Produk: CCTV

  • Motif Pembunuhan Bos Ruko yang Jasadnya Dicor di Jaktim: Sakit Hati karena Ditampar dan Dimarahi – Halaman all

    Motif Pembunuhan Bos Ruko yang Jasadnya Dicor di Jaktim: Sakit Hati karena Ditampar dan Dimarahi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Armunanto Hutahaean mengungkap apa yang menjadi motif ZA (35) yang merupakan seorang kuli bangunan membunuh bos ruko JS (69) di Rawamangun, Jakarta Timur.

    Tak cukup membunuh saja, tersangka ZA juga mengecor jasar korban di saluran pembuangan di dalam ruko milik korban.

    AKBP Armunanto menyebut, motif pembunuhan ini adalah sakit hati karena tersangka dimarahi dan ditampar oleh korban.

    Terlebih saat kejadian korban  juga ingin mengajak tersangka ke kantor polisi untuk melapor.

    Karena adanya barang-barang atau peralatan tukang yang hilang selama tersangka bekerja di ruko korban.

    “Berdasarkan penyelidikan kami jadi pelaku ini sakit hati karena dimarahi, ditampar oleh korban, ketika korban ini mengajak tersangka untuk melapor ke kantor polisi atas adanya barang-barang, peralatan tukang yang hilang di lokasi,” kata AKBP Armunanto, dilansir Kompas TV, Jumat (28/2/2025).

    Atas permintaan korban itu, tersangka pun menolak, ia justru meminta korban untuk membayar gajinya sebesar Rp 900 ribu.

    “Namun si tukang ini menolak dan meminta dibayarkan gajinya sebesar Rp 900 ribu. Mendengar pernyataan tersebut, korban emosi kemudian memarahi dan menampar tersangka,” imbuh AKBP Armunanto.

    Setelah terjadi cekcok di antara korban dan tersangka, terjadilan aksi pemukulan yang berujung pembunuhan pada korban.

    Kronologi Bos Ruko Dibunuh Kuli Bangunan

    Insiden ini berawal pada 16 Februari 2025 sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban berangkat dari kediamannya di wilayah Cipete, Jakarta Selatan, dan pamit ke istrinya hendak mengecek pengerjaan renovasi ruko di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

    “Di mana korban ini memiliki proyek yang dulunya merupakan tempat kafe dan mau direnovasi untuk dijadikan usaha lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Nicolas mengatakan pelaku diberikan kepercayaan oleh korban untuk menjadi mandor dan mengawasi kerja para kuli yang lain.

    Korban mulai bekerja dengan pelaku sejak tahun 2023 dan menaruh kepercayaan yang begitu besar. Bahkan, pin ATM korban pun diberi tahu kepada pelaku.

    Kemudian, ketika bertemu di ruko tersebut, korban bertanya ke pelaku soal penyebab terjadinya mogok kerja. 

    Di samping itu, ada beberapa barang bangunan yang hilang sehingga korban mengajak pelaku ke kantor polisi

    Namun, ajakan itu ditolak oleh pelaku dan malah meminta upah kerjanya sebesar Rp900 ribu dibayarkan sehingga membuat korban emosi.

    Nicolas menyebut korban menampar pelaku sebanyak dua kali. Tamparan pertama mengenai bagian pipi, sedangkan tamparan kedua ditangkis pelaku hingga membuat korban tersungkur lalu terjatuh.

    Tak puas dengan menampar, korban malah berkata kasar ke pelaku yang membuatnya naik pitam dan memukul korban menggunakan batu berulang kali. Korban pun tak sadarkan diri.

    “Tersangka mengambil batu hebel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” kata ungkapnya.

    Setelah mendapati korban tak sadarkan diri, pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya merenovasi ruko. 

    Pada sore hari, pelaku kembali mengecek kondisi dan diketahui JS telah meninggal dunia.

    Kemudian, pada 17 Februari 2025 pelaku menyeret mayat korban dan memasukkannya ke saluran pembuangan.

    Pada hari yang sama, pelaku mengirim uang senilai Rp 64 juta dari rekening korban kemudian dipindahkan ke rekeningnya.

    Lalu, pada 18 Februari 2025, pelaku melihat jasad korban sudah dikerubungi lalat sehingga dia menutupnya dengan cara dicor pakai semen. Setelahnya, pelaku melapisinya dengan batu bata.

    Usai melakukan aksinya, pelaku langsung pulang ke rumah orang tuanya di wilayah Jawa Tengah dengan uang yang dicurinya.

    Istri Korban Lapor Polisi

    Istri korban yang tak menemukan keberadaan suaminya lalu melaporkan orang hilang ke polisi pada 23 Februari 2024.

    Polisi mulai melakukan penyelidikan dan mendapati keberadaan pelaku bersama korban dari rekaman CCTV yang ada di ruko.

    Istri korban pun menaruh curiga kepada pelaku. Sehingga ketika tahu pelaku sudah kembali ke Jakarta pada 25 Februari, istri korban menjebaknya untuk datang ke kediaman korban dengan alibi ingin merenovasi rumah.

    Akhirnya polisi menangkap pelaku di rumah korban pada 26 Februari.

    Pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    “Ancaman pidananya tertinggi adalah 15 tahun penjara dan terendah adalah 7 tahun penjara,” kata Nicolas.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)

  • Kuli yang Bunuh Bos Ruko hingga Jasadnya Dicor di Jaktim Sempat Kabur dan Curi Uang Rp 64 Juta – Halaman all

    Kuli yang Bunuh Bos Ruko hingga Jasadnya Dicor di Jaktim Sempat Kabur dan Curi Uang Rp 64 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menyebut Zainal Arifin (35), kuli bangunan yang tega membunuh JS (69), seorang bos ruko hingga jasadnya dicor di rukonya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur sempat mencuri uang milik korban.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyebut pelaku mengambil uang korban senilai Rp64 juta milik korban usai melakukan aksinya.

    “Tersangka sudah menarik uang tunai di ATM korban dan juga mentransfer uang dari ATM korban ke ATM tersangka itu sebesar Rp 64 juta,” kata ucap Nikolas, Kamis (27/2/2025).

    Dari total uang yang dicuri, kata Nicolas, Zainal menarik tunai uang sekira Rp12,5 juta untuk pulang ke rumah orang tuanya di Jawa Tengah.

    “ZA ini orang kepercayaan dari korban, sampai ATM pun, nomor pin dikasih diberitahukan oleh korban kepada tersangka untuk membelikan bahan yang dibutuhkan oleh para tukang,” ucap dia.

    Kronologis Pembunuhan

    Insiden ini berawal pada 16 Februari 2025 sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban berangkat dari kediamannya di wilayah Cipete, Jakarta Selatan, dan pamit ke istrinya hendak mengecek pengerjaan renovasi ruko di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

    “Di mana korban ini memiliki proyek yang dulunya merupakan tempat kafe dan mau direnovasi untuk dijadikan usaha lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Nicolas mengatakan pelaku diberikan kepercayaan oleh korban menjadi mandor dan mengawasi kerja para kuli yang lain.

    Korban mulai bekerja dengan pelaku sejak tahun 2023 dan menaruh kepercayaan yang begitu besar. Bahkan, pin ATM korban pun diberi tahu kepada pelaku.

    Kemudian, ketika bertemu di ruko tersebut, korban bertanya ke pelaku soal penyebab terjadinya mogok kerja. 

    Di samping itu, ada beberapa barang bangunan yang hilang sehingga korban mengajak pelaku ke kantor polisi

    Namun, ajakan itu ditolak oleh pelaku dan malah meminta upah kerjanya sebesar Rp900 ribu dibayarkan sehingga membuat korban emosi.

    Nicolas menyebut korban menampar pelaku sebanyak dua kali. Tamparan pertama mengenai bagian pipi, sedangkan tamparan kedua ditangkis pelaku hingga membuat korban tersungkur lalu terjatuh.

    Tak puas dengan menampar, korban malah berkata kasar ke pelaku yang membuatnya naik pitam dan memukul korban menggunakan batu berulang kali. Korban pun tak sadarkan diri.

    “Tersangka mengambil batu behel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” kata ungkapnya.

    Setelah mendapati korban tak sadarkan diri, pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya merenovasi ruko. 

    Pada sore hari, pelaku kembali mengecek kondisi dan diketahui JS telah meninggal dunia.

    Kemudian, pada 17 Februari 2025 pelaku menyeret mayat korban dan memasukannya ke saluran pembuangan.

    Pada hari yang sama, pelaku mengirim uang senilai Rp 64 juta dari rekening korban kemudian dipindahkan ke rekeningnya.

    Lalu, pada 18 Februari 2025, pelaku melihat jasad korban sudah dikerubungi lalat sehingga dia menutupnya dengan cara dicor pakai semen. Setelahnya, pelaku melapisinya dengan batu bata.

    Usai melakukan aksinya, pelaku langsung pulang ke rumah orang tuanya di wilayah Jawa Tengah dengan uang yang dicurinya.

    Istri korban yang tak menemukan keberadaan suaminya itu lalu melaporkan orang hilang ke polisi pada 23 Februari 2024.

    Polisi mulai melakukan penyelidikan dan mendapati keberadaan pelaku bersama korban dari rekaman CCTV yang ada di ruko.

    Istri korban pun menaruh curiga kepada pelaku. Sehingga ketika tahu pelaku sudah kembali ke Jakarta pada 25 Februari, istri korban menjebaknya untuk datang ke kediaman korban dengan alibi ingin merenovasi rumah.

    Akhirnya polisi menangkap pelaku di rumah korban pada 26 Februari. Pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    “Ancaman pidananya tertinggi adalah 15 tahun penjara dan terendah adalah 7 tahun penjara,” kata Nicolas.

  • Sakit Hati Berujung Petaka, Pemilik Ruko di Jaktim Dicor Kuli Bangunannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Februari 2025

    Sakit Hati Berujung Petaka, Pemilik Ruko di Jaktim Dicor Kuli Bangunannya Megapolitan 28 Februari 2025

    Sakit Hati Berujung Petaka, Pemilik Ruko di Jaktim Dicor Kuli Bangunannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – ZA (35), nekat membunuh JS (69), pemilik ruko di Rawamangun, Jakarta Timur. Bahkan, jasad JS sempat dicor pelaku agar aksinya tak diketahui orang lain.
    Setelah ditangkap, ZA mengaku tega membunuh bosnya itu karena sakit hati akibat perlakuan korban kepadanya. Pelaku merupakan kuli bangunan yang bekerja dan mengawasi proyek renovasi ruko milik korban.
    “Motifnya adalah sakit hati karena pelaku ditampar oleh korban. Pelaku sakit hati sehingga spontan yang bersangkutan melakukan penganiayaan atau pembunuhan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di kantornya, Kamis (27/2/2025).
    Peristiwa mengenaskan ini bermula saat JS mendatangi rukonya pada (16/2/2025). Dia datang karena mendengar para tukang yang mengerjakan renovasi rukonya mogok kerja.
    Setibanya JS di lokasi, para tukang itu sudah tidak ada di proyek. Hanya ZA yang berada di ruko itu.
    Bahkan, JS menemukan barang-barang bangunannya hilang.
    “Beberapa bahan bangunan hilang, seperti pahat, beton dan lainnya. Sehingga korban(JS) berinisiatif, untuk mengajak tersangka (ZA) ke polisi untuk melapor kejadian pencurian,” ucap Nicolas.
    Bukannya mau diajak lapor polisi, ZA malah menagih JS untuk membayar gajinya terlebih dahulu sebesar Rp 900.000.
    Hal ini membuat JS naik pitam hingga akhirnya memukul ZA. JS juga disebut sempat melontarkan kata-kata yang membuat ZA tersinggung.
    “Tersangka berusaha menghindar dari korban, akhirnya terjadi dorongan oleh tersangka yang menyebabkan korban terjatuh. Setelah terjatuh itu lah, tersangka mengambil hebel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” kata Nicolas.
    Akibat dihantam hebel, korban terkapar. Melihat korban sudah tidak berdaya, ZA kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai kuli bangunan.
    Pada sore harinya, ZA sempat mengecek kondisi JS untuk memastikan korban sudah tidak bernyawa. Setelah itu, jasad JS didiamkan oleh pelaku.
    Dua hari berselang, ZA melihat jasad korban sudah dikerubungi lalat. Akhirnya dia memutuskan menyeret jasat bosnya itu ke area belakang ruko.
    “Selanjutnya tersangka menutup korban dengan pasir dan membuat cor adukan semen dan selanjutnya mengecor korban. Setelah dicor, dan selanjutnya korban menutup lagi dengan bata yang ada disitu,” ujar Nicolas.
    Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ZA diketahui sempat menguras isi rekening korbannya hingga puluhan juta rupiah.
    “Pada tanggal 17 itu tersangka sudah menarik uang tunai di ATM korban dan juga mentransfer uang dari ATM korban ke ATM tersangka itu sebesar Rp 64 juta,” kata Nicolas.
    Rinciannya, pada 17 Februari 2025 pukul 15.00 WIB, pelaku menarik uang menggunakan ATM korban sebesar Rp 2,5 juta. Kemudian, pada pukul 22.00 WIB, pelaku kembali menarik uang dari ATM korban sebesar Rp 10 juta.
    Sisanya, korban memindahkan uang yang ada di rekening korban ke rekeningnya.
    Usai menguras isi rekening JS, pelaku melarikan diri ke rumah orangtuanya di wilayah Jawa Tengah pada 19 Februari 2025. Dia berada di Jawa Tengah sampai 24 Februari 2025.
    Sementara itu, pihak keluarga korban telah membuat laporan polisi setelah JS tak kembali ke rumah usai pamit ke rukonya di Rawamangun, Jakarta Timur, pada 16 Februari 2025.
    Laporan itu dibuat istri korban berinisial PTS pada 23 Februari 2026 di Polres Metro Jakarta Timur.
    “Dari tanggal 23 itu, penyidik mulai mlakukan analisa penyelidikan dan menganalisis fakta-fakta yang terjadi. Dari CCTV, memang benar 16 Februari itu skitar jam 9 sampe jam 10 itu korban datang ke proyek dan selanjutnya tidak terlihat lagi di CCTV korban keluar ataupun meninggalkan proyek tersebut,” ujar Nicolas.
    Berdasarkan rekaman CCTV pula polisi mengetahui saat korban tiba di rukonya hanya ada ZA di lokasi.
    Setelah mencurigai ZA sebagai pembunuh pemilik ruko di Rawamangun, polisi akhirnya menghubungi istri korban.
    Di sisi lain, pelaku sempat menghidupkan ponsel milik korban yang dicurinya. Berdasarkan hal itu, polisi akhirnya mengetahui keberadaan korban.
    Akhirnya, polisi meminta istri korban menghubungi pelaku dengan berpura-pura meminta bantuan untuk memperbaiki tower di rumahnya.
    Akhirnya, pada 26 Februari 2025, pelaku mendatangi rumah korban di wilayah Cipete, Jakarta Selatan
    “Pada saat dia datang, belum sempat istri korban menanyakan keberadaan suaminya ya pada saat itu tapi langsung ditangkap oleh jajaran polres metro Jakarta timur,” ucap Nicolas.
    Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. ZA mengaku nekat mencor jasad korban karena takut aksinya diketahui orang lain.
    Pihak keluarga JS, membantah soal korban melakukan pemukulan terlebih dahulu kepada ZA sebelum akhirnya dibunuh.
    Pasalnya, JS tengah mengidap stroke sehingga dinilai sangat sulit untuk melakukan pemukulan.
    “Kalau dia (korban) melakukan pemukulan, kemungkinan besar tidak. Karena dia stroke. Stroke ringan, jalan saja susah, sempoyongan jalan,” kata kuasa hukum keluarga JS, Petrus
    Keluarga juga menduga adanya penyekapan sebelum pembunuhan ini muncul karena ZA mengetahui
    Personal Identification Number
    (PIN) ATM milik korban, sehingga dengan mudah menguras isi rekeningnya.
    “Jadi pernyataan dari istri korban, istri korban saja tidak pernah mengetahui PIN korban. Kemungkinan besar bahwa yang bersangkutan disekap dulu atau ditahan dulu,” kata Petrus
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasihan! Pria Ini Kena Tipu Ratusan Juta Karena ‘Pacar’ AI-nya

    Kasihan! Pria Ini Kena Tipu Ratusan Juta Karena ‘Pacar’ AI-nya

    Jakarta

    Sudah jatuh tertimpa tangga pula, kalimat ini sepertinya pas apa yang dialami oleh seorang pria di Shanghai, China. Pria yang diketahui bernama Liu ini, dilaporkan telah kehilangan hampir 200 ribu yuan (USD 28 ribu) atau sekitar Rp 460 jutaan.

    Sebelumnya, Liu diketahui menjalin hubungan LDR atau jarak jauh dengan wanita bernama Jiao. Namun ternyata Jiao ini adalah sosok fiktif, ia dibuat oleh para penipu dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif (AI).

    Dilansir detiKINET dari The Sun, Kamis (27/2/2025), para penipu ini rupanya membuat video dan gambar realistis seorang wanita muda untuk menyamar sebagai Jiao.

    Bahkan mereka sukses meyakinkan Liu untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening Jiao. Penipu ini menggunakan gambar palsu demi meyakinkan korban bahwa sang pacar membutuhkan dana untuk membuka usaha dan membantu membayar biaya pengobatan kerabatnya.

    Tak hanya itu, para penipu ini membuat kartu identitas dan laporan medis palsu untuk mendukung aksi kejahatan tersebut. Media CCTV melaporkan bahwa operasi ini dilakukan oleh tim penipu yang mengirim video dan foto buatan AI atau dibuat dengan menggabungkan beberapa gambar.

    “Selama proses tersebut, (korban) Liu tidak pernah bertemu langsung dengan Nona Jiao,” laporan dari CCTV.

    Sebuah video yang dibagikan oleh CCTV, menunjukkan foto-foto seorang wanita dalam berbagai skenario termasuk berpose dengan palet cat dan berdiri di jalan kota. Munculnya teknologi AI yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan bahkan video langsung yang meyakinkan memang telah menghasilkan penipuan yang semakin canggih di seluruh dunia.

    Awal bulan Februari lalu, raksasa media sosial, Meta, telah memperingatkan para pengguna internet untuk berhati-hati terhadap kenalan online yang menjanjikan percintaan namun meminta uang tunai. Meta juga mencatat bahwa penipuan yang memanfaatkan AI generatif terus meningkat.

    (jsn/jsn)

  • WN Singapura Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Polisi Koordinasi dengan Kedubes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Februari 2025

    WN Singapura Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Polisi Koordinasi dengan Kedubes Megapolitan 27 Februari 2025

    WN Singapura Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Polisi Koordinasi dengan Kedubes
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian berkoordinasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura terkait tewasnya Warga Negara (WN) Singapura berinisial HM (54) di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Rabu (26/2/2025) siang.
    “Kita sudah komunikasi dengan Kedubes Singapura,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, AKP Muhammad Aprino Tamara, dilansir dari
    Antara
    , Kamis (27/2/2025).
    Aprino menyampaikan, koordinasi dilakukan lantaran keluarga korban belum ada yang mendatangi Polsek Grogol Petamburan.
    “Pihak keluarga korban belum ada yang datang ke Polsek,” ujar Aprino.
    Aprino melanjutkan, polisi telah memeriksa dua orang saksi terkait tewasnya HM dalam halte tersebut.
    Kemudian, polisi tengah berupaya memeriksa CCTV halte bersangkutan untuk keperluan penyelidikan.
    “Adapun dari keterangan saksi-saksi, korban tiba-tiba tersungkur dan tidak beberapa lama kemudian dinyatakan meninggal,” ucap Aprino.
    Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) pun tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh HM.
    Sampai saat ini jasad HM sedang divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WN Singapura Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Polisi Koordinasi dengan Kedubes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Februari 2025

    WN Singapura Meninggal di Halte, Polisi Hubungi Kedutaan karena Keluarga Tak Kunjung Datang Megapolitan 27 Februari 2025

    WN Singapura Meninggal di Halte, Polisi Hubungi Kedutaan karena Keluarga Tak Kunjung Datang
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Singapura soal penemuan berinisial HM (54) yang tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Rabu (26/2/2025).
    “Kami sudah komunikasi dengan Kedubes Singapura,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat AKP Muhammad Aprino Tamara, melansir dari
    Antara
    , Kamis (27/2/2025).
    Koordinasi tersebut dilakukan lantaran belum ada pihak keluarga korban yang mendatangi Polsek Grogol Petamburan untuk mencari korban.
    “Pihak keluarga korban belum ada yang datang ke Polsek,” ujar Aprino.
    Kepolisian telah memeriksa dua orang saksi terkait mayat WNA asal Singapura yang tewas dalam halte tersebut.
    “Dari keterangan saksi-saksi, korban tiba-tiba tersungkur dan tidak beberapa lama kemudian (korban) dinyatakan meninggal,” ucap Aprino.
    Kepolisian juga tengah berupaya memeriksa rekaman kamera CCTV halte bersangkutan untuk keperluan penyelidikan.
    Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
    Hingga kini mayat WNA tersebut sedang divisum di Rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi koordinasi dengan Kedubes terkait penemuan mayat asal Singapura

    Polisi koordinasi dengan Kedubes terkait penemuan mayat asal Singapura

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Singapura terkait penemuan sesosok pria yang tewas di sebuah halte di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Rabu (26/2).

    “Kita sudah komunikasi dengan Kedubes Singapura,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, AKP Muhammad Aprino Tamara melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis.

    Koordinasi tersebut dilakukan menyusul belum adanya pihak keluarga korban yang mendatangi Polsek Grogol Petamburan.

    “Pihak keluarga korban belum ada yang datang ke Polsek,” ujar Aprino.

    Kepolisian telah memeriksa dua orang saksi terkait mayat WNA asal Singapura yang tewas dalam halte tersebut.

    “Adapun dari keterangan saksi-saksi, korban tiba-tiba tersungkur dan tidak beberapa lama kemudian dinyatakan meninggal,” ucap Aprino.

    Kepolisian juga tengah berupaya memeriksa CCTV halte bersangkutan untuk keperluan penyelidikan.

    Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) pun tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hingga kini mayat WNA tersebut sedang divisum di RSCM, Jakarta.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Keluarga Pemilik Toko yang Tewas di Rawamangun Bantah Soal Korban Belum Bayar Gaji Tukang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Februari 2025

    Keluarga Pemilik Toko yang Tewas di Rawamangun Bantah Soal Korban Belum Bayar Gaji Tukang Megapolitan 27 Februari 2025

    Keluarga Pemilik Toko yang Tewas di Rawamangun Bantah Soal Korban Belum Bayar Gaji Tukang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pihak keluarga JS (69), pemilik toko yang tewas dan dicor di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, membantah soal korban disebut tak membayarkan gaji para tukang, termasuk kepada pelaku pembunuhan, ZA (35), yang sedang melakukan renovasi tokonya.
    “Tidak, itu kita bantahkan. Kenapa? Jumlah uang di rekening korban sangat banyak. Bukti beberapa puluh juta dikuasain yang bersangkutan (tersangka ZA),” kata kuasa hukum keluarga JS, Petrus, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (27/2/2025).
    “Mana mungkin hanya Rp 900.000 tidak dibayarkan, sedangkan yang bersangkutan memiliki uang puluhan, bahkan ratusan juta,” sambungnya.
    Petrus menjelaskan, dirinya memperoleh informasi JS sering cekcok dengan para tukang bangunan karena kerap terjadi pencurian barang-barang proyek.
    “Bahwa cekcok mulut di proyek tersebut terjadi pencurian berulang-ulang kali. Terakhir itu curi mesin air. Pelaku coba meminta rekaman CCTV di LRT, akan tetapi pihak LRT tidak memberikan,” ungkap Petrus.
    Petrus menduga barang-barang proyek tersebut diambil oleh tukang yang sedang mengerjakan renovasi toko tersebut.
    “Dugaan awal pasti para tukang. Kalau jumlahnya terakhir yang pulang hanya ada dua. (Tukang) Sebelumnya sudah dipecat, diberhentikan,” ungkap Petrus.
    Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan, pekerja proyek renovasi toko milik JS (69), korban pembunuhan di Rawamangun, Jakarta Timur, sempat melakukan mogok kerja sebelum korban tewas dibunuh dan dicor oleh salah satu tukang bangunan berinisial ZA (35).
    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, para pekerja mogok kerja menuntut gajinya yang belum dibayarkan oleh korban.
    “Kuli bangunan melakukan mogok kerja karena gaji yang belum dibayarkan oleh korban, gaji yang belum dibayarkan sehingga melakukan mogok kerja,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di Mapolres Jakarta Timur, Kamis (27/2/2025).
    Adapun ZA nekat membunuh JS karena ia merasa sakit hati dengan tindakan korban.
    “Motifnya adalah sakit hati karena pelaku ditampar oleh korban. Pelaku sakit hati sehingga spontan yang bersangkutan melakukan penganiayaan atau pembunuhan,” ujar Nicolas.
    Pada saat itu, JS menampar ZA karena menolak diajak untuk melapor ke polisi setelah barang-barang di tokonya hilang.
    “Beberapa bahan bangunan hilang, seperti pahat, beton dan lainnya. Sehingga korban berinisiatif, untuk mengajak tersangka ke polisi untuk melapor kejadian pencurian,” ucap Nicolas.
    ZA enggan melaporkan peristiwa kehilangan. Ia malah menagih pembayaran gajinya terlebih dahulu sebesar Rp 900.000 kepada JS.
    Hal tersebut membuat JS marah hingga akhirnya melakukan pemukulan. Kemudian, JS kembali memukul ZA, tetapi berhasil ditangkis dan menyebabkan korban terjatuh.
    Selain itu, JS juga melontarkan kata-kata kasar yang membuat ZA tersinggung.
    “Setelah korban terjatuh, korban berdiri dan mengeluarkan kata-kata kotor, kepada tersangka ‘kamu adalah karyawan saya’ korban juga berusaha lagi memukul tersangka,” ungkap Nicolas.
    Ketika hendak dipukul, ZA menghindar dan terjadi dorongan oleh tersangka hingga membuat korban terjatuh.
    “Setelah terjatuh itu lah, tersangka mengambil batu dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” tutur Nicolas.
    “Di situlah yang mengakibatkan korban tidak bergerak dari tanggal 16 Februari 2025 sekitar jam 10 pagi, selanjutnya korban tidak bergerak, tersangka membiarkan korban dan melakukan aktivitas layaknya kuli bangunan,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuli yang Bunuh Bos Ruko hingga Jasadnya Dicor di Jaktim Sempat Kabur dan Curi Uang Rp 64 Juta – Halaman all

    Kronologi Bos Ruko Dibunuh Kuli Bangunan hingga Jasadnya Dicor di Jaktim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria lanjut usia (lansia) pemilik ruko di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, JS (69) ditemukan tewas yang jasadnya dicor di saluran pembuangan di dalam rukonya oleh kuli bangunan bernama ZA (35).

    Insiden ini berawal pada 16 Februari 2025 sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban berangkat dari kediamannya di wilayah Cipete, Jakarta Selatan, dan pamit ke istrinya hendak mengecek pengerjaan renovasi ruko di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

    “Di mana korban ini memiliki proyek yang dulunya merupakan tempat kafe dan mau direnovasi untuk dijadikan usaha lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Nicolas mengatakan pelaku diberikan kepercayaan oleh korban untuk menjadi mandor dan mengawasi kerja para kuli yang lain.

    Korban mulai bekerja dengan pelaku sejak tahun 2023 dan menaruh kepercayaan yang begitu besar. Bahkan, pin ATM korban pun diberi tahu kepada pelaku.

    Kemudian, ketika bertemu di ruko tersebut, korban bertanya ke pelaku soal penyebab terjadinya mogok kerja. 

    Di samping itu, ada beberapa barang bangunan yang hilang sehingga korban mengajak pelaku ke kantor polisi

    Namun, ajakan itu ditolak oleh pelaku dan malah meminta upah kerjanya sebesar Rp900 ribu dibayarkan sehingga membuat korban emosi.

    Nicolas menyebut korban menampar pelaku sebanyak dua kali. Tamparan pertama mengenai bagian pipi, sedangkan tamparan kedua ditangkis pelaku hingga membuat korban tersungkur lalu terjatuh.

    Tak puas dengan menampar, korban malah berkata kasar ke pelaku yang membuatnya naik pitam dan memukul korban menggunakan batu berulang kali. Korban pun tak sadarkan diri.

    “Tersangka mengambil batu behel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” kata ungkapnya.

    Setelah mendapati korban tak sadarkan diri, pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya merenovasi ruko. 

    Pada sore hari, pelaku kembali mengecek kondisi dan diketahui JS telah meninggal dunia.

    Kemudian, pada 17 Februari 2025 pelaku menyeret mayat korban dan memasukannya ke saluran pembuangan.

    Pada hari yang sama, pelaku mengirim uang senilai Rp 64 juta dari rekening korban kemudian dipindahkan ke rekeningnya.

    Lalu, pada 18 Februari 2025, pelaku melihat jasad korban sudah dikerubungi lalat sehingga dia menutupnya dengan cara dicor pakai semen. Setelahnya, pelaku melapisinya dengan batu bata.

    Usai melakukan aksinya, pelaku langsung pulang ke rumah orang tuanya di wilayah Jawa Tengah dengan uang yang dicurinya.

    Istri korban yang tak menemukan keberadaan suaminya itu lalu melaporkan orang hilang ke polisi pada 23 Februari 2024.

    Polisi mulai melakukan penyelidikan dan mendapati keberadaan pelaku bersama korban dari rekaman CCTV yang ada di ruko.

    Istri korban pun menaruh curiga kepada pelaku. Sehingga ketika tahu pelaku sudah kembali ke Jakarta pada 25 Februari, istri korban menjebaknya untuk datang ke kediaman korban dengan alibi ingin merenovasi rumah.

    Akhirnya polisi menangkap pelaku di rumah korban pada 26 Februari. Pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    “Ancaman pidananya tertinggi adalah 15 tahun penjara dan terendah adalah 7 tahun penjara,” kata Nicolas.

    Sebelumnya, warga di kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur digegerkan dengan temuan jasad seorang pria yang dicor berinisial JS (69) pada Rabu (26/2/2025).

    “Iya pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).

    Nicolas mengatakan saat ini, terduga pelaku juga sudah ditangkap polisi. Dia berinisial ZA.

    “(Pelaku) Sudah (ditangkap), pelaku berinisial ZA umurnya 35 tahun,” tuturnya.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto mengatakan korban sendiri merupakan pemilik gedung yang tengah direnovasi tersebut.

    Penemuan ini didasari adanya keluarga yang melaporkan kehilangan orang sehingga, hasil penyelidikan diketahui jasad korban berada di lokasi.

    “(Korban) pemilik bangunan yang sedang direnovasi. Awalnya dilaporkan meninggalkan alamat. Awalnya dilaporkan istrinya meninggalkan alamat,” tuturnya.

  • Taman-taman di Jakarta Buka 24 Jam, Warga: Harus Ada Satpam Keliling dan CCTV – Halaman all

    Taman-taman di Jakarta Buka 24 Jam, Warga: Harus Ada Satpam Keliling dan CCTV – Halaman all

    Laporan Gabriela Irvine Dharma

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Taman-taman di kota Jakarta rencananya akan dibuka selama 24 jam. Sebagai tahap awal ada enam taman yang bakal beroperasi seharian penuh.

    Enam taman yang rencananya beroperasi 24 jam di antaranya Taman Langsat, Taman Ayodya, Tebet Eco Park, Taman Lapangan Banteng, Taman Menteng, dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.

    Rencana tersebut disambut baik warga Jakarta. Menurut mereka, keberadaan taman yang bisa diakses kapan saja akan memberi ruang rekreasi baru, terutama bagi warga yang memiliki kesibukan di siang hari. 

    “Bagus sih kalau beneran dibuka 24 jam, bisa jadi tempat healing melepas penat kerja,” kata Icha (26) dan Enez (28) di Taman Literasi Martha Tiahahu, Jakarta Selatan saat ditemui Tribun, Kamis(27/2/2025).

    AKTIVITAS WARGA DI TAMAN LANGSAT JAKARTA – Taman-taman di kota Jakarta rencananya akan dibuka selama 24 jam. Sebagai tahap awal ada enam taman yang bakal beroperasi seharian penuh. Enam taman yang rencananya beroperasi 24 jam di antaranya Taman Langsat, Taman Ayodya, Tebet Eco Park, Taman Lapangan Banteng, Taman Menteng, dan Taman Literasi Martha Tiahahu. Rencana tersebut disambut baik warga Jakarta. Menurut mereka, keberadaan taman yang bisa diakses kapan saja akan memberi ruang rekreasi baru, terutama bagi warga yang memiliki kesibukan di siang hari. (Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma)

    Senada, Zahra (16) saat ditemui Tribun di Taman Ayodya Barito, Jakarta Selatan menilai taman yang bakal dibuka selama 24 jam bisa jadi alternatif tempat kerja kelompok yang murah dan nyaman. 

    “Aku lumayan sering sih ke sini (Taman Ayodya Barito) buat kerja kelompok biasanya, kalau nggak ya sekadar jalan-jalan saja. Lumayan kan gratis dan adem,” ujarnya. 

    Namun, meski mendukung sebagian warga juga meminta agar pengamanan di taman-taman tersebut lebih diperhatikan. Mereka mengatakan bahwa perlunya ada regulasi yang lebih ketat dari Pemprov Jakarta, demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama. 

    Mereka khawatir jika tidak diawasi, taman-taman tersebut bisa beralih fungsi menjadi tempat yang tidak kondusif dan bahkan rawan tindak kriminal. 

    “Bagus kalau dibuka 24 jam, cuma jangan asal dibiarkan begitu saja. Pengawasan harus lebih diperketat, misal ada satpam keliling atau CCTV yang aktif terus,” kata Anggita dan Rafi (21) saat ditemui Tribun di Taman Langsat Jakarta Selatan. 

    Masyarakat berharap agar rencana taman buka 24 jam ini bisa berjalan dengan aman dan nyaman. Hal yang masih menjadi kekhawatiran mereka adalah keamanan saat malam hari dan dini hari. 

    “Soalnya bagaimana ya, malam hari itu paling rawan, apalagi pas subuh-subuh. Kalau nggak dijaga, takutnya malah jadi tempat nongkrong bebas yang nggak jelas atau malah rawan kriminal,” ujar Anggita.

    “Yang paling penting keamanan sih yang utama, apalagi pas tengah malam dan subuh, itu yang jadi paling ditakutkan. Karena kan kita gatau ya apa yang bakal terjadi di malam-malam atau subuh gitu,” timpal Icha.

    Mereka berharap Pemprov DKI Jakarta tidak hanya sekadar membuka taman, tapi juga memastikan sarana prasarana pendukung keamanan, seperti penerangan yang memadai, petugas keamanan yang berjaga secara berkala, hingga pemasangan CCTV di titik-titik strategis.