Produk: CCTV

  • Mobil Purnawirawan Brigjen TNI Melaju dengan 3 Ban Sebelum Terjun ke Laut: Peleknya Masih Lengkap – Halaman all

    Mobil Purnawirawan Brigjen TNI Melaju dengan 3 Ban Sebelum Terjun ke Laut: Peleknya Masih Lengkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan (75) mengendari mobilnya hanya dengan tiba ban sebelum terjun ke Dermaga Marunda, Marunda Jakarta Utara.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan bahwa mobil Toyota Vios yang dikendarai korban melintas di Jalan Gunung Sahari tanpa ban bagian depan kanan.

     

    Hal itu berdasarkan pemantauan dari penyidik atau analisa CCTV.

    “Itu faktanya di Gunung Sahari penyidik memeroleh fakta dari rekaman CCTV,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).

    Walau tidak ada ban, Ade mengatakan pelek mobil tersebut masih ada.

    “Jadi, melintas dengan tiga ban. (Itu) kiri depan, belakang lengkap, yang kanan depan tanpa ban tapi masih ada pelek-nya,” ungkap Ade Ary.

     

    Tim penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Puslabfor Bareskrim Polri juga sudah melakukan olah TKP lanjutan dan melakukan pemeriksaan fisik.

     

    Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut yakni 35 kilometer per jam.

     

    Analisa kecepatan itu didapatkan dari membandingkan antara jarak dan waktu pada rekaman CCTV di TKP.

     

    Pengambilan titik koordinat untuk pengecekan cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan pada saat kejadian dengan menggunakan satelit.

     

    Kemudian pemeriksaan umum kendaraan untuk jejak/tols mark pada bumper depan dan belakang, 4 roda, 4 pintu, kaca depan, kaca kanan depan, hand break, persneling, dan stir mobil.

     

    “Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut,” ungkap Ade.

    Dia menyampaikan proses pendalaman saat ini masih terus berlangsung dilakukan tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Puslabfor.

    “Kami akan berkoordinasi dengan berbagai ahli. Fakta itu didapatkan selanjutnya dilakukan pendalaman,” imbuhnya.

    Hingga kini, belum diketahui apakah ban itu hilang karena dicuri atau sengaja dibiarkan begitu oleh Hendrawan

    Rangkaian fakta yang telah terungkap 

    Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sementara dompet berisi kartu tanda anggota TNI dan BIN masih ada pada jasadnya.

    Mobil Toyota Vios yang dikemudikan Hendrawan baru ditemukan delapan hari setelah kejadian, yaitu pada Sabtu (18/1/2025), berada sekitar lima meter dari bibir dermaga dengan kedalaman enam meter.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, menjelaskan bahwa sebelum menuju Marunda, Hendrawan sempat berkeliling ke beberapa tempat.

    “Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini putar-putar sampai ke Bogor, sampai ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan berakhir di Marunda tersebut,” kata Ressa di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).

    Menurut keterangan keluarga, Hendrawan awalnya berpamitan untuk pergi ke Tangerang guna mengurus tanah pribadi.

    Namun, polisi masih mencari tahu apakah benar korban sempat ke Tangerang atau ada faktor lain yang membawanya ke Dermaga KCN Marunda.

     

    Sebelumnya, mobil Toyota Vios yang dikendarai Hendrawan Ostevan ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah di Dermaga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025) pagi.

    Mobil tersebut dievakuasi dari dasar laut dengan kondisi rusak, bumper depan rusak, kaca depan pecah, satu ban hilang serta penuh lumpur.

     

    Rekaman CCTV di lokasi menunjukkan pensiunan perwira tinggi bintang satu TNI itu berkendara menggunakan mobilnya

     

    Yang bersangkutan masuk ke Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB. 

     

    Mobil tersebut terus melaju di sekitar Kade 07-08 sampai ke ujung Dermaga KCN Marunda. 

     

    Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.

  • 3
                    
                        Ketika WN China Dipulangkan ke Negaranya Usai Video Dugaan Suap Petugas Imigrasi Tak Terbukti…
                        Nasional

    3 Ketika WN China Dipulangkan ke Negaranya Usai Video Dugaan Suap Petugas Imigrasi Tak Terbukti… Nasional

    Ketika WN China Dipulangkan ke Negaranya Usai Video Dugaan Suap Petugas Imigrasi Tak Terbukti…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dugaan suap oleh warga negara Republik Rakyat China (RRC) kepada petugas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak terbukti.
    Hal ini terkonfirmasi setelah Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi mengamankan dua warga China dalam
    video viral
    yang memperlihatkan seolah-olah terjadi suap-menyuap kepada petugas Imigrasi.
    Plt Direktur Jenderal Imigrasi Saffar Muhammad Godam mengatakan, Imigrasi langsung melakukan pemeriksaan mendalam untuk membuktikan kebenaran video tersebut, termasuk kepada pihak-pihak terkait dan bukti CCTV di bandara.
    “Setelah viralnya konten dari akun TikTok @stellaroptics888 pada 17 Januari 2025, pihak Direktorat Jenderal Imigrasi langsung melakukan langkah-langkah pemeriksaan internal dan CCTV bandara secara
    real time
    , mulai dari kedatangan WNA yang bersangkutan sampai dengan keluar dari area pemeriksaan keimigrasian,” kata Godam, Rabu (22/1/2025).
    Godam mengatakan, berdasarkan hasil penelitian CCTV bandara, tidak ditemukan bukti adanya pemberian dan penerimaan uang oleh petugas Imigrasi Bandara.
    Terlebih, ketika muncul konten video dugaan suap dari akun media sosial @stellaroptics888, akun yang sama juga mengeluarkan video permintaan maaf dari WNA tersebut.
    Di dalam video permintaan maaf tersebut terungkap bahwa tidak ada penyuapan yang dilakukan warga negara China itu kepada petugas Imigrasi.
    Uang sejumlah Rp 500.000 yang dibawa oleh WNA dalam narasi suap tersebut digunakan untuk membayar biaya
    visa on arrival
    (VoA).
    Namun, kata Godam, Imigrasi tetap mengejar WNA yang diduga melakukan penyuapan dalam video tersebut untuk mendapatkan keterangan yang utuh.
    Imigrasi pun mengamankan dua WN China berinisial LB dan LJ guna melakukan klarifikasi atas pernyataan yang disampaikan di dalam konten video tersebut.
    Dari hasil klarifikasi, kedua WNA tetap memberikan pernyataan yang sama sesuai dengan konten video kedua yang mereka unggah.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, saat LB dan LJ tiba di
    Bandara Soekarno-Hatta
    , petugas Imigrasi mendapati bahwa keduanya salah jalur atau melalui jalur untuk penumpang prioritas via area keberangkatan.
    Setelah itu, petugas membawa mereka ke area kedatangan internasional agar melakukan proses keimigrasian.
    Seluruh kejadian tersebut terekam di kamera CCTV bandara.
    “Dari hasil pemeriksaan juga tidak didapat pengakuan dari anggota bahwa telah menerima sejumlah uang,” ucap dia.
    WNA berinisial LB dan LJ itu langsung diamankan di ruang detensi Direktorat Jenderal Imigrasi.
    Godam menuturkan, dua WN China itu langsung dipulangkan ke negaranya sebagai hukuman terhadap apa yang telah dilakukan.
    “Atas perbuatannya, maka LB dan LJ akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegas Godam.
    WNA asal China yang mengunggah video yang berisi tindakan menyelipkan uang ratusan ribu rupiah dalam paspor untuk meloloskannya masuk di Bandara Soekarno-Hatta membuat video permintaan maaf dan klarifikasi.
    Video tersebut beredar di media sosial TikTok dengan akun @stellaroptics888 pada Senin (20/1/2025).
    “Tentang saya 16 Januari 2025, posting video saat memasuki Indonesia ini menjadi pencarian panas di Indonesia. Berita Indonesia juga merilis opini publik dari video tersebut. Video tersebut telah menyebabkan meluasnya opini publik Indonesia secara terus menerus. Saya telah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas hal ini,” kata WNA asal China tersebut.
    Ia mengatakan, uang sebanyak Rp 500.000 dalam video tersebut sebenarnya untuk biaya visa sehingga tidak ada tindakan ilegal yang terjadi saat itu.
    “Tapi video yang saya posting mungkin dalam ekspresi ada beberapa kesalahpahaman dan kekeliruan. Atas hal ini, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pejabat Bea Cukai Indonesia. Maaf,” ujar dia.
    Ia juga menyampaikan bahwa konten video itu sudah menimbulkan efek buruk dan kesalahpahaman terhadap Dirjen Imigrasi Indonesia.
    “Video hanya rekaman kehidupan, bukan postingan berbahaya untuk mencari tujuan tertentu. Saya bersedia bekerja sama dalam penyelidikan ini dan mengambil tindakan perbaikan. Terima kasih,” tutur dia.
    Dalam kesempatan ini, WN China itu juga menyampaikan permintaan maaf atas konten yang telah menimbulkan opini publik di masyarakat tersebut.
    “Opini publik yang ditimbulkan oleh kejadian ini mempunyai dampak tertentu terhadap masyarakat. Saya sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya. Maaf,” ucap dia.
    Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menegaskan pihaknya berkomitmen untuk memastikan integritas dan akuntabilitas dalam setiap layanan publik.
    Jenderal Kehormatan Polri itu menegaskan, pelanggaran sekecil apapun yang terbukti dilakukan petugas Imigrasi bakal ditindak secara tegas sesuai aturan yang berlaku.
    “Imigrasi terus melakukan pengawasan internal yang ketat. Apabila ada petugas yang terbukti melanggar aturan, tindakan tegas akan diambil sesuai peraturan perundang-undangan,” kata Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Mengapa Purnawirawan TNI Hendrawan Mengendarai Mobil Beroda Tiga Sebelum Tewas di Laut?
                        Megapolitan

    1 Mengapa Purnawirawan TNI Hendrawan Mengendarai Mobil Beroda Tiga Sebelum Tewas di Laut? Megapolitan

    Mengapa Purnawirawan TNI Hendrawan Mengendarai Mobil Beroda Tiga Sebelum Tewas di Laut?
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus kematian Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan (75) masih menyisakan misteri yang belum terjawab.
    Polisi hingga kini terus menyelidiki penyebab kematian purnawirawan tersebut, termasuk berbagai fakta yang muncul seiring proses penyidikan.
    Hendrawan ditemukan tewas mengambang di perairan Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2024).
    Namun, berbagai pertanyaan masih menyelimuti kasus ini, terutama mengenai bagaimana Hendrawan bisa mengendarai mobil Toyota Vios miliknya dalam kondisi hanya tiga roda.
    Berdasarkan rekaman CCTV, mobil yang dikendarai Hendrawan sempat terlihat melintas di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, sebelum menuju Dermaga KCN Marunda.
    Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa mobil tersebut hanya menggunakan tiga ban, sedangkan satu roda lainnya hanya tersisa pelek.
    “Jadi, melintas dengan tiga ban. (Itu) kiri depan, belakang lengkap, yang kanan depan tanpa ban tapi masih ada pelek-nya,” ungkap Ade Ary.
    Hingga kini, belum diketahui apakah ban itu hilang karena dicuri atau sengaja dibiarkan begitu oleh Hendrawan.
    Hendrawan ditemukan tewas di perairan Dermaga KCN Marunda oleh seorang nelayan.
    Di tubuhnya disebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sementara dompet berisi kartu tanda anggota TNI dan BIN masih ada pada jasadnya.
    Mobil Toyota Vios yang dikemudikan Hendrawan baru ditemukan delapan hari setelah kejadian, yaitu pada Sabtu (18/1/2025), berada sekitar lima meter dari bibir dermaga dengan kedalaman enam meter.
    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, menjelaskan bahwa sebelum menuju Marunda, Hendrawan sempat berkeliling ke beberapa tempat.
    “Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini putar-putar sampai ke Bogor, sampai ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan berakhir di Marunda tersebut,” kata Ressa di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).
    Menurut keterangan keluarga, Hendrawan awalnya berpamitan untuk pergi ke Tangerang guna mengurus tanah pribadi.
    Namun, polisi masih mencari tahu apakah benar korban sempat ke Tangerang atau ada faktor lain yang membawanya ke Dermaga KCN Marunda.
    Berdasarkan rekaman CCTV, mobil Hendrawan terlihat memasuki Dermaga KCN Marunda pada Kamis (9/1/2025) pukul 00.35 WIB.
    Mobil tersebut melaju diperkirakan dengan kecepatan 35 km/jam sebelum akhirnya terjatuh ke perairan.
    Saat olah TKP pada Selasa (21/1/2025), polisi memeriksa kondisi cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan udara pada saat kejadian.
    “Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut,” ungkap Ressa.
    Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menilai Hendrawan kemungkinan besar mengakhiri hidupnya sendiri.
    Berdasarkan fakta-fakta yang telah diungkap kepolisian, tidak menemukan indikasi adanya pembunuhan.
    “Yang ada adalah korban dengan firm mendekati ujung dermaga dan masuk laut. Perhatikan, tidak semua orang tahu dermaga lho,” ujar Adrianus.
    Adrianus juga menyoroti waktu kejadian yang berlangsung pada dini hari, saat hanya sedikit orang yang berani mendatangi Dermaga KCN Marunda.
    Dengan begitu, kondisi emosional Hendrawan disebut bisa menjadi pemicu tindakan tersebut.
    “Menurut saya itu mencerminkan kondisi galau, bingung, bahkan kalut dari yang bersangkutan. Masa enggak terasa kalau ban bermasalah?” ujar dia.
    Dengan banyaknya teka-teki yang belum terjawab, penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap kepastian di balik kematian Hendrawan.
    Hasil otopsi juga diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kasus ini.
    Meski dugaan bunuh diri semakin menguat, masih ada beberapa kejanggalan yang perlu diklarifikasi, terutama terkait kondisi mobil yang hanya memiliki tiga.
    Tanpa jawaban pasti dari penyelidikan, teka-teki kematiannya masih akan menyisakan tanda tanya besar.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi, Shinta Dwi Ayu | Editor: Abdul Haris Maulana, Fitria Chusna Farisa)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Toko HP di Tambaksari Surabaya Dibobol Maling

    Toko HP di Tambaksari Surabaya Dibobol Maling

    Surabaya (beritajatim.com) – Toko handphone (HP) di Jalan Karangasem II, Tambaksari, Surabaya dibobol maling, Rabu (15/1/2025) dini hari. Dari rekaman CCTV, pelaku beraksi sendirian dan masuk toko dengan cara membobol plafon.

    Salah satu pegawai toko, Ananta mengatakan pelaku berhasil menggondol 2 HP operasional toko, 1 HP baru, dan uang tunai yang disimpan dalam brankas. Jika ditotal, tersangka yang belum diketahui identitasnya itu berhasil menggondol Rp 12 Juta. “Kerugian kami total kurang lebih Rp 12 juta,” kata Ananta, Kamis (23/1/2025).

    Dari rekaman CCTV, pembobolan terjadi sekitar pukul 00.45 WIB. Butuh waktu 10 menit untuk pelaku menjebol plafon. Setelah berhasil menjebol plafon, satu pelaku masuk ke dalam konter. “Kebetulan CCTV kami bisa merekam suara juga. Tampak suara keras,” imbuh Ananta.

    Ananta mengaku heran dengan petugas penjagaan yang tidak mendengar suara pelaku menjebol plafon. Setelah berhasil masuk, pelaku langsung merusak empat dari lima kamera CCTV. “Masih ada satu kamera yang luput dirusak. Pelaku mencabut kabel kamera CCTV,” tegas Ananta.

    Dari rekaman CCTV, Ananta merasa mengenal pelaku. Namun, ia tidak mau berspekulasi dan menyerahkan penyelidikan ke pihak kepolisian. Ia mengaku baru mengetahui tokonya dibobol ketika pagi hari saat akan membuka toko.

    “Wajahnya itu tidak asing. Tapi karena kan konter banyak pembeli. Jadi saya lupa satu persatu. Yang pasti dia itu masih belajaran jadi pencuri. Terlihat merusak plafon saja kesulitan. Tapi gak tahu juga sih,” paparnya.

    Sementara saat dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tambaksari, Kompol Imam Solichin mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan secara mendalam. “Iya, sudah laporan. Masih kami selidiki,” pungkasnya. [ang/suf]

  • Tips Aman Tinggalkan Rumah Selama Liburan, "Freezer" Bisa Jadi Brankas Rahasia
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 Januari 2025

    Tips Aman Tinggalkan Rumah Selama Liburan, "Freezer" Bisa Jadi Brankas Rahasia Bandung 23 Januari 2025

    Tips Aman Tinggalkan Rumah Selama Liburan, “Freezer” Bisa Jadi Brankas Rahasia
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com
    – Menjelang
    libur panjang
    peringatan Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek, yang berlangsung dari Sabtu (25/1/2025) hingga Rabu (29/1/2025), banyak warga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berencana memanfaatkan waktu untuk bepergian.
    Namun, meninggalkan rumah tanpa pengawasan kerap menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait keamanan barang berharga.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Sumedang, AKP Uyun Saepul Uyun, membagikan sejumlah tips untuk memastikan rumah dan barang berharga tetap aman selama liburan.
    Uyun menyarankan untuk menyimpan barang berharga seperti uang dan perhiasan di brankas yang terbuat dari material kuat, seperti baja tebal. Pilih brankas dengan sistem pengamanan modern, seperti kunci elektronik atau kombinasi unik.
    “Pilihlah brankas dengan sistem pengamanan modern. Seperti kunci elektronik atau kombinasi, untuk mencegah pembobolan. Gunakan juga kata sandi yang sulit ditebak, dengan menggunakan kombinasi unik,” ujar Uyun kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    Bagi yang tidak memiliki brankas, Uyun menyarankan untuk menyimpan uang dan perhiasan di tempat tersembunyi yang sulit dijangkau. Bahkan, uang dapat disimpan di freezer dengan lapisan plastik khusus untuk melindunginya dari kerusakan.
    “Jika tidak memiliki brankas, bisa juga menyimpan uang di
    freezer
    dengan melapisinya menggunakan plastik khusus agar terlindung dari kerusakan,” katanya.
    Sebelum meninggalkan rumah, penting untuk memeriksa semua jendela dan pintu agar terkunci rapat. Uyun juga mengingatkan warga untuk mematikan aliran air, gas, dan listrik, serta mencabut perangkat elektronik untuk menghindari risiko korsleting.
    “Pasang sistem keamanan, seperti CCTV, untuk memantau aktivitas di sekitar rumah,” tambahnya.
    Jika akan meninggalkan rumah dalam waktu lama, Uyun menyarankan warga untuk memberi tahu aparat setempat, seperti ketua RT, ketua RW, atau tetangga yang tidak bepergian. Selain itu, melapor ke Polsek terdekat juga dapat menjadi langkah preventif.
    “Kami sarankan agar warga melapor ke Polsek terdekat, sehingga anggota kepolisian dapat memantau dan mengetahui di wilayahnya terdapat rumah yang ditinggal kosong,” jelas Uyun.
    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati liburan panjang dengan tenang tanpa khawatir akan keamanan rumah dan barang berharga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Fakta Baru Detik-Detik Sebelum Mobil Brigjen Hendarawan Terjun ke Laut – Page 3

    3 Fakta Baru Detik-Detik Sebelum Mobil Brigjen Hendarawan Terjun ke Laut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi mengungkap fakta baru terkait insiden mobil Toyota Vios yang dikendarai oleh Brigjen (Purn) TNI Hendarawan Oestevan terjun ke laut di Dermaga Marunda, Jakarta Utara. Hasil penyelidikan menunjukkan kejanggalan sebelum mobil tersebut jatuh ke air.

    Fakta pertama terkait dengan kondisi mobil tanpa ban depan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa rekaman CCTV menunjukkan mobil Brigjen Hendarawan melintas di Jalan Gunung Sahari dalam kondisi tidak normal.

    “Dari analisa CCTV yang dilakukan penyidik, mobil Toyota Vios terlihat melintas di Gunung Sahari dengan kondisi ban depan kanan hilang, hanya menyisakan pelek. Mobil tetap berjalan dengan tiga ban lainnya,” kata Ade Ary kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (22/1/2024).

    Kemudian fakta kedua, tentang kecepatan mobil sebelum terjun ke laut. Menurut Ade Ary, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang mendalami kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut.

    “Kecepatan mobil diperkirakan sekitar 35 km per jam sebelum terjun ke dermaga. Hal ini berdasarkan analisa jarak dan waktu dari rekaman CCTV di lokasi kejadian,” ujarnya.

    Selain itu, penyidik juga menganalisa kondisi cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan saat kejadian berlangsung.

    Kemudian fakta selanjutnya tidak ada tanda kecelakaan sebelumnya. Puslabfor  telah memeriksa fisik kendaraan dan tidak menemukan tanda-tanda bekas kecelakaan sebelum mobil terjun ke laut.

    “Pemeriksaan meliputi bumper depan dan belakang, empat roda, pintu, kaca, rem tangan, persneling, hingga setir mobil. Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas sebelum mobil jatuh ke laut,” jelas Ade Ary.

    Kesimpulan Awal PenyelidikanMeski begitu, penyelidikan masih terus berjalan untuk memastikan penyebab pasti insiden yang menewaskan pensiunan jenderal dari Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.

    “Semua fakta ini akan kami gunakan untuk menyusun kronologi yang lebih detail. Penyelidikan terus kami dalami,” tutup Ade Ary.

     

  • Residivis pencuri tabung gas di Grogol Petamburan ternyata positif pakai narkoba

    Residivis pencuri tabung gas di Grogol Petamburan ternyata positif pakai narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Seorang mantan narapidana (redivis) berinisial M (38) yang mencuri tiga tabung gas di Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat ternyata positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

    “Indikasi positif narkoba dan juga yang bersangkutan ini sempat juga ya selain tadi kasus pencurian (tabung gas) juga ada kasus penganiayaan,” ucap Kanit Reskrim Polsek Gropet, AKP Aprino Tamara kepada wartawan di Jakarta pada Rabu.

    Dalam rekaman CCTV, pelaku melancarkan askinya pada Kamis (9/1) malam saat hujan lebat mengguyur Jakarta.

    Pelaku mengenakan payung sambil mengintai salah satu rumah warga. Pelaku kemudian masuk ke dalam rumah warga dan mengambil tiga tabung gas yang kemudian dijual ke lapak barang bekas.

    Aprino menegaskan, pihaknya mudah menangkap pelaku pasca kejadian karena banyak yang mengenal dan tinggal di lingkungan tersebut.

    “Dalam rekaman itu, jelas bahwa orang semua orang (warga setempat) mengenali karena kebetulan yang bersangkutan itu tinggal di sana,” ucap Aprino.

    Polisi pun berhasil menangkap pelaku dalam waktu kurang dari 1×24 di rumahnya.

    Lebih lanjut, Aprino menyebut bahwa pelaku M merupakan warga Tanjung Duren Selatan yang sudah empat kali keluar masuk penjara.

    “Yang bersangkutan kebetulan sudah empat kali bolak-balik masuk ke penjara atau menjalani hukuman, semuanya kami yang menindaklanjuti,” kata Aprino.

    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

    “Ancaman 5 tahun pidana penjara,” pungkas Aprino.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Beraksi Saat Salat Jumat, Pelaku Curanmor di Depok Ditangkap karena Rekaman CCTV

    Beraksi Saat Salat Jumat, Pelaku Curanmor di Depok Ditangkap karena Rekaman CCTV

    Depok, Beritasatu.com – Satreskrim Polres Metro Depok berhasil mengungkap belasan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di berbagai wilayah di Kota Depok. Pengungkapan ini karena penelusuran barang bukti berupa rekaman CCTV yang ditemukan di lokasi kejadian.

    Dalam tiga bulan terakhir, polisi berhasil mengungkap sebelas laporan polisi, mengamankan 10 orang pelaku, sembilan sepeda motor hasil curian, serta surat-surat kendaraan dan berbagai jenis kunci letter T.

    Salah satu kasus yang berhasil diungkap adalah pencurian sepeda motor di sebuah masjid di Pondok Cina, Beji, Kota Depok. Dalam rekaman CCTV terlihat empat orang pelaku yang menggunakan dua sepeda motor beraksi saat korban tengah menunaikan ibadah salat Jumat.

    Kasatreskrim Polrestro Depok AKBP DK Zendrato menjelaskan, komplotan curanmor tersebut telah melakukan aksinya di tujuh lokasi berbeda. Dari pengungkapan tersebut, polisi menyita satu motor hasil curian, sementara motor lainnya telah dijual oleh para pelaku.

    “Mereka melakukan pencurian dengan berpura-pura pergi ke masjid, tempat ibadah. Ketika suasana sepi dan masyarakat tengah melakukan ibadah, mereka melakukan pencurian dengan menggunakan kunci letter T,” ujar Zendrato dalam konferensi pers di Mapolrestro Depok, Rabu (22/1/2025).

    Dari sembilan motor yang disita, dua di antaranya dikembalikan kepada pemiliknya, Dewi, yang merasa sangat bahagia. Dewi mengungkapkan, dua motor miliknya, Yamaha Jupiter MX dan Honda Vario 160, yang dicuri secara bersamaan akhirnya dapat kembali berkat upaya keras polisi.

    “Saya melapor sesuai prosedur, dan alhamdulillah, laporan saya ditanggapi dengan baik. Pelayanan polisi juga sangat memuaskan. Terima kasih banyak, motor saya bisa kembali dua-duanya,” ujar Dewi.

    Saat ini, polisi masih mengejar sejumlah pelaku lainnya, termasuk yang berperan sebagai penadah. Kesepuluh pelaku yang telah berhasil ditangkap dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

  • Gagal Curi Motor, 2 ABG Bersajam Rampas HP Pedagang di Jakbar

    Gagal Curi Motor, 2 ABG Bersajam Rampas HP Pedagang di Jakbar

    Jakarta

    Dua remaja berinisial RAP (14) dan JP (17) mencuri handphone (HP) pedagang di Jakarta Barat. Keduanya dibekuk jajaran Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Polres Metro Jakarta Barat.

    Kejadian pencurian tersebut terjadi di sebuah rumah toko (ruko) kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (17/1) subuh.

    Kedua pelaku awalnya hendak mencuri sepeda motor yang ada di lokasi tersebut. Namun, karena kesulitan saat beraksi, pelaku RAP akhirnya beralih ke ruko yang tampak terbuka dengan membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit. Sementara rekannya, JP, tengah menunggu di luar.

    “Jadi ruko itu awalnya tempat jual nasi goreng, sate gitu. Kebetulan masih terbuka, dia melihat ada HP di situ. Lalu dia ngambil, kebetulan yang bersangkutan (korban) ada di situ juga,” kata Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang, Rabu (22/1/2025).

    Saat pelaku RAP beraksi, korban lalu terbangun. Sadar aksinya diketahui, pelaku lantas mengancam akan membunuh korban dengan celurit.

    “(Pelaku) Mengancam si korban ‘jangan bergerak atau saya bunuh kamu’. Lalu selanjutnya dia kabur dan itu terekam di CCTV,” ujarnya.

    “Jadi estafet pertama ditangkap dulu yang eksekutor, selanjutnya ditangkap yang temannya,” jelas Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino.

    Kepada polisi, pelaku mengaku baru sekali mencuri. Pelaku beralasan mencuri karena kesulitan ekonomi.

    Kedua pelaku telah ditahan dan masih diperiksa lebih lanjut di Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan.

    (jbr/mei)

  • Pemkab Badung-Moratelindo kerja sama tingkatkan transformasi digital

    Pemkab Badung-Moratelindo kerja sama tingkatkan transformasi digital

    Badung, Bali (ANTARA) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Badung, Bali menjalin kerja sama dengan PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo) dalam mendorong transformasi digital di wilayah itu.

    “Kerja sama untuk penyediaan layanan International Fiber Optic (FO) Internet berkapasitas 20.000 Mbps ini penting untuk mendukung teknologi berbasis digital di era saat ini,” ujar Kepala Dinas Kominfo Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra di Mangupura, Rabu.

    Dalam kerja sama tersebut Moratelindo memberikan layanan internet ke 1.009 lokasi di Badung dan layanan tambahan antara lain wifi corner minimal di 50 lokasi, akses internet pada Crisis Center Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badung.

    Selain itu, jaringan internet akan dipasang di lokasi e-tiket di seluruh daerah tujuan wisata, 5 sekolah Taman Kanak-kanak Negeri se-Badung, layanan CCTV sejumlah 500 unit, layanan pengembangan berupa 500 access point.

    Layanan colocation data center yang bersertifikasi TIER 3, 3 unit mobil operasional, dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK).

    Gede Jaya Saputra mengatakan proyek tersebut akan memastikan akses internet berkualitas tinggi untuk berbagai kebutuhan Pemerintah Kabupaten Badung.

    “Ini merupakan momentum yang sangat baik karena kamu harus siap menyongsong era industri 5.0. Jadi bagaimana pun era teknologi berbasis digital seperti data dan kecerdasan buatan. Oleh karena itu kami sangat antusias menyambut kerja sama ini,” kata dia

    Ia mengungkapkan dari segi regulasi Pemkab Badung juga memiliki keharusan dalam melaksanakan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dengan jaringan infrastruktur yang menjadi sangat penting di pemerintahan.

    Selain itu, menurut dia Kabupaten Badung juga memiliki APBD tinggi sehingga mengharuskan pihaknya dapat memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat termasuk juga pada layanan internet.

    “Sesuai dengan regulasi, ini adalah mandatory atau layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya wajib dinikmati warga negara. Dan kami di Kabupaten Badung, dengan APBD yang luar biasa tentu harus memberikan layanan penuh kepada masyarakat,” tambah Ngurah Jaya.

    Direktur Utama PT. Mora Telematika Indonesia, Tbk Jimmy Kadir menjelaskan pihaknya sangat mendukung program pemerintah Badung terkait layanan internet tersebut.

    “Kami memiliki visi dan misi bahwa kami berperan aktif untuk berkontribusi dalam Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, jadi kami sangat mendukung sekali program dari pemerintah ini,” kata dia.

    Ia berharap kedepannya wilayah lain juga dapat mencontoh program dari Kabupaten Badung dalam pembangunan infrastruktur dan layanan internet kepada masyarakat, agar perekonomian masyarakat tersebut tumbuh dan semakin maju.

    “Dengan adanya program seperti ini di wilayah-wilayah lain perkembangan ekonomi pasti akan maju di masyarakat, baik dari edukasi, pariwisata maupun hospitality semua itu akan saling terkait. Apalagi sekarang zamannya big data, dengan internet semua data-data bisa kita cerna dengan cepat,” pungkas Jimmy Kadir.

    Pewarta: Fikri Yusuf/Rolandus Nampu
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025