Produk: CCTV

  • Berlaku Besok, Segini Tarif Tol Trans Jawa Setelah Diskon

    Berlaku Besok, Segini Tarif Tol Trans Jawa Setelah Diskon

    Jakarta

    Diskon tarif tol akan segera berlaku. Perjalanan lewat tol Trans Jawa saat periode diskon tarif tol jadi lebih hemat. Segini tarif tol Trans Jawa khususnya dari Jakarta sampai Semarang setelah kena diskon.

    Direktur Utama Jasa Marga Rivan A. Purwantono mengatakan stimulus diskon tarif tol 20 persen di Trans Jawa akan diterapkan selama 3 hari (22, 23, 31 Desember 2025).

    Diskon tarif tol ini akan berlaku bagi semua golongan kendaraan untuk pengguna jalan yang melakukan perjalanan menerus dengan menggunakan kartu tol elektronik.

    “Stimulus diskon tarif tol ini diharapkan dapat meringankan beban biaya perjalanan bagi para pengguna jalan tol, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Rivan.

    Dikutip dari akun Instagram resmi Jasa Marga, Tol Trans Jawa dikenakan diskon tarif sebesar 20 persen. Berikut tarif kumulatif Tol Trans Jawa dari Jakarta ke Semarang atau sebaliknya setelah kena diskon.

    Berlaku 22 Desember pukul 00.00 WIB sampai 23 Desember pukul 24.00 WIBGolongan I: Rp 345.850 (normalnya Rp 413.500)Golongan II dan III: Rp 533.800 (normalnya Rp 639.000)Golongan IV dan V: Rp 702.950 (normalnya Rp 841.000).Golongan I: Rp 377.700 (normalnya Rp 434.500)Golongan II dan III: Rp 582.000 (normalnya Rp 671.000)Golongan IV dan V: Rp 767.100 (normalnya Rp 883.500).
    Berlaku 31 Desember pukul 00.00 WIB sampai pukul 24.00 WIBGolongan I: Rp 355.600 (normalnya Rp 413.500)Golongan II dan III: Rp 548.450 (normalnya Rp 639.000)Golongan IV dan V: Rp 722.500 (normalnya Rp 841.000).Golongan I: Rp 367.950 (normalnya Rp 434.500)Golongan II dan III: Rp 567.350 (normalnya Rp 671.000)Golongan IV dan V: Rp 747.550 (normalnya Rp 883.500).

    Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk dapat merencanakan perjalanan selama periode libur panjang dengan memanfaatkan diskon tarif tol, dan mengunduh aplikasi Travoy yang dilengkapi fitur CCTV real time, info tarif, resi digital, dan info terkait fasilitas yang tersedia di Rest Area. Pastikan kendaraan dan berkendara dalam kondisi prima, patuhi rambu dan arahan petugas di jalan tol, serta beristirahat di Travoy Rest saat lelah dalam perjalanan.

    (rgr/din)

  • Jelang Natal, Polisi Cek Pengamanan Gereja Katolik Santo Nikodemus di Tangsel

    Jelang Natal, Polisi Cek Pengamanan Gereja Katolik Santo Nikodemus di Tangsel

    Tangerang Selatan

    Polsek Ciputat Timur mengecek Gereja Katolik Santo Nikodemus Rempoa di Tangerang Selatan (Tangsel) dalam rangka pelayanan pengamanan perayaan Natal 2025. Pengecekan dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.

    Pengecekan dilakukan langsung oleh Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq. Pengecekan ini dihadiri oleh lurah Rempoa, tokoh masyarakat, Bhabinkamtibmas Rempoa hingga ketua dan panitia Natal Gereja Katolik Santo Nikodemus.

    “Akan berupaya semaksimal mungkin memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat yang melaksanakan Ibadah Natal 2025 di Gereja Katolik Santo Nikodemus Rempoa,” ujar Kompol Bambang Askar dalam keterangannya, Sabtu (20/12/2025).

    Bambang mengatakan koordinasi dan komunikasi semua pihak akan menciptakan sinergitas dan kelancaran dalam pelaksanaan perayaan Natal 2025. Dia menuturkan pihaknya mengecek CCTV, area pakir hingga jalur masuk jemaat di gereja tersebut.

    “Sudah dilakukan ceklist security assesment dari seluruh data tempat ibadah gereja dari setiap keamanan ruang Ibadah, CCTV, toilet, area parkir, jalur keluar masuk, jalur evakuasi serta fasilitas pendukung seperti APAR, genset, tenaga kesehatan dan sarana komunikasi HT, public adrress serta lainnya sudah ada kelayakan dalam kesiapan pelaksanaan Ibadah Natal 2025,” jelasnya.

    “Terima kasih atas perhatian dan kerja sama dari pihak kepolisian dan instansi lainnya, semoga acara perayaan ibadah Natal 2025 dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ujarnya.

    (mib/wnv)

  • Beda Banget! Penampakan Dalam KRL Baru INKA yang Bikin Rela Nunggu 40 Menit
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2025

    Beda Banget! Penampakan Dalam KRL Baru INKA yang Bikin Rela Nunggu 40 Menit Megapolitan 20 Desember 2025

    Beda Banget! Penampakan Dalam KRL Baru INKA yang Bikin Rela Nunggu 40 Menit
    Editor
    KOMPAS.com –
    KRL Commuter seri CLI-225 produksi PT Industri Kereta Api (INKA) resmi beroperasi sejak Selasa (16/12/2025).
    Kereta baru ini melayani rute Jakarta Kota–Bogor dengan rangkaian sepanjang 12 gerbong dalam setiap trainset.
    Bagi penumpang yang ingin melihat langsung KRL baru ini, Stasiun Jakarta Kota menjadi titik ideal untuk menunggu kedatangannya.
    Seluruh perjalanan KRL CLI-225 dipastikan berawal atau berakhir di stasiun tersebut.
    Tercatat tiga rangkaian KRL lain dengan tujuan Jakarta Kota–Bogor telah lebih dulu berangkat sebelum CLI-225 tiba di peron.
    Saat akhirnya datang, tampilan luar KRL CLI-225 langsung mencuri perhatian.
    Warna merah tua yang mendominasi bodi kereta terlihat mencolok jika dibandingkan dengan rangkaian KRL lama yang berada di peron lain.
    Kesan modern semakin terasa ketika memasuki gerbong.
    Pencahayaan lampu yang terang serta hembusan pendingin udara yang kencang menciptakan suasana yang nyaman bagi penumpang.
    Interior kereta juga dilengkapi papan informasi digital yang terpasang di atas pintu otomatis.
    Salah satu pembaruan paling mencolok terdapat pada kursi prioritas yang dirancang dapat dilipat, khususnya untuk memudahkan pengguna kursi roda.
    Selain itu, fasilitas standar keselamatan tetap tersedia, seperti emergency intercom, safety hammer, serta kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di bagian atas gerbong.
    Meski menawarkan berbagai peningkatan, KRL CLI-225 juga memiliki keterbatasan.
    Kapasitas ini dinilai lebih kecil dibandingkan dengan KRL pada umumnya.
    Bahkan, pada area kursi prioritas yang dapat dilipat, tidak tersedia bagasi di bagian atas, sehingga penumpang dengan kebutuhan khusus harus menempatkan barang bawaan di area lain di dalam gerbong.
    Pada tahap awal, dua rangkaian KRL baru tersebut dioperasikan pada TS loop 20 dan TS loop 22 dengan relasi Depok/Bogor – Manggarai/Jakarta Kota.
    Total terdapat delapan perjalanan per hari yang dilayani menggunakan sarana KRL baru ini.
    KAI Commuter menilai kehadiran rangkaian baru ini dapat meningkatkan kualitas layanan.
    “Pengoperasian sarana KRL baru ini menjawab harapan masyarakat untuk optimalisasi layanan Commuter Line Jabodetabek,” kata Direktur Utama KAI Commuter, Mochamad Purnomosidi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/12/2025).
    Selain meningkatkan kenyamanan dan ketepatan waktu perjalanan, rangkaian KRL baru ini juga disiapkan untuk menggantikan sebagian armada yang telah memasuki masa konservasi.
    (Penulis:Rega Almuhtada)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Curi Motor, Aksi Pengangguran Asal Trenggalek Ini Terekam Kamera CCTV

    Curi Motor, Aksi Pengangguran Asal Trenggalek Ini Terekam Kamera CCTV

    Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang pemuda asal Trenggalek ditangkap Unit Reskrim Polsek Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Pemuda tersebut terbukti melakukan aksi pencurian sepeda motor di Desa Sobontor, Kecamatan Boyolangu. Aksi pencurian ini terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

    Tersangka diketahui berinisial FBA (20), warga Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Tersangka diamankan petugas saat berada di sebuah warung kopi bersama sepeda motor yang dicurinya.

    Kapolsek Boyolangu, AKP Retno Puji, mengatakan kejadian pencurian ini terjadi pada Jumat (19/12/2025) siang. Berdasarkan rekaman kamera CCTV, tersangka terpantau mondar-mandir di depan rumah korban. Dari hasil pemeriksaan, tersangka yang merupakan pengangguran ini melihat sepeda motor korban terparkir dengan kondisi kunci yang masih menancap.

    Setelah memastikan kondisi aman, tersangka lalu mendorong motor tersebut. “Kasus ini terungkap berkat rekaman kamera CCTV yang ada di lokasi kejadian,” ujarnya, Sabtu (20/12/2025).

    Dalam rekaman tersebut terlihat sangat jelas wajah tersangka. Polisi yang berhasil mengidentifikasi pelaku kemudian mendatangi rumahnya di Trenggalek dan bertemu dengan orang tua tersangka. Dari keterangan keluarga, diketahui tersangka berada di Tulungagung.

    Bersama orang tuanya, polisi mendatangi tersangka di sebuah warung kopi. Tersangka kemudian dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan lebih lanjut. “Sepeda motor yang dicuri juga ada di warung kopi tersebut,” tuturnya.

    Saat diperiksa, tersangka mengakui perbuatannya. Ia mengaku memiliki niat mencuri setelah melihat kunci tertancap di sepeda motor. Tersangka tidak berniat menjual motor tersebut dan hanya ingin memilikinya. Meski demikian, polisi masih akan melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. “Dalam waktu kurang dari lima jam tersangka berhasil kami amankan,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Temukan Bekas Cekikan dan Lebam, Keluarga Mahasiswi Tiris Probolinggo Yakin Faradila Amalia Korban Pembunuhan

    Temukan Bekas Cekikan dan Lebam, Keluarga Mahasiswi Tiris Probolinggo Yakin Faradila Amalia Korban Pembunuhan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus kematian misterius Faradila Amalia Najwa (21), mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, di parit Desa Wonorejo, Pasuruan, kini memasuki babak baru.

    Meskipun awalnya jasad korban ditemukan masih mengenakan helm dan jaket seolah menjadi korban kejahatan jalanan, keluarga menemukan banyak kejanggalan. Luka-luka yang ditemukan di tubuh korban mengindikasikan adanya tindakan kekerasan yang disengaja sebelum nyawanya dihilangkan.

    Keluarga melalui orang-orang terdekatnya mulai mengumpulkan bukti-bukti fisik yang sempat terlihat saat proses evakuasi dan pemeriksaan awal. Luka-luka tersebut dianggap tidak wajar dan tidak menyerupai luka akibat kecelakaan lalu lintas atau jatuh biasa.

    Keyakinan bahwa Faradila dianiaya terlebih dahulu sebelum dibuang semakin menguat di tengah proses penyidikan yang sedang berjalan di Polda Jatim.

    Samsul (40), sopir pribadi keluarga Haji Ramlan, menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari petugas medis, terdapat beberapa titik luka serius pada tubuh mahasiswi UMM tersebut. “Ada bekas pukulan di dahi korban, bekas cekikan di leher, tekanan pada urat nadi tangan kiri, serta lebam di paha kiri,” ujar Samsul.

    Temuan luka di leher dan nadi tersebut memperkuat dugaan adanya upaya pelumpuhan secara paksa oleh pelaku sebelum korban akhirnya meninggal dunia.

    Kondisi jasad yang masih menggunakan helm saat ditemukan diduga kuat merupakan taktik pelaku untuk mengaburkan fakta dan membuat kesan seolah-olah terjadi kecelakaan. Namun, kecermatan keluarga dan petugas medis berhasil mengendus kejanggalan tersebut sejak awal.

    Samsul kembali menegaskan bahwa luka-luka tersebut menjadi bukti nyata adanya ketidakwajaran dalam kematian anak majikannya itu.

    “Luka-luka itu bukan luka akibat jatuh biasa. Itu yang membuat keluarga yakin kematiannya tidak wajar. Kami yakin kalau ini murni tindak pidana pembunuhan,” tambahnya.

    Terduga pelaku, AS, yang merupakan kakak ipar korban sekaligus anggota polisi aktif, kini menjadi fokus utama pemeriksaan. Selain temuan luka, rekaman CCTV yang menunjukkan mobil Triton milik terduga pelaku berada di sekitar lokasi kejadian menjadi bukti petunjuk yang sangat krusial.

    Polisi masih mendalami apakah penganiayaan tersebut dilakukan di dalam kendaraan atau di tempat lain sebelum jasadnya dibuang.

    Jenazah Faradila sendiri telah menjalani autopsi mendalam di Rumah Sakit Bhayangkara untuk memastikan penyebab pasti kematian, apakah karena sumbatan jalan nafas akibat cekikan atau karena luka hantaman benda tumpul di bagian kepala. Hasil autopsi ini nantinya akan menjadi alat bukti sah di persidangan untuk menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan.

    Keluarga korban kini hanya bisa menunggu hasil penyidikan resmi dari Polda Jawa Timur dengan harapan transparansi tetap terjaga. Mereka berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Bagi keluarga, luka di tubuh Faradila adalah saksi bisu betapa kejinya perbuatan yang dilakukan oleh orang terdekat mereka sendiri. (ada/ian)

  • Temukan Bekas Cekikan dan Lebam, Keluarga Mahasiswi Tiris Probolinggo Yakin Faradila Amalia Korban Pembunuhan

    Temukan Bekas Cekikan dan Lebam, Keluarga Mahasiswi Tiris Probolinggo Yakin Faradila Amalia Korban Pembunuhan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus kematian misterius Faradila Amalia Najwa (21), mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, di parit Desa Wonorejo, Pasuruan, kini memasuki babak baru.

    Meskipun awalnya jasad korban ditemukan masih mengenakan helm dan jaket seolah menjadi korban kejahatan jalanan, keluarga menemukan banyak kejanggalan. Luka-luka yang ditemukan di tubuh korban mengindikasikan adanya tindakan kekerasan yang disengaja sebelum nyawanya dihilangkan.

    Keluarga melalui orang-orang terdekatnya mulai mengumpulkan bukti-bukti fisik yang sempat terlihat saat proses evakuasi dan pemeriksaan awal. Luka-luka tersebut dianggap tidak wajar dan tidak menyerupai luka akibat kecelakaan lalu lintas atau jatuh biasa.

    Keyakinan bahwa Faradila dianiaya terlebih dahulu sebelum dibuang semakin menguat di tengah proses penyidikan yang sedang berjalan di Polda Jatim.

    Samsul (40), sopir pribadi keluarga Haji Ramlan, menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari petugas medis, terdapat beberapa titik luka serius pada tubuh mahasiswi UMM tersebut. “Ada bekas pukulan di dahi korban, bekas cekikan di leher, tekanan pada urat nadi tangan kiri, serta lebam di paha kiri,” ujar Samsul.

    Temuan luka di leher dan nadi tersebut memperkuat dugaan adanya upaya pelumpuhan secara paksa oleh pelaku sebelum korban akhirnya meninggal dunia.

    Kondisi jasad yang masih menggunakan helm saat ditemukan diduga kuat merupakan taktik pelaku untuk mengaburkan fakta dan membuat kesan seolah-olah terjadi kecelakaan. Namun, kecermatan keluarga dan petugas medis berhasil mengendus kejanggalan tersebut sejak awal.

    Samsul kembali menegaskan bahwa luka-luka tersebut menjadi bukti nyata adanya ketidakwajaran dalam kematian anak majikannya itu.

    “Luka-luka itu bukan luka akibat jatuh biasa. Itu yang membuat keluarga yakin kematiannya tidak wajar. Kami yakin kalau ini murni tindak pidana pembunuhan,” tambahnya.

    Terduga pelaku, AS, yang merupakan kakak ipar korban sekaligus anggota polisi aktif, kini menjadi fokus utama pemeriksaan. Selain temuan luka, rekaman CCTV yang menunjukkan mobil Triton milik terduga pelaku berada di sekitar lokasi kejadian menjadi bukti petunjuk yang sangat krusial.

    Polisi masih mendalami apakah penganiayaan tersebut dilakukan di dalam kendaraan atau di tempat lain sebelum jasadnya dibuang.

    Jenazah Faradila sendiri telah menjalani autopsi mendalam di Rumah Sakit Bhayangkara untuk memastikan penyebab pasti kematian, apakah karena sumbatan jalan nafas akibat cekikan atau karena luka hantaman benda tumpul di bagian kepala. Hasil autopsi ini nantinya akan menjadi alat bukti sah di persidangan untuk menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan.

    Keluarga korban kini hanya bisa menunggu hasil penyidikan resmi dari Polda Jawa Timur dengan harapan transparansi tetap terjaga. Mereka berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Bagi keluarga, luka di tubuh Faradila adalah saksi bisu betapa kejinya perbuatan yang dilakukan oleh orang terdekat mereka sendiri. (ada/ian)

  • Temukan Bekas Cekikan dan Lebam, Keluarga Mahasiswi Tiris Probolinggo Yakin Faradila Amalia Korban Pembunuhan

    Keluarga Korban Duga Ada Motif Harta di Balik Kematian Faradila Mahasiswi UMM Asal Tiris Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Penyidik Polda Jawa Timur mengamankan seorang oknum anggota Polsek Krucil berinisial AS atas dugaan pembunuhan terhadap adik iparnya sendiri, Faradila Amalia Najwa (21), mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

    Pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Jatim guna mengungkap motif pasti di balik peristiwa tragis yang menimpa perempuan muda tersebut.

    Pihak keluarga korban secara tegas menepis isu liar yang menyebutkan bahwa korban meninggal dalam kondisi hamil. Penegasan ini disampaikan untuk meluruskan kabar yang beredar di masyarakat tanpa dukungan bukti medis resmi, baik dari kepolisian maupun rumah sakit.

    Keluarga justru mencium adanya motif material di balik tindakan keji pelaku. AS diduga memiliki ambisi untuk menguasai aset milik orang tua korban, Haji Ramlan, yang merupakan pengusaha besar dan tokoh terpandang di wilayah Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

    Agus Subianto (48), kerabat korban, mengungkapkan bahwa perangai buruk AS sudah terlihat sejak empat tahun lalu setelah menikah dengan kakak kandung korban. Menurutnya, meskipun sudah difasilitasi harta oleh mertuanya, sikap pelaku tetap bermasalah hingga memicu konflik internal keluarga.

    “Baru empat tahun jadi menantu, tapi sudah diberi toko dan mobil. Perangainya buruk, bahkan saudara sulung korban sampai meninggalkan rumah karena konflik dengan AS,” ungkap Agus.

    Ketidakharmonisan antara korban dan pelaku disinyalir sudah berlangsung lama akibat gesekan yang terus meruncing di lingkungan keluarga besar Haji Ramlan. Korban diketahui sebagai putri bungsu dari pengusaha yang memiliki sejumlah unit usaha strategis yang diduga menjadi incaran pelaku.

    Ilustrasi grafis kronologi kasus pembunuhan mahasiswi UMM. [Dibuat dengan AI]Haji Ramlan mengakui adanya keretakan hubungan antara menantunya tersebut dengan keluarga besarnya. Ia tidak menyangka perselisihan yang terjadi selama ini berujung pada hilangnya nyawa putri bungsunya.

    “Kalau tidak akur, sudah lama. Tapi tidak pernah terbayang sampai membunuh,” ujar Ramlan dengan nada penyesalan mendalam.

    Dalam penyelidikannya, tim penyidik mendalami sejumlah bukti digital, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi penemuan jasad di Desa Wonorejo, Pasuruan. Sebuah mobil Triton double cabin terekam melintas di lokasi kejadian dan diduga kuat digunakan pelaku untuk membuang jasad korban guna menghilangkan jejak.

    Proses autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara saat ini menjadi instrumen kunci bagi kepolisian. Hasil medis ini akan digunakan untuk mencocokkan bukti fisik pada tubuh korban dengan keterangan saksi serta bukti-bukti yang telah dikantongi penyidik.

    Mengingat status AS sebagai anggota kepolisian aktif, keluarga berharap penuh pada profesionalitas Polda Jawa Timur dalam menuntaskan kasus ini. Haji Ramlan menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa memandang latar belakang profesi pelaku.

    Haji Ramlan meminta agar hukum ditegakkan seadil-adilnya atas perbuatan yang telah merampas masa depan putrinya yang masih aktif menempuh studi di bangku kuliah tersebut.

    “Atas perbuatannya, saya minta dihukum seberat-beratnya,” pungkasnya tegas. (ada/ian)

  • Dalam Waktu Bersamaan, 2 Sepeda Motor Milik Mahasiswa di Jombang Dicuri Maling

    Dalam Waktu Bersamaan, 2 Sepeda Motor Milik Mahasiswa di Jombang Dicuri Maling

    Jombang (beritajatim.com) – Dua sepeda motor di sebuah tempat kos putri Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang dicuri maling dalam semalam. Pelaku masuk dengan cara merusak gembok gerbang kos-kosan. Pelakunya berjumlah dua orang.

    Pencurian ini terekam dalam kamera CCTV (close circuit television). Dua motor yang hilang itu Honda Scoppy nopol S 5243 OAR dan Honda Beat nopol AG 4641 EAC. Kendaraam tersebut milik mahasiswi, yakni Siti Maulidiyatul Rohmah (20) dan Izzatun Nadzifah (20).

    Dalam rekaman CCTV Nampak pelaku berjumlah dua orang. Kedua memakai topi, masker, dan berjaket hitam. Saat beraksi pelaku mencopot sandalnya agar tidak terdengar penghuni kos. saat kejadian ada 3 sepeda motor yang terparkir depan kos, Beat, Vario dan Scoopy. Namun yang diambil Beat dan Scoopy

    Vivin Lailatus Solihah (31), pemilik kos menjelaskan bahwa pencurian itu diketahui pada Jumat pagi (19/12/2025). Saat itu Vivin curiga karena sekitar pukul tiga dini hari pintu gerbang sudah terbuka.

    Dia kemudian mengecek rekaman CCTV. Nah, dari situlah diketahui ada dua pemuda yang berjalan kaki masuk kos lewat gerbang. Mereka kemudian mendorong dua sepeda motor keluar. “Kabur ke arah timur. Jumlah pelaku dua orang,” kata Vivin.

    Ibu kos ini kemudian melaporkan kasus pencurian tersebut ke Polsek setempat. “Dari dua sepeda motor ini kerugian sekitar Rp27 juta,” pungkasnya. [suf]

  • Mobil Komplotannya Kabur, Pasutri Pencuri Swalayan di Dolopo Madiun Tertangkap

    Mobil Komplotannya Kabur, Pasutri Pencuri Swalayan di Dolopo Madiun Tertangkap

    Madiun (beritajatim.com) – Aksi pencurian di sebuah toko swalayan di Kabupaten Madiun berakhir apes. Sepasang suami istri asal Mojokerto gagal melarikan diri usai mencuri barang berharga, setelah ditinggal kabur rekan satu komplotannya.

    Peristiwa tersebut terjadi di Toko Amanah, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Aksi para pelaku terekam kamera CCTV dan sempat viral di media sosial.

    Dalam rekaman CCTV, terlihat dua pelaku berusaha masuk ke dalam mobil untuk kabur. Namun nahas, mobil yang dikemudikan rekan mereka justru melaju pergi. Akibatnya, kedua pelaku pasutri tersebut terjatuh dan mereka sempat mencoba melarikan diri dengan berjalan kaki, sebelum akhirnya kita amankan.

    Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi, membenarkan kejadian tersebut. Agus Andi mengatakan kedua pelaku berhasil diamankan kurang dari satu jam berkat kesigapan petugas gabungan dari Polsek Dolopo, Polsek Kebonsari, dan Polres Madiun.

    “Dua pelaku terjatuh karena tidak bisa masuk ke dalam mobil, lalu berhasil kami amankan,” ujar AKP Agus, Jumat (19/12/2025).

    Pelaku pencurian swalayan dimintai keterangan oleh penyidik di Mapolres Madiun. (Foto : Rendra Bagus Rahadi)

    Menurut Agus, aksi pencurian itu pertama kali diketahui oleh pegawai toko yang memergoki pelaku saat mengambil dua unit ponsel. Pegawai tersebut kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

    Dari hasil pemeriksaan awal, dua pelaku yang diamankan diketahui berinisial DTY dan istrinya SMT. Keduanya merupakan pasangan suami istri asal Mojokerto. Bahkan, salah satu pelaku, DTY, tercatat sebagai residivis kasus penganiayaan.

    Sementara itu, dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Saat kabur, mereka meninggalkan sebuah mobil putih di area persawahan Kecamatan Kebonsari. Mobil tersebut diduga kuat digunakan untuk melancarkan aksi pencurian dan terekam CCTV.

    “Total pelaku ada empat orang. Dua sudah kami amankan, dua lainnya kabur dengan membawa sepeda motor milik petani setempat,” jelas Agus.

    Selain mengamankan dua unit ponsel dan mobil pelaku, polisi juga menyita sejumlah pakaian lengkap dengan cantolannya. Barang-barang tersebut diduga hasil pencurian dari toko swalayan lain.

    “Dari barang bukti yang ditemukan, para pelaku disinyalir merupakan komplotan spesialis pencurian toko swalayan,” tambahnya.

    Saat ini, kedua tersangka telah dibawa ke Mapolres Madiun untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga masih mendalami kemungkinan keterlibatan mereka dalam kasus pencurian serupa di wilayah lain. (rbr/ted)

  • Parkir Digital Surabaya: Pemkot Libatkan 1.749 Jukir dan Pengawas Internal

    Parkir Digital Surabaya: Pemkot Libatkan 1.749 Jukir dan Pengawas Internal

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melibatkan 1.749 juru parkir (jukir) resmi yang tersebar di 1.510 titik lokasi. Sistem ini tertera dalam kebijakan baru tentang penataan sistem parkir digital.

    Pemkot Surabaya mewajibkan pembayaran non-tunai untuk jenis parkir Tepi Jalan Umum (TJU) yang didukung perangkat Electronic Data Capture (EDC) dan aplikasi ponsel pintar. Mencakup pembayaran via e-toll, QRIS, hingga kartu debit.

    Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Trio Wahyu Bowo, menjelaskan bahwa pihaknya tengah berupaya intensif melakukan sosialisasi parkir digital sepanjang minggu ini, termasuk menggandeng paguyuban jukir.

    “Sosialisasi kami running di minggu ini, kami beri sosialisasi dengan teman-teman PJS (Paguyuban Jukir Surabaya), teman-teman pegiat parkir seperti IPAMA, AMI semuanya,” kata Trio, Jumat (19/12/2025).

    Trio juga menyampaikan bahwa terkait kesejahteraan jukir, Pemkot akan menerapkan mekanisme bagi hasil dengan porsi 40% untuk jukir di lapangan dan 60% untuk pemerintah daerah. Dari bagian pemerintah tersebut, sebanyak 10% akan dialokasikan khusus bagi pengawas internal Pemkot.

    “Nah, nantinya dari 60% itu kami (Pemkot) akan menggandeng pengawas internal juga, yaitu Kepala Pelataran serta dari teman-teman TNI untuk meningkatkan disiplin serta memudahkan pengawasan di lapangan,” jelas Trio.

    ​Untuk mendukung kelancaran teknis, ia menambahkan, Pemkot Surabaya telah bekerja sama dengan bank Himbara (Mandiri, BRI, BNI) serta BCA dan Bank Jatim, dan akan diperketat dengan pemasangan 50 unit CCTV portable.

    “Setelah uji coba (hingga Januari 2026) ini akan ada evaluasi, tapi evaluasinya tetap terkait teknis saja. (Mungkin) terkait perlu tambahan EDC atau tambahan handphone, atau seperti jaringan Wi-Fi,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, saat ini, sistem parkir digital TJU tersebut sudah mulai aktif digunakan di beberapa area strategis, termasuk kawasan Balai Kota, Taman Bungkul, serta seluruh gedung tempat khusus parkir milik Pemkot Surabaya. (rma/but)