Produk: CCTV

  • Nasib Pegawai Toko Pempek Hendak Kembalikan Ponsel Malah Dimaki Dokter: Dituduh Mencuri

    Nasib Pegawai Toko Pempek Hendak Kembalikan Ponsel Malah Dimaki Dokter: Dituduh Mencuri

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib pegawai toko pempek yang dimaki dokter setelah menemukan ponsel.

    Padahal, pegawai toko pempek itu mengaku jika ingin mengembalikan ponsel yang ia temukan.

    Peristiwa itu terjadi di Palembang, Sumatra Selatan, beredar viral di media sosial.

    Video itu berisi dokter yang menghampiri sang pegawai toko pempek sambil memaki.

    Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @pratamakoswra, Rabu (25/12/2024).

    Dalam video tersebut, terlihat rekaman CCTV dari sebuah warung makan.

    Seorang pria berbaju batik melakukan panggilan menggunakan ponsel tersebut kepada pemiliknya.

    Tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan menghampiri dengan nada yang penuh emosi.

    Perempuan itu menuduh pria tersebut mencuri HP miliknya.

    Sementara, pria itu mengaku menemukan HP tersebut di jalan dan hendak mengembalikannya.

    Percekcokan pun tak terhindarkan di antara keduanya.

    “Kau bawa HP aku!” ucap perempuan tersebut.

    Berdasarkan keterangan dalam unggahan tersebut, pria yang merupakan rekan pemilik akun tersebut menemukan ponsel itu di jalan raya arah Pasar 26 Ilir sekitar pukul 11.30 WIB.

    Karena tidak tahu siapa pemiliknya, pria tersebut berinisiatif membawa HP itu ke tempat kerjanya.

    Lalu, pria tersebut meminta bantuan pegawai lain untuk mengangkat panggilan telepon dari pemilik HP karena merasa tidak mengerti mengoperasikan iPhone.

    “Setelah HP diangkat dijelaskan HP ditemukan oleh wak saya dijalan tiba-tiba jam 12.04 pemilik HP datang dengan menuduh wak saya sebagai maling tanpa menunjukan bukti-bukti,” tulis dia.

    “Bukan rasa terimakasih yang di dapat wak saya tapi caci makian dari ibu oknum dokter salah satu puskesmas di Kota Palembang,” tulisnya lagi.

    Lantas, seperti apa peristiwa selengkapnya?

    Kronologi Kejadian

    Belakangan, diketahui bahwa pria berbaju batik yang menemukan HP itu bernama Hermanto (50), pegawai toko pempek Calpin Kelurahan 23 Ilir, Palembang.

    Hermanto menjelaskan, dia menemukan ponsel tersebut secara tidak sengaja tergeletak di Jalan Datuk M Akib, tepatnya di depan Puskesmas 23 Ilir Palembang pada Selasa (24/12/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

    Awalnya, Hermanto pergi membeli durian pesanan sang adik yang hendak diantar ke Rumah Makan Pindang Musi Rawas Jalan Angkatan 45.

    “Saya mau beli durian ke pasar titipan adik terus diminta diantar ke Pindang Musi Rawas,” kata dia, dikutip dari TribunSumsel.

    Karena tidak ada orang, Herman membawa HP tersebut sembari menunggu pemiliknya menghubungi dan mengambil barang tersebut.

    Setibanya di tujuan, Herman meminta karyawan rumah makan untuk mengangkat telepon dari pemilik handphone.

    “Saya bilang kalau yang punya handphone menelpon angkat dan bilang saya menemukan HP-nya, suruh ambil kesini, namun belum selesai kami bicara dia datang dengan cara mencaci maki, menghina dan menuduh saya maling,” tuturnya.

    Karena merasa malu dan terusik dengan pemilik handphone yang terus mencacinya, Herman mengusir oknum dokter tersebut.

    “Karena posisi rumah makan waktu itu lagi ramai orang makan, saya usir dia. Dia datang berempat, ” katanya.

    Tunggu Permintaan Maaf

    Kini, Hermanto menunggu permintaan maaf dari dokter yang memaki-makinya setelah menuduh mencuri HP tersebut.

    “Kami tunggu 1×24 jam tapi sudah lewat, paling tidak hari ini harus ada permintaan maaf dari yang bersangkutan,” ujar Herman saat dijumpai, Kamis (26/12/2024).

    Menurut Hermanto, aksi dokter tersebut telah mencemarkan nama baiknya dengan tuduhan pencurian.

    Hal ini lantaran apa yang sudah dilakukan oleh oknum dokter tersebut sudah mencemarkan nama baik dan membuatnya malu dengan menuduh mencuri.

    “Perbuatannya mencemarkan nama baik dan tidak menyenangkan,” katanya.

    Kepala Puskesmas Dipanggil

    Buntut dari kasus ini juga merembet pada pemanggilan Kepala Puskesmas 23 Ilir oleh DPRD Palembang.

    Aanggota DPRD Kota Palembang Syaiful Padli mengaku telah berkoordinasi Kepala Dinas Kesehatan Palembang terkait kasus ini.

    Bahkan Kadinkes bakal langsung berkoordinasi meminta keterangan Kepala Puskesmas 23 Ilir Palembang.

    “Jadi benar ada japri (DM) kami, dan sekarang kami menunggu hasil dari Kadis dari penjelasan Kepala Puskesmas terkait hal tersebut,” terangnya.

    Syaiful berharap permasalahan ini tidak semakin melebar dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

    “Intinya kita tidak ingin hal ini mengganggu terhadap pelayanan Puskesmas di masa akan datang,” tegasnya.

  • PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025, Menteri PU Dody Sebut Tarif Tol Bakal Naik – Halaman all

    PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025, Menteri PU Dody Sebut Tarif Tol Bakal Naik – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkap bahwa tarif tol berpotensi mengalami kenaikan imbas naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025.

    Namun, menurut Dody, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) seharusnya tidak menjadikan kenaikan PPN sebagai alasan meningkatkan tarif tol.

    “Ya pasti ada (potensi kenaikan tarif tol). Sebetulnya itu enggak bisa dipakai sebagai alasan, tapi kalau namanya orang bikin alasan kan boleh-boleh saja dong bagaimana supaya naik,” katanya ketika ditemui di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2024).

    Sejauh ini, ia mengatakan belum ada BUJT yang mengajukan kenaikan tarif tol.

    Sebagai regulator, ia mengatakan akan mengupayakan agar tarif tol tidak mengalami kenaikan. Bahkan, kalau bisa, seharusnya diturunkan dari yang sekarang.

    “Kami sebagai regulator yang harus berada di tengah-tengah. Nanti kami review sama-sama. Belum ada (BUJT) yang mengajukan. Kami upayakan enggak naik. Kalau bisa malah turun. Kasihan rakyat,” ujar Dody.

    Sebelumnya, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menilai BUJT kerap menaikkan tarif jalan tol seenak mereka.

    Ia awalnya mengungkapkan telah menerima keluhan yang diterima dari masyarakat mengenai kebijakan kenaikan tarif tol.

    Kenaikan tarif jalan tol seringkali tidak didasari oleh pemenuhan standar pelayanan minimum yang seharusnya menjadi acuan bagi BUJT.

    Saat sedang rapat bersama Dody, ia menceritakan pengalaman ketika Komisi V DPR RI meninjau lokasi kecelakaan Tol Cipularang tepatnya di KM 92.

    Lasarus menyayangkan kondisi ruas jalan tol tersebut yang banyak mengalami kerusakan seperti berlubang dan hanya ditambal dengan patching tanpa adanya upaya perbaikan lebih lanjut seperti overlay.

    Menurut Lasarus, jalan tol seharusnya memiliki standar kualitas yang jelas, layaknya landasan pacu pesawat yang memiliki standar PCN (Pavement Classification Number) tertentu.

    Ia menilai kondisi jalan tol yang hanya ditambal dengan patching bisa membahayakan pengendara.

    “Jalan tol saya lihat ada bolong sedikit, tambal. Padahal tambalnya tuh bikin mobil loncat, bisa lari ke sana lari ke sini,” kata Lasarus di lokasi rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Lasarus menekankan bahwa salah satu komponen penting dalam menaikkan tarif jalan tol adalah pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM).

    Jika standar tersebut belum dipenuhi, maka tidak seharusnya BUJT menaikkan tarif.

    “Kami di komisi ini sering diprotes masyarakat. Hitungannya (untuk kenaikan tarif jalan tol) sekarang hanya pakai inflasi. Jadi kasarnya yang menguntungkan mereka (para BUJT) itu diambil, menjadi dasar untuk menaikkan tarif, tapi yang merugikan mereka tidak kerjakan. Ini kami tidak mau biarkan lagi,” ujar Lasarus.

    Selain itu, ia juga menyoroti masalah lain yang sering ditemui di jalan tol seperti kelengkapan sarana dan prasarana yang kurang memadai.

    Ia menyebutkan bahwa pihak kepolisian pernah menyampaikan keluhan mengenai BUJT yang diminta memasang CCTV di jalan tol, tetapi tak kunjung dikerjakan.

    Namun, saat tiba waktunya untuk menaikkan tarif, pihak pengelola tol malah langsung melakukannya.

    “Kemarin kami digempur oleh masyarakat di sini. ‘Mana Komisi V pengawasannya?’ Semau dewe pemegang konsesi jalan tol ini,” ucap Lasarus.

    Lasarus pun mengingatkan bahwa persetujuan untuk menaikkan tarif jalan tol tidak hanya menjadi kewenangan BUJT, tetapi juga melibatkan Menteri PU.

    “Persetujuan naikkan tarif tol ada peran Menteri PU. Jangan semau dewe naikkan (tarif) jalan tol ini,” pungkas Lasarus.

     

  • Banyak Kasus Kecelakaan di Libur Natal, Kemenhub Ingatkan PO Bus Jam Kerja Pengemudi – Halaman all

    Banyak Kasus Kecelakaan di Libur Natal, Kemenhub Ingatkan PO Bus Jam Kerja Pengemudi – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi peringatan kepada perusahaan otobus (PO) agar lebih memperhatikan batas jam kerja pengemudi bus.

    Peringatan ini mereka sampaikan mengingat banyaknya insiden kecelakaan bus terutama di jalan tol selama libur Natal 2024 ini.

    Untuk itu, pengusaha bus diminta lebih mengutamakan aspek keselamatan.

    Beberapa hari terakhir terjadi kecelakaan bus pariwisata seperti kecelakaan bus pariwisata PO Tirto Agung di ruas Tol Pandaan-Malang Km 77 pada Senin (23/12/2024).

    Kemudian disusul kecelakaan bus pariwisata PO Qonita di ruas tol Cipularang pada Kamis (26/12/2024) dini hari.

    Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani menegaskan keselamatan adalah hal yang tidak bisa ditawar.

    “Wajib bagi PO bus untuk melakukan uji berkala kendaraan,” katanya dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (27/12/2024).

    “Kemudian harus dilakukan pengecekan ulang kondisi kendaraan sebelum digunakan,” tegasnya.

    Yani mengatakan armada tak cukup harus berizin dan laik jalan. PO bus juga harus memerhatikan jam kerja pengemudi dan menyediakan pengemudi cadangan.

    Sebab, berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sekitar 80 persen kecelakaan pada angkutan umum terjadi akibat kelelahan pengemudi.

    Penyebab lain dari kecelakaan datang dari perilaku pengemudi itu sendiri.

    Contohnya seperti melampaui batas kecepatan, ceroboh saat berkendara, lalai mengecek kondisi kendaraan, melanggar aturan lalu lintas, dan lainnya.

    Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat setelah berkendara selama empat jam berturut-turut.

    Evakuasi penumpang bus pariwisata PO Tirto Agung dalam kecelakaan di ruas tol Pandaan-Malang Km 77+200 A, Senin sore, 23 Desember 2024. Bus nahas tersebut dikemudikan Untung Subagyo, warga Magetan. (dok.)

    “Pengemudi jangan sampai memaksakan berkendara apabila dalam kondisi lelah atau mengantuk karena hal itu bisa membahayakan,” ujar Yani.

    Ia turut mengimbau pelaku usaha objek wisata untuk menyiapkan tempat istirahat yang layak bagi para pengemudi.

    Lebih lanjut, untuk kendaraan angkutan barang, ia mengimbau pengemudi melakukan pemeriksaan rem sebelum melakukan perjalanan dan memerhatikan prosedur mengemudi utamanya di jalan yang menurun.

    Kecelakaan Bus Pariwisata PO Qonita di Tol Cipularang

    Sebagaimana diketahui, pada Kamis (26/12/2024) dini hari, terjadi kecelakan bus pariwisata PO Qonita pengangkut rombongan ziarah di ruas Tol Cipularang Km 80 yang diduga akibat sopir bus mengantuk.

    Menurut keterangan petugas di lapangan, kecelakaan bus pariwisata PO Qonita diduga akibat pengemudi bus dalam kondisi mengantuk.

    Hal itu mengakibatkan sopir bus kurang mengantisipasi kendaraan di depannya dan menyebabkan terjadinya tabrak belakang.

    Evakuasi bus pariwisata PO Qonita yang menyeruduk dari belakang sebuah dump truck di ruas Tol Cipularang KM 80B, Kamis (26/12/2024) dinihari sekitar pukul 02.15 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan 2 tewas. (dok. Jasa Marga)

    Peristiwa ini terjadi di KM 80+000 arah Jakarta pada pukul 01.35 WIB. Para korban luka dan meninggal dunia dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta.

    Selain kecelakaan bus PO Qonita yang menubruk bagian belakang dump truck pengangkut kerikil, di ruas tol yang sama, pada dini hari juga terjadi kecelakaan di KM 92+400 arah Jakarta pada pukul 02.50 WIB.

    Kecelakaan ini melibatkan satu kendaraan bus angkutan dan satu kendaraan yang belum teridentifikasi karena kendaraan tersebut sudah tidak berada di lokasi kejadian alias kabur.

    Di kecelakaan ini, ada satu korban luka.

    Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) melalui Representative Office 3 bersama Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dan kepolisian tiba di lokasi dan melakukan evakuasi kendaraan dan para korban luka dan meninggal.

    Agni Mayvinna, Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division bilang, seluruh kendaraan dan penumpang telah selesai dievakuasi.

    “Lalu lintas dapat kembali berjalan normal. Kejadian kedua telah selesai evakuasi pada pukul 04.10 WIB,” ujarnya pagi ini.

    Untuk kejadian kecelakaan pertama yang melibatkan bus Qonita,. Jasa Marga menyerahkan tindak lanjut atas kedua kecelakaan kepada kepolisian.

    Kecelakaan di Tol Pandaan Malang

    Tabrakan maut antara bus dan truk di Tol Pandaan, Malang, Jawa Timur, mengakibatkan 4 orang tewas, Senin (23/12/2024).

    Identitas keempat korban yakni Untung Subagyo (sopir bus), Ahmad Bahrur Rozi (kernet bus), Tri Subangkit Muliana (tutor dari Kampung Inggris) serta Iyan Maryana (guru).

    Sebanyak 40 siswi SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat yang hendak ke Kampung Inggris, Kediri selamat, meski sebagian besar mengalami luka-luka.

    Diduga kecelakaan maut diakibatkan kelalaian sopir truk berinisial SW (64) yang masih dirawat.

    Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan truk overheat sehingga harus dihentikan di bahu jalan.

    SW sempat mengganjal roda kanan truk, namun tiba-tiba truk meluncur ke belakang.

    Di dalam truk tak ada pengemudi sehingga lajunya tak terkendali.

    “Pengemudi sempat mengganjal roda kanan, namun saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara,” ungkapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Truk melaju mundur sejauh 700 hingga 800 meter ke belakang dan bertabrakan dengan bus Tirto Agung.

    Sebelum bertabrakan dengan bus, dua mobil berhasil menghindari truk yang melaju mundur.

    Proses olah TKP telah dilakukan dan kesaksian sopir truk akan disesuaikan dengan CCTV.

    “Kita temukan kondisi hand rem berada pada posisi on. Persneling netral. Ini yang nantinya akan kami dalami lebih lanjut. Kita sesuaikan dengan keterangan sopir yang saat ini masih menjalani perawatan,” tukasnya.

    Ia menambahkan sopir bus yang tewas dalam kecelakaan tak dapat melihat truk lantaran kondisi jalanan yang menikung.

    “Kalau kita lihat dari bawah, memang jalur menanjak dan menikung hampir tidak terlihat kendaraan dari arah depan. Lazimnya di jalan tol hampir sebagian orang tidak akan menduga akan ada kendaraan di jalur yang sama,” lanjutnya.

     

  • Harimau Sumatera Terekam Kamera di Lampung, Melintas di Depan Kandang Jebak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Desember 2024

    Harimau Sumatera Terekam Kamera di Lampung, Melintas di Depan Kandang Jebak Regional 27 Desember 2024

    Harimau Sumatera Terekam Kamera di Lampung, Melintas di Depan Kandang Jebak
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Seekor
    harimau sumatera
    kembali terekam kamera di Kabupaten Pesisir Barat,
    Lampung
    . Satwa itu melintas di depan kandang jebak yang disiapkan pemerintah.
    Dalam rilis Polres Pesisir Barat, satwa bernama latin
    Panthera tigris sumatrae
    itu terekam di daerah Pekon atau Desa Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah.
    Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra mengatakan, harimau itu terekam pada Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 17.05 WIB.
    Lokasi berada tepat di depan kandang jebakan yang dipasang untuk menangkap satwa liar tersebut.
    “Terekam kamera yang dipasang di depan kandang jebak,” kata Alsyahendra, Kamis (26/12/2024).
    Berdasarkan tangkapan layar rekaman kamera, terlihat harimau itu berukuran cukup besar dengan perbandingan kandang jebak yang berada di sisi kanannya.
    Alsyahendra mengatakan, pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena lokasi itu dekat dengan area aktivitas warga.
    “Kami terus mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama yang beraktivitas atau melintas di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
    Diberitakan sebelumnya, seekor harimau sumatera terekam sedang memangsa ternak sapi di Kabupaten Pesisir Barat. Diduga, harimau itu adalah satwa liar yang meresahkan warga dalam tiga pekan terakhir.
    Dalam video rekaman CCTV yang diterima
    Kompas.com
    , terlihat harimau itu menyeret sapi berukuran sedang yang terbujur di rerumputan.
    Pada video lain, terlihat sapi itu telah dimakan di bagian tengkuk yang hampir separuh habis.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Penyebab Mahasiswa UPI Terjatuh dari Lantai 2 Gedung Gymnasium!

    Ini Penyebab Mahasiswa UPI Terjatuh dari Lantai 2 Gedung Gymnasium!

    JABAREKSPRES – Seorang mahasiswa UPI ( Universitas Pendidikan Indonesia ) Kota Bandung, berinisial AM, 21 tahun ditemukan tergeletak tidak bernyawa di gedung Gymnasium yang merupakan bagian dari komplek kampus.

    AM ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa pada Kamis, pukul 15.00 WIB (26/12/2024) dalam keadaan luka pada bagian kepala.

    Ketika dikonfirmasi atas kejadian itu, Humas UPI Suhendar membenarkan kejadian itu. Pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Tim UPT K3 UPI.

    BACA JUGA: BBM Nonsubsidi Akan Kena Tarif PPN 12 Persen, Benarkah?

    Suhendar memastikan bahwa penemuan tubuh wanita yang tergeletak dilantai Gymnasium tersebut mahasiswa UPI yang diduga terjatuh dari lantai 2.

    ‘’Dugaan kami mahasiswi tersebut kemungkinan terjatuh,”ujar Suhendar ketika dihubungi, Kamis, (26/12/2024)

    Meski begitu, kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Bahkan jenazah sudah dibawa ke Rumah sakit Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.

    BACA JUGA: Belanja Pakaian dan Kosmetik di Mall Akan Kena PPN 12 persen

    Sebelumnya AM ditemukan tergeletak dengan posisi telungkup oleh mahasiswa lainnya yang hendak membuat video konten di Gymnasium.

    Pada bagian kepala terlihat terluka parah dan mengeluarkan darah serta kerudung yang menutupi kepalanya.

    Mahasiswa tersebut kemudian segera melaporkan temuan itu kepada pengelola gedung, lalu meneruskannya kepada pihak kepolisian.

    Memeriksa CCTV Gedung Gymnasium UPI

    Sementara itu, Kapolsek Sukasari Kompol Ni Wayan Mirasni mengungkapkan, kasus Mahasiswa UPI ini tengah diatangani oleh jajarannya dan sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Pihak kepolisian juga akan memeriksa seluruh CCTV yang ada di lokasi gedung Gymnasium UPI itu, sehingga akan diketahui penyebab terjatuhnya mahasiswa UPI itu.

    BACA JUGA: PLN Berikan Diskon 50 Persen untuk Pelanggan Listrik, Ini Penjelasannya!

    ‘’Kami akan memeriksa dua CCTV akan tetapi untuk sementara CCTV belum bisa dibukan karena yang memegang pasword-nya beda divisi,’’ ujar Ni wayan kepada wartawan, Kamis malam, (27/12/2024).

    Dalam rekaman CCTV itu seharusnya akan terlihat jelas kondisi korban sebelum terjatuh, apakah lewat dari lantai I dari CCTV yang terpasang.

    Ni Wayan mengatakan, terjatuhnya mahasiswa UPI tersebut dalam kondisi sepi dan tidak ada kegiatan. Sehingga tidak ada saksi yang melihat ketika jatuh.

  • CCTV yang Terkoneksi di HP Ungkap Kasus Pembunuhan, PEA Kaget Ayah Akhiri Hidup Usai Bunuh Ibunya – Halaman all

    CCTV yang Terkoneksi di HP Ungkap Kasus Pembunuhan, PEA Kaget Ayah Akhiri Hidup Usai Bunuh Ibunya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Kasus suami bunuh istri terjadi di Kabupaten Bangli, Bali. Pria lansia, IKD (70) tega membunuh istrinya, NWM (66), Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 22.15 Wita.

    Usai membunuh sang istri, IKD mengakhiri hidupnya.

    Polisi menemukan selendang dan kabel listrik yang masih aktif di lokasi ditemukannya jasad IKD.

    Pelaku diduga menjerat leher dengan selendang dan melilitkan kabel listrik yang masih aktif di kakinya.

    Kasus pembunuhan ini awalnya diketahui oleh salah satu anak korban yang tinggal di Jakarta.

    Diketahui pasutri ini memiliki dua anak.

    Anak pertama, perempuan, PEA tinggal di Jakarta, sementara anak kedua tinggal di Amerika Serikat.
     
    PEA mengetahui kejadian ini lewat CCTV yang memang terkoneksi dengan handphonenya. 

    Sehingga di manapun berada, dia bisa memantau kondisi di rumah orang tuanya di Bali.

    Mengutip Tribun Bali, Rabu (25/12/2024) malam, PEA yang sedang berada di Jakarta melihat melalui handphonenya sang ibu dalam keadaan terkapar di halaman rumah. 

    Saat itu PEA juga melihat ceceran darah.

    Khawatir dengan kondisi ibunya, PEA pun lalu menelepon orang dekatnya, IKW (42) untuk mengecek situasi rumah. 

    Kemudian KW langsung mengecek rumah korban bersama DEM (50), warga setempat. 

    Setelah sampai di rumah korban, mereka mendapati ibu PEA dalam kondisi terkapar. 

    Tak hanya itu, di dekat tubuh korban juga ditemukan sebuah palu. 

    IKW langsung menghubungi pihak kepolisian guna penanganan lebih lanjut.

    Sekitar 15 menit kemudian pihak kepolisian tiba di TKP dan dilakukan pengecekan terhadap suami korban. 

    Petugas melakukan olah TKP setelah peristiwa tewasnya WM yang dihabisi oleh suaminya, KD di Banjar/Desa Bunutin, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Rabu (25/12/2024).

    Saat itu, suami korban (pelaku) diinformasikan masuk ke dalam kamar (jineng).

    Polisi melihat terduga pelaku juga sudah tidak bernyawa dengan cara gantung diri. 

    Dari TKP, polisi mengamankan sejumlah benda yang diduga digunakan pelaku dalam aksi pembunuhan istrinya.

    Serta benda yang digunakan pelaku saat mengakhiri hidupnya. Di antaranya palu, kayu reng sepanjang 60 sentimeter (Cm).

    Sementara untuk menghabisi dirinya, pelaku menjerat leher dengan selendang dan melilitkan kabel listrik yang masih aktif di kakinya.

    Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun mengungkapkan pelaku dan korban merupakan suami istri.

    Mereka hanya tinggal berdua karena kedua anaknya bekerja di Jakarta dan Amerika Serikat.

    “Korban dihabisi menggunakan sebuah palu dan batangan kayu, dengan cara memukulkan kayu dan palu di bagian tubuh korban berulangkali secara membabi buta,” ujar Winangun saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).

    “Usai menghabisi istrinya di pekarangan rumah, pelaku lalu mengakhiri hidup di tangga jineng,” lanjutnya.

    Surat Wasiat Berisi Curhatan Suami hingga Warisan

    Terkait pemicu persoalan, Winangun mengatakan pihaknya masih mendalami. Namun diduga ada selisih paham antara pelaku dan korban. 

    “Diduga sebelum peristiwa tersebut terjadi, keduanya sempat cekcok. Motifnya diduga hubungan suami istri ini tidak harmonis,” kata Winangun. 

    Polisi juga menemukan barang bukti berupa surat wasiat di tempat kejadian. 

    Isi surat wasiatnya terkait curahan hati (curhat) sang suami dan juga menyangkut warisan. 

    Dari TKP, polisi juga mengamankan sejumlah benda yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi istrinya yakni sebuah palu, sebuah kayu reng sepanjang 60 centimeter.

    Kemudian benda yang digunakan pelaku saat mengakhiri hidupnya, seperti selendang dan kabel listrik yang masih aktif.

    Polisi juga mengamankan barang bukti seperti gigi palsu, handphone, jajan yang sempat dibuat korban, hingga sandal. 

    Banyak Luka di Tubuh Korban

    Berdasarkan hasil pemeriksaan medis RSUD Bangli, ditemukan banyak sejumlah luka di tubuh NWM:

    Mulai dari dua luka robek di bawah mulut, di pipi sebelah kanan, pelipis mata kanan, pelipis mata kiri, dahi, dan luka-luka robek lainnya di sekujur tubuh korban. 

    Berikut sejumlah luka di tubuh korban:

    2 luka robek di bawah mulut dengan panjang 4 Cm dan 2 Cm
    luka robek di pipi sebelah kanan sepanjang 3 Cm
    luka robek di pelipis mata kanan sepanjang 3 Cm
    luka robek di pelipis mata kiri sepanjang 4 Cm
    3 luka robek di bagian dahi korban sepanjang 7 Cm, 3 Cm dan 3 Cm.
    2 luka robek di tangan kiri sepanjang 4 Cm dan 3 Cm
    luka robek di jari telunjuk tangan kiri sepanjang 2 Cm
    luka robek di jari tengah tangan kiri sepanjang 2 Cm.
    luka robek di siku tangan kiri sepanjang 3 Cm 
    luka-luka robek lainnya di sekujur tubuh korban. 

    Menurut keterangan kepolisian, kedua jenazah suami dan istri ini masih dititip di ruang jenazah RSUD Bangli.

    Saat ini masih menunggu anaknya pulang dari Jakarta untuk pemeriksaan selanjutnya serta acara penguburan atau pengabenan kedua jenazah. 

    Disclaimer

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. 

    Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

    Sumber: (Tribun-Bali.com/weg)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul CCTV Saksi Bisu Tragedi Kelam di Bangli, KD Gelap Mata & Habisi Istrinya, Luka Robek Sekujur Tubuh

  • Nasib Dokter Koas Pelaku Penganiayaan Penjual Roti Bakar di Medan, Tak Akur dengan Rekan Kerja – Halaman all

    Nasib Dokter Koas Pelaku Penganiayaan Penjual Roti Bakar di Medan, Tak Akur dengan Rekan Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penganiayaan yang dilakukan seorang dokter perempuan kepada penjual roti bakar di Medan, Sumatra Utara, masih diselidiki.

    Aksi penganiayaan yang terjadi pada Kamis (19/12/2024) lalu terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

    Setelah ditelusuri, pelaku penganiayaan bernama Fladiniyah Puluhulawa yang berstatus dokter koas.

    Fladiniyah Puluhulawa sempat menjadi dokter koas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi, Medan.

    Kepala Humas RS Pirngadi Medan, Gibson Girsan, menyatakan pihaknya sudah mengembalikan Fladiniyah Puluhulawa ke kampusnya sejak Juli 2024.

    Selama menjadi dokter koas, Fladiniyah Puluhulawa sering tak akur dengan rekan-rekannya saat bekerja.

    “Sejak bulan Juli kemarin sudah dikembalikan ke kampusnya untuk pembinaan kembali,” bebernya, Kamis (26/12/2024).

    Gibson Girsan tak menjelaskan secara rinci masalah yang dibuat Fladiniyah Puluhulawa selama bekerja di sana.

    “Karena kemarin kurang harmonis dengan teman-teman lainnya,” tukasnya.

    Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan pelapor bernama Fitra Samosir (26) telah dimintai keterangan terkait kasus penganiayaan yang dialaminya.

    “Kami akan melakukan serangkaian penyelidikan untuk menuntaskan persoalannya.” 

    “Visum sudah dilakukan. Nanti kita akan minta keterangan korban, saksi dan lainnya untuk proses lebih lanjut,” ucapnya, Selasa (24/12/2024).

    Sementara itu, Fitra, menjelaskan aksi penganiayaan dialaminya pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.

    “Itu kan dia beli satu bungkus isinya 10 potong. Setelah membeli itu, dia datang lagi sekitar pukul 19.00 WIB,” tuturnya.

    Saat itu, terlapor membeli roti bakar dan mendatangi gerobaknya sambil marah-marah.

    “Dia bawa sisa makanannya tinggal dua potong terus melemparkannya ke muka saya. Lalu, saya dijambak, dicakar dan ditendang. Baru dia ngomong, sikit kali topping roti bakarnya,” tandasnya.

    Dokter muda itu kabur meninggalkan korban yang kesakitan.

    “Saya tanya kenapa kak, masalah apa dan kesalahan apa biar baik-baik.”

    “Sebelumnya dia memesan roti bakar bandung rasa cokelat keju. Alasan dia toping nya kurang banyak,” tuturnya.

    Menurut korban, Fladiniyah baru 3-4 kali membeli roti bakarnya dan sebelumnya tak pernah komplain.

    “Setelah kejadian itu, banyak yang bilang kalau dia itu dokter yang pernah ngamuk di RS Pirngadi. Saya mengalami luka di tangan dan kening kena cakar juga,” pungkasnya.

    Cekcok dengan Pengemudi Mobil

    Diketahui, terlapor sempat viral pada Mei 2024 lalu karena menganiaya seorang warga di parkiran RSUD Pirngadi, Medan.

    Kasus tersebut diselesaikan secara damai di Polsek Medan Timur.

    Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan, menyatakan pelapor bernama Maya telah mencabut laporannya dan kedua pihak sudah berdamai.

    “Dan kejadian ini menjadikan pelajaran ke depannya bagi kedua belah pihak. Perjanjian ini dibuat hitam di atas putih dan ini menjadi pembelajaran ke depannya dan (mereka) akan menjadi keluarga,” bebernya.

    Saat kejadian, Fladiniyah sudah enam bulan menjalani praktik koas di RSUD Pirngadi.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul DOKTER MUDA YANG SEMPAT VIRAL Berulah Lagi, Nekat Aniaya Pekerja Martabak, Kini Dipolisikan 

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Goklas Wisely)

  • Pasutri di Bali Ditemukan Tewas Mengenaskan usai Disebut Cekcok

    Pasutri di Bali Ditemukan Tewas Mengenaskan usai Disebut Cekcok

    Denpasar, Bali, CNN Indonesia

    Pasangan suami-istri (pasutri) ditemukan tewas di rumahnya, di Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, pada Rabu (25/12).

    Istri dilaporkan berinisial NWM (60) dan suaminya IKD (70). IKD disebut menganiaya sang istri sebelum bunuh diri dengan menggantung diri.

    “Motifnya, permasalahan keluarga adanya ketidakcocokan dalam rumah tangga antara korban dan pelaku,” kata Kasi Humas Polres Bangli AKP, I Wayan Sarta pada Kamis (26/12).

    Wayan menuturkan insiden terkuak ketika pada Rabu sekitar pukul 22.15 WITA, saksi berinsial IKW ditelpon oleh anak korban berinisial NPE yang berada di Jakarta. Dalam percakapan telepon itu, NPE mengaku bahwa melihat ibunya telah terkapar di halaman rumahnya yang dilihat dari CCTV dengan darah yang sudah tercecer.

    NPE lantas meminta IKW segera mengecek ke rumahnya. Kemudian, saksi IKW dan saksi berinsial DEM sampai dirumah korban dan memang benar telah ditemukan IKW dalam keadaan terkapar dengan sebuah palu yang berada di atas pot dekat dengan posisi korban.

    Melihat hal tersebut, saksi IKW menghubungi pihak kepolisian guna penanganan lebih lanjut. Kemudian, selang waktu 15 menit pihak kepolisian tiba di TKP dan lalu dilakukan pengecekan. Dan ditemukan IKD telah tewas gantung diri di dalam kamar. 

    “Dan mendapati (IKD) dalam keadaan meninggal dunia dengan cara gantung diri,” ujar Wayan.

    Polisi pun menyita barang bukti seperti 1 buah palu, 1 buah kayu reng kayu dengan panjang 60 cm, selendang kain warna putih kuning sepanjang 1 meter, 2 pasang sandal, kabel listrik dengan panjang kurang lebih 2 meter, jajan atau biskuit, dan 1 buah handphone.

    Sementara itu, hasil pemeriksaan luar jenazah oleh petugas Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli memaparkan NWM mengalami sejumlah luka robek di tubuhnya mulai dari kepala, di bawah mulut, pipi, dahi, tangan, dan sekujur tubuh lainnya.

    Kemudian, pemeriksaan jenazah IKD terdapat bekas jeratan di leher dengan panjang 32 cm, kaku pada sekujur tubuh mayat, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

    (kdf/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Nasib Dokter Koas Pelaku Penganiayaan Penjual Roti Bakar di Medan, Tak Akur dengan Rekan Kerja – Halaman all

    Dokter Koas Terduga Penganiaya Penjual Roti di Medan Dikembalikan ke Kampus, Tak Akur Dengan Teman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Dokter koas Fladiniyah Puluhulawa menjadi sorotan karena diduga menganiaya seorang tukang roti bakar Fitra Samosir di Jalan Perintis, Kota Medan, Sumatera Utara.

    Fladiniyah pun dilaporkan ke Polrestabes Medan Kamis, 19 Desember 2024.

    Laporan tertuang dalam surat nomor STTLP/B/3609/XII/2024/SPKT Polrestabes Medan/Polda Sumut.

    Kabar terbaru, ternyata Fladiniyah Puluhulawa sudah tidak lagi menjadi dokter koas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan.

    Kepala Humas RS Pirngadi Medan Gibson Girsan menjelaskan dokter koas Fladiniyah sudah dikembalikan ke kampusnya.

    Dijelaskan Gibson, hal itu dikarenakan  dokter koas Fladiniyah itu  kerap tak akur dengan rekan-rekannya saat bertugas.

    “Sejak bulan Juli kemarin sudah dikembalikan ke kampusnya untuk pembinaan kembali,” kata Gibson kepada Tribun Medan, Kamis (26/12/2024).

    Meski begitu, Gibson tidak merinci masalah apa yang membuat dokter Fladiniyah tidak harmonis dengan rekan kerjanya.

    “Karena kemarin kurang harmonis dengan teman-teman lainnya,”jelasnya.

    Sebelumnya, beredar di media sosial seorang dokter muda bernama Fladiniyah Puluhulawa menganiaya pekerja kios makanan roti bakar di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.

    Aksinya pun terekam kamera Closed Cirkuit Television (CCTV) dan viral di media sosial.

    Dalam video, dokter muda yang sempat viral ngamuk-ngamuk di parkiran RSUD Pirngadi Medan beberapa waktu lalu datang ke lokasi dan diduga melempar kotak makanan.

    Kemudian, ia menganiaya seorang pekerja perempuan diduga mencakar dan menendangnya.

    Saat diwawancarai, Fitra Samosir, pekerja yang dianiaya dokter muda tersebut mengatakan kejadian berlangsung pada Kamis 19 Desember lalu, sekira pukul 19:00 WIB. 

    Sebelum datang, sore harinya pelaku sudah datang membeli roti bakar.

    Pelaku membawa dua potong sisa roti bakar yang sudah dibelinya sejak sore tanpa basa-basi melemparkan ke arah korban.

    Kemudian, pelaku mencakar, menjambak rambutnya dan menendangnya.

    “Setelah itu, dia tidak ada ngomong, komplain saya langsung mencabik saya, mencakar saya dan menendang. Saya tanya kenapa kak, masalah apa dan kesalahan apa biar baik-baik,”kata Fitra, Senin (23/12/2024).

    Fitra melanjutkan, setelah menganiaya dirinya, pelaku langsung pergi masuk ke dalam mobilnya.

    Saat Fitra mengejar dan menanyakan apa kesalahannya supaya menunggu bosnya jika ada kesalahan, pelaku langsung menolak.

    Namun sebelum pergi, dia diduga sempat berkata alasannya ngamuk karena toping roti bakar Bandung yang dibelinya terlalu sedikit.

    “Sebelumnya dia memesan roti bakar bandung rasa cokelat keju. Alasan dia topingnya kurang banyak,” ujarnya.

    Akibat dianiaya, Fitra mengalami luka di tangan dan kening akibat dicakar.

    Korban pun, setelah kejadian langsung melapor ke Polrestabes Medan supaya pelaku bisa diproses.

    Ia baru mengetahui pelaku adalah dokter yang sempat viral setelah diberitahu pembeli lainnya.

    Sepengetahuan korban, pelaku baru membeli makanan di tempatnya bekerja sebanyak 3-4 kali.

    “Setelah kejadian itu, banyak yang bilang kalau dia itu dokter yang pernah ngamuk di RS Pirngadi. Saya mengalami luka di tangan dan kening kena cakar juga,” ucapnya.

    Diketahui, Dokter koas Fladiniyah ini sebelumnya juga sempat viral pada April 2023 lalu lantaran cekcok dengan pengunjung di parkiran RS Pirngadi Medan. Namun, kasus tersebut berakhir damai.

    Kombes Gidion Memberikan Semangat

    Terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Gidion pun menemui bertemu Fitra Samosir, Kamis (26/12/2024). 

    Kapolres berbincang santai, menanyakan keadaannya setelah dianiaya Fladiniyah.

    Kapolres sempat menikmati roti bakar Fitra Samosir. 

    “Sudah sehat, coba lihat yang luka,” kata Kombes Gidion. 

    Duduk satu meja, Gidion memastikan bagaimana keadaan Fitra Samosir. 

    “Apalagi yang ingin kamu sampaikan?” tanya Kombes Gidion. 

    Fitra Samosir merasa sangat bersyukur, kasus yang menimpa dirinya mendapat perhatian langsung Kapolrestabes. Dia berharap pelaku ditindak seadil-adilnya. 

    “Terima kasih banyak, Bapak. Sudah datang dan memberi perhatian. Semoga kasus ini ditindaklanjuti,” katanya. 

    “Oke selamat bekerja kembali, sehat-sehat selalu, tetap semangat. Hidup roti bakery Fitra. Saya pamit ya,” kata Gidion menimpali. 

    Saat temu pers, Gidion mengatakan secara normatif korban sudah membuat laporan polisi dan ada Kanit PPA sudah menindaklanjuti. 

    “Kedatangan saya ke sini saya berempati, memastikan kondisi fisik dan psikologi korban yang membaik. Melaksanakan kegiatan sehari-hari, dan jangan ada rasa takut. Kasus ini kami pastikan akan selesai dengan baik,” katanya. 

    Pastikan Diproses dan Bukti Sudah Dikantongi Polisi

    Diketahui Laporan tersebut telah dicatat Polrestabes Medan dengan nomor STTLP/B/3609/XII/2024/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.

    Namun terlapor belum ditahan, meski sudah cukup bukti. 

    “Hari senin dipanggil terlapor, dan kita akan melakukan pendamping psikologis kepada yang bersangkutan (dokter koas Fladiniyah), karena sudah berulang, meskipun tidak ada korelasi antara pendamping psikologi dan proses hukumnya,” kata Kapolrestabes Medan. 

    “Terkait latar belakangnya belum ada, itu nanti jadi pengayaan kita dalam proses hukumnya. Bukti sudah ada keterangan korban, CCTV, itu sudah cukup melakukan konfirmasi. Soal RJ  (Restrotif Justice) itu tergantung Fitra (korban), tapi kami tetap normatif jalankan prosedur. Laporannya penganiayaan. Jadi unsur konstruksi pidananya menyebabkan korban terhambat kerja sehari-hari (2 hari) itu cukup untuk memberatkan,” kata Kapolrestabes Medan. 

    Penulis: Anisa Rahmadani

  • Daftar kasus kriminal yang jadi pusat perhatian di wilayah Polda Metro selama 2024

    Daftar kasus kriminal yang jadi pusat perhatian di wilayah Polda Metro selama 2024

    Jakarta (ANTARA) – Sepanjang tahun 2024, Polda Metro Jaya telah menangani sejumlah kasus kriminal yang menonjol di wilayah hukumnya mulai kasus penganiayaan, judi online, pemerasan oknum polisi dan kasus-kasus yang viral di masyarakat.

    Tahun 2024 juga menjadi tantangan bagi Polda Metro Jaya yang masih menangani kasus yang belum selesai pada tahun 2023, seperti kasus dugaan pemeresan eks Ketua KPK Firli Bahuri terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

    Selain itu tahun ini juga menjadi tahun yang cukup berat bagi Polri khususnya Polda Metro Jaya karena internalnya mengalami masalah yang cukup kompleks, seperti dugaan pemerasan yang dilakukan oleh anggota.

    Berikut sejumlah kasus-kasus menonjol yang ditangani oleh Polda Metro Jaya selama tahun 2024.

    1. Kematian anak Tamara Tyasmara

    Sejumlah barang bukti di antaranya berupa baju renang dipajang oleh polisi terkait kasus kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana yang menewaskan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). Polisi menerangkan bahwa berdasarkan dari pemantauan CCTV tersangka Yudha Arfandi diduga menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali hingga meninggal dunia. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso/YU

    Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6) yang merupakan anak dari artis Tamara Tyasmara dilaporkan meninggal dunia karena tenggelam di kolam renang di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (27/1).

    Kasus yang sebelumnya ditangani oleh Polres Jakarta Timur, diambil alih Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya sejak Kamis (1/2) dengan alasan untuk memudahkan dan mempercepat proses penyelidikan.

    Usai diambil alih oleh Polda Metro Jaya, pihak Ditreskrimum langsung bergerak dengan meminta keterangan sejumlah pihak mulai dari keluarga, pengelola kolam renang dan juga saksi lainnya yang berjumlah 20 orang.

    Tidak hanya mengambil keterangan saksi, Polda Metro Jaya juga melakukan ekshumasi jenazah korban dan setelah dilakukan serangkaian penyelidikan akhirnya Polisi menetapkan kekasih Tamara Tyasmara yakni Yudha Arfandi alias YA sebagai tersangka.

    Tamara Tyasmara didampingi kuasa hukumnya Sandy Arifin (kanan) dan ibunya Ristia Aryuni (kiri) usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Rabu (21/2/2024) (ANTARA/Ilham Kausar)

    Menurut Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra berdasarkan rekaman CCTV, Tersangka YA terbukti membenamkan kepala korban sebanyak 12 kali di kolam renang.

    Wira menyebutkan tersangka melakukan hal tersebut dengan dalih melatih pernapasan korban agar lebih kuat dan tidak panik.

    Akibat perbuatan tersebut tersangka telah divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

    Majelis hakim menilai Yudha terbukti melanggar pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana.

    Putusan hakim itu lebih ringan dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut hukuman mati kepada Yudha.

    Halaman selanjutnya: Penemuan mayat dalam koper di Bekasi

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2024