Produk: CCTV

  • Wanita Muda di Bekasi Jadi Korban Penyiraman Air Keras, Polisi Selidiki Motifnya – Halaman all

    Wanita Muda di Bekasi Jadi Korban Penyiraman Air Keras, Polisi Selidiki Motifnya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang wanita muda inisial F (20) menjadi korban penyiraman air keras di Bekasi Kota, Jawa Barat pada Jumat (6/12/2024) malam.

    Kapolsek Bekasi Utara Kompol Yus Jahan menuturkan kronologi penyiraman terjadi saat korban sedang mengendarai sepeda motor seorang diri.

    Pada saat itu, motor korban mogok lalu dijemput suaminya.

    Korban lanjut berjalan sedangkan suaminya membetulkan motor yang mogok.

    “Korban naik motor suaminya itu,” ucap Yus kepada wartawan, Rabu (11/12/2024).

    Saat dijalan itulah, korban disiram air keras oleh pelaku.

    Korban dipepet dari belakang, luka paling banyak di belakang, (air keras) masuk ke badan depan.

    Berdasar keterangan, korban mengenal pelaku.

    “Betul iya, kronologi dari korban, beliau mengenal pelakunya,” ucap Yus.

    Kapolsek menyebut peristiwa penyiraman itu tidak dilakukan di depan suaminya.

    Dari CCTV yang didapat, terlihat korban tampak membuka sweaternya karena kepanasan usai tersiram air keras.

    Korban sudah dibawa ke RSUD Bekasi untuk pemulihan.

    Selanjutnya korban akan diperiksa usai kondisinya sudah pulih sekaligus menggali motif tindak pidana tersebut.

    “Soal motif itu kita belum mendalami, yang pasti kita harus mendalami itu dulu. Saat ini pelaku masih dalam pengejaran,” tukasnya. 

  • Tawuran Pecah di Bogor Selatan, Satu Orang Dibacok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2024

    Tawuran Pecah di Bogor Selatan, Satu Orang Dibacok Megapolitan 11 Desember 2024

    Tawuran Pecah di Bogor Selatan, Satu Orang Dibacok
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Tawuran
    antar dua kelompok pemuda terjadi di Jalan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (10/12/2024) sekitar pukul 02.00 WIB.
    Akibat bentrokan tersebut mengakibatkan satu orang mengalami luka bacok.
    “Betul ada
    tawuran
    di Jalan Genteng. Tapi belum diketahui apakah geng motor atau tawuran warga masih kita identifikasi. Dari rekaman CCTV memang ada satu orang korban,” ucap Kapolsek Bogor Selatan AKP Maman Firmansyah saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/12/2014).
    Mendapat laporan tawuran dari warga sekitar, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian.
    Dari keterangan saksi di sekitar TKP, satu orang korban mengalami luka luka bacok di bagian perut dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit.
    Korban juga diketahui bukan warga sekitar dan polisi masih mendalami lebih lanjut identitas korban dan pelaku.
    “Ada kemungkinan korban juga terlibat sebagai pelaku sehingga merasa takut untuk melapor,” jelas Maman.
    Maman menambahkan, lokasi tawuran kemungkinan sudah direncanakan sebelumnya melalui media sosial.
    “Tidak ada warga sekitar kemungkinan modusnya saat ini, mereka janjian di lokasi tertentu melalui media sosial, lalu melakukan aksi pada dini hari. Lokasinya juga berpindah-pindah untuk menghindari penangkapan,” jelas dia.
    Polisi saat ini sedang melakukan pengejaran dan identifikasi terhadap para pelaku yang terlibat dalam tawuran tersebut.
    “Kami tetap menelusuri informasi lebih lanjut dan akan memproses kasus ini,” ucap Maman.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita di Bekasi Jadi Korban Penyiraman Air Keras, Polisi Kejar Pelaku

    Wanita di Bekasi Jadi Korban Penyiraman Air Keras, Polisi Kejar Pelaku

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang wanita berinisial F (20) menjadi korban penyiraman air keras di Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Peristiwa ini terekam dalam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial. Dalam video yang beredar, peristiwa bermula saat F mengendarai sepeda motor.

    Di satu titik, F dipepet oleh pelaku yang juga mengendarai sepeda motor. Lalu, pelaku secara tiba-tiba menyiramkan cairan air keras ke arah F.

    Korban pun kaget hingga meringis kesakitan. Bahkan korban terlihat membuka bajunya karena kepanasan.

    Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bekasi Utara Kompol Yus Jahan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (6/12) pekan. Ia menjelaskan korban mengalami luka bakar di tubuh.

    “Luka di muka enggak ada, tapi di badan depan sama punggung,” kata Yus Jahan saat dihubungi, Rabu (11/12).

    Yus Jahan menerangkan pada hari itu korban dalam perjalanan pulang dan motornya mogok. Korban lalu menelepon suaminya.

    Setelah itu, sang suami membawa motor F ke bengkel. Sementara korban melanjutkan perjalanan dengan menggunakan motor suaminya.

    “Kalau enggak salah suaminya betulin motor yang mogok, dia (korban) naik motor suaminya itu. Betul dipepet, (disiram) dari belakang, luka paling banyak di belakang, (air keras) masuk ke badan depan juga,” tutur dia.

    Yus Jahan menyampaikan saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan mengejar pelaku penyiraman. Menurut keterangan, F mengenal pelaku penyiraman air keras itu.

    “Kronologi dari korban, beliau mengenal pelakunya. Saat ini pelaku masih dalam pengejaran,” ucap dia.

    (dis/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek Sempat Bercengkerama dengan Keluarga, Malamnya Lakukan Pembunuhan – Halaman all

    Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek Sempat Bercengkerama dengan Keluarga, Malamnya Lakukan Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengungkapkan bahwa remaja berinisial MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya sempat bercengkerama dengan keluarganya sebelum melakukan penusukan.

    Hal ini diketahui setelah penyidik Polres Metro Jakarta Selatan meminta keterangan dari ibu pelaku, AP (40), yang juga menjadi korban penusukan sang anak.

    “Jadi waktu malam kejadian, dari keterangan AP, mereka masih bercanda selayaknya keluarga inti,” kata Nurma, Selasa (10/12/2024), dilansir Kompas.com.

    AP juga mengatakan, putranya masih melakukan kegiatan seperti biasanya bersama dirinya dan sang suami. 

    Oleh karena itu, dia tak menyangka beberapa jam setelahnya, MAS melakukan penusukan terhadap keluarganya sendiri hingga membuat ayah dan nenek tewas.

    “Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa. Jadi tidak menyangka akan terjadi hal yang kita lihat bersama,” tambah Nurma.

    Sebelumnya, AP pun sempat tak percaya sang anak membunuh suami dan ibunya. 

    Dia baru percaya usai Polres Metro Jakarta Selatan memperlihatkan bukti CCTV insiden penusukan. 

    “Dari ibunya masih tidak menyangka kejadian itu akan terjadi pada dia dan keluarganya,” ujar Nurma.

    Nurma menyampaikan, MAS ternyata juga sempat dibawa ke psikiater oleh ibunya sebelum melakukan penusukan. 

    Alasan AP membawa MAS ke psikiater karena sang anak kerap tertidur saat mengikuti pelajaran di kelas, setelah menerima laporan dari guru mengenai perilaku putranya di sekolah. 

    Nurma mengatakan, MAS sudah pergi ke psikiater sebanyak empat kali, tapi belum diketahui  secara pasti tujuan MAS ke psikiater itu. 

    Nantinya, psikiater yang sempat memeriksa MAS juga bakal diperiksa oleh polisi untuk menjelaskan kondisi kejiwaan MAS. 

    MAS Akui Dapat Bisikan

    Sebelumnya, berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa korban setelah mendapat bisikan.

    “Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, setelah olah TKP, Sabtu (30/11/2024).

    Gogo kemudian mengatakan, kedua korban diduga dihabisi nyawanya saat sedang tidur.

    Kepada polisi, MAS mengaku, lebih dulu mengambil pisau di dapur ketika ayah dan ibunya sedang tertidur pulas di kamar.

    “Jadi, ini masih kita dalami ya, tapi informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ya ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau.”

    “Dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut,” kata Gogo.

    Saat itu, pelaku lebih dulu menusuk ayahnya, lalu sang ibu berinisial AP (40) yang terbangun juga ikut ditusuk oleh pelaku.

    Dalam kejadian itu, AP berhasil selamat karena tusukan pelaku tidak mengenai bagian tubuh yang mematikan.

    “Ya, jadi ini interogasi awal ya, olah TKP awal ya, dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku.”

    “Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak,” ungkap Gogo.

    Korban AP lalu berteriak, sedangkan suaminya lari ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri. Mendengar keributan tersebut, sang nenek terbangun dan keluar dari kamar.

    “Ayahnya lari sampai dengan bawah ya, setelah itu neneknya keluar. Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar,” ujar Gogo.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan pelaku langsung meninggalkan rumah setelah menghabisi nyawa kedua korban.

    “Saksi T (petugas sekuriti) melihat pelaku saat itu awalnya berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah,” kata Ade Ary.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bisikan Gaib di Balik Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Jaksel, Pelaku Tak Bisa Tidur

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (Kompas.com)

  • Kapolrestabes Semarang Dinilai Perlu Dinonaktifkan Selama Penyidikan Aipda Robig
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Desember 2024

    Kapolrestabes Semarang Dinilai Perlu Dinonaktifkan Selama Penyidikan Aipda Robig Regional 11 Desember 2024

    Kapolrestabes Semarang Dinilai Perlu Dinonaktifkan Selama Penyidikan Aipda Robig
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Ahli Hukum Pidana Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang Marcella Elwina Simandjuntak menilai Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar perlu dinonaktifkan dari jabatannya selama proses hukum kasus penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin. 
    Penonaktifan diperlukan agar tak ada intervensi dari Irwan sebagai atasan Robig. 
    Seperti diketahui, Robig, anggota Sat Narkoba Polrestabes Semarang, menembak siswa SMKN 4 Semarang Gamma Rizkynata (17) hingga tewas. 
    Adapun Irwan pernah mengatakan bahwa penembakan yang dilakukan Robig untuk melerai tawuran antarkelompok. Belakangan diketahui pernyataan Irwan tak terbukti.  
    Marcella mengatakan, dalam penyidikan terhadap Robig, penyidik bisa mengembangkan adanya dugaan menghalangi proses penyidikan di internal kepolisian.
    “Untuk tetap mematuhi asas praduga tak bersalah, sebaiknya yang bersangkutan dinonaktifkan dulu,” kata Marcella melalui pesan WhatsApp, Rabu (11/12/2024).
    Dekan Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Unika itu menilai secara etis atau disipliner Kapolrestabes memiliki tanggung jawab untuk membina anggotanya.
    Dalam hal ini Kapolres dapat dikatakan tidak melakukan pembinaan anggotanya dengan baik sebagai atasan langsung terduga Pelaku, Aipda Robig yang bertugas di Satres Narkoba Polrestabes Semarang.

    “Yang bersangkutan (Irwan) memiliki kewajiban untuk membina dan menegakkan disiplin serta memelihara tata tertib kehidupan anggotanya. Cek Pasal 5, 6, 7, 8, dan 10 Perpol 7/2022 dan Perkap 2/2016,” beber dia.
    Ia menilai, polisi perlu menggelar sidang internal terkait adanya dugaan obstruction of justice atau menghalang-halangi penyidikan di internal kepolisian terkait kasus Aipda Robig. 
    Apalagi dengan pernyataan awal kewat Irwan terkait motif Robig melepaskan tembakan ke arah korban.  
     
    “Pihak yang menutup-nutupi hal tersebut, seharusnya dapat dikategorikan melakukan OJ,” tutur dia.
    Untuk diketahui, sebelumnya pada konferensi pers Rabu (27/11/2024) Irwan menyampaikan penembakan dilakukan anak buahnya saat melerai tawuran dan mendapat serangan gangster di Jalan Candi Penataran, Ngaliyan.
    Belakangan bukti rekaman CCTV diungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor Komisi III DPR RI menunjukkan tidak ada tawuran atau serangan pada Robig.
    Robig telah dipecat dan dinyatakan sebagai tersangka penembakan tiga korban pelajar SMKN 4 Semarang usai menjalani sidang etik di Polda Jateng, Senin (9/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pencuri Motor Terjebak di Dalam Rumah Kos di Lampung karena Pintu Pagar Elektronik

    2 Pencuri Motor Terjebak di Dalam Rumah Kos di Lampung karena Pintu Pagar Elektronik

    Lampung Selatan, Beritasatu.com – Dua pencuri sepeda motor di Lampung Selatan, Lampung terjebak di dalam rumah kos saat melakukan aksinya. Kedua pencuri terjebak di dalam rumah kos karena pintu pagar menggunakan kunci elektronik sensor sidik jari.

    Dua pencuri sepeda motor di Lampung Selatan tersebut tidak hanya gagal membawa kabur sepeda motor dari lokasi, tetapi juga terjebak di dalam rumah kos. Kasus tersebut terjadi di sebuah kos-kosan yang berada di Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Senin (9/11/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Kedua pelaku berhasil masuk ke dalam rumah kos karena pintu gerbang tidak tertutup setelah beberapa menit sebelumnya ada tamu.

    Dalam rekaman CCTV terlihat, setelah berhasil masuk, dengan sat set tanpa membuang waktu, kedua pelaku langsung merusak kunci kontak salah satu sepeda motor yang terparkir di dalam kos.

    Setelah berhasil merusak kunci kontak sepeda motor milik salah satu penghuni kos, kedua pelaku kemudian membawa kabur sepeda hasil curiannya. Namun, saat akan keluar, mereka panik lantaran pintu pagar tidak dibuka.

    Pintu pagar tidak bisa dibuka karena menggunakan kunci elektronik dengan sensor sidik jari. Setelah 30 menit terjebak di dalam kos, kedua pelaku mengembalikan sepeda motor yang hasil curiannya ke tempat semula.

    Kedua pelaku kemudian meminta bantuan salah seorang penghuni kosan untuk membukakan pintu pagar. Setelah pintu pagar dibuka, kedua pelaku akhirnya keluar dari rumah kos dengan tangan kosong tanpa membawa hasil.

    Zainudin (55), pemilik kosan mengatakan, pintu pagar terbuka karena ada tamu, kedua pelaku kemudian masuk dengan sepeda motornya.

    “Setelah kedua pelaku masuk, salah seorang penghuni kosan menutup pintu yang terbuka. Setelah kedua pelaku mengambil sepeda motor, pintu tidak bisa terbuka, jadi terjebaklah mereka di dalam,” kata Zainudin saat ditemui Selasa (10/12/2024).

    Zainudin menjelaskan, aksi pencurian sepeda motor yang dilakukan kedua pelaku baru diketahui saat salah satu penghuni kosan melihat kunci kontak sepeda motornya dalam kondisi rusak.

    “Pemilik sepeda motor kemudian memutar rekaman CCTV untuk mengetahui yang terjadi. Dari situ baru ketahuan, dua pelaku pencurian sepeda motor masuk ke dalam kos dan berusaha membawa kabur satu unit sepeda motor,” ungkap Zainudin.

    Meski kedua pelaku tidak berhasil membawa kabur sepeda motor, pemilik kosan dan pemilik sepeda motor melaporkan peristiwa percobaan pencurian sepeda motor tersebut ke Polsek Jati Agung, Lampung Selatan. Saat ini polisi masih mengindentifikasi kedua pelaku yang gagal membawa kabur sepeda motor karena terjebak di dalam rumah kos yang berpintu pagar elektronik.

  • Pegawai Honorer Bobol Kantor Sendiri, Gasak Rp 67 Juta di Pemkot Solo
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        11 Desember 2024

    Pegawai Honorer Bobol Kantor Sendiri, Gasak Rp 67 Juta di Pemkot Solo Yogyakarta 11 Desember 2024

    Pegawai Honorer Bobol Kantor Sendiri, Gasak Rp 67 Juta di Pemkot Solo
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Sebuah aksi pencurian yang menghebohkan terjadi di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Pemerintah Kota (Pemkot)
    Solo
    , Jawa Tengah.
    Pelaku yang berinisial AMS (27) merupakan tenaga kerja dengan perjanjian kontrak (TKPK) di dinas tersebut.
    Pencurian yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 67 juta ini terjadi pada Kamis (5/12/2024).

    AMS mengaku terdesak oleh kebutuhan ekonomi sehingga nekat mengambil uang tunai yang disimpan di laci meja bendahara DP3AP2KB.
    “Karena di situ meja bendahara. Jadi tahu di situ ada uang. Ini pertama kali (melakukan aksi pencurian). Setelah itu uang saya bawa pulang. Uang untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap AMS saat ditemui di Mapolresta Solo, pada Selasa (10/12/2024).
    Pengungkapan kasus ini dilakukan sehari setelah laporan diterima, berkat penelusuran rekaman CCTV di kantor.
    Meskipun pelaku berusaha menyembunyikan identitasnya, penyelidikan tetap berlangsung dengan keterangan saksi yang mengenali ciri-ciri AMS.
    “Kita lakukan pengeledahan dari rumah tersangka, akhirnya bisa kita ungkap. Di mana uang sebesar Rp 67 juta yang dicuri tersangka masih berada di rumah. Belum sempat digunakan tersangka,” jelas Iwan.
    Atas perbuatannya, kepolisian menjerat AMS dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, yang mengancamnya dengan hukuman penjara maksimal 5 tahun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Ibu Pelaku Sempat Tidak Percaya Putranya Membunuh – Halaman all

    Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Ibu Pelaku Sempat Tidak Percaya Putranya Membunuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.,COM, JAKARTA – Kasus remaja berinisial MAS (14) tega membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), terus bergulir.

    Saat ini penyidik Polres Metro Jakarta Selatan meminta keterangan dari ibu pelaku, AP (40), yang juga menjadi korban penusukan sang anak. 

    “Jadi kemarin kita sudah meminta keterangan dari ibu MAS.

    Total ada 30 pertanyaan,” jelas Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

    Nurma mengatakan, berdasarkan keterangan ibu pelaku, MAS masih bercengkerama dengan sebelum melakukan penusukan pada Sabtu (30/11/2024) dini hari. 

    “Jadi waktu malam kejadian, dari keterangan AP, mereka masih bercanda selayaknya keluarga inti,” kata Nurma. 

    AP mengaku bahwa putranya masih melakukan kegiatan seperti biasanya bersama dirinya dan sang suami.

    Ia tidak menyangka beberapa jam setelahnya MAS bisa sampai melakukan penusukan terhadap keluarganya sendiri. 

    “Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa.

    Jadi tidak menyangka akan terjadi hal yang kita lihat bersama,” tambah Nurma.

     AP sempat tak percaya MAS membunuh suami dan ibunya.

    Ia baru percaya usai Polres Metro Jakarta Selatan memperlihatkan bukti CCTV insiden penusukan. 

    “Dari ibunya masih tidak menyangka kejadian itu akan terjadi pada dia dan keluarganya,” ujar Nurma. 

    Pelaku sering dibawa ke psikiater Nurma menyampaikan, MAS sempat dibawa ke psikiater oleh ibunya sebelum melakukan penusukan. 

    AP membawa MAS ke psikiater karena sang anak kerap tertidur saat mengikuti pelajaran di kelas. 

    Hal ini AP ketahui setelah menerima laporan dari guru mengenai perilaku putranya di sekolah. 

    “Jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena (MAS) suka tidur di kelas.

    Kemudian ibu anak tersebut membawa ke psikiater untuk memeriksa itu,” kata Nurma. 

    Diberitakan Seorang anak laki-laki berinisial MAS (14) menikam ayah dan neneknya hingga tewas di Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari.

    Pelaku juga menikam ibunya, namun berhasil selamat dengan kondisi berlumuran darah.

    Kondisi ibu pelaku saat ini tengah dalam penanganan medis.

     Pelaku diamankan ke Pos Security, dan sekira pukul 02.00 WIB para saksi melaporkan peristiwa dugaan terjadinya pembunuhan ke Polsek Cilandak guna pengusutan lebih lanjut. (TribunJakarta/RR Dewi Kartika)

     

  • Eks Satpam Bakar Kantor Pajak di Lampung karena Sakit Hati Dipecat, Uang Rp 500 Juta Jadi Abu – Halaman all

    Eks Satpam Bakar Kantor Pajak di Lampung karena Sakit Hati Dipecat, Uang Rp 500 Juta Jadi Abu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Lampung Utara – Agus Rahmat, mantan satpam Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kotabumi, Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, ditangkap setelah nekat membakar kantor pajak tersebut.

    Insiden yang terjadi pada Sabtu pagi, 7 Desember 2024, menyebabkan kerugian mencapai Rp 500 juta.

    Agus, 38 tahun, melakukan aksi pembakaran sekitar pukul 07.00 WIB.

    Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Lampung Utara, AKP Stefanus Reinaldo Nuswantoro Boyoh, pelaku membakar Gedung Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal Kantor Pelayanan Pajak.

    “Uang tunai senilai Rp 500 juta yang berada di dalam kantor hangus terbakar,” ungkapnya.

    Motif Pembakaran

    Agus mengaku melakukan pembakaran karena sakit hati setelah dipecat dari pekerjaannya pada Agustus 2024.

    Pemecatan tersebut terjadi setelah dia ketahuan mencuri tablet dan barang-barang dinas milik kantor, yang membuatnya merasa kecewa terhadap manajemen.

    Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan Agus masuk ke kantor dan mendekati ruang alat tulis kantor (ATK) sebelum melakukan pembakaran.

    “Pelaku ini sengaja memutar arah CCTV menggunakan pipa dan keluar membawa tas ransel,” jelas AKP Stefanus.

    Petugas juga menyita beberapa barang bukti, termasuk selembar kertas bergambar denah lokasi kantor dan dua batang pipa yang digunakan untuk mengubah arah CCTV.

    Saat ini, Agus telah diamankan dan sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik.

    (BangkaPos.com/Vigestha Repit Dwi Yarda)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sebelum Lakukan Penusukan, Remaja yang Bunuh Ayah-Nenek di Jaksel Sempat Bercanda dengan Keluarga – Halaman all

    Sebelum Lakukan Penusukan, Remaja yang Bunuh Ayah-Nenek di Jaksel Sempat Bercanda dengan Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengatakan pihaknya akan memanggil seorang psikiater terkait kasus pembunuhan ayah dan nenek berinisial APW (40) dan RM (69).

    Dilansir Tribun Jakarta, psikiater tersebut sempat memeriksa MAS (14) yang merupakan oleh pelaku pembunuhan.

    MAS dibawa ke psikiater oleh ibunya, AP (40).

    “Kita akan memeriksa psikolog yang memeriksa. Dari salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Selatan,” kata AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

    Nurma menyebut, pemeriksaan terhadap psikiater rencananya akan dilakukan pada Rabu (11/12/2024) siang.

    “Besok sekitar jam 11.00 WIB,” ujar eks Wakapolsek Pasar Minggu itu.

    AP membawa MAS ke psikiater, jelas Nurma, setelah memperoleh laporan dari guru sekolah tempat anaknya menempuh pendidikan.

    Berdasarkan keterangan pihak sekolah, pelaku sering tertidur di kelas saat jam pelajaran.

    “Ya betul jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena suka tidur di kelas anak tersebut.” 

    “Kemudian, oleh karena itu, dari ibu anak tersebut membawa ke psikolog untuk memeriksa. Itu yang terjadi menurut keterangan dari ibu,” ungkap Nurma.

    Akan tetapi, Nurma tak menjelaskan secara detail penyebab MAS sering tertidur di kelas.

    Menurutnya, hal tersebut masih didalami oleh penyidik.

    “Ya itu yang kita gali dan kita tanya. Keterangan dari gurunya karena memang suka tidur di kelas kemudian dilaporkan ke orangtuanya, yaitu ibunya,” ujarnya.

    Selain itu, AP juga mengungkapkan perilaku MAS pada malam sebelum peristiwa penusukan.

    Menurut keterangannya, kala itu sang anak masih bersikap normal.

    Bahkan mereka masih sempat untuk makan malam bersama.

    MAS juga tak menunjukkan gelagat yang aneh. Bahkan sang anak masih bercanda dengan keluarganya.

    “Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa,” ujar Nurma.

    AP pun tak menyangka anak semata wayangnya berbuat nekat dengan menusuk suami dan ibunya hingga tewas.

    Namun, setelah diperlihatkan rekaman CCTV oleh penyidik, AP akhirnya menerima kenyataan bahwa MAS yang melakukan pembunuhan.

    “Ya dari keterangan ibunya, ibunya juga tidak menyangka kalau akan terjadi seperti yang kita lihat bersama. Semua (CCTV) sudah kita perlihatkan,” ungkap Nurma.

    Sang Ibu Sudah Diperiksa

    AP telah diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan ini.

    AKP Nurma Dewi mengatakan, AP dicecar 30 pertanyaan saat menjalani pemeriksaan pada Senin (9/12/2024).

    “Jadi kemarin kita sudah meminta keterangan dari ibu anak yang berkonflik dengan hukum, kemudian pertanyaan-pertanyaan yang jelas berkaitan apa yang terjadi kemarin,” kata Nurma kepada wartawan, Selasa.

    AP dapat menjawab pertanyaan penyidik dengan lancar meski kondisi fisik dan mentalnya belum sepenuhnya pulih.

    “Untuk kondisi belum pulih baik fisik maupun mental. Namun demikian dari ibu sudah bisa memberikan keterangan.” 

    “Lanjut dari pertanyaan kita sudah dapat. Kemudian pertanyaan-pertanyaan sudah dijawab dengan lancar,” tuturnya.

    Dikenal Ramah dan Pintar

    Berdasarkan keterangan saksi dari sekolah tempat pelaku menempuh pendidikan, MAS ternyata dikenal sebagai seorang yang ramah dan pintar.

    Hal ini disampaikan AKP Nurma Dewi pada Senin (2/12/2024) lalu.

    “Tadi dari kepala sekolah, dari guru BP, serta dari dewan guru SMA di mana anak yang berkonflik dengan hukum datang ke Polres Jakarta Selatan,” katanya.

    Menurut Nurma, pemeriksaan terhadap pihak sekolah dilakukan untuk mendalami keseharian pelaku selama proses belajar mengajar.

    Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkapnya.

    Selain itu, pelaku juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

    “Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik.”

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Polisi Panggil Psikiater yang Sempat Periksa MAS Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Annas Furqon)