Produk: CCTV

  • Polisi Minta Masyarakat Tidak Memburu Satwa Mangsa Harimau

    Polisi Minta Masyarakat Tidak Memburu Satwa Mangsa Harimau

    Liputan6.com, Lampung – Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak memburu satwa mangsa harimau Sumatera di kawasan hutan. Peringatan ini disampaikan setelah tertangkapnya seekor harimau di Pekon Rawas, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Selasa (18/2/2025).

    Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengungkapkan bahwa penangkapan harimau tersebut menjadi bukti masih adanya populasi kucing besar itu di kawasan hutan, terutama di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). “Populasi harimau di Pesisir Barat ternyata masih cukup banyak. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk melestarikan keberadaan mereka,” katanya, Junaedi  (21/2/2025).

    Harimau yang tertangkap diduga sebagai individu yang memangsa ternak warga dalam dua bulan terakhir. Menurut Alsyahendra, kondisi ini mengindikasikan bahwa jumlah satwa mangsa di dalam hutan semakin berkurang, sehingga harimau terpaksa keluar mencari makanan. Ia pun meminta masyarakat untuk tidak memburu satwa mangsa maupun merusak ekosistem hutan. “Jika satwa mangsa semakin sedikit, harimau akan kesulitan mendapatkan makanan di habitatnya dan kemungkinan besar akan terus masuk ke permukiman warga,” jelasnya.

    Selain itu, Alsyahendra mengingatkan bahwa perburuan satwa liar dan perambahan hutan dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024. Diketahui, konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Pesisir Barat telah berlangsung sejak Desember 2024. Sejumlah penampakan harimau terdeteksi melalui kamera jebak (trapcam) dan CCTV, sementara setidaknya lima ekor ternak warga dilaporkan mati dimangsa harimau.

  • Nasib Wanita Berkebutuhan Khusus Dijambret Ibu-ibu, Uang Rp 700.000 Tabungan Kurban Digondol

    Nasib Wanita Berkebutuhan Khusus Dijambret Ibu-ibu, Uang Rp 700.000 Tabungan Kurban Digondol

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib seorang perempuan berkebutuhan khusus jadi korban penjambretan hingga viral di media sosial.

    Perempuan itu dijambret oleh seorang ibu-ibu.

    Insiden itu terjadi di Jalan Bango 5, Depok Jaya, dekat SMPN 2 Depok, Sabtu (15/2/2025) lalu.

    Namun, belakangan video tersebut baru viral setelah dibagikan akun Instagram @infodepok_id, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (22/2/2025).

    Dalam video itu memperlihatkan seorang ibu-ibu berlari seperti dikejar sesuatu.

    Ibu-ibu itu mengenakan kerudung panjang berwarna abu-abu dan mengenakan celana pink.

    Ia juga menutupi sebagian wajahnya dengan masker.

    Dari arah yang sama di belakang ibu-ibu itu ternyata ada seorang perempuan berkebutuhan khusus.

    Terlihat perempuan itu susah payah berjalan sembari melambaikan tangannya ke arah ibu-ibu tersebut.

    Tak hanya itu, anak berkebutuhan khusus atau ABK itu juga berteriak dan menangis kejer.

    Bahkan ia juga sempat menangis sembari berguling-guling di jalanan.

    Diduga perempuan berkebutuhan khusus itu menangis kejer usai dijambret ibu-ibu yang berlari tersebut.

    Video detik-detik anak perempuan berkebutuhan khusus dijambret ibu-ibu itu terekam CCTV rumah warga.

    Dalam cuplikan rekaman CCTV lainnya, setelah jauh dari korban ia terus berlari.

    Dalam keterangan pengunggah disebutkan nasib pilu anak perempuan berkebutuhan khusus yang jadi korban penjambretan tersebut.

    Diketahui uang yang dijambret ibu-ibu dari tangan ABK itu sebesar Rp 700 ribu.

    Ternyata uang yang dijambret ibu-ibu merupakan tabungannya untuk kurban Idul Adha.

    Menurut pengunggah pelaku sebelum beraksi sudah keliling dari Subuh.

    Pengunggah pun mengimbau dan meminta bantuan jika ada warganet yang mengenali sosok pelaku.

    Beberapa warganet pun mengungkap mengenali sosok korban bernama Eti.

    Kini, video nasib pilu yang dialami  perempuan berkebutuhan khususdijambret ibu-ibu di Depok itu viral.

    Video aksi penjambretan itu menarik perhatian warganet yang iba kepada ABK tersebut.

    Berikut beragam komentar warganet.

    “Pasti si ibunya gak bisa tidur, videonya viral. Semoga bisa balik uangnya, paling gak pelakunya ketangkep lah”

    “Itu ibu2 yg jadi korban yg suka mondar mandir di lembah gurame bukan sih ?”

    “Keknya orang terdekat deh, makanya bisa tau lagi bawa uang”

    “Tugas pak polisi yg wajib menemukan pelaku secepatnya…Tampa ampun hukum berat “

    “Mohon di usut”

    “Itu si etii, ya allah kesian bangett etii ..tega banget sih anjir ibu2 itu ngambil uang etii”

    “Yaalah bibi eti, dia emg sering kehilangan tas bgtu, tapi ini keterlaluan si. kasian bibi eti,” tulis beragam komentar warganet.

    Kisah Lainnya – Nasib Tragis Pemotor Wanita di Ciputat Dipepet Jambret, Tewas Terjatuh Alami Kecelakaan Fatal

    Peristiwa penjambretan sempat viral dialami seorang pemotor wanita di Ciputat hingga berujung tragis kehilangan nyawanya.

    Dikutip dari TribunJakarta, peristiwa penjambretan itu dialami wanita berinsial WSA.

    Korban tewas terjatuh setelah dipepet oleh pelaku jambret karena mengalami kecelakaan fatal.

    Peristiwa tersebut tepatntya terjadi di depan Sekolah Waskito, Jalan Raya Pamulang, Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2025) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

    “Korban terjatuh dari motor dan kepala diduga membentur aspal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Minggu (16/2/2025).

    Ade Ary menjelaskan, korban mulanya tengah mengendarai sepeda motor untuk pulang ke rumah.

    Ketika melintas di tempat kejadian perkara (TKP), korban dipepet oleh pelaku jambret yang mencoba menarik tasnya.

    Akibatnya, korban terjatuh dari motor hingga kepalanya membentur aspal. Korban pun meninggal dunia akibat pendarahan hebat di kepala.

    “Tubuh korban sempat dipinggirkan ke tepi jalan. Saat itu korban sudah dalam kondisi tidak bergerak. Tidak berapa lama, keluarga korban datang dan menunggu ambulans,” ujar Ade Ary.

    Namun, ambulans yang ditunggu tak kunjung datang hingga warga berinisiatif memberhentikan mobil bak terbuka.

    “Selanjutnya pihak dari keluarga meminta tolong untuk diiantar ke rumah kediaman. Dalam kejadian tersebut, korban mengalami luka pada bagian kepala, kaki dan tangan lecet sehingga korban meninggal dunia,” ucap Kabid Humas.

     

  • Aksi Nekat Tiga Pemuda Kompak Curi 500 Butir Telur di Malang Dini Hari, Modus Terekam CCTV

    Aksi Nekat Tiga Pemuda Kompak Curi 500 Butir Telur di Malang Dini Hari, Modus Terekam CCTV

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Aksi tiga pemuda kompak mencuri ratusan telur ayam di Jalan Kebalen Wetan Gang 3B Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

    Diketahui, pencurian itu terekam kamera CCTV yang terpasang di setiap sudut komplek gang.

    Korban pencurian telur ayam, Pipit (68) mengatakan kejadian yang dialaminya itu terjadi pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 02.50 WIB dinihari.

    Saat itu, korban dan penghuni rumah yang lain sedang tertidur lelap. Lalu, kondisi lingkungan gang juga sepi.

    “Jadi, telurnya itu berjumlah 500 butir dan dikirim oleh supplier dari Blitar. Rencananya, telur itu akan saya jual kembali di wilayah Kota Malang,” ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Minggu (23/2/2025).

    Dirinya menjelaskan, bahwa paket kiriman telur itu biasanya diletakkan di pojokan teras rumah. Sehingga, tidak sampai terlihat oleh orang di luar.

    Sebagai informasi, rumah korban ini merupakan bangunan lawas dan tidak memiliki pagar. Sehingga, pintu depan rumahnya langsung ke bagian teras dan jalan gang.

    “Biasanya sama orang ekspedisinya, paket kiriman telur diletakkan di pojokan teras. Namun kemungkinan orang ekspedisinya ini masih baru, dan paket kiriman telur itu langsung ditaruh persis di depan pintu rumah,” jelasnya.

    Dirinya menerangkan, bahwa aksi pencurian ratusan telur itu baru diketahui pada pagi harinya. Kemudian, informasi tentang pencurian itu tersebar luas ke warga sekitar.

    “Yang tahu pertama kali istri saya, kalau paket kiriman telurnya hilang dicuri. Warga sekitar juga sudah banyak yang tahu, dan kejadian ini sudah saya laporkan ke perangkat RT maupun RW setempat,” terangnya.

    Berdasarkan rekaman kamera CCTV, Pipit mengungkapkan pelaku yang mencuri ratusan telur itu berjumlah tiga orang berboncengan naik satu motor matik.

    Mereka datang dari arah selatan lalu berhenti sebentar di pojokan gang. Setelah itu, kedua pelaku yaitu yang mengenakan jaket hoodie warna hitam dan yang mengenakan baju warna putih turun dari motor untuk memastikan kondisi aman.

    Setelah dirasa aman, pelaku berbaju putih menghampiri pelaku yang menunggu diatas motor dan berbalik arah menunggu di jalan gang. Lalu, pelaku berjaket hoodie memasuki teras rumah korban dan langsung menggasak ratusan telur yang terbungkus di dalam dua kresek besar tersebut.

    Selanjutnya, pelaku berjaket hoodie naik di atas motor dan mereka pun langsung tancap gas meninggalkan lokasi.

    “Dari rekaman CCTV, terlihat pelakunya tiga orang pemuda. Dan kalau dilihat dari wajah serta perawakannya, sepertinya masih remaja kisaran usia 18 hingga 20 tahunan,” ungkapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menturkan, bahwa para pelaku sepertinya adalah orang luar dan bukan berasal dari gang itu sendiri.

    “Kalau dari rekaman CCTV, pelakunya bukan anak sini. Sepertinya, pelaku ini  berasal dari luar dan sengaja masuk ke sejumlah gang untuk beraksi mencuri,” tandasnya.

  • Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Februari 2025

    Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah Regional 23 Februari 2025

    Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com –
    Aksi
    pencurian tas
    terjadi di serambi
    Masjid Jami Fathurrohman
    , Jalan Jenderal Ahmad Yani Utara, Blimbing,
    Kota Malang
    , Jawa Timur, pada Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
    Korban kehilangan barang-barang berharga dan mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
    Eko, penjaga parkir masjid, menjelaskan kronologi kejadian.
    Korban bersama tiga temannya datang ke masjid untuk melaksanakan shalat Ashar.
    Mereka meletakkan tas di dekat pilar serambi masjid.
    Setelah berwudhu, korban dan satu temannya masuk ke masjid untuk shalat, sementara dua temannya yang lain menjaga tas di luar sambil mengobrol.
    “Posisinya, dua temannya ini mengobrol, tidak fokus menjaga tas,” kata Eko.
    Tanpa disadari, di dekat kedua teman korban terdapat seorang pria yang mengamati situasi sekitar.
    Pelaku mengenakan jaket
    hoodie
    hitam panjang, tas kecil selempang, dan celana jeans biru panjang.
    Saat kedua teman korban lengah, pelaku dengan cepat mengambil salah satu tas secara acak yang merupakan milik korban.
    “Saya ini posisinya fokus menjaga kendaraan, sedangkan dua temannya ini dilihat dari rekaman CCTV lengah. Enggak lama kemudian, tas korban diambil pelaku, saya kira pelaku ini memang mau shalat,” tambah Eko.
    Setelah mengambil tas, pelaku menuju ke kamar mandi dan keluar dari sana sebelum meninggalkan masjid.
    Aksinya berlangsung kurang dari lima menit.
    “Di rekaman CCTV, pelaku ini pas jalan keluar dari masjid tidak menampakkan tas milik korban, mungkin dimasukkan ke tasnya dia sendiri atau ke dalam pakaiannya saat di kamar mandi itu,” jelas Eko.
    Setelah selesai shalat Ashar, korban mencari tasnya yang hilang dan teman-temannya pun kebingungan.
    Mereka kemudian melapor ke takmir masjid dan mengecek rekaman CCTV di lokasi kejadian.
    “Korbannya sudah melapor ke Polsek Blimbing. Polisi juga sudah kesini. Menurut korban, di dalam tas terdapat uang Rp 700 ribu dan satu HP yang jika dirupiahkan totalnya sekitar Rp 4,5 juta,” ungkap Eko.
    Keempat pemuda tersebut merupakan warga asal Pasuruan dan Sidoarjo.
    “Korban sama tiga temannya ini cowok semua, masih muda-muda sepertinya mau rekreasi ke Malang. Saya enggak tanya namanya. Kalau pelaku sepertinya enggak asing, memang masjid ini dekat jalan raya. Pernah terjadi kehilangan sebelumnya, tapi pelakunya kembali lagi dan ketangkap,” tambah Eko.
    Ipda Yudi Risdiyanto, Kasih Humas Polresta Malang Kota, menyatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Polsek Blimbing.
    “Saya hubungi pihak Polsek Blimbing dahulu. Namun, apabila benar korban sudah melapor, maka pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 12 Jam Kerja Nonstop, Pegawai Sakit Batu Ginjal karena Tak Boleh ke Toilet, Gaji Cuma Rp 4,4 Juta

    12 Jam Kerja Nonstop, Pegawai Sakit Batu Ginjal karena Tak Boleh ke Toilet, Gaji Cuma Rp 4,4 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Pemaksaan kerja dialami beberapa pegawai berikut ini.

    Seorang pengusaha dan bos di Malaysia memaksa pegawainya bekerja sampai tidak ada kata istirahat.

    Karyawan mengaku dipaksa kerja 12 jam tanpa cuti.

    Bahkan ada yang sampai sakit batu ginjal karena tak dibolehkan ke toilet.

    Dikutip TribunJatim.com dari mStar via TribunTrends.com, Minggu (23/2/2025), mendapatkan pekerjaan yang baik dan memiliki atasan serta rekan kerja yang perhatian adalah impian setiap karyawan.

    Tapi sebagai karyawan, jangan pernah biarkan dirimu ditindas oleh atasanmu.

    Seorang individu yang menolak mengungkapkan identitasnya menceritakan pengalamannya bekerja di sebuah perusahaan.

    Namun perusahaan tersebut diduga memiliki manajemen yang sangat buruk.

    “Saya tidak terlibat dalam situasi yang dialami oleh rekan kerja lainnya.

    Tetapi saya merasa seperti bersekongkol dengan atasan karena saya bagian dari manajemen.”

    “Salah satu hal yang dialami pekerja adalah bos memaksa staf bekerja 12 jam tanpa libur sehari pun. 

    Bayangkan saja 12 jam seminggu sampai Lebaran.

    “Jadwal kerja ini sudah dimulai sejak September lalu,” ujarnya yang merupakan penanggung jawab pengurusan sertifikat halal perusahaan tersebut.

    Dia mengatakan karena pengusaha ingin operasional berjalan cepat.

    Ilustrasi gangguan mental yang bisa terjadi pada pegawai kantoran (iStockPhoto)

    Seluruh staf harus tetap fokus.

    Termasuk saat mengerjakan pekerjaan orang lain.

    “Maksud saya, departemen operasi melakukan pengemasan, pembersihan, dan seterusnya.

    “Ada staf yang hanya diberi RM1.200 (Rp 4,4 juta).

    Selain itu banyak staf yang terkena batu ginjal.

    Mereka bisa sakit karena harus membatasi air minum dan tidak bisa sering ke toilet,” ungkapnya.

    Orang tersebut mengatakan dia sedang dalam proses berhenti dari pekerjaannya.

    Ia mengirimkan pemberitahuan dua bulan sebelum mengakhiri masa kerjanya.

    “Apa yang bisa saya lakukan? 

    Sungguh menyedihkan melihatnya,” katanya.

    Sementara itu, netizen menyarankan agar yang bersangkutan melaporkan perbuatannya ke Dinas Ketenagakerjaan (JTK).

    Ini karena perbuatan tersebut melanggar hukum.

    “Laporkan ke Kementerian Dalam Negeri terkait masalah perdagangan manusia. 

    Kepada JTK terkait pelanggaran UU Ketenagakerjaan.”

    “Ini adalah pelanggaran pidana, kerja paksa.

    “Kerja paksa. Bisa lapor polisi. 

    Ini majikan yang jorok,” kata salah satu komentar netizen.

    Pegawai kantor tidak diperbolehkan ke toilet saat bekerja hingga kena batu ginjal (Tribun Trends)

    Sementara itu, pengguna daring juga menanyakan mengapa para pekerja tidak melakukan protes.

    Individu tersebut mengatakan bahwa dia sendiri juga menanyakan hal yang sama.

    Ia juga terkejut dengan sikap mereka yang masih bertahan.

    “Dia tahu semua karyawannya butuh uang. 

    Aneh juga kenapa stafnya ikut-ikutan saja. 

    Tidak ada yang berani melapor,” katanya.

    Bos lainnya malah apes.

    Kasus 15 karyawan toko elektronik sekongkol mencuri barang terjadi di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

    Ulah 15 karyawan toko elektronik ini pun membuat bos kewalahan.

    Pencurian ini terendus usai ada pesanan 14 unit TV di toko tersebut.

    Kepala Polresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut diketahui pada 10 Januari 2025 sekitar pukul 12.00 WIB.

    “Pelaku yang berhasil ditangkap ada sebanyak 15 orang, yakni SW (47), RS (40), DS (26), AM (41), RBP (29), NC (52), WS (31), AB (31), DDS (22), RCP (21), AMG (37), SH (27), RS (30), HK (31), dan SS (35),” jelasnya dalam jumpa pers yang digelar pada Kamis (30/01/2025).

    Edy Setyanto menjelaskan bahwa penangkapan para pelaku dilakukan pada 11 Januari 2025 dan mereka kini dalam tahanan.

    Toko elektronik tersebut awalnya menerima order pembelian sebanyak 14 unit TV.

    Namun, saat dilakukan pengecekan, ditemukan bahwa stok yang tersedia di database sistem adalah 20 unit TV.

    “Saat akan dikirim, ternyata barang sebanyak 14 unit sudah tidak ada,” ungkapnya, melansir dari Kompas.com.

    Setelah melakukan pengecekan mendadak, pihak toko menemukan bahwa barang-barang yang tercatat dalam sistem tidak ada di gudang.

    “Pengecekan CCTV menunjukkan bahwa barang-barang tersebut diambil oleh para pelaku yang sudah kita amankan,” tuturnya.

    Menurut Edy Setyanto, para pelaku bekerja di bagian gudang dan pengiriman, dengan mayoritas beroperasi di bagian gudang.

    “Mereka mengambil barang tidak dengan mengakali sistem, tetapi pada saat ada pesanan order, barang diambil bersama-sama dengan barang yang dipesan. Nanti, saat ada order, mereka menyisipkan barang lagi,” jelasnya.

    Edy Setyanto menambahkan bahwa aksi pencurian ini telah berlangsung sejak Februari 2024, dan uang hasil pencurian digunakan untuk keperluan pribadi.

    Kerugian yang dialami oleh toko elektronik tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 500 juta.

    Dari peristiwa ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 29 roll kabel, 7 TV LED dan smart TV, mesin cuci, serta speaker aktif.

    Akibat perbuatan mereka, para pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Ribut di Toko Miras Jakut Berujung WN Turki Terluka, 4 Pemuda Ditangkap

    Ribut di Toko Miras Jakut Berujung WN Turki Terluka, 4 Pemuda Ditangkap

    Jakarta

    Empat pemuda terlibat keributan yang berujung pria asal Turki, K (31), terluka di sebuah toko miras di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Keempat pelaku tersebut saat ini telah diamankan pihak kepolisian.

    “Keempat pelaku kami amankan pada Sabtu (22/2) pukul 02.00 WIB,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (22/2/2025).

    Keempat pelaku tersebut yakni FR (25), IA (23), RM (30), dan NA (28). Mereka ditangkap di kosan Jalan Janur Indah XII, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakut.

    Para pelaku tertangkap setelah polisi melakukan pengecekan CCTV di lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan CCTV itu, polisi mendapatkan petunjuk terkait keberadaan para pelaku.

    “Hasil interogasi terhadap keempat pelaku tersebut mengakui telah melakukan pengeroyokan terhadap korban K,” ujarnya.

    “Berdasarkan keterangan para pelaku, mereka sempat minum-minum di sana, kemudian terjadi cekcok dan korban melempar botol kaleng bir ke arah pelaku NA lalu terjadi perkelahian yang mengakibatkan korban luka-luka,” paparnya.

    Saat ini para pelaku masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolsek Kelapa Gading. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain
    1 buah gelas bening, 1 buah bucket es/tempat es batu, dan 1 buah kotak tisu.

    Kronologi Keributan

    Keributan berawal saat korban datang ke toko miras tersebut untuk minum-minum dan duduk di lantai 2. Di saat bersamaan, ada 5 orang, terdiri atas 4 pria dan 1 perempuan yang duduk di sebelah table korban.

    “Korban sempat ngobrol sama salah satu dari rombongan itu. Tak lama kemudian, dikarenakan AirPods milik korban tidak ada, korban pun menuduh kelima orang tersebut,” kata Seto saat dihubungi detikcom, Sabtu (22/2).

    K dan keempat pemuda itu kemudian terlibat cekcok mulut. Saat cekcok itu, korban melemparkan botol kaleng bir ke arah 4 pelaku.

    Setelah itu, korban keluar. Saat keluar itu, korban sempat dilempar barang oleh salah satu pemuda tersebut.

    “Lalu keempat orang pelaku mengejar korban sampai ke luar. Sesampainya di luar, salah satu pelaku sempat melemparkan sejenis gelas ke arah korban,” jelasnya.

    Korban K kemudian lari ke arah minimarket dekat Bundaran Laviasa. Korban kemudian meminta tolong kepada warga di sana.

    (mei/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Residivis Asal Bojonegoro Curi Uang Rp30 Juta untuk Foya-foya di Surabaya

    Residivis Asal Bojonegoro Curi Uang Rp30 Juta untuk Foya-foya di Surabaya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang residivis asal Kabupaten Bojonegoro, Jumain (22) kembali diringkus polisi usai bebas dari hukuman penjara. Kali ini, Jumain mencuri uang tetangganya di Desa Cendono, Kecamatan Padangan, Bojonegoro senilai Rp30 juta.

    Sesuai pengakuan pelaku dihadapan penyidik kepolisian, uang tersebut kini sudah habis dipakai untuk foya-foya dan bermain judi di lokalisasi yang ada di Surabaya.

    Kapolsek Padangan, Polres Bojonegoro, Kompol Hufron Nurrochim mengatakan, usai ditangkap dan dimintai keterangan oleh penyidik, pelaku mengakui semua perbuatannya. Sedangkan uang hasil curiannya telah ludes dibuat bermain judi di sebuah lokalisasi.

    “Ia ngaku uangnya habis dipakai main judi di salah satu lokalisasi di Surabaya. Dan tersangka ini baru keluar dari Lapas di Jateng dengan kasus yang sama, yakni curat,” ujar Perwira Menengah ini, Sabtu (22/2/2025).

    Pencurian ini diketahui setelah korban bernama Sumiran, melihat kunci pintu rumah belakangnya rusak. Namun, ia tak curiga jika kunci tersebut memang dirusak oleh pencuri. Bahkan, ia mengira jika yang merusak kunci merupakan istrinya karena tak sengaja.

    Usai mengetahui kunci tersebut tak dirusak istrinya, Sumiran bergegas mengecek uang miliknya yang disimpan di laci meja kamar. Dari jumlah uang yang disimpan senilai Rp110 juta kini tinggal Rp80 juta. Sedangkan Rp30 juta telah raib.

    Atas kejadian ini, Sumiran langsung melaporkan kejadian yang ia alami ke Polsek Padangan. Usai menerima laporan, selanjutnya Unit Reskrim Polsek Padangan melakukan penyelidikan dengan mengecek video CCTV yang ada didalam rumah pelapor.

    Dengan berbekal rekaman CCTV, petugas kepolisian berhasil meringkus pelaku keesokan harinya (19/2/2025) sekitar pukul 21.00 WIB malam. Kemudian pelaku langsung dibawa ke Polsek Padangan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. “2 hari kami lakukan pencarian, akhirnya pelaku berhasil kami amankan dirumahnya sendiri,” ungkap Kompol Hufron. [lus/kun]

  • Residivis Asal Bojonegoro Curi Uang Rp30 Juta untuk Foya-foya di Surabaya

    Bebas dari Hukuman, Warga Bojonegoro Kembali Ditangkap Polisi Usai Curi Uang Rp30 Juta

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Setelah bebas dari hukuman penjara, Jumain (22), warga Desa Cendono, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, kembali berulah. Residivis pencurian ini nekat mencuri uang tetangganya sendiri senilai Rp30 juta.

    Aksi curinya berhasil terungkap berkat rekaman CCTV, dan pelaku pun berhasil diringkus polisi dalam waktu dua hari pasca kejadian.

    Kejadian ini bermula ketika korban, Sumiran (45), menemukan kunci pintu belakang rumahnya rusak pada Selasa (18/2/2025). Awalnya, Sumiran mengira kerusakan kunci tersebut dilakukan istrinya secara tidak sengaja.

    Namun, setelah mengecek uang simpanannya di laci meja kamar, ia baru menyadari bahwa Rp30 juta dari total uangnya sebesar Rp110 juta telah raib. “Ternyata ada yang masuk dan mengambil uang saya,” ujar Sumiran kepada istrinya, seperti dikutip dari laporannya ke Polsek Padangan.

    Kapolsek Padangan, Kompol Hufron Nurrochim, menjelaskan bahwa tim Reskrim langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa rekaman CCTV di rumah korban. Dari rekaman tersebut, terlihat jelas sosok Jumain yang memasuki rumah dan mengambil uang milik Sumiran.

    Berdasarkan petunjuk dari rekaman CCTV, polisi berhasil menangkap Jumain di rumahnya sendiri pada Rabu (19/2/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Pelaku langsung dibawa ke Polsek Padangan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Lanjut Kompol Hufron, pelaku yang baru saja bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Jawa Tengah ini ternyata memiliki catatan kriminal yang sama, yaitu pencurian dengan pemberatan (curat). “Pelaku ini residivis. Baru keluar dari Lapas dengan kasus serupa. Sayangnya, ia kembali melakukan tindak pidana yang sama,” tegas Kompol Hufron,

    Kompol Hufron, yang pernah menjabat sebagai Kasat Intelkam Polres Bojonegoro itu menyebut, Polsek Padangan telah memproses kasus ini secara hukum. Jumain akan menghadapi tuntutan pidana sesuai dengan perbuatannya. [lus/kun]

  • Emak-emak Kepergok Mencuri Uang di Toko Kediri, Terekam CCTV

    Emak-emak Kepergok Mencuri Uang di Toko Kediri, Terekam CCTV

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang emak-emak atau ibu rumah tangga tertangkap basah mencuri uang di sebuah toko di Dusun Kalasan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Pelaku diketahui bernama Umi Janah (56) alias Gudel, warga Dusun Kedungwaru, Desa Nglegok, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

    Kapolsek Plosoklaten, AKP Dwi Widodo, mengungkapkan bahwa kejadian bermula ketika pemilik toko, Affandy Satryatama (42), menerima laporan dari karyawannya.

    “Pemilik toko dihubungi karyawannya yang memberitahu ada seorang emak-emak kepergok mencuri uang di laci meja kasir toko,” ujar AKP Dwi Widodo, pada Sabtu (22/2/2025).

    Setelah menerima laporan, Affandy segera datang ke lokasi dan langsung menginterogasi pelaku. Namun, awalnya Umi Janah bersikeras tidak melakukan pencurian.

    “Setelah korban menunjukkan rekaman CCTV, perempuan tersebut baru mengakui telah mengambil uang di laci meja kasir pada saat karyawan kasir membelakangi laci meja dan setelah uang diambil, uang tersebut disembunyikan di sebelah meja,” tambah AKP Dwi Widodo.

    Karena kesal, pemilik toko kemudian melaporkan kejadian ini kepada perangkat desa untuk diteruskan ke pihak kepolisian. Polisi pun segera mengamankan pelaku untuk diproses lebih lanjut.

    Akibat aksi pencurian ini, pemilik toko mengalami kerugian sebesar Rp4 juta. Dalam pemeriksaan, Umi Janah mengaku nekat mencuri uang tersebut karena terdesak kebutuhan untuk membayar hutang.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 362 KUHP juncto Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. [nm/beq]

  • Lapas Blitar Dilempar Narkoba Orang Tak Dikenal, Segini Jumlahnya

    Lapas Blitar Dilempar Narkoba Orang Tak Dikenal, Segini Jumlahnya

    Blitar (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIB Blitar mendapatkan kiriman paket misterius berupa gulungan bola yang dilempar oleh orang tidak dikenal. Bungkusan berbentuk bola itu diduga dilempar oleh bagian luar pagar Lapas IIB Blitar.

    Setelah diperiksa ternyata bungkusan berbentuk bola itu merupakan paket narkoba yang hendak diselundupkan ke dalam Lapas IIB Blitar dengan cara dilempar. Dari hasil pemeriksaan petugas, diketahui bungkusan itu berisi 800 butir Pil Dobel L.

    “Jadi paket ini ditemukan petugas saat melakukan patroli pada pagi hari, sekitar pukul 05.00 WIB. Saat patroli pukul 02.00 dan 04.00 benda tersebut belum ada. Petugas kemudian melakukan pengecekan CCTV dan diketahui adanya seseorang yang memakai jaket bertudung hitam melempar barang ke dalam lapas, di dekat pos jaga 2,” kata Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Kelas IIB Blitar, Agus, Jumat (21/02/2025).

    Paket berisi narkoba itu ditemukan oleh petugas di area Blok C2 Lapas Kelas IIB Blitar. Diduga paket narkoba itu dilempar oleh seseorang yang mengenakan jaket hitam dari luar pagar Lapas Kelas IIB Blitar sisi timur.

    Aksi pelemparan paket narkoba itu pun sempat terekam CCTV. Kini pihak Lapas Kelas IIB Blitar tengah berkoordinasi dengan Satreskoba Polres Blitar Kota untuk mengejar pelaku pelemparan narkoba tersebut.

    “Kita belum mengetahui paket tersebut dikirim untuk siapa. Ini masih dalam penyelidikan kami. Untuk penerima paket sebelumnya, masih ada di dalam ruang isolasi. Jadi kemungkinan untuk penghuni lain,” tegasnya.

    Lapas Kelas IIB Blitar sendiri masih menyelidiki siapa narapidana yang memesan narkoba tersebut. Pemeriksaan terhadap seluruh narapidana pun tengah dilakukan oleh petugas Lapas Kelas IIB Blitar.

    “Sudah beberapa kali ini kita mendapatkan kiriman paket berupa obat terlarang. Sebelumnya dua kali disamarkan dalam makanan kering tempe, kalau yang sekarang berupa paket dibungkus plastik seukuran bola tenis yang kemungkinan dilempar dari trotoar, pinggir jalan raya di sisi selatan lapas,” bebernya.

    Kini 800 butir Pil Dobel L tersebut sudah diserahkan ke Satreskoba Polres Blitar Kota. Rekaman CCTV pun sudah diserahkan oleh ke polisi untuk kepentingan penyelidikan.

    “Barangnya saat ini sudah diamankan di Satnarkoba Polres Blitar Kota. Kita sudah laporkan ke sana,” tutupnya. (owi/ian)