Produk: CCTV

  • KAI Tangkap Pelaku Pelecehan Viral di St Tanah Abang, Langsung di-Blacklist

    KAI Tangkap Pelaku Pelecehan Viral di St Tanah Abang, Langsung di-Blacklist

    Jakarta

    Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Broer Rizal mengatakan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang yang sempat viral kini telah ditangkap. Pelaku teridentifikasi melalui video analitik yang dipasang KAI pada 84 stasiun.

    “Kemarin yang sempat viral kejadian di Tanah Abang, di mana dari kejadian tersebut kami tracing, kemudian kami dapatkan identifikasi si pelaku, kemudian kami jadikan TO (Target Operasi),” tutur Rizal di kantor Pusat KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).

    “Kemarin tanggal 14 pelaku tertangkap. Pelaku tertangkap karena tertangkap di video analitik,” tambahnya

    Pelaku tertangkap pada stasiun yang berbeda saat kejadian pelecehan berlangsung. Rizal mengatakan pelaku berhasil ditangkap di salah satu stasiun relasi Rangkasbitung-Tanah Abang.

    “Jadi dia kemarin ketangkap di relasi Rangkasbitung sampai Tanah Abang. Jadi di stasiun yang berbeda,” kata Rizal

    “Sudah, sudah diserahkan ke pihak polisian dan sudah dilaporkan dan juga oleh si korban (dilaporkan) kemarin malam,” tambahnya.

    “Jadi karena orang tersebut sudah masuk dalam database kami sebagai orang yang ter-blacklist, begitu dia kelihatan masuk di stasiun kami, kami akan langsung usir dan tidak izinkan mereka untuk naik,” ujar Rizal.

    Diketahui peristiwa pelecehan seksual tersebut viral di media sosial. Penumpang perempuan korban pelecehan pelaku menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sopir taksi online yang ditumpanginya.

    KAI Commuter menyebutkan telah menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di area Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2025. Setelah menerima laporan, petugas segera melakukan pencarian di lokasi kejadian, namun terduga pelaku tidak ditemukan dan korban telah meninggalkan stasiun.

    “Laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan penelusuran melalui sistem CCTV analytic untuk melacak terduga pelaku,” kata Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, dalam keterangannya.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • M Syafril Firdaus Ditangkap Kurang dari 24 Jam, Dokter Kandungan Viral Kasus Pelecehan di Garut – Halaman all

    M Syafril Firdaus Ditangkap Kurang dari 24 Jam, Dokter Kandungan Viral Kasus Pelecehan di Garut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GARUT – M Syafril Firdaus alias MSF, seorang dokter kandungan, ditangkap aparat kepolisian.

    Upaya penangkapan itu dilakukan kurang dari 24 jam pasca polisi melakukan pengejaran.

    “Penangkapan kurang dari 24 jam,” kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin pada Selasa (15/4/2025).

    Pasca penangkapan, dia mengaku masih akan melakukan pemeriksaan intensif di Polres Garut untuk menggali keterangan terkait motif dan kronologi kejadian.

    “Kami sedang melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan menambahkan “Dokter sudah diamankan, sementara saat ini ada 2 korban. Konfirmasi langsung ke Polres Garut ya,” ungkapnya.

    Dokter Kandungan di Garut Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Saat USG, Viral di Media Sosial

    Sosok seorang dokter kandungan di Garut mendadak viral setelah namanya terseret dalam dugaan kasus pelecehan seksual terhadap pasien.

    Insiden ini menjadi sorotan publik usai rekaman video yang memperlihatkan momen pemeriksaan kandungan menggunakan alat USG tersebar luas di media sosial.

    Dalam cuplikan video yang beredar, tampak sang dokter tengah melakukan pemeriksaan perut pasien menggunakan alat ultrasonografi (USG).

    Namun, arah alat pemeriksaan tersebut terlihat tak sesuai prosedur karena bergerak ke bagian atas perut secara tidak wajar.

    Bahkan, tangan sang dokter diduga menyentuh area sensitif pasien, memicu dugaan pelecehan seksual.

    DUGAAN PELECEHAN – Tangkapan layar rekaman CCTV dokter kandungan terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pasien di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tangkapan layar diambil Selasa (15/4/2025). (Tribunjabar.id/ Istimewa/ tangkapan layar)

    Identitas Dokter Terduga Pelaku dan Lokasi Klinik

    Dokter yang dimaksud diketahui bernama dr. M Syafril Firdaus (MSF). Ia sebelumnya berpraktik di sebuah klinik yang terletak di kawasan Pengkolan, Jalan Ahmad Yani, Pakuwon, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

    Kasus ini langsung mencuat setelah rekaman tindakan tak senonoh tersebut muncul di ruang publik digital.

    Pihak pengelola klinik, dr. Dewi Sri Fitriani, memberikan keterangan kepada media.

    Ia mengungkapkan bahwa sebelum video itu viral, pihaknya sudah menerima sejumlah laporan dari pasien terkait perilaku tak pantas dokter MSF.

    Menanggapi keluhan tersebut, pihak klinik kemudian memasang CCTV di ruang praktik untuk memastikan kebenaran laporan.

    Tindakan Klinik dan Dampak pada Profesi Kedokteran

    Setelah melakukan peninjauan rekaman CCTV, pihak klinik akhirnya mendapati bukti dugaan tindakan pelecehan. Menurut dr. Dewi, sejak awal tahun ini, dokter MSF sudah tidak lagi berpraktik di klinik tersebut maupun di fasilitas kesehatan lainnya di wilayah Garut.

    “Beliau sudah tidak aktif praktik, baik di sini maupun di rumah sakit lain,” ujarnya kepada awak media, Selasa (15/4/2025).

    Dr. Dewi pun menyesalkan insiden tersebut karena dinilai telah mencoreng nama baik profesi kedokteran. Ia menyebutkan bahwa tindakan oknum tersebut telah berdampak negatif terhadap citra dokter secara keseluruhan di mata masyarakat.

    “Kami merasa sangat dirugikan, bukan hanya secara pribadi dan kelembagaan, tetapi juga bagi seluruh dokter di Indonesia. Satu oknum mencoreng nama baik banyak pihak,” tegasnya.

    Kasus Masih Bergulir, Publik Desak Penegakan Hukum

    Hingga saat ini, kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter kandungan di Garut ini masih terus menjadi bahan perbincangan di media sosial.

    Publik menuntut adanya kejelasan hukum dan penanganan serius dari aparat penegak hukum agar korban mendapat keadilan dan kejadian serupa tidak terulang kembali.

  • Polisi Tangkap Dokter Cabul di Garut yang Diduga Lecehkan Pasien

    Polisi Tangkap Dokter Cabul di Garut yang Diduga Lecehkan Pasien

    GELORA.CO – Polda Jawa Barat akhirnya menangkap dokter kandungan mesum yang melakukan pelecehan kepada pasiennya hingga akhirnya viral di media sosial.

    Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan mengatakan bahwa dokter mesum itu berinisial MSF yang biasa melakukan praktik dokter di salah satu klinik swasta di wilayah Garut Jawa Barat.

    “Dokter itu sudah diamankan. Konfirmasi langsung ke Polres Garut ya,” tuturnya di Jakarta, Selasa (15/4).

    Surawan membeberkan bahwa dari hasil penyelidikan awal, dokter mesum inisial MSF tersebut sudah melecehkan dua perempuan yang menjadi pasiennya.

    “Ada dua korbannya,” katanya.

    Sebelumnya, Direktur Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)  Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah mengemukakan bahwa pihaknya telah memberikan atensi langsung terkait penanganan perkara pelecehan itu.

    Ditambah lagi, kata Nurul, pihaknya juga akan mendorong pihak PPA setempat untuk memberikan perlindungan kepada korban pelecehan tersebut.

    “Nanti kita dorong PPA setempat untuk responsif ke korban,” ujarnya.

    Aksi dokter mesum berinisial MSF tersebut sempat terbongkar dari kamera CCTV yang dipasang di ruangan dokter. 

    Dalam video yang kini viral di media sosial, dokter mesum tersebut tengah memeriksa kondisi kandungan pasiennya sembari memegang dada korban.

  • Kasus Pembunuhan di Kota Wisata Gunungputri Bogor Terungkap, Kemunculan Pelaku Terekam CCTV – Halaman all

    Kasus Pembunuhan di Kota Wisata Gunungputri Bogor Terungkap, Kemunculan Pelaku Terekam CCTV – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Pada pagi yang kelam, Sabtu, 12 April 2025, masyarakat di Kota Wisata, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dikejutkan oleh penemuan seorang pria terkapar tak bernyawa.

    Kasus ini mengguncang komunitas setempat, dengan kabar duka yang menyebar dengan cepat.

    Rekaman video kasus kriminal ini sempat beredar di media sosial dinarasikan begal berlokasi di Grand Wisata, Tambun Selatan. Polisi telah melakukan pemeriksaan.

    Namun belakangan, peristiwa itu disebut terjadi di wilayah Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

    Detik-detik mencekam pembunuhan ini kini terkuak, berkat rekaman CCTV yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, pada pukul 04.00 WIB, hari itu, polisi menerima laporan mengenai kejadian tragis tersebut.

    Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan luka tusuk di lehernya—luka yang diduga menjadi penyebab utama hilangnya nyawa seorang manusia.

    Seorang warga yang menemukan tubuh korban tak kuasa menahan haru melihat nasib buruk yang menimpa orang lain di tengah keheningan subuh.

    Dalam perkembangan kasus ini, pihak kepolisian berhasil mengamankan seorang terduga pelaku, meskipun identitasnya hingga kini masih belum diungkap.

    Pelaku disebut memiliki kesulitan untuk diajak berkomunikasi sehingga menghambat proses penyidikan.

    Kondisi ini memaksa polisi untuk memeriksanya secara psikologis.

    Rekaman CCTV

    Rekaman CCTV menjadi kunci penting dalam mengungkap detail kejadian malam itu.

    Video tersebut memperlihatkan bagaimana pelaku muncul secara tiba-tiba sebelum melakukan penusukan terhadap korban.

    “Pelaku nyebrang, datang, terus langsung ditusuk,” tegas Kapolsek Gunungputri, AKP Aulia Robby Kartika Putra, hari ini (15/4/2025).

    Di tengah situasi yang mencekam, korban sempat melakukan perlawanan yang sayangnya tidak mampu mengubah takdir.

    “Korban sempat ngelawan, tapi kemudian meninggal di tempat,” ungkapnya, menambahkan bahwa duel itu menunjukkan upaya korban menghadapi pelaku yang tidak dikenalnya.

    Meskipun pelaku kini berada di Rumah Sakit Kramat Jati untuk pemeriksaan kejiwaan, misteri yang menyelimuti motif di balik tindakan kejam ini masih menyisakan banyak tanya.

    Kapolsek melanjutkan, “Saat kami tanyakan motifnya, dia menjawab dengan hal-hal yang tidak relevan. Ini masih kita cek apakah dia termasuk dalam kategori orang dengan gangguan jiwa atau tidak.”

    Hasil dari pemeriksaan ini diharapkan bisa memberikan sedikit pencerahan mengenai alasan di balik pembunuhan yang begitu brutal.

    Sumber: Tribunnews Bogor

     

  • Geramnya Dedi Mulyadi soal Kasus Dokter Iril Syafril Lecehkan Pasien di Garut: Cabut Izin Praktik!

    Geramnya Dedi Mulyadi soal Kasus Dokter Iril Syafril Lecehkan Pasien di Garut: Cabut Izin Praktik!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi geram adanya kasus dokter spesialis kandungan, M Syafril Firdaus yang melecehkan sejumlah pasien di Garut, Jawa Barat. 

    Ia meminta agar izin praktik dokter spesialis kandungan tersebut segera dicabut. 

    Selain itu, Dedi juga meminta agar universitas yang meluluskan pelaku untuk mencabut gelar dokternya demi memberikan efek jera. 

    “Gini saja, kalau dokter pelecehan pasien di Garut kan dokter ada komite etiknya, ya berhentikan saja cabut izin dokternya. Kenapa harus susah, ya cabut izin praktik dokternya,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com pada Selasa (15/4/2025). 

    Hal ini, kata Dedi Mulyadi, sebagai bentuk sanksi tegas dan efek jera.

    Dedi juga mendukung proses hukum terkait kasus ini, agar terduga pelaku mendapat sanksi setimpal.

    “Dan bila perlu perguruan tingginya yang meluluskan dokter itu mencabut gelar dokter karena dokter itu profesi yang ketika dilantik itu diambil sumpah,” katanya. 

    Sebelumnya diberitakan, Publik dihebohkan dengan terkuaknya seorang dokter spesialis kandungan yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang ibu hamil saat melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG di sebuah klinik di Garut, Jawa Barat. 

    rekaman perbuatan mesum si dokter pertama kali dibagikan oleh akun drg Mirza Mangku Anom, seorang dokter spesialis konservasi gigi. 

    Melalui Instagram pribadinya, ia mengatakan telah menyimpan banyak bukti terkait ulah mesum si dokter. 

    “Ini semua bukti aku punya lengkap, lho. Rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngelihat yang begini-begini,” tulis drg Mirza. 

    Sementara itu, Polres Garut telah mengetahui kejadian viral tersebut dan tengah melakukan penyelidikan. 

    Hal itu diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut Ajun Komisaris, Joko Prihatin pada Selasa (15/4/2025). 

    “Kami telah menangani kasus ini dan masih dalam penyelidikan. Kami dapatkan infonya sejak Senin malam,” ujarnya. 

    Tim penyidik Polres Garut telah turun langsung untuk mencari tempat praktik dokter yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual. 

    Namun, saat ini korban belum melaporkan kasus ini. 

    “Penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual terus berjalan meskipun korban belum membuat laporan di Polres Garut,” ujarnya.

    Setelah kasus pelecehan seksual oleh dokter Iril Syafril diungkap oleh drg Mirza, pasien-pasien yang dulu pernah menjadi ‘mangsa’ mulai berani bersuara.

    drg Mirza mengunggah suara-suara korban di instastory-nya. 

    “Dok, saya salah satu korbannya. Aku juga ada bukti SS (screen shot) dia bilang suka ke aku dok setelah melecehkan aku. Dok, aku ada SS chat dia, kalau mau aku kirim,” tulis salah satu korban. 

    “Aku kan orangnya takutan gitu ya, padahal si bayi sehat-sehat aja tapi harus kontrol sama dari ini, yang lebih geli lagi suka komentar story gue, ngomongin tentang S*ks gitu kan ilfeel. Apalagi suka ucapkan selamat pagi, jaga kesehatan cenah. Ngeri kan,” tulis korban lainnya.

    Ada lagi korban yang mengalami pelecehan seksual di tahu 2023. 

    “Iya dok, 2023 kejadian saya waktu itu ke bidan kebetulan ada dr spog-nya dia, dari awal udah aneh mungkin karena saya sendiri ya gak di samping suami. Dia minta WA bla-bla ngajakin jalan ini itu, terus saya emang sendiri ditinggal suami dia terus ngomong “Udah kamu cek ke klinik saya gak usah bayar kliniknya di deket alun-alun aku tiap bulan sama ibu cek, tapid (di sana) dilecehin saya, pakai tangan dokter Iril.”

    “Dari situ saya stop enggak mau lagi datang meskipun gratis,” tulisnya. 

    Mirza mengakui dikirimi banyak cerita dari para korban lewat direct message di Instagram-nya. 

    Sebagian besar korban juga mengirimkan bukti chat mereka dengan pelaku. 

    “Setelah aku baca beberapa bukti chat-nya, ini memang sudah keterlaluan sekali sih. Semoga ada sanksi hukum yang tegas dan juga sanksi profesi, karena oknum dokter ini telah melanggar etika profesi.”

    “Menggunakan profesi untuk melecehkan banyak pasien-pasien secara se*ual,” tulis si dokter.

    Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, mengungkapkan bahwa insiden tersebut pernah terjadi pada tahun 2024 di sebuah klinik yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon.

    Menurut Leli, saat ini dokter terduga pelaku tidak lagi memiliki izin praktik di wilayah Kabupaten Garut. Hal itu diketahui dari sistem informasi sumber daya manusia milik Dinas Kesehatan.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktik satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Leli dalam keterangannya kepada media pada Selasa (15/4/2025).

    Ia juga menyebutkan bahwa sebelumnya memang sempat ada laporan ke Dinas Kesehatan terkait kasus ini.

    Namun, penyelesaian kala itu dilakukan secara kekeluargaan antara pihak yang terlibat. Leli menjelaskan bahwa pihaknya belum sempat melakukan pemeriksaan mental maupun psikologis terhadap terduga pelaku karena yang bersangkutan sudah tidak lagi berada di Kabupaten Garut.

    Selain itu, dokter tersebut juga bukan Aparatur Sipil Negara (ASN).

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut), dan dari riwayat prakteknya, diketahui pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk RS Malangbong serta beberapa klinik dan rumah sakit lainnya di Garut,” jelas Leli.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bandit Curanmor Satroni Arjuna Club dan KTV Surabaya, Motor Karyawan Amblas

    Bandit Curanmor Satroni Arjuna Club dan KTV Surabaya, Motor Karyawan Amblas

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit curanmor berhasil mencuri sepeda motor di halaman parkir Arjuno Club & KTV Surabaya, Senin (14/04/2025) dini hari. Dalam peristiwa itu, satu sepeda motor milik Rohman karyawan Arjuno Club & KTV amblas.

    Rohman menceritakan awalnya ia datang ke Arjuno Club & KTV seperti biasa untuk bekerja. Ia memarkirkan sepeda motornya di halaman bersama dengan sepeda milik tamu. Sekitar pukul 02.30 WIB, Rohman sempat ke halaman parkir untuk membuang sampah.

    “Saat itu saya melihat sepeda motor saya masih ada. Saya bahkan masukan soft drink ke dalam jok sepeda motor Honda Vario saya,” kata Rohman, Selasa (15/04/2025).

    Namun ketika hendak pulang, ia mendapati sepeda motornya raib. Padahal Arjuno Club & KTV dijaga oleh security.  Ia sempat menanyakan keberadaan sepeda motornya ke beberapa orang yang ada di sekitar. Namun, tidak ada yang mengetahui keberadaan sepeda motor Rohman.

    “Hari itu tukang parkirnya libur. Satpam juga ada tapi dia posisinya di dalam. Saya langsung ngecek CCTV dan memang ada yang mengambil motor saya,” tutur Rohman.

    Atas peristiwa ini, Rohman sudah melapor ke pihak manajemen dan pihak Polsek Sawahan. Ia berharap sepeda motornya dapat ditemukan karena itu merupakan kendaraan satu-satunya untuk bekerja.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sawahan Iptu Agus Tri membenarkan peristiwa pencurian itu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam dan sudah memeriksa korban.

    “kami sudah terima laporannya mas. Saat ini masih dalam penyelidikan. Mohon doanya semoga cepat tertangkap pelakunya,” tegas Agus. (ang/but)

  • KKI Tangguhkan STR Dokter Kandungan Garut Terduga Lecehkan Pasien

    KKI Tangguhkan STR Dokter Kandungan Garut Terduga Lecehkan Pasien

    Jakarta, Beritasatu.com – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum dokter kandungan saat melakukan ultrasonografi (USG) terhadap pasiennya di Garut, Jawa Barat, kini menjadi sorotan tajam publik. Menyikapi kasus ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil langkah tegas dengan meminta Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) untuk segera menangguhkan Surat Tanda Registrasi (STR) terduga pelaku.

    Juru bicara Kemenkes, Widyawati, menyatakan bahwa KKI juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendalam terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter kandungan berinisial SF tersebut.

    “KKI akan melakukan pemeriksaan terhadap kasus yang ada di Garut, yang melibatkan Obgyn,” kata Widyawati saat dihubungi Beritasatu.com, Selasa (15/4/2025).

    Widyawati menegaskan, jika terduga pelaku terbukti melanggar kode etik profesi, maka STR-nya akan dicabut secara permanen. Langkah ini diambil sebagai upaya Kemenkes dan KKI untuk melindungi masyarakat dari praktik dokter yang tidak etis.

    “Jika ternyata kasusnya benar, data-datanya valid, serta ada laporan baik masuk ke Majelis Disiplin Profesi Kesehatan (MDPK) dan konsil di mana ada pelanggaran etik, maka STR-nya akan dicabut dan yang bersangkutan tidak dapat melakukan pelayanan karena surat izin praktik (SIP)-nya otomatis dicabut. Hal ini untuk melindungi masyarakat,” tuturnya.

    Viral Video Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter

    Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video CCTV yang memperlihatkan dugaan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter kandungan di Garut. Aksi tidak terpuji sang dokter tersebut diketahui terjadi pada tahun 2024 silam.

    Pernah Bertugas di RS Daerah

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut memberikan informasi bahwa oknum dokter kandungan berinisial SF tersebut sebelumnya pernah bertugas di RS Malangbong. Namun, Dinkes memastikan bahwa dugaan aksi pelecehan seksual tersebut tidak terjadi di rumah sakit milik pemerintah, melainkan di sebuah klinik swasta.

    Dinkes Garut juga menyatakan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap dokumen dan rekam jejak oknum dokter kandungan terduga pelaku pelecehan seksual di Garut.

  • M Syafril Firdaus Ditangkap Kurang dari 24 Jam, Dokter Kandungan Viral Kasus Pelecehan di Garut – Halaman all

    3 Fakta Baru Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien Hamil: Karier Terancam Melayang, Tim Khusus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabar terkini menyangkut dokter kandungan di Garut melakukan pelecehan terhadap pasiennya yang merupakan ibu hamil menjadi atensi berbagai pihak.

    Aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Garut masih memburu dokter terduga pelaku bernama M Syafril Firdaus (MSF).

    Satreskrim Polres Garut pun telah membentuk tim khusus untuk mengejar dokter tersebut. 

    Sementara, karier dokter kandungan MSF terancam melayang.

    Pasalnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menonaktifkan Surat Tanda Registrasi(STR) dokter spesialis obgyn di Garut itu.

    Jika nanti STR dicabut, yang bersangkutan tidak akan bisa melakukan praktik sebagai dokter seumur hidup.

    Berikut fakta-fakta baru tentang kasus dokter kandungan di Garut diduga lecehkan pasien hamil:

    1. Tim Khusus

    Adapun Unit Reserse Kriminal Polres Garut telah membentuk sebuah tim khusus untuk memburu dokter kandungan berinisial MSF, yang diduga terlibat dalam kasus pelecehan terhadap pasien di Garut, Jawa Barat.

    Tim tersebut diketahui mulai melakukan pergerakan sejak malam kemarin untuk melacak keberadaan M Syafril Firdaus, yang diduga sebagai pelaku utama dalam kasus ini.

    “Posisi tim sudah dalam perjalanan, kita sudah lakukan pengejaran terhadap MSF,” ujar AKP Joko Prihatin, Kepala Satreskrim Polres Garut, kepada wartawan pada Selasa (15/4/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

    AKP Joko menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menangani perkara ini secara cepat dan menyeluruh.

    Di samping upaya pengejaran, polisi juga mulai mendekati para korban yang disebut mengalami pelecehan oleh tersangka.

    “Ada beberapa tim yang sudah terbagi, satu tim untuk mengejar terduga pelaku, satu tim lain menjemput bola terhadap korban,” paparnya.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan atas kasus viral dokter tersebut.

    “Kita sudah minta keterangan pemilik klinik, dan kasus ini sedang dilakukan penyelidikan,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (15/4/2025).

    AKP Joko mengatakan, dari hasil pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP), penyelidik telah berhasil mengantongi identitas dari dokter tersebut.

    Meski demikian, keberadaan dari terduga pelaku belum diketahui pasti.

    “Untuk saat ini kita masih mencari identitas pelaku sudah kita kantongi,” ujarnya.

    Pihak kepolisian pun mengimbau kepada korban untuk segera melaporkan kejadian tersebut. 

    Hal itu guna memudahkan proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung.

    “Karena sampai saat ini belum ada laporan tapi kita tidak fokus kesitu, karena ini sudah menjadi berita nasional,” tambahnya.

    2. Tak Bisa Praktik Seumur Hidup

    Kemenkes akan menonaktifkan Surat Tanda Registrasi(STR) dokter spesialis obgyn di Garut tersebut.

    “Untuk saat ini, Kemenkes sudah koordinasi dengan KKI untuk minta nonaktifkan sementara STR-nya sambil menunggu investigasi lebih lanjut,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman saat dikonfirmasi Tribun, Selasa.

    DOKTER KANDUNGAN CABUL – Sosok dokter kandungan di Garut yang viral di media sosial karena diduga melecehkan ibu hamil jadi sorotan, foto kolase video viral dan unggahan mantan istrinya di media sosial @thianandita, dua bulan lalu, Februari 2025. Kini keduanya sudah bercerai (tribunnews.com)

    Namun, Aji tidak menjelaskan lebih lanjut sampai kapan STR tersebut dinonaktifkan. 

    “Kalau ada perkembangan, nanti akan diinfokan lagi,” kata Aji.

    Menurut hukum tepatnya yang tertulis pada Pasal 260 ayat (4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menyatakan bahwa Surat Tanda Registrasi (STR) bagi tenaga medis dan kesehatan berlaku seumur hidup. 

    STR merupakan syarat mutlak dokter untuk mengurus Surat Izin Praktik (SIP).

    Lantas apabila STR dicabut, SIP juga turut tak berlaku.

    Si pemegang surat izin tersebut lantas tak bisa melakukan praktik kedokteran di bidang kesehatan.

    3. Gubernur Dedi Tegas

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ikut angkat bicara soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dokter kandungan terhadap pasien saat pemeriksaan USG di salah satu klinik di Garut.

    Dedi menekankan bahwa profesi dokter memiliki standar etika yang ketat, dan pelanggaran terhadap etika itu harus disikapi dengan tegas. Ia mendorong agar izin praktik sang dokter dicabut apabila terbukti bersalah.

    “Kalau dokter lecehkan pasien, ada kode etiknya, cabut izin dokternya. Cabut izin praktik dokternya, bila perlu perguruan tinggi yang meluluskan dokter itu mencabut gelar dokter,” tegasnya saat ditemui di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (15/4/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

    KEPALA DESA THR – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, saat ditemui seusai acara open house di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

    Tak hanya soal izin praktik, Dedi juga menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh oknum dokter tersebut tidak boleh berhenti pada sanksi administratif. Ia mendorong agar kasus tersebut diproses secara hukum demi memberikan efek jera kepada pelaku dan menjadi pembelajaran bagi dunia medis.

    “Karena dokter itu profesi yang ketika dilantik diambil sumpah profesi. Harus ada tindakan tegas dan tidak bertele-tele. Sementara kasus pelecehannya proses sesuai hukum,” tambahnya.

    Kasus ini mencuat ke publik setelah beredarnya rekaman CCTV dari sebuah klinik di Garut yang menunjukkan dugaan perilaku tidak pantas oleh dokter spesialis kandungan saat melakukan pemeriksaan terhadap pasien.

    Peristiwa itu terjadi di Klinik Karya Harsa yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Garut. Video rekaman tersebut menyebar luas di media sosial dan memicu kecaman publik serta desakan agar aparat penegak hukum segera bertindak.

    Dokter yang bersangkutan terekam kamera sedang melakukan gerakan mencurigakan saat menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa USG.

    Rekaman tersebut pertama kali dibagikan oleh drg. Mirza Mangku Anom, seorang dokter spesialis konservasi gigi, melalui akun Instagram pribadinya.

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis drg. Mirza dalam unggahannya.

    Keterangan Dinkes

    Dinas Kesehatan Kabupaten Garut buka suara terkait kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter kandungan di Garut, Jawa Barat.

    Aksi dokter spesialis kandungan itu terekam CCTV, dia diduga melakukan hal tak senonoh terhadap pasiennya saat pemeriksaan USG.

    Namun, dari pihak Dinkes menyatakan bahwa kasus itu sudah terjadi pada 2024 lalu di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon.

    Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani mengatakan, terduga pelaku juga sudah tidak lagi praktik di klinik tersebut.

    Hal itu diketahui dari sistem informasi sumber daya manusia dinas kesehatan.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Leli kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Leli mengatakan, dulu memang sempat ada laporan ke dinkes mengenai hal tersebut.

    Namun, katanya, kasus itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

    Leli mengakui, pihaknya memang belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis terhadap pasien itu.

    Pasalnya, pasien atau korban saat ini sudah tidak berada di Garut.

    Leli kemudian menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN).

    Berdasarkan dari riwayat praktiknya, terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

    Di antaranya adalah Rumah Sakit Malangbong hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.

    Selain itu, dokter kandungan tersebut juga diketahui bukan orang asli Garut.

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut),” ungkap Leli.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut Terjadi di 2024, Dinkes Klaim Selesai secara Kekeluargaan, Soroti Kasus Dokter Kandungan yang Lecehkan Pasien di Garut, Dedi Mulyadi Tegas: Cabut Izinnya!

    (Tribunnews.com/Chrysnha, Rifqah, Williem Jonata) (TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari, Muhamad Nandri, Nazmi Abdurrahman)

  • Pemprov Jakarta Akan Pasang 30 Ribu CCTV, Anggarannya Hampir Rp380 Miliar

    Pemprov Jakarta Akan Pasang 30 Ribu CCTV, Anggarannya Hampir Rp380 Miliar

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa Pemerintah Daerah akan memasang hampir sebanyak 30 ribu Closed-Circuit Television (CCTV) di seluruh RT hingga RW di Jakarta. Rano mengatakan anggaran untuk pengadaan CCTV itu ditaksir mencapai Rp380 miliar.

    “Oh iya, itu akan kita pasang CCTV, Karena itu menjadi program kita. Cuman memang untuk wilayah yang di luar ini kita, Mungkin anggaran tahun depan. Karena itu memang banyak, hampir 30 ribu titik CCTV yang akan kita pasang. Barangkali kalau ditotal hampir Rp380 miliar,” kata Rano Karno usai meninjau Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa, 15 April 2025.

    Dikatakan Rano, jumlah RT/RW di Jakarta sebanyak 30.418. Dia mengatakan bahwa pemasangan CCTV menjadi salah satu janji kampanye ketika Pilgub Jabar 2024 silam.

    Politisi PDIP itu mengatakan saat ini taman di Jakarta sudah mulai dipasang CCTV dan barulah pada tahun depan yang untuk RT maupun RW itu.

    “Itu kecil untuk Jakarta (anggaran Rp380 miliar), itu jumlah RT/RW se-Jakarta, 30.418, saya masih ingat karena itu kampanye kita. Kita udah mulai di taman-taman. Bila kita pasang CCTV. Nah untuk yang RT dan RW, tahun depan karena masuk di program,” kata Rano.

    Menindaklanjuti hilangnya besi JPO di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Pemprov DKI Jakarta diinstruksikan agar memasang CCTV di sejumlah JPO yang rawan terjadi pencurian.

    Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat, Khairul Imam menjelaskan, tangga JPO yang bolong tersebut disebabkan beberapa pelat besi telah dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

    Pihaknya juga telah melakukan perbaikan dan penambalan besi tangga sebanyak 15 anak tangga, dengan mengerahkan 10 personel Pasukan Kuning.

    “Kali ini merupakan penambalan yang ketiga kalinya dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Penambalan sudah dilakukan secara permanen atau las mati, namun oknum pencuri selalu menemukan cara untuk membongkar dan membawa kabur pelat-pelat besi itu,” kata Khairul Imam.

    Khairul, meminta warga untuk lebih peduli dan mengawasi seluruh JPO, khususnya di sepanjang Jalan Daan Mogot untuk mengantisipasi kembali terjadinya pencurian dengan melaporkan kepada petugas apabila melihat pelaku pencurian.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Link Video Rekaman CCTV Viral Dokter Kandungan di Garut, Ada Versi Fullnya?

    Link Video Rekaman CCTV Viral Dokter Kandungan di Garut, Ada Versi Fullnya?

    JABAR EKSPRES – Viral kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan publik setelah cuplikan video rekaman CCTV beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat tindakan tak wajar dari dr. M. Syafril Firdaus saat sedang melakukan pemeriksaan USG terhadap seorang pasien.

    Potongan video berdurasi beberapa detik menunjukkan sang dokter memegang alat USG dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya bergerak ke arah bagian sensitif tubuh pasien. Momen inilah yang menjadi sorotan dan memicu kemarahan publik karena dinilai menyimpang dari standar prosedur medis.

    Video ini awalnya dibagikan melalui akun media sosial milik aktivis kesehatan sekaligus dokter gigi, @drg.mirza, yang turut mengangkat kasus ini ke permukaan. Sejak saat itu, berbagai potongan video menyebar di platform seperti Twitter, TikTok, hingga grup WhatsApp.

    Baca Juga: Link Video CCTV Viral Priguna Anugerah, Netizen Berburu Cari Link CCTV Asli

    Sampai saat ini, video rekaman CCTV versi lengkap atau full belum dipublikasikan secara resmi ke publik. Hal ini diduga karena proses hukum yang sedang berjalan dan pertimbangan etika serta privasi korban. Rekaman utuh kemungkinan telah diserahkan sebagai barang bukti kepada pihak kepolisian Garut untuk kepentingan penyelidikan.

    Pihak berwenang dan tokoh masyarakat meminta agar publik tidak menyebarluaskan rekaman secara sembarangan demi melindungi identitas korban dan menjaga proses hukum tetap objektif.

    Di tengah viralnya kasus ini, banyak link palsu atau clickbait yang beredar mengklaim menyajikan “video full” atau “versi lengkap CCTV.” Sebagian besar hanyalah jebakan iklan, hoaks, atau bahkan bisa mengandung malware.

    Baca Juga: Link Video 1 Menit Erika Carlina dan Bukie B Mansyur di Film Pabrik Gula

    Jika kamu menemukan link mencurigakan dengan klaim berlebihan, hindari membukanya dan jangan ikut menyebarkan. Fokus utama saat ini adalah mendukung korban serta menuntut penegakan hukum yang adil.

    Meski banyak yang penasaran, publik diimbau untuk bijak dalam menanggapi kasus ini. Lebih penting dari sekadar menonton video viral adalah mendorong agar korban mendapat keadilan dan kasus ini diusut tuntas oleh aparat hukum.