Produk: CCTV

  • Kesaksian Teman Seprofesi Rudi S Gani, Korban Dapat Intimidasi Sebelum Tewas Ditembak di Bone – Halaman all

    Kesaksian Teman Seprofesi Rudi S Gani, Korban Dapat Intimidasi Sebelum Tewas Ditembak di Bone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengacara Rudi S Gani, 49 tahun, ditemukan tewas akibat penembakan saat makan malam bersama keluarganya di Bone, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 31 Desember 2024, pukul 22:30 WIT.

    Hingga kini, penyebab kematian dan pelaku penembakan masih belum terungkap, sehingga rekan-rekannya mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut kasus ini.

    Salah satu pengacara yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Rudi S Gani sempat menerima intimidasi dari lawan hukumnya.

    “Dia (Rudi) menyampaikan kepada saya bahwa ada salah satu lawannya yang mengingatkan untuk hati-hati. Semoga bisa lama-lama di Bone,” ujarnya.

    Rudi juga sering meminta istrinya untuk menemaninya saat pergi ke Bone karena merasa tidak nyaman.

    Istri Rudi, Maryam, menjelaskan bahwa suaminya sedang menangani beberapa kasus sengketa lahan dan perceraian sebelum kematiannya.

    “Selama ini, dia tidak pernah pulang dalam keadaan takut,” tambahnya.

    Kasus ini mendapat perhatian dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

    Ia meminta Kapolda Sulsel Irjen Yudiawan dan Kapolres Bone AKBP Erwin Syah untuk segera menangkap pelaku.

    “Ayok tangkap pelaku,” tulisnya di akun Instagramnya pada Kamis, 21 Februari 2025.

    Advokat senior Sulsel, Dr. M Ramli Haba SH MH, menegaskan bahwa ini adalah kasus penembakan pengacara pertama di Sulsel.

    “Saya sudah lebih 40 tahun beracara, dan baru kali ini terjadi,” ungkapnya.

    Ia meminta pihak kepolisian untuk bekerja secara profesional dalam menangani kasus ini.

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menyatakan bahwa pelaku penembakan berjarak sekitar 20 meter dari korban.

    Hasil otopsi menunjukkan bahwa Rudi mengalami luka tembak di bagian bawah mata kanan, yang menyebabkan kematian akibat peluru yang menembus tulang lehernya.

    Peluru yang ditemukan merupakan peluru senapan angin kaliber 8 milimeter.

    “Penyelidikan masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan rekaman CCTV,” imbuhnya.

    Kasus ini terus berkembang, dan pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap pelaku untuk memberikan keadilan bagi keluarga Rudi S Gani.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Kesaksian Kepala Desa Soal Kondisi Sekitar Rumah Rudi di Bone, Pantas Aksi Penembak Berjalan Mulus

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Wahdaniar)

  • Keberadaan Aipda Robig Sebelum Penembakan Gamma, Bukan Mau Pulang ke Asrama?

    Keberadaan Aipda Robig Sebelum Penembakan Gamma, Bukan Mau Pulang ke Asrama?

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Pengacara Aipda Robig Zaenudin, Herry Darman menceritakan keberadaan kliennya sebelum dan setelah penembakan.

    Namun, ia keberatan terkait  usulan rekontruksi ulang yang khusus mengulas aktivitas Aipda Robig Zaenudin (38) dari sebelum dan sesudah penembakan.

    Usulan rekontruksi khusus Aipda Robig ini sebelumnya diajukan oleh kuasa hukum korban Gamma Zainal Abidin. 

    Herry keberatan soal rekontruksi khusus tersebut lantaran dinilai bakal menganggu penyidikan.

    “Ketika ada proses rekontruksi tersebut malah menganggu proses penyidikan yang berdampak pula ke tahapan pemberkasan di Kejaksaan,” katanya saat dihubungi, Jumat (3/1/2025).

    Padahal, kata dia, kliennya tinggal  menunggu berkas P21 atau berkas dinyatakan lengkap dari Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

    Oleh karena itu, dia meminta kepada pihak yang menemukan fakta baru tinggal sampaikan  saja ke penyidik.

    “Kalau ada temuan baru silahkan sampaikan ke penyidik tapi  pakai bukti jangan  modal katanya,” tuturnya.

    Meski demikian, dia membeberkan aktivitas kliennya dari sebelum dan sesudah peristiwa penembakan.

    Dia mengklaim, Robig sebelum penembakan sedang perjalanan dari Mapolrestabes Semarang menuju ke rumah orangtuanya.

    “Jadi perjalanan dari Polrestabes Semarang (Jalan Dr Sutomo) ke Kalipancur,” ungkapnya.

    Namun, Robig berhenti  di lokasi kejadian penembakan karena melihat ada para saksi yang saling kejar mengejar.

    Peristiwa ini sudah muncul dalam rekontruksi yang dilakukan polisi di lokasi penembakan Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang pada Senin (30/12/2024).

    Berikutnya, kejadian pasca penembakan.

    Herry menyebut, Robig telah mencari korban yang ditembak.

    Robig sempat menanyakan kepada penjual nasi goreng dan pengguna jalan yang melintas.

    “Ada dua orang (yang ditanyai) satu orang jual nasi goreng satunya orang melintas, dapat petunjuk lalu dicari ketemu, Selepas itu diantar ke RSUP Kariadi,” terangnya.

    Di rumah sakit itu, Robig bertemu  satpam lalu menitipkan dua korban luka penembakan ke rumah sakit.

    “Setelah itu klien saya melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Semarang,” jelas Herry.

    Menurut Herry, komandan dari Robig berinisial M turun ke lapangan  untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

    “Setelah turun ke lapangan sampai seperti diberitakan media-media ditemukan sajam,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kuasa Hukum keluarga Gamma dan AD, Zainal Abidin meminta Polda Jateng untuk melakukan rekontruksi kepada Aipda Robig dari urutan sebelum menembak dan selepas menembak.

    “Supaya fair dua-duanya  menjalani rekontruksi, tidak hanya anak-anak atau korban saja yang terus-menerus menjadi obyek,” terangnya.

    Zainal telah menyampaikan permintaan itu kepada penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah, akan tetapi penyidik enggan menyanggupinya dengan alasan takut kasusnya melebar.

    “Misal melebar sebenarnya tidak masalah yang penting tahu persis duduk perkara kasusnya,” katanya.

    Selain asas keadilan, sambung Zainal, rekontruksi Aipda Robig perlu dilakukan lantaran untuk menjawab keraguan publik soal aktivitasnya sebelum penembakan.

    Polisi menyebut, Aipda Robig ketika melakukan penembakan hendak pulang ke rumahnya di asrama polisi Polsek Gunungpati dari Mapolrestabes Semarang.

    Apabila merujuk statemen tersebut, maka bertolak belakang dengan arah kendaraan Aipda Robig yang terekam CCTV.

    “Jadi perlu rekontruksi itu supaya terungkap Robig dari mana kantor, rumah atau tempat lainnya,” tutur Zainal.

    Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto mempersilahkan kepada kuasa hukum dari kedua belah pihak semisal ingin mengajukan rekontruksi bagi kasus pidana Aipda Robig.

    Terkait dalih penyidik yang takut kasusnya melebar bilamana dilakukan rekontruksi khusus Aipda Robig, Artanto menyebut tergantung penyidik menilai masukan dari kedua belah pihak.

    “Nanti penyidik yang mempertimbangkan,” ujarnya.

    Sebelumnya, kasus ini bermula ketika Aipda Robig Zaenudin (38) menembak tiga pelajar SMKN 4 Semarang  masing-masing Gamma atau GRO (17) , SA (17) dan AD (16) di  depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19.

    Gamma meninggal dunia dalam kejadian ini, SA alami luka tembak di tangan dan AD tergores di bagian dada.

    Polisi telah menetapkan Aipda Robig sebagai tersangka sekaligus memecatnya dari lembaga kepolisian pada Senin (9/11/2024).

    Pasal-pasal yang dikenakan terhadap Aipda Robig meliputi Pasal 80 ayat 3 junto pasal 76 C Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2022 tentang perlindungan anak.

    Dua pasal lainnya mencakup pasal 338 KUHP (pembunuhan) dan atau pasal 351 (penganiayaan) ayat 3 KUHP. (Iwn)

  • Bus Tiba-Tiba Oleng Tabrak Fortuner dan Gerbang Tol, 33 Orang Luka

    Bus Tiba-Tiba Oleng Tabrak Fortuner dan Gerbang Tol, 33 Orang Luka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah bus yang mengangkut rombongan turis asal Rusia mengalami kecelakaan di Pattaya, Thailand, Kamis (2/1/2025). Dalam insiden itu, dilaporkan ada 33 orang yang terluka.

    Mengutip Pattaya Mail, kejadian bermula saat bus mulai mendekati gerbang tol. Nampak bus tiba-tiba hilang kendali. Bus kemudian menabrak sebuah mobil SUV Toyota Fortuner yang sedang berada di antrian pembayaran dan juga menghantam sebuah gardu tol.

    “Toyota Fortuner melambat untuk melewati gerbang tol ketika bus, yang melaju dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba berpindah jalur. Bus kehilangan kendali, menyebabkan kecelakaan dan kepanikan yang meluas,” kata seorang petugas bernama Addy Yoosamran.

    Pengemudi, yang diidentifikasi sebagai Sayan Kumpitak, 74 tahun, mengangkut 42 orang, termasuk dirinya sendiri, dari Koh Samet di Provinsi Rayong ke Pattaya. Rekaman kamera keamanan menunjukkan bus melaju kencang saat berpindah jalur dari gerbang tol yang tertutup ke gerbang tol yang terbuka, yang menyebabkan tabrakan.

    Foto: 33 orang terluka setelah bus wisata Rusia menabrak pintu tol Pattaya. (Reuters TV)
    33 orang terluka setelah bus wisata Rusia menabrak pintu tol Pattaya. (Reuters TV)

    Letnan Polisi Nattapol Ritthirong dari Divisi Kepolisian Jalan Raya 1 memeriksa lokasi kejadian dan mengumpulkan bukti CCTV. Investigasi awal menunjukkan bahwa rem blong mungkin menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

    “Di antara korban luka, enam dilaporkan dalam kondisi serius, sementara 27 mengalami luka ringan. Korban luka termasuk 30 penumpang bus dan tiga penumpang Toyota Fortuner,” timpal Unit Penyelamatan dari Sawang Boriboon Thammasathan Pattaya.

    “Kebocoran bahan bakar dari bus meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan, yang menyebabkan evakuasi penumpang dengan cepat,” ucapnya.

    (tps/wur)

  • Viral, Balita di Gresik Meninggal Dunia Tertimpa Alat Olahraga

    Viral, Balita di Gresik Meninggal Dunia Tertimpa Alat Olahraga

    Liputan6.com, Surabaya – Sebuah cuplikan video kamera pengawas alias CCTV yang merekam kejadian nahas, balita tertimpa alat olahraga hingga tewas viral di media sosial.

    Diketahui, insiden tersebut menimpa balita F yang berusia dua tahun, terjadi di dekat rumahnya di Cluster Patra Garden, Perumahan Patra Raya, Kecamatan Cerme, Gresik, sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis 2 Desember kemarin.

    “Pada hari Kamis itu, sekitar pukul 16.30 WIB, balita F dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kapolsek Cerme, Iptu Andik Asworo, Sabtu (4/12/2024).

    Andik mengatakan, berdasarkan keterangan para saksi, balita F saat itu bersama temannya sedang bermain di area (Fasilitas Umum) perumahan setempat.

    “Di lokasi kejadian terdapat fasilitas olahraga sekaligus wahana bermain yang terbuat dari besi,” ucapnya.

    Andik menceritakan, Balita F tiba-tiba tertimpa alat olahraga yang jatuh dan mengenai kepalanya.

    “Security perumahan yang mengetahui kejadian itu langsung membawa balita F ke rumahnya yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi kejadian,” ujarnya.

    Selanjutnya, kata Andik, balita F kemudian dibawa ke Puskesmas Cerme untuk mendapatkan pertolongan, namun kondisinya kritis dan dirujuk ke RSUD Ibnu Sina, Gresik. “Balita F dinyatakan meninggal dunia sore hari itu juga,” ucapnya.

    Balita F mengalami luka serius di kepala, dari hasil CT Scan menunjukkan adanya gegar otak hingga pembuluh darah pecah. Sekitar pukul 22.00 WIB, orang tuanya membuat laporan ke kantor polisi.

    “Laporan sudah kami terima. Kami kemudian mengantarkan pelapor ke SPKT Polres Gresik untuk dilanjutkan ke Unit PPA,” ujarnya.

    Terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hepi Muslih Riza mengungkapkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

    “Kami sudah menerima laporan dari orang tua balita tersebut dan kami masih melakukan penyelidikan,” ucapnya.

  • Bantah Tuduhan Tolak Pendampingan Bos Rental Mobil yang Tewas Tertembak, AKP Asep Diperiksa Propam – Halaman all

    Bantah Tuduhan Tolak Pendampingan Bos Rental Mobil yang Tewas Tertembak, AKP Asep Diperiksa Propam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan akan diperiksa Propam soal dugaan penolakan pendampingan terhadap bos rental mobil yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Sebagaimana diketahui, pengusaha rental bernama Ilyas Abdurahman (48) tewas ditembak komplotan pelaku penggelapan mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, arah Jakarta pada Kamis pagi lalu.

    Sebelumnya, korban ternyata sempat meminta aparat Polsek Cinangka untuk didampingi dalam proses penarikan mobilnya.

    Namun pendampingan tersebut tidak didapatkan bos rental mobil tersebut hingga Ilyas tewas ditembak.

    Dalam hal ini, Asep pun mengaku pihaknya tidak menolak permintaan pendampingan terhadap korban.

    Bahkan, Asep menegaskan bahwa pihaknya sempat menawarkan kepada korban untuk membuat laporan polisi agar jajarannya dapat bertindak.

    “Meluruskan berita yang viral terkait dengan dugaan adanya penolakan permintaan atau permohonan pendampingan masyarakat yang ingin melakukan penarikan satu unit kendaraan di Polsek Cinangka, Polres Cilegon.” ucap Asep, dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram Humas Polsek Cinangka, Jumat (3/1/2025).

    Asep menjelaskan bahwa korban bersama rombongannya mendatangi Polsek Cinangka pada Kamis sekitar pukul 03.00 WIB.

    “Perlu saya jelaskan bahwa Polsek Cinangka pada tanggal 2 Januari 2025, sekira jam 03.00 WIB, kedatangan satu unit mobil minibus yang berisikan kurang lebih 6-7 orang pria dewasa,” ungkap Asep.

    “Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan menyatakan bahwa itu dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud untuk meminta pendampingan untuk melakukan penarikan satu unit kendaraan mobil di Cinangka.” sambungnya.

    Asep mengungkap korban mengaku telah mengikuti mobil pelaku dari wilayah Pandeglang dan memutar sampai ke arah Cilegon, Banten.

    Hingga saat berada di Cinangka, korban pun memilih untuk meminta bantuan Polsek Cinangka untuk mendampinginya.

    Saat di kantor polisi, lanjut Asep, personelnya bermaksud untuk menanyakan legalitas atau identitas kendaraan dan menyangkut hal atau masalah apa.

    Tetapi saat hal tersebut ditanyakan, lanjut Asep, korban dan rombongannya sedang terburu-buru sehingga tak sempat menunjukkan surat atau dokumen kelengkapan mobil yang hendak ditarik.

    “Ketika itu ditanyakan, rupanya yang bersangkutan memburu waktu atau tergesa-gesa sehingga tidak sempat menunjukkan dokumen yang diminta oleh petugas.” terangnya.

    Menurut Asep, keterangan dan dokumen pelengkap kendaraan korban dibutuhkan sebagai dasar tindakan kepolisian agar menghindari dan meminimalisir pelanggaran hukum.

    “Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permintaan atau permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan, namun kami juga tidak mau melanggar aturan atau melanggar hukum karena ini berkenaan dengan upaya paksa.” paparnya.

    Asep mengaku pihaknya sudah menawarkan kepada korban untuk membuat laporan kepolisian.

    “Saat itu ditawarkan oleh anggota kita kepada yang bersangkutan untuk membuat laporan polisi sebagai dasar untuk melaksanakan penarikan mobil tersebut.” katanya.

    “Namun demikian saat itu yang bersangkutan tergesa-gesa sehingga akhirnya lanjut keluar lagi dari Polsek Cinangka untuk melanjutkan perjalanan.” lanjutnya.

    Asep pun kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak bermaksud menolak permintaan pendampingan dari korban.

    “Tidak ada penolakan permohonan pendampingan dari yang bersangkutan.” ucapnya.

    Kapolsek Cinangka Diperiksa Propam

    Propam Polres Cilegon, Polda Banten kini sedang memeriksa Asep bersama sejumlah anggotanya.

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk menindaklanjuti dugaan penolakan pendampingan terhadap korban penembakan yang terjadi di rest area Tol Tangerang-Merak di KM 45 arah Jakarta pada Kamis pagi.

    “Iya, (Kapolsek dan Anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” ujar Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.

    Dalam penembakan tersebut, diketahui pemilik rental mobil berinisial IA (48) tewas setelah ditembak di depan minimarket rest area.

    Kasus penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak terjadi ketika korban bersama tujuh temannya melacak Honda Brio miliknya yang disewakan kepada orang lain.

    2 Pelaku Ditangkap

    Diberitakan sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta setelah mengalami luka tembak.

    Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (2/12/2024) pukul 04.30 WIB.

    Selain Ilyas Abdurrahman yang tewas dengan luka tembak di dada, ada juga satu korban yakni R (59) yang turut mengalami luka berat karena diduga terkena tembakan di bahu.

    “Kedua korban keluar dari dalam mobil sebelum terjadi penembakan,” ujar Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2025).

    Saat itu, pelaku diduga menggunakan mobil jenis SUV untuk melarikan diri setelah insiden. 

    “Kami sedang memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengidentifikasi pelaku. Kita belum bisa pastikan berapa orangnya.” katanya.

    “Yang jelas, diduga pelaku ini yang melakukan penembakan menggunakan kendaraan mobil, mobil jenis SUV,” lanjutnya.

    Berdasarkan informasi terbaru, Terbaru, polisi berhasil menangkap dua terduga pelaku penembakan bos rental mobil di rest area tol Tangerang-Merak, Banten.

    Kedua terduga pelaku itu adalah Ajat Sudrajat, penyewa mobil brio dan seorang oknum prajurit TNI AL.

    Sebelumnya, polisi mengaku telah mengidentifikasi empat pelaku.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Beda Pengakuan Kapolsek Cinangka dan Anak Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Pelaku Penggelapan

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribuntangerang.com/Joseph Wesly) (Kompas.com/ Rasyid Ridho, Reni Susanti)

  • Kronologi Oknum Pegawai KSOP Todongkan Airsoft Gun di Pelabuhan Bakauheni

    Kronologi Oknum Pegawai KSOP Todongkan Airsoft Gun di Pelabuhan Bakauheni

    Lampung, Beritasatu.com – Seorang oknum pegawai Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bakauheni, Lampung Selatan, terekam CCTV menodongkan airsoft gun kepada petugas loket parkir di Pelabuhan Bakauheni. Insiden ini dipicu oleh ketidaksenangan pelaku terhadap tarif parkir yang dinilai mahal.

    Peristiwa terjadi pada Jumat (3/1/2025) pagi sekitar pukul 04.54 WIB di pintu keluar kendaraan roda empat Pelabuhan Bakauheni. Rekaman CCTV menunjukkan pelaku yang mengendarai minibus hitam, menodongkan pistol setelah tarif parkir sebesar Rp 41.000 dikenakan kepada dirinya.

    Saat korban, Kiemas Ekhsan, meminta pembayaran, pelaku langsung mengeluarkan pistol dan mengancam korban untuk membuka portal pintu keluar. Tidak hanya itu, pelaku juga sempat menembakkan pistolnya satu kali ke udara, memaksa korban membuka akses keluar untuk menghindari ancaman lebih lanjut.

    “Dia memaksa untuk keluar sambil menodongkan senjata. Saya panik dan langsung membuka portal menggunakan akses kantor,” ujar Kiemas seusai melaporkan insiden ke Polres Lampung Selatan.

    Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, membenarkan pelaku oknum KSOP berinisial YS (55) adalah pegawai KSOP Bakauheni. Polisi menyita barang bukti berupa airsoft gun jenis Glock 17, kartu pegawai KSOP, dan kunci mobil milik pelaku penodongan.

    “Dari hasil pemeriksaan, pelaku tidak memiliki izin kepemilikan dan penggunaan airsoft gun,” ungkap Yusriandi. Hingga Jumat petang, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lampung Selatan untuk mendalami motif kejadian.

    Akibat insiden pegawai di KSOP Bakauheni todongkan airsoft gun ini, korban mengaku mengalami ketakutan dan trauma meskipun tidak mengalami luka fisik.

  • 1
                    
                        Update, Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas Tertembak di Rest Area Tol Tangerang-Merak Tertangkap
                        Regional

    1 Update, Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas Tertembak di Rest Area Tol Tangerang-Merak Tertangkap Regional

    Update, Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas Tertembak di Rest Area Tol Tangerang-Merak Tertangkap
    Tim Redaksi
    PANDEGLANG, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial AS (32) yang diduga sebagai penyewa mobil rental terkait kasus
    penembakan bos rental mobil
    di
    rest area
    tol Tangerang-Merak Km 45 telah ditangkap.
    Penangkapan tersebut dilakukan oleh Polres Pandeglang pada Jumat (3/1/2025) siang.
    “Jadi benar ya, kami dari Polres Pandeglang, telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang menjadi terduga sebagai penyewa mobil rental, di mana saat ini ada kejadian penembakan bos rental di Km 45,” ujar Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, di Mapolres Pandeglang, Jumat.
    AS ditangkap di sebuah kontrakan di Kecamatan Picung, Pandeglang, Banten.
    Ia diduga terlibat dalam penyewaan mobil rental yang pemiliknya menjadi korban penembakan oleh pelaku yang kemudian membawa kabur mobil sewa tersebut.
    Namun, Alfian tidak memberikan penjelasan rinci mengenai alasan perpindahan mobil dari AS ke pelaku penembakan yang membawa kabur kendaraan.


    KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025).
    Alfian menambahkan bahwa AS akan dibawa ke Mapolresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Sementara itu, pelaku lainnya masih dalam pengejaran oleh pihak Polresta Tangerang.
    Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku yang diduga berjumlah empat orang.
    “Kasat Reskrim Kompol Arif bersama tim masih di lapangan melakukan pengejaran,” kata Purbawa kepada
    Kompas.com
    melalui pesan WhatsApp.
    Ciri-ciri pelaku diperoleh dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik, mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga penyisiran rekaman CCTV di lokasi penembakan di
    rest area
    Km 45.
    Diberitakan sebelumnya, insiden penembakan terjadi di
    rest area
    Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Kamis (2/1/2025), yang mengakibatkan satu orang tewas, yakni IA (48), dan satu lainnya, R (59), mengalami luka serius.
    Kasus ini bermula dari penyewaan mobil yang diduga hendak dibawa kabur oleh pelaku.
    Pemilik mobil, yang juga merupakan korban, mencurigai bahwa mobil tersebut hendak dibawa kabur karena GPS yang terpasang di kendaraan dicopot oleh pelaku.
    Korban kemudian mengejar mobil yang terdeteksi berada di Pandeglang hingga terjadi aksi kejar-kejaran yang berujung pada insiden penembakan di
    rest area
    Km 45 Tol Jakarta-Merak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamenhub Pantau Langsung Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni

    Wamenhub Pantau Langsung Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni

    Wakil Direktur Utama ASDP, Yossianis Marciano, menyebutkan bahwa kondisi pelabuhan pada H+8 masih relatif sepi dengan puncak arus balik belum terlihat. Meski demikian, ASDP telah menyiapkan lebih dari 700 personel gabungan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. “Kami tetap fokus memberikan pelayanan prima dengan dukungan dari berbagai instansi, seperti TNI, Polri, BMKG, dan pihak terkait lainnya,” ungkap Yossianis.

    Dia menyebut, berbagai fasilitas telah disiapkan untuk mendukung kenyamanan penumpang, termasuk 167 unit CCTV, 92 toilet permanen, dua posko kesehatan 24 jam, serta musala. Selain itu, rekayasa lalu lintas diterapkan di sejumlah lokasi strategis untuk mencegah kepadatan.

    Menurut data Posko Bakauheni, jumlah penumpang dan kendaraan pada 1 Januari 2025 mengalami penurunan signifikan. Total 34.711 penumpang tercatat menyeberang, turun 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kendaraan roda dua tercatat sebanyak 2.797 unit (turun 42%), roda empat 3.677 unit (turun 32%), sementara truk logistik justru naik 18% menjadi 2.314 unit. Di Posko Merak, jumlah penumpang yang menyeberang ke Sumatera mencapai 33.047 orang, turun 18% dibandingkan tahun lalu. Penurunan juga terjadi pada kendaraan roda empat sebesar 19%, sedangkan truk logistik meningkat signifikan hingga 97%.

  • Penyewa Mobil Brio Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang Bekerja Sebagai Sopir Taksi – Halaman all

    Penyewa Mobil Brio Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang Bekerja Sebagai Sopir Taksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Polisi telah menangkap Ajat Supriatna, penyewa rental mobil berdarah bernama Ilyas Abdurahman (60).

    Ilyas tewas ditembak saat mengejar mobil Brio yang disewa Ajat. Kepala Polresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, menyebut terduga pelaku penembakan berjumlah empat orang.

    Ajat disebut sebagai penyewa mobil Brio berwarna oranye milik korban. 

    Ia berasal dari Desa Alam Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, Banteng.

    Identitas Ajat dibeberkan melalui akun media sosial @Opposisi6890.

    “Nama: Ajat Supriatna, tempat/tanggal lahir: Tangerang, 20-06-1993,” tulis pemilik akun dikutip, Jumat (3/1/2025).

    Sementara itu, dalam Surat Izin Mengemudi (SIM) yang beredar, Ajat tercatat berporfesi sebagai wiraswasta.

    Diduga sopir taksi

    Pria terduga pembunuh bos rental mobil itu rupanya bekerja di salah satu bidang jasa transportasi.

    Dalam foto yang diterima TribunnewsBogor.com, Ajat diduga bekerja sebagai sopir taksi.

    Ajat diduga bekerja sebagai sopir taksi di bawah naungan perusahaan taksi besar.

    Hal itu dapat dilihat lewat identitas (ID card tempat dia bekerja). Id card itu berwarna putih kombinasi biru langit.

    Ajat pun diduga sering bertugas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

    Itu tercermin lewat tali pengait kartu id card tempatnya bekerja.

    Di sisi lain, Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purba mengatakan polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV.

    Dalam kasus ini, ditemukan barang bukti berupa mobil korban yang dirental pelaku dan selongsong peluru. 

    Pelaku menembak Ilyas dengan memakai pistol.

    “Uji balistik sudah dan diduga senjata api itu jenis pistol,” ungkap polisi.

    Penulis: yudistirawanne

  • Apa Itu Virus HMPV, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

    Apa Itu Virus HMPV, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

    Liputan6.com, Bandung – China belakangan ini kembali menjadi sorotan dunia kesehatan setelah meningkatnya kasus infeksi virus human metapneumovirus atau HMPV. Otoritas kesehatan menyebutkan peningkatkan kasus virus tersebut melonjak pada Desember 2024.

    Melansir dari Reuters, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium dan verifikasi kasusnya. Kemudian, siaran pemerintah mengonfirmasi terkait infeksi pernapasan musim dingin tersebut.

    “Siaran pemerintah CCTV mengonfirmasi bahwa infeksi pernapasan musim dingin ini sebagian besar disebabkan oleh virus influenza, dengan HMPV juga ikut berkontribusi,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

    Sementara itu, berdasarkan pemberitaan dari NDTV pada Jumat (3/1/2025), beberapa pihak mengklaim rumah sakit dan krematorium kewalahan. Sejumlah video dibagikan secara daring menunjukkan bagaimana kondisi rumah sakit yang penuh.

    Beberapa pengguna mengatakan bahwa beberapa virus termasuk influenza A, HMPV, Mycoplasma pneumoniae, dan COVID-19 beredar. Selain itu, terdapat klaim lain yang menyatakan keadaan darurat namun tidak ada konfirmasi resmi.

    “Beberapa virus, termasuk Influenza A, HMPV, Mycoplasma pneumoniae, dan COVID-19 menyebar dengan cepat di seluruh China,” kata akun X (@COVID19_disease).

    Sebagai informasi, virus HMPV cukup berbeda dengan COVID-19 karena virusnya bukan termasuk virus baru tetapi masih tetap harus diwaspadai sebab virus ini mempunyai tingkat penularan yang tinggi.

    Berdasarkan data terbaru menunjukkan adanya peningkatan kasus HMPV yang signifikan terutama pada anak-anak di bawah usia 14 tahun dengan periode puncak infeksi terjadi selama musim dingin hingga awal musim semi.