Produk: CCTV

  • Fakta Rekaman CCTV Tewasnya Purnawirawan TNI di Perairan Marunda, Mobil yang Tercebur Masih Dicari – Halaman all

    Fakta Rekaman CCTV Tewasnya Purnawirawan TNI di Perairan Marunda, Mobil yang Tercebur Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Metro Jaya memastikan jasad pria yang ditemukan di perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, merupakan purnawirawan TNI.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan petugas telah mendatangi rumah keluarga korban untuk identifikasi.

    “Tim Gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya sudah menemui keluarga korban terkait penanganan lanjutan,” ucapnya.

    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban sempat mengendarai mobil bernopol B 1606 LB dan terekam kamera CCTV.

    “Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polsek Kawasan Kali Baru telah melakukan penelusuran CCTV yang diduga merupakan tempat kejadian perkara (TKP),” tuturnya.

    Mobil Toyota Vios yang dikendarai korban masuk ke Dermaga KCN Marunda pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 00.35 WIB.

    “⁠Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” lanjutnya.

    Hingga kini penyidik masih mencari keberadaan mobil yang ikut tercebur ke laut.

    “Penyidik masih bekerja. Kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ujarnya.

    Dalam olah TKP, ditemukan kartu keanggotaan TNI dan BIN dengan identitas Brigjen (Purn.) TNI HO (76).

    Nelayan menjadi orang yang pertama kali menemukan jenazah.

    Jasad pria diduga purnawirawan TNI tersebut tampak mengambang mengenakan pakaian bermotif belang.

    Nelayan kemudian melaporkan temuan ini kepada kepolisian.

    Salah satu warga bernama Jumeri mengaku sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda saat proses evakuasi jenazah.

    “Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” tuturnya.

    Ia sempat mendengar kabar ada mobil yang ikut tercebur ke laut.

    “Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu.” 

    “Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” lanjutnya.

    Jenazah telah dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk proses pemeriksaan.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jenazah Pria Lansia Mengapung di Laut Marunda, Ada Temuan Identitas Jenderal Purnawirawan

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)

  • Dua Remaja Pelaku Kekerasan di Cianjur Menyerahkan Diri ke Polisi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Januari 2025

    Dua Remaja Pelaku Kekerasan di Cianjur Menyerahkan Diri ke Polisi Bandung 15 Januari 2025

    Dua Remaja Pelaku Kekerasan di Cianjur Menyerahkan Diri ke Polisi
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Dua remaja pelaku kekerasan yang mengakibatkan tewasnya seorang remaja di Kabupaten
    Cianjur
    , Jawa Barat, telah menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
    Kedua pelaku tersebut, yang berinisial A (16) dan M (16), sebelumnya sempat buron dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Cianjur.
    Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengungkapkan bahwa kedua pelaku datang menyerahkan diri dengan didampingi oleh orangtua masing-masing.
    “Ya, betul. Pelaku A menyerahkan diri pada Minggu (12/1/2025) malam, dan keesokan harinya disusul oleh M yang juga menyerahkan diri,” ujar Tono saat dihubungi melalui telepon pada Selasa (14/1/2025) malam.
    Dengan
    penyerahan diri
    tersebut, jumlah pelaku yang telah diamankan dalam kasus ini menjadi enam orang, di mana lima di antaranya masih di bawah umur.
    “Pelaku M berperan sebagai joki motor yang mengejar korban, sedangkan A yang memboncengnya membawa senjata tajam,” jelas Tono.
    Saat ini, para pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik untuk menggali motif di balik aksi kekerasan tersebut serta kemungkinan keterlibatan pelaku lainnya.
    “Walaupun para pelaku ini masih di bawah umur, mereka tetap memenuhi unsur pidana. Proses hukum mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya.
    Sebelumnya, diberitakan bahwa tiga remaja mengalami kecelakaan di Jalan Suroso, Cianjur, pada Rabu (8/1/2025) malam.
    Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, sepeda motor yang ditumpangi korban terlihat dikejar oleh sejumlah sepeda motor lain sebelum akhirnya menabrak pembatas trotoar.
    Salah seorang penumpang tewas di lokasi kejadian, sementara dua korban lainnya mengalami luka sabetan senjata tajam di punggung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Penjelasan Imigrasi soal Turis Arab Berkelahi dengan Marbut di Puncak Bogor
                        Bandung

    2 Penjelasan Imigrasi soal Turis Arab Berkelahi dengan Marbut di Puncak Bogor Bandung

    Penjelasan Imigrasi soal Turis Arab Berkelahi dengan Marbut di Puncak Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh insiden
    baku hantam
    antara seorang
    turis Arab
    dan seorang marbut di pelataran
    Masjid Al Muqsit
    , Desa Tugu Utara, Cisarua,
    Puncak Bogor
    , Jawa Barat.
    Kejadian yang terjadi pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 17.50 WIB ini terekam oleh kamera CCTV dan menjadi viral setelah diunggah di berbagai platform.
    Dalam video tersebut, terlihat turis berbadan besar tersebut melayangkan tendangan ke arah Pak Jenggot, marbut masjid yang sedang bertugas.
    Insiden ini dipicu oleh ketidakpuasan turis Arab tersebut terhadap teguran untuk melepas sepatu sebelum memasuki masjid.
    Meskipun sudah ada peringatan dan rak sepatu di pintu masuk, turis tersebut tetap mengabaikan aturan yang berlaku.
    Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian Imigrasi Kelas 1 Non TPI Bogor, Oktinardo Kansil, menanggapi kejadian ini dengan menegaskan bahwa tindakan turis tersebut telah mengganggu ketertiban umum.
    “Bisa kena Pasal 75 UU No 6 Tahun 2011 tentang tindakan WNA yang menggangu ketertiban umum, itu bisa dikenakan deportasi dan penangkalan,” ujar Ardo saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa (14/1/2025) malam.
    Pihak imigrasi kini tengah melakukan penyelidikan terkait dokumen visa dan izin tinggal turis tersebut.
    “Untuk tindakan kami belum bisa memutuskan karena kami harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada WNA tersebut,” kata Ardo.
    Sementara itu, Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa, menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula ketika Pak Jenggot sedang membersihkan masjid setelah shalat Ashar.
    Ketika melihat turis tersebut masuk tanpa melepas sepatu, ia langsung menegur.
    Namun, teguran tersebut diabaikan, yang kemudian memicu cekcok antara keduanya.
    “Pak Jenggot menyatakan bahwa tidak akan membuat laporan ke kepolisian dan tidak akan melanjutkan permasalahan ini ke meja hukum, dan menerima dengan lapang dada,” kata Eddy.
    Hingga saat ini, pihak imigrasi masih mencari keberadaan turis Arab yang identitasnya belum diketahui.
    Mereka berkoordinasi dengan kepolisian dan masyarakat setempat untuk menemukan turis tersebut, mengingat wajahnya tidak terlihat jelas dalam rekaman CCTV.
    Ardo meminta bantuan masyarakat untuk melapor jika melihat turis asing tersebut. “Jadi harus pelan-pelan dengan bantuan masyarakat di sana juga buat infoin ke kita keberadaan orang asing (turis Arab) tersebut,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lansia Surabaya Ngaku Dibegal dan Dilempar ke Sungai ternyata Fiktif

    Lansia Surabaya Ngaku Dibegal dan Dilempar ke Sungai ternyata Fiktif

    Surabaya (beritajatim.com) – Lansia Surabaya yang viral mengaku menjadi korban begal dan dilempar ke sungai di Jalan Undaan Kulon pada Sabtu (11/01/2025) kemarin ternyata bukanlah korban kejahatan.

    Pria asal Blora, Jawa Tengah itu merangkai cerita menjadi korban pembegalan lantaran malu ditemukan warga tercebur di sungai.

    Kapolsek Genteng, AKP Grandika Indera Waspada mengatakan dari hasil pemeriksaan CCTV di lokasi, tidak nampak Suli (57) menjadi korban kejahatan begal. Ia nampak berjalan ke arah sungai lalu terpeleset dan masuk ke dalam.

    “Bahwa hasil analisa CCTV, pada hari Sabtu 11 Januari 2025 pukul 23.00 wib, pada titik TKP sesuai pengakuan pelapor, tidak terdapat peristiwa curas di jl. Undaan Surabaya,” kata Grandika, Selasa (14/01/2025).

    Setelah ditunjukan hasil kamera CCTV, Suli (57) mengakui bahwa ia bukan korban begal seperti pengakuan sebelumnya kepada media dan warga sekitar. Ia mengaku memiliki penyakit mata katarak sehingga pandangannya tidak begitu jelas apalagi saat malam hari.

    “Pelapor (Suli) seolah melihat jembatan kecil di sungai. Padahal tidak ada jembatan. Ketika melangkah ya terjatuh ke dalam sungai. Hal itu karena pelapor punya penyakit mata (katarak),” tuturnya.

    Sementara itu, Suli juga mengakui kesalahannya. Ia menceritakan saat itu ia sedang jalan di Undaan Kulon usai pulang kampung dari Blora, Jawa Tengah. Ia berangkat dari Blora menggunakan Kereta Api (KA) tujuan Stasiun Pasar Turi.

    Dari stasiun, Suli berjalan kaki menuju ke proyek tempat kerjanya di Mulyorejo. Saat di Jalan Undaan Kulon, ia menyeberang jalan dari barat ke timur. Takut tertabrak kendaraan, ia berinisiatif untuk berlari.

    “Saat itu hujan, jadi jalannya tidak kelihatan dan licin. Saya tak melihat sungai akhirnya jatuh,” ujar Suli.

    Beberapa menit tak sadarkan diri, ketika tersadar Suli lalu meminta tolong warga sekitar. Warga yang membantu mengira ia menjadi korban begal. Hal itu diperkuat dari pernyataannya yang menyebut jika baru saja dibegal.

    “Setelah laporan dan beritanya viral itu, saya baru sadar jika telah membuat gaduh warga Surabaya. Makanya saya ke Polsek untuk membuat klarifikasi. Untuk HP saya ada di desa, ketinggalan pak,” pungkasnya. (ang/ted)

  • Misteri Kematian Brigjen TNI di Marunda, Apa yang Terjadi?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Januari 2025

    Misteri Kematian Brigjen TNI di Marunda, Apa yang Terjadi? Megapolitan 15 Januari 2025

    Misteri Kematian Pensiunan Brigjen TNI di Marunda, Apa yang Terjadi?
    Editor

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sosok Hendrawan Ostevan, seorang purnawirawan Brigjen TNI, ditemukan tewas mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).
    Penemuan ini menyisakan misteri besar, terutama setelah rekaman CCTV menunjukkan mobilnya tercebur ke laut pada dini hari.
    Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab di balik kematian yang mengejutkan ini.
    Saat ditemukan, Hendrawan mengenakan kaus berkerah belang-belang dan celana jins hitam.
    Sebuah dompet hitam berisi kartu purnawirawan TNI dan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN) juga ditemukan bersamanya.
    Identitas ini mengungkap masa lalu Hendrawan sebagai tokoh militer dan intelijen.
    Pengamat intelijen dan mantan juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, mengonfirmasi bahwa Hendrawan pernah menjabat sebagai Kepala Subharian di LP2KB BIN.
    “Dulu (di BIN) sebagai Kepala Subharian (Kashar) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB),” kata Wawan, Selasa (14/1/2025).
    Rekaman CCTV menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan. Mobil Toyota Vios B 1606 LB yang dikendarai Hendrawan terlihat memasuki Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB.
    Mobil tersebut kemudian melaju hingga ujung dermaga sebelum tercebur ke laut di area Kade 07-08.
    “Kami belum bisa simpulkan (memang berniat menceburkan diri atau tidak), masih dalam penyelidikan,” ujar Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya.
    Hingga kini, polisi tengah mencari kendaraan korban yang diduga masih berada di dasar laut.
    Upaya ini dilakukan untuk mengungkap lebih banyak fakta dari insiden yang menyelimuti misteri ini.
    Di sisi lain, jasad Hendrawan telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan forensik.
    Penyidik juga menggali informasi dari saksi dan bukti di lokasi untuk menjawab berbagai teka-teki dalam kasus ini.
    Kini, kepergian Hendrawan yang pernah menjabat di dunia militer dan intelijen menimbulkan banyak spekulasi.
    Apakah ini kecelakaan, tindakan kriminal, atau alasan lain yang belum terungkap? Polisi terus bekerja untuk menjawab pertanyaan besar ini.
    (Reporter: Baharuddin Al Farisi, Shinta Dwi Ayu | Editor: Larrisa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Mabes TNI Ungkap Identitas Jasad Pensiunan Brigjen TNI yang Ditemukan di Laut Marunda
                        Nasional

    6 Mabes TNI Ungkap Identitas Jasad Pensiunan Brigjen TNI yang Ditemukan di Laut Marunda Nasional

    Mabes TNI Ungkap Identitas Jasad Pensiunan Brigjen TNI yang Ditemukan di Laut Marunda
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Markas Besar (Mabes)
    TNI
    mengungkap identitas dari jasad purnawirawan TNI yang ditemukan mengambang di Laut Marunda, Jakarta Utara pada Jumat, 10 Januari 2025.
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengungkapkan, jasad itu adalah Brigjen TNI (Purn) Hendra
    Hendrawan Ostevan
    .
    “Telah ditemukan jenazah Brigjen TNI (Purn)
    Hendra Hendrawan Ostevan
    di Dermaga PT. KCN Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat, 10 Januari 2025,” kata Kapuspen kepada
    Kompas.com
    , Selasa (14/1/2025) malam.
    Lalu, Kapuspen mengungkap kronologi awal berdasarkan pantauan CCTV di sekitar lokasi kejadian.
    Haroyanto mengatakan, menurut pantauan CCTV, kendaraan Brigjen TNI (Purn) Hendra Hendrawan Ostevan masuk ke dermaga pada Kamis, 9 Januari 2025, dini hari.
    “Berdasarkan pantauan CCTV, kendaraan korban tampak masuk ke dermaga pada Kamis dini hari, sementara penyebab kejadian masih dalam analisis lebih lanjut,” ujarnya.
    Hariyanto menegaskan bahwa Hendra Hendrawan Ostevan sudah tidak lagi aktif sebagai anggota TNI.
    “Yang bersangkutan merupakan purnawirawan TNI (pensiun) dan sudah lama meninggalkan dinas kemiliteran (usia yang bersangkutan sudah 75 tahun/lahir 24 Oktober 1949),” kata Kapuspen.
    Ditanya lebih lanjut apakah Mabes TNI akan mengawal kasus ini atau menyerahkan ke kepolisian, Hariyanto tidak merespons.
    Sebelumnya diberitakan, jasad Hendra Hendrawan ditemukan seorang nelayan berinisial RA (27).
    Kemudian, RA melaporkan kejadian penemuan mayat kepada Bripka AM yang tengah berpatroli di Markas Unit Patroli Marunda.
    “Melaporkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengapung di perairan Pelabuhan Marunda,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).
    Menindaklanjuti laporan tersebut, Bripka AM langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).
    Di sana, dia melihat jasad pria tengah mengapung. Dengan ciri-ciri menggunakan kaus berkerah, celana panjang jeans warna hitam.
    Bersamaan dengan itu, petugas juga menemukan sebuah dompet kulit berwarna hitam lengkap dengan identitas.
    “Selanjutnya dilakukan evakuasi terhadap mayat tersebut ke dermaga AAJ Marunda, dan piket Subdit Gakkum membawa ke RSCM Jakarta guna dilakukan visum,” kata Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Januari 2025

    Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan Megapolitan 15 Januari 2025

    Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Di bawah langit Jakarta Utara pada Jumat (10/1/2025) sore, seorang nelayan muda, RA (27), sedang berlayar mencari ikan di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
    Namun, bukannya ikan yang didapat, RA malah menemukan sesosok jasad seorang pria mengapung di antara riak gelombang.
    Tak menunggu lama, RA melaporkan temuan jasad tersebut kepada Bripka AM, seorang petugas patroli yang tengah bertugas di Markas Unit Patroli terdekat.
    Jasad pria tersebut kemudian diidentifikasi dan diketahui bahwa dia adalah
    Hendrawan Ostevan
    (75), purnawirawan atau pensiunan TNI berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
    Saat jasadnya ditemukan, Hendrawan mengenakan kaus berkerah belang-belang dan celana jins hitam. Sebuah dompet hitam yang ditemukan di tubuhnya memuat dua identitas penting, yakni kartu purnawirawan TNI dan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
    Kepergian Hendrawan mengejutkan banyak pihak. Pengamat intelijen dan mantan juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, mengungkapkan bahwa Hendrawan pernah menjabat sebagai Kepala Subharian (Kashar) di Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB) BIN.
    “Dulu (di BIN) sebagai Kepala Subharian (Kashar) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB),” ungkap Wawan kepada
    Kompas.com, 
    Selasa (14/1/2025).
    Penyebab pensiunan tinggi militer yang pernah bertugas di dunia intelijen ini berakhir di laut masih menyisakan tanda tanya besar.
    Penyelidikan polisi terkait penyebab kematian Hendrawan mengarah pada temuan rekaman CCTV yang memberikan sedikit petunjuk.
    Dalam rekaman tersebut, mobil Toyota Vios bernomor polisi B 1606 LB yang dikendarai Hendrawan terlihat memasuki Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa mobil tersebut melaju hingga ke ujung dermaga di area Kade 07-08 sebelum akhirnya tercebur ke laut.
    “Kami belum bisa simpulkan (memang berniat menceburkan diri atau tidak), masih dalam penyelidikan,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa.
    Polisi kini fokus mencari kendaraan korban yang diduga masih berada di dasar laut. Upaya ini dilakukan untuk mengungkap lebih banyak fakta dari insiden yang menyelimuti misteri ini.
    Apa yang membawa Hendrawan ke Dermaga Marunda pada tengah malam? Apakah ini sebuah kecelakaan nahas atau ada motif lain di balik kejadian ini? Hingga kini, keluarga Hendrawan masih menunggu jawaban pasti.
    Sementara itu, jasad Hendrawan telah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan forensik.
    Di sisi lain, polisi terus menggali informasi dari saksi dan alat bukti yang ada, berharap dapat menyibak tabir misteri kematian sang purnawirawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modus Ajak Kenalan Pria Main ke Kamar Kos, Mahasiswi di Medan Curi Motornya

    Modus Ajak Kenalan Pria Main ke Kamar Kos, Mahasiswi di Medan Curi Motornya

    GELORA.CO – Seorang mahasiswi di Kota Medan, bernama Sintia (21) terlibat sindikat pencurian sepeda motor, dengan modus ajak kenalan korban melalui media sosial, kencan hingga ajak berkunjung ke kamar kos pelaku. 

    Korban sendiri, bernama Surya Dilan (19) yang kehilangan sepeda motor Honda Vario BK 2435 ALT, parkiran minimarket, Jalan Letjen Jamin Ginting, Jumat 10 Januari sekira pukul 00.05 WIB. Kemudian, remaja itu membuat laporan ke Polsek Tuntungan. 

    “Benar, kami menangkap Sintia setelah kami menemukan barang bukti sepeda motor di indekosnya,” sebut Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Eko Sanjaya, Senin 13 Januari 2025.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tuntungan, Iptu Syawal Sitepu menjelaskan berdasarkan laporan korban tersebut, Unit Reskrim Polsek Medan Tuntungan melakukan olah TKP, mengambil rekaman CCTV di minimarket tersebut. 

    Di lokasi kejadian, datang seorang pria menyebutkan pelaku curanmor korban, salah satunya adalah Sinta sendiri. Pria itu, juga mengaku sebagai korban mahasiswi itu.

    “Nah. Korban yang sebelumnya berada di lokasi bilang, si cewek ini dulu pernah jalan sama aku, hilang juga sepeda motorku. Begitulah kata korban. Makanya kita interogasi si Sintia ini dan kita memeriksa handphonenya sudah dihapus dia isi chatnya dengan eksekutor,” jelas Syawal.

    Kemudian, polisi melakukan penggeledahan terhadap kamar kos Sinta di Jalan Bunga N’cole Raya, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Ditentukan barang bukti sebuah sepeda motor.

    “Kemudian saat diinterogasi, ia mengakui perbuatannya terlibat sindikat pencurian motor,” ungkap Syawal. 

    Pada malam itu, sekitar pukul 01.30 WIB. Sinta langsung diamankan dan dibawa ke Polsek Medan Tuntungan untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya. 

    Dalam aksinya, mahasiswi asal Riau ini, bekerja sama dengan pria berinisial S dan I sebagai eksekutor, yang kini masih diburu polisi. Pengakuan Sintia, pelaku S, merupakan kekasihnya yang sudah lama dikenal dan mereka bekerjasama.

    Dalam menjalankan aksinya, Sinta pengakuan kepada petugas kepolisian. Pelaku mengajak kenalan korban melalui media sosial Instagram dan mengajak korban bertemu di kamar indekosnya.

    Sesudah korban datang, kemudian Sintia meminjam sepeda motor korban untuk menduplikat kunci. Selanjutnya kunci yang sudah diduplikat diberikan kepada pelaku S dan I, dan Sintia kembali ke indekos menemui korban.

    Usai pertemuan pertama, sekitar lima hari kemudian, Sintia kembali mengajak korban bertemu. Kali ini mahasiswi ini mengajak korban jalan-jalan, makan ke warung makan di daerah Jalan Haji Misbah.

    Usai makan, ia mengajak korban singgah ke minimarket untuk membeli buah. Namun, sepanjang perjalanan ia sudah berkomunikasi dengan dua eksekutor.

    Setibanya di minimarket, dua eksekutor bermodalkan kunci motor duplikat mengambil kendaraan korban, lalu menyimpannya di kamar kos Sintia.

    “Di perjalanan dia sudah berkomunikasi dengan 2 eksekutor. Jadi kalau nanti sudah singgah ke minimarket, barulah 2 eksekutor ini mengambil sepeda motor korban,” kata Sinta.

    Hasil penyelidikan yang dilakukan Iptu Syawal, Sintia mengaku sudah empat kali terlibat sindikat pencurian sepeda motor. Sinta mengaku 1 kali di wilayah Medan Tuntungan, 1 kali di Kecamatan Sunggal, dan 2 kali di Kecamatan Medan Baru.

    “Yang diakuinya sudah 4 kali mencuri sepeda motor. Modusnya sama,” tutur Syawal.

  • Purnawirawan TNI Tewas Mengambang di Laut Marunda, Mobil Korban yang Tercebur Masih Dicari – Halaman all

    Purnawirawan TNI Tewas Mengambang di Laut Marunda, Mobil Korban yang Tercebur Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad purnawirawan TNI berpangkat Brigjen berinisial HO (76) ditemukan mengapung di laut wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    Jasad korban ditemukan pada Jumat (10/1/2025) lalu. Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian HO.

    “Penyidik masih bekerja,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (14/2/2024), dilansir Tribun Jakarta.

    Ia menyebut, penyidik juga masih mencari mobil korban yang tercebur ke laut.

    “Kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ujar Ade Ary.

    Ia juga menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV, korban tampak mengendarai mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB.

    Saat itu, mobil korban masuk ke Dermaga KCN Marunda sekitar pukul 00.35 WIB.

    “Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” ungkap Ade Ary.

    Diberitakan sebelumnya, dalam proses evakuasi jenazah, petugas menemukan identitas jenderal purnawirawan bintang satu berinisial HO yang melekat di tubuh korban.

    Penemuan jenazah ini dibenarkan oleh salah satu warga bernama Jumeri.

    Pada saat kejadian, Jumeri sedang beraktivitas di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    Ia melihat jenazah pria tersebut dibawa oleh petugas ke atas dermaga.

    “Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).

    Namun, dirinya mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.

    Meski begitu, saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar ada mobil yang ikut tercebur.

    “Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah.”

    “Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu.”

    “Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambungnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Brigjen TNI Tewas Mengapung di Laut Marunda, Mobil Korban yang Tercebur Belum Ditemukan.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • Pensiunan Jenderal TNI Sempat Bawa Mobil Sebelum Tewas di Perairan Marunda

    Pensiunan Jenderal TNI Sempat Bawa Mobil Sebelum Tewas di Perairan Marunda

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi menyampaikan Hendrawan Ostevan atau HO (75) sempat melaju menggunakan mobil sebelum ditemukan tewas di perairan Marunda Jakarta Utara.

    Hendrawan merupakan Purn TNI dengan pangkat terakhir sebagai Brigadir Jenderal. Selain itu, dia juga merupakan mantan anggota BIN.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan informasi itu terungkap dari rekaman CCTV yang diperoleh pihaknya.

    Rekaman itu memuat HO diduga mengendarai mobil sedan Toyota Vios menuju Dermaga Marunda pada 00.35 WIB.

    ⁠”Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan 1 (satu) unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).

    Dia menambahkan, setelah masuk ke Dermaga Marunda, Hendrawan menyusuri pangkalan bongkar muatan atau Kade 07-08 hingga jatuh ke perairan Marunda.

    ⁠”Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, jenazah Hendrawan ditemukan mengambang di perairan Marunda oleh saksi yang berprofesi nelayan berinisial RA pada Jumat (10/1/2025).

    Mayat itu nampak mengenakan kaos berkerah dengan warna belang dan celana panjang jeans. Jasad itu dievakuasi ke RSCM Jakarta untuk dilakukan visum dan penyelidikan lebih lanjut.