Produk: CCTV

  • Bos-Bos Ritel Negara Tetangga RI Cemas, Maling Toko Makin Menggila

    Bos-Bos Ritel Negara Tetangga RI Cemas, Maling Toko Makin Menggila

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus pencurian pada toko ritel di Singapura terus meningkat hingga membuat pemilik toko khawatir. Laporan kejahatan tahunan Kepolisian tahun 2023 menyoroti bahwa kasus pencurian toko meningkat selama tiga tahun berturut-turut.

    Dilansir CNA, ada 3.939 kasus pencurian toko pada tahun 2023, naik 21,4 persen dari 3.244 kasus pada tahun 2022. Ada 2.652 kasus pada tahun 2021 dan sekitar 2.500 kasus pada tahun 2020.

    Laporan kejahatan pertengahan tahun 2024 memiliki statistik yang sama mengkhawatirkannya. Dari Januari hingga Juni tahun lalu, 2.027 kasus dilaporkan, ada peningkatan 178 kasus dibandingkan dengan 1.849 yang dilaporkan selama periode yang sama pada tahun 2023.

    Selain itu, pencurian toko tetap menjadi salah satu pelanggaran teratas di antara remaja yang ditangkap pada paruh pertama tahun lalu.

    Polisi mengaitkan peningkatan kasus pencurian toko terutama dengan lebih banyak insiden yang dilaporkan di supermarket dan toko perawatan pribadi dan kesehatan. Lebih dari separuh kasus melibatkan kerugian di bawah S$50.

    Laporan itu juga menyatakan pendekatan utama perusahaan selalu bekerja sama dengan polisi untuk mencegah pencurian di toko.

    “Memakai rompi khusus untuk karyawan toko membantu meningkatkan kehadiran staf kami untuk mencegah dan mendeteksi pencurian di toko sekaligus memberikan bantuan kepada pelanggan dengan cara yang tidak mengganggu,” katanya, dikutip Sabtu (25/1/2025).

    Supermarket Sheng Siong telah mengintegrasikan teknologi pengenalan wajah ke dalam kamera CCTV mereka untuk meningkatkan keamanan. Teknologi ini dapat menyorot wajah pelanggan di supermarket yang pernah tertangkap mencuri di toko sebelumnya, sehingga para pekerja dapat lebih waspada terhadap kehadiran mereka.

    Di Watsons Singapura, direktur pelaksana Irene Lau mengatakan rantai produk kesehatan dan kecantikan tersebut telah mengalami peningkatan 20 persen dalam insiden pencurian selama setahun terakhir.

    “Saat ini kami sedang meninjau proposal dari berbagai vendor dan menguji solusi bukti konsep untuk menentukan efektivitasnya di toko kami,” katanya. Watsons tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang proposal dan solusi ini.

    Hal serupa juga terjadi di tempat oleh-oleh Mustafa Centre di Little India. Hal ini diketahui dari wawancara dengan petugas keamanan bahwa kasus pencurian terjadi “hampir setiap hari,” meskipun mereka tidak menelepon polisi untuk setiap insiden.

    “Beberapa orang mengatakan mereka lupa membayar, sementara yang lain mengklaim itu sepenuhnya tidak disengaja,” kata salah satu staf.

    (dce)

  • Merasa Dipalak dan Diancam Transpuan, Pegawai Apotek di Kembangan Lapor Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Januari 2025

    Merasa Dipalak dan Diancam Transpuan, Pegawai Apotek di Kembangan Lapor Polisi Megapolitan 25 Januari 2025

    Merasa Dipalak dan Diancam Transpuan, Pegawai Apotek di Kembangan Lapor Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pegawai apotek di Kembangan, Jakarta Barat, telah melaporkan
    transpuan
    yang mengamuk di tempat kerjanya pada Kamis (23/1/2025).
    Laporan dilakukan setelah pelaku memaksa meminta uang dan videonya viral di media sosial.
    Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan mengatakan, korban membuat laporan polisi bersama pemilik apotek.
    “Korban baru sempat melapor, diantar dokter Yusak, pemilik apotek,” ujar Taufik saat dihubungi
    Kompas.com,
    Sabtu (25/1/2025).
    Taufik pun menjelaskan bahwa ada dua korban dalam kasus tersebut. Hal itu karena transpuan tersebut dua kali mendatangi apotek.
    “Viral pertama dan kedua berbeda korban. Yang pertama pelaku minta diviralkan, setalah diviralkan, pelaku datang lagi minta dihapus,” kata dia.
    Setelah mendapatkan laporan tersebut, polisi langsung mengecek apotek tempat kejadian.
    Terkait pasal yang akan dikenakan kepada pelaku, Taufik belum menyebutkan karena masih mendalami kasus ini.
    “Sudah dibuatkan laporan polisi, namun untuk pasalnya nanti akan diinformasikan,” ujar dia.
    Diketahui, ada dua video mengenai
    transpuan mengamuk
    yang beredar di media sosial. Pertama, perdebatan transpuan di apotek terjadi saat pelaku itu sempat masuk ke sebuah ruangan.
    la berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, transpuan itu pun marah.
    Usai diviralkan, transpuan itu kembali mendatangi apotek tersebut. Kejadian itu terekam kamera CCTV apotek.
    Dia yang mengenakan pakaian putih dan rok mini masuk ke apotek tersebut dan mencari sosok yang telah memviralkannya.
    “Mbak, yang viralin gue mana?” ujar transpuan itu sambil menggenggam kunci mobilnya.
    Dia pun masuk ke ruang dalam apotek itu sambil mengucapkan kalimat yang sama.
    Saat itu, apotek yang tengah dijaga oleh seorang wanita berbaju dan berkerudung ungu itu dipaksa untuk membeberkan sosok yang telah memviralkannya itu.
    Tidak hanya itu, dia juga meminta wanita tersebut untuk menghapus video yang sudah viral.
    Pegawai apotek itu pun bingung dan mempertanyakan kenapa dirinya yang dimaki-maki oleh transpuan itu. Bahkan, 
    handphone
    miliknya juga diambil.
    “Ya ampun, kok saya?” tanya wanita itu.
    “Buruan, buruan, keluar enggak lu,” kata transpuan itu sambil mengambil
    handphone
    korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Merasa Dipalak dan Diancam Transpuan, Pegawai Apotek di Kembangan Lapor Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Januari 2025

    Transpuan Marah-marah di Apotek karena Diviralkan, Pegawai Dibentak dan Diancam Megapolitan 25 Januari 2025

    Transpuan Marah-marah di Apotek karena Diviralkan, Pegawai Dibentak dan Diancam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Transpuan
    yang viral karena marah-marah di apotek kawasan Kembangan, Jakarta Barat, menggertak salah satu pegawai apotek tersebut.
    Ia mengancam pegawai karena video pertama yang menampilkan wajahnya itu ramai di media sosial.
    Oleh sebab itu, dia meminta kepada pegawai apotek untuk menghapus videonya. 
    “Lu hapus enggak, atau gue maki-maki lu,” ujar
    transpuan
    itu dan merampas
    handphone
    milik korban.
    Selain itu, transpuan itu juga mengancam akan menjual
    handphone
    milik korban jika tidak mengikuti perintahnya untuk keluar.
    “Keluar enggak lu. Kalau enggak, gue jual
    handphone
    lu. Lumayan Rp 500.000 juga,” kata dia.
    Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan mengatakan, transpuan itu sudah dua kali mendatangi apotek yang sama.
    Pada kasus pertama, pelaku menantang untuk memviralkan dirinya.
    “Setelah diviralkan, pelaku datang lagi minta dihapus,” ujar Taufik saat dihubungi
    Kompas.com,
    Sabtu (25/1/2025).
    Pelaku sempat mengambil ponsel pegawai apotek sambil mengancamnya. Namun, ponsel tersebut telah dikembalikan oleh pelaku.
    “Iya benar sempat diambil, tetapi langsung dikembalikan,” jelas Taufik.
    Oleh karenanya, korban telah melaporkannya ke Polsek Kembangan. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak dua kali di lokasi tersebut.
    Diketahui, ada dua video mengenai
    transpuan mengamuk
    yang beredar di media sosial. Pertama, perdebatan transpuan di apotek terjadi saat pelaku itu sempat masuk ke sebuah ruangan.
    la berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip pada Jumat (24/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
    Usai diviralkan, transpuan itu kembali mendatangi apotek tersebut. Kejadian itu terekam kamera CCTV apotek.
    Dalam video itu, transpuan yang mengenakan pakaian putih dan rok mini menerobos masuk ke apotek tersebut dan mencari sosok yang telah memviralkannya.
    “Mbak, yang viralin gue mana?” ujar transpuan itu sambil menggenggam kunci mobilnya.
    Dia pun masuk ke ruang dalam apotek itu sambil mengucapkan kalimat yang sama.
    Saat itu, apotek yang tengah dijaga oleh seorang wanita berbaju dan berkerudung ungu itu dipaksa untuk membeberkan sosok yang telah memviralkannya itu.
    Tidak hanya itu, dia juga meminta wanita tersebut untuk menghapus video yang sudah viral.
    Pegawai apotek itu pun bingung dan mempertanyakan kenapa dirinya yang dimaki-maki oleh transpuan itu. Bahkan
    handphone
    miliknya juga diambil.
    “Ya ampun, kok saya?” tanya wanita itu.
    “Buruan, buruan. Keluar enggak lu,” kata transpuan itu sambil mengambil
    handphone
    korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Merasa Dipalak dan Diancam Transpuan, Pegawai Apotek di Kembangan Lapor Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Januari 2025

    Transpuan Protes Usai Videonya Mengamuk Beredar: Mana yang Viralin Gue? Megapolitan 25 Januari 2025

    Transpuan Protes Usai Videonya Mengamuk Beredar: Mana yang Viralin Gue?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang
    transpuan
    yang viral karena mengamuk di apotek wilayah Kembangan, Jakarta Barat, kembali membuat heboh.
    Ia mendatangi lagi apotek tersebut dan memarahi orang yang memviralkan dirinya di media sosial.
    Hal itu terekam dalam sebuah video kamera CCTV yang salah satunya diunggah oleh @folksuroboyo ke media sosial, Jumat (24/1/2025).
    Dalam video itu, transpuan yang mengenakan pakaian putih dan rok mini tiba-tiba masuk ke apotek tersebut dan mencari sosok yang telah memviralkannya.
    “Mbak, yang viralin gue mana?” ujar transpuan itu kepada seorang pegawai apotek, sambil menggenggam kunci mobilnya.
    Dia pun masuk ke bagian dalam apotek itu, masih sambil mencari-cari orang yang mengunggah videonya ke media sosial.
    Saat itu, apotek yang tengah dijaga oleh seorang wanita berbaju dan berkerudung ungu.
    Transpuan
    tersebut kemudian menghampiri pegawai apotek dan memintanya menghapus video yang viral.
    Ia juga mengancam pegawai tersebut.
    “Lu hapus enggak atau gue maki-maki lu,” kata transpuan itu.
    Pegawai apotek itu bingung dan bertanya kenapa dirinya yang dimaki-maki oleh transpuan itu. Bahkan, ponselnya juga diambil oleh transpuan.
    “Ya ampun, kok saya?” tanya pegawai apotek.
    “Buruan-buruan, keluar enggak lu,” kata transpuan itu sambil mengambil ponsel korban.
    Kemudian, transpuan itu juga mengancam akan menjual
    handphone
    korban jika tidak mengikuti perintahnya.
    “Keluar enggak lu. Kalau enggak, gue jual
    handphone
    lu. Lumayan Rp 500.000 juga,” kata dia.
    Kapolsek Kembangan Kompol Taufik menyebut penjaga apotek tersebut sudah melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kembangan.
    Saat ini, polisi masih menyelidiki kejadian itu.
    Keributan oleh transpuan di apotek itu pertama kali terjadi saat pelaku masuk ke sebuah ruangan pada Rabu (22/1/2025).
    la berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip pada Jumat (24/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek, tetapi ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Merasa Dipalak dan Diancam Transpuan, Pegawai Apotek di Kembangan Lapor Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Januari 2025

    7 Usai Viral, Transpuan Kembali Marah-marah di Apotek dan Ambil Ponsel Pegawai Megapolitan

    Usai Viral, Transpuan Kembali Marah-marah di Apotek dan Ambil Ponsel Pegawai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang
    transpuan
    yang marah-marah di sebuah apotek daerah Jakarta Barat, mendatangi kembali tempat tersebut karena videonya viral di media sosial.
    Sambil mengomel dengan seorang pegawai apotek, ia mengambil sebuah ponsel di atas meja.
    “Iya benar sempat diambil tetapi langsung dikembalikan,” kata Kapolsek Kembangan Kompol Taufik saat dihubungi
    Kompas.com,
    Sabtu (25/1/2025).
    Penjaga apotek tersebut sudah melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kembangan. Saat ini, pihaknya masih menyelidiki sosok transpuan tersebut.
    “Saat ini sudah konseling dan sudah membuat laporan ke polisi,” kata dia.
    Dalam insiden ini, diketahui ada dua korban dari apotek yang sama dengan kejadian berbeda. Polisi sudah mendatangi lokasi kejadian untuk pendalaman.
    “Unit Reskrim sudah cek tempat kejadian perkara (TKP) sejak viral pertama dan juga TKP yang viral kedua,” jelas dia.
    Diketahui, ada dua video mengenai transpuan marah-marah yang beredar di media sosial. Pertama, perdebatan transpuan di apotek terjadi saat pelaku itu sempat masuk ke sebuah ruangan.
    Ia berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
    Usai diviralkan, transpuan itu kembali mendatangi apotek tersebut. Kejadian itu terekam kamera CCTV apotek.
    Dalam video itu, transpuan yang mengenakan pakaian putih dan rok mini menerobos masuk ke apotek tersebut dan mencari sosok yang telah memviralkannya.
    “Mbak, yang viralin gue mana?” ujar transpuan itu sambil menggenggam kunci mobilnya.
    Dia pun masuk ke ruang dalam apotek itu sambil mengucapkan kalimat yang sama.
    Saat itu, apotek yang tengah dijaga oleh seorang wanita berbaju dan berkerudung ungu itu dipaksa untuk membeberkan sosok yang telah memviralkannya itu.
    Tidak hanya itu, dia juga meminta wanita tersebut untuk menghapus video yang sudah viral sambil memberikan kalimat ancaman kepada korban.
    “Lu hapus enggak atau gue maki-maki lu,” kata transpuan itu.
    Pegawai apotek itu pun bingung dan mempertanyakan kenapa dirinya yang dimaki-maki oleh transpuan itu. Bahkan
    handphone
    miliknya juga diambil.
    “Ya ampun, kok saya?” tanya wanita itu.
    “Buruan-buruan, keluar enggak lu,” kata transpuan itu sambil mengambil
    handphone
    korban.
    Kemudian, transpuan itu juga mengancam akan menjual
    handphone
    milik korban jika tidak mengikuti perintahnya untuk keluar.
    “Keluar enggak lu. Kalau enggak, gue jual
    handphone
    lu. Lumayan Rp 500.000 juga,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sederet Gebrakan Pramono, Mau Langsung Gaspol Setelah Dilantik Jadi Gubernur Jakarta

    Sederet Gebrakan Pramono, Mau Langsung Gaspol Setelah Dilantik Jadi Gubernur Jakarta

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pramono Anung mau langsung gaspol setelah dilantik mejadi Gubernur Jakarta pada 6 Februari 2025.

    Sederet kebijakan sudah disiapkan Pramono melalui tim transisi yang sudah bekerja beberapa pekan terakhir dengan berkoordinasi dengan pihak pemprov.

    Pramono sendiri juga ikut mengucapkan program yang ingin ia segera realisasikan sesaat setelah jabat Jakarta 1.

    Taman 24 Jam

    Pramono akan membuka sejumlah taman besar di Jakarta 24 jam.

    “Di akarta saat ini ada 2.554 taman. Mudah-mudahan beberapa taman yang besar akan segera dibuka 24 jam,” kata Pramono melalui Instagramnya @pramonoanung, Jumat (25/1/2025).

    Politikus senior PDIP itu memproyeksikan taman-taman di Jakarta akan menjadi tempat rekreasi hingga berekspresi baru.

    “Saya akan membuka beberapa taman di Jakarta enjadi tempat untuk rekreasi baru, tempat peremuan baru, tempat berekspresi baru.”

    “Sebagai contoh Taman Langst di Kebayoran Baru, taman Tebet akan dibuka 24 jam,” jelasnya.

    Untuk menunjang fungsi taman tersebut, Pramono akan melengkapi taman dengan penerangan yang baik serta tempat untuk UMKM berjualan.

    “Saya akan membuka beberapa taman di Jakarta menjadi tempat untuk rekreasi baru, tempat peremuan baru, tempat berekspresi baru.”

    “Sebagai contoh Taman Langst di Kebayoran Baru, Taman Tebet akan dibuka 24 jam. Karena UMKM akan diperbolehkan, sekalius akan dipasang CCTV, lightingnya dibuat terang benderag sehingga tidak ada kekhawatiran warga,” jelasnya.

    100 Hari

    Sebelumnya, Pramono juga sempat bicara tentang program 100 harinya di Jakarta melalui unggahan Instagram.

    “Yang pertama yang saya akan lakukan adalah saya akan keliling kembali ke tempat -tempat yang dimana pada waktu itu saya melakukan sosialisasi, belanja masalah dan kampanye,” kata politikus PDIP itu.

    Kemudian, Pramono Anung akan menyelesaikan masalah yang saat itu secara langsung disampaikannya kepada warga Jakarta.

    Permasalahan yang menjadi fokus diselesaikan yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat, Lansia, Jumantik, Difabel dan sebagainya.

    Selain itu, Pramono Anung akan menyelesaikan persoalan yang dari dulu belum terselesaikan antara lain persoalan Kampun Bayam, Tanah Merah dan sebagainya.

    Pramono juga akan melanjutkan program-program gubernur terdahulu yang dianggap baik.

    Ia mencontohkan bakal memperbaiki Kalijodo.

    “JIS akan saya sempurnakan. Ketika JIS disempurnakan, JIS akan jadi tuan tumah bagi Persija. Banjir Kanal Timur akan saya teruskan, saya ingin kejadiran saya membawa manfaat bagi masyarakat di Jakarta,” imbuhnya.

    Pangkas Anggaran Rapat Rp 700 M

    Sementara itu, tim transisi bentukan Pramono kembali menyambangi Balai Kota Jakarta, Jumat (24/1/2025) siang.

    Dalam pertemuan itu, Tim Transisi bersama Pemprov DKI Jakarta membahas soal alokasi anggaran yang dapat digunakan untuk merealisasikan program pada 100 hari kerja Pram-Rano.

    “Koordinasi antara Tim Transisi dan Pemprov Jakarta sudah masuk minggu kedua yang dimana sudah mulai finalisasi tadi dengan seluruh OPD,” ucap Ketua Tim Transisi Pram-Rano, Ima Mahdiah di Balai Kota Jakarta.

    “Sudah kami kumpulkan juga terkait porsi-porsi mana saja, anggaran mana saja yang kira-kira memang bisa dimasukkan dengan program 100 hari kerja,” sambungnya.

    Politikus PDIP yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini bilang, ada anggaran Pemprov yang perlu diefisiensi.

    Hal ini merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dan pelaksanaan APBN dan APBD 2025.

    “Tadi disampaikan oleh (Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah) pak Michael, kita harus ada penghematan-penghematan, instruksi dari pemerintah pusat yang mungkin harus disisir kembali oleh dinas-dinas,” ujarnya.

    Ima bilang, salah satu anggaran yang akan dipangkas ialah anggaran konsumsi untuk rapat-rapat di lingkungan Pemprov DKI yang nilainya menyentuh angka Rp700 miliar.

    Anggaran ini nantinya bakal dipangkas dan dialokasikan untuk menjalankan program pemerintah daerah lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

    “Ada beberapa item lainnya, ada lima item yang bakal kami geser porsinya untuk masyarakat yang tepat sasaran,” ujarnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Smartfren Rilis Router Rp 1,2 Jutaan, Tawarkan Internet Kecepatan Tinggi dan Koneksi Stabil – Page 3

    Smartfren Rilis Router Rp 1,2 Jutaan, Tawarkan Internet Kecepatan Tinggi dan Koneksi Stabil – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Smartfren menambah produk Router Sahabat (ROSA) dengan varian terbaru untuk menghadirkan internet yang lebih nyaman untuk pelanggan. Kehadiran model baru ini memungkinkan pelanggan merasakan internet cepat 4G CAT6 dengan kecepatan stabil hingga 300Mbps.

    Head of Products Smartfren Astiyanto Tri Multiwibowo mengatakan, “produk Router ROSA Smartfren yang berteknologi 4G CAT6 ini bisa menjadi pilihan terbaik bagi pelanggan yang ingin mendapat akses internet untuk semua anggota keluarga di rumah atau di mana saja, untuk mendukung kegiatan mereka.”

    Adapun secara spesifikasi, produk router ROSA edisi 4G CAT6 ini memiliki fitur WiFi Dual Band 5GHz dan 2.4GHz yang memberi kapasitas maupun jangkauan koneksi nirkabel yang maksimal.

    Smartfren mengklaim, dengan teknologi ini, pelanggan bisa menggunakan maksimal 64 perangkat sekaligus dalam waktu bersamaan tanpa perlu khawatir kualitas koneksi menurun.

    Bukan hanya untuk menghubungkan smartphone atau laptop dengan internet, spesifikasi router Smartfren ini diklaim cocok untuk penggunaan perangkat-perangkat IoT. Mulai dari CCTV nirkabel, konsol gaming, dan perangkat nirkabel lainnya.

    Smartfren juga menyebutkan kalau router ROSA 4G CAT6 ini mudah dipasang dan tidak memerlukan kabel optik. Dengan begitu, pengguna bisa memakainya di mana saja.

    Platform Over The Top lokal nomor satu di Indonesia, Vidio, menjalin kerjasama dengan MyRepublic dan Smartfren, untuk menyediakan tayangan kelas premium dan berkualitas secara gratis.

  • Petugas Apotek di Jakbar Bongkar Sederet Ulah Pengamen Waria Sebelum Beranikan Rekam Pelaku 

    Petugas Apotek di Jakbar Bongkar Sederet Ulah Pengamen Waria Sebelum Beranikan Rekam Pelaku 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Rekaman dari ponsel L mengenai ulah seorang pengamen waria yang melabraknya tengah viral di media sosial.

    L adalah petugas Apotek Rapha Farma di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. 

    Ia memberanikan diri merekam tindakan sang pengamen waria yang marah-marah di tempatnya bekerja.

    Hal itu karena pengamen waria itu sudah sering berulah di apotek tempat L bekerja.

    Adapun peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/1/2025) malam.

    “Terus menurut keterangan dari korban inisial L ini, pelaku memang udah beberapa kali datang ke apotek, itu sekitar 4-5 kali, gitu,” kata Petugas P3S Sudinsos Jakarta Barat, Rachel Sixtia kepada wartawan seusai ia berbincang dengan L yang alami trauma, Jumat (24/1/2025).

    Dimana tiap kali datang ke apotek, pelaku selalu mengamen dengan memaksa diberikan uang dengan jumlah tertentu.

    Bahkan, peristiwa pada Rabu malam itu terjadi karena sang waria itu marah tak diberikan uang oleh korban.

    “Bahkan pernah dia ngamen, membawa alat musik, suaranya kencang, terus cuma dikasih seribu gitu ya sama orang atau sama customer, pengunjung, terus dia marah-marah,” kata Rachel.

    Rachel mengatakan, sebelumnya korban juga pernah menegur waria itu secara baik-baik tapi malah dimarahi.

    “Tapi aksinya yang parahnya ini baru yang dua hari belakangan ini, di hari Rabu sama di hari Kamis,” kata Rachel.

    Yang menjadi sorotan, waria itu saat datang ke apotek di hari kedua pada Kamis (23/1/2025), ia membawa mobil putih.

    “Iya jadi di hari kedua itu warianya datang pakai mobil putih,” kata Rachel.

    Dikuliti Netizen

    Sementara itu, usai kasus ini viral di media sosial, banyak netizen yang berkomentar bahwa waria itu memang kerap berulah di Jakarta Barat.

    Karena menurut keterangan korban Inisial L ini, pelaku memang sudah banyak berkeliaran di daerah Jakarta Barat. 

    Itu menurut keterangan, banyak komentar masuk, bilang si pelaku ini suka beraksi di sekitaran Jakarta Barat. Seperti di Cengkare atau di Kembangan,” tuturnya.

    Media sosial dihebohkan dengan video seorang waria yang marah-marah di dalam sebuah apotek.

    Dalam video pertama, terlihat waria itu marah-marah dan meminta kepada petugas apotek yang merekam hal itu untuk memviralkannya.

    Terlihat sang waria itu sesumbar bahwa dirinya memiliki mobil dan rumah di kampungnya.

    Sedangkan di video kedua yang berasal dari rekaman CCTV apotek, waria itu datang kembali di keesokan harinya karena tak terima videonya itu viral di media sosial.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal

    Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan merapatkan barisan atas permasalahan jeratan senar di Jembatan Suramadu hingga menimbulkan dua korban pengendara di jalur sepeda motor pada pertengahan bulan ini. 

    Selain permasalahan senar, para pemangku kebijakan lintas sektoral itu juga menyoroti minimnya dukungan CCTV di sepanjang akses maupun di atas Jembatan Suramadu.

    Dua pemotor terjerat senar di atas Jembatan Suramadu terjadi hanya dalam kurun waktu tiga hari. Korban pertama yakni seorang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura asal Bojonegoro, M Bagus Sugianto pada Jumat (17/1/2025) lalu. Ia harus menerima lima jahitan akibat luka gores di pipi kirinya saat berkendara di jalur roda dua Jembatan Suramadu tujuan Madura.

    Korban kedua yakni seorang pemotor asal Kecamatan Tragah saat melaju di jalur sepeda motor Jembatan Suramadu tujuan Surabaya pada Minggu (19/1/2025). Pria tersebut menderita luka di bagian leher dan mendapatkan tindakan medis di Surabaya.

    “Disepakati dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan itu, akan dibangun pos terpadu di pintu masuk Jembatan Suramadu serta portal tak berbayar di sisi Madura,” ungkap KBO Satlantas Polres Bangkalan, Iptu Wiwit Heru S kepada Tribun Jatim Network mewakili Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, Jumat (24/1/2025).

    Rakor Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan itu digelar di Ruang Pertemuan Polres Bangkalan pada Selasa (21/1/2025). Dihadiri perwakilan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, Dinas Perhubungan Bangkalan, Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan, Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan, Satpol PP Bangkalan.

    Turut hadir pihak PJR Jatim VIII Suramadu, UPT P3 LLAJ Bangkalan, Satlantas Polres Bangkalan, hingga tiga kapolsek dan tiga camat pemangku wilayah di sepanjang akses menuju Jembatan Suramadu yang meliputi Kecamatan Burneh, Kecamatan Tragah, dan Kecamatan Labang.  

    “Intinya pos terpadu dan portal tidak berbayar itu untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Termasuk memantau pengendara roda dua supaya tidak masuk jalur roda empat,” jelas Wiwit.

    Selain permasalah senar dan minimnya dukungan CCTV, lanjut Wiwit, para pemangku kebijakan lintas sektoral itu juga telah menyepakati bahwa terdapat sebanyak delapan permasalahan lain untuk dikirim melalui surat kepada penanggung jawab Jembatan Suramadu.  

    Delapan permasalah selain kasus senar dan minimnya dukungan fasilitas CCTV meliputi; banyaknya jalan berlubang dan jalan bergelubang di akses Suramadu yang membahayakan pengendara, banyak terjadi pohon tumbang di akses Suramadu saat cuaca ekstrem, minimnya lampu PJU di akses Suramadu.

    Selanjutnya, penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas membutuhkan percepatan mobil ambulan, akses Suramadu sering digunakan aksi balap liar terutama pada Jumat dan Sabtu malam, hingga banyaknya anak jalanan di akses Suramadu yang membahayakan para pengendara.

    Wiwit memaparkan, selain mendirikan pos terpadu dan portal tak berbayar di depan pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura, Forum Lalu Lintas juga menelurkan enam rekomendasi lainnya. Meliputi penambahan perangkat CCTV di akses Suramadu dan di atas Jembatan Suramadu, segera dilakukan perbaikan jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    Selanjutnya, pemangkasan pohon guna mencegah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, dilaksanakan operasi gabungan instansi terkait secara berkelanjutan untuk mengatasi anak jalan di akses Suramadu, akses untuk unit kendaraan ambulan bilamana terjadi kecelakaan lalu lintas di akses Suramadu, pemasangan pita kejut di titik-titik akses Suramadu yang kerap dijadikan aksi balap liar, serta evaluasi terhadap lampu PJU di sepanjang akses Suramadu.

    “Tujuan penambahan CCTV baik di akses maupun di atas Jembatan Suramadu untuk bisa mengetahui apakah memang benar keberadan senar-senar di jalur motor itu milik para pemancing, nanti bisa diketahui dari CCTV,” tegas Wiwit.

    Selain itu, lanjutnya, penambahan dukungan fasilitas CCTV itu juga dimaksudkan untuk mendapatkan bukti awal kasus kecelakaan lalu lintas. Termasuk juga perkara kriminalitas karena berdasarkan informasi yang beredar, Jembatan Suramadu juga dijadikan perlintasan untuk ‘pembuangan’ motor hasil kejahatan di Surabaya.

    Ia mengatakan, untuk rekomendasi perbaikan jalan berlubang, pekerjaannya telah dilakukan pada Kamis kemarin. Saat ini, pihaknya masih menunggu kegiatan pemangkasan dahan pohon, operasi gabungan anjal, dan persetujuan untuk pemasangan pita kejut di akses Suramadu titik Tangkel, Masaran, dan Morkepek supaya tidak dijadikan sarana balap liar.

    “Pemasangan garis pita kejut masih dikaji pihak Jembatan Suramadu, apakah secara hukum diperbolehkan. Kalau diperbolehkan, nanti berapa ketinggian pita kejut, berapa centi nanti akan disampaikan,” kata Wiwit. 

    Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga masih menunggu respon dari penanggung jawab Jembatan Suramadu untuk gelaran rakor lanjutan. “Karena kami sudah mengawali dengan rakor di Polres Bangkalan. Kami posisi menunggu undangan rapat atau respon selanjutnya dari Jembatan Suramadu atas permohonan-permohonan yang telah kami layangkan,” pungkas Wiwit.

    Sementara Kepala Bidang Lalin dan Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan, Ari Moein mengungkapkan, keberadaan pos terpadu di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura diharapkan tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelintas. Namun juga sebagai kontrol terhadap kendaraan-kendaraan angkutan barang.

    “Pada intinya kami menyesuaikan dengan kebijakan pihak kepolisian, sebagaimana yang telah tertuang dalam rekomendasi-rekomendasi hasil Rakor Forum Lalu Lintas kemarin itu,” singkat Ari.

  • Dinsos Buka Suara Soal Pengamen Waria di Jakbar yang Ngamuk di Apotek, Sebut Pegawai Kini Trauma

    Dinsos Buka Suara Soal Pengamen Waria di Jakbar yang Ngamuk di Apotek, Sebut Pegawai Kini Trauma

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN – Media sosial dihebohkan dengan video seorang waria yang marah-marah di dalam sebuah apotek.

    Dalam video pertama, terlihat waria itu marah-marah dan meminta kepada petugas apotek yang merekam hal itu untuk memviralkannya.

    Terlihat sang waria itu marah sambil mengatakan bahwa dirinya kalaupun mencopet barang tak akan dihukum.

    Setelahnya, ia pun sesumbar bahwa dirinya memiliki mobil dan rumah di kampungnya.

    Waria itu pun menanyakan kepada sang perekam apakah juga sudah punya mobil dan rumah sepertinya.

    Sedangkan di video kedua yang berasal dari rekaman CCTV apotek, waria itu datang kembali di keesokan harinya karena tak terima videonya itu viral di media sosial.

    Waria itu pun mengancam akan mengambil ponsel petugas apotek jika tidak meminta maaf dan menghapus video tersebut.

    Padahal, petugas yang dilabrak sang waria itu berbeda dengan yang merekamnya pada sehari sebelumnya.

    Peristiwa itu terjadi di Apotek Rapha Farma yang berada di Jalan Haji Lebar, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.

    Usai video itu viral, Jumat (24/1/2025) siang, petugas Satpol PP dan Sudinsos Jakarta Barat mendatangi apotek tersebut untuk mengetahui kronologi yang sebenarnya.

    Petugas P3S Sudinsos Jakarta Barat, Rachel Sixtia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/1/2025) malam dan Kamis (23/1/2025) siang.

    Meski tak ada barang yang diambil atau kekerasan fisik yang dilakan sang waria, peristiwa itu membuat petugas apotek alami trauma.

    Korban berinisial L itu pun telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

    Rachel menuturkan bahwa berdasarkan keterangan L kepadanya, pelaku waria itu memang sering datang ke apotek itu untuk mengamen dengan memaksa.

    “Itu kejadiannya Rabu malam sekitar jam 10. Pelaku datang untuk minta uang. Cuma karena korbannya ini nggak ngasih, dia marah-marah,” kata Rachel.

    Saat itu, L inisiatif merekam tindakan sang waria karena sudah meresahkan.

    “Sebetulnya L ini awalnya nggak ada niatan untuk memviralkan videonya. Dia hanya videoin untuk dokumentasi, supaya jaga-jaga aja nih, kalau misalkan pelaku balik lagi untuk ada kejadian yang tidak diinginkan, dia harus punya bukti, seperti itu,” papar Rachel.

    Namun ternyata video itu diunggah di medsos viral seketika dan juga diketahui oleh waria tersebut. Karenanya, waria itu datang kembali ke apotek tersebut ada keesokan harinya.

    “Dia marah-marah karena videonya viral. Dia marah-marah minta tolong videonya dihapus, karena dia viral, gitu kan.  Nah, karena dia marah-marah nggak terima, terus handphone kasirnya ini dirampas,” kata Rachel.

    Tapi akhirnya ponsel itu dikembalikan oleh waria sebelum ia meninggalkan apotek. 

    Yang jadi sorotan, waria itu saat datang ke apotek di hari kedua, ia membawa mobil putih.

    “Iya jadi di hari kedua itu warianya datang pakai mobil putih,” kata Rachel.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya