Produk: CCTV

  • Pendekar Silat Tawuran di Tandes Surabaya, Polisi Amankan 3 Remaja

    Pendekar Silat Tawuran di Tandes Surabaya, Polisi Amankan 3 Remaja

    Surabaya (beritajatim.com) – Usai melakukan serangkaian penyelidikan terhadap peristiwa tawuran di Jalan Manukan Kulon, Tandes, Surabaya, Kamis (06/02/2025) kemarin, Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap 3 remaja. Mereka diduga melakukan pengeroyokan terhadap remaja berinisial NI. Diketahui, dalam bentrok antara dua kelompok pendekar silat itu, NI menjadi korban pengeroyokan dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto mengatakan setelah menerima laporan dari kakak korban terkait pengeroyokan terhadap NI, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi dan rekaman video camera closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi. Dari hasil penyelidikan itu, petugas mengamankan 3 orang dari kelompok pendekar silat yang mengeroyok NI.

    “Kami mengamankan 3 orang berinisial DE (20), MS (20) dan RA (17) yang masih berusia anak-anak,” kata Aris, Rabu (12/02/2025).

    Aris menjelaskan, IN merupakan kelompok dari salah satu kelompok silat yang melakukan aksi di Gresik. Saat itu rombongan kelompok pesilat IN melintas warkop di Klakahrejo, Benowo.

    “Di dua warkop itu, kelompok pesilat korban IN terprovokasi oleh kelompok pesilat lain yang sedang nongkrong. Sehingga ada penyerangan terhadap 2 warung itu,” imbuh Aris.

    Mendengar ada anggota yang diserang daat nongkrong, kelompok silat yang lain lalu standbye di Jalan Manukan Kulon tepatnya depan SPBU Banjar Sugihan. Diketahui, di depan SPBU Banjar Sugihan itu merupakan markas dari salah satu kelompok pesilat ditandai dengan tugu besar.

    “Usai menyerang warung di Benowo, kelompok silat yang dari Gresik itu dicegat kelompok silat lain di Manukan Kulon. Lalu terjadi bentrokan itu hingga membuat 1 korban harus dilarikan ke rumah sakit,” tutur Aris.

    Saat ini, petugas kepolisian masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat pengeroyokan terhadap NI. Sehingga, Aris meminta agar masyarakat bersabar dan menghimbau kepada siapapun agar tidak mengganggu situasi Kamtibmas di Kota Surabaya.

    “Kami masih mendalami adanya kemungkinan pelaku lain. Kami masih dalami alat bukti yang sudah kami amankan agar kasus ini terang benderang,” pungkas Aris.

    Diketahui sebelumnya, dua kelompok remaja terlibat bentrok di Jalan Raya Manukan Kulon, Tandes, Kota Surabaya, Kamis (06/02/2025) dini hari. Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, bentrokan itu melibatkan pendekar perguruan pesilat.

    Dalam bentrokan antar dua kelompok itu timbul satu korban berinisial NI (21) asal Tarokan, Kediri. Ia babak belur dan mendapat luka di bagian kepala setelah dikeroyok belasan pemuda dalam bentrokan itu. Dari informasi yang dihimpun, korban tergabung dalam salah satu kelompok pesilat. (angbut)

  • Peras Korban Rp30 juta, Enam Wartawan Gadungan Ini Diringkus Polisi

    Peras Korban Rp30 juta, Enam Wartawan Gadungan Ini Diringkus Polisi

    PIKIRAN RAKYAT – Enam orang wartawan gadungan yang diduga melakukan pemerasan seorang warga di Jakarta Timur sebesar Rp30 juta dengan modus mengancam akan memviralkan korbannya dengan pelanggaran Undang-Undang berhasil ditangkap oleh pihak Polda Metro Jaya.

    Disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 12 Februari 2025 mengungkapkan inisial keenam pelaku tersebut, yakni MS (40), FFH (63), DP (57), HPS (52), MN (52), dan JP (43) ditangkap Tim Operasional Unit III Sub Direktorat Reserse Mobile.

    Keenam pelaku tersebut ditangkap pada waktu dan lokasi yang berbeda-beda, yaitu pada Jumat, 7 Februari dan Sabtu, 8 Februari 2025.

    Kata Ade Ary, penangkapan keenam pelaku dilakukan setelah polisi melakukan serangkaian olah TKP (tempat kejadian perkara), observasi terhadap saksi di sekitar TKP dan menelusuri melalui kamera CCTV di jalur keluar masuk pelaku.

    Kronologi Kejadian

    Pada Kamis, 30 Januari 2025 sekitar pukul 15.30 WIB, saat itu korban yang berinisial SA tiba di sebuah hotel di Kawasan Jakarta Pusat untuk berjumpa dengan seorang wanita berinisial D.

    Setelah itu, keduanya pun keluar hotel dan menuju sebuah kendaraan, SA pun diketahui menurunkan D di sebuah restoran cepat saji yang letaknya tidak jauh dari hotel.

    Selanjutnya SA menuju orang tuanya dan ketika memarkirkan kendaraannya, tiba-tiba datang seorang wanita yang diikuti beberapa orang lainnya.

    Diketahui bahwa mereka mengaku sebagai wartawan di awak media dan mengancam SA bahwa akan memviralkan kejadian di hotel apabila SA tidak menyerahkan sejumlah uang.

    Para pelaku pun memberikan dokumentasi foto nomor polisi kendaraan SA yang berada di dalam garasi hotel. Para pelaku tersebut menduga SA yang diketahui berprofesi sebagai jaksa lalu meminta sejumlah uang pada SA sebanyak Rp30 juta.

    Setelah menerima sejumlah uang tersebut dari SA, para pelaku pun pergi meninggalkan korban.

    Ade Ary pun mengatakan bahwa pihak polisi telah mengamankan barang bukti berupa hasil transfer bank, tiga unit mobil, tiga buah kartu tanda pengenal pers, enam buah KTP, rekaman CCTV dan tujuh ponsel milik pelaku.

    Dia pun menyampaikan, keenam pelaku tersebut sudah diamankan di Polda Metro Jaya untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Farrel Pria Jogja Hilang Ternyata Pendiri Startup Ratusan Miliaran

    Farrel Pria Jogja Hilang Ternyata Pendiri Startup Ratusan Miliaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pria asal Yogyakarta dikabarkan hilang sejak lima hari yang lalu. Pria tersebut bernama Christopher Farrel Millenio Kusuma. Farrel diketahui sebagai pendiri perusahaan rintisan atau startup Kecilin.

    Sejumlah barang miliknya ditemukan di kawasan Pantai Pandan Payung, Kretek, Bantul. Di antara barang milik Farrel, ada delapan surat yang berisi sejumlah pesan, demikian dikutip dari laporan Detikcom, Rabu (12/2/2025).

    Peristiwa ini berawal dari penemuan beberapa barang seperti ponsel hingga dompet di Pantai Pandan Payung, Bantul. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kretek pada Sabtu (9/2).

    Barang di dalam bungkusan kresek berwarna putih itu antara lain satu ponsel Xiaomi, sepasang sepatu warna hitam, jaket jamper warna hitam, kaus hitam, dan delapan lembar surat berisi pesan permintaan maaf.

    “Benar, awalnya itu ada penemuan barang hilang di Pantai Pandan Payung yang terbungkus dalam kresek warna putih. Di dalamnya ada dompet berisi identitas atas nama Christopher Farrel Millenio Kusuma,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.

    Namun untuk detail isi surat, Jeffry belum bisa membeberkannya. Menurutnya surat tersebut masih bagian dari penyelidikan sehingga belum bisa dipublikasikan karena merupakan salah satu barang bukti.

    “Benar ada delapan lembar surat permintaan maaf kepada keluarga. Tapi mohon maaf belum bisa dipublikasikan karena bagian dari pemeriksaan dan barang bukti,” jelas Jeffry.

    Jeffry hanya mempublikasikan halaman terakhir dari surat tersebut. Isinya berupa permintaan untuk menghubungi keluarga Farrel, terutama kepada ibu dan istrinya.

    Permintaan itu dituliskan dalam tiga baris. Sebagai penutup, Farrel membubuhkan namanya pada akhiran surat. Bertulis ‘Ch Farel mk’.

    “Di akhir surat meminta agar menghubungi keluarganya jika menemukan surat yang ditulis. Tulisannya, ‘Bagi yang menemukan surat ini, tolong hubungi Ibu saya dan istri. Ch Farel mk’. Itu isi penutup suratnya,” ungkap Jeffry.

    Pendiri startup Kecilin

    Kecilin merupakan aplikasi penghemat kuota pertama di dunia untuk pengguna Android. Aplikasi Kecilin dibangun oleh pemenang Wirausaha Muda Mandiri tahun 2018, Christopher Farrel.

    Program kewirausahaan yang diselenggarakan Bank Mandiri sejak 2007 ini bertujuan untuk menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru yang memiliki daya saing global sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa datang.

    Dalam siaran pers yang dirilis pada 2023, Kecilin mengumumkan pendanaan pra-seri A senilai US$ 40 juta atau setara Rp 654 miliar dari sekelompok investor termasuk Mandiri Capital Indonesia dan BNI Ventures.

    Kecilin mengembangkan algoritma yang dapat mengurangi ukuran data file apapun atau data compression, termasuk video, gambar, dokumen, dan teks hingga 99%, tanpa megnurangi kualitas dan mempertahankan format.

    Farrel disebut sebagai pendiri Kecilin bersama Bisma Manda Samsu. Beberapa produk yang dikembangkan adalah CCTV compression yang mengurangi ukuran file dari video CCTV dan produk on-premise compression yang mengkompres data langsung dari server.

    (dem/dem)

  • BREAKING NEWS Detik-detik Pemotor Terekam Kamera CCTV Mencuri Rambu Lalu Lintas di Solo

    BREAKING NEWS Detik-detik Pemotor Terekam Kamera CCTV Mencuri Rambu Lalu Lintas di Solo

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Pencurian tiang rambu lalu lintas parkir di dekat Masjid Raya Syeikh Zayed Kota Solo terekam CCTV.

    Dari rekaman CCTV, terlihat seorang laki-laki mengangkut tiang rambu dengan mengendarai sepeda motor.

    Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo menyampaikan, telah menerima informasi terkait kejadian itu pada Rabu (12/2/2025) pagi.

    Tiang tersebut memang kondisinya sudah rusak dan hendak diambil petugas Dishub.

    Setelah tim melakukan penelusuran dan melihat rekaman CCTV sekitar, terangnya, petugas akhirnya menemukan orang yang mengambil rambu tersebut.

    “Itu (rambu) posisi sudah rusak, sudah roboh,” katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu.

    Dia menuturkan, rambu tersebut kini sudah diamankan oleh petugas.

    Menurutnya mungkin dikira rambu tersebut sudah tidak dimanfaatkan akhirnya diambil laki-laki itu.

    Pihaknya akan mengecek dan melakukan perbaikan terlebih dahulu terhadap rambu tersebut.

    Apabila masih layak, lanjutnya, rambu akan dipasang kembali.

    “Malamnya itu (rambu) sudah kondisi patah, mau diambil (petugas) tapi tengah malam diambil (orang),” terangnya. (Ais)

     

  • Cerita Korban Teror Pembakaran Jemuran di Klaten, Warsiah: Awalnya Terdengar Suara ‘Pletek-pletek’ – Halaman all

    Cerita Korban Teror Pembakaran Jemuran di Klaten, Warsiah: Awalnya Terdengar Suara ‘Pletek-pletek’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Warsirah (65), warga RT 3 RW 5 Dukuh Ceper, Desa Ceper, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah benar-benar kaget.

    Saat tidur samar-samar mendengar suara aneh ‘pletek-pletek’ seperti ada yang terbakar.

    “Saya tahu sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu saya mendengar suara ‘pletek-pletek’ seperti kayu terbakar.  Begitu saya keluar rumah, api sudah membesar,” ujar Warsirah kepada Tribunjogja.com, Senin (10/2/2025).

    Tanpa pikir panjang, Warsirah langsung mengambil ember berisi air yang ada di dekat pintu rumah dan berusaha memadamkan api.

    Beruntung, upayanya berhasil sebelum api menyebar lebih luas.

    Namun 3 handuk dan tiga keset yang ia jemur di depan rumah habis terbakar.

    Juga sebuah kursi dan kursi panjang berbahan kayu yang ada di dekat jemuran ikut hangus.

    Api bahkan sempat menjilat dinding rumahnya yang sebagian besar terbuat dari kayu.

    Tak jauh dari rumah Warsirah, sekitar 20 meter, rumah Haryanto (57) juga menjadi sasaran. 

    Dari 30 pakaian yang sedang dijemur, empat di antaranya hangus terbakar.

    “Saya baru tahu sekitar pukul 05.30 WIB saat mau memberi makan ayam. Saat saya keluar, di bawah jemuran sudah ada empat pakaian yang terbakar.

    Untungnya, pakaian lain masih basah, jadi tidak ikut terbakar,” kata Haryanto.

    Sekitar 50 meter dari rumah Haryanto, rumah Jumiyanto (42) juga mengalami kejadian serupa.

    Lebih dari 30 pakaian milik keluarganya, termasuk baju anak-anak, pakaian sehari-hari, sprei, seragam sekolah, dan kaus kaki, habis terbakar.

    Jemuran itu berada di dalam ruangan yang masih dalam tahap renovasi.

    Meski ruangan tersebut belum memiliki jendela, ia sudah menutupnya dengan kain.

    Warga Resah, Polisi Selidiki Pelaku

    Jumiyanto mengetahui kejadian ini setelah seorang tetangganya yang sedang ronda melihat asap mengepul dari rumahnya.

    “Dia mengetuk rumah dan bertanya, ‘Itu dibakar ya?’

    Saya langsung lari mengecek, ternyata benar, semua jemuran sudah terbakar. Saya buru-buru mengambil air dari sumur untuk memadamkan api,” ungkapnya.

    Yang membuat warga bingung, tidak ada bau bensin atau bahan bakar lain di sekitar lokasi kejadian.

    Jumiyanto juga memastikan tidak ada konflik atau peristiwa sebelumnya yang bisa memicu aksi pembakaran ini.

    “Sejauh ini kampung kami damai. Saya tidak tahu siapa pelakunya atau apa motifnya, tapi ini jelas meneror warga. Saya berharap pelakunya segera tertangkap,” tegasnya.

    Ketua RT 3 Dukuh Ceper, Taufik, menuturkan bahwa kejadian ini diperkirakan terjadi bersamaan, sekitar pukul 02.00 WIB.

    Tidak ada orang mencurigakan yang terlihat di desa sebelum kejadian.

    “Warga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian karena khawatir akan terjadi lagi,” ujarnya.

    Kapolsek Ceper, AKP Nahrowi, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari tiga warga yang menjadi korban.

    “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan.

    Kami sudah mulai mengumpulkan keterangan dari korban dan saksi, serta mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi. Mohon doanya agar pelakunya bisa segera tertangkap,” tandasnya. (Tribun Jogja/Dewi Rukmini) 

     

     

  • Viral Perkelahian di Beach Club Bali, WNA Hantam Kepala Sekuriti Gunakan Benda Tumpul

    Viral Perkelahian di Beach Club Bali, WNA Hantam Kepala Sekuriti Gunakan Benda Tumpul

    GELORA.CO  – Viral video perkelahian di Beach Club, Jalan Pantai Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (11/2/2025) malam. Perkelahian melibatkan sejumlah warga negara asing (WNA) dengan sekuriti.

    Dalam rekaman video terlihat salah satu sekuriti dikeroyok oleh WNA. Salah satu WNA tersebut memiting sekuriti, sementara satu WNA lainnya menghantam kepala sekuriti menggunakan benda tumpul berupa tiang pelang dari kayu.

    Rekaman video itu juga menunjukkan beberapa rekan WNA lainnya terlibat keributan dengan rekan sekuriti yang dikeroyok. Belum diketahui motif perkelahian tersebut.

    “Kami telah melakukan penyelidikan di lapangan terkait motif kejadian termasuk para pelakunya,” ujar Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma, Rabu (12/2/2025).

    Saat ini, kata dia petugas masih menyelidiki kejadian itu, termasuk mengidentifikasi sejumlah WNA yang terlibat perkelahian tersebut. Selain sejumlah saksi, lanjut dia petugas juga memeriksa rekaman CCTV. 

    “Kami dari Polres Badung masih melakukan pengejaran terhadap para terduga pelaku yang terlibat perkelahian tersebut,” ucapnya.

    Sebelumnya viral video perkelahian melibatkan sejumlah WNA dengan sekuriti Beach Club. Dalam rekaman video tampak sekuriti dikeroyok oleh sejumlah WNA. Kejadian ini menyebabkan empat sekuriti terluka

  • Polisi tangkap enam wartawan gadungan yang diduga peras warga

    Polisi tangkap enam wartawan gadungan yang diduga peras warga

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menangkap enam orang wartawan gadungan yang diduga memeras seorang warga di Jakarta Timur sebesar Rp30 juta dengan modus mengancam akan memviralkan korbannya dengan alasan pelanggaran undang-undang.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary dalam keterangan di Jakarta, Rabu mengatakan keenam pelaku ini yakni MS (40), FFH (63), DP (57), HPS (52), MN (52), dan JP (43) ditangkap Tim Operasional Unit III Sub Direktorat Reserse Mobile.

    Mereka ditangkap pada waktu dan lokasi yang berbeda, yakni Jumat (7/2) dan Sabtu (8/2).

    Menurut dia, penangkapan dilakukan setelah polisi melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP), observasi terhadap saksi di sekitar TKP serta menelusuri kamera pengawas (CCTV) di jalur keluar masuk pelaku.

    Kejadian itu bermula pada Kamis (30/1) sekitar pukul 15.30 WIB, saat itu korban berinisial SA (warga Jakarta Timur) tiba di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat untuk menemui seorang wanita berinisial D. Tak lama berselang, SA dan D keluar hotel dan menuju kendaraan. SA lalu menurunkan D di sebuah restoran cepat saji yang letaknya tidak jauh dari hotel.

    Kemudian, SA menuju rumah orang tuanya dan ketika memarkirkan kendaraannya, tiba-tiba datang seorang wanita yang diikuti beberapa orang lainnya. Mereka yang mengaku sebagai awak media mengancam SA bahwa akan memviralkan kejadian di hotel apabila SA tidak menyerahkan sejumlah uang.

    Pelaku lalu memberikan foto nomor polisi kendaraan SA yang berada di dalam garasi hotel. Mereka yang menduga SA berprofesi sebagai jaksa lalu meminta uang pada SA sebanyak Rp30 juta. Setelah mendapatkan uang, para pelaku lalu meninggalkan SA.

    Ade Ary mengatakan polisi mengamankan barang bukti berupa hasil transfer bank, tiga unit mobil, tiga buah kartu tanda pengenal pers, enam buah KTP, rekaman CCTV dan tujuh ponsel milik pelaku.

    “Keenam pelaku diamankan di Polda Metro Jaya guna penyidikan lebih lanjut,” tuturnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Motif Ayah di Bekasi Lempar Anaknya ke Jalanan yang Tergenang Banjir, Cuma Gara-gara Pelaku Kesal – Halaman all

    Motif Ayah di Bekasi Lempar Anaknya ke Jalanan yang Tergenang Banjir, Cuma Gara-gara Pelaku Kesal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terungkap motif seorang ayah berinisial FY di Perum Logam Bangun Setia 2 Desa Muktiwari Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi tega melempar anak balitanya ke genangan banjir.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui motif yang dilakukan FY ke anaknya lantaran kesal buah hatinya itu menangis.

    Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar pun mengungkapkan kronologi kejadian itu.

    Pelapor kasus itu yakni ibu kandung balita. Awalnya, ibu itu sedang bertamu ke rumah tetangganya.

    Lalu, ia tiba-tiba mendengar suara teriakan suaminya yaitu FY.

    Menurutnya, saat itu tersangka baru tiba di rumah sepulang kerja. 

    “Sontak pelapor langsung kembali ke rumahnya dan ternyata anaknya inisial AF dilempar oleh terlapor yang mengakibatkan rasa sakit pada bagian tangan sebelah kanan, tulang ekor, dan kaki,” ucap Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

    Aksi pelemparan balita tersebut sempat terekam oleh CCTV warga yang kemudian viral di media sosial.

    Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menuturkan bahwa FY selaku terlapor dan juga ayah dari anak balita sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Setelah menerima laporan polisi dan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi, anggota Sat Reskrim Metro Bekasi didampingi dengan oleh Ketua RW setempat mengamankan FY.

    Kemudian yang bersangkutan dibawa ke Polres Metro Bekasi untuk dilakukan pemeriksaan.

    Hingga pada akhirnya FY ditahan di rutan Polres Bekasi guna pengembangan lebih lanjut. 

    Dalam video viral yang beredar tampak tersangka menarik tangan anak balitanya lalu berteriak memanggil istri.

    Posisi istri berada di rumah yang paling ujung berdasarkan visual CCTV.

    Kemudian tersangka melempar anaknya ke genangan banjir tepat di depan rumahnya.

    Korban menangis dan dibantu berdiri oleh anak-anak lainnya yang diduga ialah kakak dari korban.

    Pelaku Terancam 3 Tahun Penjara

    FY, ayah lempar balita di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi berinisial ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Bekasi. 

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, pelaku sudah ditahan sejak diamankan pada Minggu (9/2/2025). 

    “Sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah kami lakukan penahanan sejak diamankan,” kata Onkoseno. 

    FY disangkakan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan penjara. 

    Onkoseno menjelaskan, kasus kekerasan anak balita dilempar ke jalan banjir terjadi di salah satu perumahan di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (25/1/2025) lalu. 

    Ibu korban berinisial FK (30), melaporkan tindakan yang dilakukan suaminya ke pihak berwajib lalu direspons petugas dengan meringkus pelaku. 

    “Kejadian di Perumahan Cibitung, penangkapan dilakukan pada Minggu (9/2/2025) sekira pukul 21.00 WIB,” ucapnya. 

    Aksi kejam yang dilakukan ayah berinisial FY itu viral di media sosial, sejumlah akun mengunggah detik-detik kejadian yang terekam CCTV perumahan. 

    Dalam video yang diunggah akun X @bacottetangg__, seorang pria menuntun balita menggunakan satu tangan keluar dari rumah. 

    Dia lalu berteriak memanggil sesorang diduga istrinya yang sedang berbicang di pinggir jalan, lalu dengan tenaga yang kuat melempar balitanya. 

    Balita tersebut terlihat tersungkur ke jalan, dia sempat terendam air yang menggenangi jalan lalu disusul suara tangisan. 

    Aksi kejam itu disaksikan sejumlah anak-anak dan orang dewasa. Pria diduga ayah sang balita itu dengan santai kembali masuk ke dalam rumah.

  • Klinik Kecantikan di Blitar Dibobol Maling, Terekam CCTV

    Klinik Kecantikan di Blitar Dibobol Maling, Terekam CCTV

    Blitar (beritajatim.com) – Klinik kecantikan Mozza di Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Aksi pelaku pencurian ini pun sempat terekam CCTV.

    Usai mencungkil jendela, pelaku kemudian mengobok-obok seluruh ruangan klinik kecantikan tersebut. Setelah itu, pelaku langsung membawa kabur uang yang ada di laci kasir.

    “Total uang yang dibawa kabur para pelaku adalah Rp4.486.000,” kata Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, Rabu (12/2/2025).

    Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku diduga masuk ke dalam klinik kecantikan melalui jendela dengan cara mencungkilnya. Pelaku diduga juga telah mengamati lokasi karena paham betul situasi dan jam klinik tersebut tutup.

    “Saat ini untuk pelaku masih kami lakukan penyelidikan,” tegasnya.

    Kasus pencurian ini pun masih diselidiki lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Blitar. Rekaman CCTV yang ada di klinik tersebut pun juga sudah disita Kepolisian.

    “Rekaman cctv nya sudah kami amankan untuk proses penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku pembobolan klinik kecantikan ini,” tandasnya. [owi/beq]

  • Fakta Baru Kasus Nenek Pemilik Kelontong di Bekasi Tewas Terikat, Sudah 2 Kali Kemalingan – Halaman all

    Fakta Baru Kasus Nenek Pemilik Kelontong di Bekasi Tewas Terikat, Sudah 2 Kali Kemalingan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terdapat fakta baru di balik kasus kematian Bimih (72), nenek pemilik toko kelontong di Jalan Pulo Rengas, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Sebagaimana diketahui, Bimih ditemukan tewas dalam kondisi tubuhnya terikat kain di kediamannya yang juga dijadikan toko kelontong pada Senin (10/2/2025) dini hari. Bimih diduga menjadi korban perampokan.

    Setelah didalami lebih lanjut, nenek yang diketahui tinggal seorang diri itu rupanya pernah kemalingan juga pada tahun lalu.

    Sunari (40), warga sekitar, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, rumah nenek Bimih pernah kemalingan.

    “Yang saya tahu sudah dua kali ini, pertama bulan puasa 2024 lalu, duit nenek Bimih hilang, infonya sih Rp 30 juta,” kata Sunari, Selasa (11/2/2025) dilansir dari TribunBekasi.com.

    Namun, kata Sunari, kejadian pencurian tahun 2024 di rumah nenek Bimih berbeda dari kejadian yang kemarin terjadi.

    Sebab, saat kejadian tahun 2024, nenek Bimih saat itu tengah tertidur dan saat bangun pagi hari baru mengetahui uangnya raib.

    “Kalau sekarang kejadian tidak tahu kerugian uangnya berapa, kalau tahun 2024 itu waktu bangun tidur buka kotak tabungan sudah tidak ada, kalau yang dulu tidak ada kekerasan juga,” jelas Sunari.

    Sementara itu, Kapolsek Cabang Bungin, AKP Basuni mengatakan bahwa dalam penyelidikan kasus tewasnya nenek Bimih ini, polisi mendapati kamera CCTV dirusak oleh para terduga pelaku.

    “Saya sampaikan ada kamera CCTV tapi tidak fungsi lagi, pas di lokasi kejadian, CCTV tersebut dirusak oleh pelaku,” ujar Basuni saat dikonfirmasi, Selasa.

    Polisi menduga nenek tersebut menjadi korban perampokan karena sejumlah barang milik Bimih hilang setelah kejadian.

    “Harta yang hilang itu rokok dan uang di laci tapi tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” ungkap Basuni.

    Kronologi

    Berdasarkan keterangan warga setempat, peristiwa ini bermula pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 23.59 WIB.

    Saat itu, warga mengatakan ada seorang laki-laki keluar dari toko korban yang sudah ditutup sejak pukul 21.00 WIB.

    Kemudian, ada dua orang lainnya berboncengan menggunakan sepeda motor dan menghampiri satu orang tersebut.

    Curiga dengan gerak gerik sejumlah orang itu, seorang saksi yang saat kejadian tengah makan di warung pecel lele di depan rumah korban sontak teriak ‘Maling!’ untuk meminta pertolongan warga. 

    “Dua orang yang naik kendaraan roda dua langsung nyamperin satu orang lagi langsung kabur setelah saksi berteriak maling,” papar Basuni.

    Guna memastikan peristiwa yang terjadi, sejumlah tetangga serta keponakan korban, hingga saksi yang berteriak maling tersebut, langsung memasuki rumah Bimih.

    “Setelah itu orang yang melihat itu langsung masuk (Rumah Bimih) setelah sampai di ruko, almarhumah kondisi kaki terikat kain, tangan terikat kain, dan leher terikat,” terangnya.

    “Kami belum tahu secara rinci karena masih dalam penyelidikan, hanya saja pas di dalam lokasi kejadian kondisi korban sudah dalam terikat,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Penyelidikan Tewasnya Nenek Bimih Terikat Kain di Bekasi: Pernah Kemalingan Rp 30Juta di Tahun 2024

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBekasi.com/Rendy Rutama)