Produk: CCTV

  • Kasus Penganiayaan Anak di "Daycare" Terulang Lagi, Pemkot Depok Dianggap Kecolongan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Desember 2024

    Kasus Penganiayaan Anak di "Daycare" Terulang Lagi, Pemkot Depok Dianggap Kecolongan Megapolitan 6 Desember 2024

    Kasus Penganiayaan Anak di “Daycare” Terulang Lagi, Pemkot Depok Dianggap Kecolongan
    Tim Redaksi

    DEPOK, KOMPAS.com –
    Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menganggap Pemerintah Kota Depok, khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) lalai mengawasi
    daycare
    karena kasus penganiayaan anak di sana terulang kembali.
    Hal ini untuk menyoroti kasus penganiayaan pada seorang bayi berinisial KCB (1 tahun 3 bulan) yang disiram air panas oleh pengasuh Kiddy Space Pengasinan, Sawangan, Kota Depok.
    “Saya kira demikian (kecolongan), karena ternyata masih ada
    daycare
    yang bermasalah,” kata Komisioner KPAI Diyah Puspitarini kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2024).
    Kasus penganiayaan di
    daycare
    Depok sudah terjadi dua kali dalam setahun dan selalu berujung kepada legalitas usaha yang ternyata tidak berizin.
    Kondisi ini menjadi peringatan kepada Pemkot Depok untuk tidak menganggap remeh
    daycare
    ilegal.
    “Persoalan
    daycare
    yang belum berizin selalu menjadi persoalan, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) yang tidak sesuai dengan standar dan pengawasan yang lemah,” ujar Diyah.
    Menurut Diyah, pihaknya mencatat sekitar 98
    daycare
    di Depok tidak berizin per Juli 2024. Mereka pernah meminta Disdik untuk mengambil langkah konkret dalam mengatasinya.
    “Namun ternyata terjadi lagi,” ungkap Diyah.
    Oleh sebab itu, KPAI akan terus memonitor dan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk segera menindak seluruh
    daycare
    tidak berizin.
    Sebelumnya diberitakan, bayi berinisial KCB disiram air panas oleh pengasuhnya yang bernama Seftyana (35), Senin (2/12/2024) sekitar pukul 06.30 WIB.
    Sebanyak dua gayung air panas yang sebelumnya dimasak oleh tersangka disiramkan ke bagian belakang tubuh korban. Hal itu membuat kulit korban langsung melepuh di bagian punggung, leher, selipan tangan, dan dekat telinga.
    “Disiram pakai gayung dua kali dan karena kulitnya melepuh, habis itu disiram lagi pakai air dingin,” ujar Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Arya Perdana, Rabu (4/12/2024).
    Kepada polisi, Seftyana mengaku menyiramkan air panas ke tubuh bayi tidak berdosa itu karena kesal anak itu terus menangis saat hendak dimandikan.
    Kini, Seftyana telah ditangkap polisi dan ditahan di Mapolresta Kota Depok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    Akibat ulahnya, Seftyana terancam dijerat Pasal 80 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
    Sebagai informasi, kasus penganiayaan oleh pengasuh daycare pernah terjadi di tahun ini.
    Pengasuh sekaligus pemilik daycare Wensen School bernama Meita Irianty menganiaya MK (2) dan AM (9 bulan) lalu menjadi sorotan publik pada awal Agustus 2024.
    Tindakannya itu terekam kamera CCTV yang menunjukkan Meita berulang kali memukul, menendang, hingga mencubit korban.
    Saat ini, Meita sedang ditahan di Rutan Cilodong dan akan menjalani sidang vonis pada Rabu (11/12/2024) mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepolisian New York Buru Pelaku Penembakan CEO UnitedHealthcare – Halaman all

    Kepolisian New York Buru Pelaku Penembakan CEO UnitedHealthcare – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepolisian New York (NYPD) sedang memburu seorang pelaku penembakan yang menewaskan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, pada Rabu (4/12/2024) pagi di Midtown Manhattan.

    Polisi telah merilis dua foto tersangka yang dicari untuk diinterogasi, BBC melaporkan.

    Penembakan terjadi sekitar pukul 06:45 EST di luar hotel Hilton, tempat Thompson dijadwalkan berbicara di konferensi investor.

    Menurut NYPD, tersangka yang mengenakan topeng hitam dan jaket krem tampaknya telah menunggu selama lima menit sebelum menyerang.

    Thompson ditembak di punggung dan kaki, dan dinyatakan meninggal di rumah sakit setengah jam kemudian.

    Kepala Detektif NYPD, Joseph Kenny, menyatakan bahwa senjata tersangka tampak macet, tetapi ia berhasil memperbaikinya dan terus menembak.

    Rekaman CCTV menunjukkan tersangka menggunakan peredam suara pada pistolnya, yang dianggap mengejutkan oleh Walikota New York, Eric Adams.

    Penyidik menggunakan teknologi pengenalan wajah dan menguji tiga selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.

    lihat foto
    Brian Thompson, CEO perusahaan asuransi UnitedHealthcare, tewas setelah ditembak oleh orang tak dikenal pada Rabu (4/12/2024), di luar Hotel Hilton di Midtown Manhattan.

    Selain itu, ditemukan selongsong peluru dengan pesan samar yang diyakini merujuk pada taktik penolakan klaim oleh perusahaan asuransi.

    Polisi juga telah mengunjungi toko senjata di Connecticut untuk melacak asal senjata yang digunakan.

    Sumber penegak hukum menyebutkan bahwa tersangka diduga menggunakan identitas palsu untuk menginap di sebuah hostel.

    Tersangka terlihat di Starbucks beberapa menit sebelum penembakan, meskipun ia mengenakan topeng.

    Penyidik berharap dapat menemukan kecocokan menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah.

    Ancaman terhadap Thompson

    Istri Thompson, Paulette, mengungkapkan kepada NBC News bahwa suaminya pernah menerima beberapa ancaman, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Sumber internal menyebutkan bahwa UnitedHealth Group, perusahaan induk UnitedHealthcare, juga menerima ancaman teror terhadap para petinggi perusahaan.

    UnitedHealthcare, sebagai perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS, telah berjuang menghadapi dampak dari peretasan data besar-besaran yang terjadi pada unit Change Healthcare.

    Thompson telah menjabat sebagai CEO UnitedHealthcare sejak April 2021 dan telah bekerja di perusahaan tersebut sejak 2004.

    Penyelidikan atas insiden ini masih berlangsung, dengan pihak kepolisian New York terus mencari pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan ini.

    Di kampung halaman Thompson, Maple Grove, Minnesota, terdapat insiden mencurigakan di rumahnya pada tahun 2018, tetapi tidak ada aktivitas kriminal yang terdeteksi.

    Penyidikan terus berlanjut dengan harapan menemukan pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan yang mengejutkan ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • VIDEO: Miris! Pedagang Sayur di Tambung Dibegal saat Hendak Keliling

    VIDEO: Miris! Pedagang Sayur di Tambung Dibegal saat Hendak Keliling

    Seorang pedagang sayur keliling di Tambun Selatan, Bekasi menjadi korban pembegalan. Dalam rekaman CCTV, terlihat korban dihadang oleh tiga pelaku dengan senjata tajam.

    Ringkasan

  • Pria Surabaya Mencuri Karena Anak Sakit Diberi Restorative Justice

    Pria Surabaya Mencuri Karena Anak Sakit Diberi Restorative Justice

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam hiruk pikuk gudang ekspedisi J&T di kawasan Tambak Osowilangun, Surabaya, terjadi sebuah insiden yang membawa pelajaran berharga bagi Aji Setiawan.

    Aji Setiawan, seorang ayah muda yang terdesak oleh kebutuhan untuk mengobati anaknya yang sakit, melakukan tindakan pencurian yang akhirnya menjadi momen perubahan hidupnya.

    Pada Jumat pagi, 27 September 2024, Aji mencoba menawarkan bantuan kepada seorang karyawan gudang, Muhammad Izzat.

    Namun, dorongan keadaan membuatnya melakukan kesalahan: mengambil barang dari sepeda motor Izzat yang joknya tidak terkunci. Aji mengambil tas, uang Rp 50.000, dan kunci sepeda motor. Dalam hitungan menit, perbuatannya terekam kamera CCTV, dan ia segera diamankan oleh pihak gudang.

    Kisah di Balik Peristiwa
    Aji bukanlah seorang residivis atau pelaku kriminal profesional. Ia hanyalah seorang ayah dengan anak yang sakit, mencoba bertahan dalam situasi yang sulit. Dalam keterangannya kepada penyidik, Aji mengaku mengambil barang milik Izzat karena putus asa mencari uang untuk biaya pengobatan.

    “Dia hanya ingin menolong anaknya,” ujar Yusuf Akbar, Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, Jumat (6/12/2024).

    Melihat situasi ini, Kejaksaan mempertimbangkan langkah yang lebih manusiawi. Perkara ini diajukan ke program Restorative Justice (RJ) oleh Kejaksaan Negeri Tanjung Perak.

    Setelah melalui proses yang teliti, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) akhirnya menyetujui penghentian penuntutan terhadap Aji.

    Pengampunan Melalui Perdamaian
    Program RJ memungkinkan penghentian proses hukum bagi pelaku kejahatan ringan, terutama jika telah terjadi perdamaian antara pelaku dan korban. Dalam kasus ini, Izzat dengan tulus memaafkan Aji tanpa syarat.

    Keputusan ini tidak datang begitu saja. Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi: Aji tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, tidak masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), dan ancaman pidana untuk perbuatannya kurang dari lima tahun.

    “Kami menilai, perkara ini layak untuk RJ karena ada kesepakatan damai antara korban dan tersangka. Ini juga menjadi langkah untuk memberikan kesempatan kedua kepada Aji,” jelas Yusuf.

    Pelajaran dari Sebuah Kesalahan
    Kejadian ini menyadarkan banyak pihak bahwa setiap manusia bisa tergelincir dalam situasi sulit. Namun, pendekatan hukum yang lebih mengedepankan kemanusiaan seperti RJ memberikan peluang bagi pelaku untuk memperbaiki diri.

    Melalui program ini, Aji Setiawan tidak hanya terbebas dari hukuman penjara, tetapi juga memiliki kesempatan untuk kembali membangun hidupnya.

    Restorative Justice, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum
    Kasus ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pendekatan RJ dapat memberikan solusi yang adil dan berimbang. Kejaksaan tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga membantu menciptakan keharmonisan sosial melalui pengampunan dan perdamaian.

    Restorative Justice kini menjadi harapan baru bagi sistem peradilan pidana di Indonesia. Bagi mereka yang benar-benar menyesali perbuatannya dan bertekad memperbaiki diri, program ini membuka jalan menuju kehidupan yang lebih baik.

    Di sudut Surabaya, Aji Setiawan melangkah keluar dari gedung Kejaksaan dengan rasa syukur. Bukan hanya karena ia bebas, tetapi karena ia tahu bahwa hidupnya telah diberi kesempatan kedua untuk berbuat lebih baik, untuk dirinya dan keluarganya. (uci/ted)

  • Enam Pelaku Penyiraman Air Keras ke Polisi Ditangkap, Satu Orang Masih Buron

    Enam Pelaku Penyiraman Air Keras ke Polisi Ditangkap, Satu Orang Masih Buron

    ERA.id – Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara menangkap enam pria yang diduga terlibat dalam aski penyiraman air keras kepada anggota polisi dan seorang warga di Cilincing, Jakarta Utara. Satu pelaku yang melakukan penyiraman masih buron.

    Enam orang yang berhasil diamankan yakni DRS, MY, AS, K, RDP, dan MRMA yang diduga terlibat dalam aksi penyiraman air keras kepada Bhabinkamtibmas Polsek Cilincing Aipda Ibrohim dan rekannya Mohammad Yahya. Keenam pelaku diamankan di dua lokasi yang berbeda.

    “Dalam waktu kurang dari 24 jam, kami berhasil menangkap enam  pelaku di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady, dikutip Antara, Rabu (4/12/2024).

    Lalu, kata Fuady, pelaku DRS (18) berperan melakukan penyiraman air keras ke kedua korban kemudian pelaku MY (19), AS (19), K (21), RDP, dan MRMA (20) masing-masing berperan membawa senjata tajam sejenis celurit.

    Fuady menjelaskan satu orang pelaku berinisal DM masih dalam pengejaran polisi. DM diduga berperan sebagai pelaku penyiaraman air keras.

    “Tersangka DM masih dalam pengejaran petugas kepolisian, pelaku ini berperan melakukan penyiraman air keras,” jelasnya.

    Penyiraman ini membuat Bhabinkamtibmas Polsek Cilincing Aipda Ibrohim dan rekannya Mohammad Yahya mengalami luka bakar. Korban Aipda Ibrohim mengalami luka bakar pada bagian kepala dan kedua lengan, sementara Mohammad Yahya mengalami luka bakar pada bagian punggung dan kaki kiri.

    “Kedua korban segera dilarikan ke RSUD Koja untuk mendapatkan perawatan medis,” kata dia. 

    Diketahui insiden ini terjadi di pertigaan kolong tol Tanah Merdeka Jalan Kalibaru Barat Cilincing Jakarta Utara pada Senin (2/12) sekitar pukul 04.30 WIB. Aksi ini berawal dari Bhabinkamtibmas Kelurahan Semper Barat Aipda Ibrohim sedang melaksanakan patroli bersama seorang warga bernama Mohammad Yanya.

    Saat melintas di lokasi kejadian, mereka mendapati kerumunan anak muda sekitar 30 orang yang diduga hendak melakukan tawuran. Aipda Ibrohim saat itu berusaha membubarkan kerumunan tersebut dengan memberikan imbauan secara lisan. Namun, kelompok tersebut tidak mematuhi himbauan.

    Lantaran himbauan itu tidak didengarkan, Aipda Ibrohim memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali untuk mengendalikan situasi. Namun secara tiba-tiba, salah satu anak muda atau pelaku yang diketahui bernama DRS dan DM (DPO) dan pelaku lainnya dari kerumunan menyiramkan cairan yang diduga air keras menggunakan gayung kepada kedua korban.

    “Petugas mengamankan barang bukti berupa visum et repertum, rekaman CCTV, gayung, pakaian yang digunakan pelaku, senjata tajam, telepon seluler, dan sepeda motor,” kata dia.

    Terkait pasal yang menjerat keenam pelaku, Fuady menerangkan bahwa mereka dijerat pasal 214 KUHP dan atau pasal 170 KUHP dan atau pasal 351 KUHP dengan ancaman pidana kurungan maksimal 15 tahun.

  • Polisi Sisir Kota New York, Buru Pelaku Penembakan CEO Asuransi AS

    Polisi Sisir Kota New York, Buru Pelaku Penembakan CEO Asuransi AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepolisian menyisir penjuru kota New York untuk memburu pelaku penembakan yang menewaskan CEO perusahaan asuransi terbesar Amerika Serikat UnitedHealthcare, Brian Thompson, Kamis (5/12).

    Insiden penembakan ini terjadi pada Rabu (4/12) dan terekam CCTV sekitar. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat pelaku merupakan pria yang menggunakan tudung menembak Thompson dalam jarak dekat.

    Saat itu, Thompson sedang menghadiri konferensi investor di kawasan bisnis Midtown.

    Polisi belum mengungkap motif penembakan dan tidak mau mengonfirmasi laporan New York Times yang menyebutkan bahwa kata “delay” dan “deny” – yang sering digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menolak klaim – tertulis di selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian.

    Rekaman video menunjukkan Thompson berada di trotoar di luar New York Hilton Midtown ketika seorang tersangka bertudung yang tidak dikenal mendekat dari belakang dengan pistol dan melepaskan beberapa tembakan ke arahnya.

    Setelahnya, pelaku melarikan diri dengan berjalan kaki, sebelum menaiki sebuah sepeda. Polisi mengatakan bahwa pelaku pergi ke arah Central Park.

    “Setiap indikasi menunjukkan bahwa ini adalah serangan terencana, terencana, dan ditargetkan,” ujar Komisaris Polisi New York Jessica Tisch dalam sebuah konferensi pers Kamis (5/12), melansir AFP.

    Kepala detektif NYPD Joseph Kenny tidak mau mengonfirmasi laporan yang menyebut bahwa pelaku menggunakan peredam pistol. Menurutnya hal itu masih menjadi bagian penyelidikan, tapi dia mengonfirmasi bahwa polisi menemukan sebuah ponsel dari TKP.

    Spekulasi yang beredar menyatakan pelaku kemungkinan berusaha membalas dendam atas keputusan cakupan medis yang merugikan yang dibuat oleh perusahaan asuransi.

    Polisi masih berada di lokasi pembunuhan, dan telah menyisir Central Park yang ikonik di Manhattan dengan menggunakan anjing pelacak dan drone.

    “Kami memiliki agen detektif yang besar. Pada jam tertentu, beberapa detektif dapat bekerja (melakukan investigasi),” kata juru bicara NYPD.

    “Kami akan menggunakan semua aset yang kami miliki.”

    Juru bicara tersebut mengatakan bahwa tidak ada pengarahan lanjutan yang direncanakan.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kementerian HAM Turunkan Tim ke Semarang, Cek Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2024

    Kementerian HAM Turunkan Tim ke Semarang, Cek Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi Nasional 5 Desember 2024

    Kementerian HAM Turunkan Tim ke Semarang, Cek Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Hak Asasi Manusia (Kementerian HAM) menurunkan tim ke Semarang, Jawa Tengah untuk melakukan pengecekan kasus siswa SMK ditembak polisi.
    Plt Irjen Kementerian HAM Farid Junaedi mengatakan, tim yang diterjunkan ke lapangan adalah Kanwil Kementeriam HAM. Tim tersebut, kata dia, mendatangi rumah dan sekolah siswa SMK.
    “Prosesnya, jadi Pak Menteri HAM memang sudah komunikasi dengan Kanwil dan Kanwil sudah menindaklanjuti. Kanwil sudah datang ke berbagai pihak dan kita harapkan Kanwil ini lagi ngecek kembali hal-hal apa yang perlu dilihat,” kata Farid usai
    media gathering
    di Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
    Farid mengatakan, berdasarkan temuan dari Kanwil tersebut, Kementerian HAM akan mengeluarkan rekomendasi atas kasus tersebut.
    “Makanya kita akan evaluasi lagi bagaimana nanti temuan-temuan yang dilaporkan oleh Kanwil itu dan nanti baru kita coba akan diskusikan dan kita akan nanti rekomendasikan seperti apa,” ujarnya.
    Sebelumnya, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan, pelajar SMKN 4 Semarang, GR yang tewas ditembak polisi merupakan siswa yang baik.
    Dia menyebut, GR bukan bagian dari kelompok tawuran.
    “Staf saya sudah laporkan ke saya, dan siswa yang ditembak itu bukan kelompok ya, (itu) siswa yang baik,” ujar Pigai di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
    Pigai mengatakan, dirinya masih perlu memastikan dan ingin kasus ini diselesaikan secara adil.
    Apalagi, kata dia, Kementerian HAM tidak terlibat langsung dalam menangani kasus di
    Semarang
    itu.
    “Kalau enggak salah laporan yang masuk ke saya, belum. Dan kita percaya saja bahwa proses ini harus diselesaikan karena menyangkut keadilan masyarakat,” ucap dia.
    “Saya kan tidak menangani kasus, kementerian kami ini tidak ada hubungannya dengan urusan-urusan di pengadilan. Tugas kami menteri eksekutif,” ujar Pigai.

    Sebelumnya, keluarga Gamma, pelajar SMKN 4 Semarang yang menjadi korban penembakan polisi menolak klaim sepihak dari pihak kepolisian yang menyebut Gamma terlibat dalam gengster dan tawuran.
    Insiden penembakan terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 00.30 WIB, saat Gamma dibawa ke RSUP Kariadi Semarang oleh seorang pengantar yang disebut sebagai musuhnya.
    Salah satu kerabat Gamma berinisial U meminta polisi mengungkap rekaman CCTV di RSUP Kariadi dan menunjukkan siapa sebenarnya yang mengantar Gamma.
    “Kalau kemarin polisi bilang Gamma itu diboncengin sama musuhnya ke rumah sakit. Itu kan enggak mungkin. Dia diantar ke Kariadi antara jam 01.00-02.00 Minggu. Itu CCTV yang di area parkir bisa ndak, di terutama IGD, karena masuknya IGD. Kalau pintu parkirnya ada 2. Itu bisa (diungkap) kalau aparatnya terbuka. Aparatnya menunjukkan CCTV aja ndak berani,” ungkap U saat ditemui di Semarang, Minggu (1/12/2024) siang.
    Sejak insiden tersebut, U telah menyisir lokasi kejadian untuk meminta keterangan dari warga dan mengecek CCTV di sekitar Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang.
    “Kalau saya lihat kan kalau dari pengamatan saya, Gammanya meninggalnya di situ, artinya ditinggal di situ (sekitar masjid). Makanya inafisnya dateng. Cuman kan yang mengantar ke Kariadi bukan dari anggota (kepolisian), tapi temannya Gamma dikawal anggota,” ucapnya.
    Hingga kini, U belum mengetahui identitas orang yang mengantar Gamma ke rumah sakit.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rumah Pria di Bekasi Dibobol Maling, 2 Laptopnya Raib – Page 3

    Rumah Pria di Bekasi Dibobol Maling, 2 Laptopnya Raib – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Rumah seorang warga Cluster Puri Ariesta Blok-C, Jatiasih Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi disatroni maling. Sejumlah laptop raib digondol pelaku. Total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut, peristiwa pencurian di rumahnya diketahui korban FGB (35) ketika hendak berangkat kerja.

    “Korban hendak mengambil laptop yang akan dibawa ke tempat kerja ternyata tidak ada,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12/2024).

    Ade Ary mengatakan, korban sempat menduga tukang roti sebagai pelakunya. Sebab, dalam rekaman CCTV, ada penjual roti yang masuk ke pekarangan rumah korban.

    Ade Ary mengatakan, korban menemukan tukang roti keliling yang dituduh sebagai pelaku. Namun, tak membuahkan hasil.

    “Tidak ada barang korban,” ujar dia.

    Ade Ary mengatakan, korban kemudian kembali ke rumah untuk mengecek kondisi di lantai atas. Terlihat, pintu rumah bagian atas belakang sudah terbuka karena tidak dikunci serta tidak dilengkapi kamera CCTV.

  • Beda Kronologi Kasus Penembakan Siswa GRO, Kabareskrim Akan Periksa Kombes Irwan Anwar

    Beda Kronologi Kasus Penembakan Siswa GRO, Kabareskrim Akan Periksa Kombes Irwan Anwar

    ERA.id – Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada buka suara perihal kasus anggota polisi, Aipda Robig Zaenudin menembak siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) hingga tewas. Komjen Wahyu menegaskan perbedaan pernyataan masih terus didalami.

    Wahyu mengatakan Bareskrim memberikan asistensi untuk menyelesaikan perkara ini.

    “Yang pasti berproses, Kita lakukan asistensi untuk proses secara tegak lurus, sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Prinsipnya dilakukan secara profesional, secara scientific investigation,” kata Wahyu di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Jenderal bintang tiga Polri ini memastikan kasus ini tidak akan ditutup-tutupi atau ditangani secara transparan. Terkait beda versi kronologi antara Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono, Wahyu menyebut pendalaman masih terus dilakukan.

    “Ya nanti kita lihat, kalau seperti itu ada perbedaan (kronologi),” jelasnya.

    Wahyu pun mengatakan tak menutup kemungkinan Irwan Anwar akan dimintai keterangan untuk membuat terang perkara ini.

    “Ya itu nanti dalam perkembangan, kita kan harus perlu periksa ini, periksa ini. Sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan alur yang dijalankan, sesuai fakta yang didapatkan, baru nanti kita bisa lihat,” ucapnya.

    Sebelumnya, Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah (Jateng) menyampaikan dua versi kronologi yang berbeda, terkait kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang hingga tewas. Hal itu diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR dengan Polrestabes Semarang dan Polda Jateng di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).

    Awalnya, Kombes Irwan Anwar memperlihatkan tayangan CCTV yang menayangkan kronologi peristiwa penembakan tersebut. Dia menjelaskan Aipda Robig yang merupakan pelaku, melihat adanya kendaraan yang saling berkejaran dan membawa senjata tajam.

    “Di peristiwa ini, ada kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain. Ada satu kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain, di mana si pengejar ini membawa senjata tajam. Nah ini lah yang disaksikan oleh anggota, kemudian berniat untuk mengejar,” kata Irwan.

    Menurutnya, Aipda Robig berniat mengejar. Namun kendaraan yang dikejar masuk ke dalam gang yang jaraknya sekitar 100 menter dari lokasi kejadian penembakan.

    Aipda Robig melakukan pengajaran karena melihat ada yang membawa senjata tajam. Adapun posisi korban berada di motor yang mengejar.

    “Namun kemudian, yang dikejar itu masuk gang. Ada kira-kira 100 meter dari peristiwa ini,” kata Irwan.

    “Dia kemudian mengejar lagi ke arah kanan. Mengejar si tiga motor tadi yang membawa sajam. Nah, posisi almarhum di peristiwa ini ada di motor pertama, pak. Almarhum Gamma. Di posisi motor kedua, di tengah. Sampai dengan file ini kami dapatkan dari Alfamart di TKP ini,” imbuhnya.

    Sementara Kombes Aris Supriyono mengungkap penembakan Aipda Robig kepada korban tidak terkait pembubaran tawuran.

    “Penembakan yang dilakukan terduga pelanggar tidak terkait dengan pembubaran tawuran yang sebelumnya terjadi,” kata Aris.

    Aipda Robig menembak karena kendaraannya saling berpepetan di jalan. Saat itu pelaku tengah pulang dari kantornya. Menurut Aris, Aipda Robig sempat sengaja menunggu korban memutar balik kendaraannya sebelum menembak.

    “Kemudian motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar jadi kena pepet, akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan,” kata Aris.

  • KAI Daop Jember lakukan inspeksi KA menjelang Natal dan tahun baru

    KAI Daop Jember lakukan inspeksi KA menjelang Natal dan tahun baru

    Terdapat enam aspek yang diperiksa yakni aspek keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan dan kesetaraan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019

    Jember, Jawa Timur (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember telah melakukan inspeksi dengan mengecek sarana prasarana kereta api untuk memastikan perjalanan kereta api aman dan nyaman menjelang masa Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kami bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dalam hal ini Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya mengadakan inspeksi keselamatan (Rampcheck) di beberapa stasiun dan kereta api pada 2-4 Desember 2024,” kata Manajer Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Cahyo Widiantoro di Jember, Jawa Timur, Kamis.

    Menurutnya, keselamatan dan kenyamanan penumpang menjadi salah satu fokus dari KAI Daop 9 Jember dalam menyambut angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 karena biasanya pada saat itu terjadi peningkatan jumlah penumpang kereta api.

    “Rampcheck dilakukan untuk memastikan layanan kereta api di Daop 9 Jember telah sesuai dengan standar yang ditetapkan, sehingga saat melayani penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru dapat menghadirkan layanan transportasi kereta api yang aman dan nyaman,” tuturnya.

    Ia menjelaskan sejumlah stasiun yang dilakukan pemeriksaan yaitu Stasiun Pasuruan, ⁠Probolinggo, ⁠Tanggul, ⁠Jember, ⁠Kalisetail, ⁠Rogojampi, ⁠Banyuwangi Kota dan Satsiun ⁠Ketapang. Sedangkan rangkaian kereta api yang dicek meliputi dua rangkaian KA Blambangan Ekspres dan rangkaian KA Mutiara Timur.

    “Terdapat enam aspek yang diperiksa yakni aspek keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan dan kesetaraan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api,” katanya.

    Objek pemeriksaan di stasiun meliputi keberfungsian kamera pengawas (Closed-Circuit Television/CCTV), keberadaan petugas keamanan, loket penjualan tiket, ruang tunggu penumpang, toilet, musala, serta informasi pelayanan seperti denah stasiun, jadwal KA, peta jaringan KA dan yang lainnya.

    Sementara itu, untuk pemeriksaan di atas kereta api meliputi ketersediaan APAR, rem darurat, petunjuk jalur evakuasi, alat pemecah kaca, kamera pengawas, P3K, lampu penerangan, info stasiun yang akan disinggahi/dilewati, kebersihan toilet, pengatur sirkulasi udara, dan fasilitas bagi difabel.

    “Hasil dari pemeriksaan, secara umum operasional kereta api di Daop 9 Jember sudah memenuhi ketentuan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sebagaimana diatur dalam PM 63 Tahun 2019,” ujarnya.

    Kendati demikian, lanjut dia, KAI Daop 9 Jember berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada penumpang, terlebih pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025.

    Pewarta: Zumrotun Solichah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024