Produk: CCTV

  • Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Berikut Kronologi Versi Polresta Yogyakarta – Halaman all

    Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Berikut Kronologi Versi Polresta Yogyakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Enam anggota kepolisian dari Unit Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta saat ini belum dimintai keterangan terkait dugaan penganiayaan yang mengakibatkan Darso, seorang warga Kampung Gilisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, meninggal dunia.

    Darso (43) diduga menjadi korban penganiayaan oleh anggota kepolisian setelah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas pada 12 Juli 2024.

    Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, menyatakan hingga saat ini, belum ada penjadwalan untuk pemeriksaan terhadap enam anggota tersebut.

    Namun, Bidpropam Polda DIY sudah melakukan serangkaian pemeriksaan kepada enam anggota Gakkum tersebut.

    Terkait dugaan penganiayaan, Aditya menjelaskan laporan ini ditangani oleh Polda Jateng. 

    “Terkait dugaan penganiayaan tehadap Darso yang dituduhkan kami. Bahwa laporan ini ditangani Polda Jateng, mungkin nanti dari tim Polda Jateng yang bisa memberikan update hasil penyelidikan,” ungkap Aditya dalam jumpa pers pada Sabtu, 11 Februari 2025.

    Aditya menjelaskan anggota kepolisian tersebut pergi ke Semarang untuk memberikan surat undangan pemanggilan kepada Darso terkait klarifikasi kecelakaan yang terjadi.

    Kecelakaan itu melibatkan pengendara sepeda motor bernama Tutik dan mobil yang diduga dikendarai oleh Darso.

    Kejadian laka lantas itu terjadi pada 12 Juli 2024 sekira pukul  09.30 WIB di Jalan Mas Suharto, Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta.

    Setelah kejadian korban dilarikan ke rumah sakit Bathesda Lempuyangwangi untuk menjalani perawatan.

    Pada saat itu keluarga korban sempat memotret salah satu KTP atas nama Darso yang kebetulan berada dalam mobil tersebut.

    “Setelah antar korban, pengemudi pergi meningkalkan rumah sakit tanpa berkoordinasi korban maupun pihak rumah sakit,” ujar Kapolresta.

    Salah satu saudara korban berusaha mengejar kendaraan Darso yang pergi meninggalkan lokasi. 

    Bahkan diakui korban ia sempat terserempet lalu terjatuh, namun kendaraan yang ditumpangi Darso dan teman-temannya tetap tancap gas.

    Karena merasa dirugikan, pihak korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian pada 12 Juli 2024.

    Pada 21 September 2024, tim Gakkum mendatangi rumah Darso untuk memberikan surat undangan klarifikasi.

    Awalnya, Darso tidak mengakui keterlibatannya dalam kecelakaan tersebut, namun setelah ditunjukkan rekaman CCTV, ia mengakui mobil yang ditumpanginya terlibat dalam insiden itu.

    Polisi selanjutnya membawa Darso untuk menunjukkan lokasi rental mobil yang digunakan dirinya bersama teman-temannya untuk pergi ke Yogyakarta.

    Setelah dibawa oleh petugas kepolisian, Darso mengeluh sakit pada bagian dada kiri setelah meminta berhenti untuk buang air kecil.

    “Setelah buang air kecil dia mengeluh sakit dada kiri dan minta untuk diambil obat jantung di rumahnya,” terang Aditya.

    Petugas menyarankan agar Darso segera dirujuk ke rumah sakit terdekat, yaitu Rumah Sakit Permata Medika Semarang.

    Namun, hingga pukul 12.00 WIB, kondisi Darso tidak kunjung membaik.

    Darso akhirnya dipulangkan dari rumah sakit pada 27 Juli 2024.

    “Petugas kami kembali meghubungi rumah sakit dan mendapat info bahwa Darso sudah pulang dari RS,” kata Aditya.

    Mengenai luka lebam yang diduga akibat penganiayaan, Aditya enggan memberikan tanggapan lebih lanjut, dengan menyatakan hal tersebut akan ditangani oleh penyidik Polda Jateng.

    “Itu biar dari penyidik Polda Jateng saja yang menjawab, kami intinya mendukung penyelidikan atau bahkan penyidikan,” terang dia.

    Aditya juga menambahkan pengendara sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan tersebut mengalami luka pada bagian leher dan harus menggunakan penyangga.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 5
                    
                        Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Keterangan Keluarga Korban dan Polisi Berbeda
                        Yogyakarta

    5 Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Keterangan Keluarga Korban dan Polisi Berbeda Yogyakarta

    Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Keterangan Keluarga Korban dan Polisi Berbeda
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Poniyem, istri Darso warga Mijen, Semarang, Jawa Tengah menyebut, meninggalnya Darso diduga karena dianiaya oleh anggota
    Polresta Yogyakarta
    .
    Terkait hal ini, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma menyebut bahwa terkait dengan penyelidikan dan penyidikan kepada anggota Tim Gakkum diserahkan ke Polda Jateng.
    Mengingat kasus ini dilaporkan ke Polda Jawa Tengah beberapa hari lalu.
    Keluarga korban yang meninggal dunia setelah dijemput oleh sejumlah orang yang diduga polisi memberikan versi berbeda dengan keterangan dari pihak kepolisian terkait kronologi kejadian.

    “Terkait dugaan penganiayaan yang dituduhkan kepada petugas kami, kami informasikan bahwa laporan ini dilaporkan di Polda Jateng. Nanti dari tim Polda Jateng yang bisa memberikan update hasil penyelidikan-penyelidikannya terkait dugaan penganiayaan tersebut,” kata Aditya Sabtu (11/1/2024).
    Aditya menyampaikan bahwa Polda DIY sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap anggotanya.
    Pemeriksaan itu berupa penjelasan kronologis dari tim Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta.
    “Yang kami sampaikan soal kronologi kecelakaan, merupakan hasil dari pemeriksaan awal yang dilakukan oleh Bid Propam Polda DIY,” beber dia.
    Aditya menambahkan, Polda DIY maupun Polresta Yogyakarta mendukung penyelidikan maupun penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jateng.
    “Kami dari Polda DIY maupun dari Polresta Yogyakarta akan mendukung segala penyelidikan dan mungkin nantinya penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jateng,” ujar Aditya.
    Kasus tersebut berawal pada Juli 2024. Kala itu, Darso terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polresta Yogyakarta.
    Dalam insiden tersebut, Darso yang sedang mengemudi menabrak seorang dan bertanggung jawab dengan membawa korban ke klinik terdekat.
    Namun, karena kekurangan uang, Darso meninggalkan KTP-nya sebagai jaminan.
    Setelah kejadian tersebut, Darso merasa takut karena mobil yang digunakannya adalah mobil rental. Dia pergi ke Jakarta selama dua bulan untuk mencari uang, namun pulang ke Semarang tanpa hasil.
    Seminggu setelah kembali, Darso dijemput oleh tiga orang yang diduga anggota Satlantas Polrestabes Yogyakarta.
    Kapolresta Aditya mengatakan, berdasarkan alamat dari KTP yang difoto pihak keluarga, Tim Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta pada 21 September 2024 pukul 06.00 mendatangi kediaman Darso di Semarang.
    “Dalam rangka (kedatangan tim) mengirimkan surat klarifikasi (kepada Darso),” katanya.
    Saat bertemu dengan Darso, Tim Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta menanyakan ke Darso apakah pernah terlibat kecelakaan lalu lintas pada 12 Juli di Yogyakarta.
    Saat itu, Darso tidak mengakui bahwa dirinya terlibat dalam kecelakaan di Kota Yogyakarta. Namun setelah diberi bukti CCTV, Darso baru mengakuinya.
    Aditya menyampaikan, setelah mengakui kecelakaan itu, Darso lalu mengajak Tim Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta menuju ke lokasi rental mobil dan ke tempat dua orang temannya yang saat itu ikut di dalam mobil saat kecelakaan.
     
    “Petugas menyarankan yang bersangkutan (Darso) berpamitan dulu ke istri. Namun, yang bersangkutan menyampaikan tidak perlu dengan alasan tidak enak sama tetangga,” katanya.
    Saat mobil baru berjalan 500 meter, tiba-tiba Darso meminta izin kepada petugas untuk pergi untuk buang air kecil. Lalu para petugas mengizinkan Darso untuk buang air kecil.
    Setelah buang air kecil Darso meminta tolong petugas untuk mengambilkan obat untuk penyakit jantung yang dideritanya ke rumah.
    Namun, oleh petugas Darso disarankan untuk langsung dibawa ke rumah sakit. Usulan petugas itu lalu disetujui Darso, dan petugas membawa Darso ke Rumah Sakit Permata Medika, Ngaliyan, Semarang.
    Pagi di hari kejadian, sekitar pukul 06.00 WIB, Darso dijemput oleh tiga orang yang mengendarai mobil.
    Istri korban, Poniyem (42), yang tidak curiga, langsung memanggil suaminya untuk keluar dan menemui mereka. Penjemputan itu berlangsung tanpa surat penangkapan, surat tugas, atau dokumen lainnya.
    Setelah itu, Darso dibawa pergi. Sekitar pukul 14.00 WIB, Poniyem menerima kabar dari Ketua RT setempat bahwa suaminya sedang dirawat di RS Permata Medika Ngaliyan Semarang. Ia segera menuju rumah sakit dan mendapati suaminya dalam kondisi terluka parah.
     
    Poniyem mengungkapkan bahwa Darso mengaku dipukuli oleh orang-orang yang membawanya.
    “Suami saya mengaku dihajar di kepala, perut, dan dada,” kata Poniyem, yang kemudian melihat luka lebam di pipi kanan suaminya.
    Diduga penganiayaan dilakukan 200 meter dari rumah korban dan masih di wilayah Kecamatan Mijen.
    Korban dirawat di ruang ICU selama tiga hari setelah kejadian, dan selanjutnya dipindahkan ke ruang perawatan biasa.
    Meskipun mendapat perawatan medis, kondisinya tidak membaik. Setelah dua hari di rumah, Darso akhirnya meninggal dunia.
    Sebelum meninggal, Darso sempat mengungkapkan ketidakpuasannya atas penganiayaan yang dialaminya. Ia meminta kepada keluarga untuk memperjuangkan keadilan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI kemarin, soal sarapan gratis hingga kasus ISPA akibat HMPV

    DKI kemarin, soal sarapan gratis hingga kasus ISPA akibat HMPV

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Sabtu (11/1) mulai dari Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Terpilih, Pramono Anung bakal memberikan subsidi untuk sekolah dalam Program Sarapan Gratis hingga temuan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diakibatkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV) pada Januari 2025.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Selain makan siang, sekolah di Jakarta bakal dapat sarapan gratis

    Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Terpilih, Pramono Anung bakal memberikan subsidi untuk sekolah dalam Program Sarapan Gratis jika sudah dilantik sebagai gubernur.

    “Jadi pemerintah Jakarta akan memberikan subsidi kepada sekolah-sekolah. Nanti sekolah bekerjasama dengan UMKM setempat,” kata Pramono di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Dinkes DKI temukan 214 kasus ISPA akibat HMPV di awal 2025

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menemukan sebanyak 214 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diakibatkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV) pada Januari 2025.

    “Sejak 2023 hingga Januari 2025, kami mencatat total kasus ISPA akibat HMPV yang tersebar di wilayah Jakarta sebanyak 214 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Taman Margasatwa Ragunan siapkan kamera untuk pantau kelahiran satwa

    Pengelola Taman Margasatwa Ragunan menyiapkan sejumlah kamera pengawas (CCTV) untuk memantau kelahiran satwa sekaligus memastikan kondisi mereka secara terkini.

    “Jerapah kan kemarin proses kelahirannya pun terpantau CCTV ya,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Pramono siap buka beberapa taman 24 jam dan tindak pungutan liar

    Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Terpilih, Pramono Anung siap membuka beberapa taman di Jakarta selama 24 jam dan menindak pungutan liar (pungli) jika sudah dilantik.

    “Pokoknya pungutan liar kepada siapapun tentunya akan kami tangkap,” kata Pramono di Kampus UI Depok, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Satu RT di Pluit terendam banjir pada Sabtu sore

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat satu lokasi Rukun Tetangga (RT) di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Sabtu sore.

    “Data hingga pukul 16.00 WIB satu RT terdampak banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dijanjikan Kerja di BUMN, Pria di Palembang Kena Penipuan hingga Kehilangan Rp30 Juta – Halaman all

    Dijanjikan Kerja di BUMN, Pria di Palembang Kena Penipuan hingga Kehilangan Rp30 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Kasus penipuan menawarkan bekerja di perusahaan BUMN menimpa seorang pria di Palembang, Sumatera Selatan, inisial PP (26).

    Akibat penipuan ini, PP kehilangan uang hingga Rp30 juta setelah dijanjikan bekerja di BUMN.

    Kasus ini pun sudah dilaporkan PP kepada Polrestabes Palembang pada Sabtu (11/1/2025) pagi.

    Kepada petugas, PP menceritakan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan IB I, Palembang, pada Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Ia menyerahkan uang Rp 30 juta secara tunai kepada terlapor, VRH, dengan iming-iming jaminan pekerjaan di salah satu BUMN

    “Saya dijanjikan masuk menjadi pegawai di salah satu BUMN, dengan minta biaya Rp 30 juta. Namun tiba-tiba orang tersebut menghilang,” ujarnya kepada petugas, dikutip dari Sripoku.com, Minggu (12/1/2025).

    Terlapor, VRH, sempat berjanji akan mengembalikan uang tersebut pada Selasa (31/12/2024). Namun, hingga saat ini, uang tersebut belum dikembalikan.

    “Saya konfirmasi soal uang tersebut karena saya tidak kerja-kerja. Tapi jawabannya tenang saja akan dikembalikan. Tapi sampai sekarang tidak dikembalikan. Didatangi rumahnya, terlapor tidak ada di rumah,” ungkap PP.

    PP mengenal terlapor melalui temannya yang mengatakan bahwa VRH bisa menjamin korban bekerja di BUMN.

    VRH juga meyakinkan bahwa uang tersebut akan dikembalikan jika PP tidak diterima bekerja.

    “Ternyata saya tidak bekerja sampai sekarang. Terlapor juga bilang banyak kenalan petinggi di sana dan sudah biasa mengajak orang,” ungkapnya.

    Merasa dirugikan, PP sempat mendatangi tempat kerja VRH. Namun, ia mendapat informasi dari satpam bahwa terlapor sudah lama tidak bekerja di sana. Satpam tersebut juga mengatakan bahwa PP bukan satu-satunya korban penipuan VRH.

    Setelah kejadian tersebut, VRH sempat memblokir kontak PP. Namun, terlapor tiba-tiba menghubungi dan mengancam korban.

    “Terlapor melaporkan saya karena telah mengancam anaknya. Padahal anaknya bahkan tak merespon saat korban datangi rumah terlapor dan rumah itu tidak ada CCTV,” katanya.

    Terlapor kembali berjanji akan mengembalikan uang korban paling lambat pada Rabu (8/1/2025), namun saat didatangi, terlapor tetap tidak ada di rumah.

    Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Heri, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari PP.

    “Laporan korban sudah kita terima dan akan segera ditindaklanjuti oleh unit Pidsus Polrestabes Palembang,” ungkapnya.

     

  • Taman Margasatwa Ragunan siapkan kamera untuk pantau kelahiran satwa

    Taman Margasatwa Ragunan siapkan kamera untuk pantau kelahiran satwa

    Seekor anak jerapah (Giraffa camelopardalis) bernama Rajaka (kiri) berada di dalam kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Rabu (8/1/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/nz.

    Taman Margasatwa Ragunan siapkan kamera untuk pantau kelahiran satwa
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 11 Januari 2025 – 22:01 WIB

    Elshinta.com – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan menyiapkan sejumlah kamera pengawas (CCTV) untuk memantau kelahiran satwa sekaligus memastikan kondisi mereka secara terkini.

    “Jerapah kan kemarin proses kelahirannya pun terpantau CCTV ya,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    Bambang mengatakan, pihaknya bisa mengetahui kelahiran bayi jerapah bernama Rajaka sekitar pukul 02.00 WIB melalui CCTV.

    Dia bersyukur bayi jerapah itu lahir selamat pada Selasa (3/12/2024). “Karena memang ada CCTV 24 jam yang memantau kelahiran jerapah tersebut dan beberapa satwa lainnya juga disiapkan CCTV untuk memonitor kondisi satwa,” ujarnya.

    Dia menjelaskan bahwa perawatan jerapah memang memiliki karakteristiknya sendiri. Apalagi jerapah lahir di Afrika yang dikenal dengan iklimnya yang tropis.

    “Di sana jarang hujan, makanya rumah mereka harus tinggi banget karena mereka enggak suka hujan,” ujarnya.

    Pengelola Taman Margasatwa Ragunan menyebutkan bahwa pemberian nama anak jerapah oleh Gubernur DKI Jakarta sudah menjadi tradisi dan berlangsung pada tahun-tahun sebelumnya.

    Salah satunya momen dalam meresmikan nama dan logo baru Taman Margasatwa Ragunan yang bisa sekaligus mengenalkan nama anak jerapah. Nama anak jerapah yang diberikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, yakni Rajaka.

    Rajaka yang lahir pada 3 Desember 2024 lalu ini menambah total menjadi lima ekor jerapah di Taman Margasatwa Ragunan.

    Taman Margasatwa Ragunan menjadi salah satu destinasi wisata pilihan masyarakat pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Data menunjukkan bahwa sebanyak 98.978 orang memadati lokasi itu pada 1 Januari 2025. Angka itu melebihi target, yakni sebanyak 80.000 orang.

    Sumber : Antara

  • Uang Berhamburan di Jalan Raya Tambun usai Anak SMP Ditabrak Mobil, Ternyata Korban Kurir Uang Palsu – Halaman all

    Uang Berhamburan di Jalan Raya Tambun usai Anak SMP Ditabrak Mobil, Ternyata Korban Kurir Uang Palsu – Halaman all

    Dari hasil pemeriksaan, pelaku (yang meminta mengantarkan uang) ternyata mengikuti dari belakang. Dalam perjalanan, anak SMP yang berada di depan

    Tayang: Sabtu, 11 Januari 2025 22:44 WIB

    Google

    Ilustrasi kecelakaan 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang siswa SMP insial A (14) di Tambun Bekasi menjadi kurir uang palsu senilai jutaan rupiah. 

    A yang sedang membawa uang palsu itu tiba-tiba terjatuh dari motornya hingga uang palsu yang dibawanya berhamburan di jalan raya. 

    Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan AKP Kukuh Setiono membenarkan kejadian itu. 

    “Jadi begini ceritanya, itu bocah kenalan sama orang di facebook. Terus ketemu lah sama orangnya itu terus disuruh nganterin duit dijanjikan uang Rp 50 ribu,” ucap Kukuh kepada wartawan, Sabtu (11/1/2024). 

    Menurutnya, bocah SMP ini mengetahui bahwa uang yang diantarnya memang palsu. 

    Dari hasil pemeriksaan, pelaku (yang meminta mengantarkan uang) ternyata mengikuti dari belakang. 

    Dalam perjalanan, anak SMP yang berada di depan tertabrak mobil. 

    “Terkait orang yang nyuruh lagi kita dalami kejadian tadi jam 11.00 WIB dan akan diantar ke Cibitung,” tutur Kukuh. 

    Uang palsu yang diantarkan itu diketahui berjumlah Rp2,2 juta. 

    Sedangkan kondisi A setelah kejadian mengalami luka-luka dan juga sudah diminta keterangan di Polsek Tambun. 

    Polisi akan melakukan pengecekan CCTV guna penyelidikan lebih lanjut.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Muncul Spanduk “Megawati Ketum Ilegal”, PDI-P: Dipasang Barisan Sakit Hati

    Muncul Spanduk “Megawati Ketum Ilegal”, PDI-P: Dipasang Barisan Sakit Hati

    Muncul Spanduk “Megawati Ketum Ilegal”, PDI-P: Dipasang Barisan Sakit Hati
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah spanduk bertuliskan “Megawati Ketum Ilegal” muncul di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu, tepat di atas Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (11/1/2025) pagi.
    Spanduk itu bertuliskan kalimat yang menuding kepengurusan PDI-P tahun 2024-2025 ilegal karena tidak diputuskan oleh kongres.

    DPP PDIP 2024-2025: Ilegal tanpa kongres, melanggar AD/ART Pasal 70 Ayat 1 dan UU Parpol Pasal 5 Ayat 2 soal kongres
    ,” demikian bunyi salah satu kalimat dalam spanduk berukuran besar itu.
    Selain kalimat tuduhan, spanduk itu juga disertai gambar karikatur sejumlah elite PDI-P mengenakan baju tahanan, antara lain Megawati, Hasto Kristiyanto, dan Puan Maharani.
    Juru Bicara PDI-P Guntur Romli menilai, spanduk itu menandakan ada upaya mengacak-acak PDI-P.
    Ia menuding, spanduk itu dipasang oleh pihak-pihak yang sakit hati karena dipecat dari partai berlambang banteng itu.
    “Itu dipasang oleh barisan sakit hati karena dipecat oleh PDI Perjuangan dan upaya untuk mengawut-awut (mengacak-acak) PDI Perjuangan menjelang Kongres,” kata Guntur Romli saat dihubungi, Sabtu.
    Menurut dia, pengganggu PDI-P akan berhadapan dengan jutaan kader partai berlambang banteng itu, yang saat ini serentak dan organik mendukung Megawati.
    Para kader itu pun rela melakukan cap “jempol darah” sebagai tanda setia kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
    Guntur menyebutkan, pihaknya sudah menemukan spanduk-spanduk serupa sejak beberapa waktu lalu dan telah melaporkannya ke aparat.
    “Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada penegak hukum, karena spanduk-spanduk itu sudah beredar beberapa waktu lalu,” ucapnya.
    Namun ia mengakui, saat ini belum ada kemajuan penanganan dari penegak hukum. Spanduk-spanduk itu masih terus terpasang lagi, padahal CCTV tersedia di mana-mana.
    Oleh karenanya, ia berharap aparat kepolisian segera mengusut kasus ini.
    “Kami berharap penegak hukum mengusut pemasangan spanduk-spanduk provokatif tersebut. Kalau hal itu dibiarkan maka jangan sampai ada asumsi dan spekulasi bahwa ada oknum-oknum penegak hukum yang melindungi pemasangan spanduk-spanduk itu,” kata Guntur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Alasan KPK Belum Tersangkakan Kembali Sahbirin Noor

    Ini Alasan KPK Belum Tersangkakan Kembali Sahbirin Noor

    Jakarta

    KPK mengungkap alasan belum kembali menetapkan eks Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor (SN) alias Paman Birin menjadi tersangka. KPK mengatakan sedang mendalami bukti materil dalam perkara itu sebelum menetapkan Paman Birin sebagai tersangka lagi.

    “Kemudian SN ini kenapa belum ditetapkan menjadi tersangka, kalau di praperadilan itu kan formilnya. Betul, itu formilnya. Tapi ketika kita, kemarin sudah ada pengembangan penyidikan. Kita di pengembangan penyidikan itu kemudian selain dari formilnya itu materilnya, materilnya yang kita perdalam juga,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, dikutip Sabtu (11/1/2025).

    Asep mengatakan KPK juga mengupayakan bukti elektronik untuk memperkuat konstruksi perkara Paman Birin. Dia mengatakan KPK juga masih mengumpulkan alat bukti lainnya untuk melengkapi materil perkara tersebut.

    “Kita cari bukti-bukti elektronik yang lain. kalau nggak ada CCTV misalkan ya, karena itu di ruangan misalkan di ruangan bupati atau ruangan siapa, mungkin ada buku tamu di luarnya. Akan kita cari buku tamu, apakah di tanggal itu, di jam itu siapa saja yang berkunjung,” ujarnya.

    Dia mengatakan dalam mengkonstruksikan perkara tak bisa hanya didasarkan pada dua saksi dan dua alat bukti. Menurutnya, percuma jika suatu perkara diajukan dengan bukti minim di persidangan maka akan merugikan KPK.

    “Jadi seperti itu kita mengonstrusikan sesuatu dugaan itu bener-bener harus tidak hanya dua saksi saja, tidak hanya dua alat bukti saja. Kalau perlu tiga, empat alat bukti. Supaya kalau pun nanti, keterangan seseorang kan bisa berubah-ubah, bisa di, artinya di persidangan tiba-tiba dia mengaku. Tapi kalau dengan misalkan ada bukti elektronik yang lain, ada videonya, kemudian juga ada fotonya, ada rekaman suaranya dan lain-lain itu bisa menguatkan,” kata Asep.

    Diketahui, Sahbirin sempat ditetapkan sebagai tersangka setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah orang di Kalsel. Total ada tujuh orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka setelah OTT tersebut.

    Sahbirin lalu mengajukan praperadilan ke PN Jakarta Selatan dan dinyatakan menang. Hakim tunggal PN Jaksel menerima sebagian permohonan praperadilan yang diajukan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin. Penetapan Sahbirin Noor sebagai tersangka kasus suap proyek dinyatakan tidak sah.

    “Dalam pokok perkara. Satu, menerima dan mengabulkan permohonan praperadilan pemohon Sahbirin Noor untuk sebagian,” ujar hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Afrizal Hady.

    Hakim menyatakan penetapan tersangka Sahbirin Noor tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Hakim juga menyatakan KPK sewenang-wenang.

    (mib/zap)

  • Benahi Carut-marut KJP Hingga Tambah Hunian

    Benahi Carut-marut KJP Hingga Tambah Hunian

    JAKARTA – Ketua Tim Transisi Pramono-Rano mengungkap sejumlah program prioritas Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno (Doel) saat mulai menjabat.

    Salah satunya adalah pembenahan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang saat ini masih bermasalah. Pramono-Rano ingin segera membenahi pendataan penerima KJP, di mana masih ada yang salah sasaran.

    “Kalau jangka pendek itu kayak mengenai KJP yang selama ini masih crowded. Kita mau menganalisa dan memanggil pihak-pihak terkait dalam arti bermasalah di Samsat, di Bapendanya, itu yang harus kita integrasikan,” kata Ketua Tim Transisi, Ima Mahdiah kepada wartawan, Jumat, 10 Januari.

    Kemudian, Pramono-Rano juga akan memprioritaskan kelanjutan pembangunan normalisasi sungai sebagai salah satu penanggulangan banjir.

    Lalu, pemasangan kamera pengawas atau CCTV di ruang-ruang publik, hingga di taman-taman yang akan dibuka selama 24 jam.

    “Jadi kita perlu monitor CCTV dan yang tidak kalah penting kita harus mempersiapkan di balik layarnya ini. Harus memonitor, harus benar-benar menjadi security kepada masyarakat,” ujar Ima.

    Tak hanya itu, Pramono-Rano juga akan memulai pendataan aset-aset milik pemerintah daerah yang bisa dimanfaatkan untuk dibangun hunian. Utamanya, aset yang digunakan adalah bangunan tak terpakai.

    “Jadi kayak misalkan PIC-nya dinas apa yang masih benar-benar terbengkalai ini harus kita kejar. Jadi, selain efisien, lahannya sudah jadi tinggal kita benahi untuk rusun-rusun tersebut,” urai Ima.

    “Ya mudah-mudahan dalam waktu tidak perlu menunggu lama, beliau-beliau bisa eksekusi segera. Jadi kita mempersiapkannya betul-betul dengan sangat matang,” tambahnya.

    Sebelumnya, Pramono Anung mengumumkan daftar nama tim transisi yang ia bentuk bersama Wakil Gubernur Jakarta terpilih Rano Karno. Tim transisi ini akan membantu Pramono-Rano untuk menyiapkan program kerja sebelum resmi dilantik untuk memimpin Jakarta.

    Terdapat 14 nama yang ditarik Pramono-Rano (Doel) menjadi anggota tim transisinya, serta 2 orang pendukung. Beberapa nama merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP) dan sebagian lainnya merupakan profesional dan akademisi dari berbagai bidang.

    “Nama-nama yang kami pilih adalah merepresentasikan apa yang membantu saya selama ini, apa yang membantu Bang Doel dan orang-orang yang bekerja secara profesional,” tutur Pramono.

    Berikut adalah nama-nama anggota tim transisi yang dibentuk Pramono-Rano:

    • Tim inti (4 orang)

    1. Ketua tim: Ima Mahdiah

    2. Koordinator operasional: Emir Kresna

    3. Koordinator komunikasi: Chiko Hakim

    4. Sekretaris: Beno Mohamad Ibnu

    • Tim bidang teknis (5 orang)

    1. Bidang sumber daya manusia: M. Syafrudin

    2. Bidang perencanaan: Mangatta Toding Allo

    3. Bidang keuangan: Yustinus Prastowo

    4. Bidang infrastruktur:John Oddius

    5. Bidang teknologi informasi: Yunarto Wijaya

    • Tim bidang kebijakan (5 orang)

    1. Bidang kebijakan publik: Nirwono Joga

    2. Bidang kebijakan ekonomi: Agus Haryadi

    3. Bidang kebijakan sosial dan budaya: Dedi Wijaya

    4. Bidang kebijakan lingkungan hidup: Firdaus Ali

    5. Bidang kebijakan kesehatan: Charles Honoris

    • Tim pendukung (2 orang)

    1. Wakil sekretaris: Desa Pridini

    2. Asisten data dan komunikasi: Mandira Bienna Elmir

  • Hidupi 2 Anak usai Bangkrut, Perampok Ikat Pegawai Minimarket Demi Bobol Brankas, Todongkan Pistol

    Hidupi 2 Anak usai Bangkrut, Perampok Ikat Pegawai Minimarket Demi Bobol Brankas, Todongkan Pistol

    TRIBUNJATIM.COM – Ikat pegawai minimarket, aksi perampok bobol brankas viral di media sosial.

    Saat dikepung warga, perampok tersebut tampak menodongkan pistol. 

    Video detik-detik perampok minimarket ditangkap warga itu pun viral.

    Diketahui, perampok tertangkap basah sedang melakukan aksinya di Jalan Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025) pagi.

    Bahkan saat dikepung oleh warga, pelaku sempat mendodongkan pistol.

    Pistol tersebut juga digunakan oleh pelaku untuk menakuti pegawai minimarket.

    Video detik-detik penangkapan perampok ini dibagikan oleh akun Instagram @djhilman_.

    Menurut keterangan video, pelaku berniat membongkar brankas di lantai dua.

    Lalu pelaku hendak mengambil rekaman CCTV dan mengambil uang di laci kasir.

    Namun aksinya diketahui oleh warga sekitar, hingga akhirnya menjadi bulan-bulanan masa.

    Pada video viral, terlihat pelaku mengenakan jaket merah, celana jeans panjang, helm, dan masker.

    Ia tampak sedang berusaha melarikan diri dari kepungan warga.

    Terlihat pula ada pria berpakaian seragam minimarket dengan kondisi kaki bekas terikat.

    Tampak bagian dadanya masih terikat tali tambang, kemudian kakinya ada bekas ikatan lakban dan tali rafia.

    Video yang merekam aksi heroik pegawai minimarket, Indomaret di Kota Tasikmalaya, pada Kamis (9/1/2024), saat berani melawan perampok, viral di media sosial (Instagram/infojawabarat)

    Pegawai minimarket tersebut terus berteriak meminta bantuan warga.

    Setelah ditendang oleh salah satu warga, pelaku kemudian mengeluarkan pistol dari dalam tasnya.

    Pistol tersebut kemudian diarahkan oleh pelaku ke warga di sekitar.

    Warga pun sempat menghindar sebelum akhirnya berhasil mengamankan pelaku.

    Ia pun seketika jadi bulan-bulanan warga yang geram dengan aksinya.

    Beberapa petugas keamanan di sekitar pun meminta warga untuk berhenti menghakimi pelaku.

    Warga pun mencoba merekam wajah pelaku, namun ia tampak terus menghindar.

    “Tah iyeu bengeut na tah (nih ini wajahnya),” ujar warga, melansir TribunnewsBogor.com.

    Namun perampok tersebut terus memalingkan wajahnya.

    Menurut akun @djhilman, pelaku rupanya membawa pistol mainan.

    “Idomaret Sukamulya kemalingan pelaku membawa pistol palsu agar menakuti pegawainya.

    Kondisi saat ini maling sudah diamankan sama warga,” tulisnya.

    Menurut dia, pistol itu diduga merupakan milik anaknya.

    Sebab, pelaku sempat mengaku punya anak kecil saat diamankan oleh warga.

    “Kukira pestol beneran, prakteh maenan.

    Sigana nu budakna da tadi gaduh budak kira 2 tahun cenaahh

    (Kukira pistol betulan, ternyata mainan.

    Sepertinya punya anaknya soalnya tadi bilang punya anak sekitar 2 tahun katanya),” tulis dia.

    Sebuah video viral memperlihatkan detik-detik perampok minimarket ditangkap oleh warga (Instagram)

    Melansir Tribun Jakarta, diketahui identitas perampok tersebut adalah seorang pria berinisial WP (33).

    WP warga asal Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Ia merampok sebuah gerai Indomaret di Jalan Aboh, samping Bale Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025).

    WP mengaku nekat melakukan hal itu karena terdesak masalah ekonomi. 

    Pelaku membawa senjata jenis soft gun untuk menakut-nakuti karyawan toko.

    Soft gun tersebut ia beli secara online seharga Rp800 ribu.

    “Itu bukan senjata api asli. Itu soft gun, saya beli di online sekitar dua tahun lalu. Saya beli online Rp800.000.”

    “Saya enggak punya uang, jadi saya rampok Indomaret itu,” jelas WP kepada wartawan setelah diamankan di Polsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, Kamis pagi.

    Pelaku menjelaskan bahwa aksinya didorong oleh kondisi keuangan yang sulit setelah lama menganggur. 

    WP mengaku, sebelumnya pernah berusaha membuka usaha pembuatan stempel, namun usahanya bangkrut. 

    “Saya melakukan aksi itu karena lama menganggur pak. Bingung tak punya pekerjaan.”

    “Dulu memang saya usaha bikin stampel. Tapi bangkrut pak. Saya punya dua anak,” kata WP. 

    WP mengungkapkan bahwa ia sengaja memilih waktu pagi saat toko sepi dan membawa senjata soft gun tanpa peluru, dengan tujuan hanya untuk menakut-nakuti karyawan. 

    “Soft gun itu belum pernah dipakai. Tadi sempat ditembakkan pak, tapi ke arah atas, tak ada isinya,” kata dia. 

    Setelah aksinya gagal dan dikepung warga, WP mengaku pasrah dan akhirnya berhasil diamankan oleh petugas. 

    Kepala Polsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Haji Iwan, membenarkan kejadian tersebut.

    Ia menyatakan bahwa kasus ini telah dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota untuk penyelidikan lebih lanjut. 

    “Ya benar tadi pagi ada kejadian itu. Kini kasusnya telah dilimpahkan ke Sareskrim Polres Tasikmalaya Kota guna penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kompol Haji Iwan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com