Produk: CCTV

  • Resahkan Warga Probolinggo, Dua Kasus Curanmor Terjadi dalam Sehari

    Resahkan Warga Probolinggo, Dua Kasus Curanmor Terjadi dalam Sehari

    Probolinggo (beritajatim.com) – Warga Kota Probolinggo kembali diresahkan dengan maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Dalam satu hari saja, Selasa (15/4/2025), dua unit sepeda motor milik warga dilaporkan raib dari dua lokasi berbeda di wilayah Kota Probolinggo.

    Lokasi pertama kejadian berada di Jalan Pahlawan, Kelurahan Tisnonegaran. Sepeda motor milik Septian Ferta (19), seorang karyawan Toko Galaxy Listrik, menjadi korban. Aksi pelaku pencurian di lokasi ini bahkan terekam jelas oleh kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sekitar toko.

    Septian mengungkapkan bahwa pelaku terlihat sangat lihai dalam menjalankan aksinya. “Dilihat dari gerak-geriknya itu, pelaku sepertinya sudah profesional sekali ya, hanya dalam hitungan menit saja sudah berhasil membawa kabur motor saya,” ujarnya.

    Berdasarkan rekaman CCTV, saat kejadian Septian sedang melayani pembeli di dalam toko. Namun, tak lama setelah pembeli pergi, terlihat dua orang dengan gerak-gerik mencurigakan berada di area parkir toko. Seorang pelaku kemudian berusaha membobol kunci ganda sepeda motor milik Septian. Sempat terlihat pelaku meninggalkan motor dengan kondisi lampu menyala, namun kemudian kembali dan berhasil membawa kabur sepeda motor berknalpot brong milik korban.

    Septian baru menyadari motornya hilang setelah mendapat telepon dari orang tuanya yang kebetulan melintas di depan toko dan menanyakan keberadaan motornya. Setelah dicek, ternyata motornya sudah raib.

    Sementara itu, kasus kemalingan motor lainnya terjadi di Jalan KH Mansyur, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan. Kali ini, sebuah sepeda motor matic milik seorang pengusaha gaharu asal Makassar juga menjadi korban pencurian. Aksi pelaku di lokasi ini pun berhasil terekam oleh kamera CCTV.

    Hoko Setiawan (55), seorang warga sekitar Jalan KH Mansyur, menuturkan bahwa wilayah tersebut memang sering menjadi sasaran aksi pencurian sepeda motor. “Bahkan hampir di semua gang di sini sudah terpasang kamera CCTV, tapi tetap saja sering kehilangan motor di sini,” keluhnya.

    Menanggapi kejadian ini, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainullah, membenarkan adanya laporan terkait dua kasus kemalingan motor tersebut. “Hingga saat ini, kami masih dalam proses penyelidikan dan pemburuan terhadap para pelaku sindikat pencurian sepeda motor ini. Kami berharap para pelaku dapat segera tertangkap,” tegas Iptu Zainullah, Kamis (17/4/2025). (ada/kun)

  • Daftar 11 JPO Bermasalah di Jakarta yang Akan Diperbaiki – Page 3

    Daftar 11 JPO Bermasalah di Jakarta yang Akan Diperbaiki – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta akan melakukan perbaikan terhadap sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tersebar di berbagai wilayah Ibu Kota. Hal ini menyusul sorotan publik atas kondisi JPO Daan Mogot yang terbengkalai dan menjadi perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno.

    Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Wiwik Wahyuni, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap total 11 JPO yang tersebar di lima wilayah Jakarta.

    “Total ada 11 JPO tersebar di Jakarta Pusat, Timur, Utara, Barat, dan Selatan yang telah kami cek. Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan akan dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga pada Tahun Anggaran (TA) 2025,” ujar Wiwik dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).

    Wiwik menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada perbaikan fisik, tetapi juga mengupayakan pengawasan berkelanjutan untuk mencegah kerusakan maupun pencurian komponen JPO.

    “Kami menjalankan patroli pengawasan JPO melalui Tim Satgas (Pasukan Kuning), serta melakukan peninjauan langsung ke lokasi oleh Tim Internal Bina Marga,” jelasnya.

    Tak hanya itu, Dinas Bina Marga juga menggandeng Satpol PP, kecamatan, dan kelurahan setempat untuk mendukung monitoring dan pengamanan aset JPO.

    “Kami mengawasi JPO yang berpotensi menjadi sasaran pencurian, seperti pelat logam, dan telah berkoordinasi dengan pihak Satpol PP, kecamatan, dan kelurahan,” tambah Wiwik.

    Demi meningkatkan pengawasan, pemantauan lewat kamera CCTV juga digencarkan. “Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta terkait pengawasan melalui CCTV,” ujarnya.

  • Bukan Grepe-grepe Seperti Video Viral di Garut, Ini Prosedur Pemeriksaan USG oleh Dokter Kandungan – Halaman all

    Bukan Grepe-grepe Seperti Video Viral di Garut, Ini Prosedur Pemeriksaan USG oleh Dokter Kandungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan dr M Syafril Firdaus (MSF) SpOG, dokter spesialis kandungan di Garut Jawa Barat mengundang perhatian banyak pihak. 

    Kali ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat ikut bicara. 

    Ketua IDI Jabar dr. Moh Luthfi, menegaskan pentingnya profesionalisme dan etika dalam pelaksanaan pemeriksaan USG (ultrasonografi) terhadap pasien, khususnya dalam konteks pemeriksaan kandungan. 

    Menurut dr. Luthfi, dalam melakukan pemeriksaan USG, seorang dokter wajib bersikap sopan santun dan menghormati pasien sebagai individu yang memiliki hak dan martabat. 

    “Dokter harus memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien sebelum memulai pemeriksaan. Ini adalah langkah awal membangun kepercayaan,” ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Rabu (16/4/2025). 

    Lebih lanjut, pemeriksaan harus dilakukan dengan pendampingan dari tenaga kesehatan lain seperti perawat atau bidan. 

    Selain itu, dokter juga diwajibkan untuk menjelaskan secara rinci rencana pemeriksaan serta tujuan medis yang ingin dicapai, agar pasien memahami prosedur yang akan dilakukan.

    “Setelah itu, persetujuan pasien maupun keluarganya harus didapatkan terlebih dahulu sebelum pemeriksaan dilakukan. Ini bagian dari informed consent yang menjadi pilar etika kedokteran,” kata dr. Luthfi.

     

    Prosedur USG, bukan asal sentuh apalagi grepe-grepe

    Dokter Luthfi juga menjelaskan jika dalam pemeriksaan Ultrasound Sonography Test (USG) kandungan, fokus utama adalah pada lokasi yang sesuai dengan indikasi atau tujuan pemeriksaan. 

    Dokter tidak boleh asal menyentuh bagiana tubuh pasien yang akan diperiksa. 

    “Standar pelaksanaannya juga diatur secara teknis, satu tangan dokter memegang probe USG, sementara tangan lainnya mengoperasikan keyboard alat untuk mengukur parameter-parameter penting yang dibutuhkan,” tuturnya. 

    DOKTER KANDUNGAN GARUT – Seorang dokter kandungan yang berpraktik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien yang sedang melakukan ultrasonografi (USG), (kolase foto, Selasa (15/4/2025). (Instagram @ahmadsahroni88)

    Sebelumnya, sebuah video yang diduga menunjukkan tindakan pelecehan oleh seorang dokter kandungan di Garut terhadap pasiennya beredar luas di media sosial. 

    Dalam video berdurasi 53 detik tersebut, terlihat dokter yang tengah melakukan pemeriksaan USG kepada seorang wanita, dengan bagian tertentu dari tubuh pasien yang diduga diraba secara tidak pantas. 

    Tindakan pemeriksaan pasien oleh MSF menuai protes karena tangan sang dokter grep-grepe (diambil dari bahasa gaul) atau menyentuh organ intim dan area sensitif pria atau organ intim dan area sensitif wanita 

    Sanksi untuk dokter cabul

    Menanggapi apa yang dilakukan MSF, dr. Moh Luthfi, menegaskan bahwa pihaknya sedang memproses sanksi disiplin dan etik terhadap seorang dokter di Garut yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasien. 

    “Terkait kasus dugaan pelecehan terhadap pasien, IDI mengecam keras perilaku dokter yang tidak sesuai dengan SOP dan etika profesi, dan akan memberikan sanksi disiplin dan etika kepada dokter yang bersangkutan. Sanksi disiplin dan etika saat ini sedang berproses di IDI,” ujarnya.

    TRACK RECORD SYAFRIL – M Syafril Firdaus, dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasiennya di Garut, Jawa Barat, disebut memiliki track record yang buruk. Ia telah diamankan Polres Garut pada Selasa (15/4/2025), dan kini masih menjalani pemeriksaan. (pasca.ars.ac.id via TribunJabar.id)

    Dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan itu telah ditangkap polisi.

    “Yang jelas kami amankan untuk diduga pelaku, untuk dokter kita amankan sekarang sedang diperiksa,” ungkap Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Susanto, Selasa (15/4/2024). 

     

    Jejak kasus dugaan pelecehan dokter kandungan di Garut

    Berikut jejak kasus pelecehan yang dilakukan dokter MSF.

    Videonya viral, beredar di Medsos April 2025

    Video dokter MSF melakukan peecehan viral di lini masa media sosial.

    Viralnya video tersebut disertai dengan beragam keterangan permintaan warganet terhadap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    Dokter spesialis kandungan tersebut terekam kamera pengawas saat diduga melakukan tindakan mencurigakan ketika tengah melakukan pemeriksaan USG terhadap pasien.

    Adalah drg. Mirza Mangku Anom, seorang Dokter Spesialis Konservasi Gigi, melalui akun Instagram pribadinya mengunggah rekaman video itu. 

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV cersi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis dokter Mirza dalam unggahannya.

     

    Terjadi Juni 2024 

    Usai video dokter MSF cabul viral, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut buka suara dan membuka jika kasus ini  terjadi tahun 2024 di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon Kabupaten Garut.

    Dari sistem informasi sumber daya manusia Dinas Kesehatan diketahui jika saat ini terduga pelaku diketahui sudah tidak praktek di tempat tersebut.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).

    Polisi juga menjelaskan peristiwa yang viral itu terjadi pada Juni 2024.

    Ia menuturkan, bahwa dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

    Pihaknya juga ucap Leli, belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

    Leli juga menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), namun dari riwayat prakteknya diketahui terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

    Mulai dari Rumah Sakit Malangbong, hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut),” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Tribun Jabar, Nappisah)

    Artikel ini sebagian tayang di TribunJabar.id dengan judul IDI Jabar Jelaskan SOP Pemeriksaan USG: Pascaviral Video Pelecehan oleh Dokter Kandungan di Garut,

  • Pengguna MRT Kehilangan Sepeda, Buat Laporan ke Polisi malah Dimintai Kwitansi

    Pengguna MRT Kehilangan Sepeda, Buat Laporan ke Polisi malah Dimintai Kwitansi

    GELORA.CO –  Sepeda milik seorang pengguna layanan Mass Rapid Transit (MRT), Rahmi Syofia, yang diparkir di area parkir stasiun di kawasan Jakarta Selatan, hilang.

    Kejadian tersebut telah dilaporkan ke Polsek Metro Setiabudi.

    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, membenarkan bahwa laporan kehilangan tersebut sedang ditangani pihak kepolisian.

    Saat ini, penyelidikan tengah dilakukan dengan pihak keamanan stasiun guna menelusuri jejak pelaku melalui rekaman CCTV.

    “Betul, sudah dilaporkan. Kami sedang mengejar siapa pelakunya, kapan dan pada jam berapa kejadian terjadi. Kami juga sudah mengamankan rekaman CCTV dari TKP serta bukti penitipan,” ujar Nurma kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

    Menurut keterangan korban kepada pihak kepolisian, sepeda miliknya diparkir dalam kondisi terkunci.

    Namun saat ingin menggunakan kembali, sepeda tersebut sudah hilang.

    Kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp3,3 juta.

    “Menurut pengakuan korban, sepedanya ditaruh lalu digembok. Tapi saat kembali, sepeda sudah hilang,” jelas Nurma.

    Kejadian ini menjadi viral di media sosial setelah Rahmi membagikan pengalamannya dalam sebuah video yang kemudian diunggah di beberapa akun Instagram. 

    Dalam video tersebut, ia mengungkapkan keheranannya karena diminta menunjukkan bukti kepemilikan sepeda dalam bentuk kuitansi saat melapor ke polisi.

    “Lapor polisi kehilangan barang, harus ada bukti kepemilikan. Nah, bukti itu kuitansi. Kuitansi kalau kita beli sepeda kan biasanya sudah hilang. Jadi saya bikin ulang saja, karena dulu beli sepeda dengan harga Rp3.300.000,” kata Rahmi dalam unggahan video yang dikutip pada Rabu (16/4/2025).

    Hal tersebut menuai kritik di media sosial, terutama dari warganet yang menilai memberatkan korban.

    Kapolsek Metro Setiabudi, Kompol Firman, pun menjelaskan bahwa permintaan kuitansi dilakukan sebagai bagian dari prosedur kepolisian untuk memastikan keabsahan kepemilikan barang yang dilaporkan hilang.

    “Jadi kuitansi itu nanti digunakan di persidangan untuk membuktikan bahwa milik Anda itu apa? Apa betul itu milik Anda? Apa buktinya?,” ujar Firman saat dihubungi melalui sambungan telepon.Firman menambahkan, jika tidak ada bukti kepemilikan, maka proses pembuktian di pengadilan akan sulit. 

    Oleh karena itu, pihaknya menerapkan prosedur agar pelapor menyertakan dokumen yang menunjukkan barang tersebut memang miliknya.

    “Makanya kami buat standar operasional prosedur seperti itu. Jadi sebelum membuat laporan, kita mintakan bukti kepemilikan. Nanti di persidangan akan kesulitan. Kalau ngaku-ngaku aja kan bisa aja,” ujar dia.

  • 5 Hal Diketahui soal Sepeda Diparkir di Bike Rack MRT Jaksel Dicuri

    5 Hal Diketahui soal Sepeda Diparkir di Bike Rack MRT Jaksel Dicuri

    Jakarta

    Seorang karyawati di Jakarta Selatan kaget mendapati sepeda miliknya hilang saat diparkir pada bike rack di Stasiun MRT Setiabudi Astra, Setiabudi, Jakarta Selatan. Diduga, sepeda tersebut dicuri oleh seseorang.

    Bike rack atau commuter bike shelter merupakan fasilitas berupa rak sepeda di mana pengguna dapat mengamankan sepeda dengan kunci dan gembok pribadi. Fasilitas ini berada di stasiun MRT.

    Dirangkum detikcom, aksi pencurian ini viral setelah korban membagikan pengalamannya itu melalui media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, pencurian sepeda itu baru diketahuinya setelah korban pulang kerja.

    Korban mencoba meminta rekaman CCTV dari pihak MRT. Berdasarkan hasil rekaman CCTV itu, korban mengetahui sepedanya dicuri oleh seseorang yang memiliki ciri-ciri antara lain memakai topi, jaket hitam, dan masker.

    Korban kemudian melaporkan pencurian sepeda itu ke Polsek Metro Setiabudi. Korban merasa pesimis sepedanya itu bisa kembali. SImak informasinya dirangkum detikcom, Kamis (17/4/2025).

    1. Korban Lapor Polisi

    Polisi menindaklanjuti video viral sepeda warga yang hilang yang diparkir pada bike rack di Stasiun MRT Setiabudi Astra, Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel). Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kami sudah cek TKP, serta akan meminta bukti rekaman CCTV. Subnit 1 melakukan cek TKP pencurian sepeda yang terjadi,” kata Kapolsek Setiabudi Kompol Firman, saat dihubungi, Rabu (16/4).

    Korban juga telah membuat laporan terkait dugaan pencurian itu. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku.

    “Saat ini masih penyelidikan,” imbuhnya.

    2. Polisi Cek TKP

    Polisi melakukan serangkaian upaya penyelidikan kasus hilangnya sepeda pada bike rack. Polisi melakukan pengecekan ke TKP.

    “Kami sudah cek TKP, serta akan meminta bukti rekaman CCTV. Subnit 1 melakukan cek TKP pencurian sepeda yang terjadi,” kata Firman.

    Baca selanjutnya: kronologi pencurian

    Polisi cek TKP pencurian sepeda yang diparkir pada bike rack di Stasiun MRT Setiabudi, Jaksel. (Foto: dok. Istimewa)

    3. Kronologi Pencurian

    Kasus ini telah dilaporkan oleh korban, Rahmi ke Polsek Setiabudi pada Selasa (15/4/2025). Dalam laporannya itu, Rahmi menjelaskan secara singkat kronologi pencurian sepeda Poligon miliknya.

    Pencurian sepeda itu terjadi Senin (14/4). Saat itu, korban memarkirkan sepedanya dalam keadaan terkunci gembok berkode pada bike rack di Stasiun Setiabudi Astra.

    Saat korban kembali ke stasiun, korban kaget lantaran sepedanya sudah tidak ada di tempat. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp 3,3 juta.

    4. Polisi Lacak Pelaku

    Polisi melakukan pengejaran terhadap pencuri sepeda pada bike rack di Stasiun MRT. Polisi menelusurinya lewat CCTV.

    “Saat ini kita lagi mengejar siapa yang melakukan, kapan, jam berapa, itu kita kejar. Tentunya kita sudah bekerja sama dengan sekuriti,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi, kepada wartawan di kantornya, Rabu (16/4).

    Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan kepada sejumlah pihak. Sejumlah CCTV juga telah ditelusuri untuk mencari tahu pelakunya.

    5. Pihak MRT Minta Maaf

    Pihak MRT buka suara terkait kejadian tersebut. MRT menyatakan permintaan maafnya atas insiden tersebut.

    “MRT Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas kejadian hilangnya sepeda salah satu Pelanggan MRT Jakarta yang diduga akibat pencurian di area parkir sepeda Stasiun Setiabudi Astra pada Senin, 14 April 2025,” kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo dalam keterangan, Rabu (16/4).

    MRT telah melakukan pendampingan kepada pemilik sepeda dengan melaporkan kejadian kepada pihak Kepolisian Sektor Metro Setiabudi. Selain itu, ia menyerahkan rekaman CCTV atas kejadian dugaan pencurian dimaksud.

    “MRT Jakarta akan memberikan dukungan bagi kepolisian guna mengungkap kejadian dugaan pencurian tersebut,” ujarnya.

    Di sisi lain, MRT Jakarta menyampaikan terima kasih atas fasilitasi dan dukungan dari Komunitas Bike to Work (B2W) yang ikut andil dalam memberikan evaluasi perbaikan layanan serta fasilitas bagi Pelanggan MRT Jakarta yang membawa sepeda.

    Tomo mengatakan, dalam waktu dekat, MRT Jakarta bersama Kepolisian dan Komunitas akan merumuskan perbaikan prosedur keamanan pada fasilitas parkir sepeda di sekitar stasiun. Namun, dalam upaya perbaikan tersebut, pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih waspada dalam menggunakan fasilitas parkir sepeda.

    “Dengan penggunaan kunci pengamanan ganda. MRT Jakarta tetap berkomitmen dan berupaya dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh Pelanggan MRT Jakarta, termasuk bagi Pelanggan yang menggunakan sepeda,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siap-Siap, Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal di Kota Bandung Bakal Diawasi CCTV

    Siap-Siap, Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal di Kota Bandung Bakal Diawasi CCTV

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengandalkan kamera CCTV untuk mengawasi perilaku warga yang kerap membuang sampah sembarangan.

    Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengungkap, dalam waktu dekat, pihaknya akan merilis peta titik pembuangan sampah ilegal yang terekam CCTV.

    “Sudah ada CCTV yang menunjukkan pelanggar. Ada satu orang terekam tujuh kali membuang sampah sembarangan. Bahkan, ada yang melempar dari motor,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa, 15 April 2025.

    Menurut Farhan, membuang sampah sembarangan bukanlah sekadar pelanggaran kecil. “Tapi mencerminkan tanggung jawab kita sebagai warga,” ucapnya.

    Maka dari itu, Farhan mengingatkan, berdasarkan undang-undang, masyarakat dan pemerintah memiliki kewajiban bersama dalam mengelola sampah.

    Namun, Farhan menyayangkan sanksi bagi pelanggar sering kali masuk dalam kategori tindak pidana ringan, sehingga tidak menimbulkan efek jera.

    “Kita akan terus edukasi dan beri peringatan. Tapi bila terus melanggar, ya konsekuensinya harus diterima. Kita semua harus sadar, sampah itu tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.

    Di sisi lain, Pemkot Bandung juga akan meluncurkan program baru pengolahan dan pemusnahan sampah mulai akhir April 2025. Langkah ini diambil untuk menanggapi keluhan masyarakat terkait peningkatan tumpukan sampah.

    Farhan menyebut, salah satu targetnya adalah mengolah dan memusnahkan hingga 30 persen sampah di Kota Bandung secara mandiri. Selain itu, program Kawasan Bebas Sampah (KBS) juga akan digencarkan kembali.

    “Saat ini, baru ada 413 KBS dari target 1.597. Kita akan gaspol agar akhir tahun minimal 1.000 titik KBS bisa tercapai,” tuturnya.

  • Polisi selidiki perempuan edit bukti transfer saat belanja di PIM 2

    Polisi selidiki perempuan edit bukti transfer saat belanja di PIM 2

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Polisi selidiki perempuan edit bukti transfer saat belanja di PIM 2
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 16 April 2025 – 21:14 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian menyelidiki perempuan mengedit bukti transfer saat berbelanja di salah satu toko Pondok Indah Mall (PIM) 2, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang terekam kamera pengawas (CCTV).

    “Jadi berita viral itu kita tangani secara cepat, dari Kanit Polsek Kebayoran Lama sudah cek TKP di salah satu mall wilayah Polres Jakarta Selatan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Nurma mengatakan, pihaknya sudah mengecek CCTV dan meminta keterangan saksi-saksi.

    Kepolisian sudah mengantongi rekaman CCTV untuk memburu identitas pelaku dan memastikan angka transaksi dalam kejadian tersebut.

    “Identitas masih kita kejar pastinya yang ada di viral. Mudah-mudahan bisa menyerahkan diri,” ujarnya.

    Melalui akun Instagram @vaviean, terlihat seorang wanita mengenakan pakaian merah jambu dan berkacamata tampak memainkan sebuah telepon seluler (ponsel).

    Tak berselang lama, pelaku pun dengan santainya memperlihatkan hasil pembayaran yang diduga diedit kepada penjaga toko.

    Setelah itu, pelaku membawa barang belanjaan dan meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).

    Saat itu korban sebagai penjaga toko tengah berjaga seorang diri. Sedangkan, ada empat konsumen lain termasuk pelaku yang berbelanja di tokonya dengan masing-masing total pembelian di atas Rp2 juta.

    Sumber : Antara

  • Polisi Cek CCTV Telusuri Jejak Pelaku Pencuri Sepeda di Stasiun MRT Setiabudi – Halaman all

    Polisi Cek CCTV Telusuri Jejak Pelaku Pencuri Sepeda di Stasiun MRT Setiabudi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi tengah melakukan pengecekan CCTV di sekitar lokasi hilangnya sepeda milik seorang perempuan bernama Rahmi Syofia (39).

    Sepeda korban itu hilang saat diparkir di Stasiun MRT Setiabudi Astra Jakarta Selatan.

    Plt Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengatakan proses penyelidikan saat ini sedang berjalan. 

    Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan keamanan stasiun untuk menelusuri jejak pelaku melalui rekaman CCTV.

    “Betul sudah dilaporkan kita lagi mengejar siapa yang melakukan, kapan, jam berapa, itu kita kejar,” ucap Nurma kepada wartawan Rabu (16/4/2025).

    Nurma menerangkan korban saat itu memakirkan sepeda dengan kondisi digembok.

    Saat korban hendak mengambil sepedanya ternyata sudah hilang digondol pencuri.

    Akibatnya, korban merugi sekitar Rp 3,3 juta. 

    Hal itu berdasakan keterangan korban yang disampaikan ke pihak kepolisian.

    “Tentunya kita sudah mendapatkan dari bukti penitipan, kemudian CCTV yang jelas kita sudah ambil dari TKP,” kata Nurma.

    Atas kejadian itu korban membuat laporan polisi ke Polsek Metro Setiabudi dan diterima dengan nomor LP/B/90/IV/2025/SPKT/Setiabudi/Res.Jaksel/Polda Metro Jaya.

    Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Firman menuturkan tengah mengusut laporan polisi kasus kehilangan sepeda tersebut.

    Namun kepolisian meminta korban agar menunjukkan bukti kuitansi pembelian sepeda itu terlebih dahulu.

    “Jadi kuitansi itu nanti di persidangan untuk membuktikan bahwa milik Anda itu apa? Apa betul itu milik Anda? Apa buktinya?” kata Kompol Firman saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).

    Menurutnya tanpa adanya bukti kepemilikan yang sah akan sulit saat di persidangan.

    Hal itu juga bagian dari prosedur bagia warga yang melaporkan kejadian kehilangan barang.

    “Makanya kita buat standarnya, standar operasional prosedurnya seperti itu. Jadi sebelum membuat laporan, kita mintakan bukti kepemilikan. Nanti di persidangan akan kesulitan. Kalau ngaku-ngaku aja kan bisa aja,” ujar dia.

    Kasus kehilangan sepeda di parkiran Stasiun MRT Setiabudi Astra, Jakarta Selatan tengah menjadi buah bibir.

    Korban sendiri merupakan figur publik yang memiliki banyak pengikut lantaran kerap keliling Indonesia. 

    Ia juga dikenal dengan nama campervan girl.

    Di media sosial instagramnya (mimi_campervan_girl), ia menceritakan kronologi kejadian ini.

    “Berita buruk nih. Biasanya sepedaku, ku taruh sebelah sini. Hari ini pulang ngantor sepeda sudah hilang, gak ada, tapi securitynya lagi ngecek-in karena ada CCTV. Semoga sepedanya masih ada. Aduh ilang segala,” ujarnya dikutip dari Instagram pribadinya, Rabu (16/4/2025).

    Kemudian pihak MRT membantu dan memperlihatkan CCTV-nya.

    “Tadi udah lihat CCTV dari MRT. Memang ada pelaku yang ngambil sepedanya dan pelakunya itu pakai topi, masker, jaket hitam. Cuma CCTV-nya gak bisa dishare di publik karena itu sifatnya barang bukti, kalau pun mau ambil filenya harus lapor kepolisian,” sambungnya.

    Namun di akhir videonya ia mengaku mengikhlaskan bila sepeda yang menemaninya keliling Indonesia ini sudah tak ditemukan.
     

     

  • 4 Kasus Pelecehan Seksual di Dunia Medis, Dokter Garut Terbaru!

    4 Kasus Pelecehan Seksual di Dunia Medis, Dokter Garut Terbaru!

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia kesehatan kembali diguncang kasus pelecehan seksual, kali ini melibatkan seorang dokter kandungan di Garut. Dokter berinisial MSF tersebut diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap pasiennya saat pemeriksaan di sebuah klinik swasta.

    Hingga saat ini, dua korban pelecehan seksual tersebut telah melapor dan pelaku sudah ditahan oleh pihak kepolisian.

    Kasus ini menambah daftar panjang kasus pelecehan seksual yang pernah terjadi di dunia medis Indonesia. Sebelumnya, sejumlah insiden serupa juga pernah terjadi, melibatkan berbagai tenaga kesehatan, mulai dari dokter umum, perawat, hingga staf medis lainnya.

    Dalam banyak kasus, pelaku memanfaatkan posisi dan akses mereka terhadap tubuh pasien untuk melakukan tindakan yang tidak pantas.

    Berikut adalah beberapa kasus pelecehan seksual yang pernah terjadi di dunia kesehatan Indonesia:

    Kasus Pelecehan Seksual di Dunia Kesehatan Indonesia

    1. Dokter kandungan di Garut

    Seorang dokter kandungan berinisial MSF di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien saat pemeriksaan USG di sebuah klinik swasta.

    Aksi tak senonoh tersebut terekam kamera CCTV dan menyebar luas di media sosial, memicu kemarahan publik.

    Polisi telah menahan terduga pelaku, dan sejauh ini dua korban telah melapor. Namun, jumlah korban diperkirakan masih bisa bertambah seiring proses penyelidikan.

    2. Dokter residen anestesi di RSHS Bandung

    Seorang dokter residen berinisial PAP dari program pendidikan dokter spesialis (PPDS) anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung diduga memperkosa seorang wanita berinisial FA, yang saat itu sedang menjaga ayahnya yang dirawat di rumah sakit tersebut.

    Peristiwa terjadi pada 18 Maret 2025. FA dibujuk untuk menjalani tes darah, lalu disuntik obat penenang midazolam dan diperkosa saat dalam kondisi tak sadar.

    Tersangka ditangkap pada 23 Maret 2025. Hasil penyelidikan juga mengungkap bahwa setidaknya terdapat dua korban lain dengan modus serupa.

    3. Tenaga medis di RSUD dr Soetomo Surabaya

    Seorang co-pilot maskapai nasional berinisial PJR (23) mengaku menjadi korban pelecehan seksual saat dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD dr Soetomo, Surabaya, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas pada Oktober 2018.

    Dalam kondisi lemah akibat patah tulang, PJR mengungkap bahwa ia ditelanjangi oleh seorang oknum tenaga medis dengan alasan prosedur medis, meskipun ia sudah menolak hingga tiga kali.

    Bahkan, tubuhnya diduga sempat dipotret dalam keadaan tanpa busana sebelum keluarganya dan penasihat hukum tiba.

    4. Perawat di National Hospital Surabaya

    Kasus pelecehan seksual juga terjadi di National Hospital Surabaya, di mana seorang perawat bernama Junaidi diduga meremas payudara pasien wanita yang masih dalam pengaruh obat bius usai menjalani operasi.

    Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, korban terlihat masih terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan selang infus terpasang, sambil menangis dan meminta pelaku mengakui perbuatannya.

    Rangkaian kasus ini menunjukkan bahwa pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat aman dan profesional seperti fasilitas kesehatan.

  • Viral Wanita Diduga Palsukan Bukti Transfer di Mal Jaksel, Polisi Selidiki

    Viral Wanita Diduga Palsukan Bukti Transfer di Mal Jaksel, Polisi Selidiki

    Jakarta

    Video seorang wanita diduga memalsukan bukti pembayaran di mal kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan (Jaksel), viral di media sosial. Wanita tersebut terlihat mengedit bukti pembayaran melalui ponselnya.

    Dalam video yang dilihat, Rabu (16/4/2025), peristiwa disebut terjadi pada Jumat (11/4). Dinarasikan wanita itu melakukan transaksi dengan total belanja di atas Rp 2 juta.

    Kemudian wanita itu memalsukan bukti pembayaran via transfer ke rekening perusahaan. Penjaga toko mengaku tak menyadari bahwa bukti yang diterimanya adalah palsu.

    Kepada wartawan, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi menyebut pihak kepolisian telah menangani kejadian itu. Pihak kepolisian telah melakukan pengecekan ke lokasi.

    “Jadi berita viral itu kita tangani secara cepat. Jadi sudah dari Kanit Polsek Kebayoran Lama sudah cek TKP (tempat kejadian perkara) di salah satu mal wilayah Polres Jakarta Selatan,” kata Nurma.

    Nurma mengatakan pihak kepolisian telah mengecek CCTV. Selain itu, sejumlah saksi dimintai keterangan guna mengungkap kejadian.

    Sementara ini, identitas pelaku juga masih dalam pencarian. Dia juga mengimbau pelaku menyerahkan diri.

    “Identitas masih kita kejar ya, pastinya yang ada di viral. Mudah-mudahan bisa menyerahkan diri,” pungkasnya.

    (rdh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini