Produk: CCTV

  • Booth Es Teh di Madiun Dibobol Maling, Aksi Terekam CCTV

    Booth Es Teh di Madiun Dibobol Maling, Aksi Terekam CCTV

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah booth es teh di Kabupaten Madiun menjadi sasaran aksi pencurian pada Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Kejadian ini sempat terekam kamera CCTV sebelum akhirnya pelaku mematikan perangkat tersebut.

    Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang pria masuk dengan hati-hati ke dalam booth, kemudian mengacak-acak barang di sekitarnya. Pelaku yang beraksi seorang diri hanya membutuhkan waktu sekitar satu menit untuk membawa kabur sejumlah barang berharga.

    Aksi pencurian ini terjadi di salah satu outlet Booth Es Teh Kota yang berlokasi di Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Andre Septa Fernadi, penjaga outlet, mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kejadian tersebut saat tiba untuk membuka toko pada pukul 08.30 WIB.

    “Saya datang shift pagi dan melihat keadaan outlet sudah berantakan. Setelah dicek, beberapa barang juga hilang,” ujar Andre, Jumat (28/2/2025).

    Setelah mengecek rekaman CCTV, Andre memastikan bahwa pencurian terjadi pada dini hari. Ia segera menghubungi rekan-rekannya untuk menghitung barang yang hilang dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

    “Pelaku masuk lewat belakang dengan mengakali jendela yang hanya dikunci pakai slot besi, lalu membukanya secara manual,” jelasnya.

    Beberapa barang yang hilang antara lain mesin cup, dua cup minuman, dua kotak susu UHT, satu botol sirup leci, 10 botol Yakult, tiga kaleng susu kental manis, kipas angin, plastik sealer, topi, uang tunai Rp160 ribu, dua bungkus bubuk Choco Avocado, 18 bungkus bubuk teh, serta satu unit speaker. Total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp600 ribu.

    Andre menduga bahwa pelaku bukanlah warga sekitar karena tidak pernah terlihat membeli es teh di lokasi tersebut sebelumnya. Berdasarkan rekaman CCTV, ciri-ciri pelaku menunjukkan bahwa ia memiliki rambut agak keriting. “Sepertinya bukan orang sini. Saya tidak pernah melihat dia datang membeli es teh sebelumnya,” pungkasnya. [fiq/kun]

  • Motor Hilang Saat Terparkir di RSUD Koesma Tuban

    Motor Hilang Saat Terparkir di RSUD Koesma Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Sepeda motor milik pengunjung RSUD Koesma Tuban Fastabiqul Khoirot (30) asal Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban raib saat sedang terparkir.

    Diketahui, sepeda motor miliknya yakni Supra X 125 Nopol S 4322 FM terparkir pada tanggal 24 Februari 2025 pukul 22.00 Wib, lalu pada tanggal 27 Februari 2025 motornya sudah hilang.

    Padahal sistem keamanan parkir di RSUD Koesma Tuban ini sangat ketat, termasuk dilengkapi CCTV dan sistem parkir yang menggunakan digitalisasi oleh pihak ketiga PT Mida Karya Abadi.

    Fastabiqul Khoirot menjelaskan bahwa saat mengetahui motor miliknya hilang, ia sudah berusaha mencari, bahkan area parkir satu persatu sudah di cek. Namun, tidak membuahkan hasil.

    “Terus saya minta rekaman CCTV lainnya yang lebih jelas, tapi dengan alasan banyak CCTV yang error karena kesambar petir,” ujar Fasta sapaannya. Jumat (28/02/2025).

    Namun, ada beberapa CCTV yang masih bisa merekam dan ia meminta dilihatkan pada tanggal ia masuk dan keluar, dari rekaman itu dia juga terlihat memasuki area parkir RSUD dengan menggunakan jas.

    Akan tetapi, saat dia keluar tidak ada rekaman lagi yang memperlihatkan motornya sudah keluar atau masih di dalam area parkir.

    “Saya tanya gak ada rekaman CCTV lainnya lagi, namun ternyata rekaman CCTV ya hanya itu saja,” kata Fasta.

    Fasta mengungkapkan rasa kekecewaannya, karena pihak manajemen PT Mida Karya Abadi belum memberikan kepastian atau kejelasan perihal kehilangannya.

    “Katanya saya mau dihubungi, namun sampai sekarang belum, terus kemarin saya lapor ke Polres Tuban,” tutur dia.

    Fasta berharap PT Mida Karya Abadi untuk memberikan pertanggung jawabannya dan memberikan ganti rugi perihal sepeda motor yang hilang. [ayu/ted]

  • Kejagung Sita Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Perusahaan Anak Riza Chalid

    Kejagung Sita Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Perusahaan Anak Riza Chalid

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita dokumen dan barang bukti (BB) elektronik di PT Orbit Terminal Merak (OTM) hingga Rumah pengusaha minyak Riza Chalid.

    Disclaimer: …

    Kepala Pusat Penerangan Hukum alias Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar mengatakan penyidik telah menyita 95 bundel dokumen berupa surat dan kontrak di Gedung PT OTM.

    “Penyidik juga berhasil membawa, menyita setidaknya 95 bundel berupa dokumen yang terkait dengan berbagai administrasi persuratan dan kontrak,” ujar Harli di Kejagung, Jumat (28/2/2025).

    Dia menambahkan, penyidik juga telah membawa barang bukti elektronik berupa dua ponsel di perusahaan milik anak Riza Chalid, yakni Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR).

    Selain itu, penyidik juga turut menyita barang bukti elektronik seperti CCTV dari kediaman Riza Chalid di Jalan Panglima Polim, Melawai, Jakarta Selatan.

    “Penyidik juga kemarin masih terus melakukan penggeledahan di salah satu rumah di Jalan Panglima Polim dan dari sana penyidik membawa menyita berupa DVR serta CCTV,” imbuhnya.

    Adapun, barang bukti elektronik hasil geledah pada Kamis (27/2/2025) itu kemudian bakal dianalisis untuk kepentingan penyidikan.

    “Ke depan akan dianalisis, dibaca apa yang menjadi isi dan keterkaitan dengan perkara ini,” pungkasnya.

  • Motif Pembunuhan Bos Ruko yang Jasadnya Dicor di Jaktim: Sakit Hati karena Ditampar dan Dimarahi – Halaman all

    Motif Pembunuhan Bos Ruko yang Jasadnya Dicor di Jaktim: Sakit Hati karena Ditampar dan Dimarahi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Armunanto Hutahaean mengungkap apa yang menjadi motif ZA (35) yang merupakan seorang kuli bangunan membunuh bos ruko JS (69) di Rawamangun, Jakarta Timur.

    Tak cukup membunuh saja, tersangka ZA juga mengecor jasar korban di saluran pembuangan di dalam ruko milik korban.

    AKBP Armunanto menyebut, motif pembunuhan ini adalah sakit hati karena tersangka dimarahi dan ditampar oleh korban.

    Terlebih saat kejadian korban  juga ingin mengajak tersangka ke kantor polisi untuk melapor.

    Karena adanya barang-barang atau peralatan tukang yang hilang selama tersangka bekerja di ruko korban.

    “Berdasarkan penyelidikan kami jadi pelaku ini sakit hati karena dimarahi, ditampar oleh korban, ketika korban ini mengajak tersangka untuk melapor ke kantor polisi atas adanya barang-barang, peralatan tukang yang hilang di lokasi,” kata AKBP Armunanto, dilansir Kompas TV, Jumat (28/2/2025).

    Atas permintaan korban itu, tersangka pun menolak, ia justru meminta korban untuk membayar gajinya sebesar Rp 900 ribu.

    “Namun si tukang ini menolak dan meminta dibayarkan gajinya sebesar Rp 900 ribu. Mendengar pernyataan tersebut, korban emosi kemudian memarahi dan menampar tersangka,” imbuh AKBP Armunanto.

    Setelah terjadi cekcok di antara korban dan tersangka, terjadilan aksi pemukulan yang berujung pembunuhan pada korban.

    Kronologi Bos Ruko Dibunuh Kuli Bangunan

    Insiden ini berawal pada 16 Februari 2025 sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban berangkat dari kediamannya di wilayah Cipete, Jakarta Selatan, dan pamit ke istrinya hendak mengecek pengerjaan renovasi ruko di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

    “Di mana korban ini memiliki proyek yang dulunya merupakan tempat kafe dan mau direnovasi untuk dijadikan usaha lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Nicolas mengatakan pelaku diberikan kepercayaan oleh korban untuk menjadi mandor dan mengawasi kerja para kuli yang lain.

    Korban mulai bekerja dengan pelaku sejak tahun 2023 dan menaruh kepercayaan yang begitu besar. Bahkan, pin ATM korban pun diberi tahu kepada pelaku.

    Kemudian, ketika bertemu di ruko tersebut, korban bertanya ke pelaku soal penyebab terjadinya mogok kerja. 

    Di samping itu, ada beberapa barang bangunan yang hilang sehingga korban mengajak pelaku ke kantor polisi

    Namun, ajakan itu ditolak oleh pelaku dan malah meminta upah kerjanya sebesar Rp900 ribu dibayarkan sehingga membuat korban emosi.

    Nicolas menyebut korban menampar pelaku sebanyak dua kali. Tamparan pertama mengenai bagian pipi, sedangkan tamparan kedua ditangkis pelaku hingga membuat korban tersungkur lalu terjatuh.

    Tak puas dengan menampar, korban malah berkata kasar ke pelaku yang membuatnya naik pitam dan memukul korban menggunakan batu berulang kali. Korban pun tak sadarkan diri.

    “Tersangka mengambil batu hebel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” kata ungkapnya.

    Setelah mendapati korban tak sadarkan diri, pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya merenovasi ruko. 

    Pada sore hari, pelaku kembali mengecek kondisi dan diketahui JS telah meninggal dunia.

    Kemudian, pada 17 Februari 2025 pelaku menyeret mayat korban dan memasukkannya ke saluran pembuangan.

    Pada hari yang sama, pelaku mengirim uang senilai Rp 64 juta dari rekening korban kemudian dipindahkan ke rekeningnya.

    Lalu, pada 18 Februari 2025, pelaku melihat jasad korban sudah dikerubungi lalat sehingga dia menutupnya dengan cara dicor pakai semen. Setelahnya, pelaku melapisinya dengan batu bata.

    Usai melakukan aksinya, pelaku langsung pulang ke rumah orang tuanya di wilayah Jawa Tengah dengan uang yang dicurinya.

    Istri Korban Lapor Polisi

    Istri korban yang tak menemukan keberadaan suaminya lalu melaporkan orang hilang ke polisi pada 23 Februari 2024.

    Polisi mulai melakukan penyelidikan dan mendapati keberadaan pelaku bersama korban dari rekaman CCTV yang ada di ruko.

    Istri korban pun menaruh curiga kepada pelaku. Sehingga ketika tahu pelaku sudah kembali ke Jakarta pada 25 Februari, istri korban menjebaknya untuk datang ke kediaman korban dengan alibi ingin merenovasi rumah.

    Akhirnya polisi menangkap pelaku di rumah korban pada 26 Februari.

    Pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    “Ancaman pidananya tertinggi adalah 15 tahun penjara dan terendah adalah 7 tahun penjara,” kata Nicolas.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)

  • Kuli yang Bunuh Bos Ruko hingga Jasadnya Dicor di Jaktim Sempat Kabur dan Curi Uang Rp 64 Juta – Halaman all

    Kuli yang Bunuh Bos Ruko hingga Jasadnya Dicor di Jaktim Sempat Kabur dan Curi Uang Rp 64 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menyebut Zainal Arifin (35), kuli bangunan yang tega membunuh JS (69), seorang bos ruko hingga jasadnya dicor di rukonya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur sempat mencuri uang milik korban.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyebut pelaku mengambil uang korban senilai Rp64 juta milik korban usai melakukan aksinya.

    “Tersangka sudah menarik uang tunai di ATM korban dan juga mentransfer uang dari ATM korban ke ATM tersangka itu sebesar Rp 64 juta,” kata ucap Nikolas, Kamis (27/2/2025).

    Dari total uang yang dicuri, kata Nicolas, Zainal menarik tunai uang sekira Rp12,5 juta untuk pulang ke rumah orang tuanya di Jawa Tengah.

    “ZA ini orang kepercayaan dari korban, sampai ATM pun, nomor pin dikasih diberitahukan oleh korban kepada tersangka untuk membelikan bahan yang dibutuhkan oleh para tukang,” ucap dia.

    Kronologis Pembunuhan

    Insiden ini berawal pada 16 Februari 2025 sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban berangkat dari kediamannya di wilayah Cipete, Jakarta Selatan, dan pamit ke istrinya hendak mengecek pengerjaan renovasi ruko di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

    “Di mana korban ini memiliki proyek yang dulunya merupakan tempat kafe dan mau direnovasi untuk dijadikan usaha lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Nicolas mengatakan pelaku diberikan kepercayaan oleh korban menjadi mandor dan mengawasi kerja para kuli yang lain.

    Korban mulai bekerja dengan pelaku sejak tahun 2023 dan menaruh kepercayaan yang begitu besar. Bahkan, pin ATM korban pun diberi tahu kepada pelaku.

    Kemudian, ketika bertemu di ruko tersebut, korban bertanya ke pelaku soal penyebab terjadinya mogok kerja. 

    Di samping itu, ada beberapa barang bangunan yang hilang sehingga korban mengajak pelaku ke kantor polisi

    Namun, ajakan itu ditolak oleh pelaku dan malah meminta upah kerjanya sebesar Rp900 ribu dibayarkan sehingga membuat korban emosi.

    Nicolas menyebut korban menampar pelaku sebanyak dua kali. Tamparan pertama mengenai bagian pipi, sedangkan tamparan kedua ditangkis pelaku hingga membuat korban tersungkur lalu terjatuh.

    Tak puas dengan menampar, korban malah berkata kasar ke pelaku yang membuatnya naik pitam dan memukul korban menggunakan batu berulang kali. Korban pun tak sadarkan diri.

    “Tersangka mengambil batu behel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” kata ungkapnya.

    Setelah mendapati korban tak sadarkan diri, pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya merenovasi ruko. 

    Pada sore hari, pelaku kembali mengecek kondisi dan diketahui JS telah meninggal dunia.

    Kemudian, pada 17 Februari 2025 pelaku menyeret mayat korban dan memasukannya ke saluran pembuangan.

    Pada hari yang sama, pelaku mengirim uang senilai Rp 64 juta dari rekening korban kemudian dipindahkan ke rekeningnya.

    Lalu, pada 18 Februari 2025, pelaku melihat jasad korban sudah dikerubungi lalat sehingga dia menutupnya dengan cara dicor pakai semen. Setelahnya, pelaku melapisinya dengan batu bata.

    Usai melakukan aksinya, pelaku langsung pulang ke rumah orang tuanya di wilayah Jawa Tengah dengan uang yang dicurinya.

    Istri korban yang tak menemukan keberadaan suaminya itu lalu melaporkan orang hilang ke polisi pada 23 Februari 2024.

    Polisi mulai melakukan penyelidikan dan mendapati keberadaan pelaku bersama korban dari rekaman CCTV yang ada di ruko.

    Istri korban pun menaruh curiga kepada pelaku. Sehingga ketika tahu pelaku sudah kembali ke Jakarta pada 25 Februari, istri korban menjebaknya untuk datang ke kediaman korban dengan alibi ingin merenovasi rumah.

    Akhirnya polisi menangkap pelaku di rumah korban pada 26 Februari. Pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    “Ancaman pidananya tertinggi adalah 15 tahun penjara dan terendah adalah 7 tahun penjara,” kata Nicolas.

  • Sakit Hati Berujung Petaka, Pemilik Ruko di Jaktim Dicor Kuli Bangunannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Februari 2025

    Sakit Hati Berujung Petaka, Pemilik Ruko di Jaktim Dicor Kuli Bangunannya Megapolitan 28 Februari 2025

    Sakit Hati Berujung Petaka, Pemilik Ruko di Jaktim Dicor Kuli Bangunannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – ZA (35), nekat membunuh JS (69), pemilik ruko di Rawamangun, Jakarta Timur. Bahkan, jasad JS sempat dicor pelaku agar aksinya tak diketahui orang lain.
    Setelah ditangkap, ZA mengaku tega membunuh bosnya itu karena sakit hati akibat perlakuan korban kepadanya. Pelaku merupakan kuli bangunan yang bekerja dan mengawasi proyek renovasi ruko milik korban.
    “Motifnya adalah sakit hati karena pelaku ditampar oleh korban. Pelaku sakit hati sehingga spontan yang bersangkutan melakukan penganiayaan atau pembunuhan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di kantornya, Kamis (27/2/2025).
    Peristiwa mengenaskan ini bermula saat JS mendatangi rukonya pada (16/2/2025). Dia datang karena mendengar para tukang yang mengerjakan renovasi rukonya mogok kerja.
    Setibanya JS di lokasi, para tukang itu sudah tidak ada di proyek. Hanya ZA yang berada di ruko itu.
    Bahkan, JS menemukan barang-barang bangunannya hilang.
    “Beberapa bahan bangunan hilang, seperti pahat, beton dan lainnya. Sehingga korban(JS) berinisiatif, untuk mengajak tersangka (ZA) ke polisi untuk melapor kejadian pencurian,” ucap Nicolas.
    Bukannya mau diajak lapor polisi, ZA malah menagih JS untuk membayar gajinya terlebih dahulu sebesar Rp 900.000.
    Hal ini membuat JS naik pitam hingga akhirnya memukul ZA. JS juga disebut sempat melontarkan kata-kata yang membuat ZA tersinggung.
    “Tersangka berusaha menghindar dari korban, akhirnya terjadi dorongan oleh tersangka yang menyebabkan korban terjatuh. Setelah terjatuh itu lah, tersangka mengambil hebel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” kata Nicolas.
    Akibat dihantam hebel, korban terkapar. Melihat korban sudah tidak berdaya, ZA kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai kuli bangunan.
    Pada sore harinya, ZA sempat mengecek kondisi JS untuk memastikan korban sudah tidak bernyawa. Setelah itu, jasad JS didiamkan oleh pelaku.
    Dua hari berselang, ZA melihat jasad korban sudah dikerubungi lalat. Akhirnya dia memutuskan menyeret jasat bosnya itu ke area belakang ruko.
    “Selanjutnya tersangka menutup korban dengan pasir dan membuat cor adukan semen dan selanjutnya mengecor korban. Setelah dicor, dan selanjutnya korban menutup lagi dengan bata yang ada disitu,” ujar Nicolas.
    Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ZA diketahui sempat menguras isi rekening korbannya hingga puluhan juta rupiah.
    “Pada tanggal 17 itu tersangka sudah menarik uang tunai di ATM korban dan juga mentransfer uang dari ATM korban ke ATM tersangka itu sebesar Rp 64 juta,” kata Nicolas.
    Rinciannya, pada 17 Februari 2025 pukul 15.00 WIB, pelaku menarik uang menggunakan ATM korban sebesar Rp 2,5 juta. Kemudian, pada pukul 22.00 WIB, pelaku kembali menarik uang dari ATM korban sebesar Rp 10 juta.
    Sisanya, korban memindahkan uang yang ada di rekening korban ke rekeningnya.
    Usai menguras isi rekening JS, pelaku melarikan diri ke rumah orangtuanya di wilayah Jawa Tengah pada 19 Februari 2025. Dia berada di Jawa Tengah sampai 24 Februari 2025.
    Sementara itu, pihak keluarga korban telah membuat laporan polisi setelah JS tak kembali ke rumah usai pamit ke rukonya di Rawamangun, Jakarta Timur, pada 16 Februari 2025.
    Laporan itu dibuat istri korban berinisial PTS pada 23 Februari 2026 di Polres Metro Jakarta Timur.
    “Dari tanggal 23 itu, penyidik mulai mlakukan analisa penyelidikan dan menganalisis fakta-fakta yang terjadi. Dari CCTV, memang benar 16 Februari itu skitar jam 9 sampe jam 10 itu korban datang ke proyek dan selanjutnya tidak terlihat lagi di CCTV korban keluar ataupun meninggalkan proyek tersebut,” ujar Nicolas.
    Berdasarkan rekaman CCTV pula polisi mengetahui saat korban tiba di rukonya hanya ada ZA di lokasi.
    Setelah mencurigai ZA sebagai pembunuh pemilik ruko di Rawamangun, polisi akhirnya menghubungi istri korban.
    Di sisi lain, pelaku sempat menghidupkan ponsel milik korban yang dicurinya. Berdasarkan hal itu, polisi akhirnya mengetahui keberadaan korban.
    Akhirnya, polisi meminta istri korban menghubungi pelaku dengan berpura-pura meminta bantuan untuk memperbaiki tower di rumahnya.
    Akhirnya, pada 26 Februari 2025, pelaku mendatangi rumah korban di wilayah Cipete, Jakarta Selatan
    “Pada saat dia datang, belum sempat istri korban menanyakan keberadaan suaminya ya pada saat itu tapi langsung ditangkap oleh jajaran polres metro Jakarta timur,” ucap Nicolas.
    Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. ZA mengaku nekat mencor jasad korban karena takut aksinya diketahui orang lain.
    Pihak keluarga JS, membantah soal korban melakukan pemukulan terlebih dahulu kepada ZA sebelum akhirnya dibunuh.
    Pasalnya, JS tengah mengidap stroke sehingga dinilai sangat sulit untuk melakukan pemukulan.
    “Kalau dia (korban) melakukan pemukulan, kemungkinan besar tidak. Karena dia stroke. Stroke ringan, jalan saja susah, sempoyongan jalan,” kata kuasa hukum keluarga JS, Petrus
    Keluarga juga menduga adanya penyekapan sebelum pembunuhan ini muncul karena ZA mengetahui
    Personal Identification Number
    (PIN) ATM milik korban, sehingga dengan mudah menguras isi rekeningnya.
    “Jadi pernyataan dari istri korban, istri korban saja tidak pernah mengetahui PIN korban. Kemungkinan besar bahwa yang bersangkutan disekap dulu atau ditahan dulu,” kata Petrus
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasihan! Pria Ini Kena Tipu Ratusan Juta Karena ‘Pacar’ AI-nya

    Kasihan! Pria Ini Kena Tipu Ratusan Juta Karena ‘Pacar’ AI-nya

    Jakarta

    Sudah jatuh tertimpa tangga pula, kalimat ini sepertinya pas apa yang dialami oleh seorang pria di Shanghai, China. Pria yang diketahui bernama Liu ini, dilaporkan telah kehilangan hampir 200 ribu yuan (USD 28 ribu) atau sekitar Rp 460 jutaan.

    Sebelumnya, Liu diketahui menjalin hubungan LDR atau jarak jauh dengan wanita bernama Jiao. Namun ternyata Jiao ini adalah sosok fiktif, ia dibuat oleh para penipu dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif (AI).

    Dilansir detiKINET dari The Sun, Kamis (27/2/2025), para penipu ini rupanya membuat video dan gambar realistis seorang wanita muda untuk menyamar sebagai Jiao.

    Bahkan mereka sukses meyakinkan Liu untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening Jiao. Penipu ini menggunakan gambar palsu demi meyakinkan korban bahwa sang pacar membutuhkan dana untuk membuka usaha dan membantu membayar biaya pengobatan kerabatnya.

    Tak hanya itu, para penipu ini membuat kartu identitas dan laporan medis palsu untuk mendukung aksi kejahatan tersebut. Media CCTV melaporkan bahwa operasi ini dilakukan oleh tim penipu yang mengirim video dan foto buatan AI atau dibuat dengan menggabungkan beberapa gambar.

    “Selama proses tersebut, (korban) Liu tidak pernah bertemu langsung dengan Nona Jiao,” laporan dari CCTV.

    Sebuah video yang dibagikan oleh CCTV, menunjukkan foto-foto seorang wanita dalam berbagai skenario termasuk berpose dengan palet cat dan berdiri di jalan kota. Munculnya teknologi AI yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan bahkan video langsung yang meyakinkan memang telah menghasilkan penipuan yang semakin canggih di seluruh dunia.

    Awal bulan Februari lalu, raksasa media sosial, Meta, telah memperingatkan para pengguna internet untuk berhati-hati terhadap kenalan online yang menjanjikan percintaan namun meminta uang tunai. Meta juga mencatat bahwa penipuan yang memanfaatkan AI generatif terus meningkat.

    (jsn/jsn)

  • WN Singapura Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Polisi Koordinasi dengan Kedubes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Februari 2025

    WN Singapura Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Polisi Koordinasi dengan Kedubes Megapolitan 27 Februari 2025

    WN Singapura Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Polisi Koordinasi dengan Kedubes
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian berkoordinasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura terkait tewasnya Warga Negara (WN) Singapura berinisial HM (54) di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Rabu (26/2/2025) siang.
    “Kita sudah komunikasi dengan Kedubes Singapura,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, AKP Muhammad Aprino Tamara, dilansir dari
    Antara
    , Kamis (27/2/2025).
    Aprino menyampaikan, koordinasi dilakukan lantaran keluarga korban belum ada yang mendatangi Polsek Grogol Petamburan.
    “Pihak keluarga korban belum ada yang datang ke Polsek,” ujar Aprino.
    Aprino melanjutkan, polisi telah memeriksa dua orang saksi terkait tewasnya HM dalam halte tersebut.
    Kemudian, polisi tengah berupaya memeriksa CCTV halte bersangkutan untuk keperluan penyelidikan.
    “Adapun dari keterangan saksi-saksi, korban tiba-tiba tersungkur dan tidak beberapa lama kemudian dinyatakan meninggal,” ucap Aprino.
    Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) pun tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh HM.
    Sampai saat ini jasad HM sedang divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WN Singapura Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Polisi Koordinasi dengan Kedubes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Februari 2025

    WN Singapura Meninggal di Halte, Polisi Hubungi Kedutaan karena Keluarga Tak Kunjung Datang Megapolitan 27 Februari 2025

    WN Singapura Meninggal di Halte, Polisi Hubungi Kedutaan karena Keluarga Tak Kunjung Datang
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Singapura soal penemuan berinisial HM (54) yang tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Rabu (26/2/2025).
    “Kami sudah komunikasi dengan Kedubes Singapura,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat AKP Muhammad Aprino Tamara, melansir dari
    Antara
    , Kamis (27/2/2025).
    Koordinasi tersebut dilakukan lantaran belum ada pihak keluarga korban yang mendatangi Polsek Grogol Petamburan untuk mencari korban.
    “Pihak keluarga korban belum ada yang datang ke Polsek,” ujar Aprino.
    Kepolisian telah memeriksa dua orang saksi terkait mayat WNA asal Singapura yang tewas dalam halte tersebut.
    “Dari keterangan saksi-saksi, korban tiba-tiba tersungkur dan tidak beberapa lama kemudian (korban) dinyatakan meninggal,” ucap Aprino.
    Kepolisian juga tengah berupaya memeriksa rekaman kamera CCTV halte bersangkutan untuk keperluan penyelidikan.
    Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
    Hingga kini mayat WNA tersebut sedang divisum di Rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi koordinasi dengan Kedubes terkait penemuan mayat asal Singapura

    Polisi koordinasi dengan Kedubes terkait penemuan mayat asal Singapura

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Singapura terkait penemuan sesosok pria yang tewas di sebuah halte di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Rabu (26/2).

    “Kita sudah komunikasi dengan Kedubes Singapura,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, AKP Muhammad Aprino Tamara melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis.

    Koordinasi tersebut dilakukan menyusul belum adanya pihak keluarga korban yang mendatangi Polsek Grogol Petamburan.

    “Pihak keluarga korban belum ada yang datang ke Polsek,” ujar Aprino.

    Kepolisian telah memeriksa dua orang saksi terkait mayat WNA asal Singapura yang tewas dalam halte tersebut.

    “Adapun dari keterangan saksi-saksi, korban tiba-tiba tersungkur dan tidak beberapa lama kemudian dinyatakan meninggal,” ucap Aprino.

    Kepolisian juga tengah berupaya memeriksa CCTV halte bersangkutan untuk keperluan penyelidikan.

    Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) pun tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hingga kini mayat WNA tersebut sedang divisum di RSCM, Jakarta.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025