Produk: CCTV

  • Kriminalitas kemarin, penusukan hingga mobil berpelat TNI tabrak orang

    Kriminalitas kemarin, penusukan hingga mobil berpelat TNI tabrak orang

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Kamis (23/1) kemarin, mulai dari penusukan hingga mobil berpelat dinas TNI (6504-00) yang menabrak orang.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Seorang pria tusuk adik iparnya di Jakpus karena sering dinasehati

    Akibat kesal dan sakit hati sering dinasihati, seorang pria berinisial U tega menusuk adik iparnya berinisial RKY hingga tewas di Kampung Duri Barat RT 06 RW 07 Kelurahan Duri Pulo, Jakarta Pusat pada Selasa (21/1).

    “Karena sakit hati dan kesal. Pelaku ditegur korban karena sering memakai narkoba dan tidak bertanggung jawab terhadap keluarga yang merupakan adik dari pelaku (istri korban),” ucap Kasubdit Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Ressa Fiardi Marasabessy saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    2. Dua anak kos saling tusuk di Tanjung Priok akibatkan satu orang tewas

    Dua anak kos di RT 009/002 Kelurahan Papanggo Tanjung Priok Jakarta Utara Dimas dan Syahrul terlibat pertengkaran dan saling tusuk menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan satu orang tewas pada Rabu (22/1) malam.

    “Untuk motif pastinya masih diselidiki oleh reserse Polsek Tanjung Priok dan sudah dilimpahkan ke Polres Jakarta Utara,” kata pengurus RW 002 Kelurahan Papanggo Tanjung Priok Faizal Achyar di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    3. Pria todongkan pistol ke petugas SPBU di rest area “Cibubur”

    Pria pengendara mobil diduga menodongkan sebuah pistol ke arah petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tempat istirahat (rest area) Cibubur, Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Kamis pagi.

    Berdasarkan video di Instagram @kabarcibubur24jam, pria tersebut sempat menarik petugas SPBU dan aksinya terekam kamera pengawas (CCTV).

    Selengkapnya di sini

    4. Tim Tabur Kejati DKI tangkap DPO bandar sabu dan ekstasi

    Tim Tangkap Buronan Intelijen Kejaksaan Tinggi (Tabur Kejati) DKI Jakarta menangkap Daftar Pencarian Orang (DPO) berinisial DBR selaku terpidana dengan bukti 20 kg sabu dan 100 butir ekstasi yang dibawa dari Kepulauan Riau menuju Jakarta.

    “Sekitar pukul 22.15 WIB, dipimpin oleh Kepala Seksi V Bidang Intelijen Kejati DK Jakarta, tim berhasil mengamankan terpidana DBR di rumahnya,” kata Kasipenkum Kejati DKI Jakarta, Syahron Hasibuan kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    5. Polisi selidiki kasus mobil berpelat TNI yang tabrak orang di Palmerah

    Polisi menyelidiki kasus mobil berpelat dinas TNI (6504-00) yang menabrak orang dan sejumlah kendaraan di Jalan Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat.

    Tabrakan yang terjadi pada Senin (20/1) dini hari tersebut menyebabkan korban berinisial TR terluka parah hingga kemudian meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Pelni Petamburan. Selain itu, beberapa korban lainnya juga mengalami luka-luka.

    Selengkapnya di sini

    6. Tersinggung karena diteriaki, pria tusuk korban hingga tewas di Jakbar

    Seorang pria berinisial MAA ditusuk hingga tewas oleh terduga pelaku berinisial A karena merasa tersinggung dengan korban yang meneriaki dirinya di Jalan Mangga Besar II RT 001/002 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat pada Selasa (21/1) malam.

    “Awal kejadian saat di TKP korban bercanda dengan teman korban, namun pelaku merasa tersinggung karena merasa diteriaki,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Teguh instruksikan dinas teknis lebih optimal hadapi musim hujan

    Teguh instruksikan dinas teknis lebih optimal hadapi musim hujan

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menginstruksikan jajaran di dinas teknis terutama Dinas Perhubungan, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga bekerja lebih optimal khususnya saat menghadapi musim hujan.

    Khusus untuk musim penghujan, dia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memaksimalkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk proses mitigasi.

    “Kita berharap, melalui fasilitas yang kita punya, terutama saat terjadinya musim hujan, proses mitigasi bukan lagi menjadi hambatan. Kita sudah memaksimalkan OMC,” kata Teguh dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Dituturkan dia, adanya fasilitas Jakarta Satu, serta Jakarta Smart City, diharapkan memaksimalkan kerja Pemprov DKI untuk menghadapi musim penghujan.

    “Mari kita waspada dan selalu memantau kondisi Jakarta, baik di lapangan, maupun secara virtual,” tutur Teguh.

    Dia pada Kamis ini mengunjungi fasilitas Jakarta Satu, di Gedung Dinas Teknis, Dinas CKTRP, Jakarta Pusat, didampingi Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kepala Dinas CKTRP DKI Jakarta Heru Hermawanto, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo, serta Plt. Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin.

    Dalam kunjungan tersebut, Teguh memantau kondisi Jakarta secara virtual, mulai dari kondisi wilayah, kependudukan, kontur tanah, serta simulasi terjadinya banjir saat musim hujan.

    Dia juga memastikan pemantauan secara virtual bisa menunjang proses mitigasi bencana, terutama banjir.

    “Melihat fasilitas di Jakarta Satu ini, kita seharusnya bisa memanfaatkan teknologi yang kita punya dalam proses mitigasi bencana seperti banjir. Sehingga, saat proses antisipasi kita sudah terinfo secara real time, ditambah kita memiliki berbagai macam CCTV di setiap pintu air di Jakarta,” ujar dia.

    Dalam kesempatan itu, Teguh juga menyaksikan fasilitas smart glass, yaitu sistem kaca ruangan yang bisa menampilkan kondisi virtual keadaan Jakarta secara animasi.

    Selain itu, dia juga meninjau smart maket (peta timbul) Jakarta yang dilengkapi dengan layar LED untuk menampilkan kondisi peta banjir, kemacetan, serta garis laut di Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hendrawan Ostevan Kendarai Mobil Kecepatan Pelan 35 Km/Jam, Lalu Jatuh ke Laut dan Ditemukan Tewas – Halaman all

    Hendrawan Ostevan Kendarai Mobil Kecepatan Pelan 35 Km/Jam, Lalu Jatuh ke Laut dan Ditemukan Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM  – Purnawirawan TNI, Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, terungkap sempat mengendarai mobil dengan lecepatan pelan, sebelum akhirnya jatuh ke laut.

    Hal itu terungkap dari rekaman CCTV.

    Diketahui Hendrawan Ostevan ditemukan tewas di perairan Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2024).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan mobil Toyota Vios milik eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN) itu melaju dengan kecepatan rendah, yakni 35 Km/jam.

    Korban berjalan lurus di Kade 07-08 sampai ujung Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, hingga akhirnya terjatuh ke perairan, Kamis (9/1/2025) dini hari.

    Kombes Ade Ary Syam Indradi juga mengatakan bahwa mobil Toyota Vios itu sempat melintas di Jalan Gunung Sahari.

    Terkait kondisi mobil juga terungkap bahwa kondisinya tanpa ban bagian depan kanan.

    “Belakang lengkap. (Tapi), yang kanan depan tanpa ban, tapi masih ada peleknya,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025)..

    Polisi belum mengetahui apakah ban itu dicuri atau memang Hendrawan sengaja berkendara tanpa menggunakan ban depan sebelah kanan.

    Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menemukan identitas diri pada jasad Hendrawan Ostevan, yakni kartu tanda anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI.

    Menurut rekaman CCTV, polisi menyebut bahwa Hendrawan Ostevan mengendarai mobilnya ke Dermaga KCN Marunda sebelum akhirnya ditemukan tewas.

    Korban disebut-sebut melaju menggunakan mobilnya hingga ujung dermaga sampai jatuh ke laut.

     “Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan 1 unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” ujar Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Selasa (14/1/2025), mengutip Polri.go.id.

    “Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” ungkapnya.

    Hasil Visum Jenazah

    Sementara dari hasil visum jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan tidak ditemukan bekas luka.

    Laporan hasil visum disampaikan oleh Dirpolairud Polda Metro Jaya Kombes Joko Sadono.

    Dia belum menjelaskan lebih lanjut mengenai penyebab kematian almarhum.

    Dirinya hanya menekankan tidak ada luka kekerasan di jasad korban.

    “Dari hasil visum begitu,” tambah Joko.

    Diberitakan sebelumnya Hendrawan Ostevan merupakan mantan anggota Badan Intelejen Negara (BIN) dengan jabatan terakhir Tim Ahli Deputi.

    Informasi itu disampaikan pengamat intelejen Wawan Hari Purwanto yang sebelumnya menjabat Jubir BIN.

    Korban juga sudah lama pensiun sebagai anggota TNI.

    “Betul sudah pensiun, usia sudah 75 tahun, sudah lama purna tugas. Purna tugas di usia 58 tahun,” katanya kepada wartawan Selasa (14/1/2025).

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Reynas Abdila/Abdul Qodir)

  • Viral, Sejoli Ciuman Mesra di Taman Hutan Kota Abipraya Tuban

    Viral, Sejoli Ciuman Mesra di Taman Hutan Kota Abipraya Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Sebuah video viral di media sosial menampilkan dua sejoli yang diduga melakukan tindakan asusila di Taman Hutan Kota Abipraya, Tuban, Kamis (23/1/2025). Dalam rekaman tersebut, terlihat pasangan tersebut tidak hanya berciuman mesra, tetapi juga ada aksi memaksa yang dilakukan oleh laki-laki kepada pasangannya, meski si perempuan menolak.

    Menanggapi insiden tersebut, Kepala Satpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi, menyayangkan tindakan tak pantas tersebut dilakukan di ruang publik.

    “Baik, ini langsung kami cek di lokasi dan laporkan ke petugas yang berjaga di sana,” kata Gunadi.

    Hasil tangkapan layar dua sejoli yang mesum di Taman Hutan Kota Abipraya Tuban.

    Gunadi menyebutkan bahwa Taman Hutan Kota Abipraya dilengkapi dengan kamera CCTV. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mengecek rekaman guna memastikan kejadian tersebut.

    “Kita harus terus meningkatkan pengawasan di ruang publik. Tindakan asusila seperti ini tidak hanya melanggar norma sosial, tetapi juga hukum,” jelas Gunadi.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut aktif dalam pengawasan dan melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwenang. “Kami akan memberikan atensi khusus dan imbauan kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

    Satpol PP Tuban berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan patroli di lokasi-lokasi publik, terutama di area yang kerap dijadikan tempat berkumpul oleh warga. [ayu/but]

     

     

  • Fakta Kematian Brigjen Purn Hendrawan, Mobil Melaju Tanpa Ban Kanan Depan dan Tercebur ke Laut – Halaman all

    Fakta Kematian Brigjen Purn Hendrawan, Mobil Melaju Tanpa Ban Kanan Depan dan Tercebur ke Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyebab tewasnya Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan masih diselidiki Polda Metro Jaya.

    Jasad purnawirawan TNI tersebut ditemukan di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (10/1/2025) lalu.

    Mobil yang ikut tercebur ke laut ditemukan delapan hari kemudian pada Sabtu (18/1/2025) pagi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan mobil Toyota Vios yang dikendarai korban terekam kamera CCTV saat melintas di jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

    Kondisi mobil hanya memiliki tiga ban lantaran ban kanan depan hanya menyisakan velg.

    “Berdasarkan pemantauan dari penyidik atau analisa CCTV yang dilakukan oleh penyidik, maka mobil Toyota Vios ini tergambar di CCTV melintas di Jalan Gunung Sahari dalam kondisi tanpa ban depan sebelah kanan,” bebernya, Rabu (22/1/2025).

    Penyidik masih mendalami alasan korban mengendarai mobil tanpa ban kanan depan.

    Hasil olah TKP menunjukkan mobil dikendarai dengan kecepatan 35 Km/jam sebelum tercebur ke laut.

    “Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut adalah 35 km/jam dengan membandingkan antara jarak dan waktu pada video CCTV pada TKP,” tandasnya.

    Ia menambahkan keluarga korban telah diperiksa dan menyatakan korban berpamitan keluar rumah untuk ke Tangerang.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Marasabessy, menjelaskan CCTV merekam korban berputar-putar sampai ke Bogor sebelum mengarahkan mobil ke kawasan Marunda.

    “Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini muter-muter sampai ke Bogor, ke Senen, ujungnya ke Cilincing, terakhir ke Marunda tersebut,” bebernya.

    Hasil identifikasi menunjukkan tak ada tanda kekerasan pada jasad Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan.

    Mobil Ditemukan Tim SAR

    Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengatakan mobil bernopol B 1606 LB ditemukan dalam kondisi kacanya pecah hingga bumper depan hancur.

    “Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya,” bebernya, Sabtu.

    Lokasi penemuan mobil berjarak 5 meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.

    “Pada saat diangkat, jadi kondisi kendaraan tersebut berada di dalam lumpur, kemudian kondisinya hanya bisa diraba oleh penyelam itu satu ban, jadi tiga ban lainnya itu ada di bawah lumpur, jadi yang bisa dilihat itu ban, velg, dan sasisnya, jadi itu yang diangkat kemudian pas diangkat juga sudah miring ya, sampai di daratan kita tidak menemukan korban lainnya,” tandasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Puslabfor Polri Periksa Mobil Brigjen TNI Purnawirawan Hendrawan yang Tercebur di Laut Marunda

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo/Annas Furqon)

  • Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Lamongan, Tersangka Peragakan 12 Adegan

    Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Lamongan, Tersangka Peragakan 12 Adegan

    Lamongan (beritajatim.com) – Rekonstruksi kasus pembunuhan tragis terhadap siswi SMK berinisial VPR (16) digelar di lapangan tenis Mapolres Lamongan pada Kamis (23/1/2025). Rekonstruksi ini menghadirkan tersangka, AI (16), yang merupakan teman sekolah korban, serta sejumlah saksi.

    Sebanyak 12 adegan diperagakan, mulai dari niat tersangka untuk membunuh korban hingga proses eksekusi di sebuah warung kosong di depan Perumahan Made Great Residence, Kecamatan Lamongan. Adegan juga mencakup detik-detik ketika tersangka menjemput korban dari rumahnya.

    “Dari 12 adegan itu termasuk pada saat tersangka bersama korban melintas di jalan raya dan tertangkap CCTV. Kemudian ada juga keterangan saksi yang merupakan tetangga korban yang menyatakan bahwa korban dijemput tersangka,” ungkap Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Rizky Akbar Kurniadi, usai rekonstruksi.

    Menurut Rizky, rekonstruksi berjalan sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh saksi-saksi dan tersangka. Tidak ada adegan yang disangkal oleh tersangka. Namun, terdapat temuan baru pada adegan terakhir.

    “Temuan baru hanya pada adegan terakhir, pada saat saksi pemilik warung memanggil saksi lain di sekitar TKP untuk memastikan apakah itu mayat atau bukan,” jelas Rizky.

    Rizky menegaskan bahwa pembunuhan terhadap korban VPR oleh tersangka AI merupakan tindakan yang telah direncanakan sejak awal. Tersangka memiliki motif sakit hati karena cintanya ditolak oleh korban, yang mengatakan sudah memiliki pacar.

    “Selanjutnya kami melengkapi berkas, kemudian kami akan limpahkan ke Kejaksaan Negeri Lamongan,” imbuhnya.

    Kasus pembunuhan ini terungkap setelah jasad korban ditemukan membusuk di sebuah warung kosong di depan Perumahan Made Great Residence. Penyelidikan Polres Lamongan akhirnya mengarah kepada AI sebagai tersangka. Tersangka diketahui menjemput korban dari rumahnya sebelum membawa korban ke lokasi eksekusi.

    Pembunuhan ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Lamongan. Proses hukum terhadap tersangka AI, yang masih berusia 16 tahun, kini tengah berlanjut. [fak/beq]

  • Viral Pendaki di Puncak Gunung Semeru, Diduga Gunakan Jalur Ilegal Saat Penutupan

    Viral Pendaki di Puncak Gunung Semeru, Diduga Gunakan Jalur Ilegal Saat Penutupan

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebuah video yang menampilkan tujuh pendaki berada di puncak Gunung Semeru viral di media sosial. Video yang diunggah akun Instagram @jejakpendaki itu telah ditonton lebih dari 513 ribu kali. Namun, aksi ini menuai kecaman lantaran diduga dilakukan saat jalur resmi pendakian ditutup untuk pemulihan ekosistem.

    Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) memastikan bahwa jalur resmi pendakian Gunung Semeru telah ditutup sejak Jumat (17/1/2025) hingga Sabtu (8/2/2025). Kepala Divisi Humas BBTNBTS, Endrip Wahyutama, menyatakan pihaknya sedang menyelidiki waktu dan jalur yang digunakan oleh para pendaki tersebut.

    “Kami sudah mencoba menghubungi pihak yang memposting video itu untuk memastikan kapan pendakian dilakukan, tetapi hingga saat ini belum ada respons,” ujar Endrip melalui pesan WhatsApp, Kamis (23/1/2025).

    Endrip menambahkan bahwa dari pantauan CCTV di jalur resmi pendakian Ranu Pani, rombongan pendaki tidak terdeteksi melewati area tersebut. Hal ini memperkuat dugaan bahwa mereka menggunakan jalur ilegal untuk mencapai puncak Gunung Semeru.

    “Gunung Semeru memiliki area yang luas, sehingga memungkinkan pendaki masuk melalui jalur tidak resmi. Namun, di jalur resmi Ranu Pani, selalu ada petugas yang berjaga setiap hari,” jelas Endrip.

    BBTNBTS menyatakan akan memberikan sanksi tegas jika terbukti pendakian dilakukan melalui jalur ilegal selama masa penutupan. Endrip menegaskan pentingnya mematuhi aturan pendakian untuk menjaga kelestarian alam dan keselamatan para pendaki.

    “Kami akan memastikan fakta dan kronologi kejadian sebelum mengambil tindakan. Kebijakan akan diterapkan sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.

    Hingga saat ini, BBTNBTS masih terus mengumpulkan informasi untuk mengungkap kasus tersebut. Masyarakat diminta untuk berpartisipasi menjaga kelestarian alam Gunung Semeru dengan tidak menggunakan jalur ilegal atau melakukan pendakian saat penutupan. [dav/beq]

  • Usai Diakuisisi Grup Djarum, Remala Abadi Gaspol Bangun Jaringan Serat Optik

    Usai Diakuisisi Grup Djarum, Remala Abadi Gaspol Bangun Jaringan Serat Optik

    Jakarta

    PT Remala Abadi Tbk (Data) akan semakin agresif menggelar jaringan fiber to the home (FTTH) dan ekspansi usahanya. Hal ini seiring perusahaan penyedia jaringan internet itu diakuisisi oleh Grup Djarum.

    Pasca Grup Djarum melalui PT Iforte Solusi Infotek (iForte) yang dikendalikan oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), resmi mengumumkan akan mengakuisisi Remala Abadi. Terbaru, Remala bekerja sama dengan PT Cikarang International City (Cinity) menggelar jaringan FTTH di cluster yang dibangunnya.

    Sebagai informasi, Cinity yang merupakan bagian dari PT Pertiwi Sejati Estate merupakan salah satu penggembang yang terkemuka di Indonesia. Mereka memiliki banyak proyek pembangunan perumahan maupun kawasan komersial di berbagai wilayah. Diharapkan kerja sama bisa mencapai target pembangunan hingga 500 ribu homepass.

    Richard Kartawijaya Direktur Utama Remala Abadi mengatakan, kerja sama ini membuktikan kepercayaan yang tinggi yang diberikan Cinity kepada Data untuk menyediakan jaringan FTTH yang berkualitas bagi konsumen Cinity.

    “Saat ini broadband sudah menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat. Melihat kebutuhan ini Data berinisiatif menjalin kerja sama dengan Cinity untuk menyediakan jaringan broadband yang memiliki kualitas prima. Konsumen yang membeli rumah Cinity akan kami berikan harga broadband yang sangat kompetitif dan terjangkau yaitu Rp 180 ribu untuk kecepatan mulai dari 100 mbps,” terang Richard dalam keterangan tertulisnya, (Kamis (23/1/2025).

    Dengan kerja sama ini Data dapat membangun jaringan serat optik dan menyediakan layanan FTTH di wilayah yang akan dibangun oleh Cinity. Sementara itu, Cinity nantinya juga akan mendapatkan benefit berupa revenue share yang adil dengan menganut prinsip transparansi.

    Richard menambahkan, jika ada pengembang lainnya atau masyarakat yang ingin bermitra dalam penyediaan layanan FTTH, Data terbuka untuk bekerja sama dengan konsep revenue sharing yang saling menguntungkan.

    Untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen Cinity, Remala juga akan menyediakan CCTV yang terpasang baik di cluster maupun di jalan raya. Di tahap awal, kata Richard, Data berencana menyediakan jaringan FTTH di seluruh unit yang dibangun oleh Cinity.

    Sedangkan, jumlah homepass yang akan dibangun oleh Data di seluruh cluster yang dibangun Cinity mencapai 13 ribu. Nantinya tak menutup kemungkinan DATA dapat membangun dan menyediakan jaringan broadband di tempat-tempat komersial yang dibangun oleh PT Pertiwi Sejati Estate sebagai holding Cinity. Seperti di wilayah Bekasi, Kabupaten Karawang dan Subang.

    “Dengan iForte yang masuk sebagai investor strategis, kami sangat optimis dapat memenuhi kebutuhan PT Pertiwi Sejati Estate dan pengembang besar lainnya yang ingin memberikan layanan lebih bagi konsumen yang ingin membeli propertinya. Dengan tersedianya layanan broadband yang terbaik dari Remala, tentunya akan memberikan nilai tambah bagi nilai jual properti yang dibangunnya,” tutur Richard.

    Masuknya iForte sebagai mitra strategis, ucap Richard, Remala dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan jaringan backbone yang selama ini sudah dimiliki oleh anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. tersebut.

    Selain itu dengan menjadi investor strategis di Data, selama ini pangsa pasar yang belum tergarap maksimal oleh iForte, dapat diolah secara maksimal oleh Remala.

    (agt/fay)

  • Ditolak Isi Pertalite, Pengemudi Mobil Todongkan Senpi ke Petugas SPBU

    Ditolak Isi Pertalite, Pengemudi Mobil Todongkan Senpi ke Petugas SPBU

    loading…

    Pengemudi mobil menodongkan senjata api (senpi) setelah ditolak mengisi Pertalite di Rest Area Cibubur, Tol Jagorawi, Kamis (23/1/2025). Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews

    JAKARTA – Viral di media sosial pengemudi mobil menodongkan senjata api (senpi) setelah ditolak mengisi Pertalite di Rest Area Cibubur, Tol Jagorawi, Kamis (23/1/2025). Aksi pria itu terekam CCTV yang menempel di SPBU.

    Awalnya pengemudi terlibat cekcok dengan petugas SPBU. Si pengemudi merogoh benda dari samping celananya yang diduga senpi.

    Baca Juga

    Aksi pengemudi dipicu petugas SPBU yang tidak memperkenankan mengisi BBM jenis Pertalite. Petugas SPBU meminta pengemudi memperlihatkan scan barcode yang merupakan salah satu syarat mengisi bahan bakar bersubsidi tersebut.

    Diketahui, kebijakan memperlihatkan scan barcode untuk mengisi bahan bakar Pertalite telah diterapkan sejak Oktober 2024 lalu.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, pengemudi mobil telah ditangkap jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Hanya saja dia tak merinci terkait peristiwa tersebut. “Sudah tertangkap Polda Metro Jaya,” ucapnya, Kamis (23/1/2025).

    (jon)

  • Pria todongkan pistol ke petugas SPBU di “rest area” Cibubur

    Pria todongkan pistol ke petugas SPBU di “rest area” Cibubur

    Jakarta (ANTARA) – Pria pengendara mobil diduga menodongkan sebuah pistol ke arah petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tempat istirahat (rest area) Cibubur, Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Kamis pagi.

    Berdasarkan video di Instagram @kabarcibubur24jam, pria tersebut sempat menarik petugas SPBU dan aksinya terekam kamera pengawas (CCTV).

    Lalu, seorang petugas keamanan (sekuriti) mencoba melerai keduanya. Kemudian pria tersebut masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan.

    Penodongan itu diduga karena kekesalan pelaku yang tidak bisa mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite karena tidak ada kode batang (barcode)

    Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly membenarkan kejadian tersebut dan pelaku sudah ditangkap oleh petugas dari Polda Metro Jaya.

    “Sudah tertangkap oleh Polda. Ditangani (jajaran) Polda,” kata Nicolas.

    Sementara itu, Kapolsek Cipayung Kompol Dwi Susanto menyebut, kejadian berlangsung pada Kamis, pukul 05.30 WIB dan pihaknya langsung ke tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kami menyikapi karena kejadian setengah enam, lanjut ke TKP dan memang belum membuat laporan polisi dan kami Insyaallah, mudah-mudahan segera bisa mengungkap kasus tersebut,” kata Dwi.

    Salah satu operator SPBU di “rest area” Cibubur, Didik Yusuf menyebut, awalnya pria tersebut meminta untuk mengisi BBM jenis Pertalite.

    Namun, pria itu tidak memiliki kode batang dan langsung emosi saat petugas SPBU menyarankan untuk isi Pertamax saja.

    “Dari Pertamina diwajibkan berbarcode untuk BBM subsidi Pertalite. Kita juga udah usaha bantu ketik pelat nomor, jadi istilahnya dibantu. Terus, tiba-tiba dia narik senjata,” ucap Didik.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025