Produk: CCTV

  • Warga Khawatir Taman Tempat Nongkrong Mengarah Kriminal Jika Buka 24 Jam

    Warga Khawatir Taman Tempat Nongkrong Mengarah Kriminal Jika Buka 24 Jam

    Jakarta

    Gubernur Jakarta Terpilih, Pramono Anung berencana membuka taman hingga 24 jam. Sejumlah warga menyoroti faktor keamanan jika taman dibuka sepanjang hari.

    Salah seorang warga, Yusuf (40) mengatakan, operasional taman hingga 24 jam perlu penambahan keamanan, seperti petugas yang berjaga hingga CCTV. Dia khawatir jika taman dibuka selama 24 jam justru dijadikan lokasi aktivitas negatif yang mengarah ke tindak kriminal.

    “Kalau bisa jaga keamanan sih, nggak masalah. Terus infrastruktunya, terutama penerangan,” kata Yusuf ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2025).

    “Karena kalau sudah malam, selama ini, biasanya sering jadi tempat nongkrong, takutnya kalau 24 jam, jadi tempat nongkrong yang ngarah ke kriminal. Kalau petugasnya jaga terus, ada CCTV, ya bagus,” katanya.

    Menurut Yusuf jika keamanan taman bisa terjaga dirinya ingin mengajak keluarga ke taman pada malam hari. “Ya, tapi mungkin nggak sampai malem banget, jam 8-9 (malam), merasakan olahraga malam lah,” ucapnya.

    Warga lain, Martin (32) juga menyoroti masalah keamanan jika taman dibuka selama 24 jam. Dia mengatakan, taman berpotensi menjadi lokasi kejahatan jika faktor keamanan diabaikan.

    “Sebenarnya sih ya fine-fine aja, tapi kan yang penting ada pengawasan yang ketat. Karena kalau itu takut jadi kejahatan kan, kalau lampunya kurang, pengawasannya kurang,” ucapnya.

    Meski bila benar taman dibuka 24, jam, Martin tidak akan mengunjungi taman di malam hari. Rutinitas pekerjaan Martin yang memakan waktu akan membuatnya berfikir 2 kali untuk ke taman.

    “Kalau saya sih nggak, karena pulang udah malam, ya olahraganya pagi doang dan kalau libur aja,” katanya.

    Warga lain, Irena (33) mengaku masih bimbang mengenai rencana taman dibuka hingga 24 jam. Menurut Irena, sebagai ibu rumah tangga, dirinya tidak memiliki kebutuhan untuk pergi ke taman pada malam hari.

    “Kalau saya sih 50:50 ya, karena saya nggak berkebutuhan yang harus ke taman 24 jam, apalagi malam ya, kalau ibu-ibu seperti saya. Saya pribadi, karena saya ibu-ibu dan ajak main anak, kayanya nggak harus sampai malam,” katanya.

    Dia juga meminta agar faktor keamanan dapat diperhatikan jika taman dibuka 24 jam. Khawatirnya, taman akan disalahgunakan jika keamanan tidak diperhatikan.

    “Ya mungkin keamanan ya, penjagaan mungkin ya, kan nggak tahu juga kalau malam itu ada apa,” ujarnya.

    Sebelumnya, Pramono Anung bicara sejumlah program unggulan yang akan direalisasikan pada 100 hari pertamanya menjabat nanti. Program itu di antaranya membuka sejumlah taman di Jakarta 24 jam hingga sekolah swasta gratis.

    Pramono mengatakan taman-taman yang infrastrukturnya sudah siap akan dibuka selama 24 jam. Misalnya, kata dia, Taman Literasi Martha Tiahahu, Banjir Kanal Timur, dan Taman Langsat Jakarta Selatan.

    “Kenapa baru lima, karena kami sudah melihat dari yang ada itu ternyata baru lima ini infrastrukturnya siap, ada fasilitas transportasi publiknya yang kemudian gampang untuk dijangkau. Kemudian di taman itu ada tempat untuk mengekspresikan tempat bertemu dan sebagainya,” jelasnya

    Adapun pengelolaannya melibatkan dua perusahaan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Nantinya keamanan, kenyamanan, akan diperhatikan.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Misteri Tambang Ilegal Blitar: Alat Berat Ditemukan, Tapi Siapa Pemiliknya?

    Misteri Tambang Ilegal Blitar: Alat Berat Ditemukan, Tapi Siapa Pemiliknya?

    Blitar (beritajatim.com) – Unit Tipidter Polres Blitar Kota telah melakukan penertiban tambang pasir ilegal di aliran lahar Gunung Kelud. Dalam kegiatan tersebut aparat kepolisian menemukan 36 alat berat di lokasi tambang pasir yang diduga ilegal tersebut.

    Meski menemukan 36 alat berat, namun aparat kepolisian tidak melakukan penyitaan. Polres Blitar Kota hanya meminta kepada para pekerja tambang pasir agar memindahkan alat berat tersebut dari lokasi aliran lahar Gunung Kelud.

    “Polres Blitar Kota bersama tim memberikan himbauan kepada pekerja tambang untuk memindahkan alat berat dari lokasi tambang,” tulis Humas Polres Blitar Kota dalam rilisnya kepada media.

    Penertiban tambang pasir ilegal ini terasa cukup aneh. Pasalnya meski menemukan 36 alat berat namun tidak satu pun pelaku tambang yang ditangkap dan dimintai keterangan.

    Pelaku tambang di lokasi tersebut hanya diberikan imbauan agar berhenti beroperasi. Bila masih membandel aparat kepolisian pun berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku tambang ilegal tersebut.

    “Sampai hari ini lokasi kali bladak tidak ada aktivitas pertambangan ilegal sama sekali, adanya penambangan secara manual,” imbuhnya.

    Dalam rilis yang dikirim oleh Humas Polres Blitar Kota disebutkan bahwa penertiban tambang ilegal itu dilakukan pada 27 Januari 2025 kemarin. Penertiban ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

    Sayangnya usai beberapa jam, rilis dari Humas Polres Blitar Kota itu dihapus. Tentu hal itu menimbulkan tanda tanya, kenapa hal itu bisa terjadi.

    Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar meminta agar aparat kepolisian serius dalam penindakan tambang ilegal ini. PC PMII Blitar khawatir, penertiban tambang Ilegal yang dilakukan Polres Blitar Kota hanya menjadi euforia sesaat tanpa dilakukan secara konsisten.

    Aparat kepolisian pun diminta untuk memberikan kepastian bahwa tambang ilegal tersebut tidak lagi beroperasi usai dilakukan penertiban. Selain konsisten menertibkan tambang di Kali Bladak, Kabupaten Blitar. PMII juga memberikan tantangan kepada Kapolres Blitar Kota untuk menertibkan tambang ilegal di kawasan/titik-titik tambang yang lain.

    “Jangan hanya di situ saja. Coba di tempat yang lain juga ditertibkan. Di aliran Sungai Brantas yang berada di wilayah hukum Polres Blitar Kota, coba disisir, ada atau tidak tambang Ilegalnya,” kata Ketua PC PMII Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf, Sabtu, (1/02/2025).

    PMII mendorong Polres Blitar Kota untuk melakukan patroli dan inspeksi secara berkala di kawasan wilayah lahar (KWL). Pelaku yang terlibat tambang ilegal harus diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

    “Pasang kamera CCTV di area pertambangan atau buat pos pengamanan untuk memantau aktivitas pertambangan yang dilakukan,” ucap mahasiswa lulusan Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar ini.

    Namun demikian, PC PMII Blitar juga mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Polres Blitar Kota karena telah menertibkan tambang ilegal pada akhir Januari 2025 ini. Sehingga bisa mencegah dampak buruk eksploitasi tambang di Kabupaten Blitar.

    “Kami mengapresiasi dan mendukung langkah ini. Semoga apa yang dilakukan Polres Blitar Kota bisa menjadi contoh bagi aparat penegak hukum di wilayah hukum yang lain saat menyikapi tambang ilegal,” ujarnya. [owi/aje]

  • Pembunuhan Uswatun Khasanah, Rekaman CCTV Terungkap: Perselingkuhan Berujung Tragis – Halaman all

    Pembunuhan Uswatun Khasanah, Rekaman CCTV Terungkap: Perselingkuhan Berujung Tragis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Uswatun Khasanah (29), tewas dibunuh oleh Rohmad Tri Hartanto, 33, alias Antok, dalam sebuah kasus pembunuhan yang terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Pembunuhan ini berlangsung di Kamar 301 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, setelah keduanya menghabiskan waktu bersama di restoran.

    Rekaman CCTV menunjukkan momen terakhir Uswatun dan Antok saat mereka dinner di sebuah restoran di Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri.

    Dalam rekaman tersebut, terlihat mereka bergandengan tangan dan tampak mesra.

    Uswatun mengenakan pakaian merah muda, sementara Antok berpakaian gelap.

    Mereka berada di restoran dari pukul 19:46 WIB hingga 20:28 WIB, sebelum akhirnya menuju hotel.

    Motif Pembunuhan

    Menurut keterangan Kombes Pol Farman, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, hubungan antara Uswatun dan Antok adalah hubungan asmara terlarang.

    Antok sudah berkeluarga dan memiliki dua anak, namun mengaku kepada Uswatun sebagai bujang.

    Ketegangan terjadi ketika Uswatun mendesak Antok untuk menceraikan istri sahnya dan menikahinya secara resmi.

    Kemarahan Antok memuncak ketika Uswatun mengungkapkan keinginan untuk menghilangkan anaknya dari pernikahan sah.

    Hal ini, ditambah dengan rasa cemburu setelah Uswatun kepergok memasukkan pria lain ke dalam kamar kosnya, menjadi pemicu tindakan kekerasan yang berujung pada pembunuhan.

    Penanganan Kasus

    Setelah melakukan pembunuhan, Antok memutilasi tubuh Uswatun menjadi empat bagian dan membuang potongan tubuhnya di tiga lokasi berbeda.

    Proses pemotongan tubuh berlangsung dari pukul 01:30 WIB hingga 05:00 WIB.

    Antok ditangkap oleh Polda Jatim pada Minggu, 26 Januari 2025.

    Ia sempat berencana melarikan diri ke Taiwan namun membatalkannya.

    Dalam pengakuannya, Antok mengaku dihantui rasa bersalah atas perbuatannya. “Meskipun kita lari dari masalah, pasti tetap merasa dihantui,” ujarnya saat diinterogasi penyidik.

    Temuan Jasad

    Jasad Uswatun Khasanah ditemukan tidak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis, 23 Januari 2025.

    Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat brutalitas tindakan yang dilakukan oleh Antok terhadap Uswatun.

    Polda Jatim kini masih mendalami peran seorang kerabat Antok yang terlihat dalam rekaman CCTV saat pelaku membawa koper merah berisi jasad korban.

    Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap semua detail dari kasus ini.

    Dengan kejadian ini, pihak kepolisian mengingatkan pentingnya kesadaran akan dampak dari hubungan asmara yang tidak sehat dan perlunya komunikasi yang baik dalam hubungan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tabrakan Pesawat Berturut-turut, AS Keluarkan Perintah Khusus

    Tabrakan Pesawat Berturut-turut, AS Keluarkan Perintah Khusus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan ketat terhadap penerbangan helikopter di sekitar Bandara Nasional Reagan Washington pada Jumat, (31/1). Keputusan ini diambil setelah insiden tabrakan udara yang menewaskan 67 orang, melibatkan pesawat American Airlines dan helikopter militer awal pekan ini.

    Tim investigasi berhasil menemukan kotak hitam helikopter yang merekam data penerbangan dan suara di kokpit. Informasi ini, bersama dengan perekam suara kokpit serta data penerbangan dari pesawat CRJ700, diharapkan dapat membantu mengungkap penyebab tabrakan pada Rabu malam tersebut.

    Kecelakaan ini menjadi bencana penerbangan paling mematikan di AS dalam dua dekade terakhir, dengan kedua pesawat jatuh ke Sungai Potomac di Washington. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) juga telah mewawancarai pengendali lalu lintas udara, termasuk satu-satunya petugas yang bertugas di menara pengawas Bandara Reagan saat kejadian.

    Hingga saat ini, penyebab tabrakan belum diidentifikasi, dan NTSB menegaskan tidak akan berspekulasi sebelum investigasi selesai. “Tugas kami adalah menemukan fakta dan mencegah tragedi serupa, bukan terlibat dalam opini atau spekulasi,” kata anggota NTSB, Todd Inman, dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters.

    Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, mengonfirmasi bahwa Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah memperketat aturan penerbangan helikopter di sekitar Bandara Reagan. Helikopter yang diizinkan terbang di area tersebut kini hanya terbatas pada kepolisian, layanan medis, pertahanan udara, dan transportasi kepresidenan.

    Pembatasan ini akan berlaku setidaknya hingga laporan awal investigasi NTSB dirilis dalam 30 hari ke depan. Setelah itu, kebijakan akan dievaluasi kembali untuk memastikan keselamatan penerbangan di kawasan tersebut.

    CEO American Airlines, Robert Isom, menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. Sementara itu, tim penyelamat telah menemukan 41 jenazah dari Sungai Potomac, dengan 28 korban berhasil diidentifikasi.

    Proses pengangkatan puing-puing pesawat dari sungai akan dimulai secara intensif pada Minggu dan diperkirakan berlangsung sepanjang pekan. Kepala Pemadam Kebakaran Washington, John Donnelly, optimistis bahwa seluruh korban dapat ditemukan dalam waktu dekat.

    Pesawat American Airlines tersebut sedang dalam proses pendaratan ketika bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik militer. Seluruh 60 penumpang serta empat awak pesawat tewas, sementara dua dari tiga personel militer di helikopter telah diidentifikasi.

    Dua dari tiga landasan pacu Bandara Reagan diperkirakan akan ditutup selama satu pekan, kata Terry Liercke, Wakil Presiden Bandara Nasional Reagan. Landasan utama tetap beroperasi, menangani 90% penerbangan bandara yang tercatat sebagai yang tersibuk di AS.

    Kecelakaan Pesawat Philadelphia

    Di saat yang berdekatan, kecelakaan udara lainnya terjadi pada Jumat (31/1) waktu setempat di Philadelphia, ketika sebuah pesawat medis jatuh dan terbakar tak lama setelah lepas landas. Pesawat itu mengangkut seorang pasien anak serta lima orang lainnya, dan hingga kini belum dikonfirmasi adanya korban selamat.

    Jet Rescue Air Ambulance, operator pesawat tersebut, menyatakan fokus utama mereka adalah keluarga pasien serta para kru yang bertugas. “Kami masih menunggu kepastian mengenai jumlah korban jiwa dan kondisi korban di darat,” ungkap perusahaan itu dalam pernyataan resmi.

    Wali Kota Philadelphia, Cherelle Parker, mengatakan bahwa informasi terkait korban masih dalam proses verifikasi. Sejumlah rumah dan kendaraan mengalami kerusakan akibat ledakan pesawat yang terjadi di dekat pusat perbelanjaan dan jalan utama.

    Rekaman CCTV menunjukkan momen pesawat jatuh dan meledak setelah menghantam tanah. “Kami mendengar suara gemuruh keras dan melihat gumpalan asap besar,” kata Jim Quinn, pemilik kamera bel pintu yang merekam kejadian.

    Kecelakaan ini terjadi kurang dari lima kilometer dari Bandara Philadelphia Timur Laut, yang melayani penerbangan bisnis dan charter. Pesawat Learjet 55 tersebut hilang dari radar enam menit setelah lepas landas dan sedang menuju Springfield, Missouri.

    (fab/fab)

  • 3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap dari rekaman CCTV momen-momen terakhir Uswatun Khasanah (29) sebelum tewas dibunuh Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok.

    Diketahui, pembunuhan sadis itu terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Sebelum tewas mengenaskan, Uswatun dan Antok terekam sempat dinner bersama di restoran Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri. 

    Dalam rekaman CCTV pertama, tampak Uswatun dan Antok bergandengan tangan di lobby restoran.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Uswatun mengenakan pakaian berwarna merah muda dengan rambut panjang terurai.

    Sementara, Antok mengenakan pakaian atasan berwarna gelap.

    Tampak keduanya mesra, berjalan sambil bergandengan tangan.

    Lantas di file CCTV kedua menunjukkan Antok dan Uswatun Khasanah sedang berdua di sebuah meja makan lesehan dengan sejumlah makanan di depannya, dikutip dari TribunJatim.com.

    Mereka berada di area parkiran restoran pukul 19.46 WIB dan 19.48 WIB, Minggu (19/1/2025). 

    Mereka merampungkan dinner dan meninggalkan meja makan restoran tersebut pada pukul 20.28 WIB. 

    Kedua waktu ini menunjukkan mereka singgah di restoran tersebut selama kurang lebih satu jam. 

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah makan bersama di restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Berdasarkan pengamatan SURYAMALANG.COM, momen mesra di video CCTV restoran terhitung dua jam sebelum mereka menginap di hotel, sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu.

    Hal itu didasarkan pada pencocokan kronologi yang sempat dilansir penyidik dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).

    Dua jam kemudian, Uswatun dibunuh kekasih gelapnya alias Antok, pukul 00.30 WIB, di kamar 301 sebuah hotel di Kediri, Senin (20/1/2025).

    Antok kemudian mutilasi tubuh Uswatun Khasanah menjadi empat bagian mulai pukul 01.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

    Antok kemudian membuang potongan tubuh Uswatun Khasanah di tiga wilayah kabupaten sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). 

    “Jarak makan malam dengan kejadian, masih kami dalami,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Senyum Antok saat Bawa Koper Merah Isi Potongan Jasad Uswatun Khasanah

    Diberitakan sebelumnya, gerak-gerik Antok, terekam CCTV usai membunuh dan memutilasi selingkuhannya, Uswatun Khasanah.

    Antok mencekik Uswatun Khasanah hingga tewas, lalu memutilasi korban di kamar 303 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (19/1/2025) menjelang dini hari.

    Usai melancarkan aksi kejinya, Antok membungkus potongan jasad Uswatun Khasanah, salah satunya di dalam koper merah.

    Antok pun terekam di kamera CCTV keluar kamar Hotel Adisurya dan membawa koper merah berisi jasad sang kekasih.

    Tampak Antok tersenyum saat memasukkan koper ke dalam mobil sewaan Toyota Veloz AG 1179 TZ, dikutip dari Kompas.com.

    Antok berjalan santai dan terlihat menahan berat beban saat mengangkat koper merah yang dibawa.

    Sementara itu, satu orang tengah duduk di kursi teras kamar, terlihat santai sembari mengangkat satu kakinya ke atas paha.

    Orang tersebut berinisial MAM yang disebut oleh Polda Jatim sebagai kerabat tersangka.

    Namun, perannya masih didalami oleh tim penyidik. 

    “Sementara hasil pemeriksaan yang bersangkutan adalah masih kerabat dari tersangka. Kemudian dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung rumah kosong,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, Senin (27/1/2025).

    Kini, Antok telah ditangkap dan ditahan oleh Polda Jatim sejak Minggu (26/1/2024) dini hari. 

    Dihantui Rasa Bersalah

    Usai membunuh dan sebelum ditangkap Antok sempat berniat kabur ke Taiwan.

    Namun, niat tersebut tak Ia lakukan.

    Ayah dua anak ini  mengaku selalu dihantui perasaan bersalah pada Uswatun Khasanah.

    “Meskipun kita lari dari masalah pasti tetap merasa dihantui,” kata Antok saat diinterogasi penyidik dikutip dari Live TikTok @hellboyjatanraspolda, Selasa (28/1/2025).

    “Jadi lebih baik pasrah, apa yang kita perbuat harus dipertanggung jawabkan,” tambahnya.

    Menurut pengakuan Antok kepada penyidik, dirinya sempat bertemu dengan tim Cacing Api, Jatanras Polda Jatim.

    “Sempat ketemu, lewat depan rumah, saya kan di rumah, Jumat malam,” kata Antok santai.

    Usai membunuh Uswatun Khasanah, kata Antok, dirinya sempat bepergian ke beberapa tempat.

    “Saya sempat ke Blitar, berhenti di pom istirahat, terus saya ke Ponorogo, terus pulang sebentar. Pulang jam 19.00 WIB, pukul 21.00 WIB keluar (lagi),” tutur dia.

    Perselingkuhan hingga Rasa Cemburu

    Antok rupanya sakit hati dan emosi hingga gelap mata menghabisi Uswatun Khasanah.

    Wanita pekerja hiburan malam di Tulungagung itu rupanya adalah selingkuhan Antok.

    Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menyebut Antok telah memiliki istri dan anak, mengutip TribunJatim.com.

    Sebelumnya, Antok membohongi Uswatun Khasanah sebagai bujang yang belum memiliki anak.

    Adanya hal tersebut, korban tak terima karena pelaku ternyata telah memiliki seorang anak perempuan.

    Korban yang kesal kemudian mendoakan anak perempuan si pelaku.

    “Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar akan menjadi PSK, tersangka sakit hati,” terang Kombes M Farman.

    Antok kemudian sakit hati mendengar ucapan korban.

    Emosinya semakin memuncak karena korban memintanya untuk menghilangkan anaknya dengan istri sah.

    “Korban tidak terima, pelaku punya anak kecil,” paparnya.

    “Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya,” imbuh dia.

    Emosi Antok juga memuncak karena korban pernah kepergok memasukkan pria lain di kamar kosnya.

    Menurut Kombes M Farman, tersangka cemburu.

    Antok yang mengaku merupakan suami siri korban juga emosi usai perkataan Uswatun Khasanah terkait keluarganya.

    Antok lalu disebut melakukan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah di kamar 301 hotel kawasan Kediri, Jawa Timur.

    Setelah melakukan mutilasi, pelaku diduga membawa potongan tubuh korban menggunakan mobil dan dibuang di tiga tempat berbeda.

    Seperti diketahui, jasad Uswatun Khasanah ditemukan tak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    Korban Pernah Labrak Istri Sah Pelaku

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan di tengah hubungan asmara terlarang antara korban dan tersangka Antok, terjadi prahara. 

    Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah Antok di Jombang, Jawa Timur.

    Motif Uswatun Khasanah melabrak istri sah Antok karena mendesak Antok untuk segera menikahi dirinya setelah berpacaran 3 tahun lamanya.

    Korban Uswatun selalu memaksa agar tersangka Antok segera menikahi dirinya secara sah dengan sebuah prasyarat yang sulit dilakukan tersangka. 

    Yakni, tersangka Antok harus segera menceraikan istri sahnya di Jombang sesegera mungkin. 

    Saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi tersangka, Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah tersangka di Jombang. 

    “Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/1/2025). 

    “Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi,” tambahnya. 

    Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh tersangka. 

    Yang bikin Uswatun Khasanah makin naik pitam, ternyata tersangka belakangan diketahui memiliki anak kedua dengan istri sahnya. 

    Hal itu membuat Uswatun Khasanah marah dan mengucapkan umpatan sumpah serapah terhadap anak kandung tersangka, hingga akhirnya membuat tersangka tersinggung dan merasa dendam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rohmad Bermodalkan Pisau Dapur saat Mengeksekusi Tubuh Korban Sebelum Dibuang di 3 Kabupaten dan 4 Jam sebelum Mutilasi Uswatun, Antok Bawa Kekasih Gelap Dinner Mesra, Alibinya Terpatahkan: Panik

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Choirul Arifin/Theresia Felisiani) (TribunJatim.com/Alga/Luhur Pambudi/Izzatun Najibah)

  • Guru SD Banting Balita Saat Jalan-jalan Pakai Motor di Tangerang, Aksi Viral Hingga Ditahan Polisi – Halaman all

    Guru SD Banting Balita Saat Jalan-jalan Pakai Motor di Tangerang, Aksi Viral Hingga Ditahan Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Seorang guru SD berinisial IA (25) kini berurusan dengan polisi akibat membanting balita berusia 23 bulan dari atas motor.

    Peristiwa yang dilakukan guru SD sekolah swasta tersebut terjadi di Perumahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, pada 14 Januari 2025 lalu.

    Aksinya viral setelah tindak tanduknya terekam kamera CCTV milik warga di lokasi kejadian.

    Diketahui korban merupakan adik dari murid SD tempat pelaku mengajar.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan saat ini pelaku IA sudah ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka.

    “Berdasarkan hasil perkara sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Zain kepada awak media, Jumat (31/1/2025) dikutip dari Tribuntangerang.com.

    Kasus terungkap setelah ibu kandung korban membuat laporan terkait peristiwa yang menimpa putrinya kepada polisi.

    Ibu korban membuat laporan polisi setelah video yang merekam perbuatan IA viral di media sosial. 

    Kronologis Kejadian

    Peristiwa tersebut bermula saat pelaku IA berkunjung ke rumah orang tua muridnya di Perumahan Pondok Bahar.

    Kedatangannya dalam rangka melakukan pembicaraan menjadi guru ngaji untuk kakak korban.

    Kemudian, pelaku IA mengajak korban untuk berjalan-jalan menggunakan sepeda motor mengelilingi perumahan.

    Namun, dalam perjalanan balita perempuan yang digendongnya tersebut terus menangis.

    Pelaku kesal dan membanding balita tersebut ke jalan yang terbuat dari konblok dari atas sepeda motor.

    “Motif sementara pelaku kesal karena anak tersebut terus menangis di sepeda motor yang digunakan pada saat diajak keliling perumahan,” ucap Kapolres.

    Ternyata aksi keji IA terekam kamera pengawas (CCTV) milik warga sekitar.

    Video itu beredar viral di media sosial dan menjadi pembicaraan banyak orang.

    Akhirnya rekaman kekerasan terhadap bocah perempuan itu pun sampai ke orang tua korban.

    Mengetahui hal tersebut ibu kandung korban kemudian melaporkan peristiwa yang menimpa putrinya ke pihak kepolisian. 

    “Anggota langsung bergerak cepat mengamankan pelaku di rumahnya setelah mendapat rekaman CCTV dan laporan dari orang tua korban,” kata dia.

    “Karena memang orang tua korban baru mengetahui insiden ini setelah rekaman CCTV tersebar luas dan diberitahu oleh tetangganya yang melihat kejadian kekerasan tersebut,” sambungnya.

    Pelaku saat ini sudah ditahan aparat Polres Tangerang Kota.

    “Pelaku saat ini telah ditahan di Rutan Polres Metro Tangerang Kota dan kasusnya di tangani Unit PPA,” ujarnya.

    Kapolres pun mengungkap keprihatinnya atas peristiwa tersebut.

    Terlebih perbuatan tersebut dilakukan seorang guru yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak-anak.

    “Kami turut prihatin atas terjadinya peristiwa itu, dilakukan oleh orang dewasa ataupun guru yang harusnya menjadi pelindung bagi anak-anak,” ucap Zain.

    Atas perbuatannya, IA disangkakan dengan pasal 80 ayat (1) dan (2) jo Pasal 76 C Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 351 ayat (1) KUHP dengan ancaman penjara 5 tahun penjara.

    (Tribunnews.com/ Tribuntangerang.com/ Gilbert Sem Sandro)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Guru di Tangerang Banting Batita karena Kesal Korban Menangis saat Diajak Jalan-jalan Naik Motor

  • Video Penampakan Terakhir Uswatun 3 Jam sebelum Tewas Dimutilasi Antok, Tampak Mesra Makan di Resto – Halaman all

    Video Penampakan Terakhir Uswatun 3 Jam sebelum Tewas Dimutilasi Antok, Tampak Mesra Makan di Resto – Halaman all

    Rekaman CCTV sebelum Uswatun Khasanah dibunuh oleh kekasihnya, Rohmad Tri Hartanto alias Antok di Kediri, Jawa Timur terkuak.

    Tayang: Sabtu, 1 Februari 2025 18:07 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Rekaman CCTV sebelum Uswatun Khasanah dibunuh oleh kekasihnya, Rohmad Tri Hartanto alias Antok di Kediri, Jawa Timur, terkuak.

    Mereka sempat makan malam di sebuah restoran dan tampak mesra.

    Ada tiga rekaman CCTV yang memperlihatkan keberadaan Uswatun dan Antok di restoran tersebut pada Minggu (19/1/2025).

    Mulai dari area parkiran restoran, lobby utama restoran, hingga area meja makan.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ramai-Ramai Penertiban Tambang Pasir di Blitar, Permanen?

    Ramai-Ramai Penertiban Tambang Pasir di Blitar, Permanen?

    Blitar (beritajatim.com) – Polres Blitar Kota dan Polres Blitar berkomitmen untuk menindak dan menertibkan tambang pasir ilegal yang ada di wilayah hukumnya. Bahkan Polres Blitar Kota telah menutup sejumlah tambang pasir di aliran sungai lahar Gunung Kelud Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

    Penutupan dan penindakan tambang pasir ilegal ini dilakukan secara beramai-ramai dan bersamaan. Tentu hal ini mengundang tanda tanya dari sejumlah pihak, apakah penertiban ini hanya dilakukan sementara atau selamanya.

    Pasalnya tidak ada jaminan tambang ilegal itu bakal berhenti beroperasi usai dilakukan penutupan. Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar meminta agar aparat kepolisian serius dalam penindakan tambang ilegal ini.

    PC PMII Blitar khawatir, penertiban tambang Ilegal yang dilakukan Polres Blitar Kota hanya menjadi euforia sesaat tanpa dilakukan secara konsisten. Aparat kepolisian pun diminta untuk memberikan kepastian bahwa tambang ilegal tersebut tidak lagi beroperasi usai dilakukan penertiban.

    Selain konsisten menertibkan tambang di Kali Bladak, Kabupaten Blitar. PMII juga memberikan tantangan kepada Kapolres Blitar Kota untuk menertibkan tambang ilegal di kawasan/titik-titik tambang yang lain.

    “Jangan hanya di situ saja. Coba di tempat yang lain juga ditertibkan. Di aliran Sungai Brantas yang berada di wilayah hukum Polres Blitar Kota, coba disisir, ada atau tidak tambang ilegalnya,” kata Ketua PC PMII Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf, Sabtu, (1/2/2025).

    PMII mendorong Polres Blitar Kota untuk melakukan patroli dan inspeksi secara berkala di kawasan wilayah lahar (KWL). Pelaku yang terlibat tambang ilegal harus diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

    “Pasang kamera CCTV di area pertambangan atau buat pos pengamanan untuk memantau aktivitas pertambangan yang dilakukan,” ucap mahasiswa lulusan Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar ini.

    Namun demikian, PC PMII Blitar juga mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Polres Blitar Kota karena telah menertibkan tambang ilegal pada akhir Januari 2025 ini. Sehingga bisa mencegah dampak buruk eksploitasi tambang di Kabupaten Blitar.

    “Kami mengapresiasi dan mendukung langkah ini. Semoga apa yang dilakukan Polres Blitar Kota bisa menjadi contoh bagi aparat penegak hukum di wilayah hukum yang lain saat menyikapi tambang ilegal,” ujarnya.

    Sebelumnya, Polres Blitar Kota menunjukkan foto-foto lokasi tambang pasir yang ada di aliran lahar Gunung Kelud Blitar. Dalam foto itu nampak sejumlah anggota Polres Blitar yang sedang melakukan penertiban dan pengecekan lokasi tambang pasir.

    Namun ada hal yang menarik yakni dalam foto tersebut nampak sejumlah alat berat di lokasi tambang. Bukan hanya satu, namun ada beberapa alat berat yang ada di lokasi tambang pasir tersebut.

    Menurut Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar semua tambang pasir di aliran lahar Gunung Kelud Blitar sudah ditutup oleh aparat sejak Senin (27/1/2025) kemarin. Polisi juga telah menyita sejumlah alat berat yang ada di lokasi tambang pasir.

    “Polres Blitar Kota melaksanakan penutupan terhadap penambang pasir yang menggunakan alat berat,” Ungkap Iptu Samsul, Jumat (31/1/2025).

    Polres Blitar Kota pun memastikan bahwa tambang pasir ilegal dengan menggunakan alat berat sudah tidak beroperasi di aliran lahar Gunung Kelud. Menurut polisi saat ini tambang pasir yang beroperasi tinggal tambang pasir manual.

    “Alat-alat sudah tidak di lokasi yang ada tinggal penambangan manual,” tegasnya.

    Keberadaan tambang pasir dengan menggunakan alat berat ini sebenarnya dikeluhkan oleh sejumlah pihak, mulai dari masyarakat sekitar, organisasi peduli lingkungan hingga mahasiswa. Mereka pun mendesak agar tambang pasir di aliran lahar Gunung Kelud bisa ditertibkan.

    Tentunya bukan hanya temporer atau sementara. Perlu ada penertiban secara serius agar tambang pasir ini tidak merusak lingkungan, jalan hingga sumber daya alam di lereng Gunung Kelud. Untuk itu diperlukan keseriusan dari sejumlah pihak mulai Polres hingga pemerintah daerah setempat untuk melakukan penataan dan penertiban izin tambang pasir. [owi/beq]

  • Pelaku Mutilasi Ngawi ‘Pasrah’ saat Rekaman CCTV Terbaru Patahkan Alibinya Soal Kejadian di Restoran – Halaman all

    Pelaku Mutilasi Ngawi ‘Pasrah’ saat Rekaman CCTV Terbaru Patahkan Alibinya Soal Kejadian di Restoran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rekaman CCTV yang baru-baru ini tersebar memberikan gambaran menyedihkan mengenai hubungan antara Uswatun dan Rohmad Tri Hartanto—sang kekasih gelap yang kini resmi menjadi tersangka.

    Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan dan mutilasi yang menimpa Uswatun Khasanah di Ngawi, Jawa Timur, telah menguak sisi kelam kehidupan manusia yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

    Peristiwa tragis ini sendiri terjadi pada 19 Januari 2025.

    Uswatun Khasanah, kehilangan nyawanya di tangan orang yang seharusnya mencintainya.

    Potongan tubuhnya ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal.

    Setelahnya, potongan kepala korban ditemukan di kawasan Trenggalek.

    Sempat menjadi misteri tentang siapa sang pelaku, belakangan akhirnya terungkap bahwa sosok yang tega menghabisi nyawa Uswatun Khasanah adalah pacar gelapnya, Rohmad alias Antok.

    Pria yang sudah memiliki istri dan dua anak itu nekat membunuh dan memutilasi pacarnya di sebuah hotel Kediri.

    Kini resmi jadi tersangka, Antok blak-blakan mengungkap motifnya tega membantai Uswatun.

    “Alasannya (membunuh dan mutilasi) tuh ya gitu, almarhum enggak terima istri saya punya anak lagi yang kedua,” pungkas Antok dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tv one news, Sabtu (1/2/2025).

    Lebih lanjut, pelaku mengaku sakit hati saat mendengar korban mengumpat anak kandungnya.

    Antok akhirnya gelap mata dan langsung mencekik Uswatun hingga tak bernyawa.

    “Terus (korban) nyumpah-nyumpahin ‘anak kamu itu perempuan, suatu saat jadi lonte, sundel’. Artinya saya emosi,” ujar Antok.

    Aksi sadis yang diungkap Antok belakangan jadi sorotan khalayak di media sosial.

    Hal itu lantaran cerita yang disampaikan Antok berbeda dengan rekaman CCTV terbaru yang tersebar.

    Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat momen 4 jam sebelum Antok membunuh Uswatun.

    Di video CCTV itu, Antok sempat datang ke sebuah restoran bersama korban di kawasan Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri.

    Terlihat Uswatun mesra menggandeng tangan Antok saat memasuki restoran.

    Selama momen makan di sebuah pendopo restoran, Antok dan Uswatun tampak ceria dan penuh senyuman.

    Antok terlihat mengenakan kemeja panjang hitam, sementara Uswatun memakai baju warna merah muda dan rok hitam.

    Sebelum meninggalkan restoran, Uswatun tampak semringah.

    Keceriaan di wajah keduanya pun belakangan disorot publik.

    Khalayak menyebut keterangan yang disampaikan oleh Antok dengan bukti rekaman CCTV tidak sesuai dengan pengakuan sebelumnya yang menyebut dirinya dan korban sempat terlibat cekcok di restoran.

    Bahkan korban dan tersangka tampak mesra.

    Kronologi pembunuhan versi Antok

    Ketika alibinya soal pembunuhan dikaitkan dengan rekaman CCTV, Antok tampak pasrah.

    Antok pun akhirnya menceritakan kronologi pembunuhan yang ia lakukan terhadap Uswatun.

    Awalnya diakui Antok, ia panik karena melihat darah segar keluar dari hidung korban setelah ia mencekiknya.

    “Saya cekik, sempat ada perlawanan, badannya (korban) saya banting ke samping. Saya banting ke kanan itu kebentur meja samping kasur, setelah itu saya benturkan ke lantai. Sambil saya cekik terus hidungnya keluar darah,” pungkas Antok.

    “Saya panik ‘kok sudah enggak bernyawa’. Saking saya panik, saya berniat ambil koper,” sambungnya.

    Perihal mutilasi yang ia lakukan, Antok mengaku tidak pernah ada niat jahat.

    Aksi mutilasi pun kata Antok ia lakukan tanpa rencana.

    “Sebenarnya enggak ada niat mutilasi, saking saya panik, saya masukkan koper kan enggak muat, itu sempat saya injak-injak baru muat, ternyata tidak muat. Akhirnya saya potong,” imbuh Antok.

    Atas perbuatan kejinya, Antok mengaku menyesal.

    Sembari menangis, Antok pun meminta maaf kepada keluarga korban dan keluarganya.

    “Pertama-tama saya minta maaf buat keluarga almarhum, saya minta maaf, saya khilaf, saya salah, saya minta maaf,” ujar Antok terisak.

    “Buat keluarga saya, anak istri saya, maafin saya,” sambungnya.

    Kini menyesali perbuatannya, Antok nyatanya terancam mendapat hukuman berat.

    Pria berusia 32 tahun itu terancam dijerat Pasal 340 KUHP pembunuhan berencana subsider 338 KUHP dan subsider Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

    Sementara itu terkait motif, pihak kepolisian sempat mengurai alasan lain pelaku nekat menghabisi nyawa Uswatun Khasanah.

    Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menyebut bahwa pelaku mengaku cemburu dengan korban lantaran pernah membawa pria lain ke kosannya.

    “Terkait motif, hasil dari pemeriksaan tersangka, diketahui motifnya ini adalah pertama, pelaku sakit hati dan cemburu karena diketahui korban pernah memasukkan laki-laki lain ke dalam kos korban. Tersangka di sekitaran kosan korban mengaku sebagai suami siri korban,” kata Kombes Pol Farman.

     

  • Pramono Sebut 5 Taman di Jakarta Bakal Dibuka 24 Jam pada Awal Kepemimpinannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Februari 2025

    Pramono Sebut 5 Taman di Jakarta Bakal Dibuka 24 Jam pada Awal Kepemimpinannya Megapolitan 1 Februari 2025

    Pramono Sebut 5 Taman di Jakarta Bakal Dibuka 24 Jam pada Awal Kepemimpinannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Gubernur Jakarta terpilih,
    Pramono Anung
    mengaku sudah membahas soal rencana membuka taman di Jakarta selama 24 jam bersama Tim Transisi.
    “Kemarin kami sudah rapat diskusi, akan ada lima taman di Jakarta yang kami akan buka 24 jam,” ucap Pramono saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (31/1/2025).
    Namun, Pramono belum menyebutkan semua taman yang akan dibuka 24 jam penuh.
    “Di antaranya adalah Taman Langsat, Literasi, Taman Banteng, dan sebagainya-sebagainya,” ucap Pramono.
    Pramono berujar, lima taman yang akan dibuka 24 jam itu dipilih karena akses transportasinya bisa dijangkau masyarakat dengan mudah.
    Selain itu, kelima taman itu juga sudah memiliki penerangan yang baik sehingga kondisi pada malam hari tidak gelap.
    Nantinya, Pramono juga akan melengkapi taman-taman yang buka 24 jam dengan CCTV.
    Hal itu dianggap penting untuk menjaga keamanan taman.
    Selain itu, Pramono juga berjanji akan membuat sesuatu yang menarik di taman-taman yang ada di Jakarta.
    “Jadi, masyarakat Jakarta mau untuk datang ke taman tersebut,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, Pramono Anung berencana memperpanjang jam operasional beberapa taman utama di Jakarta hingga 24 jam.
    Pramono mengatakan, taman-taman itu dibuka 24 jam demi memberikan akses lebih luas kepada warga Jakarta, terutama mereka yang ingin menikmati fasilitas taman pada malam hari.
    “Saya akan memprioritaskan, seperti yang saya sampaikan, taman yang selama ini hanya buka sampai jam 18.00 WIB, akan kami buka 24 jam di beberapa taman utama dan besar,” ujar Pramono saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (11/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.