Produk: CCTV

  • Belum Ditahan, Selebgram Cut Salsabila Jadi Tersangka Dugaan Penganiayaan Anak di Bawah Umur

    Belum Ditahan, Selebgram Cut Salsabila Jadi Tersangka Dugaan Penganiayaan Anak di Bawah Umur

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Selebgram Cut Salsabila diduga melakukan penganiayaan anak dibawah umur. Meski sudah ditetapkan tersangka,  pihak kepolisian belum menahan Cut Salsabila.

    Sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan dan penyerangan anak di bawah umur yang diduga dilakukan selebgram Cut Salsabila digelar di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Rabu (22/1/2024). Sidang mengagendakan pemeriksaan saksi dari pihak korban.

    Saksi yang diperiksa adalah korban AHM (18), saksi R merupakan teman pria korban dan ibu kandung AHM Weni Mulyono. Sidang digelar di ruang inklusi yang dipimpin oleh Hakim Ketua Hendah Karmila Dewi.

    Berdasarkan keterangan korban AHM dalam persidangan, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023 di outdoor salah satu restoran cepat saji di mal SKA Pekanbaru.

    “Saya dari luar Starbucks dan dia dari dalam. Waktu antri saya lihat dia di belakang saya tetapi saya tidak ngomong apa-apa. Setelah bayar, saya lihat dia duluan selesai bayar. Dia dan ibunya duduk di luar. Dia kembali ke cashier dan saya keluar duduk,” korban berinisial AHM, Rabu (22/1/2025).

    “Tak lama setelah itu ada yang menyiram pakai air putih di dalam gelas oleh terdakwa. Saya bertanya kenapa? Maaf ya aku sengaja katanya. Iya aku sengaja mau apa kau dan terdakwa langsung pergi,” kata AHM kepada hakim.

    Selang beberapa saat, korban yang tak terima disiram dengan air, akhirnya membalas perlakukan terdakwa dengan menyiramkan air ke kepalanya.

    “Setelah itu dia (terdakwa) tiba-tiba menjambak dan mencakar sehingga saya terjatuh ke lantai dan dia sangat brutal menganiaya saya. Saya berusaha untuk melepaskan jambakannya dan dia tidak mau melepaskan. Akibatnya, saya luka gores dan lebam. Luka lecet di pelipis, pipi kanan dan lengan kanan,” tutur AHM.

    Setelah kejadian, korban bersama keluarga melaporkan peristiwa dugaan penganiayaan tersebut ke Polresta Pekanbaru.

    Kuasa hukum korban dari LBH Pemuda Sahabat Hukum Indonesia (PSHI) Bayu Saputra seusai persidangan mengatakan, pihaknya menuntut keadilan terhadap korban yang saat kejadian masih dibawah umur.

    “Sampai saat ini pelaku penganiayaan yang korbannya anak ibu Weni belum ditahan. Sidang tadi baru pemeriksaan saksi baik saksi korban, orang tua maupun saksi pada saat kejadian. Tetapi saksi dari Jco tidak hadir. Kami harap kasus ini cepat selesai, korban mendapat keadilan supaya ada efek jera dari pelaku,” kata Bayu.

    Dijelaskan Bayu, untuk memastikan keamanan saksi ndan korban, pihaknya akan meminta bantuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

    “Kita meminta LPSK untuk membantu mengawal kasus ini karena korban sudah dijadikan tersangka dalam kasus anak. Yang mana kasusnya sama penganiayaan juga terhadap pelaku saat ini,” ungkapnya.

    “Kami minta bantu LPSK agar korban tidak dibully lagi di media sosial karena tekanan mental saat ini karena tekanan mental sangat dirasakan korban,” lanjut Bayu.

    Kuasa hukum korban mendesak pihak penegak hukum agar menahan Cut Salsa yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Seharusnya pelaku harus ditahan. Ada Undang-Undang yang mengatakan pelaku bisa tidak ditahan. Namun, pada saat ini kejadiannya pelaku malah mem-bully korban di media sosial. Makanya, kami sangat menyayangkan kenapa ini tidak ditahan memang efeknya sangat luar biasa. Kenapa tidak ditahan? Kejaksaan juga tidak menahan,” tutur Bayu.

    Pihak keluarga menurut Bayu, sudah memaafkan pelaku tetapi hingga saat ini tidak ada iktikad baik oleh pihak terdakwa untuk meminta maaf kepada orang tua korban secara kekeluargaan.

    Soal kasus bully di media sosial terhadap kliennya, Bayu akan mempertimbangkan untuk melaporkan pelanggaran UU ITE. “Akan kami pertimbangan untuk laporan itu selanjutnya,” tutur Bayu.

    Ibu korban, Weni Mulyono mengungkapkan, dirinya menyayangkan langkah pelaku yang melaporkan kembali anaknya AHM ke polisi.

    “Dijadikan tersangka itu membuat saya sangat kecewa dan anak saya kena mentalnya. Dia harus ke hipnoterapi, ke psikolog. Sekarang dia takut buka handphone karena di-bully setiap hari oleh pihak keluarganya. Sebagai seorang ibu saya akan memperjuangkan anak saya untuk mendapatkan keadilan dan efek jeranya bagi pelaku itu,” ungkapnya.

    Ditemui terpisah, pengacara Cut Salsabila, Daud Pasaribu, menegaskan, pihaknya berupaya melakukan mediasi, tetapi tidak mendapatkan titik temu.

    “Tadi sudah kita dengar bahwa pihak korban menutup pintu perdamaian. Setelah ini Mari kita berdamai, tapi kalau menutup pintu untuk berdamai dari mana bisa perdamaian itu terjadi,” kata Daud.

    Soal kliennya disebut melakukan penyerangan, Daud membantah hal itu.

    “Kami akan buktikan fakta yang berbeda. Siapa yang menyerang, siapa yang datang ke tempatnya itu akan kami buktikan. Ini saksi dari jco sendiri belum hadir dan CCTV juga tidak pernah muncul. Aneh ini, mal sebesar itu CCTV mati saat kejadian,” pungkasnya Daud.

    Diungkap Daud, keterangan korban di persidangan kontradiktif dengan berita acara Pemeriksaan (BAP) di kepolisian.

    “Fakta sebenarnya yang mengetahui kejadian itu adalah AHM, R, Cut Salsa dan beberapa saksi di sekitar itu,” pungkasnya.

  • Pria di Kelapa Gading Tega Tembak Kucing karena Kesal Mobilnya Lecet
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Pria di Kelapa Gading Tega Tembak Kucing karena Kesal Mobilnya Lecet Megapolitan 22 Januari 2025

    Pria di Kelapa Gading Tega Tembak Kucing karena Kesal Mobilnya Lecet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – DD (45), tega menembak kucing yang melintas di depan rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, hingga mati karena kesal mobilnya lecet.
    Dia menduga mobilnya lecet disebabkan karena ulah seekor kucing itu.
    “Katanya sudah meresahkan, (kucing itu) sering kencing sama tiduran di mobilnya sampai mobilnya lecet-lecet,” ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    Namun, belum diketahui secara pasti apakah kucing yang ditembak DD itu adalah yang membuat mobilnya lecet.
    Kucing yang ditembak DD itu ternyata milik tetangganya yang bernama Margaretha.
    “Tapi, enggak jelas juga. Dia enggak bisa jelasin, kucing mana yang rusakin mobilnya,” kata Seto.
    Sebelumnya, peristiwa penembakan kucing itu terjadi di depan rumah DD di Jalan Molek, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
    Aksi penembakan itu terekam kamera CCTV dan videonya beredar luas di media sosial. 
    Dalam video yang beredar, DD yang hanya menggunakan kaus kutang berwarna putih menembak kucing dari dalam pagar rumahnya.
    Saat ditembak kucing itu terlihat tengah asik bermain di depan rumah DD. Namun, tanpa pikir panjang, DD langsung menembak kucing itu sampai mati.
    Setelah video penembakan terhadap kucing itu beredar luas di media sosial, polisi langsung mendatangi rumah DD dan menangkapnya. 
    Saat ini DD sudah dibawa ke Mapolsek Kelapa Gading untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Pemilik kucing itu juga sudah dimintai keterangan oleh polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanpa Kecelakaan, Mobil Pensiunan Brigjen TNI Berjalan Tanpa Ban Depan Dari Gunung Sahari ke Marunda – Halaman all

    Tanpa Kecelakaan, Mobil Pensiunan Brigjen TNI Berjalan Tanpa Ban Depan Dari Gunung Sahari ke Marunda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teka-teki penyebab tewasnya Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan yang jasadnya ditemukan mengambang di perairan Dermaga Marunda, Jakarta Utara, masih misterius.

    Terkini, polisi menemukan fakta baru perihal kondisi mobil Toyota Vios hitam yang sempat dikendarai korban dan tercebur di perairan Marunda.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan, mobil Toyota Vios yang dikendarai korban melintas di Jalan Gunung Sahari tanpa ban bagian depan kanan.

    Hal itu berdasarkan pemantauan dari penyidik atau analisa CCTV.

    “Itu faktanya di Gunung Sahari penyidik memperoleh fakta dari rekaman CCTV,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).

    Dari rekaman CCTV, terlihat mobil yang dikendarai Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan melintas di Jalan Gunung Sahari dengan tiga ban.

    “Belakang lengkap. (Tapi), yang kanan depan tanpa ban, tapi masih ada pelek-nya,” jelasnya.

    Polisi belum mengetahui apakah ban itu dicuri atau memang Hendrawan sengaja berkendara tanpa menggunakan ban depan sebelah kanan.

    Sebab, proses penyelidikan oleh kepolisian masih berlangsung.

    Namun, dari olah TKP dan rekaman CCTV lainnya, mobil Toyota Vios milik eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN) itu melaju dengan kecepatan rendah, yakni 35 Km/jam, saat berjalan lurus di Kade 07-08 sampai ujung Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, hingga akhirnya terjatuh ke perairan, Kamis (9/1/2025) dini hari.

    Berdasarkan rekaman CCTV, korban mulanya terlihat mengendarai mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB.

    Saat itu mobil korban masuk ke Dermaga KCN Marunda sekitar pukul 00.35 WIB.

    “Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut adalah 35 km/jam,” kata Ade Ary.

    Tim penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Puslabfor Bareskrim Polri juga sudah melakukan olah TKP lanjutan dan melakukan pemeriksaan fisik.

    Pada saat olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pada Selasa (21 Januari 2025), polisi memanfaatkan satelit untuk menentukan titik koordinat serta memeriksa kondisi cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan pada saat peristiwa terjadi.

    “Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut,” ucap dia.

    Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan ditemukan tewas mengambang oleh nelayan di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025) petang.

    Selanjutnya, jasad korban dievakuasi petugas Polairud.

    Saat evakuasi, petugas menemukan sebuah dompet kulit yang berisi kartu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Intelijen Negara (BIN).

    Adapun mobil korban baru berhasil ditemukan dan dievakuasi petugas pada Sabtu (18/1/2025) pukul 08.55 WIB, sekitar lima meter dari bibir dermaga Pelabuhan Marunda dengan kedalaman 6 meter di bawah permukaan air, dan tak jauh dari penemuan jasad korban.

    Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan kendaraan dalam posisi terbalik di dalam lumpur.

    Petugas selanjutnya melakukan pemeriksaan umum kendaraan untuk jejak/tols mark pada bumper depan dan belakang, 4 roda, 4 pintu, kaca depan, kaca kanan depan, hand break, persneling, dan stir mobil.

    Hasilnya, mobil tersebut ditemukan dalam kondisi rusak, yakni bumper depan rusak, kaca depan pecah, dan ban depan hilang serta penuh lumpur.

    Namun, dari pemeriksaan tersebut, petugas tidak menemukan bukti adanya tanda-tanda mobil itu mengalami kecelakaan.

    “Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut,” ungkap Ade.

    Dia menyampaikan proses pendalaman saat ini masih terus berlangsung dilakukan tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Puslabfor.

    “Kami akan berkoordinasi dengan berbagai ahli. Fakta itu didapatkan selanjutnya dilakukan pendalaman,” imbuhnya.

    Keluar Rumah 8 Januari dan Tak Kembali

    Tribunnews sempat mendatangi rumah Hendrawan Ostevan di Perumahan Kejaksaan Agung, kawasan Tebet, Jakarta pada Rabu (15/1/2025).

    Dari informasi yang diperoleh, diketahui Hendrawan Ostevan tinggal bersama istri, anak dan cucunya di

    Rumah Hendrawan berlantai dua dengan berpagar warna merah.

    Dari informasi yang diperoleh, diketahui Hendrawan Ostevan tinggal bersama istri, anak dan cucunya.

    Namun, saat itu tampak tidak adanya aktivitas di rumah tersebut. Apalagi, kondisi perumahan juga terbilang sepi dan hanya terlihat lalu lalang penghuni serta pekerja di wilayah Tebet.

    Petugas keamanan setempat, Andi, mengatakan, memang kondisi rumah Hendrawan Ostevan sepi. Sebab, penghuni sedang beraktivitas di luar rumah dan bekerja.

    Dia mengungkapkan, Hendrawan kerap meninggalkan rumah dengan mobil sedan Vios hitam untuk pergi, dan kembali ke rumahnya.

    Apalagi, Hendrawan merupakan penghuni lama di perumaha

    “Biasanya keluar perumahan sebentar saja, nggak lama. Trus balik lagi ke rumah,” ujarnya.

    Andi juga mengatakan, rekannya sempat melihat Hendrawan Ostevan meninggalkan rumahnya pada 8 Januari 2025. Setelahnya, Hendrawan tidak kembali ke rumahnya.

    Saat itu, Hendrawan mengendarai mobil sedannya dan pergi.

    Dia menjelaskan, jika seluruh daftar tamu dan penghuni yang keluar masuk perumahan tercatat di buku. Termasuk rekaman CCTV yang menunjukan mobil yang dikendarai Hendrawan keluar dari perumahan.

    “Tanggal 8 Januari 2025, keluar (perumahan), habis itu tidak balik. Di CCTV pun terlihat keluar, tapi di CCTV ada error tanggal merekamnnya. Tapi kami untung punya catatan warga yang keluar masuk,” terangnya.

    Tujuan Awal Tangerang Tapi Putar-putar di Bogor

    Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, pihak keluarga menyatakan korban mulanya berangkat dari rumah menuju suatu tempat di wilayah Tangerang.

    “Dari rumah, berdasarkan keterangan keluarga, (korban akan) ke Tangerang,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Marasabessy, Kamis (16/1/2025).

    Namun dari penelusuran polisi juga terungkap, korban sempat berkendara berputar-putar sampai ke Bogor.

    Sebelum akhirnya mobil itu mengarah ke kawasan Marunda.

    “Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini muter-muter sampai ke Bogor, ke Senen, ujungnya ke Cilincing,  dan berakhir ke Marunda tersebut,” ungkap Kasubdit Resmob. (Tribunnews.com/Kompas.com)

     

  • Pria di Kelapa Gading Tega Tembak Kucing karena Kesal Mobilnya Lecet
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Pria yang Tembak Kucing di Kelapa Gading Ditangkap Megapolitan 22 Januari 2025

    Pria yang Tembak Kucing di Kelapa Gading Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – DD (45), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara ditangkap polisi usai menembak kucing dengan senapan angin hingga mati, Selasa (21/5/2025).
    “Pada sekira pukul 14.32 Wib dilakukan penangkapan terhadap terduga pelaku penembakan kucing tersebut di TKP atau rumah pelaku,” ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    Selain DD, pemilik kucing yang ditembak itu bernama Margaretha juga sudah dimintai keterangan oleh polisi.
    “Pemilik kucing (Margaretha) diundang ke Polsek Kelapa Gading guna dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Seto.
    Berdasarkan keterangan yang didapat polisi, DD menembak kucing itu sampai mati karena kesal mobilnya lecet. Dia menduga mobilnya lecet karena perbuatan seekor kucing.
    “Katanya udah meresahkan, sering kencing sama tiduran di mobilnya sampai mobilnya lecet-lecet,” terang Seto.
    Sebelumnya, aksi penembakan kucing yang dilakukan DD terekam kamera CCTV dan tersebar luas di media sosial.
    Dalam video itu, DD yang hanya menggunakan kaus kutang berwarna putih menembak kucing dari dalam pagar rumahnya.
    Saat ditembak kucing itu terlihat tengah asik bermain di depan rumah DD. Namun, tanpa pikir panjang, DD langsung menembak kucing itu sampai mati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Gesit Bocah di Bangkalan Curi HP Pengunjung Toko, Sempat Diwarnai Kejar-kejaran

    Aksi Gesit Bocah di Bangkalan Curi HP Pengunjung Toko, Sempat Diwarnai Kejar-kejaran

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – CCTV milik sebuah toko di pinggir Jalan Raya Desa Jaddih, Kecamatan Socah merekam aksi seorang bocah mencuri handphone (HP) dari kolong setir sepeda motor milik pengunjung sebuah toko pada Senin (20/1/2025) sekitar pukul 08.15 WIB. 

    Dalam rekaman CCTV, bocah laki-laki berkaos warna hijau itu beraksi tepat di belakang pria mengenakan kaos warna kuning atau si pemilik HP yang sedang bertransaksi top up dana atau isi ulang saldo.

    Rekaman CCTV itu kemudian beredar luas mewarnai linimasa sosial media dalam dua hari terakhir, atau beberapa saat setelah kejadian berlangsung. Di samping kanan kiri korban, terekam juga seorang pria menggunakan helm yang diduga sebagai teman dari pelaku bocah. Bocah itu langsung menyelipkan HP di balik kaos depannya.

    Korban terlebih dahulu meninggalkan toko, ia tampak belum sadar bahwa HP di kolong stir motornya telah raib. Sementara pria yang menggunakan helm masih berada di toko untuk membeli rokok.  

    Tidak berselang lama, korban kembali ke toko bersamaan dengan pria misterius mengenakan helm beranjak meninggalkan toko. Korban sempat menanyakan keberadaan HP kepada pegawai toko sambil menatap motor yang ditumpangi bocah dan pria itu berlalu ke arah Barat.

    “Korban langsung mengejar, saya tidak kenal sama sekali orang bertiga itu. Usia anak itu sekitar 9 tahun hingga 10 tahun, usia SD sepertinya karena masih kecil anaknya,” ungkap penjaga toko, Dzuriyah Soleha ketika ditemui pada Rabu (22/1/2025).

    Aksi seorang bocah mencuri HP dari kolong stir motor pengunjung toko (pria mengenakan kaos kuning) terekam CCTV milik sebuah toko di pinggir Jalan Raya Desa Jaddih, Kecamatan Socah pada Senin (20/1/12025) (istimewa)

    Ia menjelaskan, awalnya korban datang dari arah Timur untuk top up saldo. Tidak berselang lama, datang tiga orang menggunakan satu sepeda motor. Salah seorang di antaranya masih berusia bocah.  

    “Orang (pria mengenakan helm) mau beli rokok Oepet, tetapi yang dicari tidak ada. Setelah korban pulang, mereka keburu pulang karena mungkin sudah ambil HP. Korban kembali datang untuk menanyakan HP, saya jawab tidak ada karena dia tidak naik ke teras toko,” jelas Soleha.

    Dikonfirmasi atas peristiwa tersebut, Kapolsek Socah, Iptu Suharijanto mengungkapkan, hingga menjelang waktu sore ini pihaknya belum menerima laporan dari pihak-pihak terkait berkaitan dengan aksi bocah yang terekaman CCTV

    “Tidak ada laporan, mungkin lapor ke polres,” singkat Suharijanto.

  • Seekor Kucing Ditembak hingga Mati di Kelapa Gading
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Seekor Kucing Ditembak hingga Mati di Kelapa Gading Megapolitan 22 Januari 2025

    Seekor Kucing Ditembak hingga Mati di Kelapa Gading
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial DD (45) menembak seekor kucing hingga mati di depan rumahnya di Jalan Molek, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, Selasa (21/1/2025).
    “Adanya kucing peliharaan yang ditembak oleh seorang warga,” ucap Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    Kucing itu merupakan peliharaan warga yang bernama Margaretha.
    Peristiwa penembakan itu terjadi karena DD menilai keberadaan kucing di lingkungan rumahnya sudah meresahkan.
    “Katanya udah meresahkan, sering kencing sama tiduran di mobilnya sampai mobilnya lecet-lecet,” terang Seto.
    Namun, DD tak mengetahui, kucing mana yang membuat mobilnya lecet.
    “Tapi, enggak jelas juga. Dia enggak bisa jelasin, kucing mana yang rusakin mobilnya,” tambah Seto.
    Alhasil, saat melihat kucing di depan rumahnya, DD langsung saja menembaknya.
    “Makanya pas melihat kucing di depan rumahnya, dia main asal tembak saja,” tutur Seto.
    Aksi penembakan kucing yang dilakukan DD terekam kamera CCTV dan tersebar luas di media sosial.
    Dalam video itu, DD yang hanya menggunakan kaus kutang berwarna putih menembak kucing dari dalam pagar rumahnya.
    Saat ditembak kucing itu terlihat tengah asik bermain di depan rumah DD. Namun, tanpa pikir panjang, DD langsung menembak kucing itu sampai terkapar.
    “Kucingnya mati,” jelas Seto.
    Akibat perbuatannya itu, DD kini sudah dibawa ke Polsek Kelapa Gading untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Melaju Tanpa 1 Ban sejak Gunung Sahari hingga Nyebur di Marunda

    Mobil Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Melaju Tanpa 1 Ban sejak Gunung Sahari hingga Nyebur di Marunda

    loading…

    Mobil Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan berdasarkan CCTV diketahui melintas tanpa satu ban sejak dari Jalan Gunung Sahari hingga tercebur Dermaga Marunda. Foto/Ist

    JAKARTA – Polisi mengungkapkan fakta terbaru terkait kasus penemuan mayat Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Berdasarkan CCTV, mobilnya melintas tanpa satu ban di daerah Gunung Sahari sebelum tercebur di Dermaga Marunda.

    “Berdasarkan pemantauan dari penyidik atau analisa CCTV yang dilakukan oleh penyidik, maka mobil Toyota Vios ini tergambar di CCTV melintas di jalan Gunung Sahari dalam kondisi tanpa ban sebelah kanan (depan),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan Rabu (22/1/2025).

    Dia menuturkan, mobil tersebut melintas hanya dengan velg-nya. Untuk hilangnya ban tersebut, Ade Ary mengatakan pihaknya masih mendalami hal itu.

    “Ya itu akan didalami terus. Jadi melintas tanpa ban sebelah kanan depan, jadi melintas dengan 3 ban kiri, depan, belakang lengkap, yang kanan depan tanpa ban tapi masih ada velg-nya,“ jelas dia.

    Sebelumnya, Subdit Resmob Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP), dan pemeriksaan fisik terhadap kendaraan mobil Toyota Vios, terkait kasus penemuan mayat Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    Adapun hasil pemeriksaan mobil yang ditemukan tercebur di laut, tak jauh dari lokasi jenazah melaju di area dermaga dengan kecepatan 35 kilometer/jam.

    “Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut adalah 35 km/jam (dengan membandingkan antara jarak dan waktu pada video CCTV pada TKP),” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (22/1/2025).

    Ade menambahkan, pemeriksaan juga dilakukan dengan pengambilan titik koordinat untuk pengecekan cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan pada saat kejadian dengan menggunakan satelit.

    Pemeriksa umum kendaraan untuk jejak/tols mark pada bumper depan dan belakang, 4 roda, 4 pintu, kaca depan, kaca kanan depan, hand break, persneling, dan stir mobil.

    “Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut,” ujarnya.

    (shf)

  • Viral WN China Selipkan Uang di Paspor, Imigrasi: Tak Ditemukan Bukti
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Januari 2025

    Viral WN China Selipkan Uang di Paspor, Imigrasi: Tak Ditemukan Bukti Nasional 22 Januari 2025

    Viral WN China Selipkan Uang di Paspor, Imigrasi: Tak Ditemukan Bukti
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi mengamankan dua warga negara China yang menyebar
    video negatif
    seolah-olah menyuap petugas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
    Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, mengatakan WNA berinisial LB dan LJ itu saat ini tengah berada di ruang detensi
    Direktorat Jenderal Imigrasi
    untuk dipulangkan ke negaranya.
    “Setelah viralnya konten dari akun TikTok @stellaroptics888 pada 17 Januari 2025, pihak Direktorat Jenderal Imigrasi langsung melakukan langkah-langkah pemeriksaan internal dan CCTV bandara secara real time. Mulai dari kedatangan WNA yang bersangkutan sampai dengan keluar dari area pemeriksaan keimigrasian,” kata Godam, Rabu (22/01/2025).
    “Dari penelitian terhadap CCTV tidak ditemukan bukti yang memperlihatkan bahwa ada pemberian dan penerimaan uang. Dari hasil pemeriksaan juga tidak didapat pengakuan dari anggota bahwa telah menerima sejumlah uang,” ucapnya.
    Godam menjelaskan, pada tanggal 20 Januari 2025, muncul konten video dari akun media sosial yang sama berisi permintaan maaf dari WNA pemilik akun tersebut.
    Di dalam video itu, akun tersebut menyatakan bahwa apa yang disampaikan dalam video sebelumnya tidak benar.
    Sementara itu, uang sejumlah Rp 500.000 yang dibawa oleh WNA digunakan untuk membayar biaya visa on arrival (VoA).
    Namun demikian, Imigrasi tetap melakukan klarifikasi secara langsung kepada LB dan LJ tentang pernyataan di dalam konten video tersebut.
    Dari hasil klarifikasi, kedua WNA tetap memberikan pernyataan yang sama sesuai dengan konten video kedua yang mereka unggah.
    Saat LB dan LJ tiba di
    Bandara Soekarno-Hatta
    , petugas Imigrasi mendapati bahwa keduanya salah jalur atau melalui jalur untuk penumpang prioritas via area keberangkatan.
    Setelah itu, kata Godam, petugas membawa mereka ke area kedatangan internasional agar melakukan proses keimigrasian. Seluruh kejadian tersebut terekam di kamera CCTV bandara.
    “Atas perbuatannya, maka LB dan LJ akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegas Godam.
    Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menegaskan pihaknya berkomitmen menjaga integritas dan akuntabilitas dalam setiap layanan publik.
    “Imigrasi terus melakukan pengawasan internal yang ketat. Apabila ada petugas yang terbukti melanggar aturan, tindakan tegas akan diambil sesuai peraturan perundang-undangan,” kata Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecepatan mobil purnawirawan TNI saat jatuh ke laut sekitar 35 km/jam

    Kecepatan mobil purnawirawan TNI saat jatuh ke laut sekitar 35 km/jam

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebutkan kecepatan mobil milik mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Osteva saat jatuh atau tercebur ke perairan Marunda, Jakarta Utara, sekitar 35 km/jam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi mengatakan hal itu di Jakarta, Rabu, berdasarkan hasil pemeriksaan kendaraan tersebut oleh tim Reserse Mobile (Resmob) pada Selasa (21/1).

    “Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut adalah 35 km/jam, dengan membandingkan antara jarak dan waktu pada video CCTV pada TKP,” katanya.

    Ade Ary juga menjelaskan pemeriksaan kendaraan dilakukan pada bumper depan dan belakang, empat roda, empat pintu, kaca depan, kaca kanan depan, rem tangan atau hand break, persneling, dan stir mobil.

    “Berdasarkan pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut, ” ucapnya.

    Sebelumnya, kepolisian berhasil menemukan kendaraan bermotor roda empat yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada Sabtu (18/1).

    “Pada hari ini, sekira jam 10.00 WIB, kami menemukan mobil yang diduga dikendarai Brigjen TNI purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu,” kata Ade Ary, Sabtu (18/1).

    Ade Ary menjelaskan mobil yang ditemukan tersebut adalah sebuah sedan hitam Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB.

    Mobil tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang didukung oleh rekan-rekan dari Direktorat Polairud Polda Metro Jaya serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Kendaraan itu ditemukan dengan kondisi terbalik di dalam lumpur.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Seorang Wanita di Bandung Barat Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Diburu Polisi

    Seorang Wanita di Bandung Barat Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Diburu Polisi

    JABAR EKSPRES – Seorang wanita berinisial LR menjadi korban begal payudara di wilayah Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Aksi ini viral di media sosial karena peristiwa tersebut terekam kamera CCTV milik warga.

    Video CCTV yang beredar di media sosial tersebut memperlihatkan korban berjalan hendak berangkat kuliah. Sampai di Jalan Raya Batujajar tepatnya samping pasar Batujajar RT 01/10 Desa Batujajar Barat, korban berpapasan dengan pria memakai kaus putih, celan hitam dan topi.

    Tanpa basa-basi, pria tersebut memegang bagian dada korban.

    BACA JUGA: Driver Ojol Dibegal Pria Bersajam di Bandung Barat, Pelaku Pura-pura jadi Penumpang

    Menanggapi hal itu, Kapolsek Batujajar, AKP Asep Saefuloh membenarkan adanya peristiwa itu. Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

    “Betul kita sudah lakukan pengecekan. kejadiannya Senin 20 Januari 2025 sekitar pukul 07:30 WIB. Terjadi dugaan pelecehan dengan memegang dada sebelah kiri korban,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (22/1/2025).

    Asep menjelaskan, korban ketika itu tengah berjalan di kawasan Jalan Raya Batujajar untuk pergi ke kampus, pada pagi hari. Korban berpapasan dengan terduga pelaku yang tiba-tiba memegang bagian intim korban pada bagian dada.

    BACA JUGA: Ibu Muda Jadi Korban Aksi Begal Pantat di Cimahi, Rekaman CCTV Ungkap Ciri Pelaku

    “Kemudian pelaku meninggalkan tempat kejadian. Saat ini kita masih memburu keberadaan pelaku,” jelas Asep.

    Dia juga mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan atas adanya peristiwa ini, antara lain mengecek tempat kejadian, memintai keterangan sejumlah saksi, dan mencari terduga pelaku.

    “Saat ini pelaku dalam lidik,” tandasnya. (Wit)