Produk: Bus AKAP

  • H-4 Lebaran, Tol Jakarta-Cikampek KM 15 Ramai Lancar – Page 3

    H-4 Lebaran, Tol Jakarta-Cikampek KM 15 Ramai Lancar – Page 3

    Sementara pemudik di Terminal Induk Kota Bekasi, juga terus mengalami peningkatan jelang Idul Fitri 1446 H. Hingga H-4 Lebaran, jumlah pemudik di jalur bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tercatat naik sebesar 30 persen dari hari-hari biasanya.

    “Kami mencatat ada kenaikan sekitar 30 persen untuk arus mudik Lebaran, khususnya pada jalur bus AKAP,” kata Kepala Terminal, Robin.

    Ia menjelaskan, berdasarkan data per 24 Maret 2025 atau H-7 Lebaran, jumlah penumpang di Terminal Induk Bekasi tercatat sebanyak 1.399 orang, dengan 225 bus yang diberangkatkan.

    Sedangkan pada H-5 Lebaran atau Rabu, 26 Maret 2025, total penumpang tercatat sebanyak 1.614 orang, dengan jumlah bus 231 unit.

    Menurutnya, jumlah pemudik diperkirakan akan terus meningkat jelang hari raya. Sedangkan puncak arus mudik di Terminal Induk Bekasi diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran atau Jumat (28/3/2025).

    “Kemungkinan besar besok akan menjadi puncak arus mudik Lebaran. Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan,” ucap Robin.

    Pihaknya juga telah melakukan sejumlah persiapan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang sampai di tujuan, utamanya dengan memeriksa terlebih dulu kelaikan bus yang akan beroperasi.

    “Demi kenyamanan bersama, kami mengimbau pemudik untuk hadir lebih awal, menjaga ketertiban dan mematuhi aturan selama di terminal,” imbuhnya.

  • Keberangkatan di Terminal Pulogebang Jaktim Melonjak, Terbanyak Tujuan ke Surabaya dan Yogyakarta

    Keberangkatan di Terminal Pulogebang Jaktim Melonjak, Terbanyak Tujuan ke Surabaya dan Yogyakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG – Keberangkatan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur pada mudik Idulfitri 1446 Hijriah melonjak.

    Kepala Terminal Terpadu Pulogebang, Emanuel Kristanto mengatakan berdasar data jumlah keberangkatan penumpang pada dua hari terakhir berkisar 4.000 penumpang per harinya.

    “Tanggal 25 Maret 2025 tercatat sebanyak 474 bus dan 4.177 penumpang diberangkatkan. Tanggal 26 Maret sebanyak 495 bus dan 4.070 penumpang,” kata Emanuel, Kamis (27/3/2025).

    Jumlah ini melonjak karena normalnya berdasar data di tahun 2025, keberangkatan penumpang bus AKAP di Terminal Terpadu Pulogebang dalam satu hari hanya berkisar 1.500 penumpang.

    Diperkirakan jumlah keberangkatan penumpang bus AKAP masih dapat terus melonjak, mengingat waktu cuti bersama para pekerja kantor baru dimulai pada Jumat (27/3/2025).

    “Untuk puncak keberangkatan kita tunggu dalam satu atau dua hari ini. Berdasar data sekarang tujuan keberangkatan penumpang bus AKAP terbanyak ke Surabaya dan Yogyakarta,” ujar Emanuel.

    Untuk memastikan kelancaran keberangkatan penumpang bus AKAP, Terminal Terpadu Pulogebang dan Pemkot Jakarta Timur menyiagakan posko kesehatan bagi awak bus.

    Hanya awak bus yang dinyatakan sehat diperbolehkan mengemudikan kendaraan, sementara bila mengalami gangguan kesehatan diminta beristirahat hingga kondisinya pulih.

    Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy menuturkan pada Rabu (26/3) ditemukan delapan sopir bus AKAP yang mengalami gangguan kesehatan sehingga belum dapat mengemudi.

    “Pemeriksaan tim medis di Posko Kesehatan, delapan awak bus tersebut mengalami gula darah hingga tensi darah yang tinggi. Kondisi ini diduga terjadi karena faktor kelelahan,” tutur Herwin.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Musim Mudik Lebaran, 165 Bus Disiapkan di Terminal Cicaheum Bandung

    Musim Mudik Lebaran, 165 Bus Disiapkan di Terminal Cicaheum Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Selama musim mudik Lebaran 2025 ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyiagakan sebanyak 106 unit bus AKAP dan 59 unit bus AKDP di Terminal Cicaheum. Armada bus tersebut disiapkan untuk mengangkut penumpang menuju kampung halamannya.

    Plt Sekretaris Dishub Kota Bandung, Asep Kurnia mengungkap arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025. Sementara arus balik diprediksi pada 4-5 April 2025.

    “Untuk kesiapan mudik lebaran kami menyiapkan armada bus khususnya di Terminal Cicaheum sebanyak 106 unit bus AKAP, dan 59 Unit bus AKDP,” kata Asep dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (21/3/2025).

    Dishub Kota Bandung, kata Asep, menyiagakan 694 personel yang terdiri dari 181 personel teknis, 277 personel pos pengamanan (pospam), dan 236 personel gatur. Seluruhnya akan dilaksanakan pada H-9 hingga H+9 di Terminal Cicaheum dan Terminal Leuwih Panjang.

    Sejak 19 Maret 2025 lalu, Asep mengeklaim Dishub juga telah melakukan ramcheck untuk memastikan kelayakan armada bus.

    “Ramcheck sudah mulai dilaksanakan dan akan ada 10 titik pospam angkutan lebaran 2025. Di antaranya Simpang Dago, Gedung Sate, Gedung Merdeka, Alun-alun Kepatihan, Terminal Cicaheum, Bunderan Cibiru, Cikapayang Dago, Buah Batu, Stasiun Bandung dan Terminal Leuwih Panjang,” tutur Asep.

    Selain itu, Dishub juga telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung untuk memastikan keamanan dan keselamatan.

    “Kami juga berkodinasi dengan Dinkes untuk menyiapkan pos kesehatan, ambulans, ruang tunggu dan fasilitas kebersihan lainnya. Untuk BNN, juga akan menyelenggarakan uji urine yang akan dilakukan di Terminal Cicaheum,” ujar Asep.

    Sebagai informasi, pos kesehatan akan tersebar di beberapa titik Kota Bandung. Di antaranya Terminal Cicaheum, Terminal Leuwihpanjang, Stasiun Kiaracondong, Alun-alun Kota Bandung, Rest Area 147, Bunderan Cibiru, Taman Cikapayang, Stasiun Bandung (Klinik PT KAI).

     

    Penulis: Arby Salim

     

  • Upaya Atasi Travel Gelap, Pemerintah Perlu Lakukan Pembenahan Transportasi Sampai Tingkat Daerah

    Upaya Atasi Travel Gelap, Pemerintah Perlu Lakukan Pembenahan Transportasi Sampai Tingkat Daerah

    JABAR EKSPRES – Meresahkannya bisnis travel gelap, tak hanya dapat merugikan para pelaku usaha transportasi resmi, tapi juga dinilai berpotensi menurunkan minat masyarakat dalam menggunakan armada resmi.

    Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, perlunya pemerintah melakukan upaya serius dalam hal ini.

    “Keberadaan travel gelap ini telah mengganggu dan merugikan operasional angkutan umum resmi, seperti Bus AKAP (Antar Kota Atar Provinsi), Bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) dan AJAP (Antar Jemput Antar Provinsi),” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (24/3).

    Menurut Djoko, operator angkutan umum alias transportasi publik yang resmi harus mentaati aturan, seperti harus mengurus perizinan, wajib kir 6 bulan sekali, membayar pajak setiap tahun, membayar asuransi.

    Sedangkan para pebisnis travel gelap tak ada kewajiban menaati aturan tersebut, sebab armada yang digunakan merupakan jenis kendaraan pribadi, hal itulah yang dapat merugikan dan perlu ditindak pemerintah.

    Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu menerangkan, sebagai upaya ke depan, Kementerian Perhubungan bekerjsama dengan Kementerian Dalam Negeri harus secara masif membenahi angkutan umum di daerah.

    “Meniru Trans Jakarta yang sekarang yang masih dilakukan sejak 20 tahun lalu. Hasilnya sekarang, 89,5 persen wilayah Kota Jakarta sudah terlayani angkutan umum,” terangnya.

    Apabila keluar dari hunian di Jakarta, ujar Djoko, tidak sampai 500 meter sudah menemukan angkutan umum. Hal seperti ini tidak terjadi di daerah.

    “Angkutan Bus AKAP diberikan keleluasaan mencapai pedesaan selama jaringan jalan memenuhi persyaratan,” ujarnya.

    Djoko mengungkapkan, melalui pengamatannya selama ini, regulasinya Bus AKAP hanya melayani antar Terminal Tipe A saja.

    “Bus AKAP menuju Kabupaten Wonogiri tidak hanya berhenti di Terminal Giri Adipura di Kota Wonogiri yang merupakan Terminal tipe A, tapi melanjutkan perjalanan hingga ke 25 ibu kota kecamatan di Kabupaten Wonogiri,” ungkapnya.

    Djoko menilai, keberadaan Bus AKAP hingga kota kecelamatan sudah mendekatkan wilayah pedesaan. Oleh karenanya, upaya tersebut membuahkan hasil, yakni tak ada angkutan travel gelap yang berasal dari Kabupaten Wonogiri.

  • Seminggu Jelang Lebaran, Terminal Kalideres Mulai Dipadati Pemudik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Maret 2025

    Seminggu Jelang Lebaran, Terminal Kalideres Mulai Dipadati Pemudik Megapolitan 24 Maret 2025

    Seminggu Jelang Lebaran, Terminal Kalideres Mulai Dipadati Pemudik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Seminggu menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025,
    Terminal Kalideres
    , Jakarta Barat, mulai dipadati pemudik, Senin (24/3/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 12.11 WIB, sejumlah bus AKAP dari berbagai perusahaan otobus (PO) sudah memadati Terminal Kalideres. Bus tersebut lebih banyak terparkir di bagian belakang terminal dibandingkan bus yang berangkat pada siang ini.
    Para penumpang juga sudah memadati ruang tunggu penumpang di Terminal Kalideres. Hanya sedikit di antara mereka yang datang sendirian.
    Sebagian besar dari para penumpang, datang bersama keluarga atau kawan-kawannya. Mereka juga membawa berbagai barang yang mayoritas dibungkus menggunakan kardus cokelat.
    Para kondektur bus dan calo tiket juga tampak sibuk menawari dan menanyakan tujuan para penumpang yang berjalan di depan bus mereka.
    Sementara itu, para sopir sibuk mengelap kembali bus-bus mereka atau tertidur di bagasi bus sembari menunggu waktu keberangkatan tiba.
    Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain membenarkan soal peningkatan jumlah pemudik. Mayoritas bus di Terminal Kalideres bakal berangkat pada siang hari hingga sore hari.
    Dia juga memperkirakan ada peningkatan jumlah pemudik pada hari ini jika dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 1500 penumpang.
    “Sekarang 1.500 (penumpang) di H-8 Lebaran. Mungkin hari ini ada peningkatan lebih tinggi dari tahun lalu,” kata Revi, Senin (24/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengelola catat ribuan pemudik berangkat dari Terminal Pulo Gebang

    Pengelola catat ribuan pemudik berangkat dari Terminal Pulo Gebang

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur menyebutkan, ribuan pemudik berangkat ke kampung halamannya melalui Terminal Pulo Gebang menggunakan bus antar kota antar provinsi (AKAP) sejak Sabtu (22/3) atau H-9 Lebaran 2025.

    “Jika hari biasa rata-rata penumpang yang berangkat dari terminal ini sekitar 1.500 orang dengan menggunakan 300 bus AKAP. Namun, sejak kemarin (Sabtu) sudah meningkat menjadi sekitar 2.500 hingga 3.000 penumpang,” kata Komandan Regu (Danru) Terminal Terpadu Pulo Gebang, Badman Harahap di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, sejak Sabtu (22/3) mulai terjadi kenaikan jumlah penumpang bus dan penumpang didominasi dengan tujuan Bengkulu, Padang, Palembang, Jambi, dan Pekanbaru.

    Menurut dia, pemudik memilih berangkat lebih awal karena memang membutuhkan waktu tempuh perjalanan lebih lama.

    Untuk penumpang dengan tujuan kota dan kabupaten di Pulau Jawa sudah terjadi peningkatan, tapi belum terlalu signifikan.

    “Rata-rata dengan tujuan Surabaya, Malang, Madiun, Ngawi, Wonosobo, Purwokerto, Brebes, Tegal hingga Pemalang. Sudah ada yang berangkat karena sudah libur sekolah dan ada kebijakan Work From Anywhere (WFA),” kata Badman.

    Pihaknya mencatat pada Jumat (21/3), jumlah keberangkatan sebanyak 2.253 penumpang dengan menggunakan 353 bus. Kemudian, Sabtu (22/3), mencapai 3.032 penumpang menggunakan 391 bus.

    Selanjutnya, pada hari Minggu (23/3) mulai pukul 00.00 sampai dengan pukul 11.23 WIB jumlah keberangkatan mencapai 1.451 penumpang dengan 140 bus AKAP.

    Ia mengatakan untuk arus mudik tahun lalu pada periode yang sama, untuk keberangkatan pada H-7 sebanyak 2.153 penumpang dengan 248 bus, H-6 ada 3.463 penumpang menggunakan 290 bus.

    Ia mengimbau kepada pengguna jasa bus AKAP di Terminal Terpadu Pulo Gebang agar lebih berhati-hati dalam membawa barang bawaannya, jangan sampai tertinggal atau tertukar.

    “Harus tetap hati-hati dan waspada. Petugas kami terus bersiaga, kalau perlu informasi jangan segan bertanya kepada petugas resmi berseragam,” ujarnya.

    Untuk mendukung arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini petugas jaga dibagi dalam tiga shift untuk memberikan layanan selama 24 jam.

    “Mulai pukul 07.00 WIB sampai 14.00 WIB, pukul 14.00 WIB hingga 21.00 WIB dan shift ketiga dimulai pukul 21.00 WIB sampai 07.00 WIB. Setiap shift ada sekitar 150 petugas gabungan yang berjaga,” kata Badman.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengelola terminal intensifkan pemeriksaan kelaikan bus AKAP

    Pengelola terminal intensifkan pemeriksaan kelaikan bus AKAP

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat mulai mengintensifkan pemeriksaan kelaikan jalan ( ramp check) bus Antarkota Antaraprovinsi (AKAP) untuk mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Pemeriksaan dilakukan setiap hari dan dilakukan sehari sebelum bus berangkat melayani pemudik,” kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen di Jakarta, Minggu

    Ia menjelaskan ramp check yang dilakukan terhadap bus AKAP di Terminal Kalideres menyangkut aspek utama dan aspek penunjang.

    “Untuk aspek utama itu seperti sistem rem, kemudi, kemudian lampu, roda. Sementara, aspek penunjang terkait ketersediaan alat dongkrak, palu pemecah kaca hingga alat pemadam api ringan (APAR),” kata dia.

    Ia menjelaskan apabila dalam pemeriksaan selama 20-25 menit ditemukan pada aspek utama tidak memenuhi syarat, maka bus tersebut tidak diperbolehkan melakukan perjalanan.

    “Kita arahkan untuk dilakukan evaluasi, seperti servis dan sebagainya, jika tidak dalam kondisi baik ya tidak diperbolehkan berangkat. Ini menyangkut keselamatan, tidak bisa ditawar,” tegasnya.

    Selain kesehatan bus, petugas juga melakukan pengecekan kelengkapan administrasi kendaraan termasuk, bukti KIR atau uji berkala kendaraan angkutan

    “Kalau ada kendaraan izin surat KIR-nya habis masa berlaku, kita stop operasi, tidak diperbolehkan berangkat,” kata dia.

    Ia menambahkan bus AKAP juga dilarang membunyikan klakson modifikasi atau telolet di kawasan Terminal Kalideres.

    Kebijakannya ini mengacu pada imbauan dari Kementerian Perhubungan RI.

    Dirinya berharap pengecekan kelaikan bus atau ramp chek di Terminal Kalideres akan berlangsung secara rutin hingga awal April 2025 dengan target setidaknya sebanyak 35 bus setiap harinya.

    “Mudah-mudahan dengan upaya kita ini akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik. Saya minta PO bus dan awaknya dapat mematuhi seluruh aturan dan tertib berlalu lintas,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Terminal Kampung Rambutan Bakal Siapkan Posko Pengamanan dan Kesehatan Saat Mudik

    Terminal Kampung Rambutan Bakal Siapkan Posko Pengamanan dan Kesehatan Saat Mudik

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur bakal menyiagakan pos pengamanan dan kesehatan pada momen mudik Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan pos pengamanan dan pelayanan kesehatan yang akan segera didirikan ini guna memastikan keamanan dan kemudahan pemudik.

    “Seperti momen mudik di tahun-tahun sebelumnya kita persiapkan layanan kesehatan bagi pengemudi dan penumpang,” kata Mulyono di Jakarta Timur, Kamis (20/3/2025).

    Nantinya seluruh awak bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang bertugas mengangkut penumpang akan menjalani pemeriksaan kesehatan meliputi tensi, kolesterol, dan gula darah.

    Termasuk pemeriksaan urine untuk memastikan tidak ada awak bus yang mengonsumsi narkotika atau alkohol, sehingga hanya awak bus dinyatakan sehat boleh pengemudi.

    “Untuk posko kesehatan nanti kita akan dibantu Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan unsur terkait lain. Kemudian untuk posko pengamanan nanti akan dibantu personel TNI-Polri,” ujarnya.

    Mulyono menuturkan pihaknya juga akan bekerja sama dengan UP PKB Pulogadung untuk melakukan ramp check atau pemeriksaan laik jalan terhadap bus AKAP dari perusahaan otobus (PO).

    Ruang tunggu keberangkatan penumpang bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (20/3/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    Direncanakan ramp check untuk memastikan seluruh armada laik jalan akan dilakukan mulai Jumat (21/3/2025), hanya bus yang dinyatakan lolos saja dapat beroperasi.

    “Ini kegiatan rutin untuk memastikan seluruh bus laik jalan. Kalau untuk keberangkatan penumpang sampai hari ini masih landai, tapi untuk tujuan Sumatera sudah ada peningkatan,” tuturnya.

  • Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Berangkat Lebih Awal Demi Hindari Kenaikan Harga Tiket

    Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Berangkat Lebih Awal Demi Hindari Kenaikan Harga Tiket

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Terminal Kampung Rambutan di Ciracas, Jakarta Timur mulai dipadati penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) menjelang mudik Idulfitri 1446 Hijriah.

    Meski hari raya Idulfitri 1446 Hijriah masih tersisa satu pekan lagi, tapi sudah banyak warga yang memilih berangkat mudik ke kampung halaman melalui Terminal Kampung Rambutan.

    Mirani Oktavia di antaranya, yang berangkat mudik bersama kerabat dan keponakannya ke kampung halaman di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.

    “Alasannya berangkat mudik sekarang karena dana ya, karena kalau berangkat seperti pas H-10 atau H-7 itu harga tiketnya lebih tinggi,” kata Mirani di Jakarta Timur, Kamis (20/3/2025).

    Bukan tanpa sebab, setiap tahun menjelang hari raya Idulfitri para perusahaan otobus (PO) AKAP di Terminal Kampung Rambutan selalu menaikkan harga tiket keberangkatan.

    Kenaikan tiket keberangkatan PO AKAP di Terminal Kampung Rambutan terjadi secara bertahap seiring mendekati Idulfitri, bahkan lonjakan dapat mencapai dua kali lipat dari harga normal.

    “Bisa sampai dua kali lipatnya, kenaikannya bertahap. Misal H-7 kenaikan bisa 100 persen. Ini saya beli tiket Rp270 ribu, kalau mendekati Idulfitri pas naik dua kali lipat bisa Rp500 ribu lebih,” ujarnya.

    Menurut Mirani, kenaikan harga tiket keberangkatan bus AKAP menjelang Idulfitri 1446 Hijriah juga terjadi lebih cepat bila dibandingkan momen mudik Idulfitri di tahun-tahun sebelumnya.

    Dia mencontohkan pada Idulfitri di tahun-tahun sebelumnya kenaikan harga tiket keberangkatan baru terjadi pada H-7 Idulfitri, tapi kini pada H-10 pun sudah terjadi lonjakan harga.

    “Besok saja katanya harga tiket sudah Rp450 ribu, katanya hari ini hari terakhir harga normal. Makanya berangkat sekarang, menghindari kena tuslah (tambahan pembayaran),” tuturnya.

    Selain pertimbangan harga, banyak warga memilih berangkat mudik lebih awal agar dapat menghabiskan waktu lebih lama bercengkerama dengan keluarga besar di kampung halaman.

    Kepadatan tampak pada ruang tunggu keberangkatan di lantai dasar Terminal Kampung Rambutan tempat para penumpang menunggu jadwal pemberangkatan bus AKAP.

    “Kembali pasca lebaran, karena kita kan pendidik ya. Kalau (tenaga) pendidik kan waktunya lebih fleksibel, dan memang waktu liburnya juga lebih banyak. Jadi kita manfaatkan,” lanjut Mira.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dishub DKI prediksi jumlah penumpang bus naik di Lebaran 2025

    Dishub DKI prediksi jumlah penumpang bus naik di Lebaran 2025

    Petugas melakukan pra ramp-check atau uji kelaikan kendaraan angkutan umum pada bus menjelang mudik di Terminal Terpadu Pulo Gebang (TTPG), Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    Dishub DKI prediksi jumlah penumpang bus naik di Lebaran 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 19 Maret 2025 – 11:56 WIB

    Elshinta.com – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memprediksi jumlah penumpang bus mengalami peningkatan sekitar delapan persen di Lebaran 1446 Hijriah/2025 dibandingkan Lebaran tahun lalu.

    “Proyeksi kami jumlah penumpang Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tahun ini mengalami peningkatan sekitar delapan persen,” ujar Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Rabu.

    Potensi total jumlah penumpang di empat terminal utama yaitu Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Tanjung Priok ditambah tiga terminal bantuan yakni Terminal Lebak Bulus, Terminal Muara Angke dan Terminal Grogol tahun ini sebanyak 295.987 orang atau naik delapan persen dari tahun 2024.

    Syafrin berpendapat kenaikan ini salah satunya karena sebagian orang menahan keinginan pulang kampung pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru lalu. Ini akibat waktu antara libur Natal, Tahun Baru dan Lebaran 2025 relatif dekat.

    “Banyak yang mengerem untuk tidak mudik di Natal dan Tahun Baru. Karena kan Desember-Januari, kemudian Maret sudah harus pulang kampung jadi sebagian menunggu untuk mudik di Lebaran ini,” jelas dia.

    Dishub DKI menyiapkan 2.846 unit bus dengan melibatkan 428 operator AKAP di empat terminal utama dan tiga terminal bantuan.

    Untuk memastikan sarana angkutan umum layak beroperasi, sebelumnya Dishub DKI Jakarta telah memeriksa kelaikan bus AKAP (rampcheck) sejak tanggal 1 Maret 2025 di terminal dan di pul operator bus masing-masing wilayah.

    Syafrin mengatakan pemantauan pelaksanaan Angkutan Lebaran akan dilaksanakan melalui Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2025 M/1446 H tingkat Provinsi DKI Jakarta mulai tanggal 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025, sesuai dengan edaran dari Kementerian Perhubungan.

    Sumber : Antara