Produk: CCTV

  • Polres Probolinggo Ungkap Identitas Ibu Pembuang Bayi di TPS Gading Wetan

    Polres Probolinggo Ungkap Identitas Ibu Pembuang Bayi di TPS Gading Wetan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus penemuan bayi laki-laki di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, akhirnya menemui titik terang. Polres Probolinggo berhasil mengungkap identitas ibu yang diduga membuang bayi tersebut.

    Perempuan berinisial PA (21), warga Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, diduga kuat sebagai ibu dari bayi malang itu. Saat ini, PA masih menjalani perawatan di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan.

    Kapolsek Gading Iptu Ahmad Jamil mengatakan, identitas PA diketahui setelah polisi melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.

    “Kami juga mendapat keterangan dari ayah kandung bayi dan sepupu terduga pelaku,” ujarnya, Senin (2/6/2025).

    Menurut Jamil, saksi melihat sepasang pria dan wanita berada di sekitar lokasi pembuangan sampah sebelum bayi ditemukan.

    “Wanita masuk ke area TPS, sementara pria menunggu di luar, lalu keduanya pergi menggunakan sepeda motor Honda Beat,” jelasnya.

    Selain keterangan saksi, polisi juga mengamankan rekaman CCTV dari area sekitar lokasi. Bukti video itu memperkuat dugaan keterlibatan PA dalam aksi pembuangan bayi.

    “Kasus ini sekarang ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Probolinggo. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah kondisi ibu bayi membaik,” tambah Jamil.

    Untuk sementara, bayi laki-laki yang ditemukan dalam kondisi lengkap dengan ari-ari dan bercak darah itu dalam keadaan sehat.

    “Bayi sekarang dirawat oleh Kepala Desa Gading Wetan dan kondisinya stabil,” ungkap Kapolsek.

    Pihak kepolisian juga memastikan bahwa proses penyelidikan akan terus berlanjut meski PA belum bisa diperiksa. Penegakan hukum akan dilakukan sesuai prosedur setelah semua bukti dan keterangan terkumpul.

    “Motif dan kronologi kejadian akan kami sampaikan setelah pemeriksaan terhadap ibu bayi selesai. Kami mohon waktu karena saat ini fokus pada perawatan pelaku,” tegas Jamil. [ada/aje]

  • 6
                    
                        KRL Baru Jabodetabek Dilengkapi Toilet? Ini Penjelasan KAI
                        Megapolitan

    6 KRL Baru Jabodetabek Dilengkapi Toilet? Ini Penjelasan KAI Megapolitan

    KRL Baru Jabodetabek Dilengkapi Toilet? Ini Penjelasan KAI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Tiga rangkaian kereta atau
    Train Set
    (TS)
    KRL baru
    CLI-25 untuk layanan Commuter Line Jabodetabek mulai beroperasi pada Minggu (1/6/2025).
    KRL baru ini mencuri perhatian publik lantaran dilengkapi sejumlah fasilitas yang berbeda dari KRL lama. Salah satu yang memicu rasa penasaran penumpang ialah keberadaan ruang kecil di ujung setiap gerbong kereta.
    Ruang kecil itu memiliki panjang dan lebar sekira 1×1 meter. Pintunya berwarna coklat. 
    Banyak penumpang mengira ruangan kecil tersebut merupakan toilet, tapi ternyata tidak demikian. 
    Menurut penjelasan KAI Commuter, ruangan kecil itu merupakan ruang panel listrik. Di dalamnya terdapat kotak berisi sejumlah kabel dengan warna mencolok, seperti kuning dan putih, yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kelistrikan dan kendali kereta.
    Tak hanya itu, di ruang kecil tersebut juga disimpan tangga darurat. Tangga ini disiapkan sebagai bagian dari protokol keselamatan dan hanya digunakan untuk evakuasi.
    Misalnya saat kereta mengalami gangguan teknis atau keadaan darurat lain yang mengharuskan penumpang keluar melalui pintu gerbong.
    Tangga darurat ini akan digunakan oleh petugas untuk membantu penumpang turun dengan aman ke rel, terutama jika kereta berhenti di jalur yang tidak memiliki peron.
    Meski terdapat sejumlah fasilitas baru, pihak KAI Commuter Line memastikan, KRL yang ini kini belum dilengkapi dengan toilet.
    KRL buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang Co ini dirancang dengan sejumlah peningkatan dari sisi keselamatan dan kenyamanan.
    Salah satu fitur unggulannya ialah
     emergency intercom
    yang terpasang di dekat pintu dan langsung terhubung ke petugas di dalam kereta.
    Melalui 
    emergency intercom 
    tersebut, penumpang bisa langsung menyampaikan laporan atau meminta bantuan.
    Setiap gerbong juga dilengkapi dua kamera CCTV yang terhubung langsung ke kabin masinis, memungkinkan pengawasan kondisi kereta secara
    real time.
    Dari sisi keselamatan, tiap gerbong memiliki empat alat pemecah kaca, dua APAR (alat pemadam api ringan), dan satu kotak P3K.
    Rangkaian CLI-25 ini didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
    Gerbong dibuat lebih luas untuk memudahkan akses kursi roda, lengkap dengan kursi prioritas yang bisa dilipat dan dilengkapi sabuk pengaman khusus.
    Pintu otomatis KRL ini juga sudah dibekali sensor
    anti-trap
    atau anti terjepit. Sensor akan mendeteksi jika ada penumpang yang terjepit di antara pintu.
    Jika hal itu terjadi, pintu akan terbuka setengah. Apabila sistem mendeteksi hambatan sebanyak tiga kali, maka pintu akan terbuka penuh demi keamanan.
    Secara visual, interior KRL ini tampil dengan motif ondel-ondel dan tanjidor khas Betawi yang menghiasi kursi, memadukan unsur budaya khas Jakarta.
    Setiap gerbong memiliki enam set bangku berhadapan, masing-masing dapat menampung tujuh penumpang.
    Untuk informasi perjalanan, KRL ini menyediakan layar LED digital di setiap ujung gerbong yang menampilkan stasiun saat ini, stasiun berikutnya, dan tujuan akhir.
    Tambahan lain, layar di atas pintu otomatis kini menampilkan rute perjalanan serta suhu kabin dalam bentuk
    running text.
    Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, berharap kereta baru ini bisa mengurai kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk.
    Apalagi, kapasitasnya ditingkatkan 8 persen dari KRL lama, menjadi 3.400 penumpang per rangkaian.
    “Daya tampung satu keretanya ini kalau sesuai spesifikasi kurang lebih 289 penumpang. Total satu rangkaian ini bisa mengangkut 3.400 penumpang sekali jalan,” kata Asdo.
    “Mudah-mudahan ini secara bertahap kita akan menambah kapasitas, sehingga akan mengurangi kepadatan dari KRL,” lanjut Asdo.
    Dalam tahap awal, dua rangkaian dioperasikan di Bogor Line, sedangkan satu lainnya di Cikarang Line.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Pria Lansia Cekcok dan Teriaki Wanita Teroris di Halte Taman Anggrek – Page 3

    Viral Pria Lansia Cekcok dan Teriaki Wanita Teroris di Halte Taman Anggrek – Page 3

    Ketika sudah keluar dari halte tersebut, ternyata si bapak lanjut usia itu pun marah hingga mengeluarkan kata atau menyebut wanita tersebut sebagai teroris sesuai seperti pada video.

    “Pada saat itu sama petugas TransJakarta dipisahin mereka. Akhirnya sesuai di video itu cewek ini dipisahin, di bapak itupun terpisah, tapi posisi masih saling adu mulut,” jelasnya.

    “Kalau dari pengakuan korban ini bahwa dia ngomong ‘apa sih lu enggak jelas’ bahasanya. Cuma dari bapak-bapak tersebut masih ngomong ngeracau dia tidak ingat, cuma ingat ngomong teroris,” tambahnya.

    Meski mendapat perlakuan tersebut, korban disebutnya belum membuat laporan kepolisian kepada pihaknya.

    “Awalnya dia mau minta rekaman CCTV sama petugas TransJakarta, namun tidak diberikan. Karena prosedur dari mereka harus dari pihak kepolisian,” ujarnya.

    Kemudian, pada keesokan harinya atau pada Jumat (30/5) pihaknya menerima informasi terkait kejadian tersebut dari media sosial. Selanjutnya, mereka menghubungi korban untuk datang ke kantor polisi.

    “Selanjutnya yang bersangkutan berkenan datang sekitar siang atau sore di Polsek. Akhirnya kita terima laporan polisinya, yaitu tentang pengaduan penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan Pasal 352 dan atau pasal 315,” ucapnya.

     

  • Fakta-fakta Seorang Kakek Teriaki Teroris hingga Aniaya Penumpang TransJakarta

    Fakta-fakta Seorang Kakek Teriaki Teroris hingga Aniaya Penumpang TransJakarta

    Jakarta: Viral di media sosial seorang kakek meneriaki penumpang TransJakarta dengan sebutan teroris. Bahkan kakek tersebut juga sempat melakukan penganiayaan ke penumpang tersebut. 

    Berikut ini fakta-fakta insiden kakek teriaki teroris hingga aniaya penumpang TransJakarta: 
    Kronologi

    Insiden ini terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025 pagi di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dalam video yang beredar, pria paruh baya itu berteriak “teroris” kepada pembuat video. 

    Pria tersebut menendang dan memukulnya hanya karena penampilannya seperti orang Arab. Petugas TransJakarta akhirnya mendampingi korban pergi dari lokasi hingga ke seberang JPO untuk menjamin keamanan korban.
     
    Korban membuat laporan polisi

    Kakek tersebut telah dilaporkan ke polisi dengan pasal penganiayaan. “Kita terima laporan polisinya, yaitu tentang pengaduan penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan Pasal 352 dan atau Pasal 315 (KUHP),” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara kepada wartawan, Minggu, 1 Juni 2025.
     

     

    Korban melakukan visum

    Aprino menyebut, korban juga telah melakukan visum setelah kejadian tersebut. Saat ini, pihak kepolisian tengah menunggu hasil visum tersebut keluar.

    “Untuk hasil visum belum keluar dari pihak rumah sakit. Makanya untuk sementara kita terapkan pasalnya penganiayaan ringan, tapi berkembang hasil penyidikan maupun visum seperti apa,” tuturnya.
     
    Polisi lakukan penyelidikan

    Polisi juga sudah memeriksa korban dan saksi, serta tengah meminta rekaman CCTV kepada pihak TransJakarta untuk menyelidiki kasus itu.

    “Untuk saksi kita belum menemukan di TKP (tempat kejadian perkara), hanya ada petugas TransJakarta yang memisahkan mereka berdua. CCTV masih kita ambil, kita sudah komunikasi dengan TransJakarta, nanti hari Senin atau Selasa baru diberikan,” kata Aprino.
     
    Polisi cari identintas pelaku penganiayaan

    Aprino menyebut, saat ini identitas terlapor atau terduga pelaku masih dalam proses pencarian. Sebab, korban mengaku tidak mengenali terduga pelaku.

    “Untuk pelaku saat ini masih dalam penyelidikan. Karena dari korban tidak mengenal, petugas juga tidak mengenal yang bersangkutan. Masih dicari,” ujarnya.

    Jakarta: Viral di media sosial seorang kakek meneriaki penumpang TransJakarta dengan sebutan teroris. Bahkan kakek tersebut juga sempat melakukan penganiayaan ke penumpang tersebut. 
     
    Berikut ini fakta-fakta insiden kakek teriaki teroris hingga aniaya penumpang TransJakarta: 

    Kronologi

    Insiden ini terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025 pagi di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dalam video yang beredar, pria paruh baya itu berteriak “teroris” kepada pembuat video. 
     
    Pria tersebut menendang dan memukulnya hanya karena penampilannya seperti orang Arab. Petugas TransJakarta akhirnya mendampingi korban pergi dari lokasi hingga ke seberang JPO untuk menjamin keamanan korban.
     

    Korban membuat laporan polisi

    Kakek tersebut telah dilaporkan ke polisi dengan pasal penganiayaan. “Kita terima laporan polisinya, yaitu tentang pengaduan penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan Pasal 352 dan atau Pasal 315 (KUHP),” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara kepada wartawan, Minggu, 1 Juni 2025.
     

     

    Korban melakukan visum

    Aprino menyebut, korban juga telah melakukan visum setelah kejadian tersebut. Saat ini, pihak kepolisian tengah menunggu hasil visum tersebut keluar.

    “Untuk hasil visum belum keluar dari pihak rumah sakit. Makanya untuk sementara kita terapkan pasalnya penganiayaan ringan, tapi berkembang hasil penyidikan maupun visum seperti apa,” tuturnya.
     

    Polisi lakukan penyelidikan

    Polisi juga sudah memeriksa korban dan saksi, serta tengah meminta rekaman CCTV kepada pihak TransJakarta untuk menyelidiki kasus itu.
     
    “Untuk saksi kita belum menemukan di TKP (tempat kejadian perkara), hanya ada petugas TransJakarta yang memisahkan mereka berdua. CCTV masih kita ambil, kita sudah komunikasi dengan TransJakarta, nanti hari Senin atau Selasa baru diberikan,” kata Aprino.
     

    Polisi cari identintas pelaku penganiayaan

    Aprino menyebut, saat ini identitas terlapor atau terduga pelaku masih dalam proses pencarian. Sebab, korban mengaku tidak mengenali terduga pelaku.
     
    “Untuk pelaku saat ini masih dalam penyelidikan. Karena dari korban tidak mengenal, petugas juga tidak mengenal yang bersangkutan. Masih dicari,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Viral Geng Motor Serang Pemukiman di Tanah Sareal Bogor, Ini Faktanya

    Viral Geng Motor Serang Pemukiman di Tanah Sareal Bogor, Ini Faktanya

    Bogor

    Rekaman CCTV dengan narasi geng motor menyerang pemukiman di Tanah Sareal, Kota Bogor, viral di media sosial. Dalam kejadian itu, dua warga alami luka akibat senjata tajam.

    Dalam video beredar dilihat detikcom, tampak gerombolan pemotor pria berhenti di sebuah gang menuju pemukiman warga. Rekaman video itu dinarasikan geng motor menyerang pemukiman.

    Beberapa orang dalam gerombolan itu memasuki pemukiman menggunakan motor. Sementara pemotor lain tampak menunggu di muka gang.

    Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan, peristiwa terjadi pada Sabtu (31/5/2025) dini hari. Dua orang luka diduga akibat senjata tajam di bagian lutut, punggung hingga lengan.

    “Tawuran tersebut mengakibatkan dua orang terluka, yaitu AN mengalami luka bacok di lutut dan punggung, serta AE yang mengalami luka di bagian tangan,” kata Eko Agua kepada wartawan, Minggu (1/6/2025).

    Eko menyebut, pihak Polsek Tanahsareal sudah mendatangi lokasi untuk cek TKP. Dari hasil cek lokasi kejadian, pelaku tawuran merupakan dua kelompok pemotor.

    “Bhabinkamtibmas menghimbau korban untuk membuat laporan polisi, guna proses pengusutan lebih lanjut,” imbuhnya.

    (sol/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kotak Amal di Beji Depok Dicuri Pria Terekam CCTV, Pengurus Ikhlas

    Kotak Amal di Beji Depok Dicuri Pria Terekam CCTV, Pengurus Ikhlas

    Depok

    Sebuah video memperlihatkan aksi pria mencuri kotak amal di Jalan Kemiri Jaya, Beji, Depok. Polisi menyebut pengurus lingkungan setempat mengikhlaskan kotak amal yang dicuri tersebut.

    “Diselesaikan secara damai. Pengurus lingkungan dan atas persetujuan warga, menyatakan tidak akan membuat pelaporan,” kata Kapolsek Beji Kompol Josman saat dihubungi wartawan, Minggu (1/5/2025).

    Pengurus lingkungan mengikhlaskan uang di dalam kotak amal yang dicuri pelaku.

    “Pengurus lingkungan sudah mengikhlaskan uang yang ada di dalam kotak amal tersebut,” ucapnya.

    Sebelumnya, dari video yang dilihat detikcom, Minggu (1/6), terlihat pelaku mengenakan kaus berwarna hitam dan peci. Pelaku terlihat tengah duduk sembari berusaha membuka baut kotak amal menggunakan obeng.

    Pelaku sesekali menoleh sekitar dan berdiri untuk melihat situasi. Dia tampak kesulitan membuka kotak amal. Pelaku akhirnya pergi, dan kembali lagi namun sudah mengenakan jaket.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penampakan Bangku Motif Ondel-ondel dan Tanjidor di KRL Baru
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juni 2025

    Penampakan Bangku Motif Ondel-ondel dan Tanjidor di KRL Baru Megapolitan 1 Juni 2025

    Penampakan Bangku Motif Ondel-ondel dan Tanjidor di KRL Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Bangku kereta rel listrik (
    KRL
    ) produksi China yang baru saja diluncurkan hari ini di Jabodetabek, Minggu (1/6/2025), memiliki wajah baru.
    Pada KRL sebelumnya, bangku tersebut hanya berwarna merah, biru, atau hijau polos. Terkadang ditemui bangku dengan motif lingkaran dan kotak.
    Kini, ada sentuhan khas Betawi pada bangku di unit
    KRL baru
    .
    Bangku berwarna dasar merah dan abu-abu itu memiliki motif ondel-ondel dan tanjidor di bagian dudukan dan sandaran.
    Kedua ikon tersebut itu memberikan nuansa khas Jakarta dengan balutan desain elegan.
    “Karena dioperasikan di Jabodetabek, desain tempat duduk menampilkan gambar ondel-ondel dan tanjidor yang merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Jakarta,” kata Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, saat meresmikan pengoperasian tiga KRL baru.
    Selain itu, warna merah dan abu-abu di bangku tersebut juga memiliki maksud tersendiri. 
    Bangku berwarna abu-abu dikhususkan sebagai kursi prioritas. Letaknya ada di dekat pintu untuk mempermudah akses bagi lansia, ibu hamil, serta penyandang disabilitas.
    Sebagai fasilitas tambahan, setiap ujung gerbong dilengkapi kursi prioritas lipat dengan sabuk pengaman khusus bagi pengguna kursi roda.
    Rangkaian CLI-25 juga dibekali berbagai teknologi modern.
    Salah satunya layar LED di atas pintu otomatis yang menampilkan posisi perjalanan kereta serta
    running text
     yang memuat informasi stasiun berikutnya di atas sambungan antargerbong.
    Dengan fitur ini, perjalanan kereta bisa terpantau.
    Dari sisi keamanan, kereta buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) ini dibekali dua unit CCTV yang tayangannya terhubung langsung ke kabin masinis.
    Selain itu, tersedia pula empat alat pemecah kaca, dua alat pemadam api ringan (APAR), dan satu kotak P3K.
    Fitur darurat lainnya adalah
    emergency intercom
    yang terpasang di dekat pintu.
    Penumpang dapat menggunakannya untuk melaporkan kejadian darurat langsung ke petugas dengan menekan tombol merah setelah membuka penutup
    intercom.
    Teknologi pintu otomatis juga tak kalah mutakhir. Kini sistem tersebut dilengkapi sensor
    anti-trap
    , yang mampu mendeteksi penumpang atau benda yang terjepit di pintu.
    Begitu sistem mendeteksi adanya hambatan, pintu akan secara otomatis terbuka setengah. Kalau sampai tiga kali sistem mendeteksi hal yang sama, maka pintu akan terbuka penuh.
    Asdo berharap kereta baru ini bisa mengurai kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk.
    Kapasitasnya pun ditingkatkan 8 persen, menjadi 3.400 penumpang per rangkaian.
    “Mudah-mudahan ini secara bertahap kita akan menambah kapasitas, sehingga akan mengurangi kepadatan dari KRL,” kata Asdo.
    Dalam tahap awal, dua rangkaian dioperasikan di Bogor Line, sementara satu lainnya di Cikarang Line.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KRL Baru Telah Beroperasi, Dilengkapi Intercom Darurat yang Terhubung ke Petugas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juni 2025

    KRL Baru Telah Beroperasi, Dilengkapi Intercom Darurat yang Terhubung ke Petugas Megapolitan 1 Juni 2025

    KRL Baru Telah Beroperasi, Dilengkapi Intercom Darurat yang Terhubung ke Petugas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – PT KAI Commuter mengoperasikan tiga unit Kereta Rel Listrik (
    KRL
    ) terbaru tipe CLI-25, Minggu (1/6/2025).
    Salah satu fitur utama yang disorot dari rangkaian KRL buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang Co ini adalah adanya
    emergency intercom
    yang terpasang di dekat pintu dan langsung terhubung ke petugas di dalam kereta.
    Tombol ini dapat digunakan para penumpang jika dalam keadaan darurat.
    Cara pakainya cukup mudah, penumpang hanya perlu membuka penutup
    intercom,
    lalu tekan tombol merah.
    Tunggu sampai lampu indikator
    ‘SPEAK’
    menyala. Jika sudah, penumpang bisa langsung menyampaikan laporan.
    Tak hanya itu, setiap gerbong dilengkapi dua kamera CCTV yang terhubung langsung ke kabin masinis.
    Hal ini memungkinkan petugas mengawasi kondisi di dalam kereta secara
    real-time
    .
    Untuk menambah unsur keselamatan, tiap gerbong juga dibekali dengan empat alat pemecah kaca, dua alat pemadam api ringan (APAR), serta satu kotak P3K.
    Sementara itu, sebuah pintu yang sekilas tampak seperti toilet ternyata merupakan ruang panel listrik. Di dalamnya tersimpan tangga darurat yang akan digunakan jika evakuasi diperlukan.
    Rangkaian KRL CLI-25 juga didesain dengan sangat memperhatikan kebutuhan penumpang prioritas, yakni anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
    Gerbong dibuat lebih luas agar memudahkan akses pengguna kursi roda.
    Disediakan pula kursi prioritas yang bisa dilipat dan dilengkapi sabuk pengaman khusus bagi pengguna kursi roda.
    Selain itu, teknologi terbaru pada sistem pintu otomatis kini dilengkapi dengan sensor
    anti-trap
     agar penumpang tidak terjepit.
    Sensor ini dirancang untuk mendeteksi jika ada penumpang yang secara tidak sengaja terjepit di antara pintu.
    Begitu sistem mendeteksi adanya hambatan, pintu akan secara otomatis terbuka setengah. Kalau sampai tiga kali sistem mendeteksi hal yang sama, maka pintu akan terbuka penuh.
    Dari segi tampilan dalam, interior KRL tipe CLI-25 memadukan unsur budaya.
    Motif ondel-ondel dan tanjidor menghiasi kursi, memberikan nuansa khas Betawi yang unik dalam suasana modern.
    Setiap gerbong memiliki enam set bangku berhadapan, masing-masing dapat menampung tujuh penumpang.
    Untuk kemudahan informasi, KRL ini dilengkapi dengan layar LED digital di setiap ujung gerbong, menampilkan nama stasiun saat ini, stasiun berikutnya, dan tujuan akhir.
    Tambahan lain, layar di atas pintu otomatis kini juga menampilkan rute perjalanan dan indikator suhu dalam bentuk
    running text.
    Sistem ini sangat membantu bagi penumpang yang baru pertama kali naik KRL atau mereka yang kesulitan melihat papan informasi perjalanan.
    Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, berharap kereta baru ini bisa mengurai kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk.
    Kapasitasnya pun ditingkatkan 8 persen, menjadi 3.400 penumpang per rangkaian, dengan 289 penumpang per gerbong.
    “Mudah-mudahan ini secara bertahap kita akan menambah kapasitas, sehingga akan mengurangi kepadatan dari KRL,” kata Asdo.
    Dalam tahap awal, dua rangkaian dioperasikan di Bogor Line, sementara satu lainnya di Cikarang Line.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Track Record Kasus Vina Jessica, KM 50 dan Ijazah Jokowi, Rismon Beber Fakta Ini

    Track Record Kasus Vina Jessica, KM 50 dan Ijazah Jokowi, Rismon Beber Fakta Ini

    GELORA.CO – Pakar digital forensik, Rismon Sianipar, kembali menyoroti keaslian dokumen ijazah Joko Widodo alias Jokowi dengan pendekatan teknologi modern. Menurutnya, terdapat sejumlah kejanggalan teknis yang tidak bisa diabaikan, khususnya dari sisi evolusi teknologi cetak dan digital.

    “CV-nya pun hilang di server KPU, bagaimana kita mau verifikasi. Sama seperti ketika ditanyakan kemarin hal apa saya meneliti, ya hak sebagai peneliti,” kata Rismon dalam podcast Forum Keadilan TV seperti dilihat Monitorindonesia.com, Minggu (1/6/2025).

    Rismon juga menyoroti langsung hasil penelusurannya di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia menegaskan bahwa proses penelitian dilakukan secara mandiri, tanpa pendanaan dari pihak manapun. “Saya lihat langsung (skripsi), datang tanpa biaya siapapun,” tegasnya.

    Menurutnya, bahwa dirinya secara langsung datang ke perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM untuk memverifikasi dokumen skripsi yang diduga milik Jokowi.

    Rismon juga mengurai dari sudut pandang forensik digital bahwa kualitas cetakan pada dokumen pengesahan ijazah Jokowi memiliki kepadatan piksel atau DPI (dots per inch) yang terlalu tinggi untuk bisa dihasilkan oleh teknologi tahun 1980-an.

    “Secara technological advancement evolution, evolusi perkembangan teknologi komputer hardware dan software, tidak mungkin menghasilkan lembar pengesahan sangat sempurna dengan DPI yang sangat tinggi, titik-titik yang sangat rapat. Ini hanya bisa diproduksi hardware tahun 2004–2005,” beber Rismon.

    Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa dokumen yang beredar lebih mirip hasil cetakan modern, bukan dari mesin cetak lama seperti handpress atau letter press.

    Ia juga mempertanyakan metode pemeriksaan yang dilakukan Bareskrim Polri yang hanya menggunakan pendekatan visual dan perasaan untuk menyimpulkan keaslian dokumen.

    “Penjelasan dari Dirtipidum Bareskrim Polri kemarin, hanya diraba, dirasakan, ada cekungan. Itu bukan scientific, tidak objektif, lalu disimpulkan ada cekungan terus menandakan bahwa itu produk dari handpress dan pattern press,” tambahnya.

    Rismon menilai metode tersebut jauh dari standar ilmiah dalam dunia laboratorium forensik. “Apa begitu cara kerja kita untuk menguji laboratorium forensik? Kesimpulan Dirtipidum sangat prematur dengan peradaban,” cetusnya.

    Pun Rismon juga menyoroti rekam jejak laboratorium forensik Bareskrim dalam menangani kasus-kasus besar lainnya. Lantas dia menyinggung kasus Vina Cirebon, kasus kematian Wayan Mirna Salihin (ditangkapnya Jessica), serta insiden di KM 50. “Kita lihat track record-nya, kasus Vina Cirebon, apa yang terjadi pada ekstraksi SMS 22.14, tidak mereka pakai itu dalam reka adegan,” bebernya.

    Ia juga menambahkan bahwa dalam kasus Jessica, Bareskrim disebut menggunakan software gratisan berbasis Windows, padahal perangkat yang digunakan memiliki sistem operasi Linux.

    “Jessica, menggunakan ired shop, software gratisan yang Windows operation system dan berbohong mengatakan itu software yang tersedia di DVR FD161S. Padahal itu Linux operation system, beda alam. Di sini laut, di sini udara. Gak mungkin itu dan tetap berbohong,” jelasnya.

    Rismon pun menyebutkan bahwa ada kekeliruan serius dalam kasus KM 50, termasuk tindakan penghapusan data dan tidak diberinya garis polisi pada lokasi yang diduga sebagai TKP.

    “KM 50, polisi memerintahkan data CCTV, handphone, di rest area KM50 dihapus. Genangan darah tidak dipolice line, dibersihkan, 20 jam sebelum kejadian 7 Desember fiber optic putus,” tandasnya.

  • KRL Baru Mulai Beroperasi, Interior Modern dengan Sentuhan Digital
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juni 2025

    KRL Baru Mulai Beroperasi, Interior Modern dengan Sentuhan Digital Megapolitan 1 Juni 2025

    KRL Baru Mulai Beroperasi, Interior Modern dengan Sentuhan Digital
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – PT KAI Commuter resmi mengoperasikan tiga unit Kereta Rel Listrik (
    KRL
    ) terbaru tipe CLI-25, Minggu (1/6/2025).
    KRL hasil impor dari China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang Co, China, ini tampil dengan wajah baru yang lebih modern dengan berbagai sentuhan digital.
    Di kereta terbaru ini, terpasang panel LED yang menampilkan informasi stasiun secara
    real-time
    , termasuk posisi saat ini, stasiun berikutnya, dan tujuan akhir.
    Selain itu, di bagian ujung gerbong terdapat tampilan kecepatan kereta yang dapat dipantau penumpang.
    Sistem keamanan juga ditingkatkan. Di setiap gerbong terdapat tombol Emergency Intercom yang memungkinkan penumpang langsung berkomunikasi dengan petugas kabin dalam keadaan darurat.
    Selain itu, terdapat dua kamera CCTV di tiap gerbong yang terhubung langsung ke kabin masinis untuk pengawasan real-time.
    Salah satu fitur baru yang menjadi sorotan adalah sensor otomatis pada pintu.
    Jika sistem mendeteksi penumpang terjepit, pintu akan terbuka setengah. Apabila kejadian serupa terjadi tiga kali, pintu akan terbuka penuh untuk menghindari potensi kecelakaan.
    Interior kereta dirancang dengan konsep modern yang tetap mengedepankan unsur lokal.
     
    Fasilitas untuk penumpang disabilitas juga diperhatikan dengan serius.
    Di setiap ujung gerbong tersedia kursi prioritas yang dapat dilipat, lengkap dengan
    safety belt
    khusus untuk pengguna kursi roda.
    Lantainya dibuat tidak licin. Sementara
    hand grip
    dipasang pada ketinggian sekitar 160 cm.
    Rak bagasi juga tersedia di atas kursi, terbuat dari akrilik kokoh dan terdiri dari enam unit di setiap gerbong.
    Tak ketinggalan, enam jendela besar di setiap gerbong memperkuat pencahayaan alami dan memberikan kesan lega di dalam kereta.
    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto berharap kereta baru ini bisa mengurai kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk.
    Kapasitasnya pun ditingkatkan 8 persen, menjadi 3.400 penumpang per rangkaian.
    “Mudah-mudahan ini secara bertahap kita akan menambah kapasitas, sehingga akan mengurangi kepadatan dari KRL,” kata Asdo.
    Dalam tahap awal, dua rangkaian dioperasikan di Bogor Line, sementara satu lainnya di Cikarang Line.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.