Produk: CCTV

  • Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Tabrak Pengendara di depan Batos Kota Batu, Sejumlah Orang Tewas

    Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Tabrak Pengendara di depan Batos Kota Batu, Sejumlah Orang Tewas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Kecelakaan bus pariwisata Sakhindra Trans melibatkan beberapa kendaraan terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu, Rabu (8/1/2025).

    Bus nomor polisi DK 7942 GB yang bertuliskan Kunjungan Industri SMK Bali Global Badung tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang 5-9 Januari 2025 itu menabrak beberapa pengendara, karena diduga mengalami rem blong dari arah Kota Batu menuju Kota Malang.

    Akibatnya beberapa orang pengendara mengalami luka-luka, bahkan nampak ada beberapa korban meninggal dunia yang ditutupi kantong jenasah milik petugas medis yang datang ke lokasi.

    “Tadi yang kelihatan ada tiga orang yang tergeletak, katanya meninggal dan beberapa mengalami luka,” kata warga yang berada di lokasi, Hendrawan kepada Tribun Jatim Network, Rabu (8/1/2025).

    Saat ini seluruh korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu.

    Sementara itu Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan mengatakan sampai dengan saat ini pihak kepolisian masih mendalami faktor yang menyebabkan bus hilang kendali. 

    “Iya benar laka bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” ujar Ipda Hendri Setiawan.

    Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu para Rabu, (8/1/2025) malam.  (tangkapan layar CCTV)

    Diberitakan sebelumnya, Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu para Rabu, (8/1/2025) malam. 

    Dari pantauan CCTV terlihat sosok yang terkapar di tengah jalan yang ditutupi. Sekitaran jalan tersebut tengah ramai dipadati warga yang sedang menyaksikan. 

    Ada juga yang terlihat ditutupi kantong jenasah serta petugas medis melakukan penanganan.

    Hingga berita ini diturunkan, proses penanganan terhadap korban masih dilakukan.

    “Iya benar laka bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan, Rabu (8/1/2025) malam.

    Sebelumnya, kecelakaan maut yang melibatkan bus juga terjadi di ruas jalan tol Pandaan-Malang pada Senin (23/12/2024) sore.

    Dalam laka tersebut, melibatkan dua kendaraan sekaligus yaitu truk serta bus yang membawa rombongan pelajar SMP dari Bogor.

    Dari informasi sementara yang didapat TribunJatim.com, ada 4 korban tewas dalam peristiwa itu. Rata-rata korban tewas karena terjepit bodi kendaraan.

    Sedangkan korban luka-luka, seluruhnya telah dievakuasi dan informasinya dibawa ke IGD RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang, Netty Renova membenarkan hal tersebut.

    “Telah terjadi insiden kecelakaan di KM 77+200 A arah Malang pada jalan tol Pandaan-Malang. Kejadiannya terjadi pada hari ini, sekitar pukul 15.40 WIB,” jelasnya, Senin (23/12/2024).

    Dirinya menjelaskan, bahwa petugas telah mendatangi lokasi dan masih dilakukan aksi cepat penanganan.

    “Insiden kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan, yaitu truk dan bus. Sampai dengan saat ini, masih dalam penanganan oleh petugas,” tambahnya.

    Akibat kecelakaan tersebut, arus kendaraan di lokasi menjadi terganggu. Sehingga, pihak Jasa Marga memberikan imbauan kepada pengguna jalan.

    “Bagi pengguna jalan, kami imbau untuk dapat mengambil jalur keluar melalui gerbang Tol Purwodadi. Untuk selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan, dengan masuk kembali ke jalan tol mengambil akses masuk lewat gerbang Tol Lawang,” jelasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap selalu waspada dan berhati-hati.

    “Kami menggimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati. Pastikan kondisi kendarana laik jalan, dan apabila lelah dapat beristirahat di lokaso Rest Area yang telah disediakan,” terangnya.

    Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Imet Chaerudin juga membenarkan adanya insiden tersebut. Dan saat ini, pihaknya telah datang ke lokasi kecelakaan.

    “Iya, ini masih di TKP kecelakaan,” pungkasnya. 

  • Mahasiswa di Pondok Cabe Dibegal, Motor Raib Dibawa Pelaku
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Januari 2025

    Mahasiswa di Pondok Cabe Dibegal, Motor Raib Dibawa Pelaku Megapolitan 8 Januari 2025

    Mahasiswa di Pondok Cabe Dibegal, Motor Raib Dibawa Pelaku
    Editor
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Seorang mahasiswa bernama Jexsen Rivaldo Finandra (18) menjadi korban pembegalan di Jalan Talas 2, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan.
    Kapolsek Pamulang Kompol Suhardono menjelaskan bahwa meskipun korban sempat melawan dengan memukul salah satu pelaku, kendaraannya tetap berhasil dirampas.
    “Korban tidak bisa mempertahankan sepeda motornya yang dibawa oleh pelaku untuk melarikan diri,” ujar Suhardono saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2024).
    Suhardono menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu dini hari. Saat itu, korban sedang keluar rumah untuk mencari makan.
    Namun, saat berhenti, korban melihat tiga orang datang dari arah berlawanan. Salah satu pelaku langsung memiting korban dan mengancam dengan senjata tajam.
    “Pelaku menghadang korban, kemudian salah satu pelaku memiting korban dan menodongkan pisau ke lehernya,” jelas Suhardono.
    Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, berupa STNK motor Honda Vario milik korban dan sebuah sweter hitam bertuliskan “Looney Tunes” yang diduga milik pelaku.
    Saat ini, Polsek Pamulang sedang memburu ketiga pelaku dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengidentifikasi mereka.
    “Barang bukti yang ditemukan berupa STNK milik korban dan sweter hitam yang diduga milik pelaku. Penyelidikan terus dilakukan,” ungkap Suhardono.
    Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka di tubuh yang diduga disebabkan oleh senjata tajam yang dibawa pelaku.
    Korban yang mengalami luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapatkan perawatan.
    Sementara itu, keluarga korban telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Pamulang.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Surabaya Keluhkan Rumah Kosong Jadi Tempat Buang Sampah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Januari 2025

    Warga Surabaya Keluhkan Rumah Kosong Jadi Tempat Buang Sampah Regional 8 Januari 2025

    Warga Surabaya Keluhkan Rumah Kosong Jadi Tempat Buang Sampah
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sebuah
    rumah kosong
    di Jalan Raya Randu Nomor 57, Kenjeran,
    Surabaya
    , menjadi tempat
    pembuangan sampah
    sembarangan.
    Masyarakat setempat mengeluh karena bau tak sedap menyeruak dari timbunan sampah di rumah itu.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , tampak tumpukan sampah hingga memenuhi area halaman rumah tersebut. Bahkan, beberapa karung dan kresek terlihat meluber sampai ke jalan raya.
    Ketua RT setempat, Jasman, mengatakan rumah itu berganti-ganti penghuni dalam beberapa tahun terakhir. Namun, rumah itu kosong dan baru menjadi tempat pembuangan sampah dalam beberapa bulan terakhir.
    “Sejak pertengahan tahun 2024, mulai ada yang buang sampah di sana. September kemarin, warga mulai banyak yang mengeluh,” kata Jasman ketika ditemui di rumahnya, Rabu (8/1/2025).
    Jasman menyebut masyarakat setempat mengeluhkan bau tidak sedap akibat tumpukan sampah sampai dekat rumah itu. Selain itu, sampah di bangunan kosong tersebut juga terbawa air ke jalan ketika hujan turun.
    Terkait itu, Jasman meyakini sampah di rumah tak berpenghuni tersebut bukan disebabkan warganya. Sebab, dari rekaman CCTV hanya terlihat mobil melintas yang membuang.
    “Macam-macam sampahnya, ada sayur, bekas bongkar rumah, limbah rumah tangga. Yang masalah itu kan dampaknya, kalau ada bangkai atau apa kan nyebarin penyakit,” ujar Jasman.
    “Saya yakin yang buang sampah bukan warga sini. Saya lihat di CCTV punya penjual bensin, kelihatan mobilnya saja, terus saya tanyakan ke yang rumahnya dekat sana, ternyata bukan,” sambung Jasman.
    Jasman menyatakan telah menghubungi pihak penjual rumah tersebut mengenai sampah yang menumpuk. Akan tetapi, dia tidak mendapatkan respons positif dari perusahaan tersebut.
    “Warga itu kepikiran, bagaimana kalau kita bersihkan sampahnya terus sementara dibuat warung atau pos, biar enggak kosong. Tapi saya telepon, perusahaannya enggak respons,” ucap Jasman.
    Oleh karena itu, Jasman berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membantunya menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebab, sampahnya sudah terlalu banyak dan mengganggu warga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BREAKING NEWS Horor di Depan Batos Kota Batu, Bus Pariwisata Tabrak Pengendara, Beberapa Orang Tewas

    BREAKING NEWS Horor di Depan Batos Kota Batu, Bus Pariwisata Tabrak Pengendara, Beberapa Orang Tewas

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu para Rabu, (8/1/2025) malam. 

    Dari pantauan CCTV terlihat sosok yang terkapar di tengah jalan yang ditutupi. Sekitaran jalan tersebut tengah ramai dipadati warga yang sedang menyaksikan. 

    Ada juga yang terlihat ditutupi kantong jenasah serta petugas medis melakukan penanganan.

    Hingga berita ini diturunkan, proses penanganan terhadap korban masih dilakukan.

    “Iya benar laka bus. Untuk penyebabnya kami masih menuju ke TKP,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan dikutip dari suryamalang.com, Rabu (8/1/2025) malam.

    Sebelumnya, kecelakaan maut yang melibatkan bus juga terjadi di ruas jalan tol Pandaan-Malang pada Senin (23/12/2024) sore.

    Dalam laka tersebut, melibatkan dua kendaraan sekaligus yaitu truk serta bus yang membawa rombongan pelajar SMP dari Bogor.

    Dari informasi sementara yang didapat TribunJatim.com, ada 4 korban tewas dalam peristiwa itu. Rata-rata korban tewas karena terjepit bodi kendaraan.

    Sedangkan korban luka-luka, seluruhnya telah dievakuasi dan informasinya dibawa ke IGD RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang, Netty Renova membenarkan hal tersebut.

    “Telah terjadi insiden kecelakaan di KM 77+200 A arah Malang pada jalan tol Pandaan-Malang. Kejadiannya terjadi pada hari ini, sekitar pukul 15.40 WIB,” jelasnya, Senin (23/12/2024).

    Dirinya menjelaskan, bahwa petugas telah mendatangi lokasi dan masih dilakukan aksi cepat penanganan.

    “Insiden kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan, yaitu truk dan bus. Sampai dengan saat ini, masih dalam penanganan oleh petugas,” tambahnya.

    Akibat kecelakaan tersebut, arus kendaraan di lokasi menjadi terganggu. Sehingga, pihak Jasa Marga memberikan imbauan kepada pengguna jalan.

    “Bagi pengguna jalan, kami imbau untuk dapat mengambil jalur keluar melalui gerbang Tol Purwodadi. Untuk selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan, dengan masuk kembali ke jalan tol mengambil akses masuk lewat gerbang Tol Lawang,” jelasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap selalu waspada dan berhati-hati.

    “Kami menggimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati. Pastikan kondisi kendarana laik jalan, dan apabila lelah dapat beristirahat di lokaso Rest Area yang telah disediakan,” terangnya.

    Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Imet Chaerudin juga membenarkan adanya insiden tersebut. Dan saat ini, pihaknya telah datang ke lokasi kecelakaan.

    “Iya, ini masih di TKP kecelakaan,” pungkasnya. 

  • Tumpukan Sampah di Komplek Keuangan Tangerang Disebut Berasal dari Warga Luar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Januari 2025

    Tumpukan Sampah di Komplek Keuangan Tangerang Disebut Berasal dari Warga Luar Megapolitan 8 Januari 2025

    Tumpukan Sampah di Komplek Keuangan Tangerang Disebut Berasal dari Warga Luar
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Warga RT 01, RW 13, Karang Tengah, Kota Tangerang, bernama Mizan (55) mengatakan, sebagian besar sampah yang menumpuk di Komplek Keuangan, Karang Tengah, berasal dari warga luar tempat tinggalnya.
    Bahkan, sampah-sampah dibuang oleh warga luar menggunakan becak motor (bentor).
    “Kadang suka ada bentor datang, enggak tahu dari mana, buang sampahnya di situ,”ujar Mizan saat ditemui di lokasi, Rabu (8/1/2025).
    Mizan menjelaskan, lokasi sampah yang menumpuk itu merupakan milik warga Komplek Keuangan yang berada di RT 01/ RW 13.
    Namun, kurangnya pengawasan membuat banyak warga luar memilih untuk membuang sampahnya di sana.
    “Ini sebenarnya tanah milik Komplek Keuangan ya tapi banyak dari masyarakat luar yang buang ke sini,” kata Mizan.
    Mizan pun berharap tumpukan sampah tersebut bisa cepat diselesaikan agar tidak menimbulkan bau menyengat. Selain itu, ia ingin pihak terkait bisa bertindak tegas terhadap masyarakat luar yang membuang sampah sembarangan.
    “Harapannya ada CCTV ya biar yang buang sampah sembarangan itu keliatan mukanya terus ditempel,” kata dia.
    Warga lainnya bernama Dorti (64) mengatakan, tumpukan sampah tersebut telah menghalangi aktivitas tiga kepala keluarga yang berada di lokasi. Bahkan tumpukan sampah sampai menutup akses jalan menuju rumahnya.
    “Karena menumpuk, sampahnya sampai masuk ke dalam (rumah). Mau enggak mau kita sapu dengan ikhlas. Tetapi ya gitu, mobil enggak bisa masuk. Jadi mobil parkir di situ (sekitar 100 meter dari rumahnya),” kata dia.
    Oleh sebab itu, mereka melarang anak-anak mereka untuk beraktivitas di luar rumah. Apalagi terdapat belatung-belatung dan tikus kecil yang berkembang biang dan berkeliaran di lokasi tersebut.
    “Karena sampah banyak begini, mereka enggak kami kasih keluar, di dalam rumah saja,” jelas dia.
    Kini, tumpukan sampah tersebut tengah ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang.
    Sebagian sampah yang sebelumnya sempat berceceran juga sudah dibersihkan secara manual menggunakan truk sampah sejak Selasa (7/1/2025).
    Koordinator Armada dari DLH Kota Tangerang, Muhaimin, mengatakan pihaknya sudah mengerahkan lima truk sampah sejak dilakukan pembersihan.
    “Kemarin sudah ada lima truk sampah, sekarang juga sudah lima truk sampah. Sampah-sampah itu kami bawa ke TPA Rawa Kucing,” kata Muhaimin saat ditemui Kompas.com di lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mahasiswa di Pondok Cabe Dibegal, Motor Raib Dibawa Pelaku
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Januari 2025

    Kronologi Pelajar di Pondok Cabe Dibegal, Pelaku Adang Motor Korban lalu Todongkan Pisau Megapolitan 8 Januari 2025

    Kronologi Pelajar di Pondok Cabe Dibegal, Pelaku Adang Motor Korban lalu Todongkan Pisau
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – 
    Kapolsek Pamulang Kompol Suhardono menjelaskan, tiga pelaku pembegalan pelajar bernama Jexsen Rivaldo Finandra (18) di Jalan Talas 2, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, terlebih dahulu mengancam dengan senjata tajam sebelum membawa kabur motor korban.
    “Pelaku menghadang korban, kemudian salah satu pelaku memiting korban dan menodongkan pisau ke lehernya,” ujar Suhardono saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).
    Meski begitu, korban sempat melawan dengan memukul salah satu pelaku. Namun, luka yang didapat korban membuat kondisinya melemah dan tak mampu untuk melawan lebih jauh.
    Melihat kondisi korban yang tak berdaya, para pelaku akhirnya melarikan diri ke arah Jalan Penerbad, Pamulang dengan membawa motor korban.
    “Korban tidak bisa mempertahankan sepeda motornya yang dibawa oleh pelaku untuk melarikan diri,” kata dia.
    Adapun peristiwa pembegalan ini terjadi di Jalan Talas 2, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Rabu (8/1/2025) dini hari. Ketika itu korban keluar untuk mencari makan.
    “Sekitar pukul 02.30 WIB, korban keluar untuk mencari makan. Korban keluar dari rumah melalui Jalan Talas 2,” jelas Suhardono.
    Kemudian, korban berhenti sejenak di pinggir Jalan Talas 2 untuk menyalakan rokok dan menghidupkan notifikasi ponselnya.
    Namun, saat dirinya tengah berhenti, tiba-tiba korban melihat tiga orang mendatanginya dari arah berlawanan.
    Saat itulah korban langsung dipiting oleh salah satu pelaku. Bahkan, korban diancam dengan menggunakan senjata tajam.
    Adapun barang bukti yang diamankan berupa satu unit STNK motor Honda Vario milik korban dan satu sweter hitam bertuliskan “Looney Tunes” yang diduga milik pelaku.
    Saat ini, polisi masih memburu ketiga pelaku dan memeriksa sejumlah CCTV di sekitar lokasi untuk mengidentifikasi mereka.
    Sementara itu, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapatkan perawatan.
    Kemudian, keluarga korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Pamulang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Karyawan Girang Dapat Rumah, Mobil dan Liburan ke Luar Negeri di Akhir Tahun, Merasa Sangat Dihargai

    Karyawan Girang Dapat Rumah, Mobil dan Liburan ke Luar Negeri di Akhir Tahun, Merasa Sangat Dihargai

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial sebuah perusahaan beri hadiah fantastis ke karyawanya.

    Perusahaan itu memberi hadiah rumah, mobil hingga liburan ke luar negeri.

    Perusahaan Malaysia yang memberi hadiah itu JRM Holistik.

    Perusahaan ini berfokus pada kesehatan dan kebugaran. 

    Dalam acara makan malam tahunan mereka yang bertajuk ‘A Night of Stars’, mereka membagikan hadiah-hadiah spektakuler, termasuk beberapa rumah, dana rumah, mobil, dan bahkan paket perjalanan ke luar negeri.

    Ini adalah sebuah langkah yang jarang terjadi di banyak perusahaan, di mana penghargaan semacam itu tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan karyawan, tetapi juga menciptakan ikatan yang lebih erat antara perusahaan dan staf mereka.

    Seorang karyawan bernama Kaktiii, yang membagikan momen tersebut melalui akun TikTok-nya, memuji majikannya atas penghargaan yang luar biasa ini.

    “Makan malam paling HYPED dalam 4 tahun saya di JRM. Alhamdulillah, setelah bekerja keras di tahun 2024, akhirnya kami dihargai.

    Dan ini bahkan belum termasuk BONUS!” tulisnya dalam unggahan di media sosial dikutip dari TribunTrends.

    Kaktiii tampaknya merasa sangat dihargai, dan ini menciptakan suasana yang penuh kegembiraan di kalangan karyawan lainnya.

    Selain rumah dan mobil, perusahaan ini juga memberikan berbagai hadiah menarik lainnya, seperti paket perjalanan internasional, VVIP untuk ziarah ke Mekkah, serta peralatan rumah tangga dan furnitur.

    Semua ini adalah cara yang sangat istimewa untuk memperlihatkan betapa besar apresiasi JRM Holistik terhadap para karyawan yang telah bekerja keras.

    Namun, hadiah yang paling mencuri perhatian adalah sebuah bungalo senilai RM800,000 yang diberikan kepada Puan Hidayah Yusman, yang terpilih sebagai karyawan terbaik.

    Hadiah ini tentu saja menjadi sorotan di acara tersebut dan semakin memperkuat citra perusahaan yang sangat menghargai kinerja dan dedikasi para stafnya.

    Dengan memberikan hadiah semewah itu, JRM Holistik bukan hanya mendorong karyawan untuk lebih produktif, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk mendukung kesejahteraan pribadi dan profesional mereka.

    Sebelumnya, seorang karyawan potong 4 jarinya demi bisa resign dari kantor.

    Pria itu diketahui bernama Mayur Tarapara.

    Pria 32 tahun asal Gujarat, India ini membuat skenario kecelakaan namun ketahuan.

    Tindakan ekstrem ini dilakukan karena ia merasa terlalu takut untuk menyampaikan kepada atasannya bahwa ia ingin berhenti bekerja.

    Mayur awalnya melaporkan kepada pihak kepolisian bahwa ia kehilangan jari-jarinya akibat kecelakaan. 

    Dalam laporannya, ia mengaku merasa pusing saat mengendarai sepeda menuju rumah seorang teman, kemudian jatuh di pinggir jalan. Ketika sadar, ia mendapati empat jarinya hilang, melansir dari TribunTrends.

    Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa cerita tersebut tidak sesuai dengan fakta.

    Polisi yang menangani kasus ini, awalnya dilaporkan di Kantor Polisi Amroli di Surat dan kemudian dipindahkan ke Cabang Kejahatan kota, memeriksa rekaman CCTV di area yang disebutkan Mayur.

    Rekaman tersebut menunjukkan bahwa Mayur tidak mengalami kecelakaan seperti yang ia klaim.

    Ia terlihat dengan tenang memarkir sepedanya, berjalan pergi, dan kembali dengan tangan terluka.

    Tidak ada tanda-tanda pingsan atau kejadian mendadak di lokasi tersebut.

    Temuan ini memunculkan kecurigaan baru, bahkan polisi sempat menduga kasus ini mungkin terkait dengan ritual ilmu hitam, karena potongan jari manusia kadang digunakan dalam praktik-praktik tertentu.

    Namun, setelah mendapatkan tekanan untuk mengungkap kebenaran, Mayur akhirnya mengakui bahwa ia sendiri yang memotong jarinya.

    Dalam pengakuannya, Mayur mengungkapkan bahwa ia merasa sangat stres dengan pekerjaannya sebagai operator komputer di perusahaan kerabatnya.

    Dia merasa tidak mampu mengatasi tekanan kerja dan tidak memiliki keberanian untuk secara langsung menyampaikan kepada kerabatnya bahwa ia ingin berhenti.

    Mayur merasa memotong jarinya adalah satu-satunya jalan keluar, karena dengan begitu, ia tidak lagi dianggap layak untuk bekerja.

    Tindakan tersebut dilakukan dengan pisau yang telah ia beli sebelumnya.

    Pada malam kejadian, sekitar pukul 10 malam di dekat Amroli Ring Road, Mayur memotong empat jarinya. 

    Setelah itu, ia mengikat lengannya dengan tali untuk menghentikan pendarahan, kemudian memasukkan pisau dan potongan jari tersebut ke dalam sebuah tas.

    Tindakan ini tidak hanya menunjukkan tingkat stres dan tekanan mental yang dialami Mayur, tetapi juga menyoroti betapa besarnya ketakutan yang ia rasakan untuk menghadapi bosnya dan lingkungan pekerjaannya.

    Kasus ini mengungkap realitas pahit tentang dampak tekanan kerja yang ekstrem, terutama dalam situasi di mana komunikasi terbuka dan dukungan emosional di tempat kerja minim.

    Kisah Mayur menjadi pengingat penting akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, manajemen stres, dan perlunya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung agar individu merasa aman untuk berbicara tentang masalah mereka tanpa rasa takut atau tekanan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Berkas Kasus Pelecehan Agus Buntung Dinyatakan Lengkap Kejati NTB, Tersangka Dilimpahkan Kamis Besok – Halaman all

    Berkas Kasus Pelecehan Agus Buntung Dinyatakan Lengkap Kejati NTB, Tersangka Dilimpahkan Kamis Besok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat atau Kejati NTB menyatakan lengkap berkas perkara kasus pelecehan seksual dengan tersangka I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung.

    Lengkapnya berkas perkara tersangka Agus Buntung mengindikasikan kasus pelecehan seksual di Mataram tersebut akan segera menjalani sidang.

    “Berkas perkara IWAS alias Agus telah lengkap (P21),” kata Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati NTB, Efrien Saputera, Rabu (8/1/2025).

    Efrien Saputra mengungkap pelimpahan barang bukti dan tersangka Agus Buntung atau tahap dua akan dilaksanakan penyidik Polda NTB ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kamis 9 Januari 2025.

    “Jika tidak ada halangan, tahap dua besok Kamis 9 Januari 2025 ke JPU Kejari Mataram,” kata Efrien.

    Kejati NTB pun sebelumnya mengungkap pihaknya sudah meminta  pihak Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat untuk menyiapkan ruangan khusus untuk penyandang disabilitas.

    Hal tersebut menyikapi kemungkinan Agus Buntung ditahan setelah dilimpahkan dari penyidik Polda NTB kepada Jaksa Penuntut Umum.

    “Kami sudah melakukan langkah-langkah koordinasi dengan pihak Lapas seandainya ada rekomendasi dilakukan penahanan, kami sudah melakukan koordinasi untuk menyiapkan fasilitas untuk orang-orang disabilitas,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (Kajati NTB) Enen Saribanon, Senin (16/12/2024).

    Terpisah Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Provinsi NTB Joko Jumadi sudah melakukan pemeriksaan ruangan yang akan ditempati Agus di Lapas Kelas IIA Kuripan, bila sewaktu-waktu ditetapkan sebagai tahanan Lapas.

    “Itu ada dua ruangan yang menurut kita sudah aksesibel untuk disabilitas bisa masuk di situ,” kata Joko, Selasa (17/12/2024).

    Joko menyebut tersangka meskipun dalam kondisi disabilitas berpotensi menjadi tahanan Lapas, dengan catatan ruangan yang akan ditempati layak untuk penyandang disabilitas.

    Dia mengatakan ruangan yang disediakan di Lapas Kuripan berbeda dengan tahanan lainnya, dimana fasilitas yang didapatkan seperti kamar mandi didalamnya, toilet jongkok dan toilet duduk, shower dan tenaga pendamping.

    Sempat Minta Dalami Keterlibatan Ibu Agus Buntung

    Sebelumnya, Kejati NTB sudah menerima berkas perkara kasus dugaan pelecehan seksual Agus Buntung pada 29 November 2024.

    Jaksa kemudian meminta agar polisi melengkapi berkas untuk memperkuat pembuktian dengan melakukan rekonstruksi atau reka ulang adegan. 

    Kejati juga meminta bukti lain berupa rekaman CCTV kepada polisi.

    Tak hanya itu, sebelumnya Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Enen Saribanon sempat meminta kepolisian dan komisi disabilitas daerah (KDD) mendalami keterlibatan ibu dari Agus Buntung dalam kesehariannya.

    “Dalam petunjuk kami, kami sampaikan agar komisi disabilitas memperdalam assesmentnya apakah si Agus ini sebenarnya bisa mandiri atau tidak dalam melakukan aktivitas sehari-hari,” kata Enen, Senin (16/12/2024).

    Pengungkapan keterlibatan orang terdekat ini untuk menyakinkan pihak jaksa terkait kondisi Agus yang sebenarnya yang dalam kesehariannya berkegiatan tanpa dua tangan.

    “Dalam assesment komisi disabilitas untuk mempunyai kesimpulan, sudah melakukan kajian-kajian, penilaian-penilaian dengan orang terdekatnya apakah dia contohnya bisa melakukan aktivitas makan minum itu sudah ada dalam assesment mereka,” kata Enen.

    Terpisah pendamping korban pelecehan Agus Difabel, Andre Saputra mengatakan Agus kerap kali melibatkan ibunya untuk menarik simpati.

    “Memang ada alibi digunakan tersangka kepada para korban untuk meminta menelponkan ibunya, kemudian tersangka ini juga sering menelpon korban yang membuat risih dan korban akhirnya memblokir tersangka,” kata Andre.

    Andre mengatakan mereka juga tengah menelusuri kebenaran kontak yang dihubungi Agus mengenai benar tidaknya itu nomor telepon itu milik ibunya.

    Terpisah, I Gusti Ayu Aripadni, ibu dari Agus Buntung membantah tudingan dirinya terlibat.

    Ayu mengatakan putranya meminta teman wanita meneleponnya untuk memberi kabar.

    “Anak saya sering sih minta tolong untuk telepon, ‘Mba tolong telepon ini mamak saya biar enggak kebingungan nyari saya, saya ada di sini’. Sering sih dia nelepon, ‘mak Agus di sini jangan mamak pikirin Agus main di sini’. Kalau nelepon kayak gitu sering sih, dia ngasih informasi begitu ke saya,” kata Ayu.

    Namun, orang lain justru mempunyai kesimpulan lain terkait tindakan tersebut.

    Ayu justru dituduh sebagai komplotan Agus Buntung.

    “Tapi orang lain menyalahgunakan, saya berkomplot dengan anak saya untuk melakukan kejahatan, padahal dia menelepon cuma mengabarin, posisinya di sini karena dia tidak bawa HP, enggak punya HP dia, makanya dia pinjam HP cewek-cewek itu,” kata Ayu.

    Ia pun mengungkap alasannya kerap mendampingi Agus Buntung, termasuk saat proses rekonstruksi.

    “Saya selalu mendampingin, dia kan kesulitan untuk buang air kecil itu alasan saya ikut,” kata Ayu.

    Tapi menurutnya kini karena mendampingi justru Ayu dituduh sebagai komplotan Agus Buntung.

    “Tapi sekarang berkembang, ibunya berkomplot dengan anaknya, bagaimana perasaan saya sakit hati saya, padahal saya tidak pernah berkomplot dengan anak saya untuk melakukan kejahatan,” kata Ayu.

    Sementara Polda NTB mengaku belum menemukan bukti keterlibatan ibu dari Agus Buntung terlibat dalam kasus dugaan pelecehan sejumlah wanita di Mataram.

    Direrktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan pihaknya hingga kini baru satu petunjuk yang didapat pihaknya terkait dugaan keterlibatan I Gusti Ayu Aripadni.

    “Kalau petunjuk sementara masih dari keterangan satu korban saja. Kalau keterangan Agus ibunya tidak ada di TKP hanya berkomunikasi saja,” kata Syarif dikutip dari Tribunlombok.com, Jumat (27/12/2024).

    Namun ia juga mengatakan jika ada petunjuk lain terkait keterlibatan ibu Agus Buntung, pihaknya akan langsung menindaklanjuti dengan melakukan penyidikan. 

    Sekadar informasi dalam kasus pelecehan ini, Agus Buntung dijerat Pasal 6 huruf C UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    (Tribunlombok.com/ Robby Firmansyah/ Tribunnews.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Berkas Kasus Pelecehan Seksual Agus Difabel Dinyatakan Lengkap

  • Polisi Selidiki Kasus Seorang Bocah SD Terlindas Mobil SUV di Kembangan Jakbar   – Halaman all

    Polisi Selidiki Kasus Seorang Bocah SD Terlindas Mobil SUV di Kembangan Jakbar   – Halaman all

    Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan dengan mendatangi sekolah korban serya bertemu orangtuanya

    Tayang: Rabu, 8 Januari 2025 16:50 WIB

    Shutterstock

    Ilustrasi terlindas – Sebuah insiden seorang bocah SD terlindas mobil berjenis SUV di kawasan Kembangan Jakarta Barat viral di media sosial 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah insiden seorang bocah SD terlindas mobil berjenis SUV di kawasan Kembangan Jakarta Barat viral di media sosial.

    Korban yang sedang mengikat tali sepatu dilindas oleh mobil tersebut hingga berada di kolong mobil.

    Kapolsek Kembangan Kompol M Taufik Iksan membenarkan peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/1/2025).

    Pihaknya sudah koordinasi dengan unit lantas Kembangan karena kecelakaan menjadi ranahnya lalu lintas. 

    “Tapi kita dampingi lalu lintas untuk cek TKP dulu sama lalu lintas kalau lalu lintas kan di bawah Polda (Metro Jaya) langsung,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).

    Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan dengan mendatangi sekolah korban serya bertemu orangtuanya. 

    “Bocahnya sekarang dirawat yang diduga nabrak itu tanggung jawab. Intinya, korban tidak bikin laporan,” tambahnya.

    Kompol Taufik enggan berbicara terkait kronologis kejadian sebab bukan kewenangan dari Polsek.

    Namun dia mendengar kabar bahwa korban saat itu dalam posisi jongkong yang kemungkinan sedang membenarkan tali sepatunya.

    Dari hasil CCTV yang beredar posisi korban berada di simpang jalan dari mobil SUV yang mendadak belok hingga melindas bocah SD tersebut.

    Warga di lokasi langsung mendatangi tempat kejadian perkara membantu menyelamatkan korban.
     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pria Ini Nekat Potong 4 Jarinya Agar Diberhentikan dari Pekerjaan

    Pria Ini Nekat Potong 4 Jarinya Agar Diberhentikan dari Pekerjaan

    Pria Ini Nekat Potong 4 Jarinya Agar Diberhentikan dari Pekerjaan

    TRIBUNJATENG.COM- Seorang pria 32 tahun nekat memotong empat jarinya lantaran ingin diberhentikan dari pekerjaannya. 

    Tindakan ini dilakukan karena ia terlalu takut untuk menyampaikan pengunduran diri kepada atasannya.

    Diketahui pria ini bernama Mayur asal Gujarat India. 

    Kejadian ini bermula ketika Mayur melaporkan kepada pihak kepolisian bahwa ia kehilangan jari-jarinya akibat kecelakaan. 

    Dalam laporannya tersebut, saat mengendarai sepeda untuk menuju ke rumah seorang teman, ia mengaku pusing kemudian terjatuh di pinggir jalan. 

    Lalu ketika sadar ia mendapati bahwa empat jarinya hilang. 

    Kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisan mengungkapkan cerita Mayur tidak sesuai dengan fakta. 

    Polisi yang menangani kasus ini, awalnya dilaporkan di Kantor Polisi Amroli di Surat dan kemudian dipindahkan ke Cabang Kejahatan kota, memeriksa rekaman CCTV di area yang disebutkan Mayur.

    Kemudian direkaman tersebut tidak menujukkan bahwa Mayur tidak mengalami kecelakaan apa yang ia laporkan. 

    Terlihat ia sedang memarkir sepedanya, berjalan pergi dan kembali dengan tangan terluka. 

    Tidak ditemukan juga tanda-tanda pingsan atau kejadian mendadak di lokasi tersebut. 

    Bahkan polisi curiga bahwa Mayur melakukan ritual ilmu hitam.

    Karena potongan jari manusia kadang digunakan dalam praktik-praktik tertentu. 

    Namun setelah diselidiki lebih lanjur oleh polisi, akhirnya Mayur mengakui bahwa ia sendiri yang memotong jarinya.

    Mengutip dari TribunJatim, dalam pengakuannya, Mayur mengungkapkan bahwa ia merasa sangat stres dengan pekerjaannya sebagai operator komputer di perusahaan kerabatnya.

    Dia merasa tidak mampu mengatasi tekanan kerja dan tidak memiliki keberanian untuk secara langsung menyampaikan kepada kerabatnya bahwa ia ingin berhenti.

    Mayur merasa memotong jarinya adalah satu-satunya jalan keluar, karena dengan begitu, ia tidak lagi dianggap layak untuk bekerja.

    Tindakan tersebut dilakukan dengan pisau yang telah ia beli sebelumnya.

    Pada malam kejadian, sekitar pukul 10 malam di dekat Amroli Ring Road, Mayur memotong empat jarinya. 

    Setelah itu, ia mengikat lengannya dengan tali untuk menghentikan pendarahan, kemudian memasukkan pisau dan potongan jari tersebut ke dalam sebuah tas.

    Tindakan ini tidak hanya menunjukkan tingkat stres dan tekanan mental yang dialami Mayur, tetapi juga menyoroti betapa besarnya ketakutan yang ia rasakan untuk menghadapi bosnya dan lingkungan pekerjaannya.