Produk: CCTV

  • Polisi Amankan Pasutri Spesialis Maling Motor Parkir di Probolinggo, Aksi Terekam CCTV di Leces

    Polisi Amankan Pasutri Spesialis Maling Motor Parkir di Probolinggo, Aksi Terekam CCTV di Leces

    Probolinggo (beritajatim.com) – Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo berhasil mengamankan sepasang suami istri yang diduga merupakan spesialis pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan sasaran motor yang terparkir. Pasangan ini dibekuk setelah salah satu aksi mereka terekam kamera pengawas (CCTV) di wilayah Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

    Penangkapan terhadap pasangan suami istri tersebut dilakukan oleh tim Satreskrim Polres Probolinggo pada Kamis (24/4/2025) malam di kediaman mereka. Polisi menyita sejumlah barang bukti yang terkait dengan aksi kejahatan mereka, termasuk alat yang diduga digunakan untuk membobol kunci motor.

    Kepala Satreskrim Polres Probolinggo, AKP Adi Fajar, mengonfirmasi penangkapan tersebut dalam keterangan persnya di Mapolres Probolinggo pada Jumat (25/4/2025) siang. “Ya, jadi tadi malam, tepatnya tanggal 24 April 2025, hari Kamis, kami sudah amankan dua pelaku curanmor TKP Leces dan Kraksaan,” ujar Adi.

    Adi menambahkan bahwa kedua pelaku ini masih berstatus terduga dan pendalaman kasus masih terus dilakukan. Pihak kepolisian menduga kuat bahwa pasangan ini telah beraksi di banyak lokasi lain di luar dua TKP yang sudah teridentifikasi.

    Pasalnya dengan mudahnya pasutri tersebut sudah lihai dalam melakukan perannya masing-masing. Bahkan salah satu pelaku diketahui merupakan residivis kasus curanmor yang baru saja bebas pada tahun 2024.

    Pengungkapan kasus ini semakin menguat setelah polisi mendapatkan rekaman CCTV dari TKP di Leces. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas dua orang berboncengan menggunakan satu sepeda motor, satu laki-laki dan satu perempuan, yang gerak-geriknya mencurigakan di sekitar lokasi motor terparkir.

    Hasil penyelidikan mendalam dan penangkapan semalam memastikan bahwa kedua pelaku dalam rekaman CCTV tersebut adalah pasangan suami istri. AKP Adi Fajar menjelaskan modus operandi pasangan ini selalu beraksi bersama.

    Mereka berangkat ke lokasi target dengan satu motor yang dikendarai oleh sang suami. Ketika menemukan target motor yang akan dicuri, sang suami berperan sebagai eksekutor yang mengambil motor korban, sementara sang istri membawa pulang motor yang mereka gunakan saat berangkat.

    “Berangkat satu motor berboncengan yang bawa yang laki-laki. Ketika sudah ada target dan mendapatkan motor korban di TKP, motor korban dibawa oleh pelaku yang laki-laki, dan yang perempuan membawa motornya sendiri,” jelasnya.

    Adi juga menerangkan bahwa modus operandi pasangan ini adalah dengan menggunakan kunci T untuk membobol kunci kontak motor yang terparkir. Mereka bukan merupakan pelaku begal atau curas, karena saat dilakukan penggeledahan, tidak ditemukan senjata tajam pada mereka. Berdasarkan penyelidikan awal dari CCTV dan keterangan saksi, cara bertindak mereka memang fokus pada pembobolan motor yang terparkir di malam hari, dan selalu dilakukan berdua sebagai pasangan suami istri.

    Sejauh ini, polisi telah mendapatkan laporan dari dua TKP, yaitu Leces dan Kraksaan, serta berhasil mengamankan satu unit barang bukti motor hasil curian. Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa kemungkinan besar masih banyak TKP lain yang menjadi sasaran aksi pasangan spesialis maling motor parkir ini di wilayah Kabupaten Probolinggo. (ada/ian)

  • Tragis, Bu Kades di OKU Timur Sumsel Tewas Ditembak Anak Kandung, Motif Soal Uang dan Sakit Hati – Halaman all

    Tragis, Bu Kades di OKU Timur Sumsel Tewas Ditembak Anak Kandung, Motif Soal Uang dan Sakit Hati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, OKU TIMUR – Gusmadi Wiranata (23) menembak mati ibu kandungnya Hely Febriyanti di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

    Peristiwa yang menimpa wanita yang menjabat sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Bangun Rejo tersebut terjadi di kediaman mereka, Kamis (24/4) sekitar pukul 13.30 WIB.

    Kronologis kejadian bermula pukul 13.30 WIB, saat Hely baru pulang ke rumahnya setelah menghadiri resepsi pernikahan warganya di wilayah RT 003 RW 003.

    Rencananya, korban hendak melanjutkan aktivitas dengan menghadiri pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor desa.

    Di rumah, korban berbincang dengan Devi (26), sekretaris pribadi kepala desa, di ruang makan.

    Tiba-tiba pelaku datang dan langsung menanyakan status utang piutang milik seorang warga senilai Rp 3 juta.

    Pelaku bertanya apakah uang tersebut sudah dikembalikan kepada ibunya dan dijawab belum oleh Devi.

    Hal tersebut pun memicu pertengkaran antara pelaku dan korban.

    Dalam pengakuannya kepada polisi, Gusmadi mengungkap  pertengkaran itu dipicu oleh masalah pribadi yang kerap terjadi antara dirinya dan sang ibu. 

    Menurutnya, ucapan sang ibu yang menyakitkan hati membuatnya kehilangan kendali.

    “Waktu bertengkar, ibu bilang ‘Jangan anggap aku ibu kamu lagi, aku ini bukan ibu kamu lagi’. Saya sakit hati dengarnya,” ujar Gusmadi dengan suara lirih dihadapan penyidik, Jumat (25/04/2025).

    Usai cekcok, pelaku masuk ke kamar ayahnya untuk membereskan berkas-berkas di dalam brankas.

    Di sanalah ia mengambil sepucuk senjata api milik ayah, yang diketahui menjabat sebagai Kepala Desa setempat.

    Dengan emosi yang belum stabil, Gusmadi mendatangi ibunya dan melepaskan satu tembakan yang mengenai paha kanan korban.

    Korban yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut pun tergeletak bersimbah darah.

    Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Purwodadi dan kemudian dirujuk ke RS Charitas, nyawa korban tak tertolong.

    Ia dinyatakan meninggal dunia saat dalam perawatan.

    Setelah penembakan, pelaku melarikan diri ke belakang rumah dan membuang senjata api tersebut di dekat kolam, yang kemudian ditemukan oleh tim kepolisian saat melakukan penyisiran lokasi.

    “Saya sangat menyesal, kenapa bukan saya saja yang mati. Saya sering bertengkar dengan ibu, ibu juga sering bertengkar dengan papa,” katanya sambil menunduk.

    Asal Usul Senjata Api

    Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury mengungkapkan dari hasil penyelidikan awal, senjata api yang digunakan pelaku diketahui merupakan senjata api rakitan jenis revolver dengan enam butir peluru.

    Senjata itu diduga milik ayah pelaku yang telah meninggal dunia.

    “Pelaku mengaku bahwa senpi tersebut milik almarhum ayahnya. Namun, kami masih terus mendalami asal-usul kepemilikan senjata api itu,” kata Kapolres saat diwawancarai Jumat (25/04/2025).

    Motif Ekonomi

    Polisi mengungkap penembakan tersebut bermotif ekonomi. 

    “Motifnya masih dalam pendalaman, namun dari keterangan awal, pemicunya berkaitan dengan permasalahan ekonomi dan konflik keluarga,” kata Kasat Reskrim Polres OKU Timur, AKP Mukhlis saat dikonfirmasi, Jumat (25/04/2025).

    Menurut Mukhlis, penembakan terjadi setelah korban baru menerima pembayaran utang sebesar Rp 3 juta.

    “Lalu Tersangka meminta pembagian uang tersebut, tapi terjadi perdebatan,” katanya.

    Pelaku ditangkap tak lama setelah kejadian.

    Selain menangkap pelaku, polisi pun menyita barang bukti senjata api, satu unit mesin DVR CCTV merk Dahua Technology, dan satu helai baju milik korban.

    Pihak kepolisian memastikan proses penyidikan akan terus berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

    “Kami juga mengimbau masyarakat agar menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib,” ujar AKP Mukhlis.

    Pelaku Gusmadi diketahui merupakan mahasiswa semester 8 di Universitas Subang dan belum menikah.

    Atas perbuatannya Gusmadi Wiranata dijerat pasal berlapis yakni 338 dan 340 KUHP.

    Pasal 338 tentang pembunuhan yang ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun.

    Sementara itu, sambungnya, untuk Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman lebih berat, yaitu pidana mati atau penjara seumur hidup, atau paling lama 20 tahun.

    (Tribunnews.com/ Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Heboh! Pemuda di OKU Timur Tembak Ibu Kandungnya yang Berstatus Pjs Kades Bangun Rejo Hingga Tewas

  • Detik-detik Aksi Sadis Pembunuhan Pria Dalam Karung di Tangerang: Disikut, Dibenturkan, Disayat – Halaman all

    Detik-detik Aksi Sadis Pembunuhan Pria Dalam Karung di Tangerang: Disikut, Dibenturkan, Disayat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap aksi brutal di balik penemuan mayat Al Bashar (32) di saluran air kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengungkap detik-detik aksi sadis yang dilakukan Nana alias Ragil (23), rekan kerja korban, menghabisi nyawa Al Bashar sebelum membuang jasadnya.

    Peristiwa tragis yang menimpa Al Bashar terjadi di tempat kerja mereka, Hera Bordir, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025).

    Korban diketahui dibantu pelaku Ragil dalam bekerja.

    Hingga saat kejadian, Ragil pun mengobrol soal pekerjaan dengan korban.

    Tetapi obrolan pelaku tak dihiraukan korban, hingga Ragil pun kesal hingga tiba-tiba menyikut korban.

    “Saat korban lengah, tiba-tiba tersangka menyikut sekuat tenaga kepala korban menggunakan sikut sebelah kanan mengenai tengkuk korban. Mengakibatkan kepala korban membentuk meja bordir, mengakibatkan korban jatuh tersungkur di lantai,” kata Kombes Wira Satya Triputra di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

    Kemudian, saat korban hendak berdiri, tersangka membenturkan kepala korban ke lantai sebanyak tiga kali.

    Setelah itu, leher korban pun dipukul menggunakan shockbreaker motor. 

    “Tersangka menggunakan sebuah besi shockbreaker motor yang terletak di atas meja, memukul leher kanan korban sebanyak dua kali. Setelah itu, tersangka memegang piring bekas yang berada di dekat tersangka kembali memukulkannya ke kepala korban, piring tersebut pecah,” ujarnya.

    “Kemudian tersangka kembali menggunakan besi shockbreaker memukul leher korban sebanyak dua kali dilanjutkan memukul kepala korban secara acak lima kali,” imbuhnya. 

    Tak sampai di situ, tersangka pun mengambil sebuah pisau dan menyayat jari korban.

    “Setelah itu tersangka mengambil pisau yang ada di dekat tersangka, dan menyayat ibu jari, jari tengah kanan, dan jari tangan kiri korban,” ucapnya.

    Polisi mengungkap alasan pelaku menyayat jari korban.

    “Kalau sepengetahuan daripada tersangka, ketika disayat dan darah itu masih mengalir, bahwa si korban itu masih hidup,” ujar Wira. 

    “Tapi kalau darah sudah tidak mengalir, itu bahwa korban betul-betul sudah tidak ada nyawanya lagi.”

    “Jadi disayatnya bukan untuk menghilangkan sidik jarinya, bukan. Tapi lebih kepada memastikan apakah, untuk mengecek apakah si korban ini kondisi hidup atau mati,” katanya.

    Setelah memastikan korban meninggal, pelaku menggeledah celana korban untuk mencari kunci sepeda motor korban yang ingin diambilnya.

    Pelaku kemudian membungkus korban dalam plastik dan karung sebanyak 3 lapis kemudian diikat dengan kain bekas.

    “Setelah itu tersangka mengangkat karung yang berisi mayat korban ke atas dek motor korban.”

    “Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” paparnya.

    Wira mengatakan, pelaku memutuskan membuang jasad korban di got Jalan Daan Mogot KM 21 karena melihat kondisi di sana sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” kata Wira.

    Diangkut Pakai Motor Korban

    Pelaku menggunakan sepeda motor korban untuk membuang jasad Al Bashar.

    “Motor yang dipakai untuk angkat ini (mayat) adalah motor milik korban,” kata Wira.

    PELAKU PEMBUNUHAN – Terduga pelaku berinisial N alias R (23) ditangkap Subdirektorat (Subdit) Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya usai memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV). Detik-detik pelaku pembunuhan membawa mayat pria dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang. (Tangkapan layar dari TMC Polda Metro Jaya)

    Aksi Ragil saat hendak membuang jasad korban ke saluran air terekam kamera CCTV milik Polda Metro Jaya.

    Ia melintas di sebuah jalan pada pukul 16.47 WIB.

    Ia terlihat mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi A 4366 VAC.

    Saat berkendara, pelaku mengenakan jaket hitam dan helm warna senada dengan kaca helm dalam posisi tertutup.

    Di bagian dek tengah sepeda motor, tampak jasad korban yang telah dibungkus karung.

    Pada salah satu sisi karung terlihat noda darah yang menempel.

    “Kemudian untuk pemilihan tempat pembuangan, tentunya ini secara random. Karena ini kan tempat (korban) ditemukan ini agak sepi,” ujar Wira.

    Motif Pembunuhan 

    Kombes Wira Satya Triputra mengatakan pembunuhan dipicu sakit hati.

    “Tersangka membantu korban bekerja dan mengobrol terkait pekerjaan. Namun pada saat melakukan pembicaraan ngobrol, tersangka merasa tersinggung karena korban merasa acuh atau mengacuhkan obrolan tersangka,” kata Wira. 

    Menurut tersangka, sikap korban juga dianggap angkuh apalagi saat berkomunikasi.

    Sehingga, tersangka pun kesal terhadap korban.

    “Korban ini menurut pengakuan tersangka kalau berkata-kata agak songong. Kedua, korban merasa pintar, jadi seolah-olah tersangka harus diajari,” ujarnya.  

    Selain itu, motif lain yang diperoleh penyidik dalam pemeriksaan tersangka yakni karena terdesak ekonomi.

    “Tersangka merasa kesal atau emosi dan juga karena tersangka dipengaruhi kebutuhan ekonomi, muncul niat dari tersangka untuk memiliki motor milik korban yang diparkir di halaman,” ujarnya.

    Kronologis Penemuan Jenazah Hingga Pelaku Ditangkap

    Mayat korban ditemukan di pinggir Jalan Daan Mogot, KM 21, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Selasa (22/4/2025) pagi sekira pukul 08.15 WIB.

    Dari hasil autopsi ditemukan sejumlah luka-luka akibat kekerasan benda tajam dan tumpul.

    “Hasil autopsi yang dilakukan oleh Tim Kedokteran Forensik RSUD Kabupaten Tangerang, terdapat luka terbuka di kepala dan rahang bagian kanan dan kiri, luka memar di leher dan pipi diduga akibat kekerasan benda tumpul,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho dalam keterangan Rabu (23/4/2025) pagi.

    MAYAT DALAM KARUNG – Jajaran Polsek Batu Ceper mengevakuasi jasad pria laki-laki yang ditemukan tewas terbungkus dalam karung di Jalan Daan Mogot kilometer (KM) 21 menuju Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kabupaten Tangerang. Ditemukan bekas kekerasan di tubuh korban. (WartaKotalive.com/Gilbert Sem Sandro)

    “Kemudian pada tangan kanan serta jari dan dahi kiri ada luka terbuka akibat benda tajam,” sambung Kapolres.

    Adapun korban tewas karena diduga dibunuh.
      
    “Dari hasil sementara ada tanda kekerasan benturan benda tumpul dan tajam. Begitu hasil pemeriksaan sementara tapi untuk lebih lengkapnya masih menunggu hasil final autopsi,” ujarnya.

    Belakangan, identitas korban diketahui. Dia adalah pria bernama Al- Bashar berusia 32 tahun yang merupakan warga Dusun Sugih Waras, Lampung Selatan.

    Setelah identitas korban terungkap, polisi pun akhirnya menangkap pelaku.

    Pelaku ditangkap di sebuah rumah di Panunggangan Utara Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Rabu (23/4/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    (Tribunjakarta.com/ Elga Hikari Putra/ Tribunnews.com/ Abdi)

  • Keluarga Tolak Keputusan Polres Jakarta Timur Hentikan Penyelidikan Kematian Kenzha

    Keluarga Tolak Keputusan Polres Jakarta Timur Hentikan Penyelidikan Kematian Kenzha

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Keluarga mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22) menolak keputusan Polres Metro Jakarta Timur menghentikan penyelidikan kasus kematian Kenzha.

    Ayah Kenzha, EH Happy Walewangko mengatakan menolak keputusan karena menilai penyelidikan yang dilakukan terkait kasus meninggalnya sang anak tidak sesuai dengan fakta kejadian.

    Menurut pihak keluarga terdapat banyak saksi, baik yang telah diperiksa maupun belum dipanggil sebagai saksi menyatakan terjadi pengeroyokan terhadap Kenzha Walewangko.

    “Namun justru saksi-saksi penting ini tidak digali keterangannya lebih lanjut. Di sinilah kami melihat adanya upaya pembelokan arah penyidikan,” kata Happy dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025).

    Pihak keluarga juga menyebut proses pemeriksaan saksi-saksi dilakukan tidak dilakukan sesuai prosedur, di antaranya karena tak ada surat panggilan resmi dan pendampingan pengacara.

    Hal tersebut membuat pihak keluarga menduga pemeriksaan saksi dilakukan dalam tekanan dan sarat rekayasa, sehingga berbeda dengan laporan awal kasus kematian Kenzha.

    Pihak keluarga menilai terjadi pelanggaran kode etik, sehingga hari ini melaporkan jajaran Polres Metro Jakarta Timur ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri.

    “Kami berharap publik menyaksikan secara langsung praktik-praktik buruk dan ketidakprofesionalan oknum-oknum aparat penegak hukum yang justru merusak kepercayaan masyarakat,” ujar Happy.

    Laporan awal kematian Kenzha memang sempat diterima diterima dengan dugaan tindak pidana Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, atau Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

    Kemudian Pasal 359 KUHP tentang kealpaan mengakibatkan kematian, tapi dari hasil penyelidikanPolres Metro Jakarta Timur tidak ditemukan unsur tindak pidana terkait kasus.

    Dikonfirmasi pernyataan keluarga yang menolak hasil penyelidikan, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean menuturkan hal tersebut merupakan hak keluarga.

    “Itu hak keluarga,” tutur AKBP Armunanto Hutahean.

    Sebelumnya Polres Metro Jakarta Timur menyatakan dari hasil penyelidikan secara scientific crime investigation tidak ditemukan adanya unsur tindak pidana dalam kasus tewasnya Kenzha.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyatakan sudah memeriksa 47 saksi meliputi mahasiswa, petugas keamanan, dan pihak kampus, ahli hukum pidana, dan ahli forensik.

    Kemudian mengamankan barang bukti berupa bekas botol minuman keras yang sempat diminum korban dan teman-temannya, pagar, sebongkah baut, dan DVR CCTV kampus UKI.

    Dari hasil pemeriksaan seluruh saksi, alat bukti berupa dokumen hasil autopsi, dan barang bukti tersebut tidak ditemukan bukti Kenzha mengalami pengeroyokan sebagaimana laporan kasus.

    “Hasil gelar perkara memutuskan tidak dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan, dengan alasan peristiwa yang dilaporkan bukan tindak pidana,” kata Nicolas di Jakarta Timur, Kamis (24/4/2025).

     Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pelat Besi Hilang di Kolong Tol Dekat JIS, Rano Karno: CCTV Diperlukan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 April 2025

    Pelat Besi Hilang di Kolong Tol Dekat JIS, Rano Karno: CCTV Diperlukan Megapolitan 25 April 2025

    Pelat Besi Hilang di Kolong Tol Dekat JIS, Rano Karno: CCTV Diperlukan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    menekankan, pentingnya pemasangan kamera pengawas (CCTV) untuk menjaga infrastruktur publik, terutama yang rawan kerusakan seperti
    kolong Tol
    Dalam Kota Plumpang-Pluit.
    Jika tidak ada pengawasan yang efektif, fasilitas umum akan menjadi sasaran komplotan pencuri yang mengakibatkan kerusakan lebih lanjut, bahkan berisiko ambruk.
    “Diperlukan sebetulnya CCTV yang sudah terpasang. Masyarakat harus jaga. Kalau tidak, sekarang kami pasang, besok dibongkar (hilang) lagi. Tapi ini kepentingan masyarakat Jakarta, artinya sama-sama menjaga,” ujar Rano di Jakarta, dikutip dari
    Antara
    , Jumat (25/4/2025).
    Rano menegaskan, kerusakan akibat hilangnya pelat besi yang diduga dicuri merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, karena
    kolong tol
    tersebut berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
    “Kolong (Plumpang–Pluit) itu ternyata dari (pemerintah) pusat. Itu kan bekas kebakaran. Saya terima kasih pada warganet memberikan perintah (informasi),” kata Rano.
    Untuk diketahui, sekitar 300 hingga 400 pelat besi di kolong Tol Dalam Kota kawasan RT 10 RW 08, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dilaporkan hilang.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, seluruh atap kolong tol di Papanggo ini sudah tak lagi dilapisi pelat besi.
    Padahal, pelat besi tersebut berfungsi untuk melapisi beton tol yang berada di atas pemukiman penduduk.
    Oleh sebab itu, warga khawatir apabila beton tol tersebut tidak lagi kokoh imbas pelat besinya dicuri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pantas Baim Wong Murka, Pesan WA Paula Verhoeven dan Niko Surya Pakai Sayang-sayangan

    Pantas Baim Wong Murka, Pesan WA Paula Verhoeven dan Niko Surya Pakai Sayang-sayangan

    TRIBUNJATENG.COM – Baim Wong murka pergoki pesan singkat Whatsapp (WA) Paula Verhoeven dan Niko Surya pakai kata “sayang” dan “kangen”.

    Hal ini terungkap setelah beredar rekaman suara percakapan antara Baim Wong dan Paula Verhoeven di media sosial. 

    Dalam rekaman tersebut, Baim terlihat emosi saat membahas komunikasi terakhir Paula dengan Niko.

    Baim tampak mengecek ponsel Paula dan menemukan chat terakhir dari Niko tertanggal 14 April.

    “Ini 14 April. Baru 4 hari yang lalu,” kata Baim Wong.

    Paula mencoba menjelaskan bahwa dirinya sudah tidak lagi intens berhubungan dengan Niko sejak pulang umroh.

    “Semenjak umroh aku udah nggak ini,” ucap Paula.

    Namun Baim tak menerima alasan itu.

    Ia menuduh Paula tidak jujur karena chat dari Niko masih terus berlanjut hingga April.

    “Ini mah masih hubungan. Ini udah bohong juga,” ujar Baim.

    Baim kemudian diduga melihat percakapan antara Paula dan Nico masih berlangsung di bulan Apri.

    “No no no no. Gak boleh gitu. Nggak boleh. Kamu nggak akan bisa muter-muter. Sekarang udah ke-gap kamu. Kamu sudah ketangkap basah judulnya,” kata Baim.

    Dalam video, Baim juga membacakan isi pesan dari Niko kepada Paula yang bernada mesra.

    “Hi Sayang how are you?”

    “Kangen lo nih.”

    “Tadi siang bobok mimpiin lo.”

    Paula sempat mencoba menjelaskan bahwa komunikasi mereka sudah jarang, tapi Baim tetap kecewa.

    “Kamu bohong terus sama aku loh. Mau gimana ini?” katanya.

    Sementara itu, Paula Verhoeven mengungkap alasan mengganti nama Niko menjadi nama perempuan di kotaknya.

    Perubahan kontak Nico Surya menjadi nama wanita tersebut rupanya memberatkan Paula di persidangan dan hakim menyatakan jika Paula berselingkuh.

    Terkait adanya hal itu, Paula mengungkap jika dirinya sudah membeberkan semua alasannya kepada hakim saat persidangan berlangsung.

    Paula mengungkap jika perubahan nama kontak Nico Surya dengan nama wanita dilakukan untuk menghindari adanya kesalahpahaman.

    “Kenapa diganti nomor teleponnya? Aku sudah menjelaskan. Karena tidak mau terjadi salah paham,” kata Paula dalam video YouTube Denny Sumargo yang dilihat Rabu (23/4/2025).

    Sementara itu, mengenai hasil putusan di persidangan, membuat Paula kecewa lantaran menurutnya hanya menyudutkan dirinya.

    Tak hanya itu, bahkan sejumlah bukti dan pembelaan yang telah ia jabarkan di pengadilan seolah-olah diabaikan.

    “Di persidangan aku teriak-teriak lo, aku mendebatkan. Maksudnya gini lo faktanya. Kenapa aku merasa cuma didengarkan satu pihak saja?,” terangnya.

    Selain itu, ada bukti CCTV yang menunjukkan dugaan Paula berselingkuh dengan NS di kamar tamu.

    Paula mengungkap jika hal itu hanyalah kesalahpahaman, menurut mantan istri Baim Wong itu sama sekali tidak menunjukkan  perselingkuhan.

    Bahkan kejadian itu terekam di kamera CCTV saat dirinya dan NS mengobrol dengan jarak berjauhan.

    Paula juga menegaskan jika saat kejadian berlangsung, pintu kamar tidak dikunci dan bisa diakses oleh siapapun termasuk mantan suaminya yakni Baim Wong.

    Hotman Tak Mau Jadi Pengacara Paula

    Sejak Baim Wong dan Paula Verhoeven resmi bercerai, Hotman Paris maju memberikan dukungan.

    Hotman Paris kerap membela Paula Verhoeven atas gugatan yang tertuju padanya.

    Namun di balik itu semua, ia menegaskan tak ingin menjadi pengacara Paula Verhoeven.

    “Saya bukan pengacara Paula dan saya tidak mau jadi pengacaranya,” kata Hotman Paris, dikutip dari FYP Trans 7, Kamis (24/4/2025).

    Ia menyatakan hanya ingin memberikan pandangan hukum sebagai pengacara senior.

    “Saya hanya kasih pencerahan hukum sebagai pengacara senior,” ujarnya.

    Di kesempatan lain, Hotman Paris mengaku tetap bersedia memberikan bantuan dalam bentuk lain.

    “Saya bilang, kalau mau konferensi pers harus pengacaramu.”

    “Kalau butuh saya untuk pendamping, gak apa-apa,” kata dia.

    “Tapi saya tidak mau jadi pengacaramu. Klien saya ratusan, kasus besar bisnis,” sambungnya.

    Hotman menyebut dirinya punya pengaruh kuat di media sosial dan itu bisa membantu membentuk opini publik.

    “Suara-suara saya akan sangat berpengaruh untuk membentuk opini publik,” katanya.

    “Apapun yang saya omongin di Instagram akan didengar, dibaca petinggi negeri,” lanjutnya.

    Terkait alasan ikut bersuara soal putusan cerai Paula, Hotman merasa ada kejanggalan dari sisi hukum.

    “Setiap ada hal yang sangat tidak masuk di akal dari segi hukum, saya bersuara,” ucapnya.

    Ia menyoroti alasan gugatan cerai Paula yang disebut karena durhaka dan adanya pihak ketiga.

    “Gugatan cerai terhadap Paula dikabulkan dengan alasan, katanya Paula istri durhaka, dan ada pihak ketiga.”

    “Itu dalam hukum itu tidak ada,” tegas Hotman.

    Menurutnya, alasan tersebut tidak diatur dalam Undang-Undang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam.

    “Harus dibuktikan ada perzinahan, yaitu dibuktikan harus ada persetubuhan,” jelasnya.  (*)

  • Di Balik Pembunuhan Kejam yang Jasadnya Dibuang di Got Tangerang, Sosok Ini Emosi dan Bereaksi Keras

    Di Balik Pembunuhan Kejam yang Jasadnya Dibuang di Got Tangerang, Sosok Ini Emosi dan Bereaksi Keras

    TRIBUNJAKARTA.COM – Fakta terbaru dari pembunuhan kejam yang dilakukan Nana alias Ragil (23) kepada rekan kerja barunya bernama Al-Bashar (32) di Tangerang.

    Terkuak ada pengakuan dari pelaku yang sempat emosi dan tak tahan dengan tingkah dari korban yang baru saja masuk bekerja.

    Jasad korban yakni Al-Bashar dihabisi dan kemudian dimasukkan ke dalam karung.

    Kemudian jasadnya dibuang di saluran air di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, pada Selasa (22/4/2025).

    Kini terkuak alasan besar pelaku hingga bertindak nekat membunuh korban.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, pelaku tega menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” kata Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat (25/4/2025).

    KLIK SELENGKAPNYA: Ribuan Pelamar Petugas PPSU atau Pasukan Oranye Memenuhi Balai Kota Jakarta. Kapan Pengumuman Ppenerimaan PPSU Jakarta? Ini Bocorannya.

    “Yang kedua, bahwa si korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    Hal itu membuat tersangka yang juga tengah kesulitan masalah ekonomi menjadi emosi. 

    Selain itu, tersangka juga tergur untuk menguasai motor korban yang baru kembali merantau ke Jakarta.

    Motor itu jugalah yang digunakan oleh pelaku untuk membuang jasad korban di Jalan Daan Mogot KM 21.

    PEMBUANG JASAD DALAM KARUNG – Pelaku N alias R yang tega menghabisi nyawa Al-Bashar yang baru dikenalnya satu hari dan membuang jasadnya di Jalan Daan Mogot KM 21, Tangerang (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA)

    “Dari tempat kejadian. Sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang sepi langsung dibuang.

    Sedangkan untuk motornya masih disimpan oleh tersangka di suatu tempat dan belum sempat dijual,” ujar Wira.

    Sementara itu, saat ditanyakan oleh awak media saat hendak dibawa ke ruang tahanan, pelaku mengaku menyesali perbuatannya.

    Ia berdalih melakukan hal tersebut karena sebuah kekhilafan.

    “Saya menyesal (membunuh Al- Bashar),” kata Nana saat dihadirkan dalam jumpa pers di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (25/4/2025).

    Jasad Al-Bashar ditemukan terbungkus dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (22/4/2025) pukul 08.15 WIB.

    Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mayat tersebut merupakan seorang pria dan memiliki tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Menurut hasil otopsi Tim Forensik RSUD Kabupaten Tangerang, ditemukan luka terbuka di bagian kepala serta rahang kanan dan kiri.

    Ada juga luka memar di leher dan pipi yang diduga akibat kekerasan benda tumpul.

    Tim Forensik RSUD Kabupaten Tangerang juga menemukan luka-luka akibat benda tajam pada bagian tangan, jari, dan dahi sebelah kiri.

    Mayat tanpa identitas tersebut diperkirakan telah tewas dua hingga tiga hari sebelum ditemukan di saluran air di Jalan Daan Mogot KM 21.

    PEMBUNUH DITANGKAP – Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap pembunuh pria yang jasadnya terbungkus karung di dalam got di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang. Pelaku yang merupakan pria berinisial N alias R ditangkap di kawasan Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (23/4/2025). (ISTIMEWA)

    Momen Penangkapan

    Sebelumnya diberitakan, Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap N alias R (23), pembunuh pria yang jasadnya ditemukan dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (22/4/2025).

    Penangkapan R berlangsung di sebuah rumah kontrakan, Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (23/4/2025).

    Berdasarkan rekaman video yang beredar, detik-detik Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya meringkus pelaku.

    Mulanya, sejumlah polisi berpakaian preman sudah berjaga di depan rumah kontrakan pelaku.

    Salah satu dari mereka kemudian mengetuk pintu kontrakan berwarna cokelat.

    Namun, meski pintu sudah beberapa kali diketuk, tak ada jawaban dari dalam.

    Akhirnya, petugas mendobrak dan merangsek masuk ke dalam ruangan yang tampak gelap.

    Dengan bantuan cahaya senter, polisi mendapati pelaku tengah tertidur di atas kasur tanpa dipan.

    Anggota langsung membangunkannya.

    BUANG JASAD NAIK MOTIR – Aksi pelaku pembunuhan saat membawa jasad korbannya yang terbungkus karung terekam CCTV. Si pembunuh membuang korbannya di bilangan Batuceper, Kota Tangerang, Minggu (20/4/2025) (Istimewa)

    Pelaku tak memberikan perlawanan. Kedua tangannya segera diborgol ke belakang oleh salah satu petugas.

    Setelah itu, pelaku yang hanya bisa tertunduk digelandang keluar.

    Wajahnya sebagian tertutup oleh poni.

    Petugas kemudian memasukkan pelaku ke dalam mobil berwarna putih untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.

    (TribunJakarta/Kompas,com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Detik-detik  Pencuri Emas Bermodus Gendam Gunungpati Semarang  Ditangkap Polisi

    Detik-detik Pencuri Emas Bermodus Gendam Gunungpati Semarang  Ditangkap Polisi

     
     
    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Polisi meringkus pelaku pencuri emas diduga bermodus gendam di Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang.

    Pelaku yang ditangkap berinisial DM,  perempuan berusia 52 tahun.

    Dia ditangkap kepolisian saat bersembunyi di rumahnya di Lemah Gempal, Kelurahan Bulustalan, Kecamatan Semarang Tengah.

    “Iya, pelaku sudah kami tangkap tadi malam (Kamis, 24 April),” beber Kepala Satuan Reserse Kriminal Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena, Jumat (25/4/2025).

    Selain menangkap pelaku, polisi berhasil menemukan emas seberat 80 gram yang berhasil dicuri DM dari korbannya bernama Eni Purmiyanti (52) warga Kepoh, Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang.

    Motor yang menjadi sarana pencurian juga ikut disita.

    “Kalau barang bukti emas sudah kami amankan. Nanti dikembalikan ke korban,” beber Andika.

    Andika menyebut, masih mendalami soal modus atau trik pelaku dalam melancarkan aksinya.

    Begitupun soal lokasi pencurian lainnya. Sebab, pihaknya mendapatkan informasi bahwa pelaku melakukan kejadian pencurian lebih dari satu kali.

    “Modus aksi, apakah pelaku residivis, itu semua nanti didalami lagi,” bebernya.

    Tersangka DM kini masih menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Semarang. Dia terancam dijerat pasal 362 KUHP tentang pencurian. Ancaman pasal ini berupa hukuman penjara selama lima tahun.

    Sebagaimana diberitakan, kasus pencurian bermodus gendam dialami oleh korban Eni Purmiyanti (52) di rumahnya di Kepoh, Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (22/4/2025).

    Eni sempat memergoki tersangka saat berada di rumahnya. Namun, Eni mengaku merasa teralihkan oleh perkataan tersangka DM.

    BERMODAL SKETSA – Polisi menangkap pelaku pencurian diduga bermodus gendam di Nongkosawit Gunungpati Kota Semarang salah satunya bermodal sketsa wajah dan rekaman kamera pengawas atau cctv.

    Tersangka mengaku masuk rumah sudah mengucapkan salam. Dia masuk rumah untuk bertanya soal penyewaan tratak.

    Dia juga sempat meminta segelas air putih ke korban.

    Eni menyebut, emas yang hilang terdiri dari kalung dan liontin seberat 15 gram, satu gelang seberat 15 gram, satu gelang mas kolong berat 20 gram, dan lima buah cincin masing-masing seberat 6 gram. Kerugian yang dideritanya ditaksir mencapai Rp100 juta.

    Emas tersebut disimpan di kotak warna merah putih. Selain emas, surat-surat emas tersebut juga ikut hilang. Sementara Surat berharga lainnya seperti BPKB, sertifikat tanah dan lainnya masih aman. (Iwn).

  • ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Polisi membeberkan kronologi pembunuhan yang jasad korbannya dibuang dalam karung di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Tangerang.

    Diketahui, pembunuhan dilakukan oleh N alias R (23) kepada Al-Bashar (32) pada Minggu (20/4/2025).

    Adapun korban dan pelaku sebenarnya baru kenal sehari sebelumnya lantaran korban merupakan karyawan baru di sebuah konveksi yang ada di kawasan Jakarta Selatan.

    “Pada hari Jumat tanggal 18 April 2025, korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra saat merilis kasus tersebut, Jumat (24/4/2025).

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” sambungnya.

    Wira menuturkan, tersangka mengaku sampai tega untuk menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    KLIK SELENGKAPNYA: Dedi Mulyadi Terima Keluhan Rencana SMK di Bekasi Gelar Ttudy Tour ke Bali. Jawaban Gubernur Jabar Buat Emak-emak Sedikit Lega.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” katanya.

    “Yang kedua, bahwa si korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    Hal itu membuat tersangka yang juga tengah kesulitan masalah ekonomi menjadi emosi. 

    Selain itu, tersangka juga tergur untuk menguasai motor korban yang baru kembali merantau ke Jakarta.

    Motor itu jugalah yang digunakan oleh pelaku untuk membuang jasad korban di Jalan Daan Mogot KM 21.

    “Dari tempat kejadian. Sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang sepi langsung dibuang.

    Sedangkan untuk motornya masih disimpan oleh tersangka di suatu tempat dan belum sempat dijual,” ujar Wira.

    Sementara itu, saat ditanyakan oleh awak media saat hendak dibawa ke ruang tahanan, pelaku mengaku menyesali perbuatannya. Ia berdalih melakukan hal tersebut karena sebuah kekhilafan.

    MAYAT PRIA DALAM KARUNG – Kolase pelaku pembunuhan mayat dalam karung. Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap pembunuh pria yang jasadnya terbungkus karung di dalam got di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang. Pelaku yang merupakan pria berinisial N alias R ditangkap di kawasan Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (23/4/2025). Aksi pelaku pembunuhan saat membawa jasad korbannya yang terbungkus karung terekam CCTV. Si pembunuh membuang korbannya di bilangan Batuceper, Kota Tangerang, Minggu (20/4/2025) (ISTIMEWA)

    “Saya menyesal, khilaf,” kata dia.

    Diketahui, penemuan mayat dalam karung di got pinggir Jalan Daan Mogot, KM 21, Batuceper, Kota Tangerang terjadi pada Selasa (22/4/2025) pagi sekira pukul 08.15.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral Adella Dikabarkan Hilang di Cinere Ternyata Cuma Bohongan, Publik Geram di-Prank Ulah Sang Ibu

    Viral Adella Dikabarkan Hilang di Cinere Ternyata Cuma Bohongan, Publik Geram di-Prank Ulah Sang Ibu

    TRIBUNJAKARTA.COM – Semula publik bersimpati dengan kabar hilangnya bocah 9 tahun bernama Adella di Cinere, Depok Jawa Barat. 

    Kabar hilangnya Adella pun viral di media sosial dan berharap polisi bisa segera menemukan anak tersebut. 

    Namun, publik berubah menjadi geram ketika kabar tersebut hanya karangan sang ibu. Adella ternyata baik-baik saja. 

    Kabar hilangnya Adela awalnya tersebar di media sosial. 

    “Info anak hilang.”

    “Teman-teman bantu share ya.”

    “Nama: Adella umur 10 tahun.”

    “Terakhir jam 14.30 lewat depan Indomaret, Jalan Sibayak-Megapolitan Cinere.” 

    Dalam pengumuman tersebut, juga tertera nomor kontak sang Ibu Adella bernama Arlin. 

    Sontak, begitu kabar tersebut viral, banyak publik yang berkomentar. 

    Bahkan berharap bisa segera ditemukan. 

    Namun, ternyata Adella baik-baik saja. Ia pun bukan menjadi korban penculikan. 

    Hal itu terungkap ketika polisi melalui Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dan memeriksa ibu Adella, Arlin. 

    Polisi lalu menemukan Adella ternyata berada di salah satu rumah di kawasan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Baru, Tangerang Selatan. 

    Polisi bersama Arlin menuju ke lokasi tersebut. 

    Namun, ada kejanggalan saat ibu dan Adella bertemu. 

    Penyidik pun melakukan pemeriksaan intensif dan menemukan bukti bahwa anak tersebut sengaja dititipkan ke rumah temannya. 

    Setelah diselidiki, Arlin ternyata hanya membuat karangan bahwa anaknya telah diculik agar ayahnya bisa kembali ke rumah. 

    “Iya. Tapi kami cocokkan dengan keterangan saksi-saksi, terus hasil pengecekan CCTV, baru kita simpulkan bahwa bukan diculik, tapi dititipkan oleh ibunya kepada temannya,” ujar Kanit 4 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Rezki Volio Bagasiar saat dihubungi, Jumat (25/4/2025).

    Arlin sengaja menyebarkan kabar anaknya hilang karena ingin suaminya yang berada di Bali segera pulang ke Jakarta.

    “Bapaknya kan lagi di Bali, biar pulang ke Jakarta. Iya betul. Seolah-olah anaknya pulang sekolah, hilang. Kurang lebih begitu,” ujar Charles. 

    Publik geram

    Mengetahui hanya karangan belaka, publik begitu geram dengan ulah Arlin. 

    Publik yang awalnya bersimpati dengan kejadian tersebut justru kini marah.

    Mereka pun meluapkan kekesalannya kepada Arlin. 

    “Parah nih ibu macam gini, anak di bawah umur diajak bikin prank enggak lucu dan membuat cemas banyak orang. Mohon jangan diberi pernyataan di atas materai,” tulis @franswin99 di postingan kabar penemuan Adella yang diunggah oleh akun @resmob_pm pada Jumat (25/4/2025).  

    Tak sedikit juga yang berkomentar bahwa sang ibu bisa terkena ancaman pidana karena sudah membuat kabar bohong. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Anak di Depok Sempat Dilaporkan Hilang, Ternyata Dititipkan Ibu.”

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya