Produk: CCTV

  • Sholikin Lemas Uang Rp 90 Juta di Jok Motor Lenyap saat Isi BBM, Kaget Didekati 2 Pengendara Motor

    Sholikin Lemas Uang Rp 90 Juta di Jok Motor Lenyap saat Isi BBM, Kaget Didekati 2 Pengendara Motor

    TRIBUNJATIM.COM – Kasus pencurian terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Ir Juanda, Kelurahan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur.

    Korban adalah Nuris Sholikin (19), warga Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. 

    Sholikin lemas saat uang Rp 90 juta di jok motornya lenyap digondol dua maling.

    Saat itu ia hendak mengisi bahan bakar minyak di SPBU tersebut.

    Rupanya, pencuri beraksi dengan cepat saat tangki motor dibuka.

    Mereka pun langsung kabur.

    Saat itu, Sholikin baru mengambil uang senilai Rp 90 juta dari kantor bank swasta di Jalan Soekarno-Hatta, Kamis (27/02/2025).

    Korban yang masih remaja itu menaruh uang tersebut di dalam jok motornya tanpa rasa curiga.

    “Dari keterangan pelapor atau korban, saat membuka jok hendak membeli bahan bakar, dua pelaku langsung menggondol uang dari sisi kanan belakang motornya. Sontak ia meneriaki ‘maling’. Sayang, korban tak sempat mengejar karena dua pelaku berboncengan dan langsung kabur,” kata Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Akhmad Junaidi, Jumat (28/02/2025), melansir dari Kompas.com.

    Warga yang sempat melihat kejadian itu melempar helm ke pelaku.

    Namun, lemparan tersebut tidak mengenai pelaku karena mereka langsung melarikan diri ke arah barat dari SPBU.

    “Aksi maling tersebut terekam di CCTV milik SPBU. Saat ini, petugas masih menyelidiki aksi pencurian itu,” ucapnya.

    Dengan berbekal rekaman CCTV, etugas sedang melakukan pengejaran terhadap dua pelaku tersebut.

    Mereka juga akan mencari keterangan dari saksi lainnya.

    “Agar kejadian serupa tidak terulang, kami berharap bagi masyarakat yang menarik uang tunai dalam jumlah besar, sebaiknya meminta pengawalan dari bank atau kepolisian,” ucap Junaidi.

    Sementara itu, pria bernama Syaksi (49), asal Bangkalan ditahan di Polsek Gubeng setelah gagal membobol rumah di Jalan Pucang Sewu Gang VII No. 17, Kelurahan Gubeng, Surabaya.

    Dia babak belur dihajar massa setelah kepergok warga saat mencoba masuk melalui jendela rumah korban.
     
    Menurut Aris (50), warga sekaligus petugas keamanan setempat, insiden itu terjadi Kamis (27/2/2025).

    Awalnya ada warga melihat dari dua orang lama berdiri di depan rumah Cik Lin, warga sekitar.

    Satu orang  mengenakan jaket ojek online, sementara yang lain berpakaian biasa. 

    Pelaku berpakaian biasa kemudian memanjat bahu temannya untuk masuk lewat jendela.

    “Begitu warga tahu, mereka langsung berteriak. Pelaku berjaket ojek online kabur, sementara yang satunya terjatuh dan dihajar massa,” jelas Aris.

    Aris kemudian mengamankan Syaksi di balai RW dan menghubungi polisi.

     
    Kasus ini menambah daftar panjang aksi pencurian di Kelurahan Gubeng.

    Dua pekan sebelumnya, tepatnya Senin (10/2) pukul 16.30 WIB, dua sepeda motor raib di Jalan Gubeng Kertajaya 1D.  

    Insiden serupa juga terjadi di Jalan Gubeng Kertajaya III F, dua pekan sebelum kejadian di Jalan Gubeng Kertajaya 1D.  

    Semua kejadian maling motor terekam CCTV. Rekaman menunjukkan dua pelaku menggunakan satu sepeda motor.

    Satu pelaku merusak kunci kendaraan, sementara yang lain mengawasi situasi.  

    Setelah berhasil mencuri, mereka santai meninggalkan lokasi. Di Jalan Gubeng Kertajaya III F, sasaran pencurian adalah sebuah rumah kos.

    Polisi kini menyelidiki Syaksi apakah ada kaitannya atau tidak terkait insiden maling motor di wilayah Gubeng.

    Kasus Lain

    Maling elpiji 3 kilogram di Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, menjadi bulan-bulanan massa, Rabu (26/2/2025) siang.

    Kronologi pengeroyokan bermula saat seorang ibu-ibu setempat, Dipo hendak ke toko kelontong untuk menukarkan tabung gas elpiji 3 kilogramnya yang kosong.

    “Pemilik tabung gas sudah membawa tabung gasnya ke depan rumah. Lalu meninggalkannya di teras karena masih ada urusan ke rumah tetangganya,” kata Kapolsek Pogalan, AKP Rudi Sugiarto, Rabu (26/2/2025).

    Di saat yang bersamaan, pelaku pencurian, Purwanto sedang mengendarai sepeda motor melewati depan rumah Dipo.

    Karena ada tabung gas di depan rumah, dan tidak ada orang di sekitar, ia mengambil tabung gas tersebut.

    “Beberapa puluh meter kemudian ia berpapasan dengan pemilik tabung gas elpiji. Pemilik tabung lalu curiga tabung gas yang dibawa (Purwanto) adalah miliknya,” lanjutnya.

    Korban pun mempercepat langkahnya untuk pulang, ketika sampai rumah tabung gas elpiji miliknya sudah hilang.

    “Korban lalu berteriak maling. Warga pun segera keluar rumah dan mengejar maling tersebut. Setelah dilakukan pengejaran warga berhasil menangkapnya,” ucap Rudi.

    Warga Desa Ngepeh Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung tersebut diamuk masa hingga babak belur.

    Rudi memastikan awalnya Purwanto tidak mempunyai niat untuk mencuri, namun karena melihat tabung gas di teras rumah yang sepi, niat untuk mencuri tersebut timbul.

    “Pelaku sudah dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan, saat ini sudah diamankan di Polsek Pogalan,” pungkasnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pastikan keselamatan dan kenyamana musim lebaran, KAI Divre II Sumbar gelar ramp check

    Pastikan keselamatan dan kenyamana musim lebaran, KAI Divre II Sumbar gelar ramp check

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Pastikan keselamatan dan kenyamana musim lebaran, KAI Divre II Sumbar gelar ramp check
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 19:21 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat (KAI Divre II Sumbar) bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang Kementerian Perhubungan menggelar Ramp Check atau inspeksi perkeretaapian di wilayah Divre II Sumbar. Kegiatan tersebut dalam rangka memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api selama periode Angkutan Lebaran 2025.

    Kahumas KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, M. As’ad Habibuddin mengatakan, Ramp Check dilakukan sebagai bentuk komitmen KAI dalam menghadirkan layanan transportasi yang aman dan nyaman, terutama menjelang momen Lebaran yang selalu mengalami lonjakan penumpang. 

    Ramp Check berlangsung sejak Senin (24/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025). Inspeksi meliputi pengecekan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di stasiun serta aspek keselamatan di jalur kereta api.

    ”Ramp Check ini bertujuan untuk memastikan bahwa layanan kereta api di wilayah Divre II Sumbar telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan begitu, KAI dapat memberikan pengalaman perjalanan yang selamat dan nyaman bagi seluruh penumpang selama periode Angkutan Lebaran,” kata Kahumas KAI Divre II Sumatera Barat, M. As’ad Habibuddin, Kamis (27/2). 

    Ia menambahkan bahwa inspeksi terhadap pemenuhan SPM dilakukan di sembilan stasiun utama, yakni Stasiun Padang, Stasiun Pariaman, Stasiun Bandara Internasional Minangkabau, Stasiun Air Tawar, Stasiun Naras, Stasiun Lubuk Alung, Stasiun Pauh Kambar, Stasiun Kurai Taji, dan Stasiun Duku.

    Sementara itu, aspek keselamatan difokuskan pada titik-titik rawan seperti daerah yang berpotensi banjir, longsor, serta gangguan prasarana lainnya di lintas Lubuk Alung – Kayu Tanam dan lintas Bukit Putus – Indarung. Inspeksi juga dilakukan terhadap perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan di lintas Padang – Naras.

    “Objek pemeriksaan di stasiun meliputi informasi dan fasilitas keselamatan seperti alat pemadam api ringan (APAR), petunjuk jalur evakuasi, titik kumpul, dan nomor telepon darurat. Selain itu, fasilitas kesehatan seperti pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), kursi roda, dan tandu, serta lampu penerangan,” imbuh As’ad.

    Tak hanya itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap kamera pengintai (CCTV), petugas keamanan, ruang tunggu, toilet, musala, serta informasi pelayanan seperti denah stasiun, jadwal KA, dan peta jaringan KA.

    “Hasil Ramp Check yang dilakukan oleh Tim Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa secara umum, layanan KAI Divre II Sumbar telah memenuhi ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 63 Tahun 2019. Capaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat,” tutup As’ad seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Jumat (28/2).  

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pengendara Honda CB Tewas Kecelakaan di Tulungagung, Luka Parah Tabrak Pikap Putar Balik

    Pengendara Honda CB Tewas Kecelakaan di Tulungagung, Luka Parah Tabrak Pikap Putar Balik

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Seorang pengendara Honda CB, MN (18) asal Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, meninggal dunia usai kecelakaan di Desa Suruhan Kidul, Tulungagung, Jumat (28/2/2025) pukul 21.30 WIB.

    Korban meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil Mitsubishi pikap L300 yang dikemudikan EBC, warga Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

    MN mengalami luka parah di bagian kepala usai benturan, hingga mengakibatkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Sebelumnya dua kendaraan ini melaju berlawanan arah di Jalan Raya Desa Suruhan Kidul, Kecamatan Bandung,” jelas Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila, Sabtu (1/3/2025) siang.

    Kecelakaan bermula saat Mitsubishi L300 AG 8040 YJ melaju dari arah barat ke arah timur.

    Sementara korban yang mengendarai Honda CB AE 5514 CI melaju dari arah timur ke arah barat.

    Saat tiba di lokasi kejadian, EBC, pengemudi mobil pikap itu, bermaksud putar balik ke arah barat.

    “Sopir pikap akan putar balik, tapi kurang memperhatikan kondisi lalu lintas. Sementara pada saat bersamaan korban melaju dengan sepeda motornya,” sambung Taufik.

    Saat mobil pikap itu memutar dan memotong jalan, motor korban sudah terlalu dekat hingga terjadi tabrakan.

    Sepeda motor korban berbenturan dengan bak mobil pikap bagian kiri hingga menyebabkan dia terjatuh.

    Korban bersama sepeda motornya jatuh ke aspal jalan menyebabkan luka parah di bagian kepala.

    “Korban mengalami luka serius di kepala yang menyebabkan fatalitas. Korban meninggal dunia di lokasi,” ujar Taufik.

    Polisi telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.

    Selain itu personel Unit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung juga mengumpulkan bukti rekaman CCTV sebagai bukti.

    Sementara mobil pikap warna hitam dan sepeda motor korban dibawa ke tempat penyimpanan barang bukti di Unit Gakkum Satlantas.

    “Kami masih melakukan proses penyidikan kepada para saksi,” punkas Taufik

  • Peredaran Uang Palsu di Magetan Marak, Sasar Pedagang Kecil

    Peredaran Uang Palsu di Magetan Marak, Sasar Pedagang Kecil

    Magetan (beritajatim.com) – Memasuki Bulan Suci Ramadhan, peredaran uang palsu di Magetan semakin mengkhawatirkan dan telah memakan banyak korban. Sejumlah pedagang kecil menjadi sasaran, termasuk Nilhal Muna Assofiyah, penjaga Outlet Es Teh Pesona di Desa Karas, Kecamatan Karas, dan Triyono, pedagang nasi goreng di Kecamatan Lembeyan.

    Nilhal Muna Assofiyah mengaku baru menyadari adanya uang palsu setelah bosnya menggunakan uang hasil jualan untuk berbelanja. Uang tersebut ditolak karena palsu.

    “Uang jualan itu sudah saya serahkan ke bos saya, sama bos saya digunakanlah untuk membeli barang tapi uang itu ditolak katanya palsu. Kemudian bos saya memberitahu saya jika ada uang palsu dari sini,” ujarnya, Jumat (28/2/2025)

    Ia menjelaskan bahwa seorang pembeli menggunakan uang pecahan Rp100 ribu saat berbelanja di gerainya pada malam hari. “Seingat saya pembeli hanya membeli 1 minuman saja seharga Rp10 ribu dengan uang Rp100 ribu itu,” ungkapnya.

    Selain uang pecahan Rp100 ribu, ia juga mendapati uang pecahan Rp50 ribu yang ternyata palsu, sehingga total kerugian mencapai Rp150 ribu.

    Kasus serupa juga menimpa Triyono, pedagang nasi goreng di Kelurahan Lembeyan Kulon, Kecamatan Lembeyan. Dua lembar uang palsu pecahan Rp50 ribu berhasil beredar di warungnya saat warung dalam kondisi ramai.

    “Ngak nyangka saya bakal jadi korban. Pembelinya siapa saya tidak tahu karena saat itu ramai. Begitu saya hitung hasil jualan, ternyata ada yang palsu, tidak hanya satu tapi dua lembar pecahan Rp50 ribu. Pedagang kecil kayak kami, berapa sih untungnya kok sampai tega berbuat begitu,” ujar Triyono dengan nada kesal.

    Kesal dengan kejadian ini, ia membakar satu lembar uang palsu dan menempelkan satu lembar lainnya di kaca warungnya sebagai pengingat untuk lebih berhati-hati dalam menerima uang. Ia mengungkapkan bahwa uang palsu biasanya terasa lebih halus saat diraba dibandingkan uang asli, meskipun sulit dibedakan oleh orang awam.

    Kasus peredaran uang palsu ini kerap meningkat setiap menjelang Ramadan dan Idulfitri. Menurut Triyono, pelaku biasanya menyasar warung dan toko kecil di pinggiran kota.

    “Betul-betul meresahkan. Mungkin kalau pedagang besar tidak seberapa ya. Tapi kalau kayak kami, pedagang kecil, benar-benar terpukul,” katanya.

    Menanggapi peredaran uang palsu ini, Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Joko Santoso menjelaskan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Fenomena yang beredar saat ini banyak peredaran uang palsu di daerah Magetan. Jadi kami sudah melakukan lidik terkait itu, kita menemukan beberapa korban sudah kita investigasi. Nah, kebanyakan korban ini adalah penjual rokok, kemudian warung-warung kecil yang notabene ini adalah orang-orang yang sudah sepuh, yang sudah tua,” ujarnya, Sabtu (1/3/2025)

    Pihak kepolisian juga mendapati bahwa para pelaku menggunakan modus memakai masker agar tidak mudah dikenali. Sayangnya, lokasi kejadian tidak memiliki CCTV, sehingga identitas pelaku masih dalam penyelidikan. Hingga saat ini, kepolisian telah mendeteksi sembilan korban yang mengalami kerugian akibat peredaran uang palsu.

    Untuk menghindari kejadian serupa, masyarakat, terutama pedagang kecil, diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima uang pecahan besar. Polisi menyarankan agar masyarakat selalu menerapkan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) sebelum menerima uang dari pembeli, terutama pada malam hari ketika pencahayaan minim.

    Kasus peredaran uang palsu ini semakin memprihatinkan, terutama bagi pedagang kecil yang rentan menjadi sasaran. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan indikasi peredaran uang palsu di wilayah mereka. [fiq/beq]

  • Malam Sunyi, 2 Orang Nekat Curi Sepeda Motor di Tuban

    Malam Sunyi, 2 Orang Nekat Curi Sepeda Motor di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Di tengah sunyi malam di Kelurahan Kingking, Kecamatan/Kabupaten Tuban, sebuah sepeda motor lenyap dari teras rumah pemiliknya.

    Erling Kunaevi (33) tak menyangka bahwa perjalanannya ke warung kopi yang hanya berjarak 200 meter dari rumahnya akan berujung kehilangan.

    Malam itu, 25 Februari 2025, pukul 23.00 WIB, ia memarkir Honda Beat 2014 berwarna hitam dengan nomor polisi S 2713 FY di teras rumahnya dalam keadaan terkunci.

    Namun, ketika ia pulang pada dini hari pukul 02.00 WIB, kendaraan kesayangannya telah raib tanpa jejak.

    “Lalu korban saat itu pergi ke warung kopi yang hanya berjarak 200 meter dari rumahnya dengan berjalan kaki,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kota Tuban, IPDA Abdul Latif Reksonegoro, Jumat (28/02/2025).

    Merasakan getir kehilangan, Erling segera melapor ke Polsek Kota Tuban. Polisi pun bergerak cepat. Dengan menyisir Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa rekaman CCTV, mengumpulkan barang bukti, dan menggali keterangan saksi, mereka mulai merajut petunjuk demi petunjuk.

    Hingga akhirnya, secercah titik terang muncul pada pukul 17.00 WIB. Sebuah unggahan di platform jual beli Facebook menampilkan sepeda motor yang identik dengan milik korban.

    Tanpa menunda waktu, Unit Reskrim Polsek Tuban segera menyusun strategi. Mereka menjalin komunikasi dengan penjual dan menyepakati pertemuan di sekitar SMP Negeri 4 Tuban.

    “Setelah bertemu dengan penjual dan diperiksa, diketahui bahwa benar sepeda motor tersebut adalah milik korban,” tambah Abdul Latif.

    Aksi penyamaran polisi membuahkan hasil. Dua tersangka, Arif Afrianto (33), warga Desa Sendanghaji, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, dan Angga Rismawan (29), warga Desa Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, tak berkutik saat diamankan petugas.

    Kini, kedua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, sang pemilik sepeda motor yang sempat dirundung duka, akhirnya bisa bernapas lega, meski tetap menelan kerugian sekitar Rp 9.000.000.

    Polisi mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap tindak pencurian kendaraan bermotor yang marak terjadi, terutama dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat kejahatan.

    “Kami harap warga lebih berhati-hati dan selalu mengamankan kendaraannya dengan kunci ganda atau parkir di tempat yang lebih aman,” pungkas Abdul Latif.

    Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat Tuban dan sekitarnya bahwa kejahatan selalu mengintai di setiap sudut waktu dan tempat. Kewaspadaan serta langkah proaktif menjadi kunci untuk mencegah peristiwa serupa terjadi lagi. [ayu/ted]

  • Teror Jelang Sahur di Mojoagung Jombang, Seorang Pemuda Dibacok OTK

    Teror Jelang Sahur di Mojoagung Jombang, Seorang Pemuda Dibacok OTK

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang pemuda bernama Panggih Nanda alias Esa (30), warga Desa Dukuhngarjo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, mengalami luka robek di tangan kanan setelah diserang oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Raya By Pass Mojoagung Jombang, Sabtu (1/3/2025) dini hari atau menjelang sahur pertama.

    Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, saat korban dalam perjalanan menuju rumah temannya, Robi, di Dusun Karobelah, Mojoagung.

    “Korban berangkat dari rumahnya. Namun, saat melewati By Pass Mojoagung, tiba-tiba tiga orang pemuda berboncengan menggunakan sepeda motor Yamaha Nmax menghadangnya. Salah satu dari mereka mengeluarkan senjata tajam dan langsung menyerang korban, mengakibatkan luka robek di tangan kanan,” ujar Kompol Yogas.

    Usai diserang, korban berbalik arah dan memasuki desa terdekat untuk meminta pertolongan warga. Beruntung, warga segera membawa korban ke Puskesmas Miagan untuk mendapatkan perawatan medis.

    Hingga saat ini, motif penyerangan masih menjadi tanda tanya. “Korban tidak mengenali para pelaku dan tidak ada barang berharga yang diambil. Kami masih menyelidiki apakah ini aksi kriminal acak atau ada latar belakang lain,” tambah Kompol Yogas.

    Polisi telah melakukan berbagai langkah untuk mengungkap kasus ini, termasuk mendatangi lokasi kejadian, mencari saksi, serta berkoordinasi dengan tim Resmob Polres Jombang. Upaya pencarian bukti, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi, juga tengah dilakukan.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat melintas di kawasan yang rawan kejahatan pada malam hari. Jika menemukan hal mencurigakan, segera laporkan ke pihak kepolisian,” pungkasnya.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polisi berharap segera mengidentifikasi pelaku dan mengungkap motif di balik serangan ini. [suf]

  • Maling Gasak Uang Rp 90 Juta dalam Jok Motor di SPBU Pasuruan

    Maling Gasak Uang Rp 90 Juta dalam Jok Motor di SPBU Pasuruan

    Pasuruan

    Dua maling menggasak uang senilai Rp 90 juta yang diletakkan dalam jok motor. Mereka nekat mengambil uang tersebut saat jok motor dibuka ketika korban hendak mengisi BBM di SPBU di Pasuruan.

    “Kejadiannya terekam CCTV, pada Kamis (27/2/2025) pukul 15.00 WIB,” kata Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Aipda Muhammad Junaidi dilansir dari detikJatim, Jumat (28/2/2025).

    Kejadian itu bermula saat Nuris Sholikin (19) disuruh ayahnya mengambil uang tunai sejumlah Rp 90 juta dari salah satu bank di Kota Pasuruan. Kemudian, Nuris menaruh uang tersebut di jok motor.

    Dalam perjalanan pulang, Nuris mampir ke SPBU di Jl Ir H Juanda, Pasuruan. Ketika membuka jok motor, tiba-tiba dari arah belakang, datang dua orang mengendarai motor.

    Satu pria tetap di motor, sementara satunya mengambil uang dalam kantong kresek di jok motor korban. Aksi itu dilakukan secepat kilat.

    Korban kemudian berteriak ‘maling’. Warga sekitar sempat melempar helm kepada pelaku.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Jelaskan Perkembangan Kasus WN Singapura yang Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren

    Polisi Jelaskan Perkembangan Kasus WN Singapura yang Tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren

    JAKARTA – Polsek Grogol Petamburan terus melakukan penyelidikan terkait kematian Warga Negara (WN) Singapura yang ditemukan tewas di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Rabu, 26 Februari. Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna memastikan penyebab pasti kematian korban.

    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Muhammad Aprino Tamara, mengungkapkan bahwa berdasarkan rekaman kamera CCTV di lokasi, korban terlihat tiba-tiba tersungkur dan mengalami kejang sebelum akhirnya meninggal dunia. Hasil pemeriksaan awal oleh Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit dan akan terus mengembangkan penyelidikan,” ujar AKP Aprino, Jumat, 1 Maret.

    Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Singapura guna mencari informasi lebih lanjut mengenai identitas korban serta menghubungi pihak keluarga. Hingga saat ini, belum ada pihak keluarga yang datang untuk mengonfirmasi identitas korban atau mengurus pemulangan jenazah.

    Selain itu, kepolisian juga mendalami riwayat kesehatan korban untuk mengetahui apakah ada penyakit bawaan yang berkontribusi terhadap kematiannya. Sejumlah saksi di lokasi kejadian terus dimintai keterangan guna memastikan tidak ada unsur tindak pidana dalam insiden ini.

    “Kami mengimbau pihak keluarga atau rekan korban yang mengenalnya untuk segera menghubungi kepolisian guna mempercepat proses identifikasi dan pemulangan jenazah,” tambahnya.

    Pihak berwenang berjanji akan terus menyelidiki kasus ini dengan transparan dan memastikan tidak ada unsur kriminal yang terlibat dalam kejadian tersebut.

  • Booth Es Teh di Madiun Dibobol Maling, Aksi Terekam CCTV

    Booth Es Teh di Madiun Dibobol Maling, Aksi Terekam CCTV

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah booth es teh di Kabupaten Madiun menjadi sasaran aksi pencurian pada Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Kejadian ini sempat terekam kamera CCTV sebelum akhirnya pelaku mematikan perangkat tersebut.

    Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang pria masuk dengan hati-hati ke dalam booth, kemudian mengacak-acak barang di sekitarnya. Pelaku yang beraksi seorang diri hanya membutuhkan waktu sekitar satu menit untuk membawa kabur sejumlah barang berharga.

    Aksi pencurian ini terjadi di salah satu outlet Booth Es Teh Kota yang berlokasi di Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Andre Septa Fernadi, penjaga outlet, mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kejadian tersebut saat tiba untuk membuka toko pada pukul 08.30 WIB.

    “Saya datang shift pagi dan melihat keadaan outlet sudah berantakan. Setelah dicek, beberapa barang juga hilang,” ujar Andre, Jumat (28/2/2025).

    Setelah mengecek rekaman CCTV, Andre memastikan bahwa pencurian terjadi pada dini hari. Ia segera menghubungi rekan-rekannya untuk menghitung barang yang hilang dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

    “Pelaku masuk lewat belakang dengan mengakali jendela yang hanya dikunci pakai slot besi, lalu membukanya secara manual,” jelasnya.

    Beberapa barang yang hilang antara lain mesin cup, dua cup minuman, dua kotak susu UHT, satu botol sirup leci, 10 botol Yakult, tiga kaleng susu kental manis, kipas angin, plastik sealer, topi, uang tunai Rp160 ribu, dua bungkus bubuk Choco Avocado, 18 bungkus bubuk teh, serta satu unit speaker. Total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp600 ribu.

    Andre menduga bahwa pelaku bukanlah warga sekitar karena tidak pernah terlihat membeli es teh di lokasi tersebut sebelumnya. Berdasarkan rekaman CCTV, ciri-ciri pelaku menunjukkan bahwa ia memiliki rambut agak keriting. “Sepertinya bukan orang sini. Saya tidak pernah melihat dia datang membeli es teh sebelumnya,” pungkasnya. [fiq/kun]

  • Motor Hilang Saat Terparkir di RSUD Koesma Tuban

    Motor Hilang Saat Terparkir di RSUD Koesma Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Sepeda motor milik pengunjung RSUD Koesma Tuban Fastabiqul Khoirot (30) asal Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban raib saat sedang terparkir.

    Diketahui, sepeda motor miliknya yakni Supra X 125 Nopol S 4322 FM terparkir pada tanggal 24 Februari 2025 pukul 22.00 Wib, lalu pada tanggal 27 Februari 2025 motornya sudah hilang.

    Padahal sistem keamanan parkir di RSUD Koesma Tuban ini sangat ketat, termasuk dilengkapi CCTV dan sistem parkir yang menggunakan digitalisasi oleh pihak ketiga PT Mida Karya Abadi.

    Fastabiqul Khoirot menjelaskan bahwa saat mengetahui motor miliknya hilang, ia sudah berusaha mencari, bahkan area parkir satu persatu sudah di cek. Namun, tidak membuahkan hasil.

    “Terus saya minta rekaman CCTV lainnya yang lebih jelas, tapi dengan alasan banyak CCTV yang error karena kesambar petir,” ujar Fasta sapaannya. Jumat (28/02/2025).

    Namun, ada beberapa CCTV yang masih bisa merekam dan ia meminta dilihatkan pada tanggal ia masuk dan keluar, dari rekaman itu dia juga terlihat memasuki area parkir RSUD dengan menggunakan jas.

    Akan tetapi, saat dia keluar tidak ada rekaman lagi yang memperlihatkan motornya sudah keluar atau masih di dalam area parkir.

    “Saya tanya gak ada rekaman CCTV lainnya lagi, namun ternyata rekaman CCTV ya hanya itu saja,” kata Fasta.

    Fasta mengungkapkan rasa kekecewaannya, karena pihak manajemen PT Mida Karya Abadi belum memberikan kepastian atau kejelasan perihal kehilangannya.

    “Katanya saya mau dihubungi, namun sampai sekarang belum, terus kemarin saya lapor ke Polres Tuban,” tutur dia.

    Fasta berharap PT Mida Karya Abadi untuk memberikan pertanggung jawabannya dan memberikan ganti rugi perihal sepeda motor yang hilang. [ayu/ted]