Produk: CCTV

  • Petugas Apotek di Jakbar Bongkar Sederet Ulah Pengamen Waria Sebelum Beranikan Rekam Pelaku 

    Petugas Apotek di Jakbar Bongkar Sederet Ulah Pengamen Waria Sebelum Beranikan Rekam Pelaku 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Rekaman dari ponsel L mengenai ulah seorang pengamen waria yang melabraknya tengah viral di media sosial.

    L adalah petugas Apotek Rapha Farma di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. 

    Ia memberanikan diri merekam tindakan sang pengamen waria yang marah-marah di tempatnya bekerja.

    Hal itu karena pengamen waria itu sudah sering berulah di apotek tempat L bekerja.

    Adapun peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/1/2025) malam.

    “Terus menurut keterangan dari korban inisial L ini, pelaku memang udah beberapa kali datang ke apotek, itu sekitar 4-5 kali, gitu,” kata Petugas P3S Sudinsos Jakarta Barat, Rachel Sixtia kepada wartawan seusai ia berbincang dengan L yang alami trauma, Jumat (24/1/2025).

    Dimana tiap kali datang ke apotek, pelaku selalu mengamen dengan memaksa diberikan uang dengan jumlah tertentu.

    Bahkan, peristiwa pada Rabu malam itu terjadi karena sang waria itu marah tak diberikan uang oleh korban.

    “Bahkan pernah dia ngamen, membawa alat musik, suaranya kencang, terus cuma dikasih seribu gitu ya sama orang atau sama customer, pengunjung, terus dia marah-marah,” kata Rachel.

    Rachel mengatakan, sebelumnya korban juga pernah menegur waria itu secara baik-baik tapi malah dimarahi.

    “Tapi aksinya yang parahnya ini baru yang dua hari belakangan ini, di hari Rabu sama di hari Kamis,” kata Rachel.

    Yang menjadi sorotan, waria itu saat datang ke apotek di hari kedua pada Kamis (23/1/2025), ia membawa mobil putih.

    “Iya jadi di hari kedua itu warianya datang pakai mobil putih,” kata Rachel.

    Dikuliti Netizen

    Sementara itu, usai kasus ini viral di media sosial, banyak netizen yang berkomentar bahwa waria itu memang kerap berulah di Jakarta Barat.

    Karena menurut keterangan korban Inisial L ini, pelaku memang sudah banyak berkeliaran di daerah Jakarta Barat. 

    Itu menurut keterangan, banyak komentar masuk, bilang si pelaku ini suka beraksi di sekitaran Jakarta Barat. Seperti di Cengkare atau di Kembangan,” tuturnya.

    Media sosial dihebohkan dengan video seorang waria yang marah-marah di dalam sebuah apotek.

    Dalam video pertama, terlihat waria itu marah-marah dan meminta kepada petugas apotek yang merekam hal itu untuk memviralkannya.

    Terlihat sang waria itu sesumbar bahwa dirinya memiliki mobil dan rumah di kampungnya.

    Sedangkan di video kedua yang berasal dari rekaman CCTV apotek, waria itu datang kembali di keesokan harinya karena tak terima videonya itu viral di media sosial.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal

    Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan merapatkan barisan atas permasalahan jeratan senar di Jembatan Suramadu hingga menimbulkan dua korban pengendara di jalur sepeda motor pada pertengahan bulan ini. 

    Selain permasalahan senar, para pemangku kebijakan lintas sektoral itu juga menyoroti minimnya dukungan CCTV di sepanjang akses maupun di atas Jembatan Suramadu.

    Dua pemotor terjerat senar di atas Jembatan Suramadu terjadi hanya dalam kurun waktu tiga hari. Korban pertama yakni seorang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura asal Bojonegoro, M Bagus Sugianto pada Jumat (17/1/2025) lalu. Ia harus menerima lima jahitan akibat luka gores di pipi kirinya saat berkendara di jalur roda dua Jembatan Suramadu tujuan Madura.

    Korban kedua yakni seorang pemotor asal Kecamatan Tragah saat melaju di jalur sepeda motor Jembatan Suramadu tujuan Surabaya pada Minggu (19/1/2025). Pria tersebut menderita luka di bagian leher dan mendapatkan tindakan medis di Surabaya.

    “Disepakati dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan itu, akan dibangun pos terpadu di pintu masuk Jembatan Suramadu serta portal tak berbayar di sisi Madura,” ungkap KBO Satlantas Polres Bangkalan, Iptu Wiwit Heru S kepada Tribun Jatim Network mewakili Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, Jumat (24/1/2025).

    Rakor Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan itu digelar di Ruang Pertemuan Polres Bangkalan pada Selasa (21/1/2025). Dihadiri perwakilan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, Dinas Perhubungan Bangkalan, Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan, Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan, Satpol PP Bangkalan.

    Turut hadir pihak PJR Jatim VIII Suramadu, UPT P3 LLAJ Bangkalan, Satlantas Polres Bangkalan, hingga tiga kapolsek dan tiga camat pemangku wilayah di sepanjang akses menuju Jembatan Suramadu yang meliputi Kecamatan Burneh, Kecamatan Tragah, dan Kecamatan Labang.  

    “Intinya pos terpadu dan portal tidak berbayar itu untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Termasuk memantau pengendara roda dua supaya tidak masuk jalur roda empat,” jelas Wiwit.

    Selain permasalah senar dan minimnya dukungan CCTV, lanjut Wiwit, para pemangku kebijakan lintas sektoral itu juga telah menyepakati bahwa terdapat sebanyak delapan permasalahan lain untuk dikirim melalui surat kepada penanggung jawab Jembatan Suramadu.  

    Delapan permasalah selain kasus senar dan minimnya dukungan fasilitas CCTV meliputi; banyaknya jalan berlubang dan jalan bergelubang di akses Suramadu yang membahayakan pengendara, banyak terjadi pohon tumbang di akses Suramadu saat cuaca ekstrem, minimnya lampu PJU di akses Suramadu.

    Selanjutnya, penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas membutuhkan percepatan mobil ambulan, akses Suramadu sering digunakan aksi balap liar terutama pada Jumat dan Sabtu malam, hingga banyaknya anak jalanan di akses Suramadu yang membahayakan para pengendara.

    Wiwit memaparkan, selain mendirikan pos terpadu dan portal tak berbayar di depan pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura, Forum Lalu Lintas juga menelurkan enam rekomendasi lainnya. Meliputi penambahan perangkat CCTV di akses Suramadu dan di atas Jembatan Suramadu, segera dilakukan perbaikan jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    Selanjutnya, pemangkasan pohon guna mencegah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, dilaksanakan operasi gabungan instansi terkait secara berkelanjutan untuk mengatasi anak jalan di akses Suramadu, akses untuk unit kendaraan ambulan bilamana terjadi kecelakaan lalu lintas di akses Suramadu, pemasangan pita kejut di titik-titik akses Suramadu yang kerap dijadikan aksi balap liar, serta evaluasi terhadap lampu PJU di sepanjang akses Suramadu.

    “Tujuan penambahan CCTV baik di akses maupun di atas Jembatan Suramadu untuk bisa mengetahui apakah memang benar keberadan senar-senar di jalur motor itu milik para pemancing, nanti bisa diketahui dari CCTV,” tegas Wiwit.

    Selain itu, lanjutnya, penambahan dukungan fasilitas CCTV itu juga dimaksudkan untuk mendapatkan bukti awal kasus kecelakaan lalu lintas. Termasuk juga perkara kriminalitas karena berdasarkan informasi yang beredar, Jembatan Suramadu juga dijadikan perlintasan untuk ‘pembuangan’ motor hasil kejahatan di Surabaya.

    Ia mengatakan, untuk rekomendasi perbaikan jalan berlubang, pekerjaannya telah dilakukan pada Kamis kemarin. Saat ini, pihaknya masih menunggu kegiatan pemangkasan dahan pohon, operasi gabungan anjal, dan persetujuan untuk pemasangan pita kejut di akses Suramadu titik Tangkel, Masaran, dan Morkepek supaya tidak dijadikan sarana balap liar.

    “Pemasangan garis pita kejut masih dikaji pihak Jembatan Suramadu, apakah secara hukum diperbolehkan. Kalau diperbolehkan, nanti berapa ketinggian pita kejut, berapa centi nanti akan disampaikan,” kata Wiwit. 

    Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga masih menunggu respon dari penanggung jawab Jembatan Suramadu untuk gelaran rakor lanjutan. “Karena kami sudah mengawali dengan rakor di Polres Bangkalan. Kami posisi menunggu undangan rapat atau respon selanjutnya dari Jembatan Suramadu atas permohonan-permohonan yang telah kami layangkan,” pungkas Wiwit.

    Sementara Kepala Bidang Lalin dan Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan, Ari Moein mengungkapkan, keberadaan pos terpadu di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura diharapkan tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelintas. Namun juga sebagai kontrol terhadap kendaraan-kendaraan angkutan barang.

    “Pada intinya kami menyesuaikan dengan kebijakan pihak kepolisian, sebagaimana yang telah tertuang dalam rekomendasi-rekomendasi hasil Rakor Forum Lalu Lintas kemarin itu,” singkat Ari.

  • Dinsos Buka Suara Soal Pengamen Waria di Jakbar yang Ngamuk di Apotek, Sebut Pegawai Kini Trauma

    Dinsos Buka Suara Soal Pengamen Waria di Jakbar yang Ngamuk di Apotek, Sebut Pegawai Kini Trauma

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN – Media sosial dihebohkan dengan video seorang waria yang marah-marah di dalam sebuah apotek.

    Dalam video pertama, terlihat waria itu marah-marah dan meminta kepada petugas apotek yang merekam hal itu untuk memviralkannya.

    Terlihat sang waria itu marah sambil mengatakan bahwa dirinya kalaupun mencopet barang tak akan dihukum.

    Setelahnya, ia pun sesumbar bahwa dirinya memiliki mobil dan rumah di kampungnya.

    Waria itu pun menanyakan kepada sang perekam apakah juga sudah punya mobil dan rumah sepertinya.

    Sedangkan di video kedua yang berasal dari rekaman CCTV apotek, waria itu datang kembali di keesokan harinya karena tak terima videonya itu viral di media sosial.

    Waria itu pun mengancam akan mengambil ponsel petugas apotek jika tidak meminta maaf dan menghapus video tersebut.

    Padahal, petugas yang dilabrak sang waria itu berbeda dengan yang merekamnya pada sehari sebelumnya.

    Peristiwa itu terjadi di Apotek Rapha Farma yang berada di Jalan Haji Lebar, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.

    Usai video itu viral, Jumat (24/1/2025) siang, petugas Satpol PP dan Sudinsos Jakarta Barat mendatangi apotek tersebut untuk mengetahui kronologi yang sebenarnya.

    Petugas P3S Sudinsos Jakarta Barat, Rachel Sixtia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/1/2025) malam dan Kamis (23/1/2025) siang.

    Meski tak ada barang yang diambil atau kekerasan fisik yang dilakan sang waria, peristiwa itu membuat petugas apotek alami trauma.

    Korban berinisial L itu pun telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

    Rachel menuturkan bahwa berdasarkan keterangan L kepadanya, pelaku waria itu memang sering datang ke apotek itu untuk mengamen dengan memaksa.

    “Itu kejadiannya Rabu malam sekitar jam 10. Pelaku datang untuk minta uang. Cuma karena korbannya ini nggak ngasih, dia marah-marah,” kata Rachel.

    Saat itu, L inisiatif merekam tindakan sang waria karena sudah meresahkan.

    “Sebetulnya L ini awalnya nggak ada niatan untuk memviralkan videonya. Dia hanya videoin untuk dokumentasi, supaya jaga-jaga aja nih, kalau misalkan pelaku balik lagi untuk ada kejadian yang tidak diinginkan, dia harus punya bukti, seperti itu,” papar Rachel.

    Namun ternyata video itu diunggah di medsos viral seketika dan juga diketahui oleh waria tersebut. Karenanya, waria itu datang kembali ke apotek tersebut ada keesokan harinya.

    “Dia marah-marah karena videonya viral. Dia marah-marah minta tolong videonya dihapus, karena dia viral, gitu kan.  Nah, karena dia marah-marah nggak terima, terus handphone kasirnya ini dirampas,” kata Rachel.

    Tapi akhirnya ponsel itu dikembalikan oleh waria sebelum ia meninggalkan apotek. 

    Yang jadi sorotan, waria itu saat datang ke apotek di hari kedua, ia membawa mobil putih.

    “Iya jadi di hari kedua itu warianya datang pakai mobil putih,” kata Rachel.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pria Nekat Melompat dari lantai 11 PVJ, Ternyata Mahasiswa UPI!

    Pria Nekat Melompat dari lantai 11 PVJ, Ternyata Mahasiswa UPI!

    JABAR EKSPRES – Pria yang ditemukan tewas di disekitar halaman parkir pusat perbelanjaan atau Mal Paris Van Java (PVJ), Kota Bandung, pada Kamis, 23 Januari 2025 sore kemarin, diketahui merupakan mahasiswa aktif di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

    Berdasarkan informasi yang didapat, korban berinisial A (20) yang merupakan warga Karawang, Jawa Barat (Jabar) tersebut, diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 11 Mal PVJ.

    “Sosok laki-laki yang terjatuh di (Mal) PVJ kemarin benar, adalah mahasiswa UPI dari Prodi Ilmu Komputer,” ucap Humas UPI Suhendar dalam keterangannya, Jum’at (24/1).

    Dikatakan Suhendar, dari pihak UPI tidak melakukan penyelidikan secara khusus dan menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke pihak kepolisian.

    BACA JUGA:Diduga Lompat dari Lantai 11, Seorang Pria Ditemukan Tewas di PVJ Bandung

    “Kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian (Polsek Sukajadi). Dan kami pun telah bertemu dengan keluarga korban, pihak keluarga juga telah menerima kejadian ini sebagai musibah,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kapolsek Sukajadi Kompol Edy Rusunawa mengaku hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab jatuhnya korban.

    Edy menambahkan, pihaknya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan melakukan pemeriksaan kepada para saksi maupun rekaman CCTV di lokasi.

    “Kami akan terus melakukan penyelidikan baik itu dari saksi-saksi yang ada termasuk juga dari CCTV,” pungkasnya.

    BACA JUGA:Permainan Mirip Dufan di PVJ Bandung, Cek Info Jam Buka dan Harga Tiketnya

    Sebelumnya, seorang pria yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas di sekitar parkiran pusat perbelanjaan atau Mal Paris Van Java (PVJ), Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Kamis, 23 Januari 2025 sore.

    Berdasarkan informasi yang didapat, Pria tersebut ditemukan tewas usai diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 11 di Mal tersebut.

    Menanggapi hal ini, Kapolsek Sukajadi Kompol Edy Kusmawan membenarkan bahwa telah ditemukan adanya seorang pria yang ditemukan tewas di lokasi tersebut.

    Dan pihaknya saat ini bersama tim INAFIS Polrestabes Bandung, kata Edy telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan tempat kejadian perkara atau TKP.

  • Satu Keluarga Dokter Kompak Curi Patung Usia Ratusan Tahun di Wihara Cirebon, Motifnya Bukan Ekonomi – Halaman all

    Satu Keluarga Dokter Kompak Curi Patung Usia Ratusan Tahun di Wihara Cirebon, Motifnya Bukan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIREBON – Polres Cirebon Kota berhasil mengungkap pelaku di balik hilangnya dua rupang (patung) pengawal Dewa Panglima Perang “Kwan Sing Tee Koen” di Wihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor, Kota Cirebon, Jawa Barat.

    Dari penyelidikan polisi, terkuak pelaku pencurian patung berusia 250 tahun itu berjumlah tiga orang dari satu keluarga.

    Ketiganya yakni M (83), E (33), dan A (45).

    Ketiga orang tersebut merupakan satu keluarga.

    Seorang pelaku berprofesi sebagai dokter.

    Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, kasus ini terungkap setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berhasil mengidetifikasi dua pelaku yang terekam kamera CCTV di lokasi.

    Petugas menyelidiki kasus ini hingga akhirnya mendapatkan informasi bahwa para pencuri berasal dari daerah luar Kota Cirebon.

    Mereka memutuskan untuk mengembalikan barang tersebut, dan kasus pencurian ini diselesaikan secara kekeluargaan.

    Penyerahan dilakukan Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, didampingi Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Dandim, serta pengurus wihara, pada Jumat (24/1/2025) pagi.

    “Pagi ini kita melakukan penyerahan barang bukti hasil pencurian terhadap patung rupang atau dewa yang menjadi sarana ibadah saudara kita yang beragama Buddha dan Konghucu,” ujar Eko saat diwawancarai selepas mengembalikan rupang tersebut.

    Kapolres menjelaskan, kedua patung yang memiliki nilai sejarah tinggi itu dicuri pada Minggu (12/1/2025) malam.

    Modus pencurian dua rupang oleh tiga orang pelaku ini bukanlah karena faktor ekonomi, karena satu dari tiga pelaku berprofesi sebagai dokter.

    Pencurian ini murni berlatar belakang keyakinan untuk mendapatkan keberkahan dari rupang tersebut.

    “Modus atau motivasi ketiga pelaku ini bukan untuk menjual rupang, tetapi karena keyakinan untuk mendapatkan keberkahan,” kata Eko.

    Eko menyebut, dua buah rupang ini diletakkan di altar sembahyang di rumah mereka. Ini dilakukan untuk memudahkan mereka beribadah dan mendapatkan keberkahan dari dua rupang tersebut.

    Eko menerangkan bahwa kedua rupang yang dicuri ini tidak memiliki nilai rupiah.

    Namun, keduanya sangat bersejarah dan sangat berharga bagi umat Buddha.

    “Motivasi atau modus para pelaku sebenarnya bukan untuk menjual, tetapi karena keyakinan mereka ingin mendapatkan keberkahan.”

    “Setelah dicuri, rupang ini justru diletakkan di altar sembahyang mereka untuk beribadah,” ucapnya.

    Patung Berusia Ratusan Tahun

    Sebelumnya, admin Vihara Welas Asih, Yeni Andriani menceritakan kronologi kejadian yang terekam CCTV.

    Dua wanita masuk ke area altar pada Minggu sekitar pukul 19.30 WIB, menunggu hingga umat selesai sembahyang, lalu mengambil dua patung rupang pengawal, Guan Ping dan Jhou Chang.

    “Kami sangat berharap pelaku segera mengetuk hatinya dan mengembalikan rupang itu.”

    “Kedua patung ini memiliki nilai sejarah luar biasa, sudah ada di vihara ini sejak 200 hingga 400 tahun yang lalu,” kata Yeni, sebelum barang bukti dikembalikan.

    Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk menjaga tempat ibadah sebagai warisan budaya dan tempat suci umat beragama.

    (TribunCirebon.com/Kompas.com)

  • Berlagak Bak Koboi, Pengemudi Mobil Ternyata Todong Petugas SPBU di Cibubur Pakai Korek Bukan Pistol

    Berlagak Bak Koboi, Pengemudi Mobil Ternyata Todong Petugas SPBU di Cibubur Pakai Korek Bukan Pistol

    TRIBUNJAKARTA.COM – Polisi telah menangkap DD, seorang pria yang viral karena menodongkan benda mirip pistol ke seorang pegawai SPBU di Rest Area Cibubur, Jakarta Timur.

    Namun, ternyata benda tersebut bukan merupakan senjata api asli melainkan hanya sebuah korek api.

    “Ini adalah sebuah korek api,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di RS Polri Kramat Jati pada Jumat (24/1/2025).

    Meski hanya berupa korek api, Ade menilai perbuatan yang dilakukan oleh pelaku telah membuat orang lain merasa terancam. 

    Apalagi, penodongan itu dilakukan dalam jarak yang terbilang sangat dekat.

    “Jadi, walaupun barang buktinya adalah korek api tapi di lapangan apabila masyarakat diancam dengan benda seperti ini, dengan jarak sangat, menimbulkan perasaan yang tidak enak, merasakan terancam,” ucap dia.

    Videonya Viral

    Video yang merekam aksi arogan seorang pengemudi mobil di SPBU di Rest Area Cibubur Tol Jagorawi viral di media sosial. 

    Pria berbaju hitam dan berkaca mata itu menodongkan pistol ke arah petugas SPBU.

    Insiden tersebut terekam CCTV SPBU. 

    Tampak pengemudi itu keluar dari mobil dan berkacak pinggang.

    Ia lalu cekcok dengan petugas SPBU. 

    Tak lama, pengemudi mobil itu mengeluarkan pistol dari saku celana dan menodongkan senjata api itu ke petugas. 

    Namun, perkelahian keduanya dilerai oleh pria lain yang mengenakan seragam petugas keamanan.  

    Pria yang sempat menodongkan pistol itu pun kembali ke mobilnya.  

    Kesal Ditolak Isi Pertalite

    Kapolsek Cipayung Kompol Dwi Susanto menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (23/1/2025) pukul 05.30 WIB. 

    Dwi menjelaskan, korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi.  

    “LP (laporan polisi) di Cipayung lanjut kasus ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis (23/1/2025). 

    Polisi juga telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

    Insiden ini terjadi setelah petugas menjelaskan prosedur pengisian bahan bakar jenis pertalite harus dilakukan melalui barcode aplikasi MyPertamina. 

    Diketahui, pengisian bahan bakar jenis Pertalite harus menggunakan barcode aplikasi MyPertamina sejak Oktober 2024. 

    “Namun orang yang tidak dikenal tersebut memaksa mobilnya diisikan pertalite,” ungkap Kepala Induk PJR Jagorawi Korlantas Polri Komisaris Wiratno, dalam keterangannya, Kamis. 

    Ketika petugas menolak permintaan pelaku, pria tersebut langsung menodongkan pistol dan mengancam keselamatan petugas.

    “(Katanya) ‘saya tembak kamu’,” ucap Wiratno. 

    Namun, petugas SPBU tetap berkukuh untuk tidak mengisikan bahan bakar tersebut. 

    Setelah mengancam, pelaku segera masuk ke dalam mobilnya dan melanjutkan perjalanan.

    Sudah Ditangkap

    Polisi menangkap pengemudi mobil tersebut.

    “Sudah tertangkap (terduga pelaku penodongan) oleh Polda ya,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi, Kamis (23/1/2025). 

    Nicolas tak memerinci identitas pelaku ataupun kronologi peristiwa itu. Dia mengungkapkan, kasus tersebut ditangani oleh Polda Metro Jaya. 

    “Silakan hubungi Kabid Humas Polda ya atau Dirkrimum Polda,” ucap Nicolas.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ini Tampang Pengemudi yang Todongkan Benda Mirip Pistol ke Petugas SPBU Rest Area Cibubur – Halaman all

    Ini Tampang Pengemudi yang Todongkan Benda Mirip Pistol ke Petugas SPBU Rest Area Cibubur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tampang pengemudi dan benda mirip pistol yang ditodongkan pengemudi mobil berinisial DD ke petugas SPBU di rest area Cibubur, Tol Jagorawi, Jakarta Timur diungkap polisi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, benda yang disebut sebuah pistol ternyata merupakan korek api.

    “Benda yang diduga senpi (senjata api) ini adalah sebuah korek api,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat (24/1/2025).

     Petugas SPBU berinisial K  syok dan merasa terancam ketika pelaku menodongkan benda tersebut apalagi pelaku mengancam dengan menyatakan akan menembak korban.

    “Tapi ini membuat korban merasa terancam, ada yang syok ya karena diancam dengan kata-kata ‘nanti saya tembak’, sambil menunjukkan benda yang diduga senjata api,” ungkap Kabid Humas.

    Saat ini, DD telah ditangkap oleh Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

     DD juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

    “Tersangka sudah diamankan dan sudah ditahan ya. Tersangka DD sudah ditahan dari rekan-rekan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujar Ade Ary.

    Sebelumnya, rekaman CCTV menyorot aksi seorang pria menodongkan benda diduga senjata api kepada petugas SPBU di Rest Area Cibubur Tol Jagorawi, Jakarta Timur viral.

    Berdasar rekaman CCTV yang beredar di media sosial, pelaku yang merupakan pengemudi minibus awalnya terlibat cekcok dengan seorang petugas SPBU tepat di depan dispenser SPBU.

    Kala itu petugas SPBU yang bertugas tampak enggan meladeni sehingga memilih memalingkan badan dari pelaku, tapi pelaku tak terima lalu mendorong petugas SPBU.

    Pengendara mobil berinisial DD yang mengancam petugas SPBU di rest area Cibubur, Tol Jagorawi. Benda yang ditodongkan pengendara mobil ke petugas SPBU di rest area Cibubur, Tol Jagorawi, Jakarta Timur, ternyata bukan pistol tapi korek api. (Istimewa)

    Pelaku bahkan mengeluarkan benda diduga senjata api yang diselipkan di pinggang dan mengarahkannya ke petugas SPBU, sementara korban hanya diam tanpa melawan.

    Kanit Reskrim Polsek Cipayung, AKP Edy Handoko mengatakan kejadian sebagaimana dalam video beredar terjadi pada Kamis (23/1/2025) dini hari dan sudah dilaporkan.

    Berdasar laporan dibuat korban petugas SPBU ke SPKT Polsek Cipayung, kejadian bermula ketika pelaku hendak mengisi bahan bakar Pertalite untuk mobilnya tanpa memiliki QR Code.

    Berdasar peraturan ditetapkan pemerintah pemilik kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar bersubsidi seperti Pertalite wajib menunjukkan QR Code saat melakukan pengisian.

    “Dia (pelaku) mau beli bensin, tapi karena enggak pakai barcode jadi enggak bisa. Marah-marah lah,” kata Edy saat dikonfirmasi di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025).

    Berdasar laporan diterima di SPKT Polsek Cipayung, pelaku disangkakan Pasal Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait dugaan penggunaan senjata api tanpa hak.

    Kemudian Pasal 335 KUHP tentang tindakan melawan hukum memaksa orang lain menggunakan ancaman kekerasan untuk melakukan suatu perbuatan, atau perbuatan tidak menyenangkan.

    “Korban tadi melapor sekitar jam 08.00 WIB. Setelah terima laporan langsung kita ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP bersama Jatanras Polda,” ujarnya.  (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • Ini Tampang Pengemudi yang Todongkan Benda Mirip Pistol ke Petugas SPBU Rest Area Cibubur – Halaman all

    Benda Mirip Pistol yang Ditodongkan ke Pegawai SPBU di Rest Area Cibubur Ternyata Cuma Korek Api – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi telah menangkap DD, seorang pria yang viral karena menodongkan benda mirip pistol ke seorang pegawai SPBU di Rest Area Cibubur, Jakarta Timur.

    Namun, ternyata benda tersebut bukan merupakan senjata api asli melainkan hanya sebuah korek api.

    “Ini adalah sebuah korek api,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di RS Polri Kramat Jati pada Jumat (24/1/2025).

    Meski hanya berupa korek api, Ade menilai perbuatan yang dilakukan oleh pelaku telah membuat orang lain merasa terancam. 

    Apalagi, penodongan itu dilakukan dalam jarak yang terbilang sangat dekat.

    “Jadi, walaupun barang buktinya adalah korek api tapi di lapangan apabila masyarakat diancam dengan benda seperti ini, dengan jarak sangat, menimbulkan perasaan yang tidak enak, merasakan terancam,” ucap dia.

    Sebelumnya, Aksi ‘koboi jalanan’ kembali terjadi. Kali ini, seorang petugas SPBU di Rest Area Cibubur, Jakarta Timur ditodong benda mirip pistol oleh pelanggannya.

    Aksi tersebut terekam kamera CCTV SPBU hingga viral di media sosial. Saat itu, terlihat pelanggan yang tengah mengisi bensin tengah berbincang dengan pegawai SPBU tersebut.

    Tak lama, terlihat dia mengeluarkan benda diduga pistol dari kantong celana bagian belakangnya. 

    Di sana, pegawai SPBU tersebut memilih menghindari pemobil tersebut. Namun, pemobil yang terlihat marah itu mendorong petugas sambil menenteng benda diduga pistol tersebut.

    “Seorang pria menodongkan beceng ke petugas SPBU di Rest Area Cibubur, Tol Jagorawi,” tulis salah satu akun instagram seperti dilihat pada Kamis (23/1/2025).

    Masih dalam akun itu, disebutkan jika peristiwa ini bermula dari pelaku yang tidak terima lantaran tidak bisa mengisi BBM jenis Pertalite karena tidak memiliki barcode pada Kamis dini hari.

    “Beruntung kejadian tersebut bisa dilerai oleh sekuriti setempat,” tulis akun itu lagi.

    Terkait itu, Polres Metro Jakarta Timur menyebut saat ini pelaku sudah ditangkap oleh Pihak Polda Metro Jaya.

    “Sudah tertangkap oleh Polda ya,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicholas Ary Lilipaly.

    Meski begitu, Nicholas tak merinci proses penangkapan hingga motif pria tersebut menodongkan benda diduga pistol itu karena penanganannya dilakukan oleh Polda Metro Jaya.

    “(Kasus ditangani) Polda ya,” tukasnya.

     

     

  • Senapan Angin dan Rekaman CCTV Jadi Barang Bukti Kasus Penembakan Kucing di Kelapa Gading – Halaman all

    Senapan Angin dan Rekaman CCTV Jadi Barang Bukti Kasus Penembakan Kucing di Kelapa Gading – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pria pelaku penembakan kucing di Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah ditangkap pihak kepolisian.

    Pria berinisial D (45) itu telah ditetapkan sebagai tersangka setelah menembak kucing menggunakan senapan angin.

    Senapan angin berisi 54 butir dan rekaman CCTV diamankan sebagai barang bukti, sebagaimana diwartakan TribunJakarta.com.

    Panit 2 Reskrim Polsek Kelapa Gading Ipda Amirul Fadel menyebut pelaku dilaporkan oleh pemilik kucing.

    Amirul mengatakan pelaku mendapat senapan dari temannya yang membutuhkan uang.

    “”Untuk senapan anginnya tersebut tidak memiliki izin dan untuk legalitasnya juga yang bersangkutan tidak join dalam komunitas berburu ataupun air soft gun,” kata Amirul, Jumat (24/1/2025).

    Motif Penembakan 

    Kepada polisi, pelaku mengaku kesal lantaran kucing terebut kerap buang air di mobilnya.

    Selain itu, kucing tersebut dikatakan membuat kendaraannya lecet.

    Kemudian saat mendapati kucing di depan rumahnya langsung, D langsung menembak dengan senapan anginnya.

    Dalam kasus ini, D dikenakan pasal 406 dan 302 KUHP tentang kekerasan pada hewan. 

    “Untuk 406 itu hukuman maksimal ancaman 2 tahun 8 bulan, kemudian kalau 302 itu hukuman maksimalnya 3 bulan,” ujar Amirul.

    Lantaran ancaman hukuman pidananya kurang dari empat tahun, saat ini polisi telah memulangkan D sampai nanti saat persidangan.

    “Sementara tidak wajib lapor akan tetapi jika ada panggilan terkait dengan persidangan pasti akan kami hubungi pelakunya,” tuturnya.

    Diketahui, video D menembak kucing viral di media sosial.

    Kucing berwarna putih-hitam tersebut sempat kejang hingga akhirnya mati setelah ditembak.

    Kapolsek Kelapa Gadung, Kompol Seto Handoko sebelumnya mengatakan insiden penembakan terjadi pada Selasa (21/1/2025).

    Kejadian terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

    “Polsek Kelapa Gading melakukan quick response dengan mendatangi TKP dan melakukan penangkapan kepada terduga pelaku penembakan dan mengundang pihak pemilik kucing guna dimintai keterangan lebih lanjut,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terlalu Sayang Mobilnya, Pria di Kelapa Gading Jakut Tembak Kucing Tetangga Pakai Senapan Angin

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Abdi Ryanda Shakti) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

  • Diminta Pakai Barcode Isi Pertalite di SPBU KM 10 Jagorawi, Pengemudi Ini Justru Perlihatkan Pistol – Halaman all

    Diminta Pakai Barcode Isi Pertalite di SPBU KM 10 Jagorawi, Pengemudi Ini Justru Perlihatkan Pistol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Seorang koboi jalanan menodongkan pistol ke petugas SPBU di rest area kilometer 10 tol Jagorawi, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025).

    Operator SPBU sekaligus korban, Didik Yusuf mengatakan kejadian itu bermula ketika pelaku ingin mengisi bensin berjenis Pertalite di lokasi kejadian.

    Kemudian ia meminta pelaku menunjukan barcode aplikasi.

    Namun pelaku belum memiliki barcode dan diminta membuat akun guna keperluan mendapatkan barcode pengisian bensin subsidi itu.

    “Konsumen minta ngisi pertalite tapi tidak ada barcode tapi kan dari Pertamina harus ada barcode lagi dan kami juga udah coba bantuin dan kedepannya saya bilang daftarin aja barcode dulu,” kata Didik saat dikonfirmasi, Kamis (23/1/2025).

    Didik menjelaskan pelaku justru tidak terima dengan arahannya untuk membuat akun aplikasi guna mendapatkan barcode tersebut.

    Lalu pelaku diarahkan memilih bensin berjenis Pertamax yang diketahui tidak perlu menggunakan barcode untuk pengisian.

    “Diarahin isi Pertamax tapi dia (pelaku) tidak mau dan langsung emosi dia dan nongolin beceng (pistol) dari celananya di hadapan saya,” jelasnya.

    Didik menuturkan ketika pelaku menodongkan pistol, ia mengaku sempat terkejut.

    Hanya saja pelaku langsung diarahkan petugas keamanan setempat atau Satpam menuju kembali ke mobil.

    “Abis liatin pistol langsung masuk ke mobil dan jalan lagi pelakunya,” tuturnya.

    Menanggapi hal itu, Kapolsek Cipayung, Kompol Dwi Susanto menyampaikan pihaknya termasuk dirinya sudah mendatangi lokasi kejadian.

    Selain melakukan pengecekan di lokasi kejadian, pihaknya pu melakukan jemput bola untuk korban segera melapor kepada jajarannya.

    “Kami sudah bergerak cepat langsung mendatangi lokasi kejadian untuk mengungkap kasus tersebut,” ucap Dwi.

    Dwi mengungkapkan pihaknya pun sudah memeriksa total dua orang saksi kejadian dan mengamankan barang bukti diantaranya rekaman kamera CCTV yang merekam aksi tersebut.

    Selanjutnya perkara tersebut hingga kini masih dalam proses penyelidikan.

    Kami insya Allah pihak kepolisian mudah-mudahan segera bisa mengungkap kasus tersebut dan kita itu yang langsung bergerak cepat,” pungkasnya.

    Penulis: Rendy Rutama