Produk: CCTV

  • Arus Balik Masih Padat, One Way KM 414-70 Tol Kalikangkung Semarang Diberlakukan – Halaman all

    Arus Balik Masih Padat, One Way KM 414-70 Tol Kalikangkung Semarang Diberlakukan – Halaman all

    Polisi memperpanjang skema one way mulai dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang hingga KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama.

    Tayang: Jumat, 4 April 2025 22:23 WIB

    Tribunnews.com/Ashri Fadilla

    SISTEM ONE WAY – Polisi memperpanjang skema one way mulai dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang hingga KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) kembali diberlakukan pada arus balik Lebaran, Jumat (4/4/2025) malam. 

    Kali ini, polisi memperpanjang skema one way mulai dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang hingga KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama.

    Berdasarkan pantauan CCTV Jasa Marga, jalur one way mulai dibuka sekitar pukul 20.00 WIB. Sebelum itu, petugas lebih dulu melakukan pengosongan jalur untuk memastikan keamanan pelaksanaan sistem satu arah.

    Setelah dibuka, kendaraan dari arah timur mulai melintasi jalur one way menuju Jakarta. Lalu lintas selepas Gerbang Tol Kalikangkung terpantau lancar. Namun, antrean kendaraan tampak mengular sebelum pintu tol tersebut.

    Sebelumnya, polisi telah menerapkan one way lokal dari KM 188 hingga KM 70, lalu memperpanjangnya ke KM 219 Tol Palikanci. Namun karena kepadatan kendaraan masih terjadi di sejumlah titik, rekayasa kembali diperluas hingga KM 414.

    Langkah ini diambil untuk mengurai kepadatan arus balik yang masih tinggi di sepanjang ruas tol Trans Jawa menuju Jakarta. Polisi mengimbau pengendara untuk tetap mematuhi rambu dan arahan petugas di lapangan.
     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kemenko Polkam pastikan arus balik via Tol Cikampek lancar terkendali

    Kemenko Polkam pastikan arus balik via Tol Cikampek lancar terkendali

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalui Satuan Tugas (Satgas) Pemantauan Lebaran menggelar peninjauan lapangan guna memastikan arus balik yang akan melalui Tol Cikampek lancar dan terkendali.

    “Kami meninjau situasi keamanan arus mudik di Comand Center KM 29, relatif aman dan kondusif. Kami dijelaskan kesiapan dalam rangka menghadapi arus balik yang kemungkinan akan mencapai puncaknya pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 5 dan 6 April,” kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenko Polkam Brigjen Pol Moehammad Syafrial di Command Center KM 29, Jawa Barat, Jumat.

    Pos Pengamanan Idul Fitri dan Command Center KM 29 memiliki tujuan untuk memberikan arahan kepada personel yang bertugas di lapangan serta mengantisipasi jika terjadinya lonjakan peningkatan jumlah kendaraan, atau kecelakaan melalui CCTV.

    Melalui Command Center, petugas dapat mengawasi kondisi lalu lintas secara real-time. Serta memberikan respons cepat apabila terjadi hambatan atau kemacetan, guna memastikan perjalanan para pemudik berjalan lancar dan aman.

    “Dari pantauan kami secara langsung, tidak ada ancaman keamanan yang terdeteksi. Semua fasilitas dan infrastruktur berfungsi dengan normal. Personil keamanan berjaga dengan baik dan siap untuk menanggapi situasi darurat. Dengan demikian perjalanan para pemudik diharapkan dapat berjalan dengan lebih lancar, aman, dan nyaman, tanpa gangguan yang berarti,” ujarnya.

    Dengan pengawasan berbasis teknologi oleh berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengamanan arus mudik dan arus balik, serta koordinasi yang optimal, perjalanan para pemudik diharapkan dapat berjalan dengan lebih lancar, aman, dan nyaman, tanpa gangguan yang berarti.

    “Kami dari Kemenko Polkam tentunya memberikan apresiasi kepada seluruh unsur petugas di lapangan yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat selama proses arus mudik dan balik pada saat lebaran tahun ini dan imbauan kepada seluruh masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan kembali untuk mengecek terlebih dahulu kendaraan yang akan digunakan dan mematuhi segala peraturan lalu lintas yang berlaku sehingga dapat kembali ke tempat tujuan dengan selamat,” tutupnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Seorang Karyawan Diduga Gelapkan Uang Toko Ratusan Juta di Jakarta Utara, Aksinya Terekam CCTV – Halaman all

    Seorang Karyawan Diduga Gelapkan Uang Toko Ratusan Juta di Jakarta Utara, Aksinya Terekam CCTV – Halaman all

    Seorang asisten kepala toko melakukan tindak pidana penggelapan uang toko senilai ratusan juta di Koja, Jakarta Utara. Aksinya terekam CCTV.

    Tayang: Jumat, 4 April 2025 18:25 WIB

    KOMPAS.com/Wijaya Kusuma

    ILUSTRASI BRANKAS – Seorang asisten kepala toko diduga gelapkan uang toko senilai ratusan juta di Koja, Jakarta Utara pada 30 Maret 2025. Kini kasusnya dilaporkan ke polisi. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang asisten kepala toko diduga melakukan tindak pidana penggelapan uang toko senilai ratusan juta di Koja, Jakarta Utara.

    Aksinya ketahuan setelah mengetahui isi brankas sudah kosong.

    Dari hasil pengecekan CCTV ternyata pelaku Asisten Chief Of Store minimarket atas nama FH.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan pihak korban melalui kuasa hukumnya DJ telah membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Utara.

    “Benar korbannya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan terduga pelaku FH,” ucap Ade Ary dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).

    “Ini terkait dugaan tindak pidana penggelapan dalam jabatan dan/atau penggelapan,” sambungnya.

    Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menuturkan, pelaku berinisial FH yang sehari-hari menjabat asisten kepala toko, diduga membawa kabur uang hasil penjualan dari tanggal 30 Maret 2025.

    Namun pihak Alfamart baru mengetahui tindak pidana penggelapan terjadi 31 Maret 2025.

    Saat itu, hendak ada pergantian shift antara FH dengan karyawan yang lain.

    Brankas yang seharusnya berisi uang malah kosong melompong.  

    “Pada saat pergantian shift terdapat uang setoran hasil penjualan pada tanggal 30 sampai 31 Maret 2025 tidak ada di dalam loker brangkas penyimpanan uang totalnya Rp.100.251,508,” ujar dia.

    Ade Ary mengatakan, karyawan lain memutuskan untuk mengecek rekaman CCTV dan diketahui aksi pelaku tersebut.

    Atas kejadian itu, Polres Metro Jakarta Utara langsung melakukan penyelidikan.

    “Kejadian tersebut dilaporkannya Ke Polres Metro Jakarta Utara, sedang dalam penyelidikan,” ujar dia.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Teriakan Briptu Abdul Azis saat Dibegal hingga Dibacok di Bekasi: Pak, Tolong Saya! – Halaman all

    Teriakan Briptu Abdul Azis saat Dibegal hingga Dibacok di Bekasi: Pak, Tolong Saya! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota Sat Samapta Polres Metro Bekasi, Briptu Abdul Azis, menjadi korban pembegalan saat pulang dari dinas.

    Korban disebut sempat berteriak kepada warga saat insiden tersebut terjadi. 

    Diketahui, aksi pembegalan tersebut terjadi pada Rabu (2/4/2025) sekitar pukul 05.00 WIB pagi, di Jalan Inspeksi Kalimalang, Kampung Pasir Limus, Desa Mangun Harja, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. 

    “Pak, tolong saya, Pak,” kata saksi Andri (29), yang menirukan korban, Jumat (4/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Andri mengatakan, polisi tersebut telah berteriak dalam posisi awal ia dibegal di tengah jalan.

    Ia menyebut, pada saat kejadian jalanan sedang sepi kendaraan. 

    “Awalnya, korban polisi itu tergeletak di tengah jalan di atas rumput-rumput yang menjadi pembatas jalan,” ujar Andri. 

    Mendengar teriakan itu, pengendara motor yang saat itu melintas kemudian memberi pertolongan. 

    “Untungnya, ada seorang pengendara motor yang nolong dan minta bantuan ke Satlantas Cikarang,” ungkap Andri.

    Andri menyampaikan, setelah tiba di lokasi, Satlantas Cikarang langsung menghubungi ambulans Rumah Sakit Medirosa Cikarang.

    “Selama proses evakuasi, polisi masih merespons, tetapi keadaannya sudah lemas dan pucat karena darah sudah keluar banyak,” ujar Andri.

    Korban Hendak Pulang ke Rumah

    Briptu Abdul Azis diketahui sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya ketika ia dipepet oleh dua pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Genio.

    “Kunci kontak dari sebelah kanan dimatikan, kemudian korban terjatuh,” ungkap Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kamis (3/4/2025), dikutip dari Tribun Bekasi.

    Setelah terjatuh, pelaku menghampiri Briptu Azis dan melakukan pembacokan di bagian lengan kiri, yang mengakibatkan luka robek.

    Pelaku kemudian melarikan diri membawa sepeda motor milik Briptu Abdul Azis, jenis Honda Scopy warna hitam bernomor polisi AG 3970 JP.

    Setelah kejadian, seorang saksi membantu Briptu Abdul Azis untuk pindah ke sisi jalan dan meminta bantuan untuk membawanya ke rumah sakit.

    Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku.

    “Kami masih melakukan penyelidikan dan pengecekan CCTV di sekitar lokasi kejadian,” tambah Kompol Onkoseno.

    Komplotan pembegal tersebut diperkirakan memiliki ciri-ciri berbadan kurus dan tinggi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Anggota Polres Metro Bekasi Dibegal di Jalan Kalimalang, Pelaku Bacok dan Bawa Kabur Motor Korban. 

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunBekasi.com/Ichwan Chasani) (Kompas.com/Rachel Farahdiba Regar)

  • Misteri Kematian Jurnalis Juwita, Keluarga Duga Pelaku Berkelompok

    Misteri Kematian Jurnalis Juwita, Keluarga Duga Pelaku Berkelompok

    Banjarmasin, Beritasatu.com – Misteri kematian tragis Juwita, jurnalis asal Banjarbaru yang diduga dibunuh oleh oknum TNI AL berpangkat Kelasi Satu berinisial J, perlahan mulai terungkap. Pelaku diketahui bertugas di Balikpapan, dan kasusnya kini tengah ditangani oleh Denpomal Banjarmasin.

    Fakta terbaru justru terkait kematian jurnalis Juwita mengarah pada dugaan keterlibatan lebih dari satu pelaku dalam kasus pembunuhan ini. Dugaan ini menguat setelah ditemukannya dua kendaraan—sebuah motor dan mobil—di lokasi kejadian yang bukan milik tersangka J.

    “Kalau hanya satu pelaku, lalu kenapa ada motor dan mobil di TKP?” ujar kuasa hukum keluarga korban, Muhammad Pazri, pada Jumat (4/4/2025).

    Penyidik telah mengamankan 14 barang bukti dari tempat kejadian perkara, termasuk dua kendaraan misterius, ponsel, dan barang pribadi milik korban. Fakta-fakta ini membuka kemungkinan bahwa korban tidak dihabisi sendirian, melainkan secara berkelompok.

    Sebelumnya, tim kuasa hukum juga mengungkap dugaan korban sempat mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh. Mereka mendesak agar penyidik segera melakukan pemeriksaan DNA terhadap barang bukti yang telah diamankan.

    “Ini bukan sekadar pembunuhan biasa. Kami minta pemeriksaan DNA segera dilakukan agar fakta ini tidak terkubur,” tegas Pazri.

    Selain itu, tim hukum juga meminta penyidik menelusuri rekaman CCTV di sepanjang rute yang dilalui korban pada malam kejadian. Langkah ini dinilai penting untuk mengungkap siapa saja yang bersama Juwita sebelum ia ditemukan tewas.

    Hingga saat ini, penyidik dari Denpomal Banjarmasin belum memberikan keterangan resmi terkait hasil pendalaman kasus kematian jurnalis Juwita. Sementara itu, tersangka J masih ditahan dan menjalani pemeriksaan lanjutan.

  • Update Kasus Jurnalis Juwita: Dugaan Kekerasan Seksual dan Pelaku Lebih dari Satu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 April 2025

    Update Kasus Jurnalis Juwita: Dugaan Kekerasan Seksual dan Pelaku Lebih dari Satu Regional 4 April 2025

    Update Kasus Jurnalis Juwita: Dugaan Kekerasan Seksual dan Pelaku Lebih dari Satu
    Editor
    KOMPAS.com – 
    Kasus pembunuhan jurnalis muda, Juwita (23), yang terjadi di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, masih dalam tahap penyelidikan.
    Sejumlah fakta baru mulai terungkap terkait dugaan keterlibatan Jumran, seorang
    oknum TNI AL
    , dalam tindakan keji ini.
    Tim kuasa hukum
    Juwita yang dipimpin oleh M Pazri, berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak mungkin dilakukan oleh pelaku tunggal.
    Pazri menegaskan, “Kita minta untuk dikembangkan proses penyidikan, karena kami menduga aksi pembunuhan ini tidak hanya dilakukan oleh pelaku tunggal,” ujar Pazri, Kamis (3/4/2025), seperti dikutip dari
    Tribunnews.com.
    Ia percaya bahwa ada kemungkinan orang lain terlibat dalam aksi tersebut, mengingat temuan bukti-bukti di lapangan.
    Tim kuasa hukum juga meminta kepada penyidik Denpom Lanal Banjarmasin untuk melakukan pemeriksaan lebih mendalam, termasuk analisis rekaman CCTV di sepanjang rute lokasi penemuan Juwita.
    “Proses penyidikan harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan DNA, karena diduga terjadi tindak kekerasan seksual di sana,” tambahnya.
    Menurut Pazri, hal ini diperlukan untuk menggali informasi lebih lanjut, karena dugaan bahwa pelaku tidak bekerja sendirian semakin kuat.
    “Ada dugaan keterlibatan orang lain,” pungkasnya.
    Penyidik telah mengamankan 14 alat bukti, di antaranya adalah kendaraan bermotor yang diduga digunakan oleh terduga pelaku.
    Dua kendaraan tersebut, sebuah mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam dengan pelat nomor DA 1256 PC dan sebuah sepeda motor warna hitam, ditemukan di lokasi kejadian.
    Mobil tersebut diduga merupakan mobil rental yang disewa terduga pelaku di kawasan Jalan Golf Landasan Ulin.
    Pazri menjelaskan bahwa terdapat indikasi yang menunjukkan pembunuhan ini direncanakan.
    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami
    tim kuasa hukum
    , bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan
    pembunuhan berencana
    ,” terangnya.
    Beberapa bukti menunjukkan bahwa terduga pelaku telah membuat persiapan matang sebelum melakukan tindakan tersebut, seperti membeli tiket menggunakan nama orang lain dan menghancurkan identitasnya.

    Selain itu, hasil otopsi terhadap jasad Juwita mengungkapkan bahwa ia mengalami patah tulang pada bagian leher, yang mengindikasikan adanya kekerasan fisik.
    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkap Pazri, menambahkan bahwa Juwita kemungkinan dieksekusi di dalam mobil yang disewakan.
    Meskipun terduga pelaku telah mengakui perbuatannya, hingga saat ini motif di balik pembunuhan tersebut masih belum terungkap secara jelas. “Untuk motif masih dalam proses penyidikan,” jelas Pazri, menunjukkan bahwa tim kuasa hukum dan penyidik masih bekerja untuk menggali kebenaran yang lebih mendalam.
    Dengan berbagai bukti dan pengakuan yang ada,
    kasus pembunuhan Juwita
    menunjukkan kompleksitas yang membutuhkan perhatian serta penyelidikan menyeluruh agar keadilan dapat ditegakkan.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Kuasa Hukum Duga Ada Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Jurnalis”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Begal Motor di Bekasi dan Subang, Polisi dan Penyandang Disabilitas Jadi Korban, Kondisi Babak Belur

    Begal Motor di Bekasi dan Subang, Polisi dan Penyandang Disabilitas Jadi Korban, Kondisi Babak Belur

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dua aksi begal motor terjadi di Bekasi dan Subang, Jawa Barat.

    Seorang polisi dan pria penyandang disabilitas menjadi korbannya. Kondisi korban mengenaskan. Briptu Abdul Azis terluka robek akibat dibacok pelaku.

    Sedangkan pria disabilitas berinisial AK (27) babak belur dihajar komplotan begal.

    Begal di Bekasi

    Aksi begal di Bekasi menimpa anggota Polres Metro Bekasi pada Rabu (2/4/2025) subuh.

    Saat itu, Briptu Abdul Azis ingin pulang ke rumahnya dari arah Cikarang menuju Bekasi. 

    Ia mengendarai sepeda motor melintasi Jalan Inspeksi Kalimalang Kampung Pasir Limus RT07/06 Desa Mangun Harja Cikarang Utara.

    Setibanya di lokasi sekitar pukul 05.00 WIB, Anggota Sat Samapta Polres Metro Bekasi dipepet dari belakang sebelah kanan oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor Honda Genio.

    Para pelaku kemudian mematikan kunci kontak motor korban dari sebelah kanan hingga membuatnya terjatuh.

    Mereka kemudian menghampiri Briptu Azis dan melakukan pembacokan di bagian lengan sebelah kiri hingga menyebabkan luka robek.

    Pelaku membawa kabur motor Briptu Abdul Azis dan meninggalkannya di TKP.

    Di lokasi seorang saksi membantu Briptu Abdul Azis membawa ke sisi jalan lalu meminta bantuan untuk membawa korban ke rumah sakit.

    Pelaku melakukan begal memakai celurit serta berciri ciri berbadan kurus tinggi, dan berbadan kurus tinggi sedang.

    Pelaku membawa satu unit kendaran korban, dengan jenis Honda Scopy warna hitam No Pol AG 3970 JP.

    Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan pihaknya sekarang ini masih memburu pelaku.

    “Masih kita lakukan penyelidikan ya saat ini,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (3/4/2025). Pihak kepolisian tengah melakukan pengecekan CCTV dijalur sekitar TKP.

    Begal di Subang

    Sementara itu, Satreskrim Polres Sumedang masih memburu komplotan begal yang merampas sepeda motor milik seorang pria penyandang disabilitas. 

    Korban babak belur dihajar komplotan begal.  Korban adalah AK (27) warga Dusun Tanjungan, Kelurahan Ngambek  Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

    Peristiwa pembegalan ini terjadi di jalur alternatif penghubung Kabupaten  Sumedang- Kabupaten Subang, tepatnya di Kampung Sela Awi RT02/07, Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Kamis (3/4/2025) subuh

    “Para pelaku masih diburu. Mohon doanya, malam ini kita kejar ke daerah lain,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, AKP Uyun Saeful Uyun dikonfirmasi, Kamis malam.

    Uyun  mengatakan, aksi pembegalan tersebut bermula ketika korban berangkat  dari Jawa Tengah dengan mengendarai sepeda motor pada Rabu (2/4/2025) pukul 03.00, dengan tujuan untuk menemui teman laki-lakinya di Sumedang. 

    Namun, setiba di Kabupaten Sumedang, korban tidak berhasil bertemu dengan teman laki-laki tersebut, teman korban beralasan ada urusan keluarga. 

    Kemudian, pada Kamis (3/4/2025) sekira pukul 00.00, ada teman perempuan korban menghubungi dengan cara video call, dan tak lama seusai melakukan video call,  korban menerima shareloc  lokasi teman perempuan tersebut di wilayah  Rancakalong sekira puluk 04.00.

    “Setiba korban di tempat tersebut, tidak ada siapa-siapa, tak lama kemudian korban didatangi dua orang laki-laki. Korban langsung dirangkul, dan dicekik, hingga para pelaku menganiaya korban, kemudian para pelaku merampas sepeda motor, uang tunai, dua unit ponsel, dan barang berharga milik korban lainnya, ” katanya. 

    Kemudian, kata Uyun, oleh para pelaku, korban dimasukan ke dalam mobil Avanza, dan korban diturunkan di daerah Tomo.

    “Korban ditemukan oleh warga dalam kondisi terluka. Saat dimintai keterangan di Mapolsek Tomo, korban tidak bisa berkomunikasi dikarenakan korban tuna wicara dan tuna rungu,” kata Uyun. (TribunJabar/Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kesal Uang Kerja jadi LC Dipakai Buat Judi, Wanita Cantik Tusuk Pacar hingga Tewas

    Kesal Uang Kerja jadi LC Dipakai Buat Judi, Wanita Cantik Tusuk Pacar hingga Tewas

    GELORA.CO – Charles Leo Putra (36) tewas di tangan kekasihnya, Fania Putri (25), setelah pertengkaran hebat di kos-kosan mereka di Baloi Blok V, Lubuk Baja, Batam, Kamis (3/4/2025) dini hari.

    Insiden berdarah ini terjadi sekitar pukul 03.53 WIB di lantai 2 kos-kosan tempat mereka tinggal.

    Nia, yang bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah tempat karaoke, mengaku kesal dengan kebiasaan pacarnya yang sering menggunakan uangnya untuk bermain judi slot.

    “Saya kesal uang saya dipakai buat main judi slot hingga saya kesal,” ujar Fania dengan penuh penyesalan saat diwawancarai oleh awak media, Kamis siang.

    Nia yang kalap dikuasai amarah melayangkan sebilah pisau dapur yang dipegangnya ke arah dada korban. Pisau itu menembus dada sebelah kiri di dekat jantung.

    Setelah menikam korban, Fania sempat membawa Charles ke Rumah Sakit Elisabet dengan harapan nyawanya masih bisa diselamatkan.

    Namun, takdir berkata lain. Sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tikaman yang menembus jantung.

    Nia mengaku mereka telah menjalin hubungan selama satu tahun. Selama itu, uang hasil kerjanya sebagai pemandu karaoke (LC) freelance, yang mencapai Rp 2 juta per bulan, sering digunakan oleh Charles untuk bermain judi slot.

    Kebiasaan ini membuat Nia merasa terbebani secara finansial dan emosional hingga akhirnya emosi memuncak pada malam kejadian.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polsek Lubuk Baja. Pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau dapur yang digunakan pelaku serta rekaman CCTV di tempat kejadian.

    Nia diamankan dan akan menjalani proses hukum sesuai peraturan yang berlaku.

  • Pembunuh Jurnalis Juwita di Kalsel Diduga Tidak Hanya Kelasi Satu J  – Halaman all

    Pembunuh Jurnalis Juwita di Kalsel Diduga Tidak Hanya Kelasi Satu J  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU –  Oknum anggota TNI AL Kelasi Satu J diduga bukan lah pelaku tunggal pembunuhan jurnalis Juwita di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

    Keterangan tersebut disampaikan Pazri selaku Ketua Tim Hukum Korban.

    “Kita minta untuk dikembangkan proses penyidikan, karena kami menduga aksi pembunuhan ini tidak hanya dilakukan oleh pelaku tunggal,” ujar Pazri, Kamis, (03/04/2025). 

    Pazri mengatakan bahwa mereka menduga ada keterlibatan orang lain dalam kasus Jurnalis Juwita ini. 

    “Proses penyidikan harus menyeluruh, kalau ada mobil, motor masa pelaku tunggal,” ungkapnya. 

    Tak hanya itu, Pazri juga mengakui bersama Keluarga Juwita meminta penyidik Denpom Lanal Banjarmasin untuk memeriksa kembali semua rekaman CCTV di sepanjang rute tempat korban ditemukan.

    “Artinya bahwa proses penyidikan harus dilakukan secara menyeluruh termasuk dengan pemeriksaan DNA karena diduga terjadi tindak kekerasan seksual di sana” ujarnya. 

    Ia pun tegas minta penyidikan menyeluruh karena dugaan kuat pelaku dalam menjalankan aksinya tidak sendirian. 

    “Ada dugaan keterlibatan orang lain,” pungkasnya.

    Korban diduga dirudapaksa

    Sebelumnya, Pazri menyampaikan dugaan lainnya berupa kemungkinan rudapaksa terhadap Juwita oleh Jumran, sebelum dibunuh.

    Ia mengatakan, Jumran diduga kuat merudapaksa Juwita sebanyak dua kali.

    Pazri menyebut dugaan rudapaksa pertama dilakukan dalam kurun waktu 25-30 Desember 2024.

    Kemudian, dugaan rudapaksa kedua dilakukan pelaku pada 22 Maret 2025, saat korban ditemukan tewas.

    Menurut Pazri sebelum dugaan rudapaksa yang pertama terjadi, Jumran dan Juwita baru berkenalan pada September 2024.

    Keduanya sempat berkomunikasi lewat media sosial, lalu saling bertukar nomor telepon.

    Pada Desember 2024, Jumran dan Juwita memutuskan bertemu. 

    Menurut Pazri, Jumran meminta Juwita untuk memesan hotel di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    “Pada September 2024, korban dan pelaku  berkenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran nomor telepon,” katanya.

    “Hingga akhirnya, pada rentang waktu 25-30 Desember 2024, pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” urai Pazri, Rabu (2/4/2025).

    Pazri mengatakan Jumran sempat memiting Juwita di kamar hotel, sebelum akhirnya merudapaksa korban.

    Juwita lantas menceritakan aksi pelaku itu kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025.

    “Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur.”

    “Pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa,” jelas Pazri.

    “Kejadian ini diceritakan korban kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025, korban menunjukkan bukti video pendek, bahkan ada beberapa foto,” imbuh dia.

    Terkait video pendek itu, jelas Pazri, diambil Juwita setelah Jumran melancarkan aksinya.

    “Bukti di dalam video yang berdurasi sekitar 5 detik itu, korban merekam pelaku sedang mengenakan celana dan baju setelah melakukan aksinya, saat itu korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar,” pungkasnya.

     

     

    Penulis: Stanislaus Sene

  • Kuasa Hukum Juwita Duga Ada Pelaku Lain, Yakin Bukan Hanya Jumran yang Membunuh, Tak Mungkin Sendiri – Halaman all

    Kuasa Hukum Juwita Duga Ada Pelaku Lain, Yakin Bukan Hanya Jumran yang Membunuh, Tak Mungkin Sendiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Kuasa hukum Juwita, M Pazri, menduga ada pelaku lain dalam kasus pembunuhan wartawati Newsway asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), tersebut.

    Pazri meyakini pelaku pembunuhan Juwita bukan hanya oknum TNI AL, Kelasi Satu J alias Jumran.

    Dugaan ini disampaikan Pazri, sebab Jumran menyewa mobil saat bertemu Juwita.

    Karena itu, Pazri meminta supaya proses penyidikan dikembangkan.

    “Kita minta untuk dikembangkan proses penyidikan, karena kami menduga aksi pembunuhan ini tidak hanya dilakukan oleh pelaku tunggal,” kata Pazri, Kamis (3/4/2025), dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    “Proses penyidikan harus menyeluruh, kalau ada mobil, motor, masa pelaku tunggal?” imbuhnya.

    Pazri menambahkan, perlu bagi Denpom Lanal Banjarmasin memeriksa semua rekaman CCTV di sepanjang rute tempat korban ditemukan.

    Ia juga mendesak agar dilakukan tes DNA, sebab diduga kuat, Jumran merudapaksa Juwita.

    “Artinya bahwa proses penyidikan harus dilakukan secara menyeluruh termasuk dengan pemeriksaan DNA karena diduga terjadi tindak kekerasan seksual di sana,” ujarnya.

    Dugaan Rudapaksa Terhadap Juwita

    Sebelumnya, Pazri juga menyampaikan dugaan lainnya berupa kemungkinan rudapaksa terhadap Juwita oleh Jumran.

    Ia mengatakan, Jumran diduga kuat merudapaksa Juwita sebanyak dua kali.

    Pazri menyebut dugaan rudapaksa pertama dilakukan dalam kurun waktu 25-30 Desember 2024.

    Kemudian, dugaan rudapaksa kedua dilakukan pelaku pada 22 Maret 2025, saat korban ditemukan tewas.

    Pazri mengatakan, sebelum dugaan rudapaksa yang pertama terjadi, Jumran dan Juwita baru berkenalan pada September 2024.

    Keduanya sempat berkomunikasi lewat media sosial, lalu saling bertukar nomor telepon.

    Pada Desember 2024, Jumran dan Juwita memutuskan bertemu. Menurut Pazri, Jumran meminta Juwita untuk memesan hotel di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    “Pada September 2024, korban dan pelaku  berkenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran nomor telepon.”

    “Hingga akhirnya, pada rentang waktu 25-30 Desember 2024, pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” urai Pazri, Rabu (2/4/2025).

    Lebih lanjut, Pazri mengatakan Jumran sempat memiting Juwita di kamar hotel, sebelum akhirnya merudapaksa korban.

    Juwita lantas menceritakan aksi pelaku itu kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025.

    “Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur.”

    “Pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa,” jelas Pazri.

    “Kejadian ini diceritakan korban kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025, korban menunjukkan bukti video pendek, bahkan ada beberapa foto,” imbuh dia.

    Terkait video pendek itu, jelas Pazri, diambil Juwita setelah Jumran melancarkan aksinya.

    “Bukti di dalam video yang berdurasi sekitar 5 detik itu, korban merekam pelaku sedang mengenakan celana dan baju setelah melakukan aksinya, saat itu korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar,” pungkasnya.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, Sabtu (22/3/2025).

    Korban sempat dikira tewas karena kecelakaan, namun rekan sesama jurnalis menemukan kejanggalan.

    Saat ditemukan, baju yang dikenakan korban tidak sobek dan motor yang dikendarai tak mengalami kerusakan.

    Sementara itu, ditemukan luka di leher dan lebam di bagian leher korban.

    “Lukanya hanya di leher dan ada lebam di belakang leher. Kendaraannya juga tidak mengalami kerusakan berarti,” kata rekan Juwita, Teny Ariana, Selasa (25/3/2025).

    “Kalau kecelakaan, pasti bajunya kotor atau sobek, motornya pun pasti rusak parah,” imbuh dia.

    Setelah ditelusuri, terungkap Juwita menjadi korban pembunuhan oleh Jumran.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Kuasa Hukum Jurnalis Juwita Duga Ada Pelaku Lain, Minta Penyidik Denpom AL Kembangkan Penyidikan

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, BanjarmasinPost.co.id/Stanislaus Sene)