Produk: CCTV

  • Cabuli 20 Murid Laki-laki, Rayuan Guru Ngaji di Ciledug Iming-Iming Main HP dan Hotspot Gratis

    Cabuli 20 Murid Laki-laki, Rayuan Guru Ngaji di Ciledug Iming-Iming Main HP dan Hotspot Gratis

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Pria berinisial W alias I (40) yang merupakan guru ngaji di Sudimara, Ciledug, Kota Tangerang, melakukan berbagai cara untuk mencabuli murid-muridnya.

    Salah satunya dengan menyediakan delapan unit handphone (HP). W mengiming-imingi para korban bisa bermain HP secara gratis.

    “Tersangka menyediakan kurang lebih delapan unit HP dengan maksud agar anak-anak bisa bermain Handphone secara gratis,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra saat merilis kasus ini, Jumat (31/1/2025).

    Selain itu, guru ngaji tersebut juga menyediakan hotspot gratis untuk murid-muridnya yang menjadi korban pencabulan.

    “Tersangka juga menyediakan hotspot secara gratis, selalu menyediakan makanan, dan memberikan rokok kepada anak-anak guna memperlancar perbuatan pencabulan terhadap anak-anak,” ungkap Wira.

    Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan polisi, korban pencabulan W mencapai 20 murid laki-laki. 19 orang di antaranya adalah anak-anak.

    GURU NGAJI CABUL -Pria berinisial W alias I (40) yang merupakan guru ngaji di Sudimara, Ciledug, Kota Tangerang, saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Seluruh aksi pencabulan itu dilakukan di rumah tersangka di Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang.

    “Tersangka melakukan pencabulan terhadap korban anak-anak sejak tahun 2017 sampai dengan 2024,” ujar Wira.

    Tersangma sempat buron selama sekitar satu bulan sebelum akhirnya ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    “Tim berhasil mengamankan pelaku di Kp Rancapanjang, Desa Sehat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (30/1/2025).

    Ade Ary menjelaskan, polisi berhasil meringkus guru ngaji itu setelah melakukan pengamatan CCTV dan analisis IT.

    Dari situ, polisi mendapatkan petunjuk tentang keberadaan pelaku yang ternyata bersembunyi di wilayah Serang.

    “Selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Kabid Humas.

    Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti termasuk uang tunai sebesar lebih dari Rp 21 juta.

    Selain itu, polisi menyita tiga unit handphone (HP) dan beberapa kartu ATM milik W, serta baju koko, sarung, dan peci pelaku.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Banyak yang Salah, Ini Wajah Asli Lian Wenfeng Sang Pendiri DeepSeek

    Banyak yang Salah, Ini Wajah Asli Lian Wenfeng Sang Pendiri DeepSeek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi kecerdasan buatan (AI) China bernama DeepSeek belakangan mencuri perhatian publik.

    DeepSeek merilis model AI terbarunya pada 20 Januari, yang diklaim lebih baik daripada model-model industri terkemuka di AS, seperti ChatGPT dan Gemini, dengan biaya yang lebih murah.

    Hal ini memicu aksi jual saham industri terkait dengan AI dan desas-desus tentang pendiri DeepSeek yang berusia 39 tahun, Liang Wenfeng. Saat ini, sudah banyak media yang mewartakan profil Liang Wenfeng dan bagaimana sosoknya.

    Namun nampaknya foto profil Liang Wenfeng yang beredar disalahidentifikasi sebagai pendiri dan CEO perusahaan AI DeepSeek.

    Sosok yang ada di foto profil Liang Wenfeng selama ini berbeda dengan Liang Wenfeng yang baru-baru ini bertemu dengan Perdana Menteri China, Li Qiang.

    Ia diketahui ikut ambil bagian dalam pertemuan di mana sekelompok ahli industri terpilih, di bidang teknologi, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, kesehatan, dan olahraga, memberikan pendapat dan saran mereka kepada Perdana Menteri China untuk sebuah draf laporan kerja pemerintah, demikian menurut kantor berita resmi Xinhua.

    Pendiri DeepSeek dapat dilihat di simposium tersebut, dalam video yang diunggah oleh media China CCTV.

    Dalam potongan video itu, Wenfeng mengenakan jas abu-abu dengan poni rambut panjang yang bersinggungan dengan pingiran kacamatanya.

    Pria dalam potongan video CCTV itu jauh berbeda dengan figur yang ada di banyak artikel profil Liang Wenfeng.

    Foto profil Liang Wenfeng yang beredar, terlihat seorang pria yang berdiri dengan gaya rambut klimis, berkacamata, dan mengenakan jas rapi sambil bersedekap. Foto profil Liang disandingkan dengan logo DeepSeek.

    Menurut laporan Reuters, gambar tersebut dapat ditemukan di sebuah halaman di Baidu Baike, sebuah ensiklopedia online China yang dimiliki oleh perusahaan teknologi China Baidu, tentang orang yang berbeda yang juga bernama Liang Wenfeng.

    Menurut laman Baidu, Wenfeng adalah direktur pusat operasi merek Foshan Badis New Building Materials Co, yang juga dikenal sebagai Bardiss.

    Halaman tentang Wenfeng, tersedia di situs web Bardiss dan dia juga muncul dalam foto di situs web perusahaan. Dia juga muncul, di beberapa laporan media lokal.

    Beberapa, outlet berita juga menerbitkan gambar, eksekutif Bardiss yang salah dianggap sebagai pendiri DeepSeek.

    Kesimpulannya, foto yang banyak beredar adalah salah. Foto tersebut tidak menunjukkan pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, melainkan orang yang berbeda dengan nama yang sama, demikian hasil penelusuran tim Pemeriksa Fakta Reuters, dikutip Jumat (31/1/2025).

    (dem/dem)

  • Guru Ngaji di Ciledug Cabuli 20 Murid Laki-laki, 19 Orang Masih Anak-anak

    Guru Ngaji di Ciledug Cabuli 20 Murid Laki-laki, 19 Orang Masih Anak-anak

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Korban pencabulan guru ngaji berinisial W alias I (40) di Ciledug, Kota Tangerang, ternyata mencapai 20 orang.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, 19 korban di antaranya berstatus anak di bawah umur.

    “Korban ada 20 orang, 19 di antaranya di bawah umur dan satu dewasa,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025).

    Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu mengungkapkan, seluruh korban pencabulan berjenis kelamin laki-laki.

    “Semuanya adalah laki-laki. Tersangka adalah oknum guru ngaji,” ujar Kabid Humas.

    Pelaku sempat buron selama sekitar satu bulan sebelum akhirnya ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    “Tim berhasil mengamankan pelaku di Kp Rancapanjang, Desa Sehat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (30/1/2025).

    Ade Ary menjelaskan, polisi berhasil meringkus guru ngaji itu setelah melakukan pengamatan CCTV dan analisis IT.

    Dari situ, polisi mendapatkan petunjuk tentang keberadaan pelaku yang ternyata bersembunyi di wilayah Serang.

    “Selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Kabid Humas.

    Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti termasuk uang tunai sebesar lebih dari Rp 21 juta.

    Selain itu, polisi menyita tiga unit handphone (HP) dan beberapa kartu ATM milik W, serta baju koko, sarung, dan peci pelaku.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Polisi Cari Pengendara Motor yang Terserempet Larasati Nugroho Saat Kecelakaan di Pesanggrahan

    Polisi Cari Pengendara Motor yang Terserempet Larasati Nugroho Saat Kecelakaan di Pesanggrahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Polres Jakarta Selatan masih mencari keberadaan pengendara sepeda motor yang diduga terserempet artis FTV Larasati Nugroho (LN) sebelum mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    “Sejauh ini penyidik masih mencari motor dan pengemudinya yang diduga terserempet saudari LN sebelum mengalami kecelakaan,” kata Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di Polres Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (30/1/2025).

    AKP Nurma Dewi menyebut, pihak kepolisian masih memeriksa kamera pengawas atau CCTV yang berada di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) saat Larasati Nugroho mengalami kecelakaan.

    “Kita masih periksa CCTV di kawasan tersebut, untuk menemukan pengendara motornya untuk nantinya kita mintai keterangan,” ungkapnya.

    AKP Nurma Dewi memastikan, saat mengalami kecelakaan, Larasati dalam kondisi sadar dan tidak terpengaruh alkohol dan barang terlarang.

    “Berdasarkan tes urine, hasilnya didapatkan negatif atau tidak menggunakan apa pun (narkoba dan alkohol). Saudari LN diduga kurang konsentrasi dan mengantuk,” terangnya.

    Untuk sementara, polisi telah mengamankan kendaraan yang digunakan Larasati saat kecelakaan yang terjadi pada Kamis (30/1/2025) pukul 02.45 WIB dini hari.

    “Sejauh ini yang diamankan ada kendaraan yang terlibat kecelakaan, dan kini sudah berada di Polres Metro Jakarta Selatan, satu lembar STNK dan SIM Pengemudi,” lanjutnya.

    “Kami telah melakukan pengecekan lokasi kecelakaan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal. Nantinya kami akan periksa yang bersangkutan lagi,” tutup AKP Nurma Dewi yang menjelaskan pihaknya masih mencari keberadaan pengendara motor saat kecelakaan Larasati Nugroho di Pesanggrahan.

  • Maling Bobol Rumah Pejabat, Kuras Perhiasan Hingga Emas Batangan Rp 3,5 Miliar

    Maling Bobol Rumah Pejabat, Kuras Perhiasan Hingga Emas Batangan Rp 3,5 Miliar

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib nahas pejabat rumahnnya disatroni maling.

    Harta yang dikuras maling itu senilai Rp 3,5 miliar.

    Rumah pejabat itu adalah Inspektur Pemkab Tulangbawang, Bandar Lampung, Untung Widodo.

    Diketahui, rumahnya disatroni maling pada Minggu (26/1/2025). 

    Akibatnya korban kehilangan perhiasan dan emas batangan senilai Rp 3,5 milar.

    Rumah pejabat Pemkab Tulangbawang yang dibobol maling tersebut berada di Perumahan Bukit Kencana, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Sukabumi. 

    Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait hilangnya perhiasan miliaran rupiah.

    Korban juga telah melakukan pelaporan ke kantor polisi atas hilangnya perhiasan tersebut. 

    “Kami masih menyelidiki kasus kehilangan perhiasan tersebut, dan saat ini masih dalam proses penyelidikan polisi,” kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, Selasa (28/1/2025). 

    Kondisi Rumah Kosong

    Korban pada saat kejadian tengah berada di Kalimantan, karena pada sehari sebelum kejadian atau pada Sabtu (25/1/2025) rumah dalam keadaan kosong. 

    Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan diduga kerugian mencapai Rp 3,5 miliar. 

    Petugas tengah memeriksa terkait surat-surat perhiasan yang memiliki sertifikat.

    Perhiasan yang raib di antaranya emas batangan yakni emas antam, cincin hingga gelang.

    Polisi masih meminta keterangan dari beberapa saksi maupun pemilik rumah tersebut. 

    Warga dan juga korban telah diminta keterangannya dan di rumah korban juga minim CCTV.

    Sementara itu, peristiwa maling lainnya juga pernah terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

    Terungkap kronologi dua rumah di dua RT kawasan RW 03, Jalan Darmo Indah Selatan, Tandes, Surabaya, dibobol maling saat siang hari, pada Rabu (22/1/2025) siang. 

    Informasinya, rumah yang dibobol maling itu, pertama beralamat di RT 04 yakni kediaman rumah LA. Pencuri berhasil membawa sebuah PC dan laptop senilai Rp10 juta. 

    Sedangkan, rumah kedua di RT 03, yakni kediaman rumah AN. Pencuri berhasil membawa sebuah laptop senilai belasan juta. 

    Menurut Ketua RT 04, RW 03, Erry Setiawan, pelaku diduga kuat beraksi membobol kedua rumah tetangganya itu, dalam kurun satu hari. 

    Rumah di RT 03 dibobol sekitar pukul 11.00 WIB siang. Pelaku tidak merusak komponen langit-langit rumah untuk memasuki bangunan tersebut. 

    Ternyata pelaku memasuki rumah tersebut melalu loteng lantai dua yang pintunya tidak terkunci. 

    Lalu, pelaku dengan mudahnya menyatroni rumah tersebut dan mengambil sebuah laptop yang teronggok di meja ruang tengah rumah. 

    “Di rumah itu, hilang laptop. Dia enggak mbobol. Tapi lewat dek jemuran. Enggak ditutup. Lewat genteng. Enggak lewat bawah,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Kamis (30/1/2025). 

    Nah, ternyata bagian loteng lantai dua rumah tersebut, berbatasan langsung dengan bangunan di RT 04.

    Menurut Erry, pelaku diduga langsung menyatroni bangunan rumah di sampingnya. 

    Namun, pelaku memasuki bangunan tersebut dengan cara menjebol atap rumah berbahan asbes beserta plafon ruang lantai dua rumah milik LA. 

    “Kalau di rumah pinggir jalan, antara 10.00-17.00 saat kerja semua,” katanya. 

    Menurutnya, kejadian pencurian modus pembobolan rumah juga terjadi di salah satu rumah blok lain di permukimannya, yakni Blok CC. 

    Erry tak mengetahui pasti kronologi kejadiannya. Seingatnya, peristiwa itu, terjadi pada pekan akhir 2024 silam. Namun, setahu dia, benda yang hilang dibawa kabur pelaku adalah gadget. 

    “Betul, di blok CC. Kalau kasus pertama saya enggak tahu detail. Kayaknya gadget. Bukan wilayah saya. Kejadiannya sebulan lalu. Sebelum tahun baru,” pungkasnya. 

    Sementara itu, adik pemilik rumah Markus Dianto mengatakan, kerabatnya baru tahu kalau rumah dibobol maling saat mengetahui kondisi rumah mendadak gelap gulita sepulang bekerja sekitar pukul 17.00 WIB. 

    Kondisi saklar utama kelistrikan rumah dalam keadaan padam, tak seperti biasanya. Namun, saat dinyalakan kembali, kerabatnya melihat sebuah kejanggalan di lantai dua rumah.

    Yakni, kondisi plafon sisi barat lantai dua rumah bolong hingga atapnya, serpihan plafon berserakan di lantai, dan kondisi jendela di dekat area plafon berlubang itu, terbuka. 

    Ternyata, saat ditelisik, sebuah PC dan laptop yang diletakkan di meja kerja ruangan tersebut raib. 

    Markus Dianto menduga kuat, pelaku memasuki rumah dengan menjebol atap lalu pergi meninggalkan rumah melalui jendela kamar di sana. 

    “Menduga, dua turun dari atas. Dan keluar dari jendela,” ujarnya pada TribunJatim.com, pada Kamis (30/1/2025). 

    Akibat pencurian tersebut, kakaknya itu mengalami kerugian hingga kisaran Rp10 juta. Namun ada yang bikin jengkel.

    Markus mengungkapkan, pelaku diduga kuat juga sempat menghabiskan minuman kopi dalam kemasan kaleng yang disimpan di kulkas. 

    “Nilai kerugian sekitar Rp10 juta. Pelaku sempat minum kopi kemasan kaleng di dalam kulkas,” pungkas pria yang karib disapa Lie Ming itu. 

  • Korban Kecewa Terduga Aktor Intelektual Kasus Pengeroyokan di Sunter Jakut Masih Berkeliaran – Halaman all

    Korban Kecewa Terduga Aktor Intelektual Kasus Pengeroyokan di Sunter Jakut Masih Berkeliaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Korban pengeroyokan, Shogi Nur Fuadi, kembali mengkritik kinerja Polres Metro Jakarta Utara dan Unit Jatanras dalam memproses kasus yang dialaminya.

    Pasalnya, hingga saat ini, setelah 8 bulan kasus pengeroyokan ini terjadi, penanganan tidak jelas dan terkesan lamban, padahal terduga pelaku, dugaan tindak pidana dan alat buktinya, sudah ada dan terang.

    Kuasa Hukum Shogi, Yohanes Blasius Doy atau biasa disapa Yon, mengaku dirinya dan korban baru mendapatkan informasi informal dari penyidik Polres Metro Jakarta Utara bahwa 2 terduga pelaku, baru digelar perkara untuk naik tahapan penyidikan pada 20 Desember 2024 lalu. 

    Hanya saja, kata Yon, pihaknya tidak tahu, apakah dua terduga pelaku yang merupakan oknum debt collector dan pelaku lapangan, sudah ditetapkan jadi tersangka atau tidak.

    “Kami menduga kuat penyidik tidak serius dan tidak profesional menangani kasus pengeroyokan sehingga para terduga pelaku masih belum jelas, apakah sudah jadi tersangka atau tidak dan keduanya hanyalah pelaku lapangan, yang mungkin tidak terlalu tahu kasusnya dan sekedar mencari sesuap nasi,” ujar Yon kepada wartawan, Kamis (30/1/2025).

    “Yang kami sayangkan dan kecewa juga karena terduga aktor intelektual belum disentuh dan masih bergerak bebas. Kami tidak ingin hanya terduga pelaku lapangan yang dijerat, tetapi terduga pelaku aktor intelektual juga harus diseret dan bahkan dihukum lebih berat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Yon menambahkan.

    Yon mengatakan, merujuk pada alat bukti-alat bukti yang ada selama ini, terduga aktor intelektual kasus pengeroyokan ini diduga adalah oknum pengacara. 

    Berdasarkan alat bukti yang dimiliki pihaknya, kata Yon, oknum itu tidak hanya hadir di lokasi pengeroyokan, tetapi diduga kuat memprovokasi dan menghasut massa yang hadir untuk melakukan pengeroyokan terhadap korban Shogi. 

    “Karena itu, kami meminta penyidik untuk menjerat terduga aktor intelektual kasus pengeroyokan ini, oknum pengacara dengan Pasal 170 Jo 55 KUHP, turut serta melakukan dugaan tindak pidana pengeroyokan,” tandas Yon.

    Menurut Yon, tidak terlalu sulit bagi penyidik untuk melakukan gelar perkara dan menetapkan tersangka oknum pengacara ini. 

    Pasalnya, kata Yon, pihaknya sudah menyerahkan alat bukti sebagaimana diatur dalam Pasal 184 KUHP ke unit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara, seperti keterangan saksi, hasil visum, dan rekaman CCTV yang menunjukkan pelaku dengan jelas. 

    “Ini kan terduga aktor intelektual, oknum pengacara ada, dugaan perbuatannya ada dan alat buktinya juga lengkap, yaitu keterangan lebih dari 2 saksi di BAP dan juga CCTV jelas menunjukkan wajah terduga aktor intelektual. Bahkan alamat dan nomor handphone bersangkutan sudah ada, jadi tidak sulit bagi penyidik untuk menangkap dan menetapkannya sebagai tersangka,” jelas dia.

    “Karena itu, kita pertanyakan profesionalisme penyidik dalam menangani kasus tersebut, ini sudah 8 bulan, tetapi terduga pelaku lapangan dan terduga aktor intelektualnya, masih bebas berkeliaran,” tambah Yon.

    Yon pun meminta Polda Metro Jaya memberikan atensi terhadap penanganan kasus pengeroyokan tersebut. 

    Bahkan, dia mendorong Polda Metro Jaya menurunkan timnya untuk mengawasi dan memantau secara ketat penanganan kasus tersebut agar penyidiknya bekerja profesional, transparan dan akuntabel.

    “Kami juga membuka kemungkinan mendorong pengusutan kasus ke Polda Metro Jaya,” ungkap Yon.

    Yon kembali menegaskan dukungan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sudah melakukan banyak terobosan di tubuh Polri mewujudkan slogan PRESISI atau prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan. 

    Dengan slogan PRESISI Kapolri, kata Yon, mayoritas anggota Polri sudah mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, serta berkeadilan.

    “Kita juga mendukung Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yang tentunya memastikan slogan PRESISI diterapkan di wilayah Polda Metro Jaya termasuk di Polres Metro Jakarta Utara. Karena itu, kita minta atensi dari Pak Kapolda agar kasus pengeroyokan terhadap korban Shogi bisa diselesaikan secara transparan dan berkeadilan sehingga aktor intelektualnya segera ditangkap dan dijadikan tersangka,” pungkas Yon.

    Kasus pengeroyokan ini terjadi di tempat kerja Shogi di Jalan Sunter Muara, Sunter Agung, Jakarta Utara, pada 10 Juni 2024.

    Insiden bermula ketika para terduga pelaku, yang dipimpin oknum pengacara MAK dan GS, memaksa masuk ke lokasi.

    Ketika Shogi menghalangi, ia justru menjadi korban pengeroyokan yang menyebabkan yang menyebabkan luka serius berupa memar dan lecet di hidung hingga berdarah, memar di kepala kiri, tangan kiri dan dada.

    Rekan Shogi, Hasanuddin dan Hamid Fauzi, yang merekam kejadian ini juga turut menjadi korban pengeroyokan.

    Handphone milik Hamid bahkan dirampas dan videonya dihapus oleh pelaku. 

    Laporan kasus ini terdaftar dengan nomor LP/B/853/VI/2024/SPKT/POLRES METRO JAKUT/POLDA METRO JAYA.

    Polres Metro Jakarta Utara hingga saat ini, baru gelar perkara untuk naik ke tahapan penyidikan terhadap dua terduga pelaku lapangan, namun keduanya masih bebas.

    Sementara terduga aktor intelektual kasus pengeroyokan ini belum dijerat hingga saat ini.

  • Buron Satu Bulan, Guru Ngaji Cabuli Murid di Ciledug Ditangkap di Serang Banten

    Buron Satu Bulan, Guru Ngaji Cabuli Murid di Ciledug Ditangkap di Serang Banten

    GELORA.CO  – Polda Metro Jaya menangkap W (40), guru ngaji yang mencabuli sejumlahnya muridnya di Ciledug, Tangerang, Banten.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan W ditangkap di Kampung Rancapanjang, Desa Sehat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.

    Ade Ary menjelaskan, polisi berhasil meringkus guru ngaji itu setelah melakukan pengamatan CCTV dan analisis IT.

    Dari situ, polisi mendapatkan petunjuk tentang keberadaan pelaku yang ternyata bersembunyi di wilayah Serang.

    “Selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Ade Ary pada Kamis (30/1/2025).

    Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti termasuk uang tunai sebesar lebih dari Rp21 juta.

     Selain itu, polisi menyita tiga unit handphone (HP) dan beberapa kartu ATM milik W, serta baju koko, sarung, dan peci pelaku.

    Modus Pelaku

    Pencabulan tersebut terjadi pada Senin (23/12/2024). Saat itu pelaku berpura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangannya sakit.

    “Dan yang bisa menyembuhkan adalah air mani dari korban. Sehingga pelaku melakukan pencabulan terhadap korban anak tersebut,” beber Ade Ary.

    Ade Ary mengungkapkan, sejumlah korban mengaku dipaksa memegang kemaluan pelaku hingga mengeluarkan sperma.

    “Atas kejadian tersebut pelapor selaku orang tua korban datang ke Polres Metro Tangerang Kota guna membuat laporan polisi,” ungkap Kabid Humas.

    Pelaku sempat buron selama sekitar satu bulan sebelum akhirnya ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

  • Buron Satu Bulan, Guru Ngaji Cabuli Murid di Ciledug Ditangkap di Serang Banten – Halaman all

    Buron Satu Bulan, Guru Ngaji Cabuli Murid di Ciledug Ditangkap di Serang Banten – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya menangkap W (40), guru ngaji yang mencabuli sejumlahnya muridnya di Ciledug, Tangerang, Banten.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan W ditangkap di Kampung Rancapanjang, Desa Sehat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.

    Ade Ary menjelaskan, polisi berhasil meringkus guru ngaji itu setelah melakukan pengamatan CCTV dan analisis IT.

    Dari situ, polisi mendapatkan petunjuk tentang keberadaan pelaku yang ternyata bersembunyi di wilayah Serang.

    “Selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Ade Ary pada Kamis (30/1/2025).

    Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti termasuk uang tunai sebesar lebih dari Rp21 juta.

     Selain itu, polisi menyita tiga unit handphone (HP) dan beberapa kartu ATM milik W, serta baju koko, sarung, dan peci pelaku.

    Modus Pelaku

    Pencabulan tersebut terjadi pada Senin (23/12/2024). Saat itu pelaku berpura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangannya sakit.

    “Dan yang bisa menyembuhkan adalah air mani dari korban. Sehingga pelaku melakukan pencabulan terhadap korban anak tersebut,” beber Ade Ary.

    Ade Ary mengungkapkan, sejumlah korban mengaku dipaksa memegang kemaluan pelaku hingga mengeluarkan sperma.

    “Atas kejadian tersebut pelapor selaku orang tua korban datang ke Polres Metro Tangerang Kota guna membuat laporan polisi,” ungkap Kabid Humas.

    Pelaku sempat buron selama sekitar satu bulan sebelum akhirnya ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

  • Modus Guru Ngaji di Tangerang Cabuli Murid, Pura-pura Bermimpi Tangannya Sakit – Halaman all

    Modus Guru Ngaji di Tangerang Cabuli Murid, Pura-pura Bermimpi Tangannya Sakit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang guru ngaji berinisial W (40) mencabuli sejumlah muridnya di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/12/2024).

    Dilansir Tribun Jakarta, modus operandi pelaku pun diungkap oleh pihak kepolisian.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi berujar, pelaku berpura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangannya sakit.

    “Dan yang bisa menyembuhkan adalah air mani dari korban.” 

    “Sehingga pelaku melakukan pencabulan terhadap korban anak tersebut,” kata Ade Ary, Kamis (30/1/2025).

    Ia menyebut, sejumlah korban mengaku dipaksa memegang kemaluan pelaku.

    “Atas kejadian tersebut pelapor selaku orang tua korban datang ke Polres Metro Tangerang Kota guna membuat laporan polisi,” terang Ade Ary.

    Sebelum dibekuk Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pelaku sempat buron selama sekitar satu bulan.

    “Tim berhasil mengamankan pelaku di Kp Rancapanjang, Desa Sehat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten,” ujar Ade Ary.

    Polisi, jelasnya, sukses menangkap sang guru ngaji setelah melakukan pengamatan CCTV dan analisis IT.

    Dari situ, pihaknya memperoleh petunjuk mengenai keberadaan pelaku yang ternyata bersembunyi di wilayah Serang, Banten.

    “Selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” papar Ade Ary,

    Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai sebesar lebih dari Rp21 juta.

    Kemudian, tiga unit handphone dan beberapa kartu ATM, baju koko, sarung, dan peci pelaku juga diamankan.

    Polisi Terima Laporan

    Dinukil dari Tribun Tangerang, kasus ini terungkap setelah Polres Metro Tangerang Kota menerima laporan dari orang tua salah satu korban berinisial J pada 23 Desember 2024.

    “Benar, telah menerima laporan dari seorang seorang wanita berinisial J tentang dugaan peristiwa perbuatan cabul terhadap anak,” ujar Ade Ary.

    Setelah menerima laporan, kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Sejumlah saksi telah diperiksa dan korban diarahkan agar melakukan visum.

    “Menurut keterangan pelapor selaku orang tua korban, awalnya saat sedang belajar mengaji di rumah ibu SM mendapat kabar bahwa tempat pengajian yang dibuka oleh terlapor W melakukan pencabulan, lalu pelapor bertanya kepada korban anak 1,” ungkapnya.

    Kemudian pelapor kembali bertanya kepada SM untuk menanyakan kepada saksi anak 1 dan saksi anak 2 perihal kejadian tersebut.

    “Lalu kedua saksi anak mengakui bahwa saksi anak 1 pernah juga dipaksa hal serupa sebanyak 2 kali,” ucapnya.

    “Dan saksi anak 2 pada tahun 2021 juga dipaksa. Seluruh kejadian tersebut di atas dilakukan di rumah milik terlapor,” lanjut Ade Ary.

    Atas kejadian tersebut, pelapor selaku orang tua korban datang ke Polres Metro Tangerang Kota guna membuat Laporan Polisi (LP).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Terkuak Modus Guru Ngaji di Ciledug Cabuli Muridnya, Korban Dipaksa Pegang Kemaluan Pelaku.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)(TribunTangerang.com/Ramadhan LQ)

  • Maling Bertopeng Bobol Minimarket Surabaya Barat, Curi Rokok dan Susu Bayi

    Maling Bertopeng Bobol Minimarket Surabaya Barat, Curi Rokok dan Susu Bayi

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah minimarket di Jalan Bumi Indah, Sambikerep, Surabaya dibobol oleh maling, Minggu (26/01/2025). Dari peristiwa itu, pelaku yang belum diketahui identitasnya berhasil menggondol ratusan bungkus rokok dan puluhan kotak susu bayi.

    Syamsi, juru parkir di minimarket itu mengatakan, pembobolan diduga terjadi pada dini hari. Para pelaku melakukan pembobolan lewat hamparan sawah yang ada di sekitar minimarket. Setelah berhasil membobol plafon, para pelaku masuk ke gudang dan mengambil barang-barang minimarket.

    “Dibobol sekitar jam 01.00 WIB. Pelaku membawa rokok dan susu kotak bayi. Pas buka pagi itu baru diketahui karena berantakan. Ada plafon belakang dijebol, kemungkinan (pelaku) masuk lewat area belakang. Belakang ini (Indomaret) sawah soalnya,” kata Syamsi, Kamis (30/01/2025).

    Dari rekaman CCTV, pelaku menggunakan topeng untuk menyamarkan identitas. Namun, jumlah pasti pelaku belum diketahui hingga saat ini. Pelaku juga meninggalkan karung yang diduga akan digunakan untuk mengemasi barang-barang di minimarket itu.

    “Pelakunya pakai penutup wajah, tapi gak tau jumlahnya berapa. (Indomaret) Tutupnya jam 23.00 WIB, gak 24 jam,” tuturnya.

    Sementara Kanitreskrim Polsek Lakarsantri Iptu Edy Kristanto saat ditanya mengenai jumlah pelaku, pihaknya tengah mencermati CCTV yang telah diamankan dari lokasi. Saat ini petugas kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.

    “Sudah laporan mas kemarin. Saat ini masih kami lakukan penyelidikan,” kata Edy. (ang/but)