Produk: CCTV

  • Minim Bukti, Kasus Pembunuhan Riyas Nuraini Sulit Terungkap

    Minim Bukti, Kasus Pembunuhan Riyas Nuraini Sulit Terungkap

    Liputan6.com, Lampung – Ditreskrimum Polda Lampung belum berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Riyas Nuraini, kader Fatayat NU Lampung yang ditemukan tewas terbungkus karung di tengah kebun jagung di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, pada Juli 2024 lalu.

    Sebanyak 62 saksi telah dimintai keterangan oleh polisi, dalam proses penyelidikan guna mengungkap kasus dugaan pembunuhan itu supaya terang benderang. 

    Kesulitan itu dialami polisi mulai dari alat bukti yang kurang serta belum ada petunjuk yang mengarah kepada terduga pelaku pembunuhan. 

    “Memang kami sampaikan, bahwa kami mengalami kendala dalam hal minimnya bukti-bukti ataupun petunjuk-petunjuk yang bisa kami dapatkan terkait dengan kejadian itu,” kata Direktur Ditreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol. Pahala Simanjuntak, usai bertemu massa aksi damai dari ratusan kader Fatayat NU di mapolda setempat, Rabu (4/12/2024).

    Dia menyampaikan, sudah membawa sampel DNA korban untuk diperiksa di laboratorium forensik Mabes Polri. Namun demikian, belum ada petunjuk yang mengarah kepada terduga pelaku.

    “Kita juga sudah membawa sampel yang ditemukan di tempat kejadian ke laboratorium forensik untuk dilakukan pemeriksaan DNA-nya kemudian dari hasil-hasil yang sudah didapatkan oleh penyidik itu terus kami lakukan kajian secara mendalam untuk mengarah kepada siapa kira-kira yang melakukan kejahatan,” jelas dia.

    Kemudian, kesulitan lain yang dialami polisi adalah dengan tidak adanya rekaman kamera pengawas (CCTV) yang merekam korban saat melintas menuju lokasi pertama kali ditemukan.

    “Kami juga sudah menelusuri terkait dengan CCTV yang ada di sekitar lokasi, itu juga kita sudah mencari namun memang karena lokasi ditemukannya itu di kebun jagung, itu tidak ada CCTV yang bisa mengarah kepada pada saat si korban melintas atau pada saat si korban dibawa ke sana, yang jelas kalau kita melihat dari hasil olah TKP bahwa kejadian itu tidak di satu tempat, dalam artian bukanlah kejadian itu dilakukan di lokasi ditemukan,” ungkapnya.

    Dia mengaku, masih mencari lokasi dibunuhnya korban. Menurutnya, kebun jagung setempat bukanlah TKP Riyas dibunuh. 

    “Sampai sekarang kita terus lakukan pendalaman di mana sebenarnya kejadian ini atau dilakukan eksekusi kepada si korban, ini yang masih terus kita lakukan pendalaman,” imbuhnya.

    Dia meminta, baik keluarga korban maupun kader Fatayat NU yang memiliki informasi bahkan bukti sekecil apa pun, bisa menyampaikannya kepada polisi untuk dijadikan sebagai bahan petunjuk penyelidikan. 

    “Terkait informasi apa pun yang kita dapatkan kita akan dalami, mudah-mudahan, mohon doanya ini juga bisa nanti segera mempunyai titik terang. Apalagi tadi sudah dibantu dengan doa yang luar biasa dari sahabat fatayat mudah-mudahan itu menjadi pintu awal nanti untuk bisa membuat terang kejadian yang terjadi. Proses penyelidikan ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak salah sasaran,” dia memungkasi.

  • Polisi New York Rilis Foto Pria Diduga Penembak Bos Asuransi Kesehatan AS

    Polisi New York Rilis Foto Pria Diduga Penembak Bos Asuransi Kesehatan AS

    Jakarta

    CEO unit asuransi UnitedHealthcare, Brian Thompson, tewas usai ditembak sosok misterius di luar sebuah hotel kawasan Manhattan, New York. New York Police Departement (NYPD) mengeluarkan foto pria yang diduga sebagai pelaku penembakan Thompson.

    Brian Thompson ditembak pada Rabu (4/12) sekitar pukul 06.45 waktu setempat. Polisi mengatakan pelaku terlihat menunggu di dekat lokasi sebelum mendekati korban dari belakang.

    “Penembak tampak berbaring menunggu selama beberapa menit sebelum mendekati Thompson dari belakang dan melepaskan tembakan,” kata Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch dilansir Associated Press, Kamis (5/12/2024).

    Dari rekaman CCTV di sekitar lokasi yang telah didapat kepolisian New York, diketahui pelaku muncul dari arah belakang mobil yang terparkir. Pelaku secara tiba-tiba lalu menodongkan pistol ke punggung Thompson dan mengeluarkan tembakan beberapa kali dari jarak dekat.

    “Dari menonton videonya, nampaknya dia mahir menggunakan senjata api karena dia mampu mengatasi malfungsi dengan cukup cepat,” kata Kepala Detektif NYPD Joseph Kenny.

    Ciri-ciri pria diduga pelaku itu pun terlihat dalam foto yang ditampilkan. Pelaku terlihat mengenakan jaket, masker, dan ransel besar.

    Pelaku penembakan bos asuransi kesehatan UnitedHealthcare (Dok. NYPD via Associated Press)

    “Penembak, yang mengenakan jaket, masker, dan ransel besar, melarikan diri melalui Midtown dengan berjalan kaki sebelum mengayuh sepeda listrik ke Central Park beberapa blok jauhnya,” kata polisi.

    Penembakan Brian Thompson

    CEO unit asuransi UnitedHealthcare, Brian Thompson, tewas ditembak pada Rabu (4/12) pagi di luar sebuah hotel di pusat kota Manhattan, New York. Dia tewas tepat sebelum konferensi investor perusahaan yang dijadwalkan.

    Dilansir Reuters dan CNN, Rabu (4/12), Departemen Kepolisian New York mengonfirmasi seorang pria berusia 50 tahun ditembak di depan Hilton di Sixth Avenue sekitar pukul 06.40 pagi waktu setempat dan dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit terdekat.

    UnitedHealthcare adalah perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS. Perusahaan ini menyediakan manfaat bagi puluhan juta warga AS, yang membayar lebih banyak untuk perawatan kesehatan daripada di negara lain mana pun.

    Thompson diangkat menjadi CEO UnitedHealthcare pada bulan April 2021 setelah bekerja di perusahaan tersebut sejak tahun 2004 di beberapa departemen.

    (ygs/zap)

  • 7
                    
                        Xpander Tabrak Motor dan Pejalan Kaki di Medan, Pelaku Dihakimi Massa
                        Medan

    7 Xpander Tabrak Motor dan Pejalan Kaki di Medan, Pelaku Dihakimi Massa Medan

    Xpander Tabrak Motor dan Pejalan Kaki di Medan, Pelaku Dihakimi Massa
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Sebuah kecelakaan terjadi di dekat pintu Tol Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan
    Medan Deli
    , Kota Medan, Rabu (4/12/204) sekitar pukul 19.00 WIB.
    Seorang pengendara
    mobil Xpander
    , yang diketahui bernama Aili (51), menabrak sejumlah kendaraan, termasuk dua sepeda motor dan seorang pejalan kaki.
    Kepala Polres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, menjelaskan kronologi kejadian.

    Mobil Xpander
    ini menabrak dua pengendara sepeda motor dan satu orang pejalan kaki di jalan keluar dari pintu Tol Tanjung Mulia Hilir,” ungkap Janton kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
    Setelah insiden tersebut, Aili dan penumpangnya, Alu (60), sempat dihajar massa yang menduga mereka hendak melarikan diri. Akibatnya, kedua orang tersebut mengalami luka ringan.
    Sementara itu, mobil Xpander yang mereka kendarai rusak parah. Kaca depan pecah dan pintunya penyok akibat tindakan massa.
    Dalam insiden tersebut, pengendara sepeda motor Vario, Ambri (29), mengalami luka lecet pada kaki kanan, sedangkan pengendara sepeda motor Beat, Dimas (27), mengalami luka di kaki kiri.
    Pejalan kaki, Luhut (30), juga mengalami luka pada tangan kanan, kedua kaki, serta dada yang terasa sesak. Ketiganya telah mendapatkan perawatan medis.
    “Pengendara Xpander ini masih diinterogasi untuk mendalami terkait peristiwa apa yang terjadi. Selain itu, saksi lainnya juga akan diperiksa, serta CCTV,” kata Janton.
    Ia menambahkan, informasi lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan akan disampaikan setelah proses penyelidikan selesai.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awas! Bandit Curanmor di Surabaya Bisa Bobol Parkir Berkarcis

    Awas! Bandit Curanmor di Surabaya Bisa Bobol Parkir Berkarcis

    Surabaya (beritajatim.com) – Di Kota Surabaya, Bandit Curanmor bisa membobol parkiran berkarcis di RSI Ahmad Yani. Kejadian pencurian itu terjadi pada Minggu (24/11/2024) dan sudah dilaporkan ke Polsek Wonokromo.

    Marchel Febyo Putra korban dari aksi pencurian itu mengatakan, dari rekaman CCTV pelaku beraksi seorang diri. Memakai baju hitam-hitam ia berjalan kaki sendirian memasuki area parkir berkarcis RSI Ahmad Yani. Setelah masuk, bandit curanmor gang tidak diketahui identitasnya itu sempat hendak mencuri sepeda motor Honda Scoopy merah yang terparkir.

    “Kerekam CCTV mau mencuri sepeda motor lain. Tapi tidak bisa. Lalu dia mencoba sepeda motor saya terus bisa. Karena motor saya juga tidak dikunci setir,” kata Marchel saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Rabu (04/12/2024).

    Marchel menceritakan pelaku yang mencuri sepeda motor Honda Beat sempat melepas plat nomor L 2389 CAG miliknya dan diganti dengan nomor lain. Ia lantas berjalan ke petugas parkir dan menyerahkan karcis untuk discan. Setelah discan palang portal terbuka dan pencuri kembali lagi ke motor Marchel yang sudah ditempeli plat palsu lalu kabur.

    “Malingnya beraksi sendirian pakai baju hitam-hitam. Dia sempat mengganti plat nomor saya dan naruh helm saya di sekitar lokasi,” tutur Marchel.

    Atas kejadian itu, Marchel melapor ke Polsek Wonokromo. Ia kecewa karena walaupun sudah parkir bertiket di RSI Wonokromo, sepeda motornya tetap hilang. Sampai saat ini, Marchel telah dihubungi oleh pihak pengelola parkir 2 kali untuk ganti rugi. Namun, Marchel menolak karena angka ganti rugi yang ditawarkan jauh dari harga sepeda motornya.

    “Dihubungi 2 kali. Awalnya ganti rugi Rp 3 juta lalu yang kedua Rp 5 juta. Saya tolak karena harga sepeda motor saya Rp 18 juta,” pungkas Marchel.

    Diketahui sebelumnya, Parkiran berkarcis dari Rumah Sakit Islam (RSI) Jalan Ahmad Yani 2-4 Surabaya dibobol maling, Minggu (24/11/2024). Alhasil, sepeda motor Honda Beat L 2389 CAG milik Marchel Febyo Putra warga Jalan Bulak Cumpat 2 amblas.

    Diwawancarai Beritajatim.com, Marchel mengatakan ia datang ke RSI Ahmad Yani pada Sabtu (23/11/2024) malam untuk menunggu adiknya yang sedang sakit. Saat itu, ia menaruh sepeda motornya di halaman parkir Ponpes Putri NU dalam kondisi tidak dikunci stir karena ia percaya bahwa parkiran berkarcis itu aman.

    “Parkirannya kan bertiket mas. Jadi ya saya percaya aman. Kan kalau keluar harus pakai karcis,” kata Marchel saat dihubungi Beritajatim.com, Rabu (04/12/2024).

    Ia lantas meninggalkan motornya dan menjaga adiknya yang sedang sakit di RSI Ahmad Yani. Ia baru mengetahui motornya hilang pada Minggu (24/11/2024) pagi. Ketika ia mendapati motornya hilang, ia masih berpikir jika sepeda motornya dipindahkan petugas. Ia pun kembali mencari dan menyisir barisan sepeda motor yang berjejer. Hingga berselang beberapa saat, Marchel gagal menemukan sepeda motornya.

    “Saya langsung tanya petugas parkir dan satpam RSI Ahmad Yani Surabaya. Trus saya juga nemu helm saya. Saya mikirnya berarti hilang motor saya,” tutur Marchel. (ang/kun)

  • Jelang Nataru, Damri Dukung Pantauan Operasional Real-Time

    Jelang Nataru, Damri Dukung Pantauan Operasional Real-Time

    Bisnis.com, JAKARTA – Damri memastikan kelancaran operasional transportasi selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bisa dipantau lewat fasilitas Central Control Room (CCR).

    Head of Corporate Communication Danri Atikah Abdullah mengatakan beberapa parameter operasional dapat dipantau melalui CCR mulai dari kecepatan bus, posisi bus, hingga kondisi di dalam bus yang dipantau melalui CCTV yang terdapat di seluruh armada Damri.

    “Segala kondisi dan pergerakan setiap armada Damri akan terpantau secara real-time di CCR,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (3/12/2024).

    Apabila ditemukan adanya aspek yang tidak sesuai seperti kecepatan bus yang melebihi batas, tim CCR akan menghubungi petugas di lapangan untuk memberikan arahan langsung kepada pramudi yang bertugas.

    “Berbagai aspek keselamatan selalu kami siapkan selama arus mudik ini. CCR merupakan salah satu pusat pemantauan operasional armada yang akan beroperasi selama 24 jam untuk memastikan bahwa seluruh perjalanan berjalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan,” imbuhnya.

    Perseroan juga mengajak pelanggan untuk secara mandiri melaporkan hal-hal yang menimbulkan ketidaknyamanan selama perjalanan. Adapun, pelanggan dapat menyampaikan laporan maupun kritik melalui media sosial DAMRI, Call Center DAMRI di 1500825, maupun melalui e-mail [email protected].

  • Terekam Kamera CCTV, Perempuan di Kota Malang Jadi Korban Jambret, Gelang Emas dan Gelang Giok Raib

    Terekam Kamera CCTV, Perempuan di Kota Malang Jadi Korban Jambret, Gelang Emas dan Gelang Giok Raib

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Seorang perempuan bernama Nukre menjadi korban penjambretan.

    Diketahui, kejadian itu terjadi pada Rabu (4/12/2024) siang di Jalan Pulau Sayang Kecamatan Klojen Kota Malang atau tepatnya tidak jauh dari rumah korban.

    Salah seorang warga sekitar bernama Novi mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB dan terekam kamera CCTV milik warga.

    Berdasarkan rekaman CCTV, korban berjalan seorang diri dengan membawa kantong kresek. Ketika itu terjadi, kondisi di lokasi kejadian dalam keadaan sepi.

    “Informasinya, korban bu Nukre ini baru saja beli bakso di dekat GOR Bentoel atau tidak jauh dari rumahnya. Terus pas jalan pulang, korban tidak menyadari kalau dibuntuti dua pelaku yang berboncengan naik motor matik,” ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (4/12/2024).

    Ketika korban terlihat lengah, salah satu pelaku turun dari sepeda motor dan langsung memukul perut korban sekaligus merangkulnya. Selanjutnya, pelaku berusaha mengambil perhiasan gelang yang berada di tangan korban.

    Korban berusaha melawan dan mempertahankan gelangnya, namun tidak berhasil hingga akhirnya terjatuh.

    Setelah mendapatkan perhiasan gelang tersebut, pelaku bergegas kabur sambil membonceng motor temannya yang sudah menunggu didepan.

    “Infonya, gelang emas sama gelang giok yang diambil pelaku. Cuma saya kurang tahu, berapa gram gelang emasnya itu dan kerugiannya berapa,”

    “Atas kejadian itu, korban mengalami luka lecet di kepala dan badan. Sedangkan kalau dari ciri-cirinya, kedua pelaku jambret ini merupakan laki-laki,” bebernya.

    Dari informasi terkini yang didapat TribunJatim.com, petugas kepolisian dari Polsek Klojen telah melakukan penyelidikan dan telah mendatangi lokasi kejadian.

    Sementara itu, Kapolsek Klojen Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto melalui Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan adanya kejadian penjambretan tersebut.

    “Iya memang benar. Anggota dari Reskrim Polsek Klojen telah mendatangi lokasi dan saat ini masih dilakukan penyelidikan,” tandasnya.

  • Remaja Meresahkan Akhirnya Tertangkap, Hendak Kembali Curi Barang Jamaah Masjid Ataqwa Boyolali

    Remaja Meresahkan Akhirnya Tertangkap, Hendak Kembali Curi Barang Jamaah Masjid Ataqwa Boyolali

    TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI – Remaja meresahkan akhirnya tertangkap tangan saat hendak kembali beraksi di Masjid Ataqwa Boyolali.

    Sosok remaja ini memang sudah dinanti-nanti kehadirannya oleh warga.

    Dia telah mencuri tas milik jamaah masjid dan aksinya pun terekam secara jelas di CCTV.

    Jemaah Masjid Ataqwa Dukuh Ngepreh, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak kini bisa bernapas lega.

    Remaja meresahkan yang kerap bikin jemaah kehilangan barang akhirnya tertangkap.

    DBN (13) ditangkap warga pada Senin (2/12/2024) petang.

    Remaja asal Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar ini memang sudah ditandai warga.

    Pasalnya, remaja itu sempat terekam CCTV saat mengambil barang milik jemaah pada Sabtu 30 November 2024.

    Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto menyebut, saat itu aksi remaja ini terekam kamera pengawas.

    “Terduga pelaku mengambil tas milik korban yang berisi uang Rp144.000, 1 handphone, 1 kalkulator,” kata AKP Arif Mudi Prihanto seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (4/12/2024).

    Akibat kejadian itu, pengurus masjid kemudian membuka rekaman CCTV.

    Dalam rekaman itu, terlihat jelas wajah terduga pelaku.

    Warga yang sudah mengenali wajah terduga pelaku ini pun kemudian melihat DBD kembali berada di masjid.

    “Senin (2/12/2024) sekira pukul 17.30, terduga pelaku yang kembali ke masjid, kemudian ditangkap warga setempat,” katanya.

    Oleh warga, terduga pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Ngemplak.

    Dari Polsek Ngemplak, terduga pelaku kemudian dibawa ke Unit PPA Satreskrim Polres Boyolali. (*)

  • Hampir Sebulan Usai Dicuri, Pompa Air di "Underpass" Senen dan Kemayoran Belum Terpasang Semua
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Hampir Sebulan Usai Dicuri, Pompa Air di "Underpass" Senen dan Kemayoran Belum Terpasang Semua Megapolitan 4 Desember 2024

    Hampir Sebulan Usai Dicuri, Pompa Air di “Underpass” Senen dan Kemayoran Belum Terpasang Semua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pompa air di
    underpass
    Senen dan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat belum beroperasi secara optimal.
    Pompa belum terpasang seluruhnya usai dicuri hampir sebulan lalu.
    “(Di
    underpass
    Senen) Tiga (pompa) terpasang. Angkasa, dua terpasang,” ujar Koordinator Pompa Sudin Bina Marga Jakarta Pusat, Teguh Iwan saat dihubungi
    Kompas.com,
     Rabu (4/12/2024).
    Diketahui, ada empat pompa di masing-masing
    underpass.
    Proses perbaikan pompa ini memakan waktu karena onderdilnya harus didatangkan dari luar negeri.
    “Ada onderdilnya (tapi menunggu) karena barang dari luar negeri,” imbuh dia.
    Teguh memperkirakan, onderdil yang akan dipasang tiba dalam waktu dekat. Targetnya, pada 7 Desember 2024, pompa air bisa dipasang lagi di
    underpass
    Senen dan Angkasa, Kemayoran.
    Sementara kamera CCTV, baik di Senen maupun Angkasa, yang sempat dirusak oleh komplotan maling juga sudah kembali berfungsi dengan baik per hari ini.
    Sebelumnya, dua maling kabel pompa air tertangkap saat beraksi di
    underpass
    Angkasa pada Rabu (13/11/2024).
    Tersangka berinisial SL (34) dan SK (30) ditangkap setelah mereka melakukan pemotongan kabel di underpass Angkasa. Kejadian ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.15 WIB.
    Sementara
    pencurian kabel pompa air
    di
    underpass
    Senen terjadi pada Sabtu (9/11/2024).
    Saat itu, sekitar pukul 03.00 WIB, ketika petugas Bina Marga memeriksa ke lokasi, kabel di keempat pompa sudah diputus dan raib dibawa maling.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video Kapolrestabes Semarang Tak Konsisten Beri Keterangan soal Kasus Gamma, Polda : Ralat Kan Boleh

    Video Kapolrestabes Semarang Tak Konsisten Beri Keterangan soal Kasus Gamma, Polda : Ralat Kan Boleh

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Berikut ini video Kapolrestabes Semarang Dinilai Tak Konsisten Beri Keterangan soal Kasus Gamma, Polda : Ralat Kan Boleh

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kombes Pol Artanto menilai, perbedaan keterangan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dalam Gamma atau GRO (17) korban tembak polisi merupakan hal yang wajar.

    Kombes Irwan sebelumnya menyebut anggotanya Aipda Robig Zaenudin diserang oleh Gamma dan teman-temannya lalu ditembak. Belakangan, dalam rekaman video CCTV penembakan ternyata tidak ada penyerangan tersebut.

    Menurut Artanto, meralat keterangan sah-sah saja selama dalam proses penyelidikan sebuah kasus.

    “Kalau informasi awal ternyata pada penyelidikan ada temuan tertentu yang sifatnya meralat kan boleh-boleh saja,” katanya di Mapolda Jateng, Rabu (4/12/2024). 

    Artanto memastikan, keterangan dari Kapolrestabes tersebut bukan merupakan kekeliruan. Dia berdalih bahwa itu perkembangan hasil penyelidikan yang ada temuan baru sehingga harus diperbaharui.

    “Tidak (mengelabui kasus) semua itu berdasarkan fakta data di lapangan,” ungkapnya.

    Berkaitan potensi sanksi yang diberikan kepada Kapolrestabes Semarang  karena menyampaikan fakta yang bertolak belakang, Artanto enggan menanggapi.

    “Kapolrestabes dalam rapat dengar pendapat mengaku siap untuk dievaluasi, kemudian beliau juga memohon maaf atas meninggalnya  Gamma,” katanya. 

    Dia pun membantah sikap Kapolrestabes Semarang tersebut bagian dari melindungi anggotanya.

    “Saya kira tidak untuk melindungi. Kita semua terbuka terhadap anggota yang bermasalah akan diproses dan terhadap laporan masyarakat terkait laporan pidana juga kita proses semua,” bebernya.

    Diberitakan sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui ada anggotanya melakukan penembakan terhadap pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16). 

    Korban ditembak polisi di bagian pinggul.  Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk detail kasus penembakan tersebut.

    “Kami menunggu (hasil) visum rumah sakit. Sepertinya ada luka tembak,” kata Irwan di Mapolrestabes Semarang, Senin (25/11/2024) malam.

    Irwan menuding korban adalah anggota gangster Pojok Tanggul yang sedang melakukan tawuran dengan gangster Seroja di depan kawasan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.00 WIB.

    Ketika kejadian tawuran ini, ada anggota penyidik Polrestabes Semarang yang melintas hendak pulang ke rumahnya. Identitas polisi ini, Irwan enggan menyebutkannya.

    Irwan mengklaim, ketika ada anggota melintas melihat dua kelompok remaja sedang tawuran lalu anggotanya berusaha melerai. Namun, anggota itu malah diserang.”Anggota polisi melakukan upaya melerai, polisi diserang hingga dilakukan tindakan tegas (menembak korban),” katanya.

    Menurut Irwan, anggota tersebut telah diamankan oleh Pengamanan Internal (Paminal) Propam (Profesi dan Pengamanan). “Peran anggota ini masih dilakukan (pemeriksaan oleh) Paminal,” ungkapnya.
    Korban ternyata sempat dibawa ke RSUP Kariadi Semarang. Irwan menyebut, korban yang tertembak di bagian pinggulnya dibawa ke rumah sakit oleh lawan tawuran dan anggota polisi tersebut.
    “Makanya sampai 10 pagi identitas (korban) belum diketahui karena yang bawa itu lawan tawuran (korban),” bebernya.

    Klaim polisi kawasan perumahan Paramount menjadi tempat tawuran bertolak belakang dengan keterangan satpam di perumahan tersebut. “Tidak ada tawuran. Teman ku yang jaga malam memastikan itu juga tidak ada tawuran. Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (ke atasan),” ungkap satpam tersebut yang enggan disebutkan identitasnya. 

    Pihak sekolah juga meragukan jika korban adalah anggota gangster. “Kalau korban tergabung gangster kami tidak tahu. Namun, rekam jejak mereka (korban) itu baik dan berprestasi. Jadi dihubungkan ke gangster kesimpulan kami ya tidak,” terang Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B.

    Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16) tewas diduga akibat luka tembak.

    Tak hanya GRO, dua teman satu sekolah korban masing-masing berinisial S (16) dan A (17)  mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong.

    Ketiga pelajar ini alami luka tembak diduga dilakukan oleh anggota kepolisian.

    “Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes (Semarang),” papar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio saat dihubungi wartawan, Senin (25/11/2024).

    Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.
    Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

    Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.

    Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.

    Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang. Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.

    Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain. Ayah korban tinggal kabupaten Sragen.

    Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan  dan  masih dalam kondisi berkabung.
    “Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.

    Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong hingga ke kawasan perumahan Paramount  yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.

    Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian.

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus  ini. “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.
    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.
    “Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat. “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.

    Keterangan Pihak Sekolah

    Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 4 Semarang Agus Riswantini  menyebut, sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.

    Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada sekolah. “Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.

    Informasi yang diperoleh pihak SMK N 4 Semarang tiga siswa yang alami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11, jurusan teknik mesin , S (16) kelas 11 jurusan teknik tenaga listrik dan A (17) kelas 12 jurusan teknik tenaga listrik.

    Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada 1 , dua orang selamat.
    Korban meninggal dunia GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.
    “Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui (pihak sekolah) dengan alasan anak trauma,” bebernya.

    Berhubung dari tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang mengaku belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.
    “(ditembak siapa?) kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.

    Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi oleh polisi. Dia juga kaget adanya kejadian ini.
    “Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya. (Iwn)

     

  • Maling Kotak Amal Dihukum Nyanyi Sambil Ketakutan di dalam Tong Sampah, Ambil Rp 241.000: Tak Punya

    Maling Kotak Amal Dihukum Nyanyi Sambil Ketakutan di dalam Tong Sampah, Ambil Rp 241.000: Tak Punya

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pria tanpa baju tampak menyanyi di dalam tong sampah.

     Rekaman video tersebut kemudian viral di media sosial.

    Ternyata pria itu adalah seorang pencuri kotak amal.

    Video itu diketahui diambil di Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

    Dalam video tersebut, pria itu terlihat bernyanyi dengan bahasa Jawa dengan ekspresi ketakutan, sementara seorang lainnya mendekat dengan potongan selang air, namun tindakan itu dicegah oleh seorang anggota TNI. 

    Video yang diunggah oleh akun @infokejadian*** itu menyebutkan bahwa pria tersebut adalah pencuri kotak amal di Musala Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

    “Pencuri kotak amal Mushola di Ds Kalisari Sayung Demak. Senin 2 Desember 2024 tertangkap tangan jam 03 dini hari (orangnya pernah di penjara) orang godong pelakunya,” tulis akun tersebut.

    Lantas, bagaimana kejadian sebenarnya?

    Penjelasan pihak kepolisian Kapolsek Sayung, AKP Suprapto, mengonfirmasi adanya laporan pencurian kotak amal dari warga Desa Kalisari.

    Pelaku yang berinisial SP (30) adalah warga Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Kronologi kejadian menjelaskan bahwa SP ditangkap oleh warga saat mencuri kotak amal di Mushala Desa Kalisari pada Senin (2/12/2024) pukul 03.00 WIB.

    “Kemudian diamankan di balai desa oleh warga dan Babinsa, terus pagi dibawa ke Polsek,” ujar Suprapto melalui sambungan telepon pada Selasa (3/12/2024).

    Kotak amal yang dicuri diketahui berisi uang senilai Rp 241.000.

    Kejadian ini sedang diselesaikan secara kekeluargaan, dan SP diserahkan kepada Dinas Sosial Demak.

    “Akhirnya pemerintah desa dan warga sepakat untuk mengembalikan ke keluarganya saja, terus kita koordinasi dengan Reskrim itu masuknya tipiring saja,” ungkapnya.

    Suprapto menambahkan bahwa SP hidup sebatang kara dan diduga telah melakukan tindak pencurian beberapa kali.

    “Dia sering mengambil, cuma di daerah lain. Memang keluarganya dia tidak punya,” kata Suprapto.

    Meskipun terpergok mencuri di Demak, Suprapto memastikan bahwa warga tidak melakukan tindakan penganiayaan berat terhadap SP.

    “(Anggota) langsung ke TKP, jadi tidak ada penganiayaan yang berat. Cuma tadi tidak disuruh nyanyi-nyanyi saja,” katanya.

    Kapolsek juga mengimbau masyarakat agar tidak mengambil tindakan sendiri jika menemukan kejadian serupa dan segera melapor ke pihak berwenang.

    “Misalnya menemukan pelaku seperti itu, tolong langsung menghubungi pihak Polsek dan Babinkamtibmas yang ada di wilayah masing-masing untuk tidak main hakim sendiri,” pungkas Suprapto.

    Sementara itu, kasus maling kotak amal juga pernah terjadi di Tangerang Selatan, Jawa Barat.

    Maling kotak amal musala yang beraksi di Tangerang Selatan, Banten kini sudah ditangkap.

    Maling berinisial TS (53) itu diketahui sudah mencuri kotak amal di musala Ar Rahman.

    Aksinya sempat terekam CCTV lalu viral di media sosial.

    TS ditangkap kurang dari sepekan setelah melakukan aksinya, Jumat (23/8/2024).

    Kapolsek Pondok Aren Kompol Muhibbur RA mengatakan, TS mengaku baru pertama kali melakukan pencurian kotak amal dan uang hasil curian di Mushalah Ar Rahman berjumlah Rp4.400.000.

    “Berdasarkan keterangan pelaku saat diinterogasi bahwa uang hasil curian di Mushalah Ar rahman berjumlah Rp4.400.000,” ujar Kompol Muhibbur.

    Pelaku beraksi sendirian pada saat melakukan pencurian kotak amal.

    “Hasil pencurian diduga digunakan pelaku untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari di mana masih kami dalami pengakuannya tersebut,” imbuhnya.

    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukumaan 5 tahun Penjara.

    Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Victor D. H. Inkiriwang membenarkan penangkapan pelaku pencuri kotak amal tersebut.

    “Benar, berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan analisa CCTV kemudian Unit reskrim Polsek Pondok Aren telah menangkap pelaku pencurian kotak amal di musholah Ar Rahman Jalan H. Sami’in Gg. Turi Rejo Kelurahan Jurangmangu Barat,” terang Inkiriwang.

    Pelaku ditangkap enam hari setelah kejadian, di rumah kontarakannya di daerah Poris Plawad Indah, Cipondoh, Kota Tangerang.

    “Dengan barang bukti berupa jaket warna hitam dan celana hitam berikut alat obeng warna hitam yang digunakan oleh pelaku saat melakukan pencurian di Mushalah Ar Rahman,” lanjutnya.

    Kasus pencurian kotak amal masjid juga pernah terjadi di Jawa Tengah.

    Dua remaja TBS (14) dan RSN (15) ditangkap Satreskrim Polres Wonogiri setelah mencuri motor Honda Astrea, Sabtu (19/8/2024).

    Motor itu diketahui milik Damar Bagus Prasetyo (21), warga Salak Kelurahan Giripurwo Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

    Ternyata, selain mencuri motor, mereka juga pernah membobol isi kotak amal di sejumlah masjid.

    Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengatakan, kedua remaja itu ditangkap petugas di kediamannya masing-masing pada Sabtu (17/8/2024).

    “Keduanya kami tangkap setelah korban melaporkan sepeda motornya hilang sejak Jumat (2/8/2024) dini hari lalu. Dua remaja ini kami tangkap di rumahnya masing-masing,” jelasnya, Senin (19/8/2024).

    Anom mengatakan kasus pencurian itu bermula saat korban pulang dari bermain badminton dan memarkirkan kendaraannya di halaman rumah, Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 23.30 WIB.

    Namun, sekitar pukul 01.30 WIB, saat korban keluar rumah sudah mendapati kendaraannya tidak ada di parkiran.

    Beberapa kali bobol kotak amal masjid

    Mengetahui sepeda motornya hilang, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wonogiri Kota pada Sabtu (3/8/2024).

    Dari laporan itu, polisi melakukan serangkaian penyelidikan hingga akhirnya mengarah kepada dua terduga pelaku tersebut.

    “Dari hasil penyelidikan itu polisi memburu kedua terduga pelaku hingga akhirnya ditangkap di rumahnya masing-masing,” ungkapnya.

    Untuk barang bukti sepeda motor Honda Astrea AD 3241 UR, kata Anom, polisi mengamankan di rumah TBS yang beralamat di Kelurahan Giritirto, Kabupaten Wonogiri.

    Dari pengembangan penyidikan, dua tersangka acapkali mencuri kotak amal di beberapa masjid.

    “Dari interogasi petugas, selain melakukan pencurian tersebut, pelaku juga mengakui telah melakukan pencurian kotak amal di beberapa lokasi,” katanya lagi.

    Terhadap kejadian itu, kedua terduga pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP.

    Sesuai pasal itu, kedua remaja yang masih duduk di bangku SMP itu diancam dengan pidana kurungan maksimal tujuh tahun penjara.

    Anom mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap pencurian.

    Salah satunya tidak memarkir kendaraan bermotor dihalaman rumah yang tidak memiliki pagar.