Produk: CCTV

  • 2 Patung Dewa Berusia 430 Tahun Dicuri dari Wihara Cirebon, Pelaku Wanita dan Berdoa usai Beraksi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 Januari 2025

    2 Patung Dewa Berusia 430 Tahun Dicuri dari Wihara Cirebon, Pelaku Wanita dan Berdoa usai Beraksi Bandung 13 Januari 2025

    2 Patung Dewa Berusia 430 Tahun Dicuri dari Wihara Cirebon, Pelaku Wanita dan Berdoa Usai Beraksi
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Dua buah patung atau
    Rupang Dewa
    di
    Wihara Dewi Welas Asih
    , Kota
    Cirebon
    , Jawa Barat, hilang dicuri orang tak dikenal pada Minggu (12/1/2025) malam.
    Kamera CCTV merekam aksi dua orang wanita yang nekat mencuri rupang tersebut.
    Dua rupang yang hilang ini membuat pihak wihara dan umat sangat bersedih karena sakral dan tak ternilai harganya.
    Keduanya diyakini telah ada sejak wihara berdiri pada tahun 1595 Masehi, atau sekitar 430 tahun silam.
    Yeni Andriani, admin Wihara Dewi Welas Asih, menyebut bahwa aksi pencurian ini baru diketahui saat pengurus hendak beribadah pada pukul 21.00 WIB, Minggu (12/1/2025) malam.
    Dia melihat dua
    rupang dewa
    tidak ada di posisinya.
    Pengurus tersebut langsung melaporkan kepada pihak satpam.
    Mereka bersama-sama langsung mengecek kamera pemantau, dan terlihat jelas aksi pencurian tersebut.
    Kamera tersebut merekam dua orang wanita yang masuk ke area wihara sekitar pukul 19.30 WIB.
    Dua orang itu langsung masuk ke area altar dan lalu memperhatikan kondisi sekitar.
    Mereka tidak langsung beraksi karena terdapat sejumlah umat yang sedang beribadah.
    “Tertangkap CCTV, ada dua orang wanita masuk wihara pada 19.30 WIB, masuk ke area altar, melihat kondisinya, ada yang sembayang juga, ditunggu yang sembayang keluar, dan dua wanita itu mengambil kedua rupang pengawal di altar. Jadi, sekitar 20 menit ada di dalam,” kata Yeni saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi pada Senin (13/1/2025) siang.
    Setelah altar kosong, kedua wanita ini langsung memasukkan dua rupang dewa berukuran sekitar 30 sentimeter ke dalam tas berwarna merah.
    Keduanya keluar secara terpisah, yakni wanita berpakaian hitam terlebih dahulu, dan wanita berpakaian berwarna merah.
    Bahkan, satu wanita yang menggunakan pakaian berwarna merah tampak beribadah sejenak sebelum meninggalkan wihara.
    Pihak wihara tidak mengenali kedua wanita ini karena menggunakan masker dan topi.
    Namun, berdasarkan ciri fisik, diduga kedua wanita ini berbeda usia.
    Satu wanita yang menggunakan baju hitam berusia 20 tahun, dan wanita yang berwarna merah berusia 50-60 tahun.
    Yeni mengungkapkan bahwa pihak wihara dan seluruh umat bersedih karena keduanya sakral dan tak bisa dilepaskan dalam prosesi beribadah.
    Yeni berharap dua wanita yang mencuri terketuk hatinya untuk mengembalikan rupang tersebut.
    Yeni bersama pengurus lainnya telah melaporkan kasus ini kepada Polres Cirebon Kota dan berharap agar petugas segera mengungkap kasus tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi tembak kaki dua pencuri sepeda motor di Kelapa Gading

    Polisi tembak kaki dua pencuri sepeda motor di Kelapa Gading

    dua pelaku ini melakukan perlawanan kepada petugas saat ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Petugas kepolisian terpaksa menembak kaki dua pelaku pencurian sepeda motor berinisial AS (32) dan BG (29) yang menjalankan aksinya dua lokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, karena melakukan perlawanan.

    “Kami terpaksa melakukan tindakan terukur karena dua pelaku ini melakukan perlawanan kepada petugas saat ditangkap,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra didampingi Kanit Reskrim AKP Emir Maharto Bustarosa saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan kedua pelaku ini merupakan komplotan pencurian yang kerap beraksi di sejumlah wilayah baik di Kelapa Gading maupun di luar daerah setempat.

    “Kami baru menangkap dua pelaku dan masih ada tiga pelaku yang masih dalam pengejaran,” kata dia.

    Kompol Seto mengatakan para pelaku menjalankan aksi kejahatannya di dua lokasi, yakni di Jalan Kelapa Nias Pegangsaan Dua, Kelapa Gading dan di depan Cafe Roti Geboy, Kelapa Gading Barat Jakarta Utara, pada (8/12) sekitar jam 06.15 WIB dan 07.30 WIB.

    “Para pelaku ini menjalankan aksi mereka di pagi hari karena situasi dinilai aman dan tidak ramai,” kata dia.

    Ia mengatakan pelaku berinisial AS berperan mengambil barang sedangkan pelaku BG berperan mengawasi keadaan sekeliling dengan berbekal senjata air softgun.

    “Aksi pelaku ini terekam kamera CCTV dan kami memulai penyelidikan setelah adanya dua laporan polisi,” kata dia.

    Ia mengatakan modus para pelaku dengan merusak motor milik korban, menarik kabel kontak, kemudian memasang soket buatan di jalur kontak motor yang menyebabkan mesin motor dapat menyala, kemudian merusak stang, lalu membawa kabur.

    “Dua motor milik korban yakni Honda Beat B 3840 EVU dan Beat Deluxe B 4260 UDK. Sedangkan motor yang dijual dari hasil curian Rp. 3.500.000, dan uangnya dibagi rata,” kata dia

    Kedua tersangka yang ditangkap pada Rabu (8/1) di dua lokasi dan polisi menyita beberapa barang bukti berupa senjata air softgun serta peluru gotri, enam kunci kontak imitasi, flashdisk berisi rekaman video CCTV, enam plat nomor.

    Adapun pasal yang disangkakan, pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana kurungan maksimal tujuh tahun.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologis Wanita Sorong Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pantai Saoka, Ada 27 Luka Tusuk di Tubuhnya – Halaman all

    Kronologis Wanita Sorong Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pantai Saoka, Ada 27 Luka Tusuk di Tubuhnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SORONG – Kesya Irena Yola Lestaluhu, wanita berusia 20 tahun ditemukan tewas tanpa busana di Pantai Saoka, Distrik Maladumes, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (12/1/2025) pagi.

    Korban tercatat sebagai warga Jalan Danau Tigi, Kelurahan Rufei, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong.

    Berdasarkan keterangan ibu korban dan sejumlah saksi terungkap kronologis gadis asal Sorong tersebut pergi dari rumah hingga ditemukan tewas di Pantai Saoka.

    Ibu korban, Amina Latale mengatakan sebelum ditemukan tewas, putrinya sempat menerima telepon dari temannya pada Sabtu (11/1/2025) malam sekira pukul 23.00 WIT.

    Setelah itu, Kesya pun pamit kepada orang tuanya untuk menemui temannya di Pantai Saoka pada Minggu (12/1/2025) dini hari sekira pukul 01.00 WIT.

    “Dia keluar rumah pada pukul 01.00 WIT,” kata Amina Latale, Minggu siang dikutip dari Tribunsorong.com.

    Amina mengaku dirinya sempat melarang putrinya keluar rumah karena hari sudah malam.

    “Saya awalnya sudah larang dia keluar, karena sebelumnya mereka juga sudah ke Suprau sore hari,” ujar Amina.

    “Saya sudah bilang, Kesya jangan jalan, ini sudah larut. Dia (korban, red) bilang saya jalan pakai mobil,” lanjut dia.

    Larangan tersebut rupanya tidak diindahkan almarhum, karena temannya tetap ingin menjemput pada malam itu.

    Korban pun duduk di depan rumah menunggu jemputan kemudian pergi ke lokasi yang telah disebutkan, yakni kawasan Pantai Saoka.

    Pagi harinya, warga di sekitar Pantai Saoka pun menemukan jasad Kesya sekira pukul 10.00 WIT.

    Informasi yang dihimpun TribunSorong.com penemuan jenazah berawal dari seorang anak yang berjalan di sekitar Pantai Saoka pada Minggu pagi.

    Anak tersebut kemudian melihat jasad perempuan dalam posisi telentang di tepi pantai.

    Ia pun segera berlari ke darat lalu memberitahukan kejadian itu kepada warga sekitar.

    Kabar tersebut membuat warga ramai datang ke lokasi yang tak lama berselang petugas kepolisian pun tiba di tempat kejadian perkara (TKP).

    Setelah proses olah TKP selesai, jasad dimasukkan ke kantong jenazah lalu dievakuasi ke RSUD Sele Be Solu guna pemeriksaan lebih lanjut.

    27 Luka Tusuk di Tubuh Korban

    Amina mengungkap berdasarkan keterangan dokter yang memeriksa jasad putrinya, didapati ada 27 luka tusuk di tubuh Kesya.

    “Menurut keterangan dokter, ada bekas luka tusukan sebanyak 27 titik di tubuhnya,” ujar Amina kepada TribunSorong.com. 

    Ia menyebut, luka paling banyak berada di punggung serta dada.

    Amina berharap jajaran Polresta Sorong Kota menangkap serta menghukum pelaku yang telah berbuat kejam kepada putrinya.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota AKP Arifal Utama mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi dalam kasus dugaan pembunuhan ini.

    “Kami sudah periksa kurang lebih lima orang saksi semalam di Polresta Sorong Kota,” ujar Arifal kepada TribunSorong.com, Senin (13/1/2025).

    Ia menegaskan, hingga kini kelima orang yang diperiksa penyidik Polresta Sorong Kota masih status saksi.

    Kelima orang yang diperiksa berasal dari keluarga hingga teman Kesya Irena Yola Lestaluhu di Kota Sorong.

    “Kalau terkait calon tersangka memang nanti kita tunggu saja, sebab harus hati-hati tidak sembarangan,” katanya.

    Sementara itu, Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy Perdana Yudianto mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap siapa pelaku di balik tewasnya Kesya.

    “Kami belum bisa mengarah langsung ke pelaku, tapi hanya mau memastikan pelaku yang bunuh disertai bukti,” ujar Happy kepada awak media di Polresta Sorong Kota.

    Hingga kini, penyidik masih mendalami terkait dugaan pelaku pembunuh Kesya Irena Yola Lestaluhu.

    Pihaknya juga masih menunggu hasil visum dokter terkait luka tusuk di tubuh Kesya Irena Yola Lestaluhu.

    “Kalau keterlibatan sih saya belum arah ke sana (pelaku), sebab kami masih fokus periksa saksi,” katanya.

    Ia menyatakan, setelah pemeriksaan pihaknya akan memaparkan konstruksi hingga fakta terkait kasus di Pantai Saoka itu.

    Selain itu, pihaknya juga telah amankan beberapa barang bukti mulai pakaian, visum hingga CCTV di lokasi.

    “Saya tidak mau berandai-andai dalam kasus ini, kami tetap profesional saja kalau ada tindak pidana pasti ada pelakunya tunggu saja,” ucapnya.

    (Tribunnews.com/ Tribunsorong.com/ Safwan)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul Polisi Buka Suara soal Pelaku Eksekutor Wanita di Pantai Saoka Kota Sorong Papua Barat Daya

  • Mayat bocah di Bekasi, Polisi: Korban dianiaya usai muntah-muntah

    Mayat bocah di Bekasi, Polisi: Korban dianiaya usai muntah-muntah

    Setelah membeli minyak kayu putih tersangka SD langsung mengoleskan ke hidung dan perut korban namun korban tetap tidak sadar

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menjelaskan jenazah bocah laki-laki berinisial RMR (3,9 tahun) yang ditemukan di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Senin (6/1) sebelumnya dianiaya orang tuanya karena muntah di minimarket.

    “Pada 5 Januari 2025 sekira pukul 21.30 WIB berawal dari korban (anak kandung) muntah-muntah di teras minimarket tempat para tersangka AZR (19) dan SD (22) biasa mengemis,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra saat konferensi pers di Jakarta, Senin.

    Wira menjelaskan atas perbuatan korban tersebut AZR dan SD ditegur oleh salah satu karyawan minimarket dan dimintai pertanggungjawaban.

    “Karena merasa malu, korban dibawa ke tempat istirahat nya di sekitar ruko kosong (TKP). Kemudian para tersangka mengeroyok dan menganiaya korban,” jelasnya.

    Wira menambahkan AZR sebagai ayah anak tersebut melakukan pemukulan kebagian dada korban sebanyak satu kali, menendang kebagian dada korban sebanyak satu kali, menendang bagian wajah/kepala korban sebanyak satu kali yang membentur ke roling door, menampar pipi korban sebanyak dua kali.

    “Kemudian SD sebagai ibu anak tersebut melakukan pemukulan dengan cara menampar kebagian mulut korban sebanyak dua kali, menampar pada bagian pipi korban sebanyak satu kali, mencubit paha sebanyak tiga kali,” katanya.

    Wira juga menambahkan sebelumnya anak korban sering mendapat kekerasan dari para tersangka dengan cara dipukul di bagian kepala, badan dan dibakar/sundut rokok karena buang air besar di celana tidak pernah memberitahukan walaupun sudah dibilang berkali-kali.

    “Kemudian saat korban sudah tidak berdaya dengan menunjukkan adanya sesak nafas, tersangka AZR menyuruh tersangka SD pergi ke warung untuk membeli minyak kayu putih. Setelah membeli minyak kayu putih tersangka SD langsung mengoleskan ke hidung dan perut korban namun korban tetap tidak sadar, selanjutnya tersangka beristirahat dan berharap korban akan sadar keesokan harinya,” kata Wira.

    Selanjutnya saat pagi harinya tanggal 6 Januari sekitar pukul 06.00 WIB tersangka SD bangun dan melihat korban sudah tidak bernafas dan tangan serta kaki sudah dingin dan kaku, akhirnya mereka meletakkan mayat anaknya di sebuah Ruko Kampung Jatibaru RT 001 RW 001 Kelurahan Setiadarma Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

    “Usai penemuan mayat tersebut tim melakukan serangkaian olah TKP, observasi, terhadap saksi di sekitar TKP serta melakukan penelusuran CCTV jalur pergi tersangka,” ucap Wira.

    Selanjutnya berdasarkan hasil penelusuran CCTV beserta analisa kepolisian tim berhasil mengidentifikasi tersangka, kemudian pada hari Rabu tanggal 8 Januari 2025 sekitar jam 21.27 WIB, Tim berhasil menangkap para tersangka yang berada di SPBU Darussalam 3, Jalan Raya Pangulah, Pangulah Utara, Kecamatan Kota Baru, Karawang, Jawa Barat.

    Keduanya dikenakan dengan pasal 76C Jo. pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 170 ayat (2) ke 3e KUHP dan atau pasal 351 ayat (3) KUHP.

    “Diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun, ” kata Wira.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sosok Terduga Penusuk yang Tewaskan Sandy Permana: Dikenal Pendiam, Dulunya Kru Film – Halaman all

    Sosok Terduga Penusuk yang Tewaskan Sandy Permana: Dikenal Pendiam, Dulunya Kru Film – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap sosok terduga pelaku penusukan yang menewaskan aktor Sandy Permana di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025).

    Sebagaimana diketahui, Sandy Permana ditemukan tergeletak dengan luka tusuk di pinggir jalan dekat rumahnya di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Minggu sekitar pukul 07.30 WIB.

    Terduga pelaku yang saat ini masih buron diketahui merupakan tetangga Sandy Permana dan saling mengenal.

    Amelia, kakak ipar Sandy Permana, mengungkap sosok hingga profesi terduga pelaku penusukan yang menewaskan pemeran Arya Soma dalam sinetron Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir itu.

    Amelia juga membeberkan hubungan antara terduga pelaku dengan korban.

    Rupanya, terduga pelaku yang masih tetangga korban adalah sama-sama bekerja di industri perfilman seperti Sandy Permana.

    “Dia (pelaku) kru film. Dulunya itu biasa di layar lebar. Saya terakhir bertemu terakhir pelaku itu di Tukang Bubur Naik Haji, dia soundman-nya,” ujar Amelia dilansir TribunnewsBogor.com, Senin (13/1/2025).

    Amelia, kakak ipar aktor Sandy Permana ungkap sosok terduga pelaku penusukan yang menewaskan pemeran Arya Soma di Bekasi, Minggu (12/1/2025). (Kolase YouTube Kompas TV/Instagram)

    Meski tak mengenal baik terduga pelaku, Amelia menyebut tahu soal sosok orang yang membunuh adik iparnya.

    Menurut Amelia, terduga pelaku dikenal di lingkungan sebagai sosok yang pendiam.

    “Pelaku itu orangnya enggak banyak bicara. Enggak ada komunikasi sama kita, emang orangnya pendiam,” sebut Amelia.

    Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan mengecek rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

    Hasilnya, terduga pelaku penusukan Sandy Permana adalah warga setempat dan korban juga mengenalnya.

    “Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas dan buru pelakunya,” jelas Onkoseno, Minggu.

    Onkoseno mengungkap, berdasarkan hasil olah TKP, terdapat sejumlah luka tusuk pada area vital tubuh korban seperti leher, dada, dan perut, akibat senjata tajam.

    “Saat ini Reskrim Metro Bekasi sedang mendalami dan mencari pelaku,” terangnya.

    Terduga Pelaku Diduga Dendam

    Ketua RT 05 Desa Cibarusah Jaya, Sudarmadji, menyebut antara terduga pelaku dengan korban sempat terjadi percekcokan.

    Percekcokan mereka bermula dari perbedaan pendapat dalam rapat warga pada bulan Oktober 2024 lalu.

    Saat rapat, terduga pelaku tidak senang atas pernyataan dari Sandy Permana, hingga terjadilah debat dan cekcok dalam rapat warga tersebut.

    “Awalnya hanya saling tuding, cekcok di forum,” sebut Sudarmadji, Minggu, dikutip dari TribunBekasi.com.

    Sandy Permana pun tidak terima dengan pernyataan terduga pelaku yang ditujukan terhadapnya di dalam rapat warga itu.

    Sang aktor kelahiran 1979 itu pun sempat akan melayangkan somasi kepada tetangganya tersebut. Namun, rencananya itu batal dilakukan.

    “Masalah dianggap selesai saat itu,” kata Sudarmadji.

    Menurut Sudarmadji, terduga pelaku masih menyimpan dendam kepada Sandy Permana sehingga terjadilah peristiwa penusukan ini.

    “Kita enggak tahu ada kejadian(penusukan). Kita kira masalah sudah selesai,” terangnya.

    Saat ditanya apa yang menjadi pemicu cekcok dalam rapat warga tersebut, Sudarmadji enggan mengungkapkan lebih lanjut.

    Meski begitu, Sudarmadji mengatakan bahwa bahwa persoalan lingkungan warga di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, yang menjadi akar masalahnya.

    “Soal urusan lingkungan warga perumahan,” tuturnya.

    Sudarmadji juga menceritakan detik-detik terjadinya peristiwa tragis yang menewaskan Sandy Permana.

    Diungkapkan Sudarmadji, penusukan terjadi saat korban dalam perjalanan pulang setelah mengurus ternak yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. 

    “Saat di tengah perjalanan, korban sedang mengendarai sepeda listrik diadang pelaku dan langsung menikam korban dengan membabi buta.” 

    “Jadi lagi pulang naik sepeda listrik abis kasih makan ternak langsung ditusuk,” ungkap Sudarmadji.

    Sandy Permana sempat dilarikan ke RSUD Cileungsi di daerah Bogor untuk mendapat pertolongan medis, namun sayang nyawanya tidak terselamatkan akibat kehabisan darah.

    “Ada warga dari RT lain yang mengetahui kejadian itu (penikaman), korban dan pelaku saling mengenal. Pelaku langsung kabur,” paparnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Profesi Pembunuh Aktor Sinetron Mak Lampir Terkuak, Anak Sandhy Permana Histeris: Ayahku Enggak Mati

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/khairunnisa) (Tribunbekasi.com/Muhammad Azzam/Ichwan Chasani)

  • KIHT Lombok Tengah dapat suntikan dana Rp3 miliar di 2025

    KIHT Lombok Tengah dapat suntikan dana Rp3 miliar di 2025

    Kami sedang mengurus izin pita cukai, setelah itu baru bisa KIHT itu difungsikan

    Lombok Tengah (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalokasikan anggaran Rp3 miliar pada tahun ini untuk melanjutkan proyek pembangunan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) yang ada di Desa Barebali, Kecamatan Batukliang.

    “Tahun ini disiapkan anggaran Rp3 miliar untuk menyelesaikan KIHT tersebut,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah Baiq Yuliana Sapriani di Lombok Tengah, Senin.

    Ia mengatakan, anggaran Rp3 miliar tersebut digunakan untuk penataan halaman atau pengerjaan aspal, pemasangan CCTV dan mebeler.

    “Setelah itu selesai dikerjakan, baru bisa dioperasikan,” katanya.

    Ia mengatakan, proses pembangunan KIHT untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat itu menggunakan sistem multi year, sehingga anggaran yang dialokasikan itu dilakukan secara bertahap sejak 2022, 2023 dan 2024 serta 2025.

    Pada 2022, alokasi pembangunan KIHT ini Rp5 miliar untuk pembangunan gedung pelelangan. Kemudian pada 2023, alokasi anggaran Rp4,3 miliar untuk pembangunan gedung produksi dan kantor pengelola.

    Sedangkan pada 2024, dialokasikan Rp5 miliar untuk pembangunan gedung bea cukai dan tembok keliling.

    “Artinya pembangunan fisik KIHT itu telah rampung,” katanya.

    Ia mengatakan, untuk pengoperasian KIHT tersebut,. pihaknya masih menunggu izin dari Bea Cukai dan saat ini sedang dalam proses.

    “Kami sedang mengurus izin pita cukai, setelah itu baru bisa KIHT itu difungsikan,” katanya.

    Ia mengatakan KIHT ini dibangun untuk memberikan kemudahan bagi pelaku industri rokok di Lombok Tengah, karena jika mereka mengurus izin usaha secara mandiri proses cukup lama.

    Oleh karena itu, pemerintah daerah menyiapkan fasilitas tempat pelaku usaha industri rokok di Lombok Tengah dengan membangun KIHT.

    Pewarta: Akhyar Rosidi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • RS Polri temukan kekerasan benda tajam pada jenazah Sandy Permana

    RS Polri temukan kekerasan benda tajam pada jenazah Sandy Permana

    Sudah ada yang kita identifikasi

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan temuan adanya kekerasan benda tajam dan tumpul usai melakukan autopsi jenazah aktor Sandy Permana yang pernah berperan sebagai Arya Soma dalam sinetron Mak Lampir.

    “Terdapat kekerasan (benda) tajam dan tumpul pada jenazah,” kata Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Bhayangkara Kombes Pol Hery Wijatmoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Hery menyebut, jenazah sudah selesai dilakukan pemeriksaan dan langsung dibawa pulang oleh keluarga.

    “Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi) pada Minggu, masuk sekitar pukul 14.00 WIB lebih dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang,” ucap Hery.

    Aktor Sandy Permana yang pernah berperan sebagai Arya Soma dalam sinetron “Mak Lampir” ditemukan warga telah bersimbah darah di wilayah Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (12/1).

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menjelaskan korban yang sedang sekarat ditemukan oleh tetangganya.

    “Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong. Dan ketika kita lakukan pengecekan, pada korban memang ada beberapa luka tusuk,” kata Onkoseno di Jakarta, Minggu (12/1).

    Polisi pun telah melakukan penyisiran kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian. Polisi juga tengah memburu seorang terduga pelaku.

    “Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang sedang kita lakukan pencarian. (Terduga pelaku) Satu orang,” ujar Onkoseno.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Buru Pelaku Penusukan Pemain Sinetron Mak Lampir

    Polisi Buru Pelaku Penusukan Pemain Sinetron Mak Lampir

    GELORA.CO -Polres Metro Bekasi dan Polsek Cibarusah memburu pelaku penusukan Sandy Permana (45), aktor laga dalam sinetron Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir di Komplek Perumahan TNI/ Polri di Desa Cibarusah Jaya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Minggu 12 Januari 2025.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan pengecekan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

    Hasilnya, terduga pelaku merupakan warga setempat dan korban juga saling mengenal dengan pelaku.

    “Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas dan buru pelakunya,” kata Onkoseno.

    Onkoseno mengatakan, hasil olah TKP ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban dari senjata tajam.

    “Saat ini Reskrim Metro Bekasi sedang mendalami dan mencari pelaku,” kata Onkoseno

  • Artis Sandy Permana Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bekasi

    Artis Sandy Permana Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bekasi

    JAKARTA – Artis Sandy Permana, yang dikenal lewat perannya dalam sinetron “Mak Lampir”, ditemukan tewas bersimbah darah di wilayah Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu  12 Januari.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengungkapkan bahwa korban ditemukan dalam keadaan sekarat oleh tetangganya. Sandy segera dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Ketika kami lakukan pengecekan, pada tubuh korban ditemukan beberapa luka tusuk,” ujar Onkoseno saat dihubungi. Ia menjelaskan bahwa luka-luka tersebut terletak di bagian dada, perut, dan leher belakang.

    Meskipun saat ditemukan Sandy masih sadar, ia akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Polisi kemudian melakukan penyisiran rekaman kamera pengawas (CCTV) yang berada di sekitar lokasi kejadian dan saat ini tengah memburu seorang terduga pelaku.

    “Sudah ada yang kita identifikasi, sekarang sedang dalam proses pencarian,” kata Onkoseno, menambahkan bahwa satu orang terduga pelaku tengah diburu oleh pihak kepolisian.

    Peristiwa ini mengejutkan banyak pihak, terutama para penggemar Sandy Permana yang mengenalnya sebagai salah satu artis terkenal di dunia sinetron Indonesia. Polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap motif di balik pembunuhan tersebut dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab.

  • Status Terakhir Aktor Sandy Permana Sebelum Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

    Status Terakhir Aktor Sandy Permana Sebelum Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

    GELORA.CO – Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan. Aktor Sandy Permana yang pernah berperan dalam sinetron ‘Mak Lampir’ ditemukan tewas bersimbah darah di wilayah Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (12/1/2025).

    Dalam status terakhirnya di Instagram dua pekan lalu, Sandy menulis ‘Libur telah tiba’. Ia mengunggah video anak perempuan yang bermain di sawah dan saluan air.

    “Takut ayah,” kata bocah perempuan itu yang sedang mencebur melintas di kubangan air irigasi.

    “lihat ayah,” ujar suara di rekaman video tersebut.

    Video tersebut sudah dilihat lebih dari 17 ribu pemirsa. Banyak netizen yang bertanya-tanya apakah akun benar punya korban. Ada juga yang mendoakan Sandy dan berduka atas insiden yang terjadi. 

    Dari penelusuran Republika di akun tersebut, Sandy pernah mengunggah statusnya dan cuplikan video di salah satu televisi nasional pada 2018 lalu. Sandy bermain di film Mak Lampir. 

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menjelaskan bahwa korban yang sedang sekarat ditemukan oleh tetangganya.

    “Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong. Dan ketika kita lakukan pengecekan, pada korban memang ada beberapa luka tusuk,” kata Onkoseno di Jakarta.

    Meskipun masih sadar saat ditemukan warga, nyawa Andy pun tak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit. “Ada beberapa luka tusuk, di dada, di perut, terus di leher belakang,” ujar Onkoseno.

    Polisi pun telah melakukan penyisiran kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian. Polisi juga tengah memburu seorang terduga pelaku

    “Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang sedang kita lakukan pencarian. (Terduga pelaku) Satu orang,” katanya.