warkop Medan bernama Rizki.

    “Kalau kami diinfokan bahwa beliau sudah berada di rumah sakit, di RSCM. Untuk kronologi lengkapnya, kami kurang tau, karena kan kami shift, saya kebetulan masuk siang,” ucap Rizal.

    Saat ini, kata dia, pihak warkop masih mengurus jenazah yang saat ini telah berada di rumah sakit.

    “CCTV (kamera pengawas) belum bisa diakses, jadi kami juga belum tau (kronologinya seperti apa),” jelas Rizal.

    Sementara itu, lokasi kejadian tersebut saat ini terlaihat sudah dipasangi garis polisi. Tangga mess tempat korban terkapar itu berada tepat di sebelah Warkop Medan.

    Akses menuju tangga mess karyawan itu cukup sempit dan banyak kabel yang menjuntai.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pura-Pura Beli Makan Kucing, Pria Curi Uang di Kasir Pet Shop Jakbar

    Pura-Pura Beli Makan Kucing, Pria Curi Uang di Kasir Pet Shop Jakbar

    Seorang pria berpura-pura membeli makanan kucing di salah satu pet shop yang ada di wilayah Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (24/10). Ia kemudian tertangkap kamera CCTV mencuri uang kasir yang ada di pet shop tersebut.

    Pelaku berhasil mengambil uang senilai Rp 3,5 juta. Saat ini Polisi sedang menyelidiki aksi dari pencurian tersebut.

  • Percobaan Curanmor di Probolinggo Gagal, Pelaku Kabur Kocar-kacir

    Percobaan Curanmor di Probolinggo Gagal, Pelaku Kabur Kocar-kacir

    Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi nekat dua pelaku pencurian sepeda motor di sebuah sablon printing di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Selasa malam (21/10/2025), berakhir antiklimaks. Upaya mereka menggondol motor Honda Beat milik karyawan gagal total karena dikunci ganda.

    Pemilik sablon printing, Doni Ariadi, mengaku mengetahui peristiwa itu dari rekaman CCTV sekitar pukul 18.45 WIB. Saat itu ia tengah berada di luar, sementara karyawannya sibuk bekerja di dalam ruangan.

    “Saat saya datang, motor milik Milawati sudah berpindah posisi. Setelah saya cek CCTV, ternyata ada dua pelaku datang naik motor matik dari arah utara,” ujarnya.

    Dalam rekaman terlihat, satu pelaku turun dan langsung mencongkel motor yang terparkir di depan usaha sablon. Namun baru beberapa detik beraksi, pelaku kebingungan karena motor tak bisa dinyalakan. Kunci cakram besi yang terpasang membuatnya menyerah.

    “Pelakunya sempat berusaha keras tapi gagal. Akhirnya kabur ke arah selatan,” tambah Doni.

    Ia menyebut, kejadian serupa sudah terjadi tiga kali di tempatnya. Dua peristiwa sebelumnya, pelaku berhasil membawa kabur motor. “Kali ini gagal karena kami sudah antisipasi. Semua motor kini dikunci ganda,” tegasnya.

    Sementara itu, pemilik motor, Milawati, mengaku sama sekali tidak menyadari aksinya. Ia sedang fokus bekerja sambil mendengarkan musik keras di dalam ruangan.

    “Baru tahu pas mau pulang. Motor saya sudah bergeser ke jalan. Setelah lihat CCTV, ternyata ada dua orang yang mencoba curi,” ujar perempuan asal Desa Watuprapat, Kecamatan Nguling, itu.

    Kasus percobaan curanmor tersebut kini tengah ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Warga sekitar diimbau lebih waspada, terutama pada jam-jam rawan saat aktivitas usaha mulai lengang. (ada/ian)

  • Polres Blitar Panggil PLN Buntut Bocah 3 Tahun Tersetrum GTT, Ada Kelalaian? 

    Polres Blitar Panggil PLN Buntut Bocah 3 Tahun Tersetrum GTT, Ada Kelalaian? 

    Blitar (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Blitar telah melayangkan surat panggilan untuk UPL PLN Wlingi terkait kasus bocah 3 tahun tewas usai menyentuh box Gardu Tiang Trafo (GTT). Surat pemanggilan yang dilayangkan ini sebagai tindak lanjut penyelidikan terkait adanya dugaan kelalaian dalam kasus tersebut.

    “Kami sudah layangkan surat pemanggilan, kini tinggal nunggu kedatangan pihak PLN,” ucap Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon pada Sabtu (25/10/2025).

    Satreskrim Polres Blitar berjanji akan mengusut tuntas kasus kematian bocah 3 tahun yang tewas usai menyentuh bok GTT. Penyelidikan pun akan dilakukan untuk mengungkap benar tidak nya box GPP tersebut tidak terkunci.

    “Akan kita usut tuntas, perkembangan nanti kita sampaikan,” tandasnya.

    Sebelumnya, nasib tragis menimpa A R R, seorang balita laki-laki berusia 3 tahun di Desa Popoh, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar. Ia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di depan halaman rumahnya, diduga kuat akibat tersengat listrik dari Gardu Tiang Trafo (GTT) milik PLN pada Kamis (23/10/2025) siang.

    Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 11.11 WIB, tepat di halaman rumah ayah korban, Bangun Rohadi (37). Berdasarkan keterangan yang diterima dari Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, IPDA Putut Siswahyudi, kejadian bermula saat korban tinggal di rumah hanya bersama neneknya, Nur Janah (53). Sementara anggota keluarga lain sedang bekerja.

    “Ayah korban (Bangun Rohadi) sedang bekerja di cucian mobil, ibunya (Maria Ulfa) bekerja di toko, dan kakeknya (Sabar) di sawah,” jelas IPDA Putut, Jumat (24/10/2025).

    Sekitar pukul 08.00 WIB, sang nenek melakukan aktivitas mencuci, sementara korban A R R bermain di dalam rumah. Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, Nur Janah menyadari cucunya tidak lagi berada di dalam rumah.

    “Saksi (nenek) kemudian panik mencari cucunya. Saat mencari di depan rumah, ia menemukan korban sudah dalam kondisi terlentang meninggal dunia di dekat Kotak Gardu Listrik PLN,” tambah Putut.

    Saat ditemukan, korban yang mengenakan kaos biru dan celana coklat muda itu sudah tidak bernyawa. Petugas yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) mengidentifikasi adanya luka bakar serius di telapak tangan kanan korban, yang menguatkan dugaan kematian akibat sengatan arus listrik.

    Fakta mengejutkan terungkap dari hasil olah TKP. Pihak kepolisian menyebut salah satu penyebab utama kejadian ini adalah dugaan kelalaian.

    “Box Gardu PLN tersebut ditemukan dalam kondisi tidak dikunci oleh pihak PLN, sehingga mudah dibuka oleh siapapun, termasuk oleh korban,” tegas Ipda Putut.

    Selain faktor kurangnya pengawasan keluarga, serta kondisi gardu yang tidak aman ini menjadi fokus utama penyelidikan. Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV dari sebuah toko yang tak jauh dari lokasi kejadian.

    “Sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL), kami akan melakukan pemeriksaan terhadap petugas PLN guna mendalami dugaan kesengajaan atau kelalaian yang dilakukan petugas,” ujarnya.

    Sementara itu, pihak keluarga yang berduka menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. “Pelapor selaku ayah korban menolak untuk dilakukan autopsi, dan surat pernyataan akan segera menyusul,” pungkas Ipda Putut. [owi/beq]