Produk: CCTV

  • ART Baim Wong jadi saksi, sebut Paula Verhoeven tertangkap basah lagi rebahan dengan Nico Surya

    ART Baim Wong jadi saksi, sebut Paula Verhoeven tertangkap basah lagi rebahan dengan Nico Surya

    GELORA.CO – Konflik rumah tangga antara Baim wong dan Paula Verhoeven makin tak berujung.

    Belum lagi, rincian putusan sidang keduanya yang harusnya rahasia malah bocor ke publik diduga oleh Pengadian Agama (PA) Jakarta Selatan.

    Paula Verhoeven dinyatakan dengan pria bernama Nico Surya seperti diungkap oleh Majelis Hakim PA Jaksel.

    Sebuah bukti rekaman suara saat ayah dua anak itu memergoki Paula Verhoeven tengah berkirim pesan dengan Nico viral di sosial media.

    Pada rekaman itu, terdengar juga detik-detik Baim tengah menalak mantan istrinya.

    Empat dari asisten Rumah Tangga (ART) yang bekerja di rumah Baim mengungkap pernah memergoki Paula sedang mengobrol bersama Nico di kamar.

    Dua anaknya yaitu Kiano dan Kenzo kerap dititipkan ke pengasuh saat model dan temannya itu tengah mengobrol.

    “Saya suruh nungguin anak-anak di kamar. Mereka berduaan di bawah, di meja makan. Itu nunggunya sampai pagi subuh, jam empat, jam tiga. Setiap hari,” ungkap salah seorang ART dikutip dari kanal YouTube Nit Not Media.

    Beberapa kali hal itu terjadi ketika Baim sedang tidak di rumah, tak tahu pasti durasi obrolan Paula dan Nico.

    Mereka saling kompak menceritakan kronologi Paula beserta Nico mengobrol di kamar.

    “Mereka berdua lagi duduk ngobrol. Aku kan beberes gitu, beberes kamarnya, melihat mereka berdua lagi ngobrol. Terus aku lihat lagi mereka pindah kamar di seberang berduaan, lagi rebahan,” ujarnya.

    “Tapi aku cuma buka pintu, lihat mereka lagi rebahan, terus aku tutup pintu, terus turun. Enggak lihat lama,” sambungnya.

    Kejadian itu selalu berlangsung pada sore hari saat Baim tidak berada di kamar.

    Paula juga mengungkapkan kalau ia pernah mengobrol secara empat mata denga Nico di kamar tamu.

    “Bukti selingkuh tidak ada bang. Bukti cctv di rumah sedang ngobrol. Ada ngobrol di meja makan, di kamar tamu (sebrang kamar utama) tapi posisi duduk berjauhan dan pintu tidak terkunci,” tukas Paula.***

  • Polisi Alami Kendala Cari Bocah Jaksel yang Hilang Hampir 2 Bulan akibat CCTV Rusak – Halaman all

    Polisi Alami Kendala Cari Bocah Jaksel yang Hilang Hampir 2 Bulan akibat CCTV Rusak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang bocah bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) hilang sejak Kamis, 6 Maret 2025.

    Lokasi terakhir Alvaro terlihat ialah di Masjid Al-Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Akan tetapi, sampai hari ini dirinya belum berhasil ditemukan. 

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih mengatakan, perkara ini masih dalam proses penyelidikan. 

    Pihak kepolisian telah mengumpulkan bukti-bukti juga meminta keterangan tiga saksi, dari keluarga maupun pengurus masjid.

    “Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak,” ungkap Murodih kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).

    Kendala itu membuat proses pencarian Alvaro Kiano Nugroho memerlukan waktu.

    “Kemudian keterangan dari saksi, itu juga tidak ada yang signifikan untuk bagaimana kita mengetahui keberadaan anak tersebut,” jelasnya.

    Selanjutnya, penyelidikan bakal menggali keterangan dari orang tua yang sedang ditempatkan di tempat khusus atau Lapas Cipinang.

    Pihak kepolisian akan tetap mengupayakan mencari jejak terakhir dari sang bocah.

    Kronologi Hilangnya Alvaro

    Kakek korban, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.

    Informasi dugaan penculikan ini didapatkan Tugimin dari marbot Masjid Al-Muflihun.

    “Menjelang buka puasa, itu di masjid ada orang datang. Ditanya sama marbot, ‘Pak, cari siapa?’, ‘Cari anak saya, Alvaro, katanya kalau salat di masjid sini’, ‘Itu ada anaknya di atas’. Kata marbot kayak gitu,” ucap Tugimin di kediamannya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Sayangnya, sang marbot mengaku tak terlalu memerhatikan wajah dan penampilan pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro.

    “Setelah itu nggak tahu lagi, marbot itu nggak memperhatikan orangnya seperti apa, nggak diperhatikan,” ujar Tugimin.

    Di sisi lain, saat ini ayah kandung Alvaro masih menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, karena terjerat kasus pidana.

    Ia masuk penjara sejak Alvaro masih berusia enam bulan.

    “Kalau bapaknya Alvaro masih berada di lapas sampai saat ini. Katanya tahun ini bebas.” 

    “Karena pernah kemarin itu, setelah tiga hari Alvaro enggak pulang, itu telepon, video call,” ungkap Tugimin.

    Ia menyebut, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    Pada sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin.

    Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau salat, itu pamit. ‘Pak, mau salat’, gitu, ‘Mandi dulu, Dek. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang’. Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘Nanti di masjid saja, Pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” tutur Tugimin.

    Ia menyebut, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib. 

    Akan tetapi, saat itu dirinya belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya.

    “Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa.” 

    “Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam,” ungkap Tugimin.

    Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB. 

    Tugimin pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya.

    Ia bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro.

    “Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya, ‘Ini harus 1×24 jam dulu baru bisa laporan’,” tutur Tugimin.

    Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang. Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari mana pun,” ujar Tugimin.

    (Tribunnews.com/Deni/Reynas)

  • Polisi Alami Kendala Cari Bocah Jaksel yang Hilang Hampir 2 Bulan akibat CCTV Rusak – Halaman all

    Polisi Telusuri Jejak Terakhir Bocah 6 Tahun yang Hilang di Pesanggrahan Jakarta Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang bocah berusia 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho hilang sejak Kamis (6/3/2025).

    Kali terakhir Alvaro terlihat di Masjid Al-Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Namun, hingga hari ini belum berhasil ditemukan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih menuturkan perkara ini masih dalam proses penyelidikan. 

    Pihak kepolisian sudah mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan tiga saksi dari keluarga maupun dari pengurus masjid.

    “Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak,” ungkap Murodih kepada wartawan Minggu (27/4/2025).

    Hal itu membuat proses pencarian memerlukan waktu.

    “Kemudian keterangan dari saksi, itu juga tidak ada yang signifikan untuk bagaimana kita mengetahui keberadaan anak tersebut,” paparnya.

    Selanjutnya, penyelidikan akan menggali keterangan dari orang tua yang tengah ditempatkan di tempat khusus (Lapas Cipinang).

    Polisi akan tetap mengupayakan mencari jejak terakhir dari sang bocah.

    Kakek Alvaro, Tugimin (71), menceritakan kronologi hilangnya sang cucu.

    Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin.

    Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit,” kata Tugimin di kediamannya, Rabu (23/4/2025).

    “‘Pak, mau salat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang.”

    “Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” sambungnya.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib.

  • Hilang Hampir 2 Bulan, Pencarian Bocah Pesanggrahan Alvaro Kiano Terkendala Rusaknya CCTV di TKP

    Hilang Hampir 2 Bulan, Pencarian Bocah Pesanggrahan Alvaro Kiano Terkendala Rusaknya CCTV di TKP

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Polisi masih mencari keberadaan bocah berusia enam tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Alvaro sudah hilang selama 51 hari atau hampir dua bulan. Korban dinyatakan hilang sejak 6 Maret 2025.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih mengatakan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk menelusuri keberadaan Alvaro.

    “Untuk yang anak hilang memang dari Polres Metro Jakarta Selatan terus mengupdate masalah penanganan. Sementara memang masih proses penyelidikan. Untuk bukti-bukti kita juga sudah mintai keterangan dari saksi-saksi baik dari pihak keluarga maupun dari pengurus masjid,” kata Murodih, Minggu (27/4/2025).

    Namun, Murodih mengungkapkan pencarian korban terkendala CCTV yang rusak di Masjid Muflihun, tempat korban terakhir kali terlihat.

    “Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak. Sehingga kita tidak bisa melihat apa yang terjadi di sana melalui CCTV,” ungkap Kasi Humas.

    Kakek korban, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.

    Informasi dugaan penculikan itu diperoleh Tugimin dari marbot Masjid Al-Muflihun, lokasi Alvaro terakhir terlihat.

    “Menjelang buka puasa, itu di masjid ada orang datang. Ditanya sama marbot, ‘pak, cari siapa?’, ‘cari anak saya’, Alvaro, katanya kalau salat di masjid sini’, ‘itu ada anaknya di atas’. Kata marbot kayak gitu,” kata Tugimin di kediamannya di, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Sayangnya, marbot masjid tersebut mengaku tidak terlalu memperhatikan wajah dan penampilan pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro.

    “Setalah itu nggak tahu lagi, marbot itu nggak memperhatikan orangnya seperti apa, nggak diperhatikan,” ujar Tugimin.

    Di sisi lain, saat ini ayah kandung Alvaro masih menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur karena terjerat kasus pidana.

    Sang ayah masuk penjara sejak Alvaro masih berusia enam bulan.

    “Kalau bapaknya Alvaro masih berada di lapas sampai saat ini. Katanya tahun ini bebas. Karena pernah kemarin itu, setelah tiga hari Alvaro enggak pulang, itu telepon, video call,” ungkap Tugimin.

    Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin. Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit. ‘Pak, mau solat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang. Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” kata Tugimin.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib. Namun, saat itu belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya.

    “Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa. Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam,” ungkap Tugimin.

    Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menujukkan pukul 21.30. Ia pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya.

    Tugimin bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro.

    “Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya ‘ini harus satu kali 24 jam dulu baru bisa laporan’,” tutur dia.

    Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang. Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari manapun,” ujar Tugimin.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Viral Rekaman CCTV Petugas SPBU Madura Dipukul Pengemudi Mobil, Bermula dari Barcode

    Viral Rekaman CCTV Petugas SPBU Madura Dipukul Pengemudi Mobil, Bermula dari Barcode

    Viral Rekaman CCTV Petugas SPBU Madura Dipukul Pengemudi Mobil, Bermula dari Barcode

    TRIBUNJATENG.COM – Viral di media sosial sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan pemukulan terhadap petugas SPBU.

    Dalam video tersebut, terlihat seorang pengemudi mobil putih memukul petugas SPBU.

    Kejadian diketahui terjadi di SPBU 5469207, Desa Bancelok Jrengik, Sampang, Madura.

    Awalnya, pria berkaus kuning dan celana cream turun dari mobil untuk menyerahkan sebuah kartu.

    Kartu tersebut diduga merupakan barcode yang akan diserahkan kepada petugas.

    Namun, setelah barcode itu diperiksa, petugas mengembalikannya kepada pengemudi.

    Terjadi adu argumen singkat yang berakhir dengan pemukulan oleh si pengendara.

    Petugas SPBU sempat menerima pukulan di bagian tubuhnya sebelum situasi dilerai.

    Saat dikonfirmasi, Admin SPBU Jrengik, Dwi Indah Cahaya Ningsih membenarkan adanya insiden pemukulan tersebut.  

    “Peristiwasnya itu terjadi pada 23 April 2025, sekitar jam 15.12 WIB,” ujar Dwi Indah dikutip Tribunjateng.com dari Tribun Jatim.

    Dia menjelaskan, insiden bermula dari barcode yang diserahkan pengemudi tidak sesuai dengan nomor polisi mobil.

    Karena itu, petugas SPBU menolak melayani.  

    Namun, pengemudi tersebut tetap memaksa agar mobilnya diisi BBM.

    “Memaksa sehingga terjadi pemukulan terhadap operator, karena sudah dipukul, operator mencoba membela diri,” terangnya.  

    Melihat kejadian itu, beberapa petugas SPBU lain yang berada di sekitar lokasi langsung mencoba melerai.  

    “Dilerai teman-temannya, sehingga baru si pengendara pergi,” tutup Dwi Indah. (*)

  • Penampakan JPO Depan Gedung DPR Besinya Dipreteli, Sampah Berserakan dan Tak Terawat – Halaman all

    Penampakan JPO Depan Gedung DPR Besinya Dipreteli, Sampah Berserakan dan Tak Terawat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Akhir-akhir ini sejumlah fasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta jadi sorotan.

    Terutama karena kondisinya yang memprihatinkan, tidak terawat dan besi JPO dipreteli diduga dicuri.

    Tak terkecuali JPO yang ada di depan Gedung DPR RI Jakarta.

    JPO yang berada di Jalan Gatot Soebroto ini kondisinya sungguh memprihatinkan.

    Sehingga membahayakan bagi pejalan kaki untuk dilaluli.

    Meski berada di jalan protokol dan depan kantor instansi pemerintah tak menjamin JPO tersebut mendapat perhatian.

    Kondisi JPO di depan DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat juga dipenuhi banyak sampah. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA)

    Pantauan TribunJakarta.com,  Minggu (27/4/2025), kondisi di JPO depan DPR sebagian besi pembatas di tangga JPO hilang diduga dicuri.

    Sebab terlihat dari bekas potongan di sisa besi yang masih ada.

    Tak hanya itu, besi yang masih tersisa juga terlihat karatan seakan sudah lama tak dirawat.

    Belum lagi kawat yang menutup area JPO agar tidak ada yang melemparkan benda ke arah jalan tol dalam kota juga banyak yang bolong.

    Kondisi kian memprihatinkan karena di JPO tersebut juga banyak sampah.

    Tak hanya sampah daun yang berguguran, tetapi banyak pula sampah plastik di area JPO.

    Bahkan sampai pamflet bekas aksi demo tolak pengesahan UU TNI yang berlangsung lebih dari sebulan lalu masih terlihat berserakan di JPO tersebut.

    Tak terlihat juga adanya petugas dari Pemprov DKI Jakarta, baik itu petugas PJLP Dinas Pertamanan atau Satpol PP yang membersihkan JPO tersebut.

    Di JPO tersebut memang ada CCTV namun arahnya bukan ke JPO melainkan ke jalan tol dan jalan arteri yang ada di bawahnya.

    Lokasi JPO yang tak terhubung langsung dengan moda transportasi umum membuat JPO ini sepi dilintasi oleh para pejalan kaki.

    Malah JPO ini kerap dilalui oleh sepeda motor yang berputar arah karena pijakan JPO ini merupakan coran sehingga kuat dilalui motor.

    Respons Gubernur

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Dinas Bina Marga dan juga Satpol PP untuk memperbaiki sekaligus mengawasi agar pencurian besi di sejumlah JPO, termasuk di depan DPR tak terulang.

    “Kami sudah meminta kepada Dinas Bina Marga dan juga trantib kita untuk melihat, mempelajari yang ada di CCTV,” kata Pram saat halal bihalal bersama pengurus PWNU DKI Jakarta di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2025).

    Politisi PDIP itu mengklaim akan bertindak tegas kepada para pelaku yang kerap mencuri fasilitas umum di Jakarta.

    “Kalau memang kemudian ini kami akan tuntut sekeras-kerasnya. gaboleh lagi terjadi. Saya akan mengambil sikap tegas dan keras terhadap hal ini,” kata Pram.

     

     

  • MIRIS JPO Depan DPR Tak Hanya Besinya Dicuri, Sampah Sebulan Lalu Dibiarkan Berserakan

    MIRIS JPO Depan DPR Tak Hanya Besinya Dicuri, Sampah Sebulan Lalu Dibiarkan Berserakan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kondisi sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta mengkhawatirkan.

    Utamanya karena sejumlah besi yang ada di JPO dicuri hingga membuat pejalan kaki yang melintas rawan celaka.

    Pemprov DKI Jakarta baru melakukan tindakan setelah temuan semacam ini viral.

    Setidaknya hal itu terlihat saat Pemprov memperbaiki JPO di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat dan di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

    Rupanya, kondisi JPO mengkhawatirkan tak hanya dia dua titik tersebut.

    Di JPO yang ada di depan DPR RI atau di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat juga mengkhawatirkan.

    Meski berada di jalan protokol dan depan kantor instansi pemerintah tak menjamin JPO tersebut mendapat perhatian.

    JPO DEPAN DPR – .Selain banyak besi yang dicuri, kondisi JPO di depan DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat juga dipenuhi banyak sampah. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA)

    Pantauan TribunJakarta.com Minggu (27/4/2025), kondisi di JPO depan DPR sebagian besi pembatas di tangga JPO hilang diduga dicuri.

    Sebab, terlihat dari bekas potongan di sisa besi yang masih ada.

    Tak hanya itu, di besi yang masih tersisa juga terlihat karatan seakan sudah lama tak dirawat.

    Belum lagi kawat yang menutup area JPO agar tidak ada yang melemparkan benda ke arah jalan tol dalam kota juga banyak yang bolong.

    Kondisi kian memprihatinkan karena di JPO tersebut juga banyak sampah.

    Tak hanya sampah daun yang berguguran, tetapi banyak pula sampah plastik di area JPO.

    Bahkan, sampai pamflet bekas aksi demo tolak pengesahan UU TNI yang berlangsung lebih dari sebulan lalu masih terlihat berserakan di JPO tersebut.

    Tak terlihat juga adanya petugas dari Pemprov DKI Jakarta, baik itu petugas PJLP Dinas Pertamanan atau Satpol PP yang membersihkan JPO tersebut.

    Di JPO tersebut memang ada CCTV namun arahnya bukan ke JPO melainkan ke jalan tol dan jalan arteri yang ada di bawahnya.

    Lokasi JPO yang tak terhubung langsung dengan moda transportasi umum membuat JPO ini sepi dilintasi oleh para pejalan kaki.

    Malah JPO ini kerap dilalui oleh sepeda motor yang berputar arah karena pijakan JPO ini merupakan coran sehingga kuat dilalui motor.

    Respons Gubernur

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Dinas Bina Marga dan juga Satpol PP untuk memperbaiki sekaligus mengawasi agar pencurian besi di sejumlah JPO, termasuk di depan DPR tak terulang.

    “Kami sudah meminta kepada Dinas Bina Marga dan juga trantib kita untuk melihat, mempelajari yang ada di CCTV,” kata Pram saat halal bihalal bersama pengurus PWNU DKI Jakarta di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2025).

    Politisi PDIP itu mengklaim akan bertindak tegas kepada para pelaku yang kerap mencuri fasilitas umum di Jakarta.

    “Kalau memang kemudian ini kami akan tuntut sekeras-kerasnya. gaboleh lagi terjadi. Saya akan mengambil sikap tegas dan keras terhadap hal ini,” kata Pram.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dua Kali Kotak Amal Dibobol Maling, Infak di Masjid Al Fatah Gumelem Kini Aman dengan QRIS

    Dua Kali Kotak Amal Dibobol Maling, Infak di Masjid Al Fatah Gumelem Kini Aman dengan QRIS

    TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA – Kasus pembobolan kotak amal di Masjid Al Fatah Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan, Banjarnegara beberapa tahun lalu sempat menghebohkan. 

    Aksi pencurian terjadi malam atau dini hari saat warga sudah terlelap. Warga tak melihat ada gelagat mencurigakan sebelum kejadian.  Pun saat kejadian, tidak ada warga yang menyaksikan. 

    Kotak amal dibobol menggunakan alat manual. Uang infak jemaah yang sedianya untuk kepentingan umat hilang.

    Ketua 3 Takmir Masjid Al Fatah Desa Gumelem Kulon, Amin Yusuf mengatakan, peristiwa pencurian tersebut bukan yang pertama. Kejahatan itu berulang. 

    Di lain waktu, kotak amal masjid kembali dibobol maling dengan modus sama.  Uang tunai di dalam kotak sirna. 

    Kejadian itu membuat pengurus atau takmir Masjid Al Fatah meningkatkan kewaspadaan. 

    “Ada jariyah kemudian dipasang CCTV untuk antisipasi kejadian terulang,”kata warga RT 001 RW 001 Desa Gumelem Kulon tersebut, Jumat (25/4/2024)

    Hanya saja, kamera pengintai memiliki kelemahan. Closed Circuit Television (CCTV) hanya merekam kejadian atau yang terjangkau kamera. 

    Belum tentu maling bisa ditangkap kemudian, meski rekamannya bisa terbaca setelah kejadian. Sang maling tentunya lebih cerdik dan sudah mengantisipasi situasi yang jadi ancaman.

    “Pencuri tahu kalau ada CCTV, dia bisa menyiasati atau wjahnya ditutup,”katanya

    Karena itu, pihaknya tidak hanya mengandalkan CCTV, tapi juga melakukan berbagai upaya untuk mengamankan dana infak masjid.

    Tumpukan uang tunai di dalam kotak amal tentu rawan memancing tindak kejahatan. 

    Karenanya, selain memasang kotak amal untuk infak tunai, pihaknya juga menyediakan layanan pembayaran infak nontunai. 

    Iya, takmir Masjid Al Fatah melakukan terobosan dengan menyediakan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk infak masjid.

    Lewat transaksi digital tersebut,  uang infak dari umat akan langsung masuk ke rekening Masjid Al Fatah sehingga tidak rawan kemalingan. 

    “Kotak amal nantinya juga akan dipasang QRIS,”katanya

     

    Bangun Masjid Pakai Infak Via QRIS

     Masjid Al Fatah di Desa Gumelem Kulon tampak megah dan elok dengan view sawah dan pegunungan Serayu Selatan. 

    Pagar putih dengan ornamen mewah yang mengelilingi masjid menambah sentuhan keindahan.

    Pagar cantik itu selesai dibangun baru-baru ini dari dana umat. Panitia menggalang donasi kepada warga atau jemaah untuk membiayai renovasi masjid, termasuk membangun pagar.

    Menariknya, tidak hanya dengan uang tunai, pantia juga menerima infak secara nontunai menggunakan QRIS.

    “Banyak yang infak menggunakan nontunai, pakai QRIS,”kata Yusuf

    Penggunaan QRIS di Masjid AL Fatah bermula ketika pihak takmir menjumpai teknologi sama sudah diterapkan lebih dulu di sebuah masjid di kota Banjarnegara. 

    Rafardhan Irfan Alaric, Panitia Pembangunan Masjid Al Fatah melihat cara modern itu memudahkan masyarakat untuk berinfak di masjid. 

    Ia kemudian berpikir bagaimana pembayaran infak digital itu bisa juga diterapkan di masjidnya.

    Meski Masjid Al Fatah sendiri berada di pelosok desa yang jauh dari kota.

    Sekarang ini, masyarakat desa banyak yang sudah melek teknologi, dan terpasang aplikasi perbankan di handphonenya.

    “Saya hubungi petugas BRI waktu itu untuk menanyakan persyaratannya,”katanya

    Oleh petugas bank, pihaknya dibantu mendaftar agar QRIS bisa segera dipasang di masjidnya. Ia diarahkan untuk melengkapi berbagai persyaratan, di antaranya melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), hingga legalitas lembaga.

    Setelah semua persyaratan lengkap, tak butuh waktu lama, QRIS untuk Masjid Al Fatah pun jadi.

    Pihaknya membagikan QR code Masjid Al Fatah melalui platform media sosial yang bisa diakses umat.

    Penggunaan kode batang untuk infak Masjid Al Fatah mendapat sambutan positif dari jemaah atau umat.

    “Sambutannya bagus. Terutama yang muda-muda, mereka infak pakai QRIS,”katanya

     

    Kotak Amal Berganti Banner QRIS

     

    Memasuki Masjid Al Fatah, tidak tampak ada kotak amal yang terpajang di pintu masuk, seperti umumnya masjid.  

    Justru, banner QRIS setinggi 2 meter terpampang di sisi pintu masuk Masjid Al Fatah.

    Banner berukuran jumbo tersebut menampilkan kode batang dengan alamat rekening BRI atas nama Masjid Al Fatah Gumelem Banjarnegera.

    Keberadaan banner yang mencolok itu membuat langkah seorang jemaah terhenti. Keluar usai melaksanakan salat, pandangannya teralih ke banner QRIS di sisi pintu.

    Ia langsung mengeluarkan smartphone dari tasnya, lalu membuka aplikasi mobile banking.

    Ia menyalakan kamera untuk memindai QRIS, lalu memasukkan nominal uang yang ingin ia donasikan ke masjid.  Semudah itu, ia tak perlu mencari keberadaan kotak amal di masjid dan mengeluarkan uang tunai.

    “Misal tidak punya uang pecah (cash) untuk infak, pakai QRIS bisa masukin nominal sesukanya,”katanya

    Selain terpampang pada banner di pintu masuk, poster QRIS untuk infak juga tertempel di beberapa sudut masjid. Sehingga kode QR bisa terjangkau oleh jemaah yang masuk dari berbagai penjuru arah masjid.

    Ia mengungkapkan, mereka yang berinfak menggunakan QRIS bukan hanya warga sekitar, namun juga jemaah dari luar (musafir) yang singgah untuk beribadah.

    “Ada juga musafir kalau mampir, tahu ada QRIS lalu infak,”katanya

     

    Mudahkan Laporan Keuangan Masjid

     

    Penggunaan QRIS punya sejumlah kelebihan. Sebelum ada QRIS, sebagian donatur memang sudah menggunakan transaksi digital dengan cara transfer rekening Bank.

    Hanya jika rekening donatur dengan nomor tujuan beda bank, pentransfer akan dikenai biaya admin.

    Berbeda dengan QRIS, yang menurutnya, sejauh ini tidak ada biaya admin alias gratis. Wajar metode ini lebih disukai jemaah yang ingin memindahkan uang di rekeningnya untuk infak.

    Di samping cara mengaplikasikannya lebih mudah dan praktis.

    “Kan tidak perlu memasukkan nomor rekening seperti mau transfer. Tinggal scan QRIS lewat HP dan masukin angka,”katanya

    Meskipun begitu, pihaknya tetap melayani pembayaran infak tunai. Bagaimanapun tidak semua jemaah melek teknologi atau terbiasa menggunakan transaksi digital.  Sebagian umat masih memilih berinfak langsung dengan uang cash.

    Penggunaan QRIS di Masjid Al Fatah diharapkan bisa memaksimalkan penerimaan infak. Sebab cara itu lebih memudahkan dan bisa menjangkau jemaah lebih luas.

    Berbekal QRIS, mereka bisa berinfak dari manapun dan kapanpun.

    “Ada jemaah yang mengirim laporannya kalau sudah infak pakai QRIS. Ada transaksi masuk, tapi tidak dikenal,”katanya

    Untuk menunjang manajemen keuangan masjid yang lebih rapi, pihaknya menggunakan QLola Internet Banking BRI.

    QLola adalah platform dari BRI untuk memudahkan nasabah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau korporasi untuk mengakses berbagai layanan perbankan.

    Mirip dengan BRImo, hanya aplikasi ini memiliki fitur lebih lengkap sesuai kebutuhan korporasi. Irfan mencontohkan salah satu kemudahan dari aplikasi ini, yakni bisa mencatat transaksi secara otomatis dan rapi.

    Menariknya, laporan transaksi juga bisa dicetak dengan berbagai jenis file, seperti PDF dan Excel.

    Adanya catatan transaksi yang rinci dan rapi ini memudahkan takmir atau panitia pembangunan untuk melaporkannya ke jemaah sebagai bentuk transparansi.

    “Kalau mau dicetak juga bisa, karena bisa dibikin format PDF, Excel,” katanya.

  • Pramono Bakal Tindak Tegas Pencuri Plat Besi JPO

    Pramono Bakal Tindak Tegas Pencuri Plat Besi JPO

    Jakarta

    Gubernur Jakarta Pramono Anung menanggapi soal maraknya plat besi di jembatan penyebrangan orang (JPO) yang dicuri. Pramono mengatakan akan mengambil sikap yang tegas dan keras terhadap hal tersebut.

    “Kami akan tuntut sekeras-keras, nggak boleh terjadi lagi. Dan saya akan mengambil sikap tegas dan keras terhadap itu,” kata Pramono di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2025).

    Dirinya juga telah meminta jajarannya untuk mengawasi hal tersebut. Termasuk mengecek CCTV.

    “Ya, kami sudah meminta kepada Dinas Bina Marga dan juga trantib kita untuk melihat, mempelajari yang ada di CCTV,” ucapnya.

    Sebelumnya, plat besi yang dicuri ini salah satunya terjadi pada JPO di Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat. Pramono Anung akan memasang kamera pengawas atau CCTV pada sejumlah JPO di Jakarta.

    Tak hanya di JPO, plat besi di kolong Tol Dalam Kota (Dalkot) Plumpang-Puit yang terletak di dekat Jakarta International Stadium (JIS) juga hilang. Ada sekitar 400 plat besi yang hilang.

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Misteri Hilangnya Nico Surya Usai Divonis Jadi Selingkuhan Paula Verhoeven, Apa yang Terjadi?

    Misteri Hilangnya Nico Surya Usai Divonis Jadi Selingkuhan Paula Verhoeven, Apa yang Terjadi?

    GELORA.CO –  Nama Nico Surya kini mencuat ke permukaan setelah diduga terlibat perselingkuhan dengan Paula Verhoeven, mantan istri Baim Wong.

    Kontroversi ini memanas setelah Paula mengubah nama kontak Nico menjadi nama perempuan di ponselnya, yang ia klaim sebagai upaya menghindari kesalahpahaman dengan suaminya.

    Namun, alasan tersebut justru memantik kecurigaan publik dan memperkuat dugaan adanya hubungan terselubung di antara mereka.

    Persoalan ini kian rumit setelah pengadilan memutuskan Paula bersalah atas tuduhan perselingkuhan dalam sidang e-court pada 16 April 2025.

    Bukti-bukti seperti rekaman CCTV yang menunjukkan kedekatan fisik antara Paula dan Nico di rumah Baim Wong turut memperkuat vonis tersebut.

    Tak hanya itu, kesaksian asisten pribadi Paula dan rekaman percakapan mesra di area parkir semakin mengukuhkan dugaan ketidaksetiaan dalam rumah tangga mereka.

    Belakangan, sebuah rekaman suara yang diduga menampilkan Baim Wong memergoki Paula masih berkomunikasi dengan Nico beredar luas di media sosial.

    Rekaman ini memicu gelombang baru kontroversi, memperlihatkan ketegangan antara pasangan tersebut sekaligus memunculkan pertanyaan: Benarkah Paula selingkuh, atau ada alasan lain di balik perceraian mereka?

    Rekaman Suara Picu Kontroversi Baru

    Akun TikTok @jalankebenaran11 mengunggah rekaman yang memicu perdebatan publik. Dalam rekaman itu, suara pria diduga Baim Wong terdengar mengonfrontasi Paula tentang pesan-pesan mesra dengan Nico Surya.

    “Ini masih, ini (percakapan dengan Niko). Masih ini, April, tanggal 8 April,” terdengar suara pria tersebut (suara Baim).

    Paula, yang suaranya dikenali, akhirnya mengakui bahwa ia masih berkomunikasi dengan Nico pada tanggal tersebut. Namun, pengakuan ini justru memantik reaksi kecewa dari Baim.

    “Nah loh, kamu bohong terus loh. Tuh, udah bohong lagi, gimana?”

    “Kamu bohong terus loh sama aku. Mau gimana ini,” lanjut suara pria itu (suara Baim).

    Baim juga disebut membacakan isi chat Paula dan Nico yang dianggap lebih dari sekadar percakapan biasa. Meski Paula membantah telah kembali menjalin hubungan dengan Nico, bukti percakapan tersebut memperkuat spekulasi perselingkuhan.

    Putusan Pengadilan dan Bukti CCTV

    Sebelumnya, persidangan cerai Baim dan Paula melalui e-court pada Rabu, 16 April 2025, telah memutuskan bahwa Paula terbukti berselingkuh dengan Nico Surya.

    Beberapa bukti yang diungkap termasuk rekaman CCTV yang menunjukkan keduanya berada di kamar tamu rumah Baim selama beberapa jam dengan pintu tidak terkunci.

    Tak hanya itu, ada pula rekaman lain yang menangkap kemesraan Paula dan Nico di area parkir, serta kesaksian asisten pribadi Paula yang mengaku sering melihat keduanya berinteraksi di rumah.

    Nico Surya: Hilang dari Publik

    Nico Surya, yang dikenal sebagai editor, videografer, dan content builder, sebelumnya sering bekerja sama dengan Baim Wong. Namun, setelah kasus ini mencuat, ia dilaporkan menghilang dari publik dan enggan memberikan klarifikasi.

    Paula Verhoeven menyatakan dirugikan oleh putusan pengadilan dan berencana mengajukan banding. Pengacaranya, Hotman Paris, menyebut bukti-bukti perselingkuhan tidak cukup kuat.

    “Tidak ada bukti hubungan intim atau saksi yang mendukung tuduhan tersebut. Istilah istri nusyuz (durhaka) yang diberikan pengadilan juga tidak tepat,” tegas Hotman.

    Kemunculan rekaman suara ini semakin memecah opini publik. Sebagian mendukung Baim, sementara yang lain meragukan kebenaran tuduhan terhadap Paula. Paula sendiri telah melaporkan putusan hakim ke Komisi Yudisial, menuding adanya ketidakadilan dalam proses persidangan.

    Akhir yang Belum JelasPerseteruan Baim Wong dan Paula Verhoeven tampaknya masih jauh dari kata selesai. Dengan berbagai bukti yang terus bermunculan, publik menunggu perkembangan lebih lanjut, apakah Paula benar berselingkuh, ataukah ada skenario lain di balik perceraian ini?