Produk: CCTV

  • Parkir di RSUD dr Koesma Biar Aman, Warga Tuban Malah Kehilangan Motor Supra X, CCTV Trouble

    Parkir di RSUD dr Koesma Biar Aman, Warga Tuban Malah Kehilangan Motor Supra X, CCTV Trouble

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Sepeda motor milik warga Tuban hilang di parkiran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Koesma Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (27/2/2025).

    Motor yang hilang tersebut diketahui adalah Honda Supra X dengan nomor polisi S 4332 FM, milik Fastabiqul Qhoirot (30), warga Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

    Kepada Wartawan Fastabiqul Qhoirot menjelaskan jika saat itu ia hendak berlibur di Solo pada tanggal 24 Februari 2025 sekitar pukul 22.05 WIB, karena titik kumpul di dekat RSUD, maka motor tersebut ia parkirkan di RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban.

    “Saat itu kumpulnya di dekat RSUD, maka agar aman saya parkirkan di sana,” ujarnya.

    Kemudian pada tanggal 27 Februari 2025 sekitar 00.30 WIB, pria yang akrab disapa Biqul ini kembali ke bumi wali namun saat hendak mengambil motor di RSUD ia tak lagi mendapati motornya di tempat semula.

    Dan saat ia meminta agar di cek rekaman CCTV, petugas menjelaskan jika CCTV sedang bermasalah.

    “Saat saya minta dicekkan CCTV, kata petugas parkir CCTV sedang trouble,” imbuhnya.

    Mendapati hal tersebut ia kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan jika pihaknya baru mendapatkan laporan tersebut, dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kita baru dapat laporan akan kita tindak lanjuti,” katanya.

    Terpisah, Direktur RSUD dr Koesma Tuban, Masyhudi mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi terkait dugaan hilangnya sepeda motor tersebut.

    “Ini masih investigasi dari teman teman RS dan pengelola parkir serta keamanan, soalnya kejadian ini baru pertama kali terjadi,” ucapnya

  • Dituduh Lakukan KDRT terhadap Paula Verhoeven, Pengacara Baim Wong: Bohong Itu!

    Dituduh Lakukan KDRT terhadap Paula Verhoeven, Pengacara Baim Wong: Bohong Itu!

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Baim Wong dituduh oleh pihak Paula Verhoeven melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tuduhan itu dibantah Baim Wong.

    “Kalau soal pembicaraan serius itu benar, tetapi kalau dibilang sampai terpental itu bohong,” tegas pengacara Baim Wong, Usman A Lawara dikutip dari channel YouTube, Kamis (27/2/2025).

    Usman A Lawara mengatakan pada saat persidangan, pada rekaman CCTV yang diperlihatkan tidak ada tanda-tanda Baim Wong melakukan KDRT.

    “Kalau penglihatan kami tidak ada kontak fisik. Percakapan serius memang ada, kalau kontak fisik menurut kami enggak ada,” katanya.

    “Apabila pihak Paula mengatakan demikian, buat kami terlalu berlebihan,” ucapnya.

    Pihak Baim Wong malah mempertanyakan soal tuduhan kepada suami Paula Verhoeven yang disebut melakukan KDRT yang dinilai tidak mendasar.

    “Terpental itu dari mana? Dari fakta persidangan tadi tidak ada yang terpental, tetapi kalau ada kesimpulan seperti demikian terserah mereka karena mereka yang mengajukan saksi ahli,” lanjutnya.

    “Apalagi terpental, kontak fisik tidak ada. Perdebatan di dalam persidangan memang benar, terjadi cukup panjang. Jadi, tolong janganlah membuat statemen terlalu berlebihan,” tuturnya.

    Usman A Lawara menyebut, apabila pada persidangan terjadi perdebatan merupakan bagian yang wajar karena Baim Wong dan Paula Verhoeven sama-sama mencari pembenaran.

    “Sama-sama saling mencari kebenaran, tetapi perdebatan itu jangan diartikan sebagai upaya melakukan perlawanan tidak jelas,” bebernya.

    “Harus diartikan mencari keadilan bersama. Inilah yang diuji bersama di persidangan. Mereka hanya sebatas adu argumen saja, tetapi kalau kontak fisik tidak ada,” tutup pengacara Baim Wong, Usman A Lawara yang membantah tuduhan dari Paula Verhoeven yang menyebut kliennya melakukan KDRT.

  • Paula Verhoeven Dihajar Baim Wong hingga Terpental Terekam CCTV

    Paula Verhoeven Dihajar Baim Wong hingga Terpental Terekam CCTV

    Jakarta, Beritasatu.com – Fakta mengejutkan terungkap dalam persidangan gugatan perceraian antara Baim Wong dan Paula Verhoeven di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan. Seorang saksi ahli yang juga praktisi telematika, Abimanyu, menyebut adanya dugaan kekerasan fisik yang dilakukan Baim Wong terhadap Paula Verhoeven, berdasarkan rekaman CCTV di sebuah ruangan.

    “Saya diminta memberikan penjelasan mengenai rekaman CCTV yang ada di suatu ruangan. Bukti CCTV tersebut menunjukkan adanya pertikaian antara kedua belah pihak,” ujar Abimanyu Wachjoewidajat, praktisi telematika, dalam wawancara di channel YouTube pada Kamis (27/2/2025).

    Abimanyu menjelaskan, bahwa di dalam rekaman CCTV, terlihat jelas kejadian awal yang mengarah pada dugaan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi dalam pernikahan Baim Wong dan Paula Verhoeven.

    “Pada CCTV, terlihat ada perdebatan yang memicu kemarahan salah satu pihak. Pria ini (Baim Wong) berbicara dengan nada tinggi kepada wanita (Paula Verhoeven),” jelas Abimanyu.

    Lebih lanjut, Abimanyu mengatakan bahwa setelah pertengkaran tersebut, suasana semakin tidak kondusif. 
    “Terdengar bentakan keras yang membuat situasi semakin tegang,” tuturnya.

    Abimanyu melanjutkan, setelah perdebatan tersebut, Paula Verhoeven tampak diam, tenang, dan pasrah mendengar amarah dari Baim Wong.

    “Wanita ini hanya diam, sementara pria ini semakin intens berinteraksi, yang akhirnya memicu kontak fisik berupa kekerasan,” ujarnya.

    Menurut Abimanyu, rekaman CCTV menunjukkan adanya benturan fisik yang membuat Paula Verhoeven terpental. “Saya melihat dari CCTV ada benturan yang terjadi akibat tindakan kekerasan dari pria (Baim Wong) terhadap wanita (Paula Verhoeven),” katanya.

    Abimanyu mengungkapkan, terdapat gerakan yang menunjukkan kekerasan terhadap kepala Paula Verhoeven.

    “Terlihat jelas dalam CCTV bahwa tangan Baim Wong menggerakkan kepala Paula Verhoeven ke depan, yang menandakan adanya kekerasan,” tambahnya.

    Terakhir, Abimanyu meminta wartawan untuk mengonfirmasi apakah tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada praktisi hukum. 

    “Apakah ini termasuk KDRT atau bukan, silakan pakar hukum yang berbicara,” tutup Abimanyu mengenai rekaman CCTV terkait 
    Baim Wong dan Paula Verhoeven yang menjadi bukti dalam kasus ini.

  • Modus 6 Wartawan Gadungan Peras Tamu Hotel di Jakarta hingga Rp30 Juta – Halaman all

    Modus 6 Wartawan Gadungan Peras Tamu Hotel di Jakarta hingga Rp30 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Modus enam wartawan gadungan yang melakukan pemerasan terhadap tamu hotel di Jakarta hingga Rp30 juta diungkap Polda Metro Jaya.

    Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Marasabessy, berujar para tersangka lebih dahulu mengamati hotel-hotel di Jakarta untuk memantau korban.

    “Tersangka memantau siapa saja yang masuk dan keluar dari hotel,” kata Ressa Marasabessy, Kamis (27/2/2025), dikutip dari Warta Kota.

    Selepas menemukan target, tersangka membuntuti korban sampai ke rumahnya dan melakukan pemerasan di lokasi itu.

    “Jika melihat ada potensi korban yang bisa diperas, para pelaku akan memantau korban, kemudian mengikuti sampai rumah, lalu melakukan pemerasan,” ucap Ressa.

    Menurutnya, para tersangka mengincar pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh potensial lainnya sebagai sasaran pemerasan.

    Adapun enam wartawan gadungan yang melakukan pemerasan terhadap korban SA (42) telah terungkap.

    Keenam pelaku berinisial MS (40), FFH (63), DP (57), HPSS (52), MN (52), dan JP (40) itu, ditangkap di Bekasi, Jawa Barat.

    Mereka memeras SA yang baru saja bertemu seorang wanita di sebuah hotel di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membeberkan peran enam wartawan gadungan tersebut.

    MS berperan mengintai korban perempuan, menyediakan mobil, serta menjadi sopir.

    Kemudian, FH menyiapkan mobil dan membuntuti korban pada saat di perjalanan sampai rumah.

    DP bertugas menyiapkan mobil dan bernegosiasi. HPSS berperan menyiapkan mobil, melakukan negosiasi dengan korban, dan membuntuti korban pada saat di perjalanan sampai di tempat kejadian.

    MN berperan menyiapkan mobil dan menyiapkan rekening untuk menampung uang hasil kejahatan.

    “JP menyediakan mobil dan mengintai korban laki-laki,” ucap Ade Ary.

    Barang Bukti

    Polisi menyita beberapa barang bukti dalam kasus ini.

    Mulai dari bukti transfer Bank Mandiri, tiga kendaraan roda empat, tiga kartu tanda pengenal pers, enam KTP, rekaman CCTV, dan tujuh ponsel milik pelaku. 

    Para pelaku ditangkap Tim Opsnal Unit III Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di 6 lokasi berbeda, pada 7 Februari 2025. 

    Peristiwa ini diketahui setelah ada Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/13/II/2025/SPKT/Sek Panc/Restro Jaksel/PMJ tanggal 3 Februari 2025 terkait tindak pidana pemerasan.

    Pemerasan tersebut, terjadi di rumah orang tua korban di Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025), sepulang dari hotel.

    Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, awalnya korban SA keluar dari salah satu hotel di Cempaka Putih bersama seorang wanita.

    Para pelaku lantas mengikuti korban sampai ke depan rumah korban dan mengancam akan memviralkan dengan alasan pelanggaran undang-undang.

    Ketika korban keluar dari parkiran hotel, ada dua mobil lain yang menyalip mobilnya.

    Saat menurunkan wanita di sebuah restoran cepat saji yang letaknya tidak jauh dari hotel, korban kembali melihat mobil yang menyalipnya ikut berhenti.

    Namun, kala itu korban tetap tidak curiga dan kembali melanjutkan perjalanannya. 

    Pada saat korban sedang memarkirkan mobil, tiba-tiba datang seorang wanita mengenakan kemeja putih, jaket warna hitam, dan menggunakan masker.

    Setelah itu datang tujuh orang pria dan mengancam akan memviralkan kejadian di hotel apabila korban tidak menyerahkan sejumlah uang.

    Para wartawan gadungan itu lalu meminta korban ke sebuah warung untuk memulai aksi pemerasannya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Polisi Ungkap Kasus Pemerasan Tamu Hotel di Jakarta yang Dilakukan 6 Wartawan Gadungan, Ini Modusnya.

    (Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

  • Sosok Kuli Bangunan Pelaku Pembunuhan Bos Toko di Pulogadung, Cor Jasad dan Kuras Rekening Korban – Halaman all

    Sosok Kuli Bangunan Pelaku Pembunuhan Bos Toko di Pulogadung, Cor Jasad dan Kuras Rekening Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Metro Jakarta Timur menangkap tersangka pembunuhan terhadap bos toko berinisial JS (69) yang jasadnya ditutup cor.

    Tersangka berinisial ZA (35) merupakan kuli bangunan yang bekerja merenovasi toko korban di Pulogadung, Rawamangun, Jakarta Timur.

    ZA ditangkap di rumahnya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Rabu (26/2/2025) sore.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan pembunuhan dilakukan di dalam toko pada Minggu (16/2/2025).

    Jasad korban dibiarkan dua hari di toko dan dicor pada Selasa (18/2/2025).

    Selain melakukan pembunuhan, ZA mengambil kartu ATM korban dan memindahkan uang Rp40 juta ke rekeningnya.

    “Kebetulan HP korban masih dipegang oleh terduga pelaku, di situ terjadilah pengungkapan kasus ini. Dan juga ada transferan, jadi ATM-nya diambil dan ditransfer, diambil uangnya dari ATM,” tukasnya.

    Selama proses renovasi toko, ZA merupakan orang kepercayaan korban sehingga mengetahui pin ATM.

    “Akhirnya, dia ambil barang itu, dia cabut bawa uang Rp 10 juta, Rp 40 juta transfer,” lanjutnya.

    Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pembunuhan terjadi saat korban mendatangi toko untuk mengecek proyek renovasi.

    “Korban datang ke proyek, karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah,” ungkapnya, Rabu.

    Korban kemudian mengajak ZA untuk membuat laporan ke kantor polisi terkait kasus pencurian alat proyek.

    ZA yang bertugas menjaga lokasi proyek menolak ajakan tersebut dan meminta korban membayarkan upahnya sebesar Rp 900 ribu.

    Berdasarkan pengakuan ZA, korban terlebih dahulu memukul sehingga tersangka membalasnya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” bebernya.

    ZA melakukan pembunuhan menggunakan batu saat melihat korban terjatuh.

    Sementara itu, Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, menyatakan jasad korban ditimbun cor setinggi satu meter.

    Ia mendatangi lokasi penemuan jasad untuk membantu proses evakuasi.

    “Kita dapat permintaan bantuan dari kepolisian. Meminta bantuan untuk evakuasi jenazah di dalam coran beton. Tinggi coran kurang lebih satu meter,” tuturnya.

    Sebanyak 20 personel dikerahkan untuk membongkar cor di dalam toko.

    “Kita mulai evakuasi pukul 17.25 WIB, selesai pukul 20.45 WIB. Setelah dievakuasi jenazah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati,” sambungnya.

    Sebelumnya, kuasa hukum korban, Enjel, menyatakan keluarga membuat laporan kehilangan pada Minggu (23/2/2025).

    “Ini hilang suaminya dari 16 Februari 2025. Pukul 07.00 WIB pagi dia masuk (toko) terus enggak keluar-keluar lagi berdasarkan CCTV (dari proyek) LRT kan jelas keliatan,” terangnya.

    Keluarga menduga JS dibunuh pekerja proyek renovasi toko.

    “Tujuan ke sini (toko) karena beliau lagi renovasi. Nah, beliau pamit kepada istrinya izin mau ke tempat biasa melihat tukang-tukangnya,” lanjutnya.

    Kasus ini terungkap setelah jasad korban ditemukan dicor dan ditutupi karpet di atasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jenazah Bos Ruko di Pulogadung Dicor Sedalam 1 Meter

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra) (Kompas.com/Febryan)

  • Detik-detik Bos Toko di Pulogadung Tewas Dibunuh Kuli Bangunan, Jasad Dicor dan Ditutupi Karpet – Halaman all

    Detik-detik Bos Toko di Pulogadung Tewas Dibunuh Kuli Bangunan, Jasad Dicor dan Ditutupi Karpet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur digegerkan dengan penemuan jasad pria berinisial JS (69) pada Rabu (26/2/2025).

    JS ditemukan dalam kondisi dicor di toko miliknya setelah dilaporkan hilang sejak Minggu (16/2/2025). 

    Jenazah telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan tersangka pembunuhan merupakan kuli bangunan berinisial ZA (35) yang ditangkap di rumahnya pada Rabu (26/2/2025) sore.

    Kasus pembunuhan terjadi pada Minggu (16/2/2025) saat korban mendatangi toko untuk mengecek proyek renovasi.

    “Korban datang ke proyek, karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah,” ungkapnya, Rabu.

    Korban kemudian mengajak ZA untuk membuat laporan ke kantor polisi terkait kasus pencurian alat proyek.

    ZA yang bertugas menjaga lokasi proyek menolak ajakan tersebut dan meminta korban membayarkan upahnya sebesar Rp 900 ribu.

    Berdasarkan pengakuan ZA, korban terlebih dahulu memukul sehingga tersangka membalasnya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” bebernya.

    ZA melakukan pembunuhan menggunakan batu saat melihat korban terjatuh.

    “Selanjutnya, terjadilah apa yang dinamakan pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” lanjutnya.

    Selama dua hari korban dibiarkan di dalam toko dan tersangka mengecor jasadnya pada Selasa (18/2/2025).

    “Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata,” tandasnya.

    Sementara itu, Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, menyatakan jasad korban ditimbun cor setinggi satu meter.

    Ia mendatangi lokasi penemuan jasad untuk membantu proses evakuasi.

    “Kita dapat permintaan bantuan dari kepolisian. Meminta bantuan untuk evakuasi jenazah di dalam coran beton. Tinggi coran kurang lebih satu meter,” tuturnya.

    Sebanyak 20 personel dikerahkan untuk membongkar cor di dalam toko.

    “Kita mulai evakuasi pukul 17.25 WIB, selesai pukul 20.45 WIB. Setelah dievakuasi jenazah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati,” sambungnya.

    Sebelumnya, kuasa hukum korban, Enjel, menyatakan keluarga membuat laporan kehilangan pada Minggu (23/2/2025).

    “Ini hilang suaminya dari 16 Februari 2025. Pukul 07.00 WIB pagi dia masuk (toko) terus enggak keluar-keluar lagi berdasarkan CCTV (dari proyek) LRT kan jelas keliatan,” terangnya.

    Keluarga menduga JS dibunuh pekerja proyek renovasi toko.

    “Tujuan ke sini (toko) karena beliau lagi renovasi. Nah, beliau pamit kepada istrinya izin mau ke tempat biasa melihat tukang-tukangnya,” lanjutnya.

    Kasus ini terungkap setelah jasad korban ditemukan dicor dan ditutupi karpet di atasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jenazah Bos Ruko di Pulogadung Dicor Sedalam 1 Meter

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra) (Kompas.com/Febryan)

  • Misteri Keberadaan Mahasiswi Trunojoyo Madura, Sempat Dijodohkan dengan Sepupu sebelum Hilang – Halaman all

    Misteri Keberadaan Mahasiswi Trunojoyo Madura, Sempat Dijodohkan dengan Sepupu sebelum Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Madura – Zahrotus Sakdiyah, seorang mahasiswi semester akhir Fakultas Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dilaporkan hilang sejak 6 Februari 2025.

    Zahro, 20 tahun, warga Dusun Mortonggak, Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, hanya meninggalkan sepeda motor Honda Beat warna merah di Terminal Kota Bangkalan.

    Motor dengan nomor polisi L 2113 SU tersebut dievakuasi ke Polres Bangkalan pada 21 Februari 2025 setelah terparkir selama dua minggu.

    Zahro dilaporkan hilang oleh ayahnya, Rofik, pada 14 Februari 2025, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bangkalan.

    Dalam laporan, disebutkan bahwa Zahro bersama temannya, Lailatul Qomariyah, meninggalkan rumah di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, pada pukul 08.00 WIB.

    Informasi terakhir menyebutkan Zahro berada di sebuah rumah kos di Jember.

    Keluarga Zahro melakukan pencarian secara intensif, termasuk ritual memanggil korban melalui sarana gentong air, sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat.

    Zahro diketahui telah dijodohkan dengan sepupu ibunya beberapa bulan lalu.

    Meskipun perjodohan tersebut tidak bermasalah, Rivai menyebutkan bahwa kepergian Zahro diduga kuat terkait dengan sosok pria lain yang dikenal Zahro, yang sedang kuliah di Yogyakarta.

    “Tunangannya itu adalah sepupu dari ibu, adik Zahro tidak ada masalah dan mau dijodohkan. Komunikasi dengan tunangan juga baik, bahkan rencana pernikahan akan digelar setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini.”

    “Saya tidak tahu, entah dibawa siapa atau pergi sendiri,” tutur Rivai.

    Kata Pihak Kepolisian

    Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, menjelaskan bahwa Zahro dan Lailatul menuju rumah kos Lailatul di kawasan UTM.

    “Korban ditawari untuk menginap, namun dia memilih menginap di rumah kos temannya, Susanti,” ungkap Hafid.

    Zahro berencana menghadiri resepsi pertunangan teman lain, tetapi tidak hadir.

    Hingga kini, pihak kepolisian belum bisa memastikan dengan siapa Zahro pergi ke terminal.

    “CCTV di terminal belum kami cek, karena biasanya terhapus secara otomatis setelah satu atau dua minggu,” tambah Hafid.

    Dari hasil pemeriksaan di bawah jok motor, ditemukan kaus jumper lengan panjang warna abu-abu, baju setelan warna merah, dan sepasang sarung tangan.

    Motor tersebut dalam kondisi tidak terkunci, dan kunci motor tidak ditemukan.

    Hingga kini, pencarian Zahro masih terus dilakukan oleh pihak keluarga dan kepolisian.

    (TribunMadura.com/Ahmad Faisol)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sosok JS, Pemilik Toko di Rawamangun, Tewas Dibunuh dan Dicor oleh Orang Kepercayaan – Halaman all

    Sosok JS, Pemilik Toko di Rawamangun, Tewas Dibunuh dan Dicor oleh Orang Kepercayaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Insiden pembunuhan terjadi di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

    Seorang pria berinisial JS (69), tewas dibunuh.

    JS adalah seorang pria lanjut usia atau lansia.

    JS pemilik salah satu toko di kawasan Rawamangun.

    JS dikenal juga sebagai bos ruko atau rumah dan toko.

    JS  ditemukan tewas di dalam rukonya sendiri.

    Terduga pelaku adalah orang yang dipercaya olehnya.

    JS mempunyai sejumlah karyawan yang menjalankan usahanya.

    JS merupakan seorang pria beristri.

    Istri JS yang pertama kali melaporkan bahwa suaminya hilang.

    JS dilaporkan hilang sejak Minggu (16/2/2025). 

    Keluarga korban melaporkan kehilangan tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur pada Minggu, 23 Februari 2025. 

    “Ini hilang suaminya dari 16 Februari 2025. Pukul 07.00 WIB pagi dia masuk (toko) terus enggak keluar-keluar lagi berdasarkan CCTV LRT kan jelas kelihatan,” kata Enjel, kuasa hukum keluarga, di tempat kejadian perkara, Rabu (25/2/2025). 

    JS dilaporkan pergi ke tokonya untuk mengecek progres renovasi pada hari kejadian. 

    “Tujuan ke sini (toko) karena beliau lagi renovasi. Nah, beliau pamit kepada istrinya izin mau ke tempat biasa melihat tukang-tukangnya,” ungkap Enjel. 

    Keluarga mencurigai bahwa pelaku adalah seorang tukang yang sedang melakukan renovasi di toko JS. 

    “Sejauh ini (terduga pelaku adalah) pekerjanya karena seminggu sebelumnya beliau (korban) sempat cekcok dengan pekerjanya,” tutur Enjel. 

    Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dikubur dan dicor di dalam tokonya. 

    “Iya dikubur di dalam. Setelah dikubur dicor. Setelah dicor dikasih karpet di atasnya,” jelas Enjel. 

    Menurut informasi terbaru, terduga pelaku telah ditangkap oleh Polres Jakarta Timur. 

    “Baru tadi ditangkap. Kebetulan pelaku datang ke kediaman korban. Dia sudah punya kunci rumah sendiri,” ucap Enjel. 

    Enjel menjelaskan, keluarga kerja sama dengan tetangga korban yang tinggal di Cipete, Jakarta Selatan. Saat terduga pelaku datang, ia langsung ditangkap.

    Kronologi

    Kejadian ini bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja. 

    “Korban datang ke proyek setelah di proyek, karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah,” ucap Nicolas di lokasi kejadian pada Rabu (26/2/2025). 

    Nicolas menjelaskan, terduga pelaku adalah seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi. 

    “Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara). Dia menjaga proyek yang ada di sini,” jelas Nicolas. 

    Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan.

    Terduga pelaku menolak ajakan tersebut dan meminta gajinya sebesar Rp 900 ribu. 

    Hal itu memicu amarah korban  Nicolas menambahkan, korban yang marah lantas menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya. 

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” tuturnya. 

    Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut. 

    “Selanjutnya, terjadilah apa yang dinamakan pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkap Nicolas. 

    Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya. 

    “Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan bahwa korban telah meninggal dan panik. Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata,” tutur Nicolas. 

    Saat ini, pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur. 

    Sementara jenazah korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses otopsi.

     

     

  • Motif Pembunuhan Sadis Kuli Bangunan yang Mengecor Majikannya dengan Semen Terungkap

    Motif Pembunuhan Sadis Kuli Bangunan yang Mengecor Majikannya dengan Semen Terungkap

    Jakarta – Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh ZA (35) terhadap majikannya, JS (69), di Jalan Pemuda, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, akhirnya terungkap. Insiden tragis ini berawal dari cekcok mengenai pembayaran upah kerja sebesar Rp 900 ribu.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa tersangka ZA awalnya menagih upah kerjanya kepada korban JS. Namun, permintaan tersebut tidak dipenuhi, hingga terjadi pertikaian yang berujung pada tindakan kekerasan.

    “Terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp 900 ribu, namun korban emosi dan memukul pelaku. Korban sempat menampar dan memukul sebelum akhirnya ditangkis oleh pelaku, yang kemudian mendorong hingga korban terjatuh. Di situlah pelaku naik pitam dan melakukan penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujar Kombes Nicolas pada Rabu (26/2) malam.

    Saat ini, tersangka ZA masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur untuk mendalami motif serta kronologi kejadian.

    Korban Ditemukan Setelah Hilang Selama Seminggu

    Kasus ini terungkap setelah korban dilaporkan hilang oleh keluarganya. Korban terakhir terlihat pada 16 Februari 2025 ketika pergi ke lokasi bangunan yang sedang direnovasi. Rekaman CCTV menjadi petunjuk utama dalam mengungkap kejadian ini.

    Febi, kerabat korban, menjelaskan bahwa pihak keluarga sempat melapor ke Polres Metro Jakarta Timur setelah korban tidak pulang selama beberapa hari.

    “Korban tidak pulang selama beberapa hari. Setelah satu minggu, tepatnya pada hari Minggu, kami membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Timur,” ujar Febi.

    Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan bahwa korban terakhir kali terlihat memasuki lokasi proyek, namun tidak pernah keluar lagi. Kecurigaan pun mengarah kepada para pekerja bangunan, terutama setelah diketahui bahwa korban sempat terlibat cekcok dengan salah satu pekerjanya beberapa hari sebelum hilang.

    Dari hasil penyelidikan, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dicor dengan semen di lokasi proyek tersebut. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mengumpulkan bukti dan menggali keterangan lebih lanjut dari tersangka ZA.

    Kasus ini menjadi perhatian publik karena kekejaman yang dilakukan oleh pelaku. Pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

  • Pria di China Kena Tipu Ribuan Dolar AS oleh Pacar LDR yang Ternyata AI

    Pria di China Kena Tipu Ribuan Dolar AS oleh Pacar LDR yang Ternyata AI

    Jakarta

    Seorang pria di Shanghai, China, kehilangan hampir 200.000 yuan atau USD 27.568 setelah ditipu untuk menjalin ‘hubungan’ jarak jauh dengan pacar yang diciptakan AI. Pacar fiktif itu membuat identitasnya seolah seorang wanita bernama Jiao.

    Dilansir The Star, Rabu (26/2/2025), penipu menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan generatif. Penipu membuat video dan gambar seperti realistis dari seorang wanita muda untuk menyamar sebagai Jiao.

    Korban mentransfer hampir 200.000 yuan ke rekening bank yang diyakininya sebagai rekening bank kekasih daringnya itu. Pengiriman uang dilakukan setelah penipu menggunakan gambar palsu demi meyakinkannya ‘pacarnya’ membutuhkan dana membuka usaha dan membantu tagihan medis kerabatnya.

    Penipu juga membuat ID dan laporan medis palsu untuk mendukung tipu daya tersebut. Media China, CCTV, melaporkan operasi tersebut dilakukan oleh tim penipu yang mengirim video dan foto buatan AI atau dibuat dengan menggabungkan beberapa gambar.

    “Selama proses berlangsung, (korban) Tn Liu tidak pernah bertemu langsung dengan Nona Jiao,” demikian laporan CCTV yang mengutip polisi.

    Sebuah video menunjukkan foto seorang wanita dalam berbagai skenario termasuk berpose dengan palet cat dan berdiri di jalan kota. Munculnya alat AI yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan video telah mengakibatkan penipuan yang semakin canggih di seluruh dunia.

    Pada awal Februari, raksasa media sosial Amerika Serikat (AS) Meta memperingatkan pengguna internet agar waspada terhadap kenalan daring yang menjanjikan romansa tetapi menginginkan uang tunai. Meta mengingatkan penipuan yang memanfaatkan AI generatif sedang meningkat.

    Tonton jaga Video: Kenalan dengan Romi Yuk, Robot AI yang Bantu Cegah Depresi

    (rfs/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu