Produk: CCTV

  • Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer Disertai 11 Kali Guguran Lava Pijar

    Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer Disertai 11 Kali Guguran Lava Pijar

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi berupa letusan asap dengan kolom abu mencapai 1000 meter diatas puncak, Kamis (6/11/2025).

    Erupsi Gunung Semeru ini terekeman CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang sekitar pukul 06.07 WIB.

    Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom letusan yang dikeluarkan Gunung Semeru dengan ketinggian 1.000 meter ini berwarna putih hingga kelabu.

    “Intensitasnya tebal condong kearah utara dan timur laut, erupsi terjadi dengan amplitudo maksimal mencapai 22 milimeter dan berdurasi sekitar 2 menit 37 detik,” terang petugas Pos Pantau Gunung Semeru (PPGA) Yadi Yuliadi dalam pesan tertulisnya, Kamis (6/11/2025).

    Sementara itu, berdasarkan laporan PVMBG, selama 24 jam terakhir secara visual Gunung Semeru juga mengalami 22 kali letusan dengan kolom abu setinggi 300-800 meter di atas puncak.

    Selain itu, pada, Rabu (5/11/2025) malam juga tercatat adanya guguran lava pijar sebanyak 11 kali dengan jarak luncur mencapai 300 hingga 2000 meter mengarah ke sisi tenggara.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, erupsi yang terjadi ini dipastikan masih berada di radius aman dan jauh dari pemukiman penduduk.

    Meski begitu, Yudhi menghimbau agar warga yang beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru untuk tetap waspada. Sebab, tingginya potensi hujan dapat memicu terjadinya banjir lahar.

    “Erupsi ini masih di jarak aman dari kawasan penduduk, tapi tetap harus waspada sesuai rekomendasi petugas pos pantau. Apalagi saat ini masih musim penghujan, jadi bisa berpotensi terjadi banjir lahar,” terang Yudhi.

    Menurutnya, hiingga kini status aktivitas Gunung Semeru masih berada berada di level II (waspada). Untuk itu, warga dihimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sejauh 8 kilometer dari puncak.

    “Di luar jarak itu (8 kilometer) warga juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang besuk koboan,” ungkap Yudhi. (has/ted)

  • Ternyata Penjual Sate Jadi Provokator Penganiayaan di Masjid Sibolga, Tuduh Korban Mencuri dan Panggil Warga

    Ternyata Penjual Sate Jadi Provokator Penganiayaan di Masjid Sibolga, Tuduh Korban Mencuri dan Panggil Warga

    GELORA.CO  – Sebanyak lima tersangka kasus penganiayaan pria di Masjid Agung Sibolga, Sumatra Utara, telah ditangkap yakni ZPA (57), HBK (46) dan SSJ (40), REC (30), dan CLI (38).

    Korban penganiayaan merupakan warga asal Kabupaten Simeulue, Aceh bernama Arjuna Tamaraya (21) yang sedang beristirahat di masjid pada Jumat (31/10/2025) sekira pukul 03.30 WIB.

    Para tersangka melarang korban tidur di masjid dan menyeretnya hingga keluar.

    Warga menemukan korban dalam kondisi penuh luka di halaman masjid dan membawanya ke RSUD Kota Sibolga.

    Korban dinyatakan meninggal saat masih dirawat pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 05.50 WIB.

    Aksi penganiayaan di dalam masjid terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

    Masjid Agung Sibolga adalah masjid besar bersejarah yang menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat muslim di Kota Sibolga.

    Ketua Badan Kenaziran Masjid (BKM) Agung Sibolga, Ibnu Tasnim Tampubolon, menegaskan kelima tersangka bukan pengurus masjid dan hanya warga sekitar.

    Ia bahkan tak pernah melihat para tersangka beribadah di dalam Masjid Agung Sibolga.

    Awalnya, penjual sate berinisial ZPA melihat korban tidur di masjid dan menegurnya.

    ZPA juga memfitnah korban mencuri kotak infak, lalu mengajak warga lain melakukan penganiayaan.

    “Kami tahu ZPA ini memang sering buat onar. Dialah yang memprovokasi warga dengan alasan korban mengambil uang di kotak infak,” tuturnya, dikutip dari TribunSumsel.com.

    Menurutnya, pengurus masjid mempersilahkan siapa saja dapat istirahat di masjid.

    “Sejak dulu, tidak pernah sekalipun kami melarang orang tidur di masjid. Kalau ada musafir datang malam hari, silakan saja beristirahat di sini,” katanya.

    Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam E. Silaban, membenarkan ZPA merupakan orang yang pertama kali melarang korban tidur di masjid.

    “Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam aksi keji tersebut,” bebernya.

    Para tersangka telah ditahan di Mapolres Sibolga dan dapat dijerat pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian.

    “Sementara itu tersangka SSJ dijerat dengan Pasal 365 ayat 3 subsider Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya.

    Kesaksian Keluarga Korban

    Paman korban, Kausar Amin, menerangkan Arjuna merupakan anak yatim dan ibunya menetap di Simeulue, Aceh.

    Korban anak kedua dari empat bersaudara dan menjadi satu-satunya laki-laki di keluarga.

    Selama ini korban dikenal sebagai pekerja keras serta santun.

    Pihak keluarga mengetahui kabar kematian Arjuna dari media sosial Facebook pada Sabtu (1/11/2025) pagi. 

    “Saya adik kandung dari ayah korban. Saat ini jenazah sudah kami semayamkan di Sibolga pada Sabtu kemarin.”

    “Keluarga dari Simeulue tidak ada yang berangkat ke Sibolga. Jenazah korban ditangani oleh keluarga yang di sini,” ungkapnya, dikutip dari TribunMedan.com.

    Ia sempat berkomunikasi dengan Arjuna yang hendak berangkat melaut.

    Sepulang dari melaut, Arjuna memberi kabar kepada adik perempuannya di Banda Aceh.

    Namun, setelah itu Arjuna tewas dianiaya di Sibolga saat istirahat.

    “Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali berangkat dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” tuturnya.

    Kausar mewakili keluarga korban meminta kasus ini diusut tuntas dan para pelaku dihukum setimpal.

    “Kalau bisa hukuman mati. Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah ditangani dan sudah dibuat laporan,” jelasnya

  • 2
                    
                        Tragedi di Sekolah Internasional Gading Serpong, Siswa Tewas Usai Jatuh dari Gedung
                        Megapolitan

    2 Tragedi di Sekolah Internasional Gading Serpong, Siswa Tewas Usai Jatuh dari Gedung Megapolitan

    Tragedi di Sekolah Internasional Gading Serpong, Siswa Tewas Usai Jatuh dari Gedung
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com – 
    Suasana duka tengah menyelimuti sebuah sekolah internasional di wilayah Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, setelah seorang siswa kelas VIII tewas diduga akibat terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah.
    Peristiwa yang terjadi pada Senin (3/11/2025) ini menarik perhatian publik setelah ramai dibicarakan di media sosial dan grup orangtua murid.
    Berbagai unggahan mengenai kematian siswa tersebut menyebar luas, memunculkan spekulasi dan dugaan kejanggalan di balik insiden tragis ini.
    Kabar kematian siswa laki-laki berusia 13 tahun itu pertama kali mencuat melalui unggahan di
    platform
    Threads pada Selasa (4/11/2025).
    Akun yang membagikan informasi tersebut menulis bahwa para orangtua di wilayah
    Gading Serpong
    , BSD, hingga Pantai Indah Kapuk (PIK) ramai membicarakan kejadian tersebut.
    “Hari ini emak-emak se Gading Serpong, BSD sampe PIK kayaknya rame pada bahas soal kematian murid kelas 8 di sekolah P**** **,” tulis pemilik akun tersebut.
    Dalam unggahan yang sama, disebutkan dugaan bahwa kamera CCTV di sekolah tidak berfungsi saat kejadian.
    Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) AKP Wira Graha Setiawan membenarkan adanya peristiwa tersebut.
    Wira mengatakan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim gabungan dari Polsek Kelapa Dua dan INAFIS pada Rabu (5/11/2025).
    “Benar, pada hari Senin 3 November 2025 kami mendapatkan informasi bahwa ada kejadian satu orang siswa di sekolah P di Kecamatan Kelapa Dua terjatuh,” ujar Wira saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi.
    Wira menjelaskan, korban ditemukan masih bernyawa usai terjatuh ke area lobi sekolah.
    Namun, nyawa korban tidak tertolong meski pihak sekolah telah membawanya ke rumah sakit sebanyak dua kali.
    “Pada saat kejadian, siswa tersebut masih ditemukan dalam kondisi bernyawa, kemudian dari pihak sekolah membawa ke rumah sakit. Setelah di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal,” kata Wira.
    Berdasarkan hasil olah TKP sementara, polisi menduga korban terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah.
    Garis polisi telah terpasang di sekitar titik jatuh korban. Dari pantauan di lapangan, kanopi di area lobi tampak hancur akibat benturan keras.
    Selama proses penyelidikan berlangsung, media tidak diperkenankan masuk ke area sekolah.
    Meski begitu, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung normal, dengan sejumlah siswa tampak beraktivitas seperti biasa di area lain sekolah.
    Polisi memastikan bahwa seluruh kamera pengawas di sekolah dalam kondisi aktif. Rekaman CCTV yang menyorot keberadaan korban sebelum kejadian telah disita untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
    Namun, polisi belum bisa mengungkapkan isi dari rekaman CCTV tersebut lantaran masih dalam tahap penyelidikan.
    “Kami telah mengamankan CCTV yang berada di sekolah tersebut untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa yang ada pada saat kejadian,” kata Wira.
    “Untuk pastinya, kami akan sampaikan lebih lanjut dari hasil penyelidikan kami,” tambah dia.
    Selain menyita rekaman CCTV, penyidik juga telah memeriksa lima saksi dari pihak sekolah dan rekan-rekan korban. Pemeriksaan dilakukan dengan didampingi guru dan wali kelas.
    “Sudah kami mintai lima keterangan saksi dari pihak sekolah dan rekan-rekannya,” ujar Wira.
    Hingga kini, polisi masih terus mendalami penyebab pasti kematian siswa tersebut.
    Polres Tangsel menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengimbau para orangtua murid untuk tetap tenang karena situasi di lingkungan sekolah dipastikan aman dan kondusif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diduga Terlibat Pencurian Rokok di Peterongan Jombang, Pria Ini Ditangkap

    Diduga Terlibat Pencurian Rokok di Peterongan Jombang, Pria Ini Ditangkap

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Fery Yuswanto ditangkap oleh pihak kepolisian setelah diduga terlibat dalam kasus pencurian rokok di wilayah Peterongan, Kabupaten Jombang, Rabu (5/11/2025). Penangkapan ini berawal dari informasi yang diterima oleh Retno Arfianto, warga setempat, yang menyebutkan bahwa pelaku berada di Toko Kamil, Desa Tanjunggunung.

    Fery Yuswanto sebelumnya tercatat sebagai tersangka dalam kasus pencurian yang terjadi pada akhir Desember 2024, di mana ia mengambil beberapa slop rokok dari toko yang dimiliki oleh Hani.

    Barang-barang yang dicuri termasuk satu slop rokok Gudang Garam Surya, satu slop rokok Gudang Baru, dan satu slop rokok Djie Sam Soe Refile. Semua kejadian ini terekam dalam kamera pengawas (CCTV) dan foto yang disimpan di ponsel milik Hani, yang kemudian menjadi bukti kuat.

    Setelah menerima informasi tersebut, Retno Arfianto bergegas mendatangi lokasi, namun pelaku berhasil melarikan diri. Meskipun demikian, Fery Yuswanto berhasil dihentikan oleh warga yang mengetahui keberadaannya, tepatnya di dekat makam Desa Kayen, Kecamatan Morosunggingan.

    Meskipun saat itu Fery sempat membantah tuduhan terhadapnya, warga segera membawa pelaku ke rumah Suyanto, Kepala Dusun Pule, Desa Tanjunggunung.

    Mendapatkan laporan tersebut, pihak Polsek Peterongan yang dipimpin oleh Aiptu Sentot Hadiwibowo, Kanit Reskrim, segera bergerak menuju lokasi untuk mengamankan Fery Yuswanto beserta barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 2.862.000, serta rokok-rokok yang dicuri dan sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter dengan nomor polisi W-4250-PQ.

    Total kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian tersebut diperkirakan mencapai Rp 840.000. “Pelaku kini diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kejadian pencurian tersebut sudah lama, kita upayakan untuk RJ (Restorative Justice) atau keadilan restorative. Yakni, pendekatan penyelesaian masalah pidana yang fokus pada pemulihan dan rekonsiliasi,” ujar Aiptu Sentot. [suf]

  • Operasi Sikat Semeru 2025: Polda Jatim Ungkap 1.443 Kasus, 1.135 Pelaku Ditangkap

    Operasi Sikat Semeru 2025: Polda Jatim Ungkap 1.443 Kasus, 1.135 Pelaku Ditangkap

    Surabaya (beritajatim.com) – Operasi Sikat Semeru 2025 yang dilakukan Polda Jawa Timur (Jatim) beserta jajaran Polres berhasil mengungkap 1.443 kasus kejahatan dengan menangkap 1.135 tersangka.

    Operasi yang berlangsung selama 12 hari, mulai 22 Oktober hingga 2 November 2025 ini, bertujuan untuk memberantas berbagai aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat di seluruh wilayah Jawa Timur.

    “Operasi ini menyasar berbagai bentuk kejahatan, mulai dari pencurian, pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), street crime, penyalahgunaan senjata tajam, bahan peledak, hingga penyelundupan di wilayah perairan,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, didampingi Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Widi Atmoko, dan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Abaridi Jumhur, dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Rabu (5/11/2025).

    Dari 1.443 kasus yang berhasil diungkap, 270 kasus merupakan target operasi (TO) dengan 276 tersangka. Rinciannya meliputi 107 kasus curat dengan 109 tersangka, 27 kasus curas dengan 28 tersangka, 101 kasus curanmor dengan 101 tersangka, satu kasus senpi dengan tiga tersangka, tujuh kasus street crime dengan delapan tersangka, delapan kasus pencurian dengan delapan tersangka, 14 kasus penyalahgunaan senjata tajam dengan 14 tersangka, tiga kasus bahan peledak dengan tiga tersangka, dan dua kasus penyelundupan dengan dua tersangka.

    Selain itu, petugas juga mengungkap 1.173 kasus non-TO dengan 859 tersangka. Kasus-kasus ini meliputi 529 kasus curat dengan 405 tersangka, 41 kasus curas dengan 43 tersangka, 438 kasus curanmor dengan 235 tersangka, satu kasus penyalahgunaan senpi dengan dua tersangka, 22 kasus street crime dengan 35 tersangka, 75 kasus pencurian dengan 68 tersangka, 38 kasus senjata tajam dengan 40 tersangka, enam kasus bahan peledak dengan tujuh tersangka, dan empat kasus penyelundupan dengan empat tersangka.

    Dalam operasi ini, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain uang tunai sebesar Rp75.370.000, 316 unit sepeda motor, 34 unit mobil, enam unit truk, 94 buah kunci T, laptop, 197 handphone, 75 flashdisk berisi rekaman CCTV, 25 celurit, 10 parang, empat pedang, 30 gram serbuk bahan peledak, dua pucuk senjata api, 150 butir amunisi, serta 231 ekor hewan, termasuk enam ekor burung Cenderawasih dan empat ekor burung Namdur.

    Operasi Sikat Semeru 2025 melibatkan 3.205 personel, terdiri dari 274 personel Satgas Polda Jatim dan 2.931 personel Satgas Satwil jajaran. Keberhasilan operasi ini diharapkan dapat menekan angka kejahatan dan menjaga stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Jawa Timur. [uci/kun]

  • Polisi ungkap 1.443 kasus kejahatan selama Operasi Sikat Semeru 2025

    Polisi ungkap 1.443 kasus kejahatan selama Operasi Sikat Semeru 2025

    “Hasil Operasi Sikat Semeru 2025 Alhamdulillah signifikan. Selama 12 hari kita ungkap 1.443 kasus dengan jumlah tersangka 1.135,”

    Surabaya (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengungkap 1.443 kasus kejahatan dan menahan 1.135 tersangka selama pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2025 yang digelar pada 22 Oktober hingga 2 November.

    “Hasil Operasi Sikat Semeru 2025 Alhamdulillah signifikan. Selama 12 hari kita ungkap 1.443 kasus dengan jumlah tersangka 1.135,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Timur Kombes Pol Widi Atmoko di Markas Polda Jatim, Rabu.

    Ia menjelaskan dari total kasus yang diungkap, sebanyak 270 kasus merupakan target operasi (TO) dengan 276 tersangka, sedangkan 1.173 kasus lainnya non-target operasi (non-TO) dengan 859 tersangka.

    Untuk kasus TO, rinciannya yakni pencurian dengan pemberatan (curat) 107 kasus dengan 109 tersangka, pencurian dengan kekerasan (curas) 27 kasus dan 26 tersangka, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) 101 kasus dan 101 tersangka.

    Kemudian penyalahgunaan senjata api satu kasus dengan tiga tersangka, kejahatan jalanan tujuh kasus dan delapan tersangka, pencurian delapan kasus dan delapan tersangka, penyalahgunaan senjata tajam (sajam) 14 kasus dan 14 tersangka, bahan peledak (handak) tiga kasus dan tiga tersangka, serta penyelundupan dua kasus dengan dua tersangka.

    Adapun untuk non-TO, curat sebanyak 529 kasus dengan 405 tersangka, curas 45 kasus dan 43 tersangka, curanmor 438 kasus dan 235 tersangka.

    Selanjutnya penyalahgunaan senjata api satu kasus dan dua tersangka, kejahatan jalanan 22 kasus dan 35 tersangka, pencurian 75 kasus dan 68 tersangka, penyalahgunaan sajam 38 kasus dan 40 tersangka, handak enam kasus dan tujuh tersangka, serta penyelundupan empat kasus dengan empat tersangka.

    Barang bukti yang diamankan antara lain uang tunai Rp75,37 juta, 316 unit sepeda motor, 34 unit mobil, enam truk, 94 kunci T, satu laptop, 197 telepon genggam, 75 flashdisk rekaman CCTV, 25 celurit, 10 parang, empat pedang, 30 gram serbuk bahan peledak, dua pucuk senjata api, 150 butir amunisi, dan 231 ekor hewan.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ibu di Magetan Dibawa Kabur dan Dianiaya Perampok Bermobil, Begini Kronologinya

    Ibu di Magetan Dibawa Kabur dan Dianiaya Perampok Bermobil, Begini Kronologinya

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang ibu rumah tangga di Magetan, Jawa Timur, menjadi korban perampokan sekaligus penganiayaan setelah dibawa kabur oleh pelaku menggunakan mobil. Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV yang terpasang di rumah anak korban.

    Korban, Suminem (65), warga Desa Teumenggungan, Kecamatan Karas, saat itu tengah merapikan daun pisang di depan rumah, Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Sebuah mobil berwarna silver berhenti di dekatnya. Salah satu pelaku turun dan menanyakan alamat seseorang yang kebetulan dikenal oleh korban.

    Karena berniat membantu, Suminem kemudian bersedia menunjukkan lokasi dan masuk ke dalam mobil tersebut. Rekaman CCTV memperlihatkan mobil itu sempat melintas di depan rumah anak korban menuju alamat yang disebutkan.

    Namun sesampainya di tujuan, mobil tidak berhenti. Pelaku justru memutar arah dan melaju menuju jalur Maospati–Ngawi.

    Kalung dan Uang Dirampas, Korban Dipukuli

    Di dalam mobil, korban meronta karena merasa curiga. Namun pelaku yang berjumlah tiga orang bersama sopir langsung merampas kalung emas 5 gram dan uang tunai sekitar Rp400 ribu miliknya. Korban juga dipukul hingga mengalami lebam di mata dan tangan.

    Korban akhirnya diturunkan paksa di jalan sepi kawasan Desa Gebyok, Kecamatan Karangrejo, sekitar 5 kilometer dari lokasi awal ia dibawa.

    Dalam rekaman CCTV lain, terlihat korban pulang dalam kondisi basah karena hujan, diantar oleh seorang tukang ojek ke rumah anaknya. Saat itulah keluarga mengetahui bahwa ia menjadi korban perampokan.

    “Saya baru tahu ibu dirampok setelah pulang naik ojek. Kalung dan uangnya hilang. Pelakunya tiga orang. Mobil mereka juga terekam CCTV,” ujar Sumino, anak korban.

    Polisi Lakukan Penyelidikan

    Korban sempat dibawa ke RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi karena mengeluhkan sakit di bagian dada. Setelah kondisi membaik, ia diperbolehkan rawat jalan.

    “Benar telah terjadi tindak pencurian dengan kekerasan. Korban dibawa ke dalam mobil, dirampas kalung dan uangnya, serta dianiaya,” kata Kasi Humas Polres Magetan, Ipda Indra Suprihatin.

    Petugas kini mengumpulkan berbagai rekaman CCTV di sepanjang jalur kemungkinan pelarian pelaku, dan memeriksa sejumlah saksi termasuk korban.

    Polisi masih memburu para pelaku yang diduga terorganisir dan memanfaatkan modus bertanya alamat untuk mengelabui korban. [fiq/suf]

  • 4
                    
                        Misteri Jatuhnya Siswa Sekolah Internasional di Gading Serpong yang Masih Diselidiki
                        Megapolitan

    4 Misteri Jatuhnya Siswa Sekolah Internasional di Gading Serpong yang Masih Diselidiki Megapolitan

    Misteri Jatuhnya Siswa Sekolah Internasional di Gading Serpong yang Masih Diselidiki
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya seorang siswa kelas VIII di sekolah internasional kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, yang diduga terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah pada Senin (3/11/2025).
    Kasus ini menjadi sorotan publik setelah ramai dibicarakan di media sosial.
    Unggahan dari akun Threads pada Selasa (4/11/2025) menyebut insiden itu tengah menjadi perbincangan para orang tua di kawasan
    Gading Serpong
    , BSD, hingga Pantai Indah Kapuk (PIK).
    “Hari ini emak-emak se Gading Serpong, BSD sampe PIK rame bahas soal kematian murid kelas 8 di sekolah P****,”
    tulis akun tersebut.
    Unggahan itu juga menyinggung dugaan kejanggalan, salah satunya soal kamera CCTV yang disebut tidak berfungsi saat kejadian.
    Namun, kepolisian menegaskan hal itu tidak benar.
    Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Wira Graha Setiawan memastikan rekaman CCTV di sekolah dalam kondisi aktif dan telah diamankan untuk penyelidikan.
    “Kami telah mengamankan CCTV yang berada di sekolah tersebut untuk menyelidiki peristiwa yang ada pada saat kejadian,” ujar Wira kepada Kompas.com, Rabu (5/11/2025).
    Meski demikian, polisi belum mengungkap isi rekaman tersebut karena masih dalam tahap penyelidikan.
    Polisi menduga korban terjatuh dari lantai delapan.
    Saat ditemukan, siswa laki-laki berusia 13 tahun itu masih dalam kondisi bernyawa sebelum dinyatakan meninggal di rumah sakit.
    “Pada saat kejadian, siswa tersebut masih ditemukan dalam kondisi bernyawa. Dari pihak sekolah membawa ke rumah sakit, setelah di rumah sakit korban dinyatakan telah meninggal dunia,” kata Wira.
    Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan tim gabungan dari Polres Tangsel, Polsek Kelapa Dua, dan Tim INAFIS sejak pukul 10.46 WIB.
    Garis polisi terpasang di area lobi sekolah tempat korban ditemukan. Kanopi di lokasi terlihat rusak akibat benturan.
    Meski peristiwa itu menggemparkan, kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap berlangsung seperti biasa.
    Polisi meminta para orang tua tidak khawatir.
    “Kami memastikan situasi masih aman dan kondusif. Kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa,” ujar Wira.
    Pantauan di lokasi menunjukkan sejumlah siswa mengikuti kegiatan olahraga di lapangan basket, sementara area sekitar lobi sekolah masih ditutup untuk umum.
    Polisi belum mengungkap hasil penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti insiden tersebut, termasuk apakah ada unsur kelalaian atau faktor lain yang menyebabkan korban terjatuh.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Larissa Huda, Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi periksa lima saksi soal jatuhnya siswa dari gedung sekolah

    Polisi periksa lima saksi soal jatuhnya siswa dari gedung sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Polres Tangerang Selatan telah memeriksa lima orang saksi untuk mengungkap kasus tewasnya seorang siswa berinisial NCA (13) yang jatuh dari gedung di salah satu sekolah di Gading Serpong, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, pada Senin (3/11).

    “Kami sudah minta keterangan lima orang saksi dari pihak sekolah dan rekan-rekannya, juga didampingi guru dan wali kelasnya,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Wira Graha Setiawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Tak hanya itu, pihaknya juga telah mengamankan kamera pengawas (CCTV) yang berada di sekolah tersebut untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

    “Kami dari Polres Tangsel dengan Polsek Kelapa Dua, beserta Pamapta, telah mengamankan CCTV yang berada di sekolah tersebut untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa yang ada pada saat kejadian,” katanya.

    Wira mengucapkan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga siswa tersebut.

    “Kami mengimbau kepada seluruh murid dan wali murid untuk tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar seperti biasa karena kami memastikan semua masih aman dan kondusif,” ucapnya.

    Polres Tangerang Selatan masih menyelidiki seorang siswa yang jatuh di salah satu sekolah di Gading Serpong, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

    “Hasil cek TKP dan keterangan saksi-saksi bahwa kejadian terjadi pada Senin (3/11) sekitar pukul 07.13 WIB,” kata Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Agil Syahril.

    Korban berinisial NCA (13) berjenis kelamin laki-laki itu diduga jatuh dari lantai 8 (balkon luar) sekolah tersebut dan menimpa Kanopi di Pintu Kedatangan.

    “Selanjutnya korban dibawa oleh pihak sekolah ke rumah sakit untuk pertolongan medis dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 19.25 WIB,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ditinggal Ayah Main Tenis, Bocah 4 Tahun di Makassar Dibawa Wanita Misterius

    Ditinggal Ayah Main Tenis, Bocah 4 Tahun di Makassar Dibawa Wanita Misterius

    Liputan6.com, Jakarta Anak perempuan berusia 4 tahun bernama Bilqis dilaporkan hilang saat menemani orang tuanya berolahraga di kawasan Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/11/2025) pagi. Hilangnya Bilqis pun ramai jadi perbincangan, lantaran hingga Rabu (5/11/2025) belum juga ditemukan.

    Dari informasi yang diterima Liputan6.com, Bilqis datang ke taman bersama ayahnya yang saat itu bermain tenis lapangan. Sementara itu, Bilqis bermain di area playground yang tidak jauh dari tempat sang ayah berolahraga.

    Sesekali ayahnya memanggil Bilqis untuk memastikan ia masih berada di sekitar lokasi. Namun, tak lama kemudian, panggilan tersebut tidak lagi mendapat respons. Bilqis pun menghilang tanpa jejak.

    Pihak keluarga segera melakukan pencarian di sekitar taman, namun hasilnya nihil. Mereka lalu melaporkan kehilangan tersebut ke Polsek Panakkukang.

    Ayah Bilqis, Dimas Pratama Mahyudin menjelaskan bahwa hingga saat ini dirinya masih mencari sang buah hatinya tersebut. Ia juga memastikan bahwa pihaknya telah membuat laporan ke polisi.

    “Kami masih tunggu informasi dari polisi sambil terus berupaya mencari,” kata Dimas dalam sambungan telepon.

    Dia juga menjelaskan bahwa dirinya sempat melihat unggahan di media sosial yang menyebut pihak kepolisian telah menangkap terduga pelaku penculikan Bilqis. Namun ia enggan percaya sebelum mendapat informasi langsung dari pihak kepolisian.

    “Iya saya lihat ada video katanya pelaku sudah ditangkap, tapi belum ada info dari polisi,” ucapnya.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan polisi kini fokus menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

    “Iya sudah masuk laporannya. Kita masih selidiki,” kata Nasrullah terpisah.

    Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan sosok seorang perempuan membawa Bilqis. Dalam video itu, perempuan tersebut terlihat berjalan tergesa-gesa di Jalan Pelita Raya, tak jauh dari Taman Pakui Sayang, sambil menenteng Bilqis dan menggandeng dua anak lainnya.

    “Iya, terdapat rekaman CCTV yang sempat merekam aktivitas korban. Dalam rekaman itu, Bilqis dibawa oleh seorang ibu-ibu bersama dua anak lainnya,” jelasnya.

    Ia menegaskan, pihak kepolisian masih menelusuri identitas perempuan tersebut dan mendalami keterkaitannya dengan hilangnya Bilqis. Polisi juga mengimbau masyarakat yang melihat anak dengan ciri-ciri mirip Bilqis untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat.

    “Kami masih telusuri dan dalami identitas dari ibu tersebut. Jadi, ini masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya.