Produk: CCTV

  • Ngamuk di PN Jakut, Razman Nasution: Tak Ada Kepala Bonyok

    Ngamuk di PN Jakut, Razman Nasution: Tak Ada Kepala Bonyok

    loading…

    Pengacara Razman Arif Nasution buka suara mengenai kericuhan yang terjadi saat sidang kasus pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut), Kamis (6/2/2025). Foto/Ari Sandita

    JAKARTA – Pengacara Razman Arif Nasution buka suara mengenai kericuhan yang terjadi saat sidang kasus pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut), Kamis (6/2/2025). Dalam peristiwa tersebut, Razman justru mengklaim teraniaya.

    “Press conference ini menjelaskan substansi dari apa, mengapa, dan kenapa terjadi sedikit kericuhan. Saya bilang sedikit, tak ada barang rusak, tak ada kepala bonyok, tak ada darah mengalir koyak dan sebagainya, apalagi menyentuh hakim, sama sekali semua tim hukum termasuk saya tak ada menyentuh fisik hakim,” ujar Razman dalam jumpa pers di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2025).

    Razman mengklaim ada yang mendorong dirinya saat kericuhan itu terjadi. Dia menuding dua orang berbaju batik yang melakukannya. “Justru saya didorong, kalau mau jujur buka CCTV-nya saja, justru teraniaya, bukan saja oleh dua orang berbaju batik, tapi oleh mitra kami,” tuturnya.

    Namun, dia mengaku memaafkan hal itu. Dia juga mengklaim tak mungkin ceroboh dalam bertindak. “Apa yang kami lakukan bukan sebuah tindakan mendahului, terjadinya sedikit kekisruhan, itu hubungan sebab-akibat,” ujarnya.

    Diketahui, kericuhan terjadi saat sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Razman Nasution. Razman disebut mengamuk karena permintaannya untuk menggelar sidang secara terbuka tidak dikabulkan dan menghampiri Hotman yang memberikan kesaksian.

    Majelis hakim PN Jakarta Utara kemudian meninggalkan ruang sidang karena kondisi yang tidak kondusif. Dari video yang viral di media sosial, tampak salah satu pengacara dari tim kuasa hukum Razman Nasution naik ke meja persidangan dan menginjak-injaknya.

    Adapun persidangan tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan Hotman Paris Hutapea terhadap Razman yang terdaftar dengan nomor LP/B/0212/V/2022/SPKT/Bareskrim Polri pada 10 Mei 2022.

    (rca)

  • DPRD Surabaya Desak Evaluasi Pengemudi Suroboyo Bus: Tak Bisa Ikut SOP, Pecat Saja

    DPRD Surabaya Desak Evaluasi Pengemudi Suroboyo Bus: Tak Bisa Ikut SOP, Pecat Saja

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Josiah Michael, mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengemudi Suroboyo Bus dan Wira-Wiri. Evaluasi ini diperlukan menyusul banyaknya laporan dari warga mengenai perilaku mengemudi yang berbahaya dan tidak sesuai aturan lalu lintas.

    “Saya banyak mendapat aduan dari warga tentang perilaku mengemudi yang tidak baik dan cenderung membahayakan pengguna jalan lain,” ujar Josiah, Sabtu (8/2/2025).

    Selain membahayakan pengguna jalan, beberapa laporan juga menyebutkan bahwa penumpang bus turut menjadi korban akibat tindakan sembrono pengemudi. Josiah mencontohkan kejadian yang dialami seorang wanita yang terjatuh ketika mengejar Suroboyo Bus yang tidak berhenti di halte.

    “Bukan hanya pengguna jalan, penumpang bus pun pernah menjadi korban. Seorang wanita sampai terjungkal ketika mengejar bus yang tidak berhenti di bus stop. Ketika itu saya juga senang naik bus tersebut,” ungkap politisi PSI ini.

    Dari berbagai aduan yang masuk, pelanggaran terbanyak yang dilakukan pengemudi adalah memotong jalur dan salah jalur. Josiah menilai hal ini tidak hanya mengganggu ketertiban lalu lintas, tetapi juga mengancam keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.

    “Demi keamanan dan kenyamanan penumpang serta pengguna jalan, pengemudi perlu diberikan pelatihan berkendara yang baik dan benar serta etika berkendara. Jika tidak bisa mengikuti SOP, ya pecat saja,” tegas Josiah.

    Untuk meningkatkan pengawasan, Josiah juga mengusulkan pemasangan stiker berukuran besar di body bus, seperti yang digunakan oleh kendaraan angkutan swasta. Dengan adanya stiker ini, masyarakat dapat dengan mudah melaporkan pengemudi yang berkendara secara ugal-ugalan ke hotline resmi yang tersedia.

    “Body Suroboyo Bus perlu diberi stiker besar seperti kendaraan angkutan swasta. Jika pengemudi ugal-ugalan, silakan hubungi hotline yang tersedia. Dan untuk membuktikan aduan, Dishub bisa cek CCTV di dalam bus,” pungkasnya. [asg/beq]

  • Setianya Istri Bendi Wijaya Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Ciawi, Rawat Suami hingga Mohon Doa  – Halaman all

    Setianya Istri Bendi Wijaya Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Ciawi, Rawat Suami hingga Mohon Doa  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Kesetiaan Anggi, istri Bendi Wijaya sopir truk galon air mineral yang jadi biang kerok kecelakaan maut di Ciawi, Bogor tengah diuji.

    Disaat sang suami Bendi Wijaya disebut sebut terancam jadi tersangka atas kecelakaan pada Selasa (4/2/2025) tengah malam itu, sang istri Anggi tetap setia mendampingi suaminya.

    Diawal hebohnya kecelakaan maut terjadi, rupanya Anggi tidak kabur, melainkan dia muncul di media sosialnya minta doa yang terbaik.

    Anggi juga mendampingi Bendi Wijaya sejak sang suami dibawa ke RSUD Ciawi dan mendapatkan perawatan hingga saat ini.

    Direktur Utama RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty menjadi saksi, Anggi setia mendampingi dan merawat Bendi Wijaya yang kini berada di Ruang Bougenville.

    Ia mengatakan, Anggi istri dari Bendi Wijaya telah berada di RSUD Ciawi sejak pertama korban menjalani perawatan.

    “Sejak pertama sudah ada istrinya yang mendampingi, kebetulan beliau juga memiliki anak yang baru lahir, sehingga sebenarnya kita prihatin juga dengan kondisi yang bersangkutan, hanya yang mendampingi sampai saat ini tetap istrinya,” ungkapnya.

     

    Baru Lahiran, Istri Bendi Wijaya Tetap Telaten Dampingi Perawatan Suami di RSUD Ciawi

    Direktur Utama RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty mengungkapkan bahwa Bendi Wijaya saat ini didampingi oleh istrinya selama menjalani perawatan.

    Ia mengatakan, istri dari Bendi Wijaya telah berada di RSUD Ciawi sejak pertama korban menjalani perawatan.

    “Sejak pertama sudah ada istrinya yang mendampingi, kebetulan beliau juga memiliki anak yang baru lahir, sehingga sebenarnya kita prihatin juga dengan kondisi yang bersangkutan, hanya yang mendampingi sampai saat ini tetap istrinya,” ungkapnya.

    Sebagai informasi, Bendi Wijaya disebut segera jadi tersangka dalam kecelakaan maut yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

    Insiden ini melibatkan tujuh unit kendaraan yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka.

     

    Anggi istri Bendi Wijaya buka suara soal kondisi suaminya pasca kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi KM 41, Kota Bogor.

    Ia bahkan meminta sesuatu untuk suaminya, Bendi Wijaya.

    “Minta doanya aja ya buat semuanya,” tulis Anggi di TikTok.

     

    Bendi Wijaya diketahui pria kelahiran 1994.

    Dia tinggal di Kampung Bangkong Reang RT. 04/07m Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

    Bendi Wijaya merupakan sopir truk galon air mineral bernomor polisi B 9235 PYE.

    Dilihat dari media sosialnya, Bendi pernah gagal dalam berumah tangga.

    Ia kemudian menikah lagi dengan wanita bernama Anggi pada tahun 2022 lalu.

    Dari pernikahannya, Bendi dan Anggi telah dikaruni satu orang anak yang lahir akhir tahun 2024 lalu.

    SOPIR TRUK GALON – Kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor, Selasa (4/2/2025) tengah malam, sejumlah kendaraan terbakar. Penampakan bangkai truk pengangkut galon air mineral yang terbakar akibat kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (5/2/2025) malam. Bandi Wijaya sang sopir truk kerap membuat konten video di media sosial TikTok miliknya bernama @bandiwijaya06. Video tersebut kemudian dihias menggunakan lagu dan menambahkan kata-kata. Bendi Wijaya sopir truk lolos dari kecelakaan maut di Ciawi padahal truknya jadi biang kerok kecelakaan, masih jadi misteri bagaimana dia selamat. (Kolase TribunnewsBogor.com/Soewidia Henaldi/TikTok @bandiwijaya06)

    Bendi Wijaya juga cukup aktif di media sosial(medsos). 

    Dia kerap membuat konten video di media sosial TikTok miliknya bernama @bandiwijaya06.

    Video yang sering dibuat yakni suasana jalan saat sedang mengemudikan truk galon. 

    Video tersebut kemudian dihias menggunakan lagu dan menambahkan kata-kata.

     

    Bendi Wijaya Belum Bisa Diperiksa

    Bendi Wijaya, sopir truk yang diduga menjadi penyebab kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2 masih berada di RSUD Ciawi.

    Pria berusia 30 tahun itu harus menjalani perawatan medis karena mengalami cidera kepala dengan kategori sedang.

    Kondisinya berangsur membaik setelah dilakukan penanganan dibandingkan dengan hari pertama dirinya dilarikan ke rumah sakit.

    Namun, Bendi Wijaya masih belum dapat berkomunikasi secara intens sehingga belum bisa dimintai keterangan oleh pihak berwajib.

    Kendati demikian, Bendi Wijaya yang merupakan saksi kunci dari kecelakaan maut tersebut pun mendapat pengawasan ketat.

    Bahkan urine Bendi Wijaya pun telah dilakukan oleh pihak kepolisian untuk memastikan kondisinya sebelum kecelakaan terjadi.

    Hal itu diungkap Direktur Utama RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty yang mengatakan pasien saat ini mendapat perawatan di Ruang Bougenville.

    “Jadi mulai dari pertama beliau dirawat sudah dalam penjagaan intens oleh pihak kepolisian ada juga bapak-bapak polisi yang tetap berjaga 24 jam di sekitar ruang rawatnya,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

    SOPIR TRUK KECELAKAAN – Penampakan ruang perawatan Bendi Wijaya (30), sopir truk terduga penyebab kecelakaan maut di RSUD Ciawi dijaga ketat, Rabu (5/2/2025). Truk bermuatan galon air mineral yang dikendarai Bendi pada Selasa (4/2/2025) malam, menabrak 5 mobil yang sedang bertransaksi di Gerbang Tol Ciawi 2 Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, 8 orang tewas dan 11 korban lainnya terluka. Bendi sendiri mengalami cidera di kepala, berikut kondisinya terkini. (TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani)

     

    Bendi Wijaya Sopir Truk Terancam Jadi Tersangka

    Kasus kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam, telah dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan.

    Dengan demikian, polisi akan menetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan beruntun enam kendaraan yang menewaskan delapan orang ini.

    Kecelakaan maut ini bermula sekitar pukul 23.30 WIB, saat truk pengangkut galon air mineral bernomor polisi B 9235 PYW melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga karena mengalami gagal fungsi rem, truk yang dikendarai oleh Bendi Wijaya (30) itu langsung menabrak sejumlah mobil yang sedang bertransaksi di gerbang tol.

    Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Yudiono, mengatakan Bendi akan segera menjalani pemeriksaan dan kemungkinan besar akan menjadi tersangka.

    “Iya (kuat menjadi tersangka). Saat ini sudah naik ke sidik,” kata Yudiono, Jumat (7/2/2025) dilansir dari TribunnewsBogor.com.

    Meski begitu, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti kejadian ini termasuk keterangan dari sopir.

    Mengingat, kondisi Bendi yang sampai saat ini masih masih belum dapat diajak berkomunikasi karena menjalani perawatan medis.

    “Sudah siuman. Tapi, belum bisa diajak komunikasi. Kalau sudah bisa diajak bicara kita langsung periksa,” ungkap Yudiono.

    Bukan hanya sopir, polisi juga akan memeriksa pemilik truk yang menabrak enam kendaraan tersebut.

    “Nanti kita mintai keterangan juga pemilik truknya ini,” sebutnya.

    Di sisi lain, polisi juga sudah memeriksa truk ini di Unit Laka Lantas Ciawi.

    “Untuk hasilnya belum. Kita masih menunggu tim dari Dishub dan ATPM,” ucapnya.

    Sebelumnya, polisi telah melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan maut ini.

    Sejumlah CCTV di tol tersebut mulai diperiksa oleh polisi. Bahkan, pemeriksaan CCTV ini dilakukan sampai empat kilometer sebelum lokasi kejadian atau di KM 45.

    Untuk lokasi kejadian sendiri yakni berada di KM 41.

    “Kemarin kita fokus di gerbang Ciawi 2, nanti kita akan mundur lagi melalui penelusuran CCTV dari Jasa Marga. Saat ini kita sampai ke KM 45,” kata Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Ruminio Ardano, di Unit Laka Lantas Ciawi, Kamis (6/2/2025).

    Setelah di KM 45, polisi pun akan memeriksa mulai dari kendaraan ini berangkat dan masuk ke Gerbang Tol Ciawi.

    “Bahwa kendaraan ini berangkat dari poolnya di wilayah Sukabumi. Nah ini kita lihat dari jam berapa dia dari sana berangkatnya, kemudian bagaimana tingkah laku pengemudi sepanjang perjalanan,” jelas Ruminio.

    Untuk diketahui, kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi ini melibatkan 6 kendaraan, antara lain:

    Truk B 9235 PYE (terbakar)
    Avanza B 1381 BEY 
    Inova B 2612 TRX
    Avanza terbakar
    Avanza terbakar
    Avanza F 1626 TZ

    Dari 19 korban, delapan orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan 11 korban lainnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Ciawi. 

    (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)

  • Maling Motor di Depok yang Dikejar Emak-emak Bawa Senjata Mainan buat Takuti Korban
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Maling Motor di Depok yang Dikejar Emak-emak Bawa Senjata Mainan buat Takuti Korban Megapolitan 8 Februari 2025

    Maling Motor di Depok yang Dikejar Emak-emak Bawa Senjata Mainan buat Takuti Korban
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Maling motor di Desa Sukamaju, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, yang beraksi pada Kamis (6/2/2025) ternyata membawa senjata mainan untuk menakuti korban.
    “Pelaku membawa senjata mainan untuk menakut-nakuti korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).
    Pelaku adalah AA (25) dan SS (24). Keduanya ditangkap di Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, beberapa jam setelah tepergok melakukan aksi pencurian di Depok.
    Dari penangkapan keduanya, polisi mengamankan H (37) sebagai penadah hasil curian.
    “Selanjutnya sekitar pukul 15.00 WIB di Jalan Babakan Raden Kabupaten Bogor, tim juga mengamankan pelaku lainnya a.n. H,” ujar Ade Ary.
    Ade Ary mengungkapkan, pelaku melancarkan aksinya pada siang hari. Pelaku lebih dulu berkeliling mencari sepeda motor yang terparkir dan ditinggal pemiliknya.
    Setelah mendapat target, pelaku merusak kunci kontak, lalu membawa sepeda motor milik korban.
    Pelaku ternyata sudah beraksi tiga kali. Dua pencurian sebelumnya dilakukan di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (20/1/2025); dan di sebuah kafe di Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Senin (27/1/2025).
    Saat mengamankan pelaku, polisi menemukan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam dan satu unit sepeda motor Honda Scoopy warna merah.
    Kemudian, diamankan pula satu buah kunci letter t, tiga buah mata kunci letter t, tiga buah helm, satu buah senjata mainan, dan tiga unit ponsel.
    Para pelaku kini telah dibawa ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
    “(Diancam) tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 KUHP,” tutur Ade Ary.
    Ade Ary mengimbau masyarakat waspada dan segera melapor ke polisi jika menjadi korban pencurian sepeda motor.
    Sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi pencurian motor tepergok emak-emak di Desa Sukamaju, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, viral.
    Dalam video rekaman CCTV yang diterima
    Kompas.com
    , mulanya tampak seorang pria mengenakan jaket merah muda dan helm hitam mendekati motor Honda hitam yang terparkir di pinggir jalan gang, depan rumah bercat kuning.
    Pria tersebut tampak mengutak-atik lubang kunci motor. Sesekali, ia memantau situasi sekitar.
    Secepat kilat, pria itu berhasil menyalakan motor. Pelaku pun langsung tancap gas, kabur membawa motor curiannya.
    Pada saat bersamaan, seorang ibu keluar dari rumah yang berada di dekat TKP pencurian motor. Ibu berbaju merah dan berkerudung cokelat itu berlari berupaya mengejar pelaku.
    Ia berteriak “Maling, maling!” beberapa kali hingga menarik perhatian warga sekitar. Warga yang didominasi emak-emak pun ikut keluar rumah dan berusaha mengejar pelaku.
    Rekaman CCTV yang beredar tak menjelaskan apakah warga berhasil menangkap pelaku atau tidak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maling Motor di Depok yang Dikejar Emak-emak Bawa Senjata Mainan buat Takuti Korban
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Maling Motor di Depok Dikejar Emak-emak, 3 Pelaku Ditangkap Megapolitan 8 Februari 2025

    Maling Motor di Depok Dikejar Emak-emak, 3 Pelaku Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap tiga orang terkait kasus pencurian motor di Desa Sukamaju, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Kamis (6/2/2025).
    Dua di antaranya yakni AA (25) dan SS (24) yang berperan sebagai joki atau maling motor.
    “Pada hari Kamis, 6 Februari 2025 sekitar pukul 13.30 WIB di Jalan Riverside Golf Club Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, tim mengamankan pelaku a.n. AA dan SS,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).
    Dari penangkapan keduanya, polisi mengamankan H (37) sebagai penadah hasil curian.
    “Selanjutnya sekitar pukul 15.00 WIB di Jalan Babakan Raden Kabupaten Bogor, tim juga mengamankan pelaku lainnya a.n. H,” ujarnya.
    Ade Ary mengungkapkan, pelaku melancarkan aksinya pada siang bolong. Pelaku lebih dulu berkeliling mencari sepeda motor yang terparkir dan ditinggal pemiliknya.
    Setelah mendapat target, pelaku merusak kunci kontak, lalu membawa sepeda motor milik korban.
    “Pelaku membawa senjata mainan untuk menakut-nakuti korban,” ujar Ade Ary.
    Pelaku ternyata sudah beraksi tiga kali. Dua pencurian sebelumnya dilakukan di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (20/1/2025); dan di sebuah kafe di Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Senin (27/1/2025).
    Saat mengamankan pelaku, polisi menemukan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam dan satu unit sepeda motor Honda Scoopy warna merah.
    Kemudian, diamankan pula satu buah kunci letter t, tiga buah mata kunci letter t, tiga buah helm, satu buah senjata mainan, dan tiga unit ponsel.
    Para pelaku kini telah dibawa ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
    “(Diancam) tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 KUHP,” tutur Ade Ary.
    Ade Ary mengimbau masyarakat waspada dan segera melapor ke polisi jika menjadi korban pencurian sepeda motor.
    Sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi pencurian motor tepergok emak-emak di Desa Sukamaju, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, viral.
    Dalam video rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, mulanya tampak seorang pria mengenakan jaket merah muda dan helm hitam mendekati motor Honda hitam yang terparkir di pinggir jalan gang, depan rumah bercat kuning.
    Pria tersebut tampak mengutak-atik lubang kunci motor. Sesekali, ia memantau situasi sekitar.
    Secepat kilat, pria itu berhasil menyalakan motor. Pelaku pun langsung tancap gas, kabur membawa motor curiannya.
    Pada saat bersamaan, seorang ibu keluar dari rumah yang berada di dekat TKP pencurian motor. Ibu berbaju merah dan berkerudung cokelat itu berlari berupaya mengejar pelaku.
    Ia berteriak “Maling, maling!” beberapa kali hingga menarik perhatian warga sekitar. Warga yang didominasi emak-emak pun ikut keluar rumah dan berusaha mengejar pelaku.
    Rekaman CCTV yang beredar tak menjelaskan apakah warga berhasil menangkap pelaku atau tidak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Bantah Yonih Meninggal Usai Antre Elpiji 3 Kg di Pamulang, Keluarga Punya Versi Berbeda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Polisi Bantah Yonih Meninggal Usai Antre Elpiji 3 Kg di Pamulang, Keluarga Punya Versi Berbeda Megapolitan 8 Februari 2025

    Polisi Bantah Yonih Meninggal Usai Antre Elpiji 3 Kg di Pamulang, Keluarga Punya Versi Berbeda
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Kepolisian membantah kabar yang menyebut seorang
    lansia di Pamulang meninggal
    dunia akibat mengantre gas 3 kilogram (kg).
    Isu yang beredar di media sosial menyatakan bahwa korban, Yonih (62), meninggal dunia setelah mengantre lama di pangkalan gas.
    Namun, polisi menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyatakan bahwa korban meninggal karena kelelahan setelah membawa dua tabung gas dan berjalan pulang ke rumahnya.
    Kapolsek Pamulang Kompol Widya Agustiono memastikan bahwa tidak ada antrean panjang di pangkalan atau agen gas di wilayahnya, termasuk di lokasi tempat Yonih membeli gas.
    Kepastian ini didapat setelah polisi melakukan pengecekan langsung dan meninjau rekaman CCTV di sekitar lokasi.
    “Tidak benar. Beliau (Yonih) itu tidak antre,” ujar Widya Agustiono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/2/2025).
    Widya menuturkan, Yonih adalah seorang pedagang nasi uduk yang kehabisan gas saat berjualan pada Senin (3/2/2025) pagi.
    Sekitar pukul 10.00 WIB, ia berjalan kaki ke pangkalan gas yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya untuk membeli dua gas 3 kg.
    “Beliau jalan kaki ke pangkalan, beli dua tabung gas, masing-masing ditenteng di tangan kanan dan kiri,” ujar Widya.
    Setelah mendapatkan gas, Yonih kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki.
    Namun, dalam perjalanan pulang, ia mulai merasa kelelahan.
    Karena kelelahan setelah membawa dua tabung gas, Yonih memutuskan untuk beristirahat sejenak di rumah tetangganya sebelum melanjutkan perjalanan pulang.
    “Istirahat sebentar di rumah tetangganya sebelum akhirnya dibantu diantar pulang,” kata Widya.
    Setelah beristirahat, Yonih akhirnya melanjutkan perjalanan ke rumahnya dengan bantuan tetangganya.
    Di perjalanan, ia yang dibantu oleh tetangganya itu, bertemu langsung dengan menantu perempuannya, lalu dibawa pulang.
    Namun, tak lama setelah tiba di rumah, kondisinya menurun drastis.
    Menantunya yang khawatir kemudian menghubungi anak Yonih yang sedang bekerja.
    Begitu mendapat kabar, anaknya segera pulang dan membawa ibunya ke Rumah Sakit (RS) Permata Pamulang untuk mendapatkan pertolongan medis.
    Namun, setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Yonih telah meninggal dunia.
    “Di rumah sakit, korban sempat ditangani dokter, tetapi ternyata sudah meninggal dunia,” ujar Widya.
    Sementara itu, keluarga Yonih memberikan keterangan berbeda terkait kronologi sebelum korban meninggal dunia.
    Adik korban, Rohaya (51), mengatakan bahwa Yonih memang sempat mengantre gas di pangkalan yang jaraknya lebih jauh dari biasanya.
    “Tadi pagi saya masih ketemu, dia bilang mau antre gas. Saya sempat bilang nanti juga dianterin, tapi dia tetap berangkat. Biasanya antre di warung agen depan, ternyata dia pergi ke tempat yang lebih jauh,” ujar Rohaya, Senin (3/2/2025).
    Rohaya mengatakan, kakaknya berangkat sekitar pukul 11.00 WIB dengan membawa dua tabung gas kosong.
    Menurutnya, jarak tempuh yang harus dilalui kakaknya sekitar 500 meter.
    Setelah mengantre selama kurang lebih satu jam, Yonih akhirnya mendapatkan gas dan berjalan pulang.
    Dalam perjalanan, ia sempat beristirahat di dekat tempat laundry karena merasa kelelahan.
    “Nah, yang punya laundry di depan jalan ke rumah memanggil emak (panggilan korban) untuk duduk istirahat. Sehabis itu, emak dijemputlah sama menantunya,” kata Rohaya.
    Sesampainya di rumah, kondisi Yonih melemah dan tiba-tiba pingsan.
    “Sesampai di rumah langsung pingsan. Dia sempat mengucapkan ‘Allahu Akbar’ dua kali. Tapi, setelah itu tidak merespons,” ujar Rohaya.
    Melihat kondisi itu, keluarga panik dan segera membawa Yonih ke rumah sakit.
    Namun, setibanya di RS Permata Pamulang, dokter menyatakan bahwa Yonih telah meninggal dunia.
    Jenazah Yonih dimakamkan pada Senin sore sekitar pukul 15.30 WIB.
    Keluarga menyatakan duka mendalam atas kepergian Yonih dan berharap agar tidak ada lagi spekulasi yang beredar di media sosial terkait kejadian ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maling Kotak Amal di Malang Ditangkap, Ternyata Residivis Kasus Pencurian

    Maling Kotak Amal di Malang Ditangkap, Ternyata Residivis Kasus Pencurian

    Malang (beritajatim.com) – Kota Malang kembali dihebohkan dengan aksi pencurian kotak amal yang dilakukan oleh seorang pria bernama DK, warga Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pelaku akhirnya berhasil ditangkap oleh jajaran Polsek Sukun Polresta Malang Kota pada Kamis (6/2/2025), setelah aksinya meresahkan warga di beberapa lokasi.

    Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol M Sholeh, mengungkapkan bahwa DK melakukan pencurian di tiga lokasi berbeda. Aksi pertama dilakukan pada 20 Januari 2025 di Masjid Miftahul Jannah, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Setelah menerima laporan warga, polisi mulai melakukan penyelidikan dan menelusuri rekaman CCTV.

    “Ini dimulai dari perbuatannya di 20 Januari 2025 (Masjid Miftahul Jannah). Setelah itu, kami lakukan penyelidikan setelah mendapat laporan warga. Setelah terindikasi di Dau, kami telusuri lewat CCTV dan terindikasi pelaku sama. Akhirnya kami tangkap,” ujar Sholeh, Jumat (7/2/2025).

    Aksi kedua dilakukan di sebuah masjid di daerah Dau, Kabupaten Malang. Sementara pencurian ketiga terjadi di Mushallah Al Mutmainnah, Jalan Raya Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, tempat di mana pelaku akhirnya ditangkap.

    Saat hendak melancarkan aksinya di Mushallah Al Mutmainnah, pelaku berhasil diamankan oleh petugas bersama warga. DK diketahui merupakan residivis dalam kasus pencurian. Ia pernah terjerat hukum pada tahun 2023 karena mencuri laptop.

    “Pelaku kami tangkap dan dia residivis terkait pencurian dengan barang bukti laptop. Jadi di lokasi ketiga, kami tangkap bersama warga saat pelaku hendak masuk ke kamar mandi mushallah,” ungkap Sholeh.

    Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk obeng dan tas yang digunakan untuk melancarkan aksi pencurian kotak amal. Atas perbuatannya, DK dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan diancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara. [luc/suf]

  • Mengacau di RS dan Acungkan Jari Tengah, 4 Warga Israel Dideportasi dari Thailand – Halaman all

    Mengacau di RS dan Acungkan Jari Tengah, 4 Warga Israel Dideportasi dari Thailand – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Thailand akan mendeportasi empat warga Israel bernama Daniel, Dan Nisko, Aviv, dan Or Emanoel.

    Kebijakan deportasi diambil Biro Imigrasi Thailand karena keempatnya membuat kekacauan di Rumah Sakit (RS) Pai, Provinsi Mae Hong Son.

    Menurut laporan The Nation Thailand, kekacauan itu sangat mengganggu para tenaga kesehatan dan pasien di RS itu.

    Insiden itu terungkap setelah laman Facebook bernama Mor Bon Aggressive Doctor membagikan informasi dari tenaga kesehatan mengenai perilaku tak terpuji kempat warga Israel itu.

    Mereka disebut melakukan kekerasan verbal terhadap tenaga kesehatan, mengeluarkan ancaman, merusak properti, merokok di RS, mengecas peralatan elektronik tanpa izin, mencuri, dan berkendara ugal-ugalan tanpa SIM yang sah.

    Dikutip dari The Thaiger, seorang dokter mengaku takut warga Israel itu akan menyerang para tenaga kesehatan. Keempatnya juga disebut sempat mengacungkan jari tengah kepada tenaga kesehatan.

    Dokter itu mengaku sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada kantor distrik. Namun, dia malah dikritik karena dianggap merusak citra pariwisata Thailand.

    Dia tidak tahu ke mana harus mencari bantuan. Bahkan, dia mengaku sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari tempatnya bekerja demi menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

    Pada hari Kamis, (6/2/2025), Channel 7 membagikan rekaman CCTV yang memperlihatkan kekacauan yang dibuat keempat warga Israel.

    Salah satu rekaman memperlihatkan mereka berusaha masuk ke ruang darurat untuk menyaksikan perawatan teman mereka yang terluka akibat kecelakaan sepeda motor.

    Setelah diusir oleh tenaga kesehatan, mereka marah dan membuat kekacauan.

    Rekaman lainnya memperlihatkan seorang dari mereka merokok ganja di dalam RS meski sudah diperingatkan oleh tenaga kesehatan.

    Setelah membaca informasi di media sosial, Biro Imigrasi Thailand menyelidiki peristiwa itu.

    Lalu, Kamis malam, pejabat Biro Imigrasi yang bernama Letjen Panumas Boonyaluck mengumumkan visa keempat warga Israel itu telah dicabut. Mereka akan dideportasi ke Israel.

    Keempatnya sudah mengaku telah membuat kekacauan. Mereka didenda sebesar 5.000 baht atau sekitar Rp2,4 juta di Kantor Polisi Pai sebelum dipindahkan ke tahanan Biro Imigrasi.

    Komisioner Polisi Kerajaan Thailand Jenderal Kitrat Phanphet menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap warga asing yang mengganggu kenyamanan masyarakat.

    Dia menyebut Biro Imigrasi akan menindak tegas siapa pun warga asing yang melakukan pelanggaran.

    (*)

  • Jokowi Tanggapi Marak Coretan ‘Adili Jokowi’, Merasa Terganggu? – Halaman all

    Jokowi Tanggapi Marak Coretan ‘Adili Jokowi’, Merasa Terganggu? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO-  Presiden ke-7 RI Joko Widodo telah mendengar maraknya vandalisme coretan ‘Adili Jokowi’ yang tersebar di berbagai titik di Indonesia.

    Coretan tersebut juga ada di Kota Solo, Jawa Tengah.

    Jokowi menganggap coretan itu sebagai cara masyarakat menyalurkan ekspresi.

    “Ya itu cara mengungkapkan ekspresi. Cara mengungkapkan ekspresi,” kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2025) sore.

    Ketika ditanya apakah dirinya merasa terganggu dengan coretan yang bersifat provokatif, Jokowi hanya diam sejenak dan mengulang jawaban yang sama.

    “Ya, itu kan cara mengungkapkan ekspresi,” jelasnya.

    Satpol PP Hapus Coretan dan Selidiki Pelaku

    Sebelumnya, Kepala Satpol PP Solo, Didik Anggono, mengonfirmasi bahwa ada enam titik di Solo yang ditemukan coretan tersebut.

    Namun, Satpol PP telah menghapus coretan tersebut dan kini tengah memburu pelaku yang dianggap melakukan vandalisme serta mengganggu keindahan kota.

    Penghapusan dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2015 Pasal 62, yang melarang aksi corat-coret yang mengganggu estetika kota.

    “Bahwa kegiatan corat-coret yang mengganggu keindahan kota itu merupakan larangan,” jelas Didik.

    “Jika itu mengganggu keindahan kota, akan kita kembalikan ke bentuk aslinya, sehingga keindahan kota terjaga, dan kenyamanan warga juga terjaga,” tambahnya.

    Saat ini, pihaknya masih menyelidiki pelaku di balik aksi vandalisme tersebut.

    “CCTV tentunya terbatas. Kami sudah menyampaikan kepada jajaran di seluruh wilayah, khususnya Linmas, agar melakukan patroli di wilayah masing-masing,” kata Didik.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan aksi vandalisme serupa. 

    “Jika ditemukan vandalisme yang mengarah pada ujaran kebencian, maka patroli Satpol PP akan melakukan koordinasi dan penghapusan,” pungkasnya.

    Pelaku harus bertanggung jawab

    Pengamat politik dan pakar komunikasi Emrus Sihombing mengatakan hal itu bisa dimaknai sebagai mural kritikan terhadap kekuasaan.

    Mural tersebut adalah ekspresi dan hak berpendapat setiap warga negara. Terkait mural ‘adili Jokowi’ tersebut, Emrus menilai hal itu biasa di negara demokrasi.

    Menurut Emrus, ada dua hal munculnya mural tersebut. Pertama adalah kepada Presiden Joko Widodo saat menjabat presiden dan ketidakpuasan kepada Jokowi sebagai individu.

    “Ketidakpuasan terhadap pemerintahan dan ketidakpuasan terhadap perilaku politik kepada Joko Widodo sebagai individu sehingga masyarakat menyampaikan pandangan ‘adili Jokowi’ melalui mural,” kata Emrus saat dihubungi Tribunnews, Rabu (4/2/2025).

    Oleh karena itu, kata Emrus, penting bagi pembuat mural memperhatikan segala aspek. Menurut dia, alangkah lebih baik jika si pembuat mural menguraikan alasan Jokowi harus diadili. Harus dijelaskan apa kekurangan dan kesalahan sehingga muncul isi mural tersebut.

    Emrus mafhum hal itu tidak mungkin bisa dimuat di mural. Oleh karena itu, di mural tersebut dipadukan dengan teknologi yakni melalui media sosial.

    “Bisa diakses di akun medsos tertentu sehingga masyarakat bisa akses medsos itu sehingga masyarakat punya kesadaran kemengapaan mural tersebut. Sehingga masyarakat tidak sekadar melihat ‘adili Jokowi’ tapi si pembuat mural harusnya cantumkan akun medsos yang bisa diakses warga,” kata Emrus.

    Setelah masyarakat membaca informasi yang lengkap, lanjut Emrus, masyarakat akhirnya bisa menilai apakah layak diadili atau kemungkinan kedua pesan mural tidak benar alasannya.

    “Supaya masyarakat semakin cerdas. Oleh karena itu orang yang membuat kritikan melalui mural harusnya juga berikan tanggung jawab moral kemengapaan (mural itu dibuat),” kata Emrus.

    Emrus menekankan ketika pesan disampaikan ke ruang publik, sudah menjadi kewajiban kepada si pemberi pesan agar memberikan informasi yang utuh agar masyarakat tidak dimanipulasi persepsinya.

    “Karena ruang publik milik bersama. Jadi cantumkan alamat media sosial yang memuat alasan mural tersebut,” pungkasnya.

    Coretan juga ditemukan di Medan

    Sebelumnya diberitakan Tribunnews, Mural ‘Adili Jokowi’ juga ditemukan Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Di antaranya di jalan Jamin Ginting, tepat di bawah Flyover.

    Tulisan yang sama juga terlihat seperti di jalan Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Setia Budi, Jalan Wiliam Iskandar, Jalan Sutrisno dan sejumlah kawasan lainya di Medan.

    Tulisan berbunyi “Adili Jokowi” terpampang pada sejumlah tempat di kota Medan. Tulisan tersebut terlihat di tembok-tembok sudut kota Medan, Sabtu (1/2/2025). 

    Tidak diketahui siapa yang membuat tulisan Adili Jokowi dan apa motifnya.

    Salah seorang warga yang ditemui di jalan Jamin Ginting mengaku tidak tahu mengenai makna dan siapa pihak yang menulis tulisan tersebut. 

    “Tidak tahu siapa yang buat di sini,” kata salah seorang warga di sana. 

    Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara Indra Fauzan berpandangan, tulisan tersebut merupakan bagian dari ekspresi masyarakat. 

    Indra juga berpandangan tulisan itu tak lepas dari masuknya Jokowi dalam deretan presiden terkorup versi OCCRP. 

    “Saya melihat hal tersebut sebagai bentuk ekspresi. Sebagian masyarakat terkait isu isu terkini, bagaimana dalam beberapa kasus nama pak Jokowi selalu disebut sebut efek dari kebijakan beliau semasa memimpin di Indonesia, puncaknya tentu terkait dengan hasil dari OCCRP yang menempatkan beliau sebagai finalis,” kata Indra. 

    Selain  itu, isu-isu soal program strategis nasional kawasan pondok indah kapuk juga tak lepas dari keberadaan tulisan tersebut. 

    “Tentunya suara – suara sumbang ini melihat bahwa ada sesuatu yang harus diselesaikan walaupun dalam beberapa waktu lalu pak Jokowi juga merespon terkait isu isu tersebut, seperti pada isu PSN dan PIK 2,” lanjutnya.

    Menurut Indra, tulisan tersebut sengaja dibuat apalagi Medan merupakan kediaman salah satu keluarga Jokowi. 

    “Jadi ini sebagai bentuk ekspresi dari Sebagian masyarakat yang kritis saja. Adapun tulisan tulisan tersebut tentunya cukup memberi pesan kan di Medan karena disini kan ada menantu beliau yang sedang memimpin jadi pesannya seperti itu,” tutup Indra. (Kompas.com/Tribunnews/Tribun Medan)

  • Kecewa Dipecat, Eks Karyawan di Bali Culik Anak Bos Minta Uang Tebusan Rp100 Juta

    Kecewa Dipecat, Eks Karyawan di Bali Culik Anak Bos Minta Uang Tebusan Rp100 Juta

    GELORA.CO  – Seorang pria menculik anak pengusaha kosmetik di Kota Denpasar, Bali. Pelaku merupakan mantan karyawan dari orang tua korban yang mengaku sakit hati dipecat dan sempat meminta uang tebusan Rp100 juta.

    Penangkapan pelaku penculikan anak ini viral di media sosial. Pelaku diamankan anggota Polsek Denpasar Selatan setelah berhasil mengidentifikasinya dari rekaman CCTV yang ada di sebuah sekolah dasar (SD) swasta di Jalan Sesetan, Denpasar.

    Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Herson Juanda mengatakan, setelah menerima laporan, jajaran Unit Reskrim Polsek Denpasar Selatan menangkap pelaku di Jalan By Pass Ngurah Rai, Sanur. Pelaku berinisial WS (29) mantan karyawan dari orang tua korban yang merupakan pengusaha distributor kosmetik.

    Pelaku menyandera korban dan mengajak berputar-putar di Denpasar menggunakan sebuah motor. Dalam aksinya, pelaku sempat menghubungi orang tua korban dan meminta uang tebusan melalui telepon seluler. Selain itu pelaku juga mengancam akan melakukan tindakan serupa pada anak korban yang ada di Surabaya.

    Orang tua korban yang saat itu didampingi petugas Polsek Denpasar Selatan mencoba mengulur waktu untuk mempermudah mengidentifikasi pelaku hingga akhirnya berhasil ditangkap. Dalam penyelidikan terungkap, tindakan nekat pelaku didasarkan rasa kecewa karena diberhentikan sebagai karyawan distributor kosmetik.

    “Pelaku ini meminta uang tebusan kepada orang tua anak ini sebesar Rp100 juta,” ujar Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Herson Juanda, Kamis (6/2/2025).

    Pelaku hingga kini masih menjalani pemeriksaan petugas. Dia terancam hukuman pidana 12 tahun penjara sesuai Pasal 328 KUHP tentang Penculikan dan Undang-Undang Perlindungan Anak