Produk: CCTV

  • BPJT Buka Suara soal BMW Terjun Bebas di Tol Gresik, Ungkap Kronologi Awal

    BPJT Buka Suara soal BMW Terjun Bebas di Tol Gresik, Ungkap Kronologi Awal

    Jakarta

    Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) buka suara soal kecelakaan mobil BMW di proyek jembatan tol di KM 28+950 Ruas Tol Krian-Legundi-Bunder. Kronologi kecelakaan bermula dari masuknya kendaraan melalui Gerbang Tol (GT) Belahan Rejo dengan tujuan akhir ke arah Bunder.

    Kepala BPJT Wilan Oktavian menjelaskan, awalnya saat melintas di KM 27/A, pengemudi menghentikan kendaraan di bahu jalan untuk mengecek arah menggunakan aplikasi Google Maps. Diduga karena kekeliruan dalam interpretasi navigasi digital, pengemudi kemudian berbelok arah ke lokasi kejadian.

    “Diduga karena kekeliruan dalam interpretasi navigasi digital, pengemudi kemudian berbelok ke jalan yang merupakan akses proyek jembatan tol, yang kelak akan menjadi sambungan Jalan Tol Tuban-Gresik,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Rabu (9/4/2025).

    Menurut Wilan, jalur tersebut bukan merupakan jalan umum, melainkan lajur inspeksi yang secara khusus diperuntukkan bagi kendaraan operasional petugas. Lajur itu memiliki lebar bukaan kecil sekitar 1,8 meter dan berada di ujung percabangan jalan, yang bukan bagian dari jalan tol aktif yang digunakan oleh masyarakat umum.

    “Sebagai bagian dari langkah antisipatif, pengamanan dan penanda batas, di lokasi tersebut telah terpasang Median Concrete Barrier (MCB) sepanjang 250 meter sejak tahun 2020, serta dilengkapi Marka Chevron yang berfungsi memberi peringatan, membatasi lajur, dan mengarahkan arus lalu lintas,” bebernya.

    Wilan menyebut hal itu merupakan bentuk antisipasi agar akses ke area non-operasional tidak dilalui secara tidak sengaja. BPJT mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol agar tetap mengutamakan rambu dan marka yang tersedia di lapangan, serta tidak sepenuhnya bergantung pada aplikasi navigasi tanpa mencermati kondisi nyata di jalan.

    Sebagai tindak lanjut, BPJT telah melakukan evaluasi dan peningkatan sistem pengamanan, yaitu:

    – Sudah dilakukan pemasangan Median Concrete Barrier (MCB) pada ujung Jembatan Proyek Jalan Tol
    – Pemasangan pagar portal pada celah Median Concrete Barrier dan bull nose diverging,

    “Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jalan tol, serta menjadikan kejadian ini sebagai masukan penting untuk perbaikan berkelanjutan ke depannya,” ujar Wilan.

    Dilansir dari detikJatim, kecelakaan mobil BMW yang dikendarai Moch Rudie Heru Komandono (62), warga Benowo bersama Endang Sri Wahyuni (48) warga Babatan Mukti Wiyung Surabaya, ‘terbang’ terekam CCTV.

    BMW bernopol P 805 INI itu terjun dari ujung tol Krian-Gresik (Sebelumnya dikenal Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar/KLBM) yang belum tersambung hingga ke jalan raya dekat perempatan exit Tol Kebomas.


    Lihat juga Video CCTV: Detik-detik BMW Melayang dari Tol Krian-Gresik

    (ily/kil)

  • Heboh, Dokter Residen FK Unpad Perkosa Anak Gadis Pasien, Korban Dibius Modus Pemeriksaan Darah

    Heboh, Dokter Residen FK Unpad Perkosa Anak Gadis Pasien, Korban Dibius Modus Pemeriksaan Darah

    GELORA.CO – Viral! Dua dokter PPDS anestesi di Bandung diduga membius dan memerkosa anak perempuan pasien di salah satu rumah sakit di Kota Bandung, Jawa Barat.

    Terduga pelaku merupakan mahasiwa yang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi salah satu universitas terkemuka di Bandung hingga viral di media sosial.

    Mirisnya lagi dugaan pemerkosaan ini dilakukan dua oknum dokter PPDS Anestesi kepada penunggu pasien.

    “Assalamualaikum dok, izin saya mendapat informasi bahwa ada 2 Residen Anestesi PPDS FK ***** melakukan pemerkosaan kepada penunggu pasien dengan menggunakan obat bius,” tulis akun Instagram @ppdsgramm dikutip Rabu 9 April 2025.

    “Keluarga korban menuntut secara hukum kepada kedua residen,” tulisnya lagi dalam unggahan tersebut.

    Dijelaskan pula kronologi pembiusan dan dugaan pemerkosaan ini bermula saat korban seorang perempuan menjaga ayahnya di ruangan ICU yang membutuhkan darah saat tengah malam untuk operasi.

    Modus Crossmatch Darah

    Kemudian pelaku yang merupakan dokter PPDS Anestesi datang dengan modus menawarkan korban agar cepat mendapat pelayanan crossmatch darah yang merupakan prosedur penting sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima.

    Selanjutnya korban dibawa ke lantai 7 gedung yang merupakan bangunan baru dan diminta mengganti baju dengan pakaian pasien.

    Korban yang diduga tidak mengetahui prosedur pengecekan darah hanya mengikuti saja arahan dari dokter anestesi tersebut.Selanjutnya korban diberikan midazolam atau obat penenang (obat bius).

    Dalam keadaan tak sadar korban diduga mendapat tindakan tidak senonoh yang viral di media sosial.

    Setelah beberapa jam, korban tersadar dan keluar dari ruangan dalam kondisi sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB dan terekam CCTV.

    Bahkan CCTV juga mereka pelaku yang mondar-mandir di sekitaran ruangan saat korban belum sadarkan diri.

    Kejadian ini terbongkar setelah korban merasakan sakit di bagian kelamin. Dia kemudian meminta visum ke dokter SpOG dan ditemukan ada cairan sperma.

    Di gedung lantai 7 yang menjadi TKP juga ditemukan ada cairan sperma yang berceceran. Keesokan harinya di lokasi terpasang garis polisi.

    Kejadian ini viral di media sosial dan ramai dengan komentar netizen. Bahkan ada yang menceritakan pengalaman serupa.

    Selain itu netizen juga menandai kampus tempat dokter residen tersebut yang hingga kini belum memberikan keterangan resmi. (*)

  • Penganiaya Satpam RS Mitra Keluarga Belum Ditangkap, Istri Korban Takut Disekap – Halaman all

    Penganiaya Satpam RS Mitra Keluarga Belum Ditangkap, Istri Korban Takut Disekap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Ratrichsani (30) kini mengaku cemas karena AF (25), pemuda yang menganiaya suaminya Sutiyono (39) belum ditangkap.

    Sutiyono adalah satpam di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Dia dianiaya AF saat bertugas.

    Usai kejadian, Ratrichsani mengaku diancam oleh keluarga AF akan didatangi kelompok Organisasi Masyarakat (Ormas).

    “Katanya bapaknya pelaku dia (AF) ini mau bawa ormas satu Bekasi, terus dia mau bawa Polda (Polisi),” kata Ratri, Rabu (9/4/2025).

    Berdasarkan hal itu, Ratri mengaku khawatir terhadap keluarganya dan nasib suaminya tersebut.

    Sehingga ia berharap kepada polisi segera menangkap pelaku.

    “Reaksi saya takut disekap, makanya harapan semoga cepat ditangkep, proses berjalan lancar,” harapnya.

    Soso pelaku terungkap

    Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan, AKP Imam Prakoso mengatakan identitas AF terindentifikasi dengan menyelidiki berdasarkan keluarga yang saat kejadian tengah dirawat atau sebagai pasien di RS tersebut.

    “Sudah teridentifikasi data pelakunya orang Bekasi juga karena pelaku keluarga pasien memang ada keluarga yang dirawat di rumah sakit jadi datanya udah lengkap tinggal nunggu momen aja,” kata Imam, Rabu (9/4/2025). 

    Sementara Kuasa Hukum Sutiyono, Yustinus Stein Siahaan mengatakan kalau AF adalah laki-laki kelahiran tahun 2000 dan berstatus sebagai mahasiswa aktif di sebuah kampus swasta kawasan Jawa Timur.

    “Yang kami dapat datanya kalau AF masih mahasiswa ya di kampus swasta di daerah Jawa Timur, masih muda kelahiran 2000, inisialnya AF,” kata Stein, Rabu (9/4/2025).

    Stein menjelaskan kalau AF juga bertempat tinggal di perumahan elite kawasan Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

    Terkini, AF justru dikabarkan tengah pergi ke luar kota, yakni daerah Pontianak, Kalimantan Barat.

    “Yang kami dapat informasinya bahwasannya di story IG-nya itu sebelum dihapus, itu dia ada di Pontianak,” jelas Stein.

    Seperti diketahui, Sutiyono (39) menjadi korban penganiayaan serupa peragaan smackdown saat bertugas oleh AF.

    Kronologis kejadian
    Penganiayaan itu bermula dari AF sempat ditegur oleh Sutiyono karena parkir mobil sembarangan.

    Mobil AF menghalangi jalur ambulans hingga kendaraan pengunjung.

    “Awalnya suami saya negur dia (AF) parkirnya kurang maju, tidak sesuai prosedur dari RS karena menghalangi jalurnya ambulans, menghalangi mobil-mobil yang lain untuk lewat,” kata Ratri Rabu (9/4/2025).

    Tidak hanya itu, Ratri menjelaskan suaminya itu sempat juga menegur AF karena kerap membunyikan klakson mobil hingga menggeber knalpot mobil ketika melaju menuju area parkir.

    Teguran ini dilakukan Sutiyono karena dapat menganggu ketenangan para pasien yang berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

    “Dia (AF) nyalain knalpot brong, klakson-klakson, berisik, sampai terdengar di ruangan IGD,” jelasnya.

    Ratri menuturukan pasca teguran dilakukan, AF justru tidak terima dan langsung mendorong Sutiyono menggunakan kedua tangan.

    Selanjutnya Sutiyono dipiting hingga dibanting dengan posisi kepala mengenai permukaan lantai.

    Akibat kejadian itu, Sutiyono sempat kejang-kejang di lokasi.

    Mirisnya lagi, saat kondisi kejang-kejang, AF masih memiting Sutiyono.

    Kemudian Sutiyono langsung dibawa ke ruang IGD untuk mendapatkan penanganan medis.

    “Dia dibanting dan di-smackdown (dipiting) gitu loh tangannya, jadi pas dia sudah kejang, dia masih dipiting,” tuturnya.

    Menanggapi hal itu, Kuasa Hukum Sutiyono, Subadria Nuka menyampaikan pasca kejadian, korban perlu melewati perawatan intensif di ruang ICU hingga empat hari.

    Namun hingga kini, Rabu (9/4/2025) sejak awal kejadian Sabtu (29/3/2025) sekira pukul 22.00 WIB, pihak pelaku belum ada etika menemui keluarga korban untuk meminta maaf.

    “Setelah empat hari berlalu, keluarga pelaku sama sekali tidak menunjukkan penyesalan atau meminta maaf,” ucap Subadria, Rabu (9/4/2025).

    Subadria menegaskan jajaran RS Mitra Keluarga Bekasi Barat teus mendukung penuh proses hukum yang berjalan.

    Bukti nyata satu dukungannya dengan memberikan rekaman CCTV dan bukti lainnya yang dibutuhkan penyidik.

    “Rumah sakit sudah merespons, tinggal menunggu proses hukum di kepolisian. Semua bukti yang diperlukan akan disediakan oleh pihak rumah sakit,” tutup Subadria.

    Sebagai informasi, peristiwa yang dilakukan Bang Jago AF selaku keluarga pasien RS Mitra Keluarga Bekasi Barat sebelumnya terjadi pada Sabtu (29/3/2025) sekira pukul 22.00 WIB.

    Peristiwa itu pun viral di sejumlah platform sosial media (Sosmed) yang memperlihatkan cuplikan video cctv sebelum penganiayaan terjadi. (m37)

    Penulis: Rendy Rutama

  • Lakukan Penipuan dan Pencurian Sepeda Motor, 4 Pria di Bandung Berhasil Dibekuk Polisi

    Lakukan Penipuan dan Pencurian Sepeda Motor, 4 Pria di Bandung Berhasil Dibekuk Polisi

    JABAR EKSPRES – 4 pria di Kota Bandung, terpaksa harus berurusan dengan polisi usai melakukan tindak pidana penipuan dan pencurian sepeda motor milik pengemudi ojek online. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

    Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, kasus ini terungkap saat pihaknya tengah melaksanakan patroli, kemudian berhasil menangkap salah satu pelaku berinsial MPP pada Selasa (8/4/2025) kemarin.

    “Jadi salah satu anggota kami saat melaksanakan patroli melihat orang yang diduga (pelaku) karena kita sudah melihat dari rekaman CCTV dan kita sebarkan, sehingga anggota tersebut melihat orang yang diduga mirip dengan foto atau wajah dari pelaku tersebut,” ucapnya di Mapolrestabes Bandung, Rabu (9/4).

    BACA JUGA: Isi 6 Jabatan Strategis, Pemkot Bandung Bakal Gunakan Sistem Merit

    Dalam modus operandi yang dijalankannya, Budi menjelaskan, 1 dari 4 pelaku yakni MPP mengaku kepada korban atau driver ojek online sebagai anggota kepolisian untuk melakukan aksi pencuriannya.

    Budi menyebut, MPP telah melancarkan aksinya dengan modus yang sama sebanyak 5 kali di 3 TKP berbeda seperti di Buahbatu, Cibeunying Kidul, dan Sumur Bandung.

    Seperti kasus di Cibeunying Kidul, Budi menjelaskan, saat itu tersangka atas nama MPP ini melakukan aksinya dengan cara mendatangi pengemudi ojek online dan ingin memesan ojek secara offline dengan mengaku sebagai anggota Polri serta meminta untuk diantarkan ke Polsek Antapani.

    Namun saat hendak diantarkan ke Polsek Antapani, pelaku meminta kepada korban untuk mampir terlebih dahulu ke Polsek Cibeunying Kidul.

    BACA JUGA: Targetkan Trotoar Inklusif, Pemkot Bandung Bakal Tertibkan Bangunan Semi Permanen hingga PKL

    “Pada saat di Polsek Cibeunying Kidul, pelaku berhenti dan berpura-pura menyapa petugas yang ada di Polsek Cibeunying Kidul dan masuk ke ruangan lalu keluar lagi,” ucapnya.

    Setelah keluar dari ruangan Polsek Cibeunying Kidul, Budi mengungkapkan, pelaku kembali menyapa petugas yang tengah berjaga sambil menanyakan salah satu anggota bernama Budi.

    “Dan memang kebetulan ada nama Budi dan lagi sakit. Oleh karena itu pelaku berpura-pura meminjam motor korban bilang mau jenguk atas nama Budi tersebut. Karena korban itu merasa adalah anggota Polri, sehingga diberikanlah motor tersebut,” ungkapnya.

  • Tampang Dokter PPDS Pelaku Pelecehan di RSHS

    Tampang Dokter PPDS Pelaku Pelecehan di RSHS

    JABAR EKSPRES – Dokter Residen Anastesi yang merupakan pelaku pelecehan seksual terhadap seorang perempuan penunggu pasien Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akhirnya ditangkap Polisi. Dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) ini kini wajahnya terpampang jelas dimedia sosial, bahkan identitasnya diungkap ke publik.

    Dokter PPDS dengan inisial PA ini diduga melakukan aksinya  di lantai 7 RSHS Bandung  dan sudah terjadi sejak pertengahan Maret 2025, namun kasusnya baru mencuat sekarang setelah ada yang mengungkapnya di instagram @ppdsgramm yang langsung direpost oleh banyak akun lainnya.

    Kronologi kejadian juga banyak dibagikan dimedia sosial, salah satunya oleh X ar @alliceonus yang mengunggah foto tangkapan layar yang menjelaskan tentang kronologinya.

    “Jadi ada pasien bapa bapa dirawat di ICU, ditungguin sama anaknya (cewe). Pasien pre op, perlu darah, nah sama di pelaku di tawarin ke anak pasien, cross match nya sama saya aja biar cepet prosesnya,” tulis dalam unggahan tersebut.

    Baca juga : HEBOH, Dokter Residen Anastesi Diduga Cabuli Penunggu Pasien di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung

    Prosedur crossmatch darah, merupakan prosedur penting sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima.

    Lalu korban tersebut dibawa ke lantai 7 yang merupakan gedung baru. Sampai disitu korban disuruh ganti baju, diduga korban tidak mengetahui prosedur pengecekan darah sehingga hanya mengikuti saja arahan dari dokter anestesi tersebut.

    Selanjutnya korban diberikan midazolam atau obat penenang (obat bius). Dalam keadaan tak sadar itulah, diduga korban dicabuli kedua doter tersebut.

    Setelah beberapa jam, korban tersadar dan keluar dari ruangan dalam kondisi sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB. Kondisi korban ini terekam CCTV.

    Bukan hanya kondisi korban yang tertekam CCTV, Bahkan pelaku yang tanpak gelisah mondar-mandir di sekitaran ruangan tersebut juga terekam CCVT saat korban belum sadarkan diri.

    Menanggapi kasus tersebut pihak Unpad yang diwakili oleh Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, membenarkan bahwa yang bersangkutan adalah peserta PPDS Fakultas Kedokteran Unpad.

  • Wamendagri tegaskan komitmen dukung IPDN lahirkan lulusan berkarakter

    Wamendagri tegaskan komitmen dukung IPDN lahirkan lulusan berkarakter

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan komitmennya untuk mendukung Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dalam melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara kompetensi, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.

    “Saya berikhtiar semaksimal mungkin sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, pembantu Menteri Dalam Negeri, membantu Pak Tito Karnavian, agar IPDN di semua kampusnya di Indonesia tidak saja mencetak para pemimpin berkompeten, tetapi juga berkarakter,” kata Bima dalam halalbihalal di Gedung Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu siang.

    Untuk itu, dia mengetengahkan tiga nilai utama yang perlu dipahami dan diinternalisasi oleh para praja IPDN sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dan pengabdian ke depan. Ketiga nilai tersebut yakni mujahadah, muhasabah, dan muraqabah.

    Ia meyakini apabila ketiga nilai tersebut diterapkan secara konsisten, maka lulusan IPDN akan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.

    “Tiga hal yang bisa menjadi bekal kalian. Tiga hal yang insyaallah akan menjadi pedoman kalian dalam hidup ini. Tiga hal yang juga membedakan alumni IPDN pada saatnya nanti dengan alumni-alumni yang lain,” ujarnya.

    Dalam penjelasannya, Bima memaknai mujahadah sebagai sikap bersungguh-sungguh, yang mencakup upaya maksimal dalam mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan.

    Dirinya mencontohkan bahwa para pemimpin besar dan para mujahid selalu menunjukkan semangat totalitas dalam menjalankan peran dan tanggung jawab mereka.

    “Setiap peran yang dijalani dilakukan dengan totalitas. Rapat on time, tugas tepat waktu, itu passion, itu totalitas, itu mujahid, itu pejuang,” tegas Bima.

    Selanjutnya, dia menekankan pentingnya muhasabah, yaitu sikap introspektif terhadap perilaku dan pemikiran diri. Menurutnya, melalui sikap ini, para praja dapat terus belajar, mengevaluasi diri, dan melakukan perbaikan berkelanjutan demi menjadi pribadi yang lebih baik serta mampu memberi manfaat di tengah masyarakat.

    “Muhasabah, membuka diri, bukan berarti nanti selesai pendidikan di IPDN selesai semuanya. Tidak. Belajar terus membuka diri, perspektifnya harus lebih kaya dari yang lain,” jelasnya.

    Adapun nilai ketiga, muraqabah, dimaknai sebagai kesadaran spiritual yang mendorong ketaatan dalam menjalankan ajaran agama. Dalam hal ini, Bima mengajak para praja untuk senantiasa mawas diri serta menumbuhkan kesalehan individu dan sosial dalam setiap aspek kehidupan.

    “Setiap langkah kita, setiap lisan kita, setiap gestur kita, semua dari keseharian kita, pasti akan diikuti oleh CCTV yang abadi. Ini dimensi spiritual,” pungkas dia.

    Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut istri Wamendagri Bima, Yane Ardian Racham; Pelaksana Tugas (Plt.) Rektor IPDN Suhajar Diantoro; serta sejumlah wakil rektor dan pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan IPDN. Acara halalbihalal ini juga diikuti oleh para praja IPDN Kampus Jatinangor.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5
                    
                        Kronologi Pedagang di Bali Kehilangan Tas Isi Rp 60 Juta dan Emas 300 Gram
                        Denpasar

    5 Kronologi Pedagang di Bali Kehilangan Tas Isi Rp 60 Juta dan Emas 300 Gram Denpasar

    Kronologi Pedagang di Bali Kehilangan Tas Isi Rp 60 Juta dan Emas 300 Gram
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Nasib pilu menimpa Ni Komang Merta (62), pedagang lanjut usia di Pasar Gunung Agung, Kota Denpasar, Provisi
    Bali
    , Senin (7/4/2025).
    Dia kehilangan uang Rp 60 juta dan emas 300 gram setelah tas miliknya tertinggal saat berbelanja barang daganganya di Pasar Galiran, Kecamatan klungkung, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
    Kepala Seksi Humas Polres Klungkung Agus Widiono mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari korban.
    Namun, Agus belum mengetahui pasti alasan korban membawa uang tunai puluhan juta dan emas ratusan gram di dalam tasnya tersebut.
    Ia hanya menduga para
    pedagang di Bali
    sudah terbiasa membawa barang berharga dan uang tunai sebagai modal mereka berusaha.
    “Mungkin dia habis belanja dan itu (tas beriisi uang Rp 60 Juta dan emas 300 gram hilang) menurut pengakuannya. Ini masik kita lidik,” kata dia pada Selasa (8/4/2025).
    Agus mengatakan, kasus ini bermula ketika Merta berbelanja di Pasar Galiran, Kabupaten Klungkung, pada Senin (7/4/2024).
    Saat itu, dia berbelanja cabai di pedagang grosir setempat bernam Mek Taman, yang berjualan mengubakan mobil pikap.
    Ketika sedang melakukan tawar menawar, korban meletakan tas kulit waran kuning miliknya di atas dek mobil pikap pedagang tersebut
    Selesai berbelanja, korban langsung berangkat menuju Pasar Gunung Agung, Kota Denpasar, untuk menjual barang dagangannya.
    Kemudian, sekitar pukul 07.00 Wita, tepatnya saat hendak berjualan Merabaru menyadari tasnya hilang.
    “Kemudian korban langsung menuju ke rumah Mek Taman untuk menanyakan tas kulit berwarna kuning miliknya namun Mek Taman mengatakan tidak ada mengambil tas milik korban,” kata dia.
    Perempuan lanjut usia ini pun langsung melaporkan kehilangan tas berikut barang berharga di dalam ke Polres Klungkung. Total kerugian yang dialaminya diperkirakan Rp 600 juta.
    Saat ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan mengecek rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk mencari pelaku pencurian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mangkir Panggilan Pertama, Penganiaya Satpam RS Bekasi Ada di Pontianak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 April 2025

    Mangkir Panggilan Pertama, Penganiaya Satpam RS Bekasi Ada di Pontianak Megapolitan 9 April 2025

    Mangkir Panggilan Pertama, Penganiaya Satpam RS Bekasi Ada di Pontianak
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Polres Metro Bekasi Kota membenarkan bahwa AF, remaja yang diduga menganiaya satpam Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat bernama Sutiyono (39) tengah berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
    “Posisi terlapor masih di Pontianak,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi kepada
    Kompas.com
    , Rabu (9/4/2025).
    Binsar menjelaskan, pihaknya sedianya memeriksa AF pada Senin (7/4/2025). Namun, AF tak memenuhi panggilan.
    Namun, polisi telah menjadwalkan pemeriksaan ulang pada Rabu (9/4/2025) hari ini. 
    “Terlapor tidak datang saat panggilan kesatu. Kita sudah kirim pemanggilan kedua untuk hari Rabu tanggal 9 April 2025, pukul 13.00 WIB,” imbuh dia.
    Adapun Sutiyono menjadi korban penganiayaan oleh AF pada Sabtu (29/3/2025) pukul 22.00 WIB.
    Kuasa hukum Sutiyono, Subadria Nuka, mengungkapkan, korban menegur salah satu pengunjung rumah sakit yang menggunakan mobil berknalpot brong di area Instalasi Gawat Darurat (IGD).
    “Pengunjung tersebut juga memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit, sehingga menghalangi jalur ambulans,” ujar Subadria dalam keterangannya, Sabtu.
    Namun, pelaku tidak terima ditegur oleh korban. Ia kemudian menarik kerah seragam Sutiyono, membanting, dan mencekiknya hingga korban mengalami kejang dan kritis.
    Akibat insiden tersebut, korban harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama empat hari.
    “Setelah empat hari berlalu, keluarga pelaku sama sekali tidak menunjukkan penyesalan atau meminta maaf,” ujar Stein Siahaan yang juga kuasa hukum korban.
    Pihak RS Mitra Keluarga Bekasi disebut mendukung penuh proses hukum yang berjalan, termasuk memberikan rekaman CCTV dan bukti lainnya yang dibutuhkan penyidik.
    “Rumah sakit sudah merespons, tinggal menunggu proses hukum di kepolisian. Semua bukti yang diperlukan akan disediakan oleh pihak rumah sakit,” tambah dia.
    Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Metro Bekasi Kota.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video BMW Terjun dari Tol yang Belum Jadi, Mobil Masuk dari Celah Pembatas

    Video BMW Terjun dari Tol yang Belum Jadi, Mobil Masuk dari Celah Pembatas

    Jakarta

    BMW terjun dari ujung tol Krian-Gresik yang belum tersambung. Detik-detik sedan itu ‘terbang’ dari ujung tol terekam dalam video CCTV milik Dinas Perhubungan Gresik.

    Videonya menyebar di media sosial. BMW bernopol P 805 INI itu terjun dari ujung tol Krian-Gresik (Sebelumnya dikenal Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar/KLBM) yang belum tersambung hingga ke jalan raya dekat perempatan exit Tol Kebomas.

    Seperti diketahui, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (5/4/2025). Polisi bilang sopir mobil mewah itu lewat jalur dengan panduan Google Maps.

    Tanda waktu rekaman CCTV itu menunjukkan peristiwa itu terjadi pukul 21.53 WIB. CCTV ini yang berada di seberang ujung tol itu merekam jelas bagaimana BMW itu meluncur dengan kecepatan cukup tinggi.

    BMW ini dikemudikan Moch Rudie Heru Komandono (62), warga Benowo bersama Endang Sri Wahyuni (48) warga Babatan Mukti Wiyung Surabaya.

    Terlihat mobil melaju kencang hingga akhirnya mendarat di Jalan Raya Pantura. Untungnya pada saat sedan itu mendarat tidak ada kendaraan lain yang berhenti.

    Mobil melayang sampai menyeberangi ruas jalan. Posisi bemper depan lebih dulu mendarat di jalan raya, hingga mobil itu terus terperosok ke pulau jalan exit Tol Kebomas.

    Cctv yang lain mobil bmw terbang
    Billahi Selamet istilah jowo di tol KLBM gresek
    Lampu hijau pas dari arah terminal bunder https://t.co/2aPg3S617e pic.twitter.com/xGMfVs54K7

    — txt.daricalo (@calomagang) April 8, 2025

    Peristiwa ini seperti di film laga. Ketinggian ujung tol yang belum tersambung itu kurang lebih 5 meter dengan lebar 12 meter.

    Beruntung penumpang dan sopir dalam mobil itu, Heru dan Endang, dalam keadaan selamat. Bahkan mereka hanya mengalami luka lecet meski sempat dibawa ke RSUD Ibnu Sina.

    Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda mengatakan sopir masuk dari celah tol.

    “Meski ada barrier, pengemudi menerobos karena ada celah yang cukup dimuat satu mobil,” kata Rizki dilansir detikJatim, Rabu (9/4/2025).

    Berdasarkan pantauan detikJatim di lokasi, celah itu memang ada. Jika melaju dari arah Krian mengarah ke Gerbang Keluar Tol Bunder, akan terlihat barrier beton terpasang menghalangi kendaraan masuk ke tol yang belum tersambung.

    Celah menuju ujung Tol Krian-Gresik arah Manyar yang belum nyambung, yang jadi akses masuk BMW terjun bebas. Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)

    Barrier beton itu terpasang sekitar 1 km sebelum Gate Bunder. Namun di ujung barrier itu ada celah atau rongga yang cukup untuk satu mobil melintas. Hanya saja, untuk masuk melalui celah itu tidak mudah, mobil harus menikung 90 derajat. Diduga BMW itu menerobos sela barrier itu hingga terjun bebas.

    (riar/rgr)

  • Alfamidi Srengat Blitar Dibobol Maling, Rokok Total Rp26 Juta Raib

    Alfamidi Srengat Blitar Dibobol Maling, Rokok Total Rp26 Juta Raib

    Blitar (beritajatim.com) – Alfamidi Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar dibobol maling pada Selasa (8/4/2025) dini hari. Tembok Alfamidi bagian belakang dijebol dengan linggis oleh maling.

    Aksi pembobolan Alfamidi ini pun terekam kamera CCTV. Terlihat dari rekaman CCTV pelaku beraksi seorang diri dengan membawa karung. Diketahui karung tersebut digunakan pelaku untuk menggasak ratusan pak rokok yang ada di dalam toko.

    “Sekitar jam 6 lebih dua, tokonya berantakan rokok rokoknya. Saya cek lokasi toko, bagian pojok belakang itu dibobol, rusak. Terus pas cek laci laci kasir sudah kosong uangnya, nggak ada,” kata Dewi Arisita, karyawan Alfamidi, Rabu (9/4/2025).

    Total ada ratusan pak rokok yang dibawa kabur oleh pelaku. Ditaksir nilai rokok yang dicuri maling tersebut mencapai Rp26 juta.

    Selain menggasak ratusan pak rokok, pelaku juga mencuri uang yang ada di laci kasir. Menurut karyawan, uang tunai yang ada di laci adalah sebesar Rp2 juta.

    “Rokok sama uang yang hilang, pelakunya dua yang masuk satu. Total kerugian sekitar Rp28 juta,” tegasnya.

    Kasus ini pun langsung dilaporkan manajemen Alfamidi ke Polsek Srengat. Saat ini kasus pencurian dan pembobolan Alfamidi ini tengah ditangani oleh Satreskrim Polres Blitar bersama Polsek Srengat.

    “Kita masih lakukan penyelidikan,” ucap AKP Sukamto, Kasat Reskrim Polres Blitar Kota.

    Saat ini Satreskrim Polres Blitar Kota masih melakukan pemeriksaan CCTV. Upaya pengejaran pelaku pun langsung dilakukan oleh aparat kepolisian. [owi/beq]