Produk: CCTV

  • 3 Kemungkinan Penyebab Meninggalnya Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda – Halaman all

    3 Kemungkinan Penyebab Meninggalnya Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Mobil purnawirawan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan telah ditemukan di Perairan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025), pukul 08.55 WIB

    Mobil itu tepatnya ditemukan pada radius sekitar 5 meter dari bibir dermaga, sekitar 6 meter dari atas permukaan air.

    Jenazah  Hendrawan Ostevan ditemukan mengapung di laut Marunda tak jauh dari titik jatuhnya mobil 8 hari sebelumnya atau pada Jumat (10/1/2025) sore.

    Jenazah ditemukan oleh nelayan di sekitar laut Marunda.

    Berdasarkan kamera CCTV, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dini hari.

    Penyebab kematian Hendrawan Ostevan masih misterius

    Soal penyebab meninggalnya Hendrawan Ostevan masih misterius.

    Polisi belum memberikan keterangan resmi soal itu.

    Apakah pensiunan jenderal TNI itu diduga bunuh diri atau telah meninggal sebelum mobilnya meluncur bebas masuk ke laut.

    Kaca mobil bisa jadi petunjuk

    Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, melihat mobil kaca yang pecah jadi petunjuk mengungkap penyebab meninggalnya Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan.

    Menurut Adrianus, pecahnya kaca menjadi jawaban mengapa jenazah Hendrawan ditemukan mengapung.

    Sehingga jenazah tidak terkunci di dalam mobil.

    Jika almarhum berniat mengakhiri nyawanya sendiri dengan bunuh diri, Adrianus memperkirakan seharusnya jenazah tetap berada di dalam mobil.

    Kemungkinan itu terbuka sebab bisa saja almarhum keluar dari dalam mobil bukan karena disengaja.

    Melainkan karena kaca yang pecah membuat jenazah bisa mengapung.

    “Itu memungkinkan jenazah korban keluar dan mengapung.”

    “Tadinya saya berpikir kalau ini adalah satu tindakan bunuh diri, maka dia tidak akan keluar dari mobilnya dan tidak akan tubuhnya mengapung.”

    “Tetapi ketika ternyata kaca pecah dan itu saya kira karena tekanan air, jenazah keluar dan mengapung,” kata Adrianus di Kompas TV, Sabtu (19/1/2025).

    Hasil autopsi menentukan penyebab

    Namun untuk memastikan penyebab kematian karena bunuh diri atau tidak, masih ada hal lain yang masih bisa menjadi petunjuk yakni hasil autopsi.

    Adrianus mengatakan jika menerjunkan mobil ke laut menjadi cara mengakhiri hidup maka seharusnya, Hendrawan masih bernapas saat masuk ke dalam air.

    Kemungkinan lainnya selain dugaan bunuh diri

    Kemungkinan lain bisa saja terjadi, Hendrawan sudah meninggal sejak dalam mobil yang melaju terjun ke laut.

    “Tetapi ketika ternyata kaca pecah dan itu saya kira karena tekanan air, jenazah keluar dan mengapung.”

    “Berdasarkan rekaman kamera pengintai pertama yang diterima TribunJakarta.com, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dini hari.”

    “Rekaman itu memperlihatkan bahwa mobil yang dikendarai korban melaju dalam kecepatan sedang di dermaga yang memang ketika itu masih sepi,” paparnya.

    Analisis ketiga

    Analisis ketiga Adrianus yakni lokasi tewasnya Hendrawan juga menjadi petunjuk.

    “Kalau lihat dari lokasi, tentu ini bukan lokasi yang gampang dicapai sembarang orang.”

    “Kalau ini adalah tindakan bunuh diri, maka ini adalah bunuh diri yang intensional,” ujarnya.

    Terlihat keadaan di dermaga KCN Marunda pada saat kejadian cukup terang.

    Mobil melaju dengan lampu menyala, dari sisi barat menuju ke sisi timur dermaga.

    Mobil itu melaju lurus dan tiba-tiba terlihat terjatuh ke lautan.

    Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV kedua, terlihat posisi terceburnya mobil yang dikendarai Hendrawan berada di belakang sebuah kapal tongkang.

    Mobil itu tampak melaju lurus ke arah laut, sementara di sisi kanannya sebenarnya ada jalan berbelok yang mengarah keluar dermaga.

    Dalam video rekaman CCTV kedua itu juga terekam bahwa mobil tak lagi terlihat setelah terjatuh secara mendadak di belakang kapal tongkang.

    Penyebab Kaca Pecah

    Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengatakan mobil itu ditemukan dalam kondisi semua kacanya pecah.

    “Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya, jadi seperti bumper depannya hancur,” kata Desiana di lokasi.

    Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil itu tenggelam dengan jarak 5 meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.

    Mobil berpelat nomor B 1606 LB itu tenggelam dan tertutup lumpur di lautan sedalam sekitar 6 meter itu.

    “Pada saat diangkat, jadi kondisi kendaraan tersebut berada di dalam lumpur, kemudian kondisinya hanya bisa diraba oleh penyelam itu satu ban, jadi tiga ban lainnya itu ada di bawah lumpur, jadi yang bisa dilihat itu ban, velg, dan sasisnya, jadi itu yang diangkat kemudian pas diangkat juga sudah miring ya, sampai di daratan kita tidak menemukan korban lainnya,” papar Desiana.

    Desiana menduga, pecahnya kaca mobil tersebut karena benturan mobil dengan dasar laut saat terjun.

    “Mungkin setelah terjatuh itu terkena benda di bawah,” kata Desiana.

     

     

     

  • TNI Usut Kepemilikan Senpi yang Digunakan Prada SA saat Aksi Koboi di Kemang

    TNI Usut Kepemilikan Senpi yang Digunakan Prada SA saat Aksi Koboi di Kemang

    loading…

    Denpom Jaya mengusut kepemilikan senjata api yang digunakan Prada SA, Anggota Rindam III/Siliwangi, saat melakukan aksi koboi di Kemang, Jakarta Selatan. FOTO ILUSTRASI/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Denpom Jaya masih memeriksa Prada SA, Anggota Rindam III/Siliwangi yang melakukan aksi koboi saat ribut di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Denpom juga mengusut kepemilikan senjata api yang digunakan Prada SA tersebut.

    “(Terkait kepemilikan senpi) Semua akan kita periksa. Komitmen dari pimpinan apabila ada prajurit yang melanggar dan terbukti akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki R Putra dikutip, Senin (20/1/2025).

    Deki menegaskan, Denpom Jaya masih melakukan pemeriksaan terhadap Prada SA terkait peristiwa tersebut. “Masih tahap pemeriksaan, kita kasih waktu tim untuk memeriksa agar tahu kejadiannya secara berurutan,” katanya.

    Sebelumnya, aksi koboi jalanan terjadi di kawasan Kemang Raya, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2025. Pria yang mengaku-aku sebagai oknum TNI mengacungkan sepi hingga melepaskan tembakan.

    “Keterangan tukang parkir situ awalnya dia (terduga pelaku) kan jalan, mungkin kehalangan karena bubaran (pengunjung) dari Kafe Bablas itu, terus marah ke tukang parkir gitu, ngeluarin kayak diduga senpi, kita belum memastikan senpi atau bukan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Mampang, AKP Iwan pada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

    Peristiwa tersebut viral di media sosial, yang mana terduga pelaku terlibat cekcok saat melintas di kawasan Kemang Raya karena merasa terhalangi mobilnya. Alhasil, dia pun mengacungkan benda diduga senpi tersebut ke arah atas dan melepaskan tembakan.

    “Katanya sih dengarnya begitu, satu kali katanya (melepaskan tembakan ke atas), tapi kita belum memastikan juga. Sejauh ini tak ada (aksi penganiayaan dalam peristiwa tersebut),” tutur Iwan.

    Dalam video yang beredar, pria tersebut mengaku-aku sebagai Anggota Kostrad, hanya saja polisi belum bisa memastikan kebenarannya. Saat ini, polisi tengah mendalami peristiwa tersebut dengan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi dan meminta keterangan saksi.

    Namun belakang, identitas pria yang melakukan aksi koboi mengacungkan senjata api hingga umbar tembakan saat ribut di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, terungkap. Inisialnya Prada SA yang merupakan anggota TNI yang berdinas di Rindam III Siliwangi.

    “Memang benar yang bersangkutan anggota Kodam III/Siliwangi. Bertugas di Rindam III/Siliwangi,” kata Kapendam Siliwangi Kolonel Inf Davy Darma Putra kepada wartawan Minggu (19/1/2025).

    Davy menuturkan, identitas dari oknum tersebut berinisial Prada SA. Saat kejadian oknum tersebut berada di Jakarta dengan alasan urusan keluarga. “(Identitas oknum) Prada SA. Izinnya ada urusan keluarga,” katanya.

    (abd)

  • 6
                    
                        Melacak WN China yang Diduga Selipkan Uang di Paspor dan Lewati Pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta…
                        Nasional

    6 Melacak WN China yang Diduga Selipkan Uang di Paspor dan Lewati Pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta… Nasional

    Melacak WN China yang Diduga Selipkan Uang di Paspor dan Lewati Pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) tengah melacak keberadaan warga negara (WN) China yang diduga menyuap
    petugas Imigrasi
    di
    Bandara Soekarno-Hatta
    .
    Menteri Imipas, Jenderal Polisi (Purn) Agus Andrianto, mengatakan pihaknya masih mencari keberadaan
    WN China
    tersebut.
    Namun, pihak Imigrasi tidak menemukan WN China tersebut di alamat yang dilaporkan.
    “Tidak ada di alamat yang dilaporkan yang bersangkutan saat ketibaan,” ungkap Agus, saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2025).
    “Sedang dilacak,” tambah dia.
    Meski demikian, mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) itu mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas WN China tersebut.
    “Inisial LB,” tutur Agus.
    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, mengatakan pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di tempat pemeriksaan.
    Petugas Imigrasi
    yang melayani WN China itu juga telah dimintai keterangan.
    “Tinggal klarifikasi dari orang itu (WN China),” ujar Godam.
    Pihaknya harus mendapatkan keterangan dari para pihak terkait persoalan ini. Oleh karena itu, pemeriksaan sampai saat ini belum selesai dan hasilnya belum bisa disampaikan ke publik.
    “Nanti kan kita ngecek ke sisi sebelah kita dan kita akan ngecek juga ke sisi sebelah dia yang sebelah dia (warga negara asing terkait),” tutur Godam.
    Dugaan suap WN China itu terungkap dari video yang tampak direkam oleh pihak warga Negeri Tirai Bambu itu sendiri.
    Dalam video yang diunggah ulang akun Instagram @majeliskopi08, hingga Minggu (19/1/2025) pukul 12.20 WIB, konten tersebut sudah ditonton 185.000 kali.
    Video itu merekam saat WN China di suatu ruangan mengenakan handuk.
    Ia duduk di kursi sementara tangannya memamerkan uang ratusan ribu rupiah yang diselipkan ke dalam paspor.
    Pada bagian berikutnya, WN China itu merekam proses pemeriksaan di Imigrasi Soekarno-Hatta. Ia kemudian bisa melewati proses pemeriksaan dengan tersenyum.
    Keterangan dalam video mengeklaim, ia bisa melalui pemeriksaan dengan mulus setelah memberi tip.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • [POPULER NASIONAL] Pemerintah Berencana Kembalikan Hambali dari Guantanamo | Video WN China Selipkan Uang dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan Bandara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 Januari 2025

    [POPULER NASIONAL] Pemerintah Berencana Kembalikan Hambali dari Guantanamo | Video WN China Selipkan Uang dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan Bandara Nasional 20 Januari 2025

    [POPULER NASIONAL] Pemerintah Berencana Kembalikan Hambali dari Guantanamo | Video WN China Selipkan Uang dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan Bandara
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia,
    Yusril
    Ihza Mahendra mengungkapkan, wacana pemerintah mengembalikan mantan anggota kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI), Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin alias
    Hambali
    ke Indonesia.
    Diketahui, Hambali ditahan di penjara militer Amerika Serikat (AS) yang berada di Teluk Guantanamo, Cuba.
    Untuk diketahui juga, JI sudah mendeklarasikan diri untuk setia pada Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan menghentikan aktivitas terorisme.
    Dalam pendapatnya, Yusril mengatakan, Pemerintah tidak hanya mengurusi narapidana asing di Indonesia, tetapi juga warga Indonesia yang ditahan di luar negeri.
    “Kita juga concern dengan seorang warga negara Indonesia atau WNI yang mungkin saya masih ingat namanya Hambali, yang terlibat dalam kasus bom Bali pada tahun 2002,” kata Yusril usai mengikuti acara Ikatan Wartawan Hukum, di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025) malam.
    Yusril menjelaskan bahwa terdakwa bom Bali itu pernah menjadi buron pada 2002. Namun, Hambali ditangkap oleh pemerintah Pakistan.
    Meski ditangkap oleh Pemerintah Pakistan, Hambali ditahan di Guantanamo atas permintaan Pemerintahan Amerika Serikat.
    “Jadi bagaimanapun dia adalah WNI, Hambali itu, dan kita ya betapa pun salah, warga negara kita di luar negeri tetap kita harus berikan perhatian,” ujar Yusril.
    “Jadi, supaya masyarakat tahu bahwa kita (pemerintah) tidak hanya mengurusi narapidana asing yang ada di Indonesia, tapi kita juga mengurusi WNI yang ada di luar negeri, termasuk Hambali itu barangkali tidak banyak orang Indonesia tahu kalau dia ditahan di Guantanamo,” katanya lagi.
    Yusril menambahkan bahwa Hambali telah 23 tahun ditahan dan belum mendapat kepastian hukum di Amerika.
    Menurut Yusril, jika Hambali kembali ke Indonesia, kasus yang menjeratnya pun akan selesai.
    “Kalau lebih 18 tahun perkara itu sudah tidak bisa dituntut lagi dan kita lihat juga pemerintah baru sekarang kan ada kebijakan untuk melakukan rekonsiliasi termasuk juga setelah Jamaah Islamiyah membubarkan diri dan kemudian menyatakan sumpah setia kepada Pemerintah Republik Indonesia dan menghentikan aktivitas JI yang terkait, apalagi dengan terorisme,” ujar Yusril.
    Lebih lanjut, Yusril menyebut, bakal menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk melaporkan rencana pengembalian Hambali tersebut.
    Berita selengkapnya bisa dibaca
    di sini
    .
    Berita populer selanjutnya datang dari video warga negara (WN) China yang viral karena selipkan uang dalam paspor untuk lewati pemeriksaan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
    Video itu diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08 dan hingga Minggu (19/1/2025) pukul 12.20 WIB telah ditonton 185.000 kali.
    Dalam rekaman itu, warga negara asing (WNA) tersebut mengaku bisa melewati pemeriksaan dengan mulus setelah memberi tip.
    Menanggapi soal video tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menyatakan sedang memeriksa kebenarannya.
    “Kita sedang cek kebenarannya apa itu hoaks apa enggak ya, karena dari konten tersebut tidak terlihat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Saffar Muhammad Godam saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (19/1/2025).
    Godam mengatakan, pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di lokasi pemeriksaan Imigrasi Soetta. Petugas terkait juga telah dimintai keterangan.
    Selanjutnya, pihak Imigrasi akan meminta penjelasan dari warga negara asing tersebut.
    “Tinggal klarifikasi dari orang itu,” ujar Godam.
    Namun, Godam mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap hasil pemeriksaan tersebut karena masih berproses.
    Berita selengkapnya bisa dibaca
    di sini
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        WN China yang Selipkan Uang Dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan Bandara Soetta Berinisial LB
                        Nasional

    3 WN China yang Selipkan Uang Dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan Bandara Soetta Berinisial LB Nasional

    WN China yang Selipkan Uang Dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan Bandara Soetta Berinisial LB
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Jenderal Polisi (Purn) Agus Andrianto menyampaikan, pihaknya telah mengantongi identitas warga negara (WN) China yang diduga menyuap petugas di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
    “Inisial LB,” kata Agus saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2025).
    Agus mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih melacak keberadaan WN China tersebut.
    Namun, tidak ada informasi soal di mana WN China itu tinggal atau menginap.
    “Sedang dilacak,” ujar Agus.
    Sebelumnya, dalam video yang beredar, terekam seorang pria WN China memasukkan uang ratusan ribu rupiah ke dalam paspor di dalam suatu ruangan.
    Pria itu tampak duduk dengan mengenakan handuk. Sementara terlihat sebuah paspor di atas meja.
    Pada video berikutnya, WN China itu merekam proses pemeriksaan di Imigrasi Soetta.
    Ia kemudian tersenyum sumringah dan mengeklaim berhasil melewati pemeriksaan dengan mulus setelah memberikan tip kepada petugas.
    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Saffar Muhammad Godam mengatakan, pihaknya sedang memeriksa kebenaran video yang beredar.
    “Kita sedang cek kebenarannya, apa itu hoaks atau tidak, ya karena dari konten tersebut tidak terlihat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu.
    Menurut Godam, Ditjen Imigrasi telah memeriksa rekaman CCTV di lokasi kejadian. Petugas yang menangani pemeriksaan itu juga telah dimintai keterangan.
    Namun, proses pemeriksaan ini membutuhkan keterangan dari pihak WN China tersebut.
    “Tinggal klarifikasi dari orang itu,” ujar Godam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Video Turis China Diduga Menyuap Petugas, Ditjen Imigrasi: Itu Tidak Benar!

    Viral Video Turis China Diduga Menyuap Petugas, Ditjen Imigrasi: Itu Tidak Benar!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ditjen Imigrasi menanggapi viralnya video yang memperlihatkan seorang turis asal China menyelipkan uang Rp500.000 di paspornya saat melewati pemeriksaan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dalam pernyataan resminya, pihak imigrasi membantah adanya praktik suap yang dituduhkan dan menegaskan bahwa video tersebut tidak benar.

    “Video ini tidak benar. Sudah terkonfirmasi langsung dan disesuaikan dengan pengecekan CCTV bahwa petugas tidak meminta atau menerima imbalan apa pun dari WNA tersebut. Dalam video juga tidak ada bukti bahwa petugas melakukan hal tersebut,” tulis Ditjen Imigrasi melalui akun resminya.

    Ditjen Imigrasi juga menjelaskan bahwa turis tersebut melintas melalui autogate di Terminal 2 kedatangan, sehingga tidak berinteraksi langsung dengan petugas imigrasi di konter manual. Mereka memastikan bahwa semua data dan kronologi kejadian sudah diverifikasi dengan rekaman CCTV.

    “Data kronologi sudah disesuaikan dengan pengecekan CCTV bahwa petugas tidak meminta dan menerima apa pun dari yang bersangkutan. Sudah diproses, semua data yang bersangkutan sudah kami pegang,” lanjut pernyataan tersebut.

    Sebelumnya, video yang diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08 pada Sabtu (18/1/2025) itu memperlihatkan seorang turis China menyiapkan uang pecahan Rp100.000 sebanyak lima lembar, lalu menyelipkannya ke dalam paspor. Dalam video tersebut, turis itu kemudian terlihat melewati pemeriksaan imigrasi dengan petunjuk dari seorang petugas. Keterangan dalam unggahan menyebutkan bahwa ia bisa melewati pemeriksaan dengan mudah setelah memberikan uang tersebut kepada petugas.

  • Video WNA Selipkan Rp 500.000 di Paspor, Kementerian Imipas: Cek Kebenaran Hoaks atau Tidak

    Video WNA Selipkan Rp 500.000 di Paspor, Kementerian Imipas: Cek Kebenaran Hoaks atau Tidak

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) sedang memverifikasi kebenaran video viral yang memperlihatkan seorang warga negara asing (WNA) asal China menyelipkan uang Rp 500.000 di paspor. Hal itu dilakukan untuk menghindari pemeriksaan Bea Cukai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi Saffar Muhammad Godam menyatakan pihaknya sedang mengecek apakah video tersebut benar atau hanya hoaks.

    “Kami sedang cek kebenarannya, apakah itu hoaks atau tidak karena dari konten tersebut tidak terlihat jelas,” kata Saffar saat ditemui di Plaza Timur, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/1/2025).

    Saffar mengungkapkan pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di dalam dan luar ruangan yang terhubung ke layar monitor di lokasi kejadian. Namun, hasil pengecekan belum dapat diumumkan karena masih membutuhkan klarifikasi dari pihak terkait.

    “Kami sudah cek CCTV, tinggal klarifikasi dari orangnya,” tambahnya.

    Saat ditanya mengenai tanggal pasti kejadian dalam video tersebut, Saffar menyebut bahwa video itu diunggah pada Jumat (17/1/2025), tetapi tanggal kejadian sebenarnya masih belum diketahui.

    “Harinya belum tahu pasti, yang jelas kontennya diunggah tanggal 17 Januari,” ujarnya.

    Video tersebut awalnya diunggah oleh pengguna TikTok dengan nama akun @stellaroptics888. Kemudian disebarluaskan oleh akun X (Twitter) @boediantar4. Hingga kini, video tersebut telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.

    Kemen Imipas berkomitmen untuk menyelesaikan penyelidikan kasus video WNA selipkan Rp 500.000 di paspor secara transparan dan menyampaikan hasilnya kepada publik.

  • Ditjen Imigrasi Bantah WN China Sogok Petugas Bea Cukai di Bandara

    Ditjen Imigrasi Bantah WN China Sogok Petugas Bea Cukai di Bandara

    JAKARTA – Direktorat Jenderal Imigrasi buka suara soal viralnya video seorang warga negara asal China yang diduga menyogok petugas untuk mendapat jalur hijau bea cukai di bandara.

    Dalam akun X resminya, Ditjen Imigrasi membantah narasi penyogokan yang diungkap WN China tersebut.

    “Kami sampaikan bahwa video ini tidak benar,” tulis akun @ditjen_imigrasi, dikutip Minggu, 19 Januari.

    Ditjen Imigrasi menegaskan tindakan sogok-menyogok warga negara asing dengan petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno Hatta seperti di video tersebut tidak benar.

    “Sudah terkonfirmasi langsung bahwa petugas tidak meminta atau menerima imbalan apapun dari WNA tersebut. Dalam video juga sama sekali tidak ada bukti bahwa petugas melakukan hal tersebut,” ujarnya.

    Dari hasil pengecekan, Ditjen Imigrasi menegaskan dua WN China dalam video itu melintas pada Terminal 2 kedatangan dengan autogate, sehingga tidak melalui konter manual dengan petugas imgrasi.

    “Data kronologi sudah disesuaikan dengan rekaman CCTV, yang membuktikan bahwa petugas tidak meminta dan menerima apapun dari yang bersangkutan,” urainya.

    Sebagai informasi, dalam video tersebut, seorang pria asal China tiba di Bandara Soekarno Hatta dan memperlihatkan uang Rp500 ribu yang diselipkan di paspornya.

    WN China itu mengaku melakukan hal tersebut untuk mendapat jalur hijau dan tak perlu diperiksa saat tiba di Indonesia.

  • Google Pantau Anda 24 Jam Full, Segera Hentikan Pakai Cara Ini!

    Google Pantau Anda 24 Jam Full, Segera Hentikan Pakai Cara Ini!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google merupakan salah satu layanan internet paling populer digunakan masyarakat. Saat ingin mencari informasi terkini atau tutorial dan rekomendasi, Google kerap dijadikan tujuan untuk bertanya. 

    Namun, tahukah Anda berbagai aktivitas pencarian di Google terekam sepenuhnya? Dari situ Google bisa membaca pola kebiasaan dan ketertarikan Anda untuk menyodorkan iklan-iklan yang relevan. 

    Nah, iklan itulah yang menjadi sumber pendapatan terbesar Google. Setiap klik, pembelian, atau “like” yang dilakukan pengguna, Google akan mengumpulnya dalam sebuah data, dikemas, lalu dijual ke pengiklan untuk menargetkan audiens yang sesuai. 

    Data pribadi telah menjadi komoditas yang berharga dan industri pialang data global adalah buktinya. Sebuah studi dari Pew Research menemukan bahwa masyarakat Amerika semakin mengatakan bahwa mereka tidak memahami apa yang dilakukan perusahaan dengan data mereka.

    Banyak orang tidak menyadari bahwa sesuatu yang sederhana seperti nomor telepon mereka dapat digunakan oleh pialang data dan pelaku kejahatan untuk mengungkap informasi sensitif, termasuk nomor Jaminan Sosial, alamat, email, dan bahkan detail keluarga.

    Pakar keamanan siber memperkirakan bahwa pialang data mengumpulkan rata-rata 1.000 titik data dari setiap individu yang punya akun daring.

    Berikut adalah rincian jenis informasi yang biasanya dikumpulkan pialang data, menurut pakar privasi yang diwawancarai oleh CNBC Internasional, dikutip Minggu (19/1/2025).

    – Informasi dasar, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email.

    – Data keuangan, seperti skor kredit dan riwayat pembayaran.

    – Riwayat pembelian, seperti apa yang Anda cari daring, apa yang Anda beli, di mana Anda membelinya, dan seberapa sering Anda membeli produk tertentu.

    – Data kesehatan, seperti obat-obatan apa yang dikonsumsi, kondisi medis, dan interaksi Anda dengan aplikasi atau situs web terkait kesehatan.

    – Data perilaku, seperti apa yang Anda suka dan tidak suka, serta jenis iklan yang mungkin Anda klik.

    – Data lokasi real time. Data GPS dari aplikasi yang melacak perjalanan Anda, tempat Anda berbelanja, dan seberapa sering Anda mengunjungi tempat tertentu termasuk dalam data yang dikumpulkan para pialang data.

    – Karakteristik yang disimpulkan. Data ini berdasarkan penelusuran dan konsumsi media seseorang, seprti situs web yang Anda kunjungi, artikel yang Anda baca, video yang Anda tonton. Bahkan, paraPialang data dapat memperoleh wawasan tentang gaya hidup, pendapatan, preferensi, keyakinan agama atau politik, hobi, dan bahkan kemungkinan Anda untuk beramal.

    – Hubungan dengan keluarga, teman, dan kolega. Dengan menganalisis jaringan teman, pengikut, dan koneksi Anda di media sosial dan aplikasi perpesanan, pialang data dapat memetakan hubungan Anda dan bahkan melacak seberapa sering Anda berinteraksi dengan individu tertentu untuk menentukan kedalaman hubungan Anda dengan orang lain.

    Cara Hentikan Data Dikumpulkan Google

    Tapi jangan khawatir, karena ada cara menghentikan Google melacak aktivitas kita di dunia maya. Dikutip dari Cnet, berikut langkah-langkahnya.

    Buka laman Google.com dari browser desktop atau mobile:

    – Masuk ke akun Google

    – Pilih menu Manage your Google Account

    – Pada Privacy & Personalization, pilih Manage your Data & Personalization

    – Berikutnya akan terlihat menu Activity Controls dengan scrolling layar ke bawah, pilih Manage your Activity Controls

    – Selanjutnya akan terlihat boks bernama Web & App Activity, geser toggle untuk mematikannya

    – Dan akan terlihat pemberitahuan memastikan pengguna paham apa yang dilakukan dengan menonaktifkan pengaturan, kemudian pilih Pause.

    Setelah langkah di atas dilakukan, maka fitur “CCTV” Google akan dimatikan. Jadi pengguna tidak akan melihat iklan dan rekomendasi penelusuran yang relevan.

    Sebaliknya, iklan yang hadir kurang relevan serta rekomendasi penelusuran kurang bermanfaat. Pengalaman personal tidak akan didapat lagi setelah fitur dinonaktifkan.

    Sebagai pengingat, pengguna juga tidak akan kehilangan data yang tersimpan saat pelacakan dimatikan. Ini akan berguna di masa mendatang karena Google tidak akan menyimpan informasi di masa depan, namun data yang sudah tersimpan sebelumnya tidak akan terhapus.

    Cari Data soal Anda di Google

    Beberapa produk atau layanan Google seperti Gmail, Google Search dan ponsel Android mengumpulkan data soal Anda. Ada beberapa data yang dikumpulkan jika kamu menggunakan platform tersebut. Menurut laporan CNBC Internasional, berikut beberapa data yang dikumpulkan perusahaan.

    Nama, jenis kelamin dan tanggal lahir

    Nomor ponsel pribadi

    pencarian di Google

    Situs yang dikunjungi

    Apa yang disukai pengguna mulai olahraga hingga makan-minuman kesukaan

    Tempat kerja

    Tempat tinggal

    Video yang ditonton

    Anda bisa mengetahui data pribadi apa saja yang dikumpulkan Google. Simak caranya berikut ini:

    Jenis Iklan yang Diminati

    Masuk ke akun Google, lalu klik Manage Ads Settings. Cara ini untuk mengetahui topik iklan yang kamu sukai menurut Google. Di dalamnya akan tertera data seperti jenis kelamin, umur dan iklan apa yang pernah diblokir.

    Tempat yang Pernah Dikunjungi

    Google Locations History Page akan menunjukkan lokasi mana saja yang pernah pengguna kunjungi. Data ini tersimpan di dalam platform Google Maps.

    Aktivitas YouTube

    Kamu juga bisa melihat aktivitas yang dilakukan di dalam Youtube. Caranya bisa mengakses lewat fitur Search dan juga Youtube Watch.

    Cara Hapus Riwayat Internet

    Selain memastikan diri Anda tidak terlacak di internet, Anda juga bisa menghapus jejak digital di HP dan ponsel. Caranya adalah dengan rutin menghapus riwayat penelusuran di browser. Berikut adalah caranya:

    1. Google Chrome

    Untuk menghapus riwayat di Google Chrome, klik tiga titik untuk masuk ke menu. Berikutnya pilih Settings dan pada sidebar buka menu Privacy & Security.

    Berikutnya pilih Clear browsing data. Kamu harus memilih periode waktu yang ingin dihapus setelah itu klik Clear data.

    Sebagai catatan, jika kamu mengatur browser sinkron dengan komputer lain melalui akun Google maka saat menghapus riwayat pada satu perangkat akan terjadi hal yang sama di perangkat lain.

    2. Mozilla Firefox

    Klik lebih dulu tiga garis horizontal di bagian kanan untuk masuk ke menu. Lalu pilih Settings > Privacy & Security dan scroll ke bawah hingga Cookies & Site Data.

    Kamu bisa menghapus seluruh data dan mengelola data agar memiliki kontrol pada apa yang dihapus. Selain itu centang kotak yang menghapus data browsing setiap menutup Firefox jika tidak ingin melakukan secara manual.

    3. Safari

    Di Safari, buka lebih dulu menu dan klik Clear History. Pilih rentang waktu yang datanya ingin kamu hapus dan klik Clear History.

    Saat menghapus riwayat di Safari, maka tidak bisa mendapatkan pilihan menghapus berbagai jenis data. Jadi cookie dan file cache ikut terhapus juga.

    4. Microsoft Edge

    Pengguna Windows 11 bisa menghapus riwayatnya dengan menekan tanda tiga titik di sebelah kanan. Lanjutkan dengan memilih Settings dari menu yang muncul.

    Pada menu Privacy temukan Clear browsing data dan klik Choose what to clear. Tentukan pilihan dari daftar, termasuk riwayat penjelajahan, data cache. Terakhir klik Clear Now.

    5. Opera

    Langkah pertama klik ikon Settings di bagian kanan bar alamat. Pada menu yang muncul, scroll dan temukan Privacy & Security di samping Browsing data lalu klik Clear.

    Berikutnya kamu bisa memilih jenis data yang ingin dihapus, termasuk menentukan jangka waktu. Setelah semuanya selesai, klik Clear Data.

    Demikian cara mengetahui apa saja data Anda yang dipantau oleh Google dan cara menyetopnya. Semoga bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Viral, Video WN China Selipkan Uang Dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan di Bandara Soetta
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 Januari 2025

    Viral, Video WN China Selipkan Uang Dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan di Bandara Soetta Nasional 19 Januari 2025

    Viral, Video WN China Selipkan Uang Dalam Paspor untuk Lewati Pemeriksaan di Bandara Soetta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menyatakan sedang memeriksa kebenaran video warga negara (WN) China yang memamerkan uang ratusan ribu rupiah dalam paspor ketika melewati
    pemeriksaan Imigrasi
    di
    Bandara Soekarno-Hatta
    (Soetta).
    Video itu diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08 dan hingga Minggu (19/1/2025) pukul 12.20 WIB telah ditonton 185.000 kali.
    Dalam rekaman itu, warga negara asing (WNA) tersebut mengaku bisa melewati pemeriksaan dengan mulus setelah memberi tip.
    “Kita sedang cek kebenarannya, apa itu hoaks atau tidak, ya karena dari konten tersebut tidak terlihat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu.
    Godam mengatakan, pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di lokasi pemeriksaan Imigrasi Soetta.
    Petugas terkait juga telah dimintai keterangan. Selanjutnya, pihak Imigrasi akan meminta penjelasan dari warga negara asing tersebut.
    “Tinggal klarifikasi dari orang itu,” ujar Godam.
    Godam mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap hasil pemeriksaan tersebut karena masih berproses.
    Pihak Imigrasi menilai pemeriksaan tidak cukup hanya dilakukan terhadap petugas di Bandara Soetta.
    “Nanti kan kita ngecek ke sisi sebelah kita dan kita akan ngecek juga ke sisi sebelah dia yang sebelah dia (warga negara asing terkait),” tutur Godam.
    Diketahui, beredar video warga negara asing yang menyelipkan uang ratusan ribu rupiah ke dalam paspor.
    Momen itu tampak direkam di dalam sebuah ruangan, sementara WNA terkait mengenakan handuk.
    Pada bagian selanjutnya, video itu menunjukkan WNA tersebut melewati tempat pemeriksaan Imigrasi di Bandara Soetta dengan tersenyum lebar.
    Keterangan dalam video menyebutkan ia bisa melewati pemeriksaan dengan mulus setelah memberikan tip kepada petugas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.